Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang akuntansi koreksi kesalahan dan peristiwa luar biasa di lingkungan pemerintahan. Peserta didik akan belajar mengenai konsep koreksi kesalahan dan peristiwa luar biasa serta menerapkannya dalam pencatatan akuntansi melalui diskusi kelompok dan presentasi hasil.
1. 1 | P a g e - R P P K D 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Identitas Program Pendidikan
Nama Sekolah : SMK NEGERI 6 SURAKARTA
Mata Pelajaran : PRAKTIKUM AKUNTANSI LEMBAGA/INSTANSI PEMERINTAH
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Kelas / Semester : XII / 1
Tahun Pelajaran : 2019/2010
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit (3 pertemuan)
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan
Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan
bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
3.4. Menganalisis transaksi akuntansi koreksi
kesalahan, peristiwa luar biasa, dokumen
sumber yang digunakan di satker, dan di
desa/kelurahan
4.4. Melakukan pencatatan akuntansi koreksi
kesalahan, peristiwa luar biasa, dokumen
sumber yang digunakan di satker, dan di
desa/kelurahan
2. 2 | P a g e - R P P K D 4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4. Menganalisis transaksi akuntansi koreksi kesalahan, peristiwa luar biasa, dokumen sumber yang
digunakan di satker, dan di desa/kelurahan
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.4.1. Menjelaskan mengenai transaksi akuntansi koreksi kesalahan dan peristiwa luar biasa
3.4.2. Menjelaskan dokumen sumber yang digunakan di satker dan di desa/kelurahan
4.4. Melakukan pencatatan akuntansi koreksi kesalahan, peristiwa luar biasa, dokumen sumber yang
digunakan di satker, dan di desa/kelurahan
Indikator Pencapaian Kompetensi:
4.4.1. Menyusun pencatatan akuntansi koreksi kesalahan dan peristiwa luar biasa
4.4.2. Menerapkan dokumen sumber yang digunakan di satker, dan di desa/kelurahan
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan mengenai transaksi akuntansi koreksi kesalahan dan peristiwa luar biasa dengan
tepat
2. Menjelaskan dokumen sumber yang digunakan di satker dan di desa/kelurahan dengan tepat
3. Menyusun pencatatan akuntansi koreksi kesalahan dan peristiwa luar biasa dengan tepat
4. Menerapkan dokumen sumber yang digunakan di satker, dan di desa/kelurahan dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
1. Koreksi Kesalahan
Laporan keuangan disusun dan disajikan untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai
posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh entitas pelaporan. Untuk menjaga
integritas data dan agar informasi laporan keuangan tidak menyesatkan maka laporan keuangan
harus bebas dari kesalahan.
Laporan keuangan disusun pada pisah tanggal tertentu; terhadap laporan keuangan pemerintah,
mengikuti periode tahun anggaran yaitu meliputi masa satu tahun mulai tanggal 1 Januari sampai
dengan 31 Desember. Menurut ketentuan UU Bidang Keuangan laporan keuangan pemerintah
harus disampaikan kepada DPR paling lambat 6 bulan setelah tutup tahun buku, setelah dilakukan
audit oleh BPK. Terdapat tahapan atau periode waktu dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan sampai dengan penyampaian laporan keuangan ke DPR, yaitu :
a. periode waktu sebelum laporan keuangan disusun dan disajikan, atau tahun berjalan
b. periode waktu setelah laporan keuangan sudah diterbitkan tetapi belum diaudit oleh BPK
c. periode waktu setelah laporan diaudit oleh BPK disampaikan ke DPR/DPRD dan telah
ditetapkan dengan UU atau Peraturan daerah.
Adapun kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan bisa terjadi pada satu atau beberapa
periode sebelumnya dan mungkin baru ditemukan pada periode berjalan atau pada periode
setelah Laporan Keuangan disahkan dan telah diterbitkan Undang-undang dan/atau Peraturan
Daerah. Kesalahan-kesalahan tersebut kemungkinan disebabkan antara lain keterlambatan
penyampaian bukti transaksi keuangan oleh Pengguna Anggaran, kesalahan perhitungan
3. 3 | P a g e - R P P K D 4
matematis, kesalahan pencatatan, kesalahan dalam interprestasi fakta, kecurangan atau kelalaian
dan kemungkinan kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakan akuntansi. Dalam situasi
tertentu suatu kesalahan mungkin mempunyai pengaruh signifikan bagi satu atau lebih laporan
keuangan periode sebelumnya sehingga laporan-laporan keuangan tersebut tidak dapat
diandalkan. Agar informasi laporan keuangan bebas dari unsur kesalahan, maka PSAP No 10
mengatur perlakuan tentang koreksi kesalahan.
