SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 63
BAB 5 Aktiva Tetap – Berwujud
(Tangible - Assets)
Tujuan Pengajaran:
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap berwujud
2. Menerangkan penentuan harga perolehan aktiva tetap
3. Menjelaskan konsep depresiasi aktiva tetap
4. Menghitung beban depresiasi dengan berbagai metode depresiasi
5. Menjelaskan akuntansi penghentian aktiva tetap
PENGERTIAN AKTIVA TETAP
Dalam akuntansi aktiva tetap berwujud, meliputi aktiva-aktiva yang memiliki bentuk
fisik dan digunakan dalam operasi normal perusahaan, serta mempunyai kegunaan
dalam operasi normal perusahaan, serta mempunyai kegunaan yang relatif permanen.
Karakteristik aktiva tetap berwujud :
1. Memiliki bentuk fisik
2. Digunakan secara aktif dalam kegiatan normal perusahaan
3. Dimiliki tidak sebagai investasi (penanaman modal) dan tidak diperdagangkan
4. Memiliki jangka waktu kegunaan (umur) relatif permanen (lebih dari satu periode
akuntansi/lebih dari satu tahun)
5. Memberikan manfaat di masa yang akan datang
Contoh aktiva tetap berwujud berupa : tanah, bangunan, mesin dan alat-alat pabrik;
mebel dan alat-alat kantor; kendaraan dan alat-alat transport.
Aktiva tetap berwujud dibedakan menjadi 3 golongan:
1. Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya tidak terbatas.
Terhadap golongan ini tidak dilakukan penyusutan atas harga perolehannya,
karena manfaatnya tidak akan berkurang di dalam menjalankan fungsinya selama
jangka waktu yang tidak terbatas.
Contoh : tanah untuk bangunan, pabrik dan kantor; tanah untuk pertanian
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 64
2. Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya terbatas dan dapat diganti dengan
aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah berakhir.
Karena manfaat yang diberikan di dalam menjalankan fungsinya semakin
berkurang atau terbatas jangka waktunya, maka terhadap harga perolehan aktiva
ini harus disusut selama masa kegunaannya.
Contoh : bangunan, mesin dan alat-alat pabrik; mebel dan alat-alat kantor;
kendaraan dan alat-alat transport.
3. Aktiva tetap yang umur atau kegunaannya terbatas dan tidak dapat diganti dengan
aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah habis.
Contoh : sumber alam: tambang, hutan.
Sumber alam akan habis melalui kegiatan eksploitasi sumber tersebut oleh karena
itu harga perolehan aktiva sumber alam harus dialokasikan kepada periode-
periode di mana sumber-sumber itu memberikan hasilnya.
Akuntansi atas aktiva tetap secara umum dibagi atas tiga, yaitu:
1. Akuntansi saat perolehan (accounting for acquisition of plant assets)
2. Akuntansi saat penggunaan (accounting for usage of plant assets)
3. Akuntansi saat pelepasan (accounting for disposal of plant assets)
PENENTUAN HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap harus dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan meliputi
semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva, dan pengeluaran-
pengeluaran lain agar aktiva siap digunakan.
Harga perolehan diukur dengan kas yang dibayarkan pada suatu transaksi secara
tunai. Jika harga perolehan sudah ditetapkan maka harga perolehan tersebut akan
menjadi dasar untuk akuntansi selama masa pemakaian yang bersangkutan. Akuntansi
tidak mengakui harga pasar atau harga pengganti.
Penerapan prinsip harga perolehan untuk aktiva tetap :
1. Tanah
Harga perolehan tanah meliputi
a. harga beli tunai tanah
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 65
b. biaya balik nama
c. komisi perantara
d. pajak atau pungutan lain yang harus dibayar pembeli
2. Perbaikan Tanah
Harga perolehan perbaikan tanah meliputi semua pengeluaran yang dilakukan
sampai perbaikan siap untuk digunakan.
3. Gedung
Bila gedung dimiliki melalui pembelian maka, harga perolehannya meliputi :
harga beli, biaya notaris, dan komisi perantara.
Bila gedung dibangun sendiri, harga perolehannya meliputi : semua pengeluaran
untuk membuat gedung, termasuk ijin mendirikan bangunan, instalasi listrik dan
air.
4. Peralatan
Harga perolehannya terdiri dari : harga beli tunai, biaya pengangkutan, dan biaya
asuransi selama dalam pengangkutan.
Termasuk juga pengeluaran untuk : bea balik nama kendaraan
KONSEP DEPRESIASI AKTIVA TETAP
Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya
selama manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis.
Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan bukan proses penilaian
aktiva.
GAMBAR 5.1 – Pengalokasian Aktiva Tetap
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 66
Latar belakang dilakukannya depresiasi adalah : Kemampuan suatu aktiva untuk
menghasilkan pendapatan dan jasa semakin menurun, baik secara fisik dan fungsinya.
Pengakuan atas depresiasi aktiva tetap tidak berakibat adanya pengumpulan kas untuk
mengganti aktiva lama dengan aktiva yang baru.
Saldo rekening Akumulasi Depresiasi menggambarkan jumlah depresiasi yang telah
dibebankan sebagai biaya, bukan menggambarkan dana yang telah dihimpun.
METODE DEPRESIASI
Depresiasi dicatat dan dilaporkan dengan menggunakan metode-metode berikut :
1. Garis Lurus (straight-line method)
2. Saldo Menurun (declining balance method)
3. Jumlah angka-angka tahun (sum-of-the-years-digits method)
4. Satuan kegiatan
GAMBAR 5.2 – Pattern of depreciation
Depresiasi periodik didasarkan pada tiga faktor berikut :
1. Harga perolehan
2. Nilai residu
3. Masa manfaat
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 67
GAMBAR 5.3 – Faktor Depresiasi Aktiva Tetap
Harga Perolehan adalah : nilai suatu aktiva tetap yaitu harga beli ditambah dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut dapat digunakan atau dipakai
untuk kegiatan operasional perusahaan.
Suatu aktiva tetap tidak akan dicatat atau diakui dalam catatan akuntansi perusahaan
jika aktiva tetap tersebut belum atau tidak dapat digunakan dalam kegiatan
operasional normal perusahaan.
Nilai residu adalah : taksiran nilai tunai aktiva pada akhir masa manfaat aktiva
tersebut.
Masa manfaat adalah : jangka waktu pemakaian aktiva yang diharapkan oleh
perusahaan.
Metode Garis Lurus (straight line)
Dalam metode ini beban depresiasi periodik sepanjang masa pemakaian aktiva adalah
sama besarnya.
Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut :
: =
X =
: =
Harga perolehan didepresiasi adalah harga perolehan dikurangi dengan nilai residu.
Contoh perhitungan metode garis lurus:
Harga Perolehan
Didepresiasi
Biaya
Depresiasi
Tarif
Depresiasi (%)
Nilai Aktiva
Tetap(100 %)
Masa Manfaat Tarif depresiasi
(%) per tahun
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 68
- PT. LATIFAH telah mendatangkan sebuah mesin cetak digital seharga Rp.
30.000.000,00. Mesin tersebut di atas diperkirakan akan berumur 5 tahun
dengan nilai residu sebesar Rp. 5.000.000,00.
- Kapasitas produksi total cetak mesin 1000.000 unit
- Produksi aktual Tahun 1 sebesar 250.000 unit
- Produksi aktual tahun 2 sebesar 230.000 unit
- Produksi aktual tahun 3 sebesar 210.000 unit
- Produksi aktual tahun 4 sebesar 170.000 unit
- Produksi aktual tahun 5 sebesar 140.000 unit
Untuk menghitung besarnya berapa beban penyusutan pertahun adalah sebagai
berikut:
Tarif depresiasi = 100% : 5 tahun
= 20 % /tahun
Beban depresiasi = Harga perolehan didepresiasi x tarif depresiasi
= (30.000.000 – 5.000.000) x 20%
= 25.000.000 x 20%
= 5.000.000 /tahun
Apabila kita buat tabel jadwal depresiasinya adalah sebagai berikut:
Tahun Harga Perolehan
Didepresiasi
Tarif
depresiasi
Beban
depresiasi
Akumulasi
depresiasi
Nilai buku
1 25.000.000 20% 5.000.000 5.000.000 25.000.000
2 25.000.000 20% 5.000.000 10.000.000 20.000.000
3 25.000.000 20% 5.000.000 15.000.000 15.000.000
4 25.000.000 20% 5.000.000 20.000.000 10.000.000
5 25.000.000 20% 5.000.000 25.000.000 5.000.000
Metode Saldo Menurun (double declining balance)
Pada metode ini biaya depresiasi dari tahun ke tahun semakin menurun, hal ini terjadi
karena perhitungan biaya depresiasi periodik didasarkan pada nilai buku (harga
perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasi) aktiva yang semakin menurun dari
tahun ke tahun.
