SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
1 | P a g e - R P P K D - 1
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
FORMAT RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Status Revisi 06
Halaman 1 dari 2
Tanggal Berlaku 2 Agustus 2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan,
Nama Sekolah : SMK NEGERI 6 SURAKARTA
Mata Pelajaran : ADMINISTRASI PAJAK
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Kelas / Semester : XII / 1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 9 X 45 menit (3 pertemuan)
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi
dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan
Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
3.2. Memahami data dalam lampiran khusus nomor 1a 4.2. Mengelompokkan data dalam lampiran khusus
nomor 1a
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1. Memahami data dalam lampiran khusus 1a
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.1.1. Menjelaskan Data dalam lampiran khusus 1a dengan benar.
2 | P a g e - R P P K D - 1
4.1. Mengelompokkan data dalam lampiran khusus 1a.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
4.1.1. Mengidentifikasi Data dalam lampiran 1a dengan tepat.
4.1.2. Mengklasifikasikan Data dalam lampiran 1a dengan tepat
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan Data dalam lampiran khusus 1a dengan tepat
2. Mengidentifikasi Data dalam lampiran khusus 1a dengan tepat
3. Mengklasifikasikan Data dalam lampiran khusus 1a dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
1. LAMPIRAN KHUSUS NOMOR 1A
Formulir Lampiran Khusus 1A / 1B merupakan formulir isian untuk memberitahukan daftar aktiva tetap
yang dimiliki oleh perusahaan dan penyusutan fiskalnya untuk tahun yang bersangkutan. Formulir ini
harus disampaikan apabila terdapat data yang harus diisikan. Apabila tidak ada, maka tidak perlu
dilampirkan pada saat penyampaikan SPT Tahunan PPh Badan.Pada lampiran khusus nomor 1a berisi
tentang daftar penyusutan dan amortisasi fiskal. Metode penyusutan/amortisasi diisi dengan kode
sebagaimana pada tabel berikut.
Metode
Penyusutan/Amortisasi
Kode Penggunaan
Garis Lurus GL Komersial/ Fiskal
Jumlah Angka Tahun JAT Komersial
Saldo Menurun SM Komersial/ Fiskal
Saldo Menurun Ganda SMG Komersial
Jumlah Jam Jasa JJJ Komersial
Jumlah Satuan Produksi JSP Komersial/Amortisasi Fiskal
Metode Lainnya ML Komersial
Bagi Wajib Pajak yang menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat,
perhatikan ketentuan mengenai kurs konversi aktiva tetap sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 196/PMK.03/2007tentang Tata Cara Penyelenggaraan Pembukuan Dengan
Menggunakan Bahasa Asing dan Satuan Mata Uang Selain Rupiah Serta Kewajiban Penyampaian Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.011/2012.
3 | P a g e - R P P K D - 1
2. METODE PENYUSUTAN
Berdasarkan penjelasan pasal 11 ayat (1 dan 2) Undang Undang nomor 7 tahun 1983 stdtd Undang
Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh) dikatakan bahwa metode penyusutan
yang dibolehkan berdasarkan ketentuan ini dilakukan:
a. dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi harta tersebut
(metode garis lurus atau straight-line method); atau
b. dalam bagian-bagian yang menurun dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku
(metode saldo menurun atau declining balance method).
Penggunaan metode penyusutan atas harta harus dilakukan secara taat asas. Untuk harta berwujud
berupa bangunan hanya dapat disusutkan dengan metode garis lurus. Harta berwujud selain bangunan
dapat disusutkan dengan metode garis lurus atau metode saldo menurun. Dalam hal Wajib Pajak memilih
menggunakan metode saldo menurun, nilai sisa buku pada akhir masa manfaat harus disusutkan
sekaligus. Sesuai dengan pembukuan Wajib Pajak, alat-alat kecil (small tools) yang sama atau sejenis
dapat disusutkan dalam satu golongan.
a. Metode garis lurus (straight line method)
Metode ini dasar penyusutannya adalah harga perolehan dengan menganggap aktiva tetap akan
memberikan kontribusi yang merata (tanpa fluktuasi) disepanjang masa penggunaannya, sehingga aktiva
tetap akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang sama dari periode ke periode hingga aktiva ditarik
dari penggunaannya.
Metode ini termasuk yang paling luas dipakai. Untuk penerapan “Matching Cost Principle”, metode garis
lurus dipergunakan untuk menyusutkan aktiva-aktiva yang fungsionalnya tidak terpengaruh oleh besar
kecilnya volume produk/jasa yang dihasilkan. Misalnya : bangunan, peralatan kantor
b. Metode saldo menurun (declining balance method)
Metode ini dasar penyusutannya adalah nilai sisa buku fiskal, aktiva tetap dianggap akan memberikan
kontribusi terbesar pada periode diawal-awal masa penggunaanya, dan akan mengalami tingkat
penurunan fungsi yang semakin besar di periode berikutnya seiring dengan semakin berkurangnya umur
ekonomis atas aktiva tersebut.
Metode ini sesuai jika dipergunakan untuk jenis aktiva tetap yang tingkat kehausannya tergantung dari
volume produk yang dihasilkan, yaitu jenis aktiva mesin produksi.
Cara perlakuan nilai sisa buku suatu aktiva tetap pada akhir masa manfaat yang disusutkan dengan
metode saldo menurun adalah nilai sisa buku suatu aktiva pada akhir masa manfaat yang disusutkan
dengan metode saldo menurun harus disusutkan sekaligus.
3. TARIF PENYUSUTAN DAN KELOMPOK AKTIVA YANG DISUSUTKAN
Biaya yang boleh dikurangi dari penghasilan bruto adalah biaya yang mempunyai hubungan langsung
dengan usaha atau kegiatan, biaya-biaya dan penyusutan. Biaya yang tidak boleh dikurangi dari
penghasilan bruto adalah biaya yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan usaha atau kegiatan,
biaya-biaya dan penyusutan. Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun tidak dibolehkan untuk dibebankan sekaligus,
melainkan dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi.
Sesuai dengan kelaziman usaha, pengeluaran yang mempunyau peranan terhadap penghasilan untuk
beberapa tahun, pembebanannya dilakukan sesuai dengan jumlah tahun lamanya pengeluaran tersebut
berperan terhadap penghasilan. Contoh: pada bulan April 2017 wajib pajak menyewa sebuah kantor
4 | P a g e - R P P K D - 1
untuk jangka waktu lima tahun sebesar Rp60.000.000,00. Maka biaya sewa tahun 2017 hanya
sebesar atau sebesar Rp9.000.000,00 saja.
Walaupun demikian, tidak ada larangan jika wajib pajak melakukan amortisasi atas biaya sewa tersebut.
Larangan hanya untuk pembebanan sekaligus. Metode untuk penyusutan dan amortisasi untuk
keperluan pajak sebagai berikut:
a. Garis Lurus (GL), yaitu dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang
telah ditentukan bagi harta tersebut.
b. Saldo Menurun (SM), yaitu dilakukan dalam bagian-bagian yang menurun selama masa manfaat,
yang dihitung dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku, dan pada akhir masa
manfaat nilai sisa buku disusutkan sekaligus, dengan syarat dilakukan secara taat asas.
Berikut tarif yang berlaku untuk penyusutan:
KELOMPOK HARTA
BERWUJUD
MASA
MANFAAT
TARIF DEPRESIASI
GARIS LURUS SALDO MENURUN
I. Bukan Bangunan
Kelompok 1 4 tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%
II. Bangunan
Permanen 20 tahun 5% –
Tidak Permanen 10 tahun 10% –
4. HARGA PEROLEHAN
Dalam Undang-undang No. 10 Tahun 1994 menjelaskan bahwa pada umumnya dalam jual beli harta,
harga perolehan harta bagi pihak pembeli adalah harga yang sesungguhnya dibayar dan harga
penjualan bagi pihak penjual adalah harga yang sesungguhnya diterima. Termasuk dalam harga
perolehan adalah harga beli dan biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh harta tersebut,
seperti bea masuk, biaya pengangkuta, biaya pemasangan, biaya asuransi waktu pemasangan, biaya
komisi, biaya balik nama dan lain-lain.
Dalam jual beli yang dipengaruhi hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4)
UU PPh, maka bagi pihak pembeli nilai perolehannya adalah jumlah yang seharusnya dibayar dan bagi
pihak penjual nilai penjualannya adalah jumlah yang seharusnya diterima. Adanya hubungan istimewa
antara pembeli dan penjual dapat menyebabkan harga, perolehan menjadi lebih besar atau lebih kecil
dibandingkan dengan jika jual beli tersebut tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa. Oleh karena itu
dalam ketentuan ini diatur bahwa nilai perolehan atau nilai penjualan harta bagi pihak-pihak yang
bersangkutan adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau yang seharusnya diterima.
5 | P a g e - R P P K D - 1
Adapun hubungan istimewa yang dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) UU No. 36 Tahun 2008 adalah
sebagai berikut.
a. Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak langsung paling rendah 25% (dua
puluh lima persen) pada Wajib Pajak lain; hubungan antara Wajib Pajak dengan penyertaan paling
rendah 25% (dua puluh lima persen) pada dua Wajib Pajak atau lebih; atau hubungan di antara dua
Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir;
b. Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya atau dua atau lebih Wajib Pajak berada di bawah
penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung; atau
c. terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus dan/atau ke
samping satu derajat.
Contoh Soal:
PT.Citra Nusa yang beroperasi di Kota Bogor membeli sebuah mesin dari perusahaan supplier di
Cikarang seharga Rp100.000.000, PPh 22 sebesar 7,5% PT Citra Nusa, mesin dikirim via kurir yang
ditunjuk, ongkos kirim dari Cikarang ke Bogor sebesar Rp1000.000 dan instalasi pemasangan mesin
memakan biaya Rp.500.000 dan asuransi pengiriman sebesar Rp150.000. Tentukan harga perolehan