Kesalahan adalah penyajian pos-pos yang secara signifikan tidak sesuai dengan yang seharusnya
yang mempengaruhi laporan keuangan periode berjalan atau periode sebelumnya. Periode
berjalan adalah periode sebelum laporan keuangan belum ditetapkan dengan Perda. Periode
sebelumnya adalah periode akuntansi dimana laporan keuangan telah diterbitkan. Paragrap 16
PSAP 10 menjelaskan bahwa laporan keuangan dianggap sudah diterbitkan apabila sudah
ditetapkan dengan undang-undang atau peraturan daerah.
Ditinjau dari sifat kejadiannya, kesalahan dapat dikelompokkan menjadi kesalahan yang tidak
berulang dan kesalahan yang berulang dan sistemik.
Contoh: Menurut paragraf 11, menetapkan bahwa koreksi kesalahan yang tidak berulang yang
terjadi pada periode berjalan, baik yang mempengaruhi kas maupun yang tidak, dilakukan dengan
pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode yang berjalan. Kesalahan dalam jenis
belanja dan pendapatan akan dilakukan koreksi terhadap jenis belanja dan pendapatan yang
bersangkutan dengan memperhatikan pengaruh kesalahan tersebut terhadap kas.
a. Contoh kesalahan yang mempengaruhi Kas dalam periode berjalan.
Pada tanggal 15 Mei 2017, dibayar gaji pegawai dengan menerbitkan SP2D-LS dengan nilai
Rp 513.000.000. Pada hari dan tanggal yang sama SP2D-LS tersebut dibukukan oleh bagian
keuangan sebesar Rp 531.000.000,-. Pada waktu dilakukan kas opname, ditemukan
perbedaan antara saldo kas menurut bank dan saldo menurut buku dan setelah diteliti
perbedaanya adalah pada SP2D-LS yang diterbitkan tanggal 15 Mei 2017.
Transaksi tersebut dicatat pada tanggal 15 Mei 2017:
Kelebihan pencatatan pada akun belanja pegawai sebesar Rp 18.000.000, (Rp 531.000.000 -
Rp 513.000.000) dilakukan koreksi sebagai berikut:
SKPD
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
15/5/06 Piutang dari BUD 18 juta
Belanja Pegawai 18 juta
(Untuk mencatat penerimaan kembali belanja
pegawai)
BUD
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
15/5/17 Kas di Kas Daerah 18 juta
Belanja Pegawai 18 juta
(Untuk mencatat penerimaan kembali belanja
pegawai)
b. Tidak Mempengaruhi Kas pada periode berjalan.
4. 4 | P a g e - R P P K D 4
Pada Tanggal 15 Mei 2017, dibayar gaji pegawai dengan menerbitkan SP2D-LS dengan nilai
Rp 531.000.000. Pada hari dan tanggal yang sama SP2D-LS tersebut dibukukan oleh bagian
keuangan sebesar Rp 531.000.000 sebagai belanja barang. Pada waktu menyusun laporan
diketahui ada kekeliruan pembukuan belanja atas SP2D pada tanggal 15 Mei 2017, maka
transaksi tersebut akan dikoreksi seperti berikut:
Karena kesalahan pada akun belanja, maka koreksi dilakukan sebagai berikut:
SKPD
Belanja Pegawai Rp 531.000.000
Belanja Barang Rp 531.000.000
BUN
Tidak ada Jurnal
2. Peristiwa Luar Biasa
Peristiwa Luar Biasa adalah kejadian atau transaksi yang secara jelas berbeda dari aktivitas biasa
atau normal suatu entitas dan karenanya tidak diharapkan terjadi dan berada di luar kendali atau
pengaruh entitas sehingga memiliki dampak yang signifikan terhadap realisasi anggaran atau
posisi aset/kewajiban.
Di lingkungan entitas pemerintahan, penanggulangan bencana alam dan sosial termasuk aktivitas
biasa.
Peristiwa yang berada di luar kendali atau pengaruh entitas adalah kejadian yang sukar
diantisipasi dan oleh karena itu tidak dicerminkan di dalam anggaran.
Dampak yang signifikan terhadap realisasi anggaran karena peristiwa luar biasa terpenuhi apabila
kejadian dimaksud secara tunggal menyebabkan penyerapan sebagian besar belanja tak
tersangka atau dana darurat sehingga memerlukan perubahan/pergeseran anggaran secara
mendasar.
Pada paragraf 35, menyatakan bahwa peristiwa luar biasa harus memenuhi seluruh persyaratan
berikut:
a. Tidak merupakan kegiatan normal dari entitas
b. Tidak diharapkan terjadi dan tidak diharapkan terjadi berulang
c. Berada di luar kendali atau pengaruh entitas
d. Memiliki dampak yang signifikan terhadap realisasi anggaran atau posisi aset/kewajiban
Selanjutnya pada paragraf 36 dinyatakan bahwa hakikat, jumlah dan pengaruh yang diakibatkan
oleh peristiwa luar biasa harus diungkapkan secara terpisah dalam Catatan atas laporan
keuangan.
Contoh :
“Pada bulan Mei 2006 telah terjadi gempa dengan skala 5,9 Richter di wilayah propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dan propinsi Jawa Tengah, dimana wilayah Kabupaten Bantul mengalami
kerusakan yang paling parah, yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan infra struktur dan
sentra-sentra industri dan perekonomian masyarakat. Kondisi tersebut mengakibatkan kerugian
yang sangat besar pada infra struktur pemerintah (jalan, jembatan, irigasi, perumahan, gedung
kantor dsb). Oleh karena itu akan menimbulkan disatu sisi menurunnya potensi Pendapatan Asli
daerah (PAD) dan dilain sisi meningkatnya kebutuhan dana untuk bantuan sosial kepada
masyarakat dan dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi infra struktur di wilayah kabupaten
Bantul.”
5. 5 | P a g e - R P P K D 4
Peristiwa tersebut telah memenuhi kriteria paragraf 35 PSAP no 10 tentang Koreksi Kesalahan,
perubahan Kebijakan Akuntansi dan peristiwa Luar Biasa, sehingga layak dianggap sebagai
Peristiwa Luar Biasa.
F. Pendekatan, Strategi dan Metode
Pendekatan : Scientific
Strategi/Model : Problem Based Learning
Metode : diskusi, menggali informasi, tanya jawab, presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Membaca literasi
4. Mengkondisikan peserta didik
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
7. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
8. Melakukan pre-test
15 menit
2. Kegiatan Inti
Pemberian stimulus
terhadap siswa
- Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian
dibagikan kepada siswa
- Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan
sendiri ataupun dengan teman
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada
bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru
menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda
sebanyak mungkin
150 menit
Menetapkan masalah
dan menyeleksi
informasi-informasi
yang relevan
- Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk
berdiskusi agar mendapatkan klarifikasi tentang ruang
lingkup akuntansi koreksi kesalahan
- Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian
bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin
Mengembangkan
solusi melalui
identifikasi alternatif-
alternatif, tukar pikiran
dan mengecek
perbedaan
pandangan
- Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya
untuk mencoba (Experimenting) dan mengaitkan
(Networking) antar konsep dalam pembelajaran. Peserta
didik yang lebih memahami akan menjelaskan keanggota
yang lain sampai semua anggota dalam kelompok
mengerti
- Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang
diberikan di kelompoknya dengan menggunakan berbagai
sumber. Saat diskusi kelompok peserta didik selalu
6. 6 | P a g e - R P P K D 4
dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru untuk
dapat kerjasama dan toleransi untuk melakukan tugas
diskusi kelompok
- Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi
dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi
Mengevaluasi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya
jawab selama proses diskusi
- Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk tulisan tentang ruang lingkup
akuntansi koreksi kesalahan
- Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban
permasalahan yang telah disusun kelompoknya
- Siswa menyimpulkan materi tentang ruang lingkup
akuntansi koreksi kesalahan
3. Penutup
1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang ruang lingkup
akuntansi koreksi kesalahan yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Siswa diberi tugas untuk melakukan observasi tentang ruang lingkup akuntansi
koreksi kesalahan yang telah dipelajari.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya.
5. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
15 Menit
Pertemuan ke-2
Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Membaca literasi
4. Mengkondisikan peserta didik
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
7. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
8. Melakukan pre-test
15 menit
2. Kegiatan Inti
Pemberian stimulus
terhadap siswa
- Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian
dibagikan kepada siswa
- Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan
sendiri ataupun dengan teman
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada
bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru
menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda
sebanyak mungkin
150 menit
7. 7 | P a g e - R P P K D 4
Menetapkan masalah
dan menyeleksi
informasi-informasi
yang relevan
- Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk
berdiskusi agar mendapatkan klarifikasi tentang ruang
lingkup akuntansi peristiwa luar biasa
- Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian
bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin
Mengembangkan
solusi melalui
identifikasi alternatif-
alternatif, tukar pikiran
dan mengecek
perbedaan
pandangan
- Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya
untuk mencoba (Experimenting) dan mengaitkan
(Networking) antar konsep dalam pembelajaran. Peserta
didik yang lebih memahami akan menjelaskan keanggota
yang lain sampai semua anggota dalam kelompok
mengerti
- Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang
diberikan di kelompoknya dengan menggunakan berbagai
sumber. Saat diskusi kelompok peserta didik selalu
dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru untuk
dapat kerjasama dan toleransi untuk melakukan tugas
diskusi kelompok
- Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi
dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi
Mengevaluasi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya
jawab selama proses diskusi
- Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk tulisan tentang ruang lingkup
akuntansi peristiwa luar biasa
- Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban
permasalahan yang telah disusun kelompoknya
- Siswa menyimpulkan materi tentang ruang lingkup
akuntansi peristiwa luar biasa
3. Penutup
1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang ruang lingkup
akuntansi peristiwa luar biasa yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Siswa diberi tugas untuk melakukan observasi tentang ruang lingkup akuntansi
peristiwa luar biasa yang telah dipelajari.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya.
5. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
15 Menit
Pertemuan ke-3
Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembukaan dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Membaca literasi
4. Mengkondisikan peserta didik
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
15 menit
8. 8 | P a g e - R P P K D 4
7. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
8. Melakukan pre-test
2. Kegiatan Inti
Pemberian stimulus
terhadap siswa
- Guru memilih bahan bacaan yang sesuai, kemudian
dibagikan kepada siswa
- Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari bacaan
sendiri ataupun dengan teman
- Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada
bagian bacaan yang tidak dipahami, kemudian guru
menganjurkan kepada peserta didik untuk memberi tanda
sebanyak mungkin
60 menit
Menetapkan masalah
dan menyeleksi
informasi-informasi
yang relevan
- Dengan dibimbing guru, peserta didik diminta untuk
berdiskusi agar mendapatkan klarifikasi tentang pencatatan
akuntansi koreksi kesalahan dan peristiwa luar biasa
- Guru membimbing siswa untuk memberi tanda pada bagian
bacaan yang tidak dipahami sebanyak mungkin
Mengembangkan
solusi melalui
identifikasi alternatif-
alternatif, tukar pikiran
dan mengecek
perbedaan
pandangan
- Peserta didik berdiskusi antar teman sekelompoknya
untuk mencoba (Experimenting) dan mengaitkan
(Networking) antar konsep dalam pembelajaran. Peserta
didik yang lebih memahami akan menjelaskan keanggota
yang lain sampai semua anggota dalam kelompok
mengerti
- Peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang
diberikan di kelompoknya dengan menggunakan berbagai
sumber. Saat diskusi kelompok peserta didik selalu
dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru untuk
dapat kerjasama dan toleransi untuk melakukan tugas
diskusi kelompok
- Peserta didik menjelaskan/mempresentasikan hasil diskusi
dengan berkelompok dalam bentuk tulisan tentang materi
Mengevaluasi - Setiap siswa memberikan pendapat masukkan tanya
jawab selama proses diskusi
- Siswa menjelaskan/memprsentasikan hasil diskusi dengan
berkelompok dalam bentuk tulisan tentang pencatatan
akuntansi koreksi kesalahan dan peristiwa luar biasa
- Masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban
permasalahan yang telah disusun kelompoknya
- Siswa menyimpulkan materi tentang pencatatan
akuntansi koreksi kesalahan dan peristiwa luar biasa
3. Penutup
1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang pencatatan
akuntansi koreksi kesalahan dan peristiwa luar biasa yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru melakukan evaluasi pembelajaran berkaitan dengan materi yang sudah
diberikan di pertemuan sebelumnya
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk
mempelajari materi berikutnya.
5. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
105 Menit
9. 9 | P a g e - R P P K D 4
H. Alat/bahan dan Media Pembelajaran
Alat/bahan : Komputer, LCD, Speaker
Media Pembelajaran : Power Point, Video
I. Sumber Belajar
- Buku paket Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah , Salemba Empat.
- Modul Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah, Joko Pramono S.Pd. M.Si. , Yooshika
Publisher
- Buku Paket Praktikum Akuntansi Desa, Yuliansyah, 2017, Salemba Empat Jakarta
- Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah
- Media massa cetak dan elektronik
J. Penilaian Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
- Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
- Penilaian keterampilan :
a. Projek : Kegiatan penyusunan pencatatan akuntansi Koreksi kesalahan dan peristiwa luar
biasa..