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 69
Tarif depresiasi yang sering digunakan adalah tarif metode garis lurus yang dikalikan
dua, sehingga metode ini sering disebut sebagai metode saldo menurun ganda (double
declining balance method)
Rumus yang digunakan sebagai berikut:
X = =
Oleh karena metode saldo menurun ganda menghasilkan biaya depresiasi yang lebih
tinggi pada tahun-tahun awal, maka metode ini sering disebut sebagai metode
depresiasi dipercepat.
Contoh perhitungan metode saldo menurun:
Kita gunakan soal yang sama dengan contoh soal pada metode garis lurus yaitu PT.
LATIFAH.
Tarif depresiasi = 100% : 5 tahun x 2
= 40 % /tahun
Tahun Harga Perolehan Tarif
depresiasi
Beban
depresiasi
Akumulasi
depresiasi
Nilai buku
1 30.000.000 40% 12.000.000 12.000.000 18.000.000
2 18.000.000 40% 7.200.000 19.200.000 10.800.000
3 10.800.000 40% 4.320.000 23.250.000 6.480.000
4 6.480.000 40% 2.592.000 25.842.000 3.888.000
5 3.888.000 40% 1.555.200 27.397.200 2.332.800
Metode Jumlah Angka-angka Tahun (sum of the year digits)
Metode ini juga akan menghasilkan biaya depresiasi yang lebih tinggi pada tahun-
tahun awal dan semakin kecil pada tahun-tahun akhir (metode depresiasi yang
dipercepat)
Metode ini disebut sebagai Jumlah Angka-angka Tahun karena depresiasinya
didasarkan pada suatu pecahan yang :
1. Pembilangnya adalah tahun-tahun pemakaian aktiva yang masih tersisa sejak awal
tahun ini
2. Penyebutnya adalah jumlah tahun-tahun sejak tahun pertama hingga tahun
pemakaian yang terakhir
Nilai Buku pada
Awal Tahun
Biaya DepresiasiTarif Depresiasi
(%)
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 70
Rumus :
X =
Untuk aktiva yang ditaksir akan berumur 5 tahun, maka jumlah angka-angka tahunnya
adalah 1+2+3+4+5 = 15.
Depresiasi per tahun dihitung dengan mengalikan harga perolehan didepresiasi
dengan pecahan metode angka-angka tahun
Contoh perhitungan metode jumlah angka tahun:
Kita gunakan soal yang sama dengan contoh soal PT. LATIFAH.
Tahun Harga Perolehan
Didepresiasi
Tarif
depresiasi
Beban
depresiasi
Akumulasi
depresiasi
Nilai buku
1 25.000.000 5/15 8.333.333 8.333.333 21.666.667
2 25.000.000 4/15 6.666.667 15.000.000 15.000.000
3 25.000.000 3/15 5.000.000 20.000.000 10.000.000
4 25.000.000 2/15 3.333.333 23.333.333 6.666.667
5 25.000.000 1/15 1.666.667 25.000.000 5.000.000
Metode Satuan Kegiatan (units of activity)
Dalam metode ini masa pemakaian aktiva tidak dinyatakan dengan jangka waktu
melainkan dengan jumlah satuan (unit) yang dapat dihasilkan oleh aktiva yang
bersangkutan.
Metode in cocok digunakan dalam depresiasi mesin pabrik. Metode ini sering juga
disebut sebagai metode satuan hasil.
Rumus :
: =
X =
Harga Perolehan
Awal Tahun
Biaya DepresiasiPecahan Angka-
angka Tahun
Harga Perolehan
Didepresiasi
Jumlah Satuan
Kegiatan
Biaya Depresiasi per
Satuan
Biaya Depresiasi per
Satuan
Jumlah Kegiatan
Tahun Ini
Biaya Depresiasi
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 71
Contoh perhitungan metode satuan hasil atau produksi:
Kita gunakan soal yang sama dengan contoh soal PT. LATIFAH.
- Kapasitas produksi total cetak mesin 1000.000 unit
- Produksi aktual Tahun 1 sebesar 250.000 unit
- Produksi aktual tahun 2 sebesar 230.000 unit
- Produksi aktual tahun 3 sebesar 210.000 unit
- Produksi aktual tahun 4 sebesar 170.000 unit
- Produksi aktual tahun 5 sebesar 140.000 unit
Biaya Depresiasi per satuan = Harga perolehan didepresiasi : jumlah satuan kegiatan
= Rp. 25.000.000 : 1.000.000 unit
= Rp. 25
Untuk melihat berapa besarnya beban depresiasi untuk masing-masing tahun selama
manfaatnya dapat dilihat dalam tabel jadwal depresiasi sebagai berikut:
Tahun Jumlah kegiatan
tahun ini
Biaya
depresiasi
per satuan
Beban
depresiasi
Akumulasi
Depresiasi
Nilai Buku
1 250.000 Rp. 25 6.250.000 6.250.000 23.750.000
2 230.000 Rp. 25 5.750.000 12.000.000 18.000.000
3 210.000 Rp. 25 5.250.000 17.250.000 12.750.000
4 170.000 Rp. 25 4.250.000 21.500.000 8.500.000
5 140.000 Rp. 25 3.500.000 25.000.000 5.000.000
Perbandingan beban depresiasi tahunan dan total depresiasi pada keempat metode di
atas nampak sebagai berikut:
PT. LATIFAH
Perbandingan antar Metode Depresiasi
Tahun Metode Garis Lurus Metode Saldo
Menurun
Metode Jumlah
Angka Tahun
Metode Satuan
Hasil
1 5.000.000 12.000.000 8.333.333 6.250.000
2 5.000.000 7.200.000 6.666.667 5.750.000
3 5.000.000 4.320.000 5.000.000 5.250.000
4 5.000.000 2.592.000 3.333.333 4.250.000
5 5.000.000 1.555.200 1.666.667 3.500.000
25.000.000 27.667.200 25.000.000 25.000.000
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 72
KASUS 5.1
PT. MARITZA telah mendatangkan sebuah mobil pick-up seharga Rp. 67.000.000,00.
Mobil tersebut di atas diperkirakan memilik masa manfaat 8 tahun dengan nilai residu
sebesar
Rp. 15.000.000,00.
Diminta :
Hitunglah biaya penyusutan, akumulasi penyusutan dan nilai buku dari mesin
tersebut dengan menggunakan metode penyusutan
a. Garis Lurus , buatlah sampai dengan tahun ke 5.
b. Saldo menurun dengan tarif 2 kali dari tarif metode garis lurus, buatlah sampai
tahun 4
c. Jumlah angka-angka tahun, buatlah sampai dengan tahun ke 4.
d. Satuan Hasil (Unit Produksi) dengan informasi sebagai berikut:
- Kapasitas jarak tempuh total mobil 500.000 km
- Jarak tempuh aktual Tahun 1 sebesar 75.000 km
- Jarak tempuh aktual tahun 2 sebesar 100.000 km
Jawaban:
Harga Perolehan didepresiasi = Rp. 67.000.000 – Rp. 15.000.000
= Rp. 52.000.000
Metode Garis Lurus
Tarif Depresiasi = 100% : 8 Tahun
= 12.5% /tahun
Beban depresiasi = Harga perolehan didepresiasi x tarif depresiasi
= (67.000.000 – 15.000.000) x 12.5%
= 52.000.000 x 12.5%
= 6.500.000/tahun
Tabel jadwal depresiasi: (dibuat hanya sampai tahun ke 5 dari seharusnya 8 tahun)
Tahun Harga Perolehan
Didepresiasi
Tarif
depresiasi
Beban
depresiasi
Akumulasi
depresiasi
Nilai buku
1 52.000.000 12.5% 6.500.000 6.500.000 60.500.000
2 52.000.000 12.5% 6.500.000 13.000.000 54.000.000
3 52.000.000 12.5% 6.500.000 19.500.000 47.500.000
4 52.000.000 12.5% 6.500.000 26.000.000 41.000.000
5 52.000.000 12.5% 6.500.000 32.500.000 34.500.000
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 73
Metode Saldo Menurun
Tarif depresiasi = 100% : 8 tahun x 2
= 25 % /tahun
Tabel jadwal depresiasi: (dibuat hanya sampai tahun ke 4 dari seharusnya 8 tahun)
Tahun Harga Perolehan Tarif
depresiasi
Beban
depresiasi
Akumulasi
depresiasi
Nilai buku
1 67.000.000 25% 16.750.000 16.750.000 50.250.000
2 50.250.000 25% 12.562.500 29.312.500 37.687.500
3 37.687.500 25% 9.421.875 38.734.375 28.265.625
4 28.265.625 25% 7.066.406 45.800.781 21.199.219
Metode Jumlah Angka Tahun
Untuk aktiva yang ditaksir akan berumur 8 tahun, maka jumlah angka-angka tahunnya
adalah 1+2+3+4+5+6+7+8 = 36
Tabel jadwal depresiasi: (dibuat hanya sampai tahun ke 4 dari seharusnya 8 tahun)
Tahun Harga Perolehan
Didepresiasi
Tarif
depresiasi
Beban
depresiasi
Akumulasi
depresiasi
Nilai buku
1 52.000.000 8/36 11.555.555 11.555.555 55.444.445
2 52.000.000 7/36 10.111.111 21.666.666 45.333.334
3 52.000.000 6/36 8.666.667 30.333.333 36.666.667
4 52.000.000 5/36 7.222.222 37.555.555 29.444.445
Metode Satuan Kegiatan
Biaya Depresiasi per satuan = Harga perolehan didepresiasi : jumlah satuan kegiatan
= Rp. 52.000.000 : 500.000 unit
= Rp. 104
Untuk melihat berapa besarnya beban depresiasi untuk masing-masing tahun selama
manfaatnya dapat dilihat dalam tabel jadwal depresiasi sebagai berikut:
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 74
Tahun Jumlah kegiatan
tahun ini
Biaya
depresiasi
per satuan
Beban
depresiasi
Akumulasi
Depresiasi
Nilai Buku
1 75.000 Rp. 104 7.800.000 7.800.000 59.200.000
2 100.000 Rp. 104 10.400.000 18.200.000 48.800.000
KASUS 5.2
Suatu mesin dibeli oleh PT. MOBILUDARA pada tanggal 1 Januari 2000 dengan
harga Rp. 94.000.000,00. Mesin ini diperkirakan akan berumur 6 tahun dengan nilai
residu Rp. 4.000.000,00.
Apabila dilihat dari kapasitas produksinya, mesin ini selama masa manfaatnya akan
dapat memproduksi 12.500.000 unit dengan rincian sebagai berikut:
Tahun Produksi
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2.000.000
2.100.000
3.000.000