mesin tersebut!
Pembahasan :
Jika diuraikan semua pengeluaran untuk memperoleh mesin tersebut adalah sebagai berikut :
Pembelian Mesin Rp 100.000.000
PPh 22 Rp 7.500.000
Ongkos kirim Rp 1.000.000
Asuransi Rp 150.000
Biaya Instalasi Rp 500.000 +
Rp 109.150.000
Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp109.150.000 merupakan harga perolehan atas mesin tersebut.
5. MENENTUKAN HARGA PEROLEHAN DAN HARGA PENJUALAN
Penentuan harga perolehan dan harga penjualan aktiva tetap dapat terjadi dalam beberapa situasi atau
kondisi. Situasi atau kondisi yang dimaksud, diantaranya saat jual beli harta, tukar menukar harta,
pengambilalihan usaha, hibah/ bantuan/ sumbangan, pengalihan harta termasuk setoran tunai sebagai
pengganti penyertaan modal, serta penilaian atau pemakaian persediaan. Berikut ini masing-masing
penjelasannya.
a. Jual Beli Harta
Harga perolehan atau harga penjualan dalam hal terjadi jual beli harta yang tidak dipengaruhi hubungan
istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) adalah jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan
atau diterima, sedangkan apabila terdapat hubungan istimewa adalah jumlah yang seharusnya
dikeluarkan atau diterima.
Contoh Kasus :
CV AXA menjual mobil kepada CV BETA dengan harga Rp100.000.000, tetapi harga pasar/nilai wajar
dari mobil tersebut adalah Rp150.000.000. Nilai buku mobil tersebut bagi CV AXA adalah Rp90.000.000.
Jika CV AXA dan CV BETA ada hubungan istimewa. Harga penjualan adalah harga pasar wajar yakni
Rp150.000.000, sehingga keuntungan yang diperoleh oleh CV AXA sebesar Rp50.000.000.
6 | P a g e - R P P K D - 1
b. Tukar Menukar Harta
Nilai perolehan atau nilai penjualan dalam hal terjadi tukar-menukar harta adalah jumlah yang
seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar.
Contoh Kasus :
PT AL menukarkan mobil “Blast” (Nilai Buku Rp100.000.000, Harga Pasar Rp150.000.000) dengan mobil
“Center” (Nilai Buku Rp80.000.000, Harga Pasar Rp150.000.000) milik PT EL.
Dari transaksi tersebut, PT AL memperoleh keuntungan sebesar Rp 50.000.000 dan PT EL memperoleh
keuntungan sebesar Rp.70.000.000. Sehingga harga perolehan Mobil “Blast” dan Mobil “Center” dari
pertukaran tersebut adalah sebesar Harga Pasarnya yaitu Rp150.000.000.
c. Pengambilalihan Usaha
Pada prinsipnya apabila terjadi pengalihan harta, penilaian harta yang dialihkan dilakukan berdasarkan
harga pasar. Pengalihan harta tersebut dapat dilakukan dalam rangka pengembangan usaha berupa
penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, dan pengambilalihan usaha. Selain itu pengalihan
tersebut dapat dilakukan pula dalam rangka likuidasi usaha atau sebab lainnya. Selisih antara harga
pasar dengan nilai sisa buku harta yang dialihkan merupakan penghasilan yang dikenakan pajak.
Contoh:
PT A dan PT B melakukan peleburan dan membentuk badan baru, yaitu PT C. Nilai sisa buku dan harga
pasar harta dari kedua badan tersebut adalah sebagai berikut:
PT A PT B
Nilai sisa buku Rp 200.000.000,00 Rp 300.000.000,00
Harga pasar Rp 300.000.000,00 Rp 450.000.000,00
Pada dasarnya, penilaian harta yang diserahkan oleh PT A dan PT B dalam rangka peleburan menjadi
PT C adalah harga pasar dari harta. Dengan demikian, PT A mendapat keuntungan sebesar
Rp100.000.000,00 (Rp300.000.000,00 – Rp200.000.000,00) dan PT B mendapat keuntungan sebesar
Rp150.000.000,00 (Rp450.000.000,00 – Rp300.000.000,00). Sedangkan PT C membukukan semua
harta tersebut dengan jumlah Rp750.000.000,00 (Rp300.000.000,00 + Rp450.000.000,00). Namun
dalam rangka menyelaraskan dengan kebijakan di bidang sosial, ekonomi, investasi, moneter dan
kebijakan lainnya, Menteri Keuangan diberi wewenang untuk menetapkan nilai lain selain harga pasar,
yaitu atas dasar nilai sisa buku (“pooling of interest”). Dalam hal demikian PT C membukukan
penerimaan harta dari PT A dan PT B tersebut sebesar Rp 500.000.000,00 (Rp 200.000.000,00 + Rp
300.000.000,00).
d. Hibah/Bantuan/Sumbangan
Dalam hal terjadi penyerahan harta karena hibah, bantuan, sumbangan yang memenuhi syarat dalam
Pasal 4 ayat (3) huruf a atau warisan, maka nilai perolehan bagi pihak yang menerima harta adalah nilai
sisa buku harta dari pihak yang melakukan penyerahan. Apabila Wajib Pajak tidak menyelenggarakan
pembukuan sehingga nilai sisa buku tidak diketahui, maka nilai perolehan atas harta ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Pajak.
Dalam hal terjadi penyerahan harta karena hibah, bantuan, sumbangan yang tidak memenuhi syarat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a, maka nilai perolehan bagi pihak yang
mengalihkan adalah harga pasar.
Adapun syarat yang adala dalam pasal 4 ayat (3) huruf a UU No. 36 Tahun 2008 adalah sebagai berikut.
7 | P a g e - R P P K D - 1
1) bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil
zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat yang
berhak atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di
Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah
dan yang diterima oleh penerima sumbangan yang berhak, yang ketentuannya diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Pemerintah; dan
2) harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, badan
keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang
menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau
penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan;
Contoh Kasus :
a) CV Sinar menghibahkan mobil kepada Yayasan Panti Jompo. Nilai buku mobil tersebut bagi CV
Sinar adalah Rp100.000.000 dan Harga Pasarnya Rp150.000.000. Harga pengalihan mobil tersebut
adalah sebesar nilai bukunya Rp100.000.000, sehingga tidak ada keuntungan yang diakui oleh CV
Sinar. Demikian juga bagi Yayasan Panti Jompo, harga perolehan mobil adalah sebesar
Rp100.000.000
b) CV Sinar menghibahkan mobil kepada Tuan Han yang merupakan salah satu mitra bisnis CV Sinar.
Nilai buku mobil tersebut bagi CV Sinar adalah Rp100.000.000 dan harga pasarnya Rp150.000.000.
Mobil tersebut bagi Tuan Han merupakan objek pajak, karena antara CV Sinar dan Tuan Han
terdapat hubungan usaha. Harga pengalihan mobil tersebut adalah sebesar harga pasarnya
Rp150.000.000. Sehingga keuntungan yang diakui oleh CV Sinar sebesar Rp50.000.000. Bagi Tuan
Han, Harga Perolehan mobil adalah sebesar Rp150.000.000.
e. Pengalihan Harta Termasuk Setoran Tunai sebagai Pengganti Penyertaan Modal
Penyertaan Wajib Pajak dalam permodalan suatu badan dapat dipenuhi dengan setoran tunai atau
pengalihan harta. Penilaian harta yang diserahkan sebagai pengganti saham atau penyertaan modal
akan dinilai berdasarkan nilai pasar dari harta yang dialihkan tersebut.
Contoh:
Wajib Pajak X menyerahkan 20 unit mesin bubut yang nilai bukunya adalah Rp25.000.000,00 kepada PT
Y sebagai pengganti penyertaan sahamnya dengan nilai nominal Rp20.000.000,00. Harga pasar mesin-
mesin bubut tersebut adalah Rp40.000.000,00. Dalam hal ini PT Y akan mencatat mesin bubut tersebut
sebagai aktiva dengan nilai Rp40.000.000,00 dan sebesar nilai tersebut bukan merupakan penghasilan
bagi PT Y. Selisih antara nilai nominal saham dengan nilai pasar harta, yaitu sebesar Rp20.000.000,00
(Rp40.000.000,00 – Rp20.000.000,00) dibukukan sebagai agio. Bagi Wajib Pajak X selisih sebesar
Rp15.000.000,00 (Rp40.000.000,00 – Rp25.000.000,00) merupakan Objek Pajak.
f. Penilaian atau Pemakaian Persediaan
Pada umumnya terdapat 3 (tiga) golongan persediaan barang, yaitu barang jadi atau barang dagangan,
barang dalam proses produksi, bahan baku dan bahan pembantu. Penilaian persediaan barang hanya
boleh menggunakan harga perolehan. Penilaian pemakaian persediaan untuk penghitungan harga pokok
hanya boleh dilakukan dengan cara rata-rata atau dengan cara mendahulukan persediaan yang didapat
pertama (“first-in first-out atau disingkat FIFO”). Sesuai dengan kelaziman, cara penilaian tersebut juga
diberlakukan terhadap sekuritas. Sekali Wajib Pajak memilih salah satu cara penilaian pemakainan
8 | P a g e - R P P K D - 1
persediaan untuk penghitungan harga pokok tersebtu, maka untuk tahun-tahun selanjutnya harus
digunakan cara yang sama.
7. CONTOH PERHITUNGAN PENYUSUTAN
a. Straight line method
PT. Dongan Sahuta membeli sebuah aktiva yang termasuk dalam kelompok I harta berwujud
seharga Rp.100.000.000pada tanggal 10 Juli 2009, maka pembebanan atas biaya penyusutan aktiva
tersebut berdasarkan metode garis lurus adalah sebagai berikut :
Tahun
Harga
Perolehan
%Penyusutan
Biaya
Penyusutan
Nilai Sisa
Buku
2009 Rp.100.000.000 25% Rp.12.500.000 Rp.87.500.000
2010 25% Rp.25.000.000 Rp.62.500.000
2011 25% Rp.25.000.000 Rp.37.500.000
2012 25% Rp.25.000.000 Rp.12.500.000
2013 25% Rp.12.500.000 Rp. 0
b. Double declining method
PT. Ai So Ise membeli sebuah aktiva yang termasuk dalam kelompok I harta berwujud
seharga Rp.100.000.000 pada tanggal 10 Juli 2009, maka pembebanan atas biaya penyusutan aktiva
tersebut berdasarkan metode saldo menurun adalah sebagai berikut :
Tahun Harga Perolehan %Penyusutan Biaya Penyusutan Nilai Sisa Buku
2009 Rp.100.000.000 50% Rp.25.000.000 Rp.75.000.000
2010 50% Rp.32.500.000 Rp.32.500.000
2011 50% Rp.16.250.000 Rp.16.250.000
2012 50% Rp. 8.125.000 Rp. 8.125.000
2013
Disusutkan
sekaligus
50% Rp. 8.125.000 Rp. 0
F. Pendekatan, Strategi dan Metode
Pendekatan : Scientific
Strategi/Model : Problem Based Learning
Metode : diskusi, menggali informasi, tanya jawab, presentasi
9 | P a g e - R P P K D - 1
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
a. Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
b. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
c. Membaca literasi
d. Mengkondisikan peserta didik