10. 10 | P a g e - R P P K D 4
Lampiran 1: Penilaian Pengetahuan
Soal 1
Jelaskan pengertian dan latar belakang koreksi kesalahan pada akuntansi lembaga/pemerintahan?
Jawaban:
Definisi:
Koreksi merupakan tindakan pembetulan secara akuntansi agar akun/pos yang tersaji dalam laporan
keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Kesalahan merupakan penyajian akun/pos
yang secara signifikan tidak sesuai dengan yang seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan
periode berjalan atau periode sebelumnya. Sehingga koreksi kesalahan merupakan tindakan untuk
membetulkan kesalahan penyajian dalam suatu akun/pos. Koreksi kesalahan diungkapkan pada Catatan
atas Laporan Keuangan.
Latar Belakang:
Ada beberapa penyebab bisa terjadinya kesalahan. Antara lain disebabkan karena keterlambatan
penyampaian bukti transaksi oleh pengguna anggaran, kesalahan hitung, kesalahan penerapan standar
dan akuntansi, kelalaian, dan lain-lain. Kesalahan juga bisa ditemukan di periode yang sama saat
kesalahan itu dibuat, namun bisa pula ditemukan pada periode di masa depan. Itulah sebabnya akan ada
perbedaan perlakuan terhadap beberapa kesalahan tersebut.
Soal 2:
Jelaskan klasifikasi kesalahan yang terjadi pada akuntansi lembaga?
Jawaban:
Ditinjau dari sifat kejadiannya, kesalahan dikelompokkan menjadi 2 (dua)
jenis:
a. Kesalahan tidak berulang
Kesalahan tidak berulang adalah kesalahan yang diharapkan tidak akan terjadi kembali. Kesalahan ini
dikelompokkan kembali menjadi 2 (dua) jenis:
1) Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan
2) Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya
b. Kesalahan berulang
Kesalahan berulang merupakan kesalahan yang disebabkan sifat alamiah (normal) dari jenis-jenis
transaksi tertentu yangdiperkirakan akan terjadi secara berulang. Misalnya penerimaanpajak dari wajib
pajak yang memerlukan koreksi sehingga perlu dilakukan restitusi atau tambahan pembayaran dari wajib
pajak. Sistem akuntansi koreksi kesalahan yang diatur dalam modul ini adalah sistem akuntansi koreksi
kesalahan yang terjadi di SKPD dan sistem akuntansi koreksi kesalahan yang terjadi di PPKD.
Penyebab terjadinya kesalahan antara lain disebabkan karena keterlambatan penyampaian bukti transaksi
oleh pengguna anggaran, kesalahan hitung, kesalahan penerapan standar dan akuntansi, kelalaian, dan
lain-lain. Kesalahan juga bisa ditemukandi periode yang sama saat kesalahan itu dibuat, namun bisa pula
ditemukan pada periode di masa depan. Itulah sebabnya akan ada perbedaan perlakuan terhadap
beberapa kesalahan tersebut. Dari sifat kejadiannya, koreksi kesalahan dapat terjadi berulang dan tidak
berulang.
11. 11 | P a g e - R P P K D 4
Soal 3:
Jelaskan Pihak yang terkait dalam pengelolaan akuntansi koreksi kesalahan di SKPD dan PPKD!
Jawaban:
Pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi koreksi kesalahan di SKPD terdiri atas :
1. PPK-SKPD dan
2. PA/KPA.
sedangkan pihak-pihak yang terkait dalam sistem akuntansi koreksi kesalahan di PPKD terdiri atas :
1. Fungsi Akuntansi PPKD dan
2. PPKD.
Soal 4:
Sebutkan dokumen yang dipergunakan dalam sistem akuntansi Koreksi Kesalahan di SKPD/PPKD?
Jawaban:
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi kewajiban antara lain :
1. Peraturan Kepala Daerah tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah;
2. Bukti Memorial/Dokumen lain yang dipersamakan;
3. SP2D.
12. 12 | P a g e - R P P K D 4
Lampiran 2:
Penilaian Ketrampilan- Projek
a. Buatlah studi kasus akuntansi koreksi kesalahan dan kejadian luar biasa kemudian lakukan
pembahasannya.
b. Susunlah dalam bentuk laporan:
- Halaman sampul
- Halaman judul
- Daftar isi
- BAB I Kajian teori
- BAB 2 Studi KASus
- BAB 3 Pembahasan Studi Kasus
- Bab 4 Kesimpulan
- Referensi