2.800.000
1.750.000
850.000
Hitunglah berapa nilai beban penyusutan dengan menggunakan 4 metode depresiasi
yaitu: garis lurus, saldo menurun, jumlah angka tahun dan satuan produksi.
Jawaban:
Harga Perolehan didepresiasi = Rp. 94.000.000– Rp. 4.000.000
= Rp. 90.000.000
Metode Garis Lurus
Tarif depresiasi = 100% : 6 tahun
= 16.667 % /tahun
Beban depresiasi = Harga perolehan didepresiasi x tarif depresiasi
= (Rp. 94.000.000 – Rp. 4.000.000) x 16.6667%
= 90.000.000 x 16.6667%
= 15.000.000 /tahun
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 75
Apabila kita buat tabel jadwal depresiasinya adalah sebagai berikut:
Tahun Harga Perolehan
Didepresiasi
Tarif
depresiasi
Beban
depresiasi
Akumulasi
depresiasi
Nilai buku
1 90.000.000 16.6667 15.000.000 15.000.000 79.000.000
2 90.000.000 16.6667 15.000.000 30.000.000 64.000.000
3 90.000.000 16.6667 15.000.000 45.000.000 49.000.000
4 90.000.000 16.6667 15.000.000 60.000.000 34.000.000
5 90.000.000 16.6667 15.000.000 75.000.000 19.000.000
6 90.000.000 16.6667 15.000.000 90.000.000 4.000.000
Metode Saldo Menurun
Tarif depresiasi = 100% : 6 tahun x 2
= 33.3334 % /tahun
Tabel jadwal depresiasi:
Tahun Harga Perolehan Tarif
depresiasi
Beban
depresiasi
Akumulasi
depresiasi
Nilai buku
1 94.000.000 33.3334 % 31.333.396 31.333.396 62.666.604
2 62.666.604 33.3334 % 20.888.909 52.222.305 41.777.695
3 41.777.695 33.3334 % 13.925.926 66.148.231 27.851.769
4 27.851.769 33.3334 % 9.283.941 75.432.172 18.567.828
5 18.567.828 33.3334 % 6.189.288 81.621.460 12.378.540
6 12.378.540 33.3334 % 4.126.188 85.747.648 8.252.352
Metode Jumlah Angka Tahun
Untuk aktiva yang ditaksir akan berumur 6 tahun, maka jumlah angka-angka tahunnya
adalah 1+2+3+4+5+6 = 21
Tabel jadwal depresiasi:
Tahun Harga Perolehan
Didepresiasi
Tarif
depresiasi
Beban
depresiasi
Akumulasi
depresiasi
Nilai buku
2000 90.000.000 6/21 25.714.285 25.714.285 68.285.715
2001 90.000.000 5/21 21.428.571 47.142.856 46.857.144
2002 90.000.000 4/21 17.142.857 64.285.713 29.714.287
2003 90.000.000 3/21 12.857.142 77.142.855 16.857.145
2004 90.000.000 2/21 8.571.428 85.714.283 8.285.717
2005 90.000.000 1/21 4.285.714 90.000.000 4.000.000
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 76
Metode Satuan Kegiatan
Biaya Depresiasi per satuan = Harga perolehan didepresiasi : jumlah satuan kegiatan
= Rp. 90.000.000 : 12.500.000 unit
= Rp. 7.2
Untuk melihat berapa besarnya beban depresiasi untuk masing-masing tahun selama
manfaatnya dapat dilihat dalam tabel jadwal depresiasi sebagai berikut:
Tahun Jumlah kegiatan
tahun ini
Biaya
depresiasi
per satuan
Beban
depresiasi
Akumulasi
Depresiasi
Nilai Buku
2000 2.000.000 Rp. 7.2 14.400.000 14.400.000 79.600.000
2001 2.100.000 Rp. 7.2 15.120.000 29.520.000 64.480.000
2002 3.000.000 Rp. 7.2 21.600.000 51.120.000 42.880.000
2003 2.800.000 Rp. 7.2 20.160.000 71.280.000 22.720.000
2004 1.750.000 Rp. 7.2 12.600.000 83.880.000 10.120.000
2005 850.000 Rp. 7.2 6.120.000 90.000.000 4.000.000
AKUNTANSI UNTUK PENGHENTIAN AKTIVA TETAP
Penghentian aktiva tetap terjadi pada saat aktiva tetap belum habis masa manfaatnya
maupun pada saat masa manfaatnya tersebut telah habis. Jika aktiva tetap telah habis
masa manfaatnya berarti pada saat penghentian aktiva tetap tersebut telah disusutkan
secara penuh.
GAMBAR 5.4 – Penghentian Aktiva Tetap
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 77
Bila aktiva tetap dihentikan sebelum masa manfaatnya habis atau selesai, maka akan
timbul adanya laba atau rugi akibat penghentian tetap tersebut. Penghentian aktiva
tetap sebelum habis masa manfaatnya dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
dijual atau ditukar dengan aktiva tetap lain.
Penjualan Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang dijual sebelum masa ekonomisnya akan diperoleh laba (gain) atau
rugi (loss) dari penjualan aktiva tersebut. Laba atau rugi dari penjualan aktiva tetap
dihitung dengan cara membandingkan antara harga jual dengan nilai buku (book
value) aktiva tetap pada saat dijual. Jika harga jual lebih tinggi dibandingkan dengan
nilai buku maka yang terjadi adalah laba, sebaliknya bila harga jual lebih rendah
dibandingkan dengan nilai buku maka akan diperoleh rugi. Dan apabila harga jual dan
nilai buku besarnya sama maka tidak akan terjadi laba maupun rugi.
Contoh: Suatu aktiva tetap yaitu sepeda motor, pada tanggal 1 Desember 2008 dilihat
catatan akuntansinya ternyata telah disusutkan sebesar Rp. 7.500.000. Dahulu pada
waktu dibeli sepeda motor tersebut memiliki harga perolehan sebesar Rp. 12.500.000.
Andaikata sepeda motor tersebut dijual pada harga :
a. Rp. 6.000.000
b. Rp 5.000.000
c. Rp. 4.000.000
Apakah yang akan terjadi?laba, rugi atau impas? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut dapat kita hitung sebagai berikut:
Harga Jual Rp. 6.000.000
Harga perolehan sepeda motor Rp. 12.500.000
Akumulasi depresiasi Rp. 7.500.000
Nilai Buku Rp. 5.000.000 (Rp. 5.000.000)
Laba Penjualan Sepeda Motor Rp. 1.000.000
Jurnal untuk mencatat penjualan tersebut adalah:
Kas 6.000.000
Ak. Depresiasi spd mtr 7.500.000
Sepeda Motor 12.500.000
Laba penjualan spd mtr 1.000.000
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 78
Harga Jual Rp. 5.000.000
Harga perolehan sepeda motor Rp. 12.500.000
Akumulasi depresiasi Rp. 7.500.000
Nilai Buku Rp. 5.000.000 (Rp. 5.000.000)
Laba (rugi) Penjualan Sepeda Motor Rp. 0
Jurnal untuk mencatat penjualan tersebut adalah:
Kas 5.000.000
Ak. Depresiasi spd mtr 7.500.000
Sepeda Motor 12.500.000
Harga Jual Rp. 4.000.000
Harga perolehan sepeda motor Rp. 12.500.000
Akumulasi depresiasi Rp. 7.500.000
Nilai Buku Rp. 5.000.000 (Rp. 5.000.000)
Rugi Penjualan Sepeda Motor (Rp. 1.000.000)
Jurnal untuk mencatat penjualan tersebut adalah:
Kas 4.000.000
Ak. Depresiasi spd mtr 7.500.000
Rugi Penjualan spd mtr 1.000.000
Sepeda Motor 12.500.000
Pertukaran Aktiva Tetap
Pertukaran aktiva tetap dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Pertukaran Aktiva Tetap Sejenis
Pertukaran ini dilakukan antara aktiva tetap yang sejenis saja dan berfungsi
sama. Pertukaran aktiva tetap sejenis bila terjadi laba karena pertukaran ini,
maka tidak akan diakui. Namun bila yang terjadi adalah rugi maka harus
diakui.
2. Pertukaran Aktiva Tetap Tidak Sejenis
Pertukaran ini merupakan pertukaran aktiva tetap yang secara fungsi berbeda.
Dalam pertukaran tidak sejenis, bila terjadi laba pertukaran dan rugi
pertukaran akan diakui dan dicatat dalam akuntansi.
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 79
Soal-soal Latihan
1. Sebuah perusahaan telah mendatangkan sebuah mesin dengan rincian biaya
yang dikeluarkan sebagai berikut:
Harga dari pabrik Rp. 100.000.000,00
Biaya pengapalan 20.000.000,00
Biaya asuransi 2.000.000,00
Biaya pemasangan 3.000.000,00
Mesin tersebut di atas diperkirakan akan berumur 4 tahun dengan nilai residu
sebesar Rp. 15.000.000,00. Mesin ini siap untuk dipakai pada tanggal 1 April
2000.
Diminta :
Hitunglah biaya penyusutan, akumulasi penyusutan dan nilai buku dari mesin
tersebut dengan menggunakan metode penyusutan
a. Garis Lurus
b. Saldo menurun dengan tarif 2 kali dari tarif metode garis lurus
c. Jumlah angka-angka tahun.
2. PT. AMAZON telah mendatangkan sebuah mesin dengan rincian biaya yang
dikeluarkan sebagai berikut:
Harga dari pabrik Rp. 200.000.000,00
Biaya pengapalan 20.250.000,00
Biaya asuransiselama 2 tahun 4.750.000,00
Biaya pemasangan 5.500.000,00
Biaya Reparasi 2.000.000,00
Biaya Asuransi Pengiriman 1.500.000,00
Mesin tersebut di atas diperkirakan akan berumur 10 tahun dengan nilai residu
sebesar Rp. 30.000.000,00. Mesin ini siap untuk dipakai pada tanggal 1 April
2002.
Akuntansi Dasar 2 - Modul
BAB 5 Aktiva Tetap 80
Diminta :
Hitunglah biaya penyusutan, akumulasi penyusutan dan nilai buku dari
mesin tersebut dengan menggunakan metode penyusutan
a. Garis Lurus
b. Saldo menurun dengan tarif 2 kali dari tarif metode garis lurus
c. Jumlah angka-angka tahun.
Gunakan bentuk kolom-kolom sebagai berikut untuk masing-masing metode:
Tahun Harga Perolehan Biaya Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