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
f. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
g. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
h. Melakukan pre-test
15 menit
2. Kegiatan Inti
Pemberian stimulus
terhadap siswa
- Guru memilih bahan bacaan/tayangan yang sesuai, kemudian
dibagikan kepada siswa
(https://www.youtube.com/watch?v=jmkBrvK9VhE&feature=youtu.be)
- Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari/menyimak
tayangan/ bacaan sendiri ataupun dengan teman
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian
bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru menganjurkan
kepada peserta didik untuk memberi tanda sebanyak mungkin
105 menit
Menetapkan masalah
dan menyeleksi
informasi-informasi
yang relevan
- Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk berdiskusi
agar mendapatkan klarifikasi tentang Data dalam lampiran khusus
:1a – Aset tetap Pajak
- Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian
bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin
Mengembangkan
solusi melalui
identifikasi alternatif-
alternatif, tukar pikiran
dan mengecek
perbedaan pandangan
- Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya untuk
mencoba (Experimenting) dan mengaitkan (Networking) antar
konsep dalam pembelajaran. Peserta didik yang lebih
memahami akan menjelaskan keanggota yang lain sampai
semua anggota dalam kelompok mengerti
- Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di
kelompoknya dengan menggunakan berbagai sumber. Saat
diskusi kelompok peserta didik selalu dimotivasi, dibimbing,
difasilitasi dan diingatkan guru untuk dapat kerjasama dan
toleransi untuk melakukan tugas diskusi kelompok
- Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi
dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi
Mengevaluasi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab
selama proses diskusi
- Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk tulisan tentang Data dalam lampiran
10 | P a g e - R P P K D - 1
khusus :1a – Aset tetap Pajak
- Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban
permasalahan yang telah disusun kelompoknya
- Siswa menyimpulkan materi tentang Data dalam lampiran khusus
:1a – Aset tetap Pajak
3. Penutup
1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang Data dalam lampiran
khusus :1a – Aset tetap Pajak yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Siswa diberi tugas untuk melakukan observasi tentang Data dalam lampiran khusus : :1a –
Aset tetap Pajak yang telah dipelajari.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya.
5. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
15 Menit
Pertemuan ke-2
Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Membaca literasi
4. Mengkondisikan peserta didik
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
7. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
8. Melakukan pre-test
15 menit
2. Kegiatan Inti
Pemberian stimulus
terhadap siswa
- Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian dibagikan
kepada siswa
- Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan sendiri
ataupun dengan teman
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian
bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru menganjurkan
kepada peserta didik untuk memberi tanda sebanyak mungkin
105 menit
Menetapkan masalah
dan menyeleksi
informasi-informasi
yang relevan
- Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk berdiskusi
agar mendapatkan klarifikasi tentang Data dalam lampiran khusus
1a- Penyusutan Aset Tetap Pajak
- Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian
bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin
Mengembangkan
solusi melalui
- Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya untuk
mencoba (Experimenting) dan mengaitkan (Networking) antar
11 | P a g e - R P P K D - 1
identifikasi alternatif-
alternatif, tukar pikiran
dan mengecek
perbedaan pandangan
konsep dalam pembelajaran. Peserta didik yang lebih
memahami akan menjelaskan keanggota yang lain sampai
semua anggota dalam kelompok mengerti
- Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di
kelompoknya dengan menggunakan berbagai sumber. Saat
diskusi kelompok peserta didik selalu dimotivasi, dibimbing,
difasilitasi dan diingatkan guru untuk dapat kerjasama dan
toleransi untuk melakukan tugas diskusi kelompok
- Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi
dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi
Mengevaluasi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab
selama proses diskusi
- Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk tulisan tentang Data dalam lampiran
khusus1a- Penyusutan Aset Tetap Pajak
- Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban
permasalahan yang telah disusun kelompoknya
- Siswa menyimpulkan materi tentang Data dalam lampiran khusus
1a- Penyusutan Aset Tetap Pajak
3. Penutup
1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang Data dalam lampiran
khusus 1a- Penyusutan Aset Tetap Pajak. yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Siswa diberi tugas untuk melakukan observasi tentang Data dalam lampiran khusus 1a-
Penyusutan Aset Tetap Pajak yang telah dipelajari.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya.
5. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
15 Menit
Pertemuan ke-3
Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Membaca literasi
4. Mengkondisikan peserta didik
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
7. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
8. Melakukan pre-test
15 menit
2. Kegiatan Inti
12 | P a g e - R P P K D - 1
Pemberian stimulus
terhadap siswa
- Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian dibagikan
kepada siswa
- Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan sendiri
ataupun dengan teman
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian
bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru menganjurkan
kepada peserta didik untuk memberi tanda sebanyak mungkin
95 menit
Menetapkan masalah
dan menyeleksi
informasi-informasi
yang relevan
- Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk berdiskusi
agar mendapatkan klarifikasi tentang Pengsian Data dalam
lampiran khusus 1a
- Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian
bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin
Mengembangkan
solusi melalui
identifikasi alternatif-
alternatif, tukar pikiran
dan mengecek
perbedaan pandangan
- Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya untuk
mencoba (Experimenting) dan mengaitkan (Networking) antar
konsep dalam pembelajaran. Peserta didik yang lebih
memahami akan menjelaskan keanggota yang lain sampai
semua anggota dalam kelompok mengerti
- Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di
kelompoknya dengan menggunakan berbagai sumber. Saat
diskusi kelompok peserta didik selalu dimotivasi, dibimbing,
difasilitasi dan diingatkan guru untuk dapat kerjasama dan
toleransi untuk melakukan tugas diskusi kelompok
- Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi
dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi
Mengevaluasi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab
selama proses diskusi
- Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk tulisan tentang Pengsian Data
dalam lampiran khusus 1a
- Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban
permasalahan yang telah disusun kelompoknya
- Siswa menyimpulkan materi tentang Pengsian Data dalam
lampiran khusus 1a
3. Penutup
 Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang Pengsian Data dalam
lampiran khusus 1a yang telah dipelajari.
 Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
 Guru melakukan evaluasi pembelajaran berkaitan dengan materi yang sudah diberikan
di pertemuan sebelumnya
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya.
 Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
25 Menit
13 | P a g e - R P P K D - 1
H. Alat/bahan dan Media Pembelajaran
Alat/bahan : Komputer, LCD, Speaker
Media Pembelajaran : Power Point, Video
I. Sumber Belajar
 Buku Perpajakan Edisi 11, Siti Resmi, Salemba Empat
 Praktikum Perpajakan, Joko Pramono, Yooshika Publisher
 Buku Pintar Pajak, Priyanto, Pratama Indomitra
 WWW.Pajak.Go.id.
 WWW.ortax.org
 www.pajak-online.com
 www.rembulanhati.blogspost.com
 https://djponline.pajak.go.id/
J. Penilaian Pembelajaran
a. Teknik : Test
b. Bentuk :
- Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
- Penilaian keterampilan :
Kinerja : Mengindentifikasi dan mengklasifikasikan data lampiran khusus 1a.
Surakarta., Juli 2019
Guru Mata Pelajaran,
Joko Pramono, S.Pd., M.Si.
14 | P a g e - R P P K D - 1
Lampiran 1: Penilaian Pengetahuan
Soal 1: (Skor 20)
Jelaskan fungsi dari formulir lampiran khusus 1a bagi wajib pajak badan dalam mengisi SPT 1771?
Soal no 2: (skor 24)
Jelaskan pengelompokan aset tetap sekaligus metode penyusutannya menurut UU perpajakan?
Soal no 3:
Berikan penjelasan tentang harga perolehan aset tetap dan komponen-komponennya, serta berikan contohnya!
Soal 4
Tunjukkan formulir 1a yang sudah terisi dan berikan komentar Anda terkait perbedaan penyusutan menurut
Akuntansi dan menurut pajak berdasakan informasi yang terdapat formulir 1a yang Anda tunjukkan!
15 | P a g e - R P P K D - 1
Lampiran 2:
Tugas Portofolio (kelompok 4 orang)
a. Carilah contoh-contoh dokumen-dokumen laporan keuangan yang terkait dengan data lampiran
khusus 1A melalui aktivitas daring (perusahaan perbankan dan perusahaan lainnya)
b. Isilah lampiran 1A sesuai dengan jenis perusahaan dari laporan keuangan yang Anda dapatkan
c. Susunlah laporan dari pekerjaan anda.