More Related Content

What's hot

Makalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilakuMakalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilakuSandhi Akbar
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATUofa_Unsada
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianIlham Akbar
 
Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganyogieardhensa
 
Sikus pendapatan penjualan dan penerimaan kas
Sikus pendapatan penjualan dan penerimaan kasSikus pendapatan penjualan dan penerimaan kas
Sikus pendapatan penjualan dan penerimaan kasSukaBohong
 
Persamaan dasar-akuntansi
Persamaan dasar-akuntansiPersamaan dasar-akuntansi
Persamaan dasar-akuntansiadaaje
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaRose Meea
 
Pengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomianPengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomianSiti Sahati
 
Makalah ak publik audit sektor publik
Makalah ak publik audit sektor publikMakalah ak publik audit sektor publik
Makalah ak publik audit sektor publikIsrandi
 
Proyeksi neraca
Proyeksi neracaProyeksi neraca
Proyeksi neracabudieto
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modalIffa Tabahati
 
Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAjeng Pipit
 

What's hot (20)

Kel. 7
Kel. 7Kel. 7
Kel. 7
 
Cara membuat rekonsiliasi bank
Cara membuat rekonsiliasi bankCara membuat rekonsiliasi bank
Cara membuat rekonsiliasi bank
 
Makalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilakuMakalah akuntansi perilaku
Makalah akuntansi perilaku
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
 
Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuangan
 
Sikus pendapatan penjualan dan penerimaan kas
Sikus pendapatan penjualan dan penerimaan kasSikus pendapatan penjualan dan penerimaan kas
Sikus pendapatan penjualan dan penerimaan kas
 
Akuntansi koperasi
Akuntansi koperasiAkuntansi koperasi
Akuntansi koperasi
 
Persamaan dasar-akuntansi
Persamaan dasar-akuntansiPersamaan dasar-akuntansi
Persamaan dasar-akuntansi
 
Modal kerja
Modal kerjaModal kerja
Modal kerja
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen Biaya
 
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - XRingkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
 
Pengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomianPengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomian
 
Makalah ak publik audit sektor publik
Makalah ak publik audit sektor publikMakalah ak publik audit sektor publik
Makalah ak publik audit sektor publik
 
Konsep aktiva
Konsep aktivaKonsep aktiva
Konsep aktiva
 
Proyeksi neraca
Proyeksi neracaProyeksi neraca
Proyeksi neraca
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
 
Audit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatanAudit terhadap siklus pendapatan
Audit terhadap siklus pendapatan
 

Viewers also liked

Viewers also liked (7)

Unsur & Fungsi Negara
Unsur & Fungsi NegaraUnsur & Fungsi Negara
Unsur & Fungsi Negara
 
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
Pembahasan Unsur Negara dan Fungsi Negara
 
Pengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiPengantar Akuntansi
Pengantar Akuntansi
 
Booklet KUP
Booklet KUPBooklet KUP
Booklet KUP
 
Kebijakan Moneter, Keuangan Negara dan Pajak
Kebijakan Moneter, Keuangan Negara dan Pajak Kebijakan Moneter, Keuangan Negara dan Pajak
Kebijakan Moneter, Keuangan Negara dan Pajak
 
Aktiva Tetap - PSAK 16
Aktiva Tetap - PSAK 16Aktiva Tetap - PSAK 16
Aktiva Tetap - PSAK 16
 
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
 

Similar to AKTIVA TETAP

Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)Mitha Viani
 
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerangromi romi
 
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerangromi romi
 
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerangromi romi
 
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhAkmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhMuhammad Fajar
 
93004 6-577039486071
93004 6-57703948607193004 6-577039486071
93004 6-577039486071Luthz Farhana
 
Rpp 2 menjelaskan dan memvariasi stimulus
Rpp 2 menjelaskan dan memvariasi stimulusRpp 2 menjelaskan dan memvariasi stimulus
Rpp 2 menjelaskan dan memvariasi stimulusBie
 
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikFransiska Puteri
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruDarmansyahHS
 
Aktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanAktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanYan Chen
 
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilai
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilaiRangkuman depresiasi dan penurunan nilai
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilaiIntan Diliyana
 
PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP)
PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP) PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP)
PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP) Imam Ubaidillah
 
Chapter 10 aktiva-tetap-dan-aktiva-tak-berwujud-pertemuan
Chapter 10 aktiva-tetap-dan-aktiva-tak-berwujud-pertemuan Chapter 10 aktiva-tetap-dan-aktiva-tak-berwujud-pertemuan
Chapter 10 aktiva-tetap-dan-aktiva-tak-berwujud-pertemuan Majid
 
penyusutan aktiva tetap.pptx
penyusutan aktiva tetap.pptxpenyusutan aktiva tetap.pptx
penyusutan aktiva tetap.pptxDefyIntanPertiwi1
 
Ch11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_INDCh11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_INDMaiya Maiya
 
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya   (2) Konsep BiayaMgt Biaya   (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya (2) Konsep Biayamondru mondru
 

Similar to AKTIVA TETAP (20)

Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
 
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
 
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi perpajakan aktiva tetap,Romi Pulampaz_005,Suryanih,Stiami Tangerang
 
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami TangerangAkuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
Akuntansi Pajak Aktiva Tetap,Muhtaromi,Suryanih,Stiami Tangerang
 
Cashflow
CashflowCashflow
Cashflow
 
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi PenuhAkmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
Akmen Sebagai Tipe Informasi Akuntansi Penuh
 
93004 6-577039486071
93004 6-57703948607193004 6-577039486071
93004 6-577039486071
 
Rpp 2 menjelaskan dan memvariasi stimulus
Rpp 2 menjelaskan dan memvariasi stimulusRpp 2 menjelaskan dan memvariasi stimulus
Rpp 2 menjelaskan dan memvariasi stimulus
 
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
 
Aktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanAktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan Penyusutan
 
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilai
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilaiRangkuman depresiasi dan penurunan nilai
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilai
 
Bab i isi
Bab i isiBab i isi
Bab i isi
 
PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP)
PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP) PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP)
PPT Akuntansi (AKTIVA TETAP)
 
Chapter 10 aktiva-tetap-dan-aktiva-tak-berwujud-pertemuan
Chapter 10 aktiva-tetap-dan-aktiva-tak-berwujud-pertemuan Chapter 10 aktiva-tetap-dan-aktiva-tak-berwujud-pertemuan
Chapter 10 aktiva-tetap-dan-aktiva-tak-berwujud-pertemuan
 
Proposal aktiva-tetap
Proposal aktiva-tetapProposal aktiva-tetap
Proposal aktiva-tetap
 
penyusutan aktiva tetap.pptx
penyusutan aktiva tetap.pptxpenyusutan aktiva tetap.pptx
penyusutan aktiva tetap.pptx
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Ch11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_INDCh11_Accounting Intermediate_IND
Ch11_Accounting Intermediate_IND
 
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya   (2) Konsep BiayaMgt Biaya   (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
 

More from Fair Nurfachrizi

Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalKetatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalFair Nurfachrizi
 
Multikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan IndonesiaMultikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan IndonesiaFair Nurfachrizi
 
Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham KebangsaanIdentitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham KebangsaanFair Nurfachrizi
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaFair Nurfachrizi
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatFair Nurfachrizi
 
Konsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan NegaraKonsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan NegaraFair Nurfachrizi
 
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa IndonesiaPeran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa IndonesiaFair Nurfachrizi
 
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi EkonomiPancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi EkonomiFair Nurfachrizi
 
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem PemiluPemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem PemiluFair Nurfachrizi
 
Sistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & DemokrasiSistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & DemokrasiFair Nurfachrizi
 

More from Fair Nurfachrizi (20)

Integrasi Nasional
Integrasi NasionalIntegrasi Nasional
Integrasi Nasional
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Wawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-IndonesiaanWawasan ke-Indonesiaan
Wawasan ke-Indonesiaan
 
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalKetatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
 
Multikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan IndonesiaMultikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
Multikulturalisme & Kebangsaan Indonesia
 
Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham KebangsaanIdentitas Nasional dan Faham Kebangsaan
Identitas Nasional dan Faham Kebangsaan
 
Ideologi Negara
Ideologi NegaraIdeologi Negara
Ideologi Negara
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem FilsafatPancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
 
Negara & Warga Negara
Negara & Warga NegaraNegara & Warga Negara
Negara & Warga Negara
 
Konsep Warga Negara
Konsep Warga NegaraKonsep Warga Negara
Konsep Warga Negara
 
Konsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan NegaraKonsep Masyarakat Bangsa dan Negara
Konsep Masyarakat Bangsa dan Negara
 
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa IndonesiaPeran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
Peran & Fungsi Mahasiswa Indonesia
 
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi EkonomiPancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
 
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem PemiluPemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
Pemerintahan, Perwakilan dan Sistem Pemilu
 
Sistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & DemokrasiSistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & Demokrasi
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
SPT 2013 OP Norma
SPT 2013 OP NormaSPT 2013 OP Norma
SPT 2013 OP Norma
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 