More Related Content

What's hot

Soal pilihan ganda olimpiade akuntansi sma
Soal pilihan ganda olimpiade akuntansi smaSoal pilihan ganda olimpiade akuntansi sma
Soal pilihan ganda olimpiade akuntansi smaAnis Rahayu
 
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerah
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerahKonsep dasar akuntansi pemerintah daerah
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerahShi Chin
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
silabus SMK kelas XI (sebelas) semester 1-administrasi-pajak
silabus SMK kelas XI (sebelas) semester 1-administrasi-pajaksilabus SMK kelas XI (sebelas) semester 1-administrasi-pajak
silabus SMK kelas XI (sebelas) semester 1-administrasi-pajakJhon Sijabat
 
UU_17_2003 Keuangan Negara
UU_17_2003 Keuangan NegaraUU_17_2003 Keuangan Negara
UU_17_2003 Keuangan NegaraAde ermawati
 
perusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anakperusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anakSuyanto _Akt
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahSunar Shun Shun
 
Perencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPerencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPSEKP - UGM
 
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah IILatihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah IIMuhammad Amri
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015PPA FEUI
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraSujatmiko Wibowo
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutangkaromah95
 
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahanKerangka konseptual akuntansi pemerintahan
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahanMuhammad Anshar
 
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskalDaftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskalYABES HULU
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
 
Akuntansi pendapatan peserta (2)
Akuntansi pendapatan peserta (2)Akuntansi pendapatan peserta (2)
Akuntansi pendapatan peserta (2)bambang2461
 
011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21Tobagus Makmun
 
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisDaftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisNie Chukmaa Nie
 

What's hot (20)

Soal pilihan ganda olimpiade akuntansi sma
Soal pilihan ganda olimpiade akuntansi smaSoal pilihan ganda olimpiade akuntansi sma
Soal pilihan ganda olimpiade akuntansi sma
 
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerah
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerahKonsep dasar akuntansi pemerintah daerah
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerah
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
silabus SMK kelas XI (sebelas) semester 1-administrasi-pajak
silabus SMK kelas XI (sebelas) semester 1-administrasi-pajaksilabus SMK kelas XI (sebelas) semester 1-administrasi-pajak
silabus SMK kelas XI (sebelas) semester 1-administrasi-pajak
 
UU_17_2003 Keuangan Negara
UU_17_2003 Keuangan NegaraUU_17_2003 Keuangan Negara
UU_17_2003 Keuangan Negara
 
perusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anakperusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anak
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
 
Perencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPerencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBN
 
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah IILatihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah II
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutang
 
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahanKerangka konseptual akuntansi pemerintahan
Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan
 
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskalDaftar Undeductible Expenses biaya fiskal
Daftar Undeductible Expenses biaya fiskal
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 
Akuntansi pendapatan peserta (2)
Akuntansi pendapatan peserta (2)Akuntansi pendapatan peserta (2)
Akuntansi pendapatan peserta (2)
 
Bab 21 Management Letter
Bab 21 Management LetterBab 21 Management Letter
Bab 21 Management Letter
 
011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21
 
Surat Setoran Pajak
Surat Setoran PajakSurat Setoran Pajak
Surat Setoran Pajak
 
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisDaftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
 

Similar to 02. rpp kd 2-pajak kelas xii semester 1-aploud

Persediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
Persediaan dan penyusutan -- Accounting TaxPersediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
Persediaan dan penyusutan -- Accounting TaxFajri A
 
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerangromi romi
 
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerangromi romi
 
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerangromi romi
 
UKBM EKO 5-1-1 Akuntansi sebagai Sistem Informasi.pdf
UKBM EKO 5-1-1 Akuntansi sebagai Sistem Informasi.pdfUKBM EKO 5-1-1 Akuntansi sebagai Sistem Informasi.pdf
UKBM EKO 5-1-1 Akuntansi sebagai Sistem Informasi.pdfUmmURasya1
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4Yoyo Sudaryo
 
Bab 13 Akuntansi Manajemen
Bab 13 Akuntansi ManajemenBab 13 Akuntansi Manajemen
Bab 13 Akuntansi ManajemenTatag Wahyoe
 
Penyusutan dan-amortisasi
Penyusutan dan-amortisasiPenyusutan dan-amortisasi
Penyusutan dan-amortisasiTyas Putri
 