AKTIVA TETAP

  • 1. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 63 BAB 5 Aktiva Tetap – Berwujud (Tangible - Assets) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap berwujud 2. Menerangkan penentuan harga perolehan aktiva tetap 3. Menjelaskan konsep depresiasi aktiva tetap 4. Menghitung beban depresiasi dengan berbagai metode depresiasi 5. Menjelaskan akuntansi penghentian aktiva tetap PENGERTIAN AKTIVA TETAP Dalam akuntansi aktiva tetap berwujud, meliputi aktiva-aktiva yang memiliki bentuk fisik dan digunakan dalam operasi normal perusahaan, serta mempunyai kegunaan dalam operasi normal perusahaan, serta mempunyai kegunaan yang relatif permanen. Karakteristik aktiva tetap berwujud : 1. Memiliki bentuk fisik 2. Digunakan secara aktif dalam kegiatan normal perusahaan 3. Dimiliki tidak sebagai investasi (penanaman modal) dan tidak diperdagangkan 4. Memiliki jangka waktu kegunaan (umur) relatif permanen (lebih dari satu periode akuntansi/lebih dari satu tahun) 5. Memberikan manfaat di masa yang akan datang Contoh aktiva tetap berwujud berupa : tanah, bangunan, mesin dan alat-alat pabrik; mebel dan alat-alat kantor; kendaraan dan alat-alat transport. Aktiva tetap berwujud dibedakan menjadi 3 golongan: 1. Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya tidak terbatas. Terhadap golongan ini tidak dilakukan penyusutan atas harga perolehannya, karena manfaatnya tidak akan berkurang di dalam menjalankan fungsinya selama jangka waktu yang tidak terbatas. Contoh : tanah untuk bangunan, pabrik dan kantor; tanah untuk pertanian
  • 2. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 64 2. Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya terbatas dan dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah berakhir. Karena manfaat yang diberikan di dalam menjalankan fungsinya semakin berkurang atau terbatas jangka waktunya, maka terhadap harga perolehan aktiva ini harus disusut selama masa kegunaannya. Contoh : bangunan, mesin dan alat-alat pabrik; mebel dan alat-alat kantor; kendaraan dan alat-alat transport. 3. Aktiva tetap yang umur atau kegunaannya terbatas dan tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah habis. Contoh : sumber alam: tambang, hutan. Sumber alam akan habis melalui kegiatan eksploitasi sumber tersebut oleh karena itu harga perolehan aktiva sumber alam harus dialokasikan kepada periode- periode di mana sumber-sumber itu memberikan hasilnya. Akuntansi atas aktiva tetap secara umum dibagi atas tiga, yaitu: 1. Akuntansi saat perolehan (accounting for acquisition of plant assets) 2. Akuntansi saat penggunaan (accounting for usage of plant assets) 3. Akuntansi saat pelepasan (accounting for disposal of plant assets) PENENTUAN HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP Aktiva tetap harus dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva, dan pengeluaran- pengeluaran lain agar aktiva siap digunakan. Harga perolehan diukur dengan kas yang dibayarkan pada suatu transaksi secara tunai. Jika harga perolehan sudah ditetapkan maka harga perolehan tersebut akan menjadi dasar untuk akuntansi selama masa pemakaian yang bersangkutan. Akuntansi tidak mengakui harga pasar atau harga pengganti. Penerapan prinsip harga perolehan untuk aktiva tetap : 1. Tanah Harga perolehan tanah meliputi a. harga beli tunai tanah
  • 3. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 65 b. biaya balik nama c. komisi perantara d. pajak atau pungutan lain yang harus dibayar pembeli 2. Perbaikan Tanah Harga perolehan perbaikan tanah meliputi semua pengeluaran yang dilakukan sampai perbaikan siap untuk digunakan. 3. Gedung Bila gedung dimiliki melalui pembelian maka, harga perolehannya meliputi : harga beli, biaya notaris, dan komisi perantara. Bila gedung dibangun sendiri, harga perolehannya meliputi : semua pengeluaran untuk membuat gedung, termasuk ijin mendirikan bangunan, instalasi listrik dan air. 4. Peralatan Harga perolehannya terdiri dari : harga beli tunai, biaya pengangkutan, dan biaya asuransi selama dalam pengangkutan. Termasuk juga pengeluaran untuk : bea balik nama kendaraan KONSEP DEPRESIASI AKTIVA TETAP Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis. Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan bukan proses penilaian aktiva. GAMBAR 5.1 – Pengalokasian Aktiva Tetap
  • 4. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 66 Latar belakang dilakukannya depresiasi adalah : Kemampuan suatu aktiva untuk menghasilkan pendapatan dan jasa semakin menurun, baik secara fisik dan fungsinya. Pengakuan atas depresiasi aktiva tetap tidak berakibat adanya pengumpulan kas untuk mengganti aktiva lama dengan aktiva yang baru. Saldo rekening Akumulasi Depresiasi menggambarkan jumlah depresiasi yang telah dibebankan sebagai biaya, bukan menggambarkan dana yang telah dihimpun. METODE DEPRESIASI Depresiasi dicatat dan dilaporkan dengan menggunakan metode-metode berikut : 1. Garis Lurus (straight-line method) 2. Saldo Menurun (declining balance method) 3. Jumlah angka-angka tahun (sum-of-the-years-digits method) 4. Satuan kegiatan GAMBAR 5.2 – Pattern of depreciation Depresiasi periodik didasarkan pada tiga faktor berikut : 1. Harga perolehan 2. Nilai residu 3. Masa manfaat
  • 5. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 67 GAMBAR 5.3 – Faktor Depresiasi Aktiva Tetap Harga Perolehan adalah : nilai suatu aktiva tetap yaitu harga beli ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut dapat digunakan atau dipakai untuk kegiatan operasional perusahaan. Suatu aktiva tetap tidak akan dicatat atau diakui dalam catatan akuntansi perusahaan jika aktiva tetap tersebut belum atau tidak dapat digunakan dalam kegiatan operasional normal perusahaan. Nilai residu adalah : taksiran nilai tunai aktiva pada akhir masa manfaat aktiva tersebut. Masa manfaat adalah : jangka waktu pemakaian aktiva yang diharapkan oleh perusahaan. Metode Garis Lurus (straight line) Dalam metode ini beban depresiasi periodik sepanjang masa pemakaian aktiva adalah sama besarnya. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut : : = X = : = Harga perolehan didepresiasi adalah harga perolehan dikurangi dengan nilai residu. Contoh perhitungan metode garis lurus: Harga Perolehan Didepresiasi Biaya Depresiasi Tarif Depresiasi (%) Nilai Aktiva Tetap(100 %) Masa Manfaat Tarif depresiasi (%) per tahun
  • 6. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 68 - PT. LATIFAH telah mendatangkan sebuah mesin cetak digital seharga Rp. 30.000.000,00. Mesin tersebut di atas diperkirakan akan berumur 5 tahun dengan nilai residu sebesar Rp. 5.000.000,00. - Kapasitas produksi total cetak mesin 1000.000 unit - Produksi aktual Tahun 1 sebesar 250.000 unit - Produksi aktual tahun 2 sebesar 230.000 unit - Produksi aktual tahun 3 sebesar 210.000 unit - Produksi aktual tahun 4 sebesar 170.000 unit - Produksi aktual tahun 5 sebesar 140.000 unit Untuk menghitung besarnya berapa beban penyusutan pertahun adalah sebagai berikut: Tarif depresiasi = 100% : 5 tahun = 20 % /tahun Beban depresiasi = Harga perolehan didepresiasi x tarif depresiasi = (30.000.000 – 5.000.000) x 20% = 25.000.000 x 20% = 5.000.000 /tahun Apabila kita buat tabel jadwal depresiasinya adalah sebagai berikut: Tahun Harga Perolehan Didepresiasi Tarif depresiasi Beban depresiasi Akumulasi depresiasi Nilai buku 1 25.000.000 20% 5.000.000 5.000.000 25.000.000 2 25.000.000 20% 5.000.000 10.000.000 20.000.000 3 25.000.000 20% 5.000.000 15.000.000 15.000.000 4 25.000.000 20% 5.000.000 20.000.000 10.000.000 5 25.000.000 20% 5.000.000 25.000.000 5.000.000 Metode Saldo Menurun (double declining balance) Pada metode ini biaya depresiasi dari tahun ke tahun semakin menurun, hal ini terjadi karena perhitungan biaya depresiasi periodik didasarkan pada nilai buku (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasi) aktiva yang semakin menurun dari tahun ke tahun.
  • 7. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 69 Tarif depresiasi yang sering digunakan adalah tarif metode garis lurus yang dikalikan dua, sehingga metode ini sering disebut sebagai metode saldo menurun ganda (double declining balance method) Rumus yang digunakan sebagai berikut: X = = Oleh karena metode saldo menurun ganda menghasilkan biaya depresiasi yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal, maka metode ini sering disebut sebagai metode depresiasi dipercepat. Contoh perhitungan metode saldo menurun: Kita gunakan soal yang sama dengan contoh soal pada metode garis lurus yaitu PT. LATIFAH. Tarif depresiasi = 100% : 5 tahun x 2 = 40 % /tahun Tahun Harga Perolehan Tarif depresiasi Beban depresiasi Akumulasi depresiasi Nilai buku 1 30.000.000 40% 12.000.000 12.000.000 18.000.000 2 18.000.000 40% 7.200.000 19.200.000 10.800.000 3 10.800.000 40% 4.320.000 23.250.000 6.480.000 4 6.480.000 40% 2.592.000 25.842.000 3.888.000 5 3.888.000 40% 1.555.200 27.397.200 2.332.800 Metode Jumlah Angka-angka Tahun (sum of the year digits) Metode ini juga akan menghasilkan biaya depresiasi yang lebih tinggi pada tahun- tahun awal dan semakin kecil pada tahun-tahun akhir (metode depresiasi yang dipercepat) Metode ini disebut sebagai Jumlah Angka-angka Tahun karena depresiasinya didasarkan pada suatu pecahan yang : 1. Pembilangnya adalah tahun-tahun pemakaian aktiva yang masih tersisa sejak awal tahun ini 2. Penyebutnya adalah jumlah tahun-tahun sejak tahun pertama hingga tahun pemakaian yang terakhir Nilai Buku pada Awal Tahun Biaya DepresiasiTarif Depresiasi (%)
  • 8. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 70 Rumus : X = Untuk aktiva yang ditaksir akan berumur 5 tahun, maka jumlah angka-angka tahunnya adalah 1+2+3+4+5 = 15. Depresiasi per tahun dihitung dengan mengalikan harga perolehan didepresiasi dengan pecahan metode angka-angka tahun Contoh perhitungan metode jumlah angka tahun: Kita gunakan soal yang sama dengan contoh soal PT. LATIFAH. Tahun Harga Perolehan Didepresiasi Tarif depresiasi Beban depresiasi Akumulasi depresiasi Nilai buku 1 25.000.000 5/15 8.333.333 8.333.333 21.666.667 2 25.000.000 4/15 6.666.667 15.000.000 15.000.000 3 25.000.000 3/15 5.000.000 20.000.000 10.000.000 4 25.000.000 2/15 3.333.333 23.333.333 6.666.667 5 25.000.000 1/15 1.666.667 25.000.000 5.000.000 Metode Satuan Kegiatan (units of activity) Dalam metode ini masa pemakaian aktiva tidak dinyatakan dengan jangka waktu melainkan dengan jumlah satuan (unit) yang dapat dihasilkan oleh aktiva yang bersangkutan. Metode in cocok digunakan dalam depresiasi mesin pabrik. Metode ini sering juga disebut sebagai metode satuan hasil. Rumus : : = X = Harga Perolehan Awal Tahun Biaya DepresiasiPecahan Angka- angka Tahun Harga Perolehan Didepresiasi Jumlah Satuan Kegiatan Biaya Depresiasi per Satuan Biaya Depresiasi per Satuan Jumlah Kegiatan Tahun Ini Biaya Depresiasi
  • 9. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 71 Contoh perhitungan metode satuan hasil atau produksi: Kita gunakan soal yang sama dengan contoh soal PT. LATIFAH. - Kapasitas produksi total cetak mesin 1000.000 unit - Produksi aktual Tahun 1 sebesar 250.000 unit - Produksi aktual tahun 2 sebesar 230.000 unit - Produksi aktual tahun 3 sebesar 210.000 unit - Produksi aktual tahun 4 sebesar 170.000 unit - Produksi aktual tahun 5 sebesar 140.000 unit Biaya Depresiasi per satuan = Harga perolehan didepresiasi : jumlah satuan kegiatan = Rp. 25.000.000 : 1.000.000 unit = Rp. 25 Untuk melihat berapa besarnya beban depresiasi untuk masing-masing tahun selama manfaatnya dapat dilihat dalam tabel jadwal depresiasi sebagai berikut: Tahun Jumlah kegiatan tahun ini Biaya depresiasi per satuan Beban depresiasi Akumulasi Depresiasi Nilai Buku 1 250.000 Rp. 25 6.250.000 6.250.000 23.750.000 2 230.000 Rp. 25 5.750.000 12.000.000 18.000.000 3 210.000 Rp. 25 5.250.000 17.250.000 12.750.000 4 170.000 Rp. 25 4.250.000 21.500.000 8.500.000 5 140.000 Rp. 25 3.500.000 25.000.000 5.000.000 Perbandingan beban depresiasi tahunan dan total depresiasi pada keempat metode di atas nampak sebagai berikut: PT. LATIFAH Perbandingan antar Metode Depresiasi Tahun Metode Garis Lurus Metode Saldo Menurun Metode Jumlah Angka Tahun Metode Satuan Hasil 1 5.000.000 12.000.000 8.333.333 6.250.000 2 5.000.000 7.200.000 6.666.667 5.750.000 3 5.000.000 4.320.000 5.000.000 5.250.000 4 5.000.000 2.592.000 3.333.333 4.250.000 5 5.000.000 1.555.200 1.666.667 3.500.000 25.000.000 27.667.200 25.000.000 25.000.000
  • 10. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 72 KASUS 5.1 PT. MARITZA telah mendatangkan sebuah mobil pick-up seharga Rp. 67.000.000,00. Mobil tersebut di atas diperkirakan memilik masa manfaat 8 tahun dengan nilai residu sebesar Rp. 15.000.000,00. Diminta : Hitunglah biaya penyusutan, akumulasi penyusutan dan nilai buku dari mesin tersebut dengan menggunakan metode penyusutan a. Garis Lurus , buatlah sampai dengan tahun ke 5. b. Saldo menurun dengan tarif 2 kali dari tarif metode garis lurus, buatlah sampai tahun 4 c. Jumlah angka-angka tahun, buatlah sampai dengan tahun ke 4. d. Satuan Hasil (Unit Produksi) dengan informasi sebagai berikut: - Kapasitas jarak tempuh total mobil 500.000 km - Jarak tempuh aktual Tahun 1 sebesar 75.000 km - Jarak tempuh aktual tahun 2 sebesar 100.000 km Jawaban: Harga Perolehan didepresiasi = Rp. 67.000.000 – Rp. 15.000.000 = Rp. 52.000.000 Metode Garis Lurus Tarif Depresiasi = 100% : 8 Tahun = 12.5% /tahun Beban depresiasi = Harga perolehan didepresiasi x tarif depresiasi = (67.000.000 – 15.000.000) x 12.5% = 52.000.000 x 12.5% = 6.500.000/tahun Tabel jadwal depresiasi: (dibuat hanya sampai tahun ke 5 dari seharusnya 8 tahun) Tahun Harga Perolehan Didepresiasi Tarif depresiasi Beban depresiasi Akumulasi depresiasi Nilai buku 1 52.000.000 12.5% 6.500.000 6.500.000 60.500.000 2 52.000.000 12.5% 6.500.000 13.000.000 54.000.000 3 52.000.000 12.5% 6.500.000 19.500.000 47.500.000 4 52.000.000 12.5% 6.500.000 26.000.000 41.000.000 5 52.000.000 12.5% 6.500.000 32.500.000 34.500.000
  • 11. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 73 Metode Saldo Menurun Tarif depresiasi = 100% : 8 tahun x 2 = 25 % /tahun Tabel jadwal depresiasi: (dibuat hanya sampai tahun ke 4 dari seharusnya 8 tahun) Tahun Harga Perolehan Tarif depresiasi Beban depresiasi Akumulasi depresiasi Nilai buku 1 67.000.000 25% 16.750.000 16.750.000 50.250.000 2 50.250.000 25% 12.562.500 29.312.500 37.687.500 3 37.687.500 25% 9.421.875 38.734.375 28.265.625 4 28.265.625 25% 7.066.406 45.800.781 21.199.219 Metode Jumlah Angka Tahun Untuk aktiva yang ditaksir akan berumur 8 tahun, maka jumlah angka-angka tahunnya adalah 1+2+3+4+5+6+7+8 = 36 Tabel jadwal depresiasi: (dibuat hanya sampai tahun ke 4 dari seharusnya 8 tahun) Tahun Harga Perolehan Didepresiasi Tarif depresiasi Beban depresiasi Akumulasi depresiasi Nilai buku 1 52.000.000 8/36 11.555.555 11.555.555 55.444.445 2 52.000.000 7/36 10.111.111 21.666.666 45.333.334 3 52.000.000 6/36 8.666.667 30.333.333 36.666.667 4 52.000.000 5/36 7.222.222 37.555.555 29.444.445 Metode Satuan Kegiatan Biaya Depresiasi per satuan = Harga perolehan didepresiasi : jumlah satuan kegiatan = Rp. 52.000.000 : 500.000 unit = Rp. 104 Untuk melihat berapa besarnya beban depresiasi untuk masing-masing tahun selama manfaatnya dapat dilihat dalam tabel jadwal depresiasi sebagai berikut:
  • 12. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 74 Tahun Jumlah kegiatan tahun ini Biaya depresiasi per satuan Beban depresiasi Akumulasi Depresiasi Nilai Buku 1 75.000 Rp. 104 7.800.000 7.800.000 59.200.000 2 100.000 Rp. 104 10.400.000 18.200.000 48.800.000 KASUS 5.2 Suatu mesin dibeli oleh PT. MOBILUDARA pada tanggal 1 Januari 2000 dengan harga Rp. 94.000.000,00. Mesin ini diperkirakan akan berumur 6 tahun dengan nilai residu Rp. 4.000.000,00. Apabila dilihat dari kapasitas produksinya, mesin ini selama masa manfaatnya akan dapat memproduksi 12.500.000 unit dengan rincian sebagai berikut: Tahun Produksi 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2.000.000 2.100.000 3.000.000 2.800.000 1.750.000 850.000 Hitunglah berapa nilai beban penyusutan dengan menggunakan 4 metode depresiasi yaitu: garis lurus, saldo menurun, jumlah angka tahun dan satuan produksi. Jawaban: Harga Perolehan didepresiasi = Rp. 94.000.000– Rp. 4.000.000 = Rp. 90.000.000 Metode Garis Lurus Tarif depresiasi = 100% : 6 tahun = 16.667 % /tahun Beban depresiasi = Harga perolehan didepresiasi x tarif depresiasi = (Rp. 94.000.000 – Rp. 4.000.000) x 16.6667% = 90.000.000 x 16.6667% = 15.000.000 /tahun