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKANMETODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKANRiki Ardoni
 
Bab 5 aktifa tetap
Bab 5 aktifa tetapBab 5 aktifa tetap
Bab 5 aktifa tetapRian Ekawati
 
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan TahunanPaper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunanwryand
 
Pertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptxPertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptxSaveFile1
 

Similar to 02. rpp kd 2-pajak kelas xii semester 1-aploud (20)

Penyusutan
PenyusutanPenyusutan
Penyusutan
 
Persediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
Persediaan dan penyusutan -- Accounting TaxPersediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
Persediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
 
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
 
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
 
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
UKBM EKO 5-1-1 Akuntansi sebagai Sistem Informasi.pdf
UKBM EKO 5-1-1 Akuntansi sebagai Sistem Informasi.pdfUKBM EKO 5-1-1 Akuntansi sebagai Sistem Informasi.pdf
UKBM EKO 5-1-1 Akuntansi sebagai Sistem Informasi.pdf
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
 
Bab 13 Akuntansi Manajemen
Bab 13 Akuntansi ManajemenBab 13 Akuntansi Manajemen
Bab 13 Akuntansi Manajemen
 
Penyusutan dan-amortisasi
Penyusutan dan-amortisasiPenyusutan dan-amortisasi
Penyusutan dan-amortisasi
 
Proposal aktiva-tetap
Proposal aktiva-tetapProposal aktiva-tetap
Proposal aktiva-tetap
 
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKANMETODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
 
Bab 5 aktifa tetap
Bab 5 aktifa tetapBab 5 aktifa tetap
Bab 5 aktifa tetap
 
Bab 5-aktiva-tetap
Bab 5-aktiva-tetapBab 5-aktiva-tetap
Bab 5-aktiva-tetap
 
Konsep Dasar Aktiva Tetap
Konsep Dasar Aktiva TetapKonsep Dasar Aktiva Tetap
Konsep Dasar Aktiva Tetap
 
Cashflow
CashflowCashflow
Cashflow
 
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan TahunanPaper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
Paper Pengelolaan Surat Pemberitahuan Tahunan
 
Pertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptxPertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptx
 
Konsep Dasar
Konsep DasarKonsep Dasar
Konsep Dasar
 
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - XRingkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
 

More from JokoPramono21

03. rpp kd 3-pajak kelas xii semester 1-aploud
03. rpp   kd 3-pajak kelas xii  semester 1-aploud03. rpp   kd 3-pajak kelas xii  semester 1-aploud
03. rpp kd 3-pajak kelas xii semester 1-aploudJokoPramono21
 
01. rpp kd 1-pajak kelas xii semester 1-aploud
01. rpp   kd 1-pajak kelas xii  semester 1-aploud01. rpp   kd 1-pajak kelas xii  semester 1-aploud
01. rpp kd 1-pajak kelas xii semester 1-aploudJokoPramono21
 
Rpp kd 5-akt lembaga aploud
Rpp   kd 5-akt lembaga aploudRpp   kd 5-akt lembaga aploud
Rpp kd 5-akt lembaga aploudJokoPramono21
 
Rpp kd 3-akt lambaga aploud
Rpp   kd 3-akt lambaga aploudRpp   kd 3-akt lambaga aploud
Rpp kd 3-akt lambaga aploudJokoPramono21
 
Rpp kd 2- akt lembaga aploud
Rpp   kd 2- akt lembaga aploudRpp   kd 2- akt lembaga aploud
Rpp kd 2- akt lembaga aploudJokoPramono21
 
Rpp kd 1 akt lembaga aploud
Rpp   kd 1 akt lembaga aploudRpp   kd 1 akt lembaga aploud
Rpp kd 1 akt lembaga aploudJokoPramono21
 

More from JokoPramono21 (6)

03. rpp kd 3-pajak kelas xii semester 1-aploud
03. rpp   kd 3-pajak kelas xii  semester 1-aploud03. rpp   kd 3-pajak kelas xii  semester 1-aploud
03. rpp kd 3-pajak kelas xii semester 1-aploud
 
01. rpp kd 1-pajak kelas xii semester 1-aploud
01. rpp   kd 1-pajak kelas xii  semester 1-aploud01. rpp   kd 1-pajak kelas xii  semester 1-aploud
01. rpp kd 1-pajak kelas xii semester 1-aploud
 
Rpp kd 5-akt lembaga aploud
Rpp   kd 5-akt lembaga aploudRpp   kd 5-akt lembaga aploud
Rpp kd 5-akt lembaga aploud
 
Rpp kd 3-akt lambaga aploud
Rpp   kd 3-akt lambaga aploudRpp   kd 3-akt lambaga aploud
Rpp kd 3-akt lambaga aploud
 
Rpp kd 2- akt lembaga aploud
Rpp   kd 2- akt lembaga aploudRpp   kd 2- akt lembaga aploud
Rpp kd 2- akt lembaga aploud
 
Rpp kd 1 akt lembaga aploud
Rpp   kd 1 akt lembaga aploudRpp   kd 1 akt lembaga aploud
Rpp kd 1 akt lembaga aploud
 

Recently uploaded

Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 

Recently uploaded (13)

Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 

02. rpp kd 2-pajak kelas xii semester 1-aploud

  • 1. 1 | P a g e - R P P K D - 1 FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001 FORMAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Status Revisi 06 Halaman 1 dari 2 Tanggal Berlaku 2 Agustus 2017 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Program Pendidikan, Nama Sekolah : SMK NEGERI 6 SURAKARTA Mata Pelajaran : ADMINISTRASI PAJAK Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga Kelas / Semester : XII / 1 Tahun Pelajaran : 2019/2020 Alokasi Waktu : 9 X 45 menit (3 pertemuan) B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kompetensi Inti KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar KOMPETENSI DASAR (PENGETAHUAN) KOMPETENSI DASAR (KETERAMPILAN) 3.2. Memahami data dalam lampiran khusus nomor 1a 4.2. Mengelompokkan data dalam lampiran khusus nomor 1a C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1. Memahami data dalam lampiran khusus 1a Indikator Pencapaian Kompetensi: 3.1.1. Menjelaskan Data dalam lampiran khusus 1a dengan benar.
  • 2. 2 | P a g e - R P P K D - 1 4.1. Mengelompokkan data dalam lampiran khusus 1a. Indikator Pencapaian Kompetensi: 4.1.1. Mengidentifikasi Data dalam lampiran 1a dengan tepat. 4.1.2. Mengklasifikasikan Data dalam lampiran 1a dengan tepat D. Tujuan Pembelajaran Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat: 1. Menjelaskan Data dalam lampiran khusus 1a dengan tepat 2. Mengidentifikasi Data dalam lampiran khusus 1a dengan tepat 3. Mengklasifikasikan Data dalam lampiran khusus 1a dengan tepat E. Materi Pembelajaran 1. LAMPIRAN KHUSUS NOMOR 1A Formulir Lampiran Khusus 1A / 1B merupakan formulir isian untuk memberitahukan daftar aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan dan penyusutan fiskalnya untuk tahun yang bersangkutan. Formulir ini harus disampaikan apabila terdapat data yang harus diisikan. Apabila tidak ada, maka tidak perlu dilampirkan pada saat penyampaikan SPT Tahunan PPh Badan.Pada lampiran khusus nomor 1a berisi tentang daftar penyusutan dan amortisasi fiskal. Metode penyusutan/amortisasi diisi dengan kode sebagaimana pada tabel berikut. Metode Penyusutan/Amortisasi Kode Penggunaan Garis Lurus GL Komersial/ Fiskal Jumlah Angka Tahun JAT Komersial Saldo Menurun SM Komersial/ Fiskal Saldo Menurun Ganda SMG Komersial Jumlah Jam Jasa JJJ Komersial Jumlah Satuan Produksi JSP Komersial/Amortisasi Fiskal Metode Lainnya ML Komersial Bagi Wajib Pajak yang menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat, perhatikan ketentuan mengenai kurs konversi aktiva tetap sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 196/PMK.03/2007tentang Tata Cara Penyelenggaraan Pembukuan Dengan Menggunakan Bahasa Asing dan Satuan Mata Uang Selain Rupiah Serta Kewajiban Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.011/2012.
  • 3. 3 | P a g e - R P P K D - 1 2. METODE PENYUSUTAN Berdasarkan penjelasan pasal 11 ayat (1 dan 2) Undang Undang nomor 7 tahun 1983 stdtd Undang Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh) dikatakan bahwa metode penyusutan yang dibolehkan berdasarkan ketentuan ini dilakukan: a. dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi harta tersebut (metode garis lurus atau straight-line method); atau b. dalam bagian-bagian yang menurun dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku (metode saldo menurun atau declining balance method). Penggunaan metode penyusutan atas harta harus dilakukan secara taat asas. Untuk harta berwujud berupa bangunan hanya dapat disusutkan dengan metode garis lurus. Harta berwujud selain bangunan dapat disusutkan dengan metode garis lurus atau metode saldo menurun. Dalam hal Wajib Pajak memilih menggunakan metode saldo menurun, nilai sisa buku pada akhir masa manfaat harus disusutkan sekaligus. Sesuai dengan pembukuan Wajib Pajak, alat-alat kecil (small tools) yang sama atau sejenis dapat disusutkan dalam satu golongan. a. Metode garis lurus (straight line method) Metode ini dasar penyusutannya adalah harga perolehan dengan menganggap aktiva tetap akan memberikan kontribusi yang merata (tanpa fluktuasi) disepanjang masa penggunaannya, sehingga aktiva tetap akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang sama dari periode ke periode hingga aktiva ditarik dari penggunaannya. Metode ini termasuk yang paling luas dipakai. Untuk penerapan “Matching Cost Principle”, metode garis lurus dipergunakan untuk menyusutkan aktiva-aktiva yang fungsionalnya tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume produk/jasa yang dihasilkan. Misalnya : bangunan, peralatan kantor b. Metode saldo menurun (declining balance method) Metode ini dasar penyusutannya adalah nilai sisa buku fiskal, aktiva tetap dianggap akan memberikan kontribusi terbesar pada periode diawal-awal masa penggunaanya, dan akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang semakin besar di periode berikutnya seiring dengan semakin berkurangnya umur ekonomis atas aktiva tersebut. Metode ini sesuai jika dipergunakan untuk jenis aktiva tetap yang tingkat kehausannya tergantung dari volume produk yang dihasilkan, yaitu jenis aktiva mesin produksi. Cara perlakuan nilai sisa buku suatu aktiva tetap pada akhir masa manfaat yang disusutkan dengan metode saldo menurun adalah nilai sisa buku suatu aktiva pada akhir masa manfaat yang disusutkan dengan metode saldo menurun harus disusutkan sekaligus. 3. TARIF PENYUSUTAN DAN KELOMPOK AKTIVA YANG DISUSUTKAN Biaya yang boleh dikurangi dari penghasilan bruto adalah biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan usaha atau kegiatan, biaya-biaya dan penyusutan. Biaya yang tidak boleh dikurangi dari penghasilan bruto adalah biaya yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan usaha atau kegiatan, biaya-biaya dan penyusutan. Pengeluaran untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun tidak dibolehkan untuk dibebankan sekaligus, melainkan dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi. Sesuai dengan kelaziman usaha, pengeluaran yang mempunyau peranan terhadap penghasilan untuk beberapa tahun, pembebanannya dilakukan sesuai dengan jumlah tahun lamanya pengeluaran tersebut berperan terhadap penghasilan. Contoh: pada bulan April 2017 wajib pajak menyewa sebuah kantor
  • 4. 4 | P a g e - R P P K D - 1 untuk jangka waktu lima tahun sebesar Rp60.000.000,00. Maka biaya sewa tahun 2017 hanya sebesar atau sebesar Rp9.000.000,00 saja. Walaupun demikian, tidak ada larangan jika wajib pajak melakukan amortisasi atas biaya sewa tersebut. Larangan hanya untuk pembebanan sekaligus. Metode untuk penyusutan dan amortisasi untuk keperluan pajak sebagai berikut: a. Garis Lurus (GL), yaitu dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang telah ditentukan bagi harta tersebut. b. Saldo Menurun (SM), yaitu dilakukan dalam bagian-bagian yang menurun selama masa manfaat, yang dihitung dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku, dan pada akhir masa manfaat nilai sisa buku disusutkan sekaligus, dengan syarat dilakukan secara taat asas. Berikut tarif yang berlaku untuk penyusutan: KELOMPOK HARTA BERWUJUD MASA MANFAAT TARIF DEPRESIASI GARIS LURUS SALDO MENURUN I. Bukan Bangunan Kelompok 1 4 tahun 25% 50% Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25% Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5% Kelompok 4 20 tahun 5% 10% II. Bangunan Permanen 20 tahun 5% – Tidak Permanen 10 tahun 10% – 4. HARGA PEROLEHAN Dalam Undang-undang No. 10 Tahun 1994 menjelaskan bahwa pada umumnya dalam jual beli harta, harga perolehan harta bagi pihak pembeli adalah harga yang sesungguhnya dibayar dan harga penjualan bagi pihak penjual adalah harga yang sesungguhnya diterima. Termasuk dalam harga perolehan adalah harga beli dan biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh harta tersebut, seperti bea masuk, biaya pengangkuta, biaya pemasangan, biaya asuransi waktu pemasangan, biaya komisi, biaya balik nama dan lain-lain. Dalam jual beli yang dipengaruhi hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) UU PPh, maka bagi pihak pembeli nilai perolehannya adalah jumlah yang seharusnya dibayar dan bagi pihak penjual nilai penjualannya adalah jumlah yang seharusnya diterima. Adanya hubungan istimewa antara pembeli dan penjual dapat menyebabkan harga, perolehan menjadi lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan jika jual beli tersebut tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa. Oleh karena itu dalam ketentuan ini diatur bahwa nilai perolehan atau nilai penjualan harta bagi pihak-pihak yang bersangkutan adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau yang seharusnya diterima.
  • 5. 5 | P a g e - R P P K D - 1 Adapun hubungan istimewa yang dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) UU No. 36 Tahun 2008 adalah sebagai berikut. a. Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak langsung paling rendah 25% (dua puluh lima persen) pada Wajib Pajak lain; hubungan antara Wajib Pajak dengan penyertaan paling rendah 25% (dua puluh lima persen) pada dua Wajib Pajak atau lebih; atau hubungan di antara dua Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir; b. Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya atau dua atau lebih Wajib Pajak berada di bawah penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung; atau c. terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus dan/atau ke samping satu derajat. Contoh Soal: PT.Citra Nusa yang beroperasi di Kota Bogor membeli sebuah mesin dari perusahaan supplier di Cikarang seharga Rp100.000.000, PPh 22 sebesar 7,5% PT Citra Nusa, mesin dikirim via kurir yang ditunjuk, ongkos kirim dari Cikarang ke Bogor sebesar Rp1000.000 dan instalasi pemasangan mesin memakan biaya Rp.500.000 dan asuransi pengiriman sebesar Rp150.000. Tentukan harga perolehan mesin tersebut! Pembahasan : Jika diuraikan semua pengeluaran untuk memperoleh mesin tersebut adalah sebagai berikut : Pembelian Mesin Rp 100.000.000 PPh 22 Rp 7.500.000 Ongkos kirim Rp 1.000.000 Asuransi Rp 150.000 Biaya Instalasi Rp 500.000 + Rp 109.150.000 Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp109.150.000 merupakan harga perolehan atas mesin tersebut. 5. MENENTUKAN HARGA PEROLEHAN DAN HARGA PENJUALAN Penentuan harga perolehan dan harga penjualan aktiva tetap dapat terjadi dalam beberapa situasi atau kondisi. Situasi atau kondisi yang dimaksud, diantaranya saat jual beli harta, tukar menukar harta, pengambilalihan usaha, hibah/ bantuan/ sumbangan, pengalihan harta termasuk setoran tunai sebagai pengganti penyertaan modal, serta penilaian atau pemakaian persediaan. Berikut ini masing-masing penjelasannya. a. Jual Beli Harta Harga perolehan atau harga penjualan dalam hal terjadi jual beli harta yang tidak dipengaruhi hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) adalah jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan atau diterima, sedangkan apabila terdapat hubungan istimewa adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima. Contoh Kasus : CV AXA menjual mobil kepada CV BETA dengan harga Rp100.000.000, tetapi harga pasar/nilai wajar dari mobil tersebut adalah Rp150.000.000. Nilai buku mobil tersebut bagi CV AXA adalah Rp90.000.000. Jika CV AXA dan CV BETA ada hubungan istimewa. Harga penjualan adalah harga pasar wajar yakni Rp150.000.000, sehingga keuntungan yang diperoleh oleh CV AXA sebesar Rp50.000.000.
  • 6. 6 | P a g e - R P P K D - 1 b. Tukar Menukar Harta Nilai perolehan atau nilai penjualan dalam hal terjadi tukar-menukar harta adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar. Contoh Kasus : PT AL menukarkan mobil “Blast” (Nilai Buku Rp100.000.000, Harga Pasar Rp150.000.000) dengan mobil “Center” (Nilai Buku Rp80.000.000, Harga Pasar Rp150.000.000) milik PT EL. Dari transaksi tersebut, PT AL memperoleh keuntungan sebesar Rp 50.000.000 dan PT EL memperoleh keuntungan sebesar Rp.70.000.000. Sehingga harga perolehan Mobil “Blast” dan Mobil “Center” dari pertukaran tersebut adalah sebesar Harga Pasarnya yaitu Rp150.000.000. c. Pengambilalihan Usaha Pada prinsipnya apabila terjadi pengalihan harta, penilaian harta yang dialihkan dilakukan berdasarkan harga pasar. Pengalihan harta tersebut dapat dilakukan dalam rangka pengembangan usaha berupa penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, dan pengambilalihan usaha. Selain itu pengalihan tersebut dapat dilakukan pula dalam rangka likuidasi usaha atau sebab lainnya. Selisih antara harga pasar dengan nilai sisa buku harta yang dialihkan merupakan penghasilan yang dikenakan pajak. Contoh: PT A dan PT B melakukan peleburan dan membentuk badan baru, yaitu PT C. Nilai sisa buku dan harga pasar harta dari kedua badan tersebut adalah sebagai berikut: PT A PT B Nilai sisa buku Rp 200.000.000,00 Rp 300.000.000,00 Harga pasar Rp 300.000.000,00 Rp 450.000.000,00 Pada dasarnya, penilaian harta yang diserahkan oleh PT A dan PT B dalam rangka peleburan menjadi PT C adalah harga pasar dari harta. Dengan demikian, PT A mendapat keuntungan sebesar Rp100.000.000,00 (Rp300.000.000,00 – Rp200.000.000,00) dan PT B mendapat keuntungan sebesar Rp150.000.000,00 (Rp450.000.000,00 – Rp300.000.000,00). Sedangkan PT C membukukan semua harta tersebut dengan jumlah Rp750.000.000,00 (Rp300.000.000,00 + Rp450.000.000,00). Namun dalam rangka menyelaraskan dengan kebijakan di bidang sosial, ekonomi, investasi, moneter dan kebijakan lainnya, Menteri Keuangan diberi wewenang untuk menetapkan nilai lain selain harga pasar, yaitu atas dasar nilai sisa buku (“pooling of interest”). Dalam hal demikian PT C membukukan penerimaan harta dari PT A dan PT B tersebut sebesar Rp 500.000.000,00 (Rp 200.000.000,00 + Rp 300.000.000,00). d. Hibah/Bantuan/Sumbangan Dalam hal terjadi penyerahan harta karena hibah, bantuan, sumbangan yang memenuhi syarat dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a atau warisan, maka nilai perolehan bagi pihak yang menerima harta adalah nilai sisa buku harta dari pihak yang melakukan penyerahan. Apabila Wajib Pajak tidak menyelenggarakan pembukuan sehingga nilai sisa buku tidak diketahui, maka nilai perolehan atas harta ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak. Dalam hal terjadi penyerahan harta karena hibah, bantuan, sumbangan yang tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a, maka nilai perolehan bagi pihak yang mengalihkan adalah harga pasar. Adapun syarat yang adala dalam pasal 4 ayat (3) huruf a UU No. 36 Tahun 2008 adalah sebagai berikut.
  • 7. 7 | P a g e - R P P K D - 1 1) bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat yang berhak atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima sumbangan yang berhak, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah; dan 2) harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan; Contoh Kasus : a) CV Sinar menghibahkan mobil kepada Yayasan Panti Jompo. Nilai buku mobil tersebut bagi CV Sinar adalah Rp100.000.000 dan Harga Pasarnya Rp150.000.000. Harga pengalihan mobil tersebut adalah sebesar nilai bukunya Rp100.000.000, sehingga tidak ada keuntungan yang diakui oleh CV Sinar. Demikian juga bagi Yayasan Panti Jompo, harga perolehan mobil adalah sebesar Rp100.000.000 b) CV Sinar menghibahkan mobil kepada Tuan Han yang merupakan salah satu mitra bisnis CV Sinar. Nilai buku mobil tersebut bagi CV Sinar adalah Rp100.000.000 dan harga pasarnya Rp150.000.000. Mobil tersebut bagi Tuan Han merupakan objek pajak, karena antara CV Sinar dan Tuan Han terdapat hubungan usaha. Harga pengalihan mobil tersebut adalah sebesar harga pasarnya Rp150.000.000. Sehingga keuntungan yang diakui oleh CV Sinar sebesar Rp50.000.000. Bagi Tuan Han, Harga Perolehan mobil adalah sebesar Rp150.000.000. e. Pengalihan Harta Termasuk Setoran Tunai sebagai Pengganti Penyertaan Modal Penyertaan Wajib Pajak dalam permodalan suatu badan dapat dipenuhi dengan setoran tunai atau pengalihan harta. Penilaian harta yang diserahkan sebagai pengganti saham atau penyertaan modal akan dinilai berdasarkan nilai pasar dari harta yang dialihkan tersebut. Contoh: Wajib Pajak X menyerahkan 20 unit mesin bubut yang nilai bukunya adalah Rp25.000.000,00 kepada PT Y sebagai pengganti penyertaan sahamnya dengan nilai nominal Rp20.000.000,00. Harga pasar mesin- mesin bubut tersebut adalah Rp40.000.000,00. Dalam hal ini PT Y akan mencatat mesin bubut tersebut sebagai aktiva dengan nilai Rp40.000.000,00 dan sebesar nilai tersebut bukan merupakan penghasilan bagi PT Y. Selisih antara nilai nominal saham dengan nilai pasar harta, yaitu sebesar Rp20.000.000,00 (Rp40.000.000,00 – Rp20.000.000,00) dibukukan sebagai agio. Bagi Wajib Pajak X selisih sebesar Rp15.000.000,00 (Rp40.000.000,00 – Rp25.000.000,00) merupakan Objek Pajak. f. Penilaian atau Pemakaian Persediaan Pada umumnya terdapat 3 (tiga) golongan persediaan barang, yaitu barang jadi atau barang dagangan, barang dalam proses produksi, bahan baku dan bahan pembantu. Penilaian persediaan barang hanya boleh menggunakan harga perolehan. Penilaian pemakaian persediaan untuk penghitungan harga pokok hanya boleh dilakukan dengan cara rata-rata atau dengan cara mendahulukan persediaan yang didapat pertama (“first-in first-out atau disingkat FIFO”). Sesuai dengan kelaziman, cara penilaian tersebut juga diberlakukan terhadap sekuritas. Sekali Wajib Pajak memilih salah satu cara penilaian pemakainan
  • 8. 8 | P a g e - R P P K D - 1 persediaan untuk penghitungan harga pokok tersebtu, maka untuk tahun-tahun selanjutnya harus digunakan cara yang sama. 7. CONTOH PERHITUNGAN PENYUSUTAN a. Straight line method PT. Dongan Sahuta membeli sebuah aktiva yang termasuk dalam kelompok I harta berwujud seharga Rp.100.000.000pada tanggal 10 Juli 2009, maka pembebanan atas biaya penyusutan aktiva tersebut berdasarkan metode garis lurus adalah sebagai berikut : Tahun Harga Perolehan %Penyusutan Biaya Penyusutan Nilai Sisa Buku 2009 Rp.100.000.000 25% Rp.12.500.000 Rp.87.500.000 2010 25% Rp.25.000.000 Rp.62.500.000 2011 25% Rp.25.000.000 Rp.37.500.000 2012 25% Rp.25.000.000 Rp.12.500.000 2013 25% Rp.12.500.000 Rp. 0 b. Double declining method PT. Ai So Ise membeli sebuah aktiva yang termasuk dalam kelompok I harta berwujud seharga Rp.100.000.000 pada tanggal 10 Juli 2009, maka pembebanan atas biaya penyusutan aktiva tersebut berdasarkan metode saldo menurun adalah sebagai berikut : Tahun Harga Perolehan %Penyusutan Biaya Penyusutan Nilai Sisa Buku 2009 Rp.100.000.000 50% Rp.25.000.000 Rp.75.000.000 2010 50% Rp.32.500.000 Rp.32.500.000 2011 50% Rp.16.250.000 Rp.16.250.000 2012 50% Rp. 8.125.000 Rp. 8.125.000 2013 Disusutkan sekaligus 50% Rp. 8.125.000 Rp. 0 F. Pendekatan, Strategi dan Metode Pendekatan : Scientific Strategi/Model : Problem Based Learning Metode : diskusi, menggali informasi, tanya jawab, presentasi
  • 9. 9 | P a g e - R P P K D - 1 G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 Langkah-langkah Pembelajaran Waktu 1. Pendahuluan a. Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran b. Menyanyikan lagu Indonesia Raya c. Membaca literasi d. Mengkondisikan peserta didik e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai f. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan g. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan h. Melakukan pre-test 15 menit 2. Kegiatan Inti Pemberian stimulus terhadap siswa - Guru memilih bahan bacaan/tayangan yang sesuai, kemudian dibagikan kepada siswa (https://www.youtube.com/watch?v=jmkBrvK9VhE&feature=youtu.be) - Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari/menyimak tayangan/ bacaan sendiri ataupun dengan teman - Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda sebanyak mungkin 105 menit Menetapkan masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan - Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk berdiskusi agar mendapatkan klarifikasi tentang Data dalam lampiran khusus :1a – Aset tetap Pajak - Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin Mengembangkan solusi melalui identifikasi alternatif- alternatif, tukar pikiran dan mengecek perbedaan pandangan - Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya untuk mencoba (Experimenting) dan mengaitkan (Networking) antar konsep dalam pembelajaran. Peserta didik yang lebih memahami akan menjelaskan keanggota yang lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti - Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya dengan menggunakan berbagai sumber. Saat diskusi kelompok peserta didik selalu dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru untuk dapat kerjasama dan toleransi untuk melakukan tugas diskusi kelompok - Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi Mengevaluasi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab selama proses diskusi - Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang Data dalam lampiran
  • 10. 10 | P a g e - R P P K D - 1 khusus :1a – Aset tetap Pajak - Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban permasalahan yang telah disusun kelompoknya - Siswa menyimpulkan materi tentang Data dalam lampiran khusus :1a – Aset tetap Pajak 3. Penutup 1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang Data dalam lampiran khusus :1a – Aset tetap Pajak yang telah dipelajari. 2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 3. Siswa diberi tugas untuk melakukan observasi tentang Data dalam lampiran khusus : :1a – Aset tetap Pajak yang telah dipelajari. 4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya. 5. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup. 15 Menit Pertemuan ke-2 Langkah-langkah Pembelajaran Waktu 1. Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran 2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya 3. Membaca literasi 4. Mengkondisikan peserta didik 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 7. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan 8. Melakukan pre-test 15 menit 2. Kegiatan Inti Pemberian stimulus terhadap siswa - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian dibagikan kepada siswa - Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan sendiri ataupun dengan teman - Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda sebanyak mungkin 105 menit Menetapkan masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan - Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk berdiskusi agar mendapatkan klarifikasi tentang Data dalam lampiran khusus 1a- Penyusutan Aset Tetap Pajak - Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin Mengembangkan solusi melalui - Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya untuk mencoba (Experimenting) dan mengaitkan (Networking) antar
  • 11. 11 | P a g e - R P P K D - 1 identifikasi alternatif- alternatif, tukar pikiran dan mengecek perbedaan pandangan konsep dalam pembelajaran. Peserta didik yang lebih memahami akan menjelaskan keanggota yang lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti - Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya dengan menggunakan berbagai sumber. Saat diskusi kelompok peserta didik selalu dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru untuk dapat kerjasama dan toleransi untuk melakukan tugas diskusi kelompok - Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi Mengevaluasi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab selama proses diskusi - Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang Data dalam lampiran khusus1a- Penyusutan Aset Tetap Pajak - Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban permasalahan yang telah disusun kelompoknya - Siswa menyimpulkan materi tentang Data dalam lampiran khusus 1a- Penyusutan Aset Tetap Pajak 3. Penutup 1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang Data dalam lampiran khusus 1a- Penyusutan Aset Tetap Pajak. yang telah dipelajari. 2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. 3. Siswa diberi tugas untuk melakukan observasi tentang Data dalam lampiran khusus 1a- Penyusutan Aset Tetap Pajak yang telah dipelajari. 4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya. 5. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup. 15 Menit Pertemuan ke-3 Langkah-langkah Pembelajaran Waktu 1. Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai pembelajaran 2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya 3. Membaca literasi 4. Mengkondisikan peserta didik 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan 7. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan 8. Melakukan pre-test 15 menit 2. Kegiatan Inti
  • 12. 12 | P a g e - R P P K D - 1 Pemberian stimulus terhadap siswa - Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian dibagikan kepada siswa - Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan sendiri ataupun dengan teman - Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda sebanyak mungkin 95 menit Menetapkan masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang relevan - Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk berdiskusi agar mendapatkan klarifikasi tentang Pengsian Data dalam lampiran khusus 1a - Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin Mengembangkan solusi melalui identifikasi alternatif- alternatif, tukar pikiran dan mengecek perbedaan pandangan - Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya untuk mencoba (Experimenting) dan mengaitkan (Networking) antar konsep dalam pembelajaran. Peserta didik yang lebih memahami akan menjelaskan keanggota yang lain sampai semua anggota dalam kelompok mengerti - Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang diberikan di kelompoknya dengan menggunakan berbagai sumber. Saat diskusi kelompok peserta didik selalu dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru untuk dapat kerjasama dan toleransi untuk melakukan tugas diskusi kelompok - Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi Mengevaluasi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya jawab selama proses diskusi - Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang Pengsian Data dalam lampiran khusus 1a - Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban permasalahan yang telah disusun kelompoknya - Siswa menyimpulkan materi tentang Pengsian Data dalam lampiran khusus 1a 3. Penutup  Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang Pengsian Data dalam lampiran khusus 1a yang telah dipelajari.  Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.  Guru melakukan evaluasi pembelajaran berkaitan dengan materi yang sudah diberikan di pertemuan sebelumnya  Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya.  Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup. 25 Menit
  • 13. 13 | P a g e - R P P K D - 1 H. Alat/bahan dan Media Pembelajaran Alat/bahan : Komputer, LCD, Speaker Media Pembelajaran : Power Point, Video I. Sumber Belajar  Buku Perpajakan Edisi 11, Siti Resmi, Salemba Empat  Praktikum Perpajakan, Joko Pramono, Yooshika Publisher  Buku Pintar Pajak, Priyanto, Pratama Indomitra  WWW.Pajak.Go.id.  WWW.ortax.org  www.pajak-online.com  www.rembulanhati.blogspost.com  https://djponline.pajak.go.id/ J. Penilaian Pembelajaran a. Teknik : Test b. Bentuk : - Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian - Penilaian keterampilan : Kinerja : Mengindentifikasi dan mengklasifikasikan data lampiran khusus 1a. Surakarta., Juli 2019 Guru Mata Pelajaran, Joko Pramono, S.Pd., M.Si.
  • 14. 14 | P a g e - R P P K D - 1 Lampiran 1: Penilaian Pengetahuan Soal 1: (Skor 20) Jelaskan fungsi dari formulir lampiran khusus 1a bagi wajib pajak badan dalam mengisi SPT 1771? Soal no 2: (skor 24) Jelaskan pengelompokan aset tetap sekaligus metode penyusutannya menurut UU perpajakan? Soal no 3: Berikan penjelasan tentang harga perolehan aset tetap dan komponen-komponennya, serta berikan contohnya! Soal 4 Tunjukkan formulir 1a yang sudah terisi dan berikan komentar Anda terkait perbedaan penyusutan menurut Akuntansi dan menurut pajak berdasakan informasi yang terdapat formulir 1a yang Anda tunjukkan!
  • 15. 15 | P a g e - R P P K D - 1 Lampiran 2: Tugas Portofolio (kelompok 4 orang) a. Carilah contoh-contoh dokumen-dokumen laporan keuangan yang terkait dengan data lampiran khusus 1A melalui aktivitas daring (perusahaan perbankan dan perusahaan lainnya) b. Isilah lampiran 1A sesuai dengan jenis perusahaan dari laporan keuangan yang Anda dapatkan c. Susunlah laporan dari pekerjaan anda.