  • 13. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 75 Apabila kita buat tabel jadwal depresiasinya adalah sebagai berikut: Tahun Harga Perolehan Didepresiasi Tarif depresiasi Beban depresiasi Akumulasi depresiasi Nilai buku 1 90.000.000 16.6667 15.000.000 15.000.000 79.000.000 2 90.000.000 16.6667 15.000.000 30.000.000 64.000.000 3 90.000.000 16.6667 15.000.000 45.000.000 49.000.000 4 90.000.000 16.6667 15.000.000 60.000.000 34.000.000 5 90.000.000 16.6667 15.000.000 75.000.000 19.000.000 6 90.000.000 16.6667 15.000.000 90.000.000 4.000.000 Metode Saldo Menurun Tarif depresiasi = 100% : 6 tahun x 2 = 33.3334 % /tahun Tabel jadwal depresiasi: Tahun Harga Perolehan Tarif depresiasi Beban depresiasi Akumulasi depresiasi Nilai buku 1 94.000.000 33.3334 % 31.333.396 31.333.396 62.666.604 2 62.666.604 33.3334 % 20.888.909 52.222.305 41.777.695 3 41.777.695 33.3334 % 13.925.926 66.148.231 27.851.769 4 27.851.769 33.3334 % 9.283.941 75.432.172 18.567.828 5 18.567.828 33.3334 % 6.189.288 81.621.460 12.378.540 6 12.378.540 33.3334 % 4.126.188 85.747.648 8.252.352 Metode Jumlah Angka Tahun Untuk aktiva yang ditaksir akan berumur 6 tahun, maka jumlah angka-angka tahunnya adalah 1+2+3+4+5+6 = 21 Tabel jadwal depresiasi: Tahun Harga Perolehan Didepresiasi Tarif depresiasi Beban depresiasi Akumulasi depresiasi Nilai buku 2000 90.000.000 6/21 25.714.285 25.714.285 68.285.715 2001 90.000.000 5/21 21.428.571 47.142.856 46.857.144 2002 90.000.000 4/21 17.142.857 64.285.713 29.714.287 2003 90.000.000 3/21 12.857.142 77.142.855 16.857.145 2004 90.000.000 2/21 8.571.428 85.714.283 8.285.717 2005 90.000.000 1/21 4.285.714 90.000.000 4.000.000
  • 14. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 76 Metode Satuan Kegiatan Biaya Depresiasi per satuan = Harga perolehan didepresiasi : jumlah satuan kegiatan = Rp. 90.000.000 : 12.500.000 unit = Rp. 7.2 Untuk melihat berapa besarnya beban depresiasi untuk masing-masing tahun selama manfaatnya dapat dilihat dalam tabel jadwal depresiasi sebagai berikut: Tahun Jumlah kegiatan tahun ini Biaya depresiasi per satuan Beban depresiasi Akumulasi Depresiasi Nilai Buku 2000 2.000.000 Rp. 7.2 14.400.000 14.400.000 79.600.000 2001 2.100.000 Rp. 7.2 15.120.000 29.520.000 64.480.000 2002 3.000.000 Rp. 7.2 21.600.000 51.120.000 42.880.000 2003 2.800.000 Rp. 7.2 20.160.000 71.280.000 22.720.000 2004 1.750.000 Rp. 7.2 12.600.000 83.880.000 10.120.000 2005 850.000 Rp. 7.2 6.120.000 90.000.000 4.000.000 AKUNTANSI UNTUK PENGHENTIAN AKTIVA TETAP Penghentian aktiva tetap terjadi pada saat aktiva tetap belum habis masa manfaatnya maupun pada saat masa manfaatnya tersebut telah habis. Jika aktiva tetap telah habis masa manfaatnya berarti pada saat penghentian aktiva tetap tersebut telah disusutkan secara penuh. GAMBAR 5.4 – Penghentian Aktiva Tetap
  • 15. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 77 Bila aktiva tetap dihentikan sebelum masa manfaatnya habis atau selesai, maka akan timbul adanya laba atau rugi akibat penghentian tetap tersebut. Penghentian aktiva tetap sebelum habis masa manfaatnya dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dijual atau ditukar dengan aktiva tetap lain. Penjualan Aktiva Tetap Aktiva tetap yang dijual sebelum masa ekonomisnya akan diperoleh laba (gain) atau rugi (loss) dari penjualan aktiva tersebut. Laba atau rugi dari penjualan aktiva tetap dihitung dengan cara membandingkan antara harga jual dengan nilai buku (book value) aktiva tetap pada saat dijual. Jika harga jual lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku maka yang terjadi adalah laba, sebaliknya bila harga jual lebih rendah dibandingkan dengan nilai buku maka akan diperoleh rugi. Dan apabila harga jual dan nilai buku besarnya sama maka tidak akan terjadi laba maupun rugi. Contoh: Suatu aktiva tetap yaitu sepeda motor, pada tanggal 1 Desember 2008 dilihat catatan akuntansinya ternyata telah disusutkan sebesar Rp. 7.500.000. Dahulu pada waktu dibeli sepeda motor tersebut memiliki harga perolehan sebesar Rp. 12.500.000. Andaikata sepeda motor tersebut dijual pada harga : a. Rp. 6.000.000 b. Rp 5.000.000 c. Rp. 4.000.000 Apakah yang akan terjadi?laba, rugi atau impas? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat kita hitung sebagai berikut: Harga Jual Rp. 6.000.000 Harga perolehan sepeda motor Rp. 12.500.000 Akumulasi depresiasi Rp. 7.500.000 Nilai Buku Rp. 5.000.000 (Rp. 5.000.000) Laba Penjualan Sepeda Motor Rp. 1.000.000 Jurnal untuk mencatat penjualan tersebut adalah: Kas 6.000.000 Ak. Depresiasi spd mtr 7.500.000 Sepeda Motor 12.500.000 Laba penjualan spd mtr 1.000.000
  • 16. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 78 Harga Jual Rp. 5.000.000 Harga perolehan sepeda motor Rp. 12.500.000 Akumulasi depresiasi Rp. 7.500.000 Nilai Buku Rp. 5.000.000 (Rp. 5.000.000) Laba (rugi) Penjualan Sepeda Motor Rp. 0 Jurnal untuk mencatat penjualan tersebut adalah: Kas 5.000.000 Ak. Depresiasi spd mtr 7.500.000 Sepeda Motor 12.500.000 Harga Jual Rp. 4.000.000 Harga perolehan sepeda motor Rp. 12.500.000 Akumulasi depresiasi Rp. 7.500.000 Nilai Buku Rp. 5.000.000 (Rp. 5.000.000) Rugi Penjualan Sepeda Motor (Rp. 1.000.000) Jurnal untuk mencatat penjualan tersebut adalah: Kas 4.000.000 Ak. Depresiasi spd mtr 7.500.000 Rugi Penjualan spd mtr 1.000.000 Sepeda Motor 12.500.000 Pertukaran Aktiva Tetap Pertukaran aktiva tetap dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Pertukaran Aktiva Tetap Sejenis Pertukaran ini dilakukan antara aktiva tetap yang sejenis saja dan berfungsi sama. Pertukaran aktiva tetap sejenis bila terjadi laba karena pertukaran ini, maka tidak akan diakui. Namun bila yang terjadi adalah rugi maka harus diakui. 2. Pertukaran Aktiva Tetap Tidak Sejenis Pertukaran ini merupakan pertukaran aktiva tetap yang secara fungsi berbeda. Dalam pertukaran tidak sejenis, bila terjadi laba pertukaran dan rugi pertukaran akan diakui dan dicatat dalam akuntansi.
  • 17. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 79 Soal-soal Latihan 1. Sebuah perusahaan telah mendatangkan sebuah mesin dengan rincian biaya yang dikeluarkan sebagai berikut: Harga dari pabrik Rp. 100.000.000,00 Biaya pengapalan 20.000.000,00 Biaya asuransi 2.000.000,00 Biaya pemasangan 3.000.000,00 Mesin tersebut di atas diperkirakan akan berumur 4 tahun dengan nilai residu sebesar Rp. 15.000.000,00. Mesin ini siap untuk dipakai pada tanggal 1 April 2000. Diminta : Hitunglah biaya penyusutan, akumulasi penyusutan dan nilai buku dari mesin tersebut dengan menggunakan metode penyusutan a. Garis Lurus b. Saldo menurun dengan tarif 2 kali dari tarif metode garis lurus c. Jumlah angka-angka tahun. 2. PT. AMAZON telah mendatangkan sebuah mesin dengan rincian biaya yang dikeluarkan sebagai berikut: Harga dari pabrik Rp. 200.000.000,00 Biaya pengapalan 20.250.000,00 Biaya asuransiselama 2 tahun 4.750.000,00 Biaya pemasangan 5.500.000,00 Biaya Reparasi 2.000.000,00 Biaya Asuransi Pengiriman 1.500.000,00 Mesin tersebut di atas diperkirakan akan berumur 10 tahun dengan nilai residu sebesar Rp. 30.000.000,00. Mesin ini siap untuk dipakai pada tanggal 1 April 2002.
  • 18. Akuntansi Dasar 2 - Modul BAB 5 Aktiva Tetap 80 Diminta : Hitunglah biaya penyusutan, akumulasi penyusutan dan nilai buku dari mesin tersebut dengan menggunakan metode penyusutan a. Garis Lurus b. Saldo menurun dengan tarif 2 kali dari tarif metode garis lurus c. Jumlah angka-angka tahun. Gunakan bentuk kolom-kolom sebagai berikut untuk masing-masing metode: Tahun Harga Perolehan Biaya Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku