SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
MAKALAH
PENGANTAR STUDI AL-HADITS
FUNGSI HADITS DAN HUBUNGANNYA DENGAN AL-QUR’AN
Dosen pengampu: Jimatul Arrobi, S.Pd.I., M.Pd.
Disusun oleh :
Fitria
PROGRAM STUDI PIAUD 1 STAI SUKABUMI
Kp. Lio Balandongan Sirnagalih Jl. Begeg No. 74
Cikondang Kec. Citamiang Kota Sukabumi
Jawa Barat 43161
2019/2020
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha
penyayang, kami panjatkan puja dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah pengantar studi Al-hadits yang saya beri judul “ Fungsi
Hadits dan Hubungannya Terhadap Al-Qur‟an”.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua,saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat
saya butuhkan.
Akhir kata saya berharap semoga makalah yang telah disusun ini dapat
memberikan manfaat terhadap para pembaca.
Sukabumi, 20 Oktober 2019
Penyusun
Fitria.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................1
C. Tujuan penulisan .................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3
A. Fungsi Hadits Dalam Ajaran Islam....................................................................3
B. Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur‟an........................................3
1. Bayan At-Taqrir ...........................................................................................4
2. Bayan At-Tafsir............................................................................................6
3. Bayan At-Tasyri‟..........................................................................................8
4. Bayan An-Nasakh ........................................................................................9
BAB III KESIMPULAN........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Al-qur‟an dan Hadits mempunyai hubungan yang sangat erat dimana
keduanya tidak dapat di pisahkan meskipun ditinjau dari segi penggunaan
hukum syari‟at, Hadist mempunyai kedudukan sederajat lebih rendah di
bandingkan Al-qur‟an. Hal ini akan terasa sekali ketika seseorang membaca
atau mendapati ayat-ayat Al-qur‟an yang masih sangat global, tidak terperinci,
dan kerap kali terdapat keterangan-keterangan yang bersifat tidak muqoyyad.
Seperti perintah tentang keterangan sholat. Dalam Al-qur‟an, Tidak dijelaskan
bagaimana cara seseorang untuk mendirikan sholat, ada berapa rakaat, apa
yang harus dibaca, dan apa saja syarat rukunnya.
Akan tetapi dari hadits kita dapat mengetahui tata caranya sebagaimana
yang telah di syari‟atkan. Oleh karenanya, keberadaan hadits menjadi hal yang
urgen melihat fungsi umum hadits menjadi bayan. Ayat-ayat Al-qur‟an yang
masih butuh kajian lebih dalam untuk mengetahui makna yang sesungguhnya.
Jika umat islam mempunyai pengetahuan yang sedikit tentang hadits, maka
akan sangat sulit bagi kita untuk menelaah lebih dalam dan memahami ayat-
ayat Al-qur‟an.
Dalam makalah ini, akan di uraikan terkait fungsi hadits dalam ajaran
islam, disertai contoh permasalahannya dan juga perbedaan pendapat para
ulama dalam mengklasifikasikannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi hadits dalam ajaran islam ?
2. Apa fungsi hadits terhadap Al-qur‟an ?
3. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi fungsi-fungsi hadits sesuai urutan dan
contoh-contoh kasus serta dalil pendukungnya ?
4. Bagaimana pendapat para ulama tentang fungsi hadits dalam islam ?
2
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat memahami apa yang dimaksud fungsi hadits dalam ajaran
islam.
2. Agar dapat mengerti fungsi hadist dan hubungannya dengan al-qur‟an.
3. Agar dapat mengetahui klasifikasi fungsi-fungsi hadits serta contoh dan
dalil pendukungnya
4. Agar dapat mengetahui berbagai pendapat dari kalangan para ulama.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Hadits Dalam Ajaran Islam
Pada dasarnya, hadits memiliki fungsi utama sebagai menegaskan,
memperjelas dan menguatkan hukum-hukum dan hal lain yang ada dalam al-
qur‟an. Para ulama sepakat setiap umat islam diwajibkan untuk mengikuti
perintah yang ada dalam hadits-hadits shahih. Dengan berpegang teguh
kapada Al-qur‟an dan Al-hadits, niscaya hidup kita dijamin tidak akan
tersesat. Nabi Muhammad shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
‫:وراب‬ ‫تّٙا‬ ُ‫ذّغىر‬ ‫ِا‬ ‫ذضٍٛا‬ ٌٓ ٓ٠‫اِش‬ ُ‫ف١ى‬ ‫ذشود‬‫ٚعٕح‬ ‫هللا‬
ٌٗٛ‫سع‬
“Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan tersesat
selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-
Nya.” (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu
Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At-
Ta‟zhim wal minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
Hadits memiliki peranan penting dalam menjelaskan (bayan) firman-
firman Allah SWT di dalam Al-qur‟an.
Iman Ahmad berkata, “Mencari hukum dalam Al-qur‟an haruslah
melalui hadits. Mencari agama demikian pula, Jalan yang telah di bentang
untuk mempelajari fiqh islam dan syariatnya ialah hadits atau sunnah. Mereka
yang mencukupi dengan al-qur‟an saja, tidak memerlukan hadits dalam
memahami ayat al-qur‟an, dalam mengetahui syariatnya, Sesatlah dalam
perjalanannya dan tidak akan sampai pada tujuan yang di kehendaki.”
B. Fungsi Hadits Dan Hubungannya Dengan Al-Qur’an
Allah SWT menurunkan al-qur‟an bagi umat manusia untuk dapat
dipahami dan diamalkan, maka untuk memahaminya diutuslah Muhammad
sebagai Rasul yang menjelaskan Kandungannya dan mencontohkan cara-cara
4
melaksanakan ajarannya kepada mereka melalui hadits-hadits. Al-Qur‟an dan
Al-Hadits sebagai pedoman hidup, sumber hukum dan ajaran islam, tidak bisa
dipisahkan dengan satu yang lainnya. Al-Qur‟an sebagai sumber utama
memuat ajaran-ajaran yang bersifat umum dan global, sedangkan hadits
sebagai sumber ajaran kedua tampil untuk menjelaskan (bayan) keumuman isi
Al-Qur‟an tersebut. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT. Dalam Al-
Qur‟an surat An-Nahl ayat 44:
...‫ٌٍٕاط‬ ٓ١‫ٌرث‬ ‫اٌزوش‬ ‫ٚأضٌٕااٌ١ه‬ ...
Artinya: “...dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur‟an agar kamu menerangkan
kepada umat manusia...‟‟ (Q.S. An-Nahl : 44)
Hadist sebagai penjelas atau bayan Al-Qur‟an itu memiliki bermacam-
macam fungsi. Imam Malik bin Anas menyebutkan lima macam fungsi, yaitu
sebagi bayan at-taqrir, bayan at-tafsir, bayan at-tafsil, bayan at-bast, bayan at-
tasyri‟. Sementara itu Imam Syafi‟i menyebutkan lima fungsi yaitu, bayan at-
tafsil, bayan at-takhsis, bayan at-ta‟yin, bayan at-tasyri‟, dan bayn an-nasakh.
Dalam Ar-risalah, ia menambahkan dengan bayan al-isyarah. Imam Ahmad
bin Hanbal menyebutkan empat fungsi, yaitu bayan at-ta‟kid, bayan at-tafsir,
bayan at-tasyri‟ dan bayan at-takhsis.
1. BAYAN AT-TAQRIR (memperjelas isi al-qur’an)
Bayan at-taqrir di sebut juga bayan at-ta‟kid dan bayan al-isbat.
Yang di maksud dengan bayan ialah menetapkan dan memperkuat apa
yang telah diterangkan dalam Al-qur‟an. Fungsi Al-hadits dalam hal ini
hanya memperkokoh isi kandungan Al-Qur‟an. Sebagai contoh adalah
hadist yang di riwayatkan muslim dari Ibnu Umar, sebagai berikut:
‫فطشٚا‬ ‫فا‬ ّٖٛ‫سا٠ر‬ ‫ٚار‬ ‫فصِٛٛا‬ ّٖٛ‫اراسا٠ر‬
)ٍُ‫ِغ‬ ٖ‫(سٚا‬
Artinya: “Apabila kalian melihat (ru‟yah) bulan, maka berpuasalah, juga
apabila melihat (ru‟yah) itu maka berbukalah.” (H.R Muslim).
5
Hadits ini mentaqrir ayat Al-qur‟an surat Al-Baqarah ayat 185:
...ّٗ‫فٍ١ص‬ ‫اٌشٙش‬ ُ‫ِٕى‬ ‫شٙذ‬ ّٓ‫ف‬
Artinya: “Maka barang siapa yang mempersaksikan pada waktu itu bulan
hendaklah ia berpuasa....”
Contoh lain, hadits riwayat Bukhari dari Abu Hurairah sebagai berikut:
‫ز‬ ‫احذ‬ ِٓ ‫ج‬ ‫صال‬ ً‫ذمث‬ ‫ال‬ ٍُ‫ع‬ ٚ ٗ١ٍ‫ع‬ ‫هللا‬ ً‫ص‬ ‫هللا‬ ‫ي‬ ٛ‫سع‬ ‫فاي‬
‫ضا‬ ٛ‫٠ر‬ ٝ‫حر‬
(‫٠شج‬ ‫٘ش‬ ‫اتئ‬ ٓ‫ع‬ ٞ‫اٌثخاس‬ ٖ‫سؤا‬)
Artinya: “Rasulullah SAW. Bersabda, Tidak diterima salat seseorang yang
berhadas sebelum ia berwudhu.”
Hadits ini mentaqrir ayat Al-Qur‟an surat Al-Maidah ayat 6
mengenai keharusan berwudhu ketika hendak mendirikan salat. Ayat
tersebut berbunyi:
‫ٌز‬ ‫ا‬ ‫ا٠ٙا‬ ‫٠ا‬ٌٝ‫ا‬ ُ‫لّر‬ ‫ارا‬ ‫ِٕٛا‬ ‫ا‬ ٓ٠‫ٌصٍٛج‬ ‫ا‬‫فاغغٍٛا‬ٚ ُ‫ٚجٛ٘ى‬
ٕ١‫اٌىعث‬ ٌٝ‫ا‬ ُ‫ٚاسجٍى‬ ُ‫تشءٚعى‬ ‫ِٚغحٛا‬ ‫اٌّشافك‬ ٌٝ‫ا‬ ُ‫ا٠ذ٠ى‬...‫ض‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan salat, maka basuhlah, muka dan tanganmu sampai dengan
siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki, ....”
Juga hadits tentang dasar-dasar islam yang di riwayatkan oleh
Bukhori dan Ibnu Umar yang berbunyi:
‫خّظ‬ ٍٝ‫ع‬ َ‫االعال‬ ٟٕ‫ت‬ ٍُ‫ع‬ ٚ ٗ١ٍ‫ع‬ ‫هللا‬ ٍٝ‫ص‬ ‫هلل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ٛ‫سع‬ ‫لاي‬
‫هلل‬ ‫سعٛي‬ ‫ِحّذا‬ ْ‫ٚا‬ ‫هللا‬ ٌٗ‫الا‬ ْ‫ا‬ ‫ذشٙذ‬ ْ‫ا‬ٝ‫ذ‬ ٛ‫ٚذ‬ ‫اٌصالج‬ ُ١‫ذم‬ ٚ
ْ‫اٌشِضا‬ َٛ‫ٚذص‬ ‫ٌضواج‬ ‫ا‬
6
Artinya: “ Rasulullah SAW, Bersabda, „‟Islam di bangun atas lima dasar,
yaitu mengucapkan kalimah syahadat, mendirikan salat, mengeluarkan
zakat,menunaikan ibadah haji, dan berpuasa di bulan Ramadhan.‟‟
Hadits diatas men=taqrir ayat-ayat al-qur‟an dalam surat Al-Hujurat
ayat 15 dibawah ini.
‫ٚجا‬ ‫ا‬ ٛ‫ذث‬ ‫ىش‬ ٌُ ُ‫ش‬ ٌٗ ٛ‫ٚسع‬ ‫هلل‬ ‫تا‬ ِٕٛ‫ا‬ ٓ٠ ‫اٌز‬ ْ ٌِّٕٛٛ‫ا‬ ‫أّا‬
‫تا‬ ‫٘ذٚا‬ْٛ‫اٌصادل‬ ُ٘ ‫اٌ١ه‬ ‫هللا‬ ً١‫عث‬ ٟ‫ف‬ ُٙ‫ٚأفغ‬ ٌُٙ‫ِٛا‬
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-
ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan
Allah.mereka itulah orang-orang yang benar.”
( Q.S Al-Hujurat : 15 )
Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur‟an yang berkaitan dengan
perintah salat,zakat, dan puasa diantaranya, qur‟an surat An-Nur, surat Al-
Baqarah ayat 183 dan 185, dan surat Al-Imran ayat 97.
Menurut sebagian ulama, bayan at-taqrir atau bayan at-ta‟kid ini
disebut juga dengan bayan Al-muwafiq li an-nasi Al-Kitab. Hal ini
dikarenakan munculnya hadits-hadits iyu sesuai dengan nash Al-qur‟an.
2. BAYAN AT-TAFSIR (menafsirkan isi al-qur’an)
Yang dimaksud dengan bayan At-tafsir adalah memberikan
perincian dan penafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an yang masih
mujmal. Memberikan takyid (persyaratan) terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an
yang masih mutlaq, dan memberikan taksis (penentuan khusus) terhadap
ayat-ayat Al-Qur‟an yang masih umum. Contoh, ayat-ayat Al-Qur‟an yang
masih mujmal adalah perintah mengerjakan shalat, puasa, zakat,
disyari‟atkan jual-beli, pernikahan, qiyas, hudud dan sebagainya. Ayat-
ayat Al-Qur‟an tentang masalah tersebut masih bersifat mujmal, baik
mengenai cara mengerjakan, sebab-sebabnya, syarat-syaratnya, ataupun
halangan-halangannya. Oleh karena itulah,Rasulullah SAW. Melalui
7
haditsnya menafsirkan dan menjelaskannya seperti disebutkan dalam
hadits Riwayat Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
ٍُ‫ِٚغ‬ ٜ‫اٌثخاس‬ ٖ‫سٚا‬ ٍٝ‫اص‬ ّٝٔٛ‫سا٠ر‬ ‫وّا‬ ‫صٍٛا‬
Artinya : “ Salatlah sebagaimana engkau melihat aku salat.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Hadits ini menerangkan tata cara menjalankan shalat, sebagaimana
firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 43:
...ٓ١‫وع‬ ‫اٌشا‬ ‫ٚاذٛااٌضوٛجٚاسوعٛاِع‬ ‫ٚال١ّٛااٌصٍٛج‬
Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku‟ lah bersama
orang yang ruku‟.” (QS.Al-Baqarah: 43)
Contoh hadits yang men-taqyid-kan ayat-ayat al-qur‟an yang bersifat
mutlaq, adalah sabda Rasulullah SAW. Berikut ini.
ِٓ ‫ٔىال‬ ‫وغثا‬ ‫تّا‬ ‫جضاء‬ ‫٠ّٙا‬ ‫لطعٛاا٠ذ‬ ‫فا‬ ‫سلح‬ ‫ٚاٌغا‬ ‫ٚاٌغاسق‬
...‫هللا‬
Artinya: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah
tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan
sebagai siksaan dari Allah...” (QS. Al-Maidah: 38)
Contoh lain adalah sabda Rasulullah SAW.
ْ‫ِا‬ ‫اٌذ‬ ‫ٚاِا‬ ‫ٚاٌجشد‬ ‫اٌحٛخ‬ ْ‫اٌّ١ررا‬ ‫فاِا‬ ْ‫ٚدِا‬ ْ‫ِ١ررا‬ ‫ٌٕا‬ ‫احٍد‬
.‫ٚاٌطحاي‬ ‫فاٌىثذ‬
Artinya: „‟Telah di halalkan bagi kami, dua (macam) bangkai, dan dua
macam darah. Adapun dua macam bangkai adalah bangkai ikan dan
belalang, sedangkan dua darah adalah hati dan limpa.‟‟
Hadits ini men-taqyid-kan ayat Al-Qur‟an yang mengharamkan
semua bangkai dan darah, sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam
surat Al-Maidah ayat 3:
8
‫اٌخ‬ ُ‫ٌٚح‬ َ‫ٚاٌذ‬ ‫اٌّ١رح‬ ُ‫عٍ١ى‬ ‫حشِد‬,,,‫ٕض٠ش‬
Artinya: “Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, dan daging
babi...” (QS.Al-Maidah :3)
Contoh hadits yang berfungsi men-taqsis keumuman ayat-ayat Al-
Qur‟an. Seperti sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasalam:
Artinya; “Kami para nabi tidak meninggalkan warisan.”
Dan sabda Rasulullah SAW :
‫ي‬ ٛ‫اٌّمر‬ ِٓ ً‫ذ‬ ‫اٌما‬ ‫ال٠شز‬‫ش١ا‬
Artinya: „‟Pembunuh tidak berhak menerima warisan.‟‟
Kedua hadits tersebut men-taqsis keumuman firman Allah SWT. Surat
An-Nisa ayat 11:
...ٓ١‫حضااالٔث١ى‬ ً‫ٌٍزوشِث‬ ُ‫اٚالدو‬ ٝ‫ف‬ ‫هللا‬ ُ‫ص١ى‬ ٛ٠
Artinya: “Allah mensyari‟atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk)
anak-anakmu. Yaitu bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian
dua anak perempuan.” (QS.An-Nisa : 11)
3. BAYAN AT-TASYRI’ (memberi kepastian hukum islam yang tidak
ada di al-qur’an)
Yang dimaksud bayan at-tasyri‟ adalah mewujudkan suatu hukum
atau ajaran-ajaran yang tidak didapati dalam Al-Qur‟an. Bayan ini di sebut
juga dengan bayan zaid „ala Al-kitab Al-Karim. Hadits Rasulullah SAW.
Dalam segala bentuknya (baik yang qauli, fi‟li maupun taqriri) berusaha
menunjukan suatu kepastian hukum terhadap berbagai persoalan yang
tidak terdapat dalam Al-Qur‟an, Beliau berusa menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh para sahabat atau tidak yang diketahuinya,
dengan memberikan bimbingan dan menjelaskan persoalannya.
Banyak hadits Rasulullah SAW, yang termasuk dal kelompok inin,
diantaranya hadits tentang penetapan haramnya mengumpulkan dua wanita
bersaudara (antara istri dengan bibinya), hukum syuf‟ah, hukum merajam
pezina yang maisih perawan, dan hukum tentang hak waris seorang anak.
9
Suatu contoh hadits tentang zakat fitrah, sebagai berikut:
‫اٌفطش‬ ‫صواج‬ ‫فشض‬ ٍُ‫ٚع‬ ٗ١ٍ‫ع‬ ‫هللا‬ ٍٝ‫ص‬ ‫هللا‬ ٍٝ‫ص‬ ‫هللا‬ ‫سعٛي‬ ْ‫ا‬
‫اٚصاعا‬ ‫ذّش‬ ِٓ‫صاعا‬ ‫إٌاط‬ ٍٝ‫ع‬ ْ‫سِضا‬ ِٓ‫صاعا‬ ٚ‫ا‬ ‫ذّش‬ ِٓ
.ٓ١ٍّ‫اٌّغ‬ ِٓ ٝ‫اٚأث‬ ‫روش‬ ‫عثذ‬ ٚ‫ا‬ ‫حش‬ ً‫و‬ ٍٝ‫ع‬ ‫شع١ش‬ ِٓ
Artinya: „‟Rasulullah SAW. Telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat
islam pada bulan Ramadhan satu( sha‟) kurma atau gandum untuk setiap
orang, baik merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan.‟‟ (QS. An-
Nisa :11)
Hadits yang termasuk bayan at-tasyri‟ ini, wajib diamalkan
sebagaimana halnya dengan hadits-hadits Rasulullah SAW. Yang berupa
tambahan terhadap Al-Qur‟an, harus ditaati dan tidak boleh menolak atau
mengingkarinya. Ini bukanlah sikap (Rasulullah SAW) mendahului Al-
Quran, melainkan semata-mata karena perintah-Nya.
Ketiga bayan yang telah diuraikan diatas telah di sepakati 0leh para
ulama,namun untuk bayan yang ketiga masih sedikit di persoalkan.
Sementara itu, untuk bayan lainnya, seperti bayan an-nasakh, terjadi
perbedaan pendapat. Ada yang mengakui dan menerima fungsi Al-Qur‟an
sebagai nasakh dan ada yang menolaknya.
4. BAYAN AN-NASAKH (mengganti ketentuan terdahulu)
Kata an-nasakh dari segi bahasa memiliki bermacam-macam arti,
yaitu al-itbal (membatalkan) atau al-ijalah (menghilangkan),atau at-tahwil
(memindahkan), atau at-taqyir (mengubah). Para ulama mengartikan bayan
an-nasakh ini melalui pendekataan bahasa, sehingga diantara mereka
terjadi perbedaan pendapat dalam mentaqrifkannya. Hal ini pun terjadi
pada kalangan ulama mutaakhirin dengan ulama mutaqadimin. Menurut
ulama mutaqadimin, yang di sebut dengan bayan an-nasakh ialah adanya
dalil syara‟ (yang dapat menghapuskan ketentuan yang telah ada), karena
datangnya kemudian.
10
Dari pengertian diatas jelaslah bahwa ketentuan yang datang
kemudian dapat menghapuskan ketentuan yang terdahulu. Hadits sebagai
ketentuan yang datang terdahulu. Hadits sebagai ketentuaan yang datang
kemudian dari Al-Qur‟an. Dalam hal ini, dapat menghapus ketentuan dan
isi kandungan al-qur‟an. Demikianlah menurut ulama yang menganggap
adanya fungsi bayan an-nasakh. Imam Hanafi membatasi fungsi bayan ini
hanya terhadap hadist-hadits yang mutawatir dan masyur, sedangkan
terhadap hadits ahad ia menolaknya.
Salah satu yang biasa diajukan oleh para ulama ialah hadist.
‫ٌٛاسز‬ ‫الٚص١ح‬
Artinya: “Tidak ada wasiat bagi ahli waris.‟‟
Hadits ini menurut mereka me-nasakh isi Al-Qur‟an surat Al-Baqarah ayat
180:
‫خ١شاٌٛص١ح‬ ‫ن‬ ‫ذش‬ ْ‫ا‬ ‫اٌّٛخ‬ ٌُ‫ا‬ ُ‫احذو‬ ‫حضش‬ ‫ارا‬ ُ‫عٍ١ى‬ ‫ورة‬
ٓ١‫اٌّرم‬ ٍٝ‫ع‬ ‫حما‬ ‫ٌّعشٚف‬ ً‫ت‬ ٓ١‫ٚااللشت‬ ٓ٠‫ٌٍٛاٌذ‬
Artinya; “Diwajibkan atas kamu, apabila seseorang diantara kamu
kedatangan (tanda-taanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak,
berwasiat untuk ibu bapak dan karib kerabat secara ma‟ruf.(ini adalah)
kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa.”
(QS. Al-Baqarah ayat : 180 )
11
BAB III
KESIMPULAN
Al-Qur‟an dan Al-Hadits merupakan dua sumber utama ajaran islam yang
memiliki hubungan yang tidak mungkin terpisahkan antara keduanya. Hal ini
ditujukan oleh beberapa fungsi yang di perankan oleh hadits terhadap Al-Qur‟an,
diantaranya: bayan at-taqrir (menjelaskan), bayan at-tafsir (menafsirkan), bayan
(memberi kepastian hukum islam yang tidak ada di al-qur‟an), bayan an-nasakh
(mengganti ketentuan terdahulu).
12
DAFTAR PUSTAKA
https://dalamislam-com.cdn.ampproject.org/v/s/dalamislam.com/landasan-
agama/hadits/fungsi-hadits-dalam-
islam/amp?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQCKAE%3D#ao
h=15710467598986&referrer=https%3A%2Fwww.google.com&amp_tf
=Dari
Drs. H. Mudasir ILMU HADITS Untuk IAIN, STAIN, PTAS Semua Fakultas dan
Jurusan.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Makalah Ulumul Qur'an
Makalah Ulumul Qur'anMakalah Ulumul Qur'an
Makalah Ulumul Qur'an
 
Ulum al quran lengkap pt 2
Ulum al quran lengkap pt 2Ulum al quran lengkap pt 2
Ulum al quran lengkap pt 2
 
makalah ulumul qur'an 2
makalah ulumul qur'an 2makalah ulumul qur'an 2
makalah ulumul qur'an 2
 
Makalah studi qur'an
Makalah studi qur'anMakalah studi qur'an
Makalah studi qur'an
 
Makalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'anMakalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'an
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ah
 
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
 
Asbabun Nuzul dalam Alquran
Asbabun Nuzul dalam AlquranAsbabun Nuzul dalam Alquran
Asbabun Nuzul dalam Alquran
 
ulumul qur'an
ulumul qur'anulumul qur'an
ulumul qur'an
 
Asbabun nuzul
Asbabun nuzulAsbabun nuzul
Asbabun nuzul
 
Makalah amsal-quran
Makalah amsal-quranMakalah amsal-quran
Makalah amsal-quran
 
Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun Nuzul
 
Makalah ulumul
Makalah ulumulMakalah ulumul
Makalah ulumul
 
Makalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'anMakalah ulumul qur'an
Makalah ulumul qur'an
 
Makalah kedudukan al kuran
Makalah kedudukan al kuranMakalah kedudukan al kuran
Makalah kedudukan al kuran
 
Ulumul Qur'an (3)
Ulumul Qur'an (3)Ulumul Qur'an (3)
Ulumul Qur'an (3)
 
asbab an-nuzul
asbab an-nuzulasbab an-nuzul
asbab an-nuzul
 
Ulumul Quran
Ulumul QuranUlumul Quran
Ulumul Quran
 
Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)
Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)
Overview Studi Al-Qur'an (SMT I)
 
Ulum al quran lengkap pt 3
Ulum al quran lengkap pt 3Ulum al quran lengkap pt 3
Ulum al quran lengkap pt 3
 

Similar to Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an

Fungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islamFungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islamSri Wiji Lestari
 
Pembiasaan Pembacaan Hadits dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
Pembiasaan Pembacaan Hadits  dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...Pembiasaan Pembacaan Hadits  dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
Pembiasaan Pembacaan Hadits dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
 
power-point-uas-mata-kuliah-ict-sra.ppt
power-point-uas-mata-kuliah-ict-sra.pptpower-point-uas-mata-kuliah-ict-sra.ppt
power-point-uas-mata-kuliah-ict-sra.pptMohammadZuhri5
 
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docx
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docxUlumul Qur'an-09_S2PAI.docx
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docxNurFaizah274687
 
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lksContoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lksAkram Atjeh
 
Fungsi Hadits Dalam Ajaran Islam
Fungsi Hadits Dalam Ajaran IslamFungsi Hadits Dalam Ajaran Islam
Fungsi Hadits Dalam Ajaran Islamshofichofifah
 
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anRobet Saputra
 
Hadis sebagai sumber ajaran islam
Hadis sebagai sumber ajaran islamHadis sebagai sumber ajaran islam
Hadis sebagai sumber ajaran islamkristinwiranata
 
Hadis Sebagai sumber Ajaran islam
Hadis Sebagai sumber Ajaran islamHadis Sebagai sumber Ajaran islam
Hadis Sebagai sumber Ajaran islamTeguh Margiantoro
 
Sunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islamSunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islamLintoe1
 
Makalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiMakalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiilmanafia13
 
Copy of bab ii2
Copy of bab ii2Copy of bab ii2
Copy of bab ii2andisalwa
 
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapMakalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapLianita Dian
 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhindah pertiwi
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdfAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdfZukét Printing
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docxAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docxZukét Printing
 

Similar to Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an (20)

Fungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islamFungsi hadits dalam ajaran islam
Fungsi hadits dalam ajaran islam
 
Pembiasaan Pembacaan Hadits dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
Pembiasaan Pembacaan Hadits  dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...Pembiasaan Pembacaan Hadits  dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
Pembiasaan Pembacaan Hadits dan Penerapannya untuk Mewujudkan Akhlak Rasulul...
 
power-point-uas-mata-kuliah-ict-sra.ppt
power-point-uas-mata-kuliah-ict-sra.pptpower-point-uas-mata-kuliah-ict-sra.ppt
power-point-uas-mata-kuliah-ict-sra.ppt
 
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docx
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docxUlumul Qur'an-09_S2PAI.docx
Ulumul Qur'an-09_S2PAI.docx
 
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lksContoh modul pai, sk,kd,id dan lks
Contoh modul pai, sk,kd,id dan lks
 
Fungsi Hadits Dalam Ajaran Islam
Fungsi Hadits Dalam Ajaran IslamFungsi Hadits Dalam Ajaran Islam
Fungsi Hadits Dalam Ajaran Islam
 
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
 
Hadis sebagai sumber ajaran islam
Hadis sebagai sumber ajaran islamHadis sebagai sumber ajaran islam
Hadis sebagai sumber ajaran islam
 
Hadis Sebagai sumber Ajaran islam
Hadis Sebagai sumber Ajaran islamHadis Sebagai sumber Ajaran islam
Hadis Sebagai sumber Ajaran islam
 
Sunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islamSunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islam
 
Tafsir al-fatihah
Tafsir al-fatihahTafsir al-fatihah
Tafsir al-fatihah
 
ulumul qur'an
ulumul qur'anulumul qur'an
ulumul qur'an
 
Makalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiMakalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabi
 
Asbabul wurud
Asbabul wurudAsbabul wurud
Asbabul wurud
 
Copy of bab ii2
Copy of bab ii2Copy of bab ii2
Copy of bab ii2
 
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapMakalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
 
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadiMakalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqh
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdfAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.pdf
 
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docxAl-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
Al-Qur'an Sebagai Sumber Agama Islam.docx
 

More from Jimatul Arrobi

PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptxPENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptxJimatul Arrobi
 
ISLAM DAN TEKNOLOGI.pptx
ISLAM DAN TEKNOLOGI.pptxISLAM DAN TEKNOLOGI.pptx
ISLAM DAN TEKNOLOGI.pptxJimatul Arrobi
 
PERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptx
PERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptxPERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptx
PERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptxJimatul Arrobi
 
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptxADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptxJimatul Arrobi
 
CATATAN HASIL KARYA ANAK.pptx
CATATAN HASIL KARYA ANAK.pptxCATATAN HASIL KARYA ANAK.pptx
CATATAN HASIL KARYA ANAK.pptxJimatul Arrobi
 
tahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdftahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdfJimatul Arrobi
 
perkembangan kognitif piaget.pptx
perkembangan kognitif piaget.pptxperkembangan kognitif piaget.pptx
perkembangan kognitif piaget.pptxJimatul Arrobi
 
tumbuh_kembang_masa_prenatal.docx
tumbuh_kembang_masa_prenatal.docxtumbuh_kembang_masa_prenatal.docx
tumbuh_kembang_masa_prenatal.docxJimatul Arrobi
 
Psikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptxPsikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptxJimatul Arrobi
 
Permulaan Kehidupan Manusia.pdf
Permulaan Kehidupan Manusia.pdfPermulaan Kehidupan Manusia.pdf
Permulaan Kehidupan Manusia.pdfJimatul Arrobi
 
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.pptPerkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.pptJimatul Arrobi
 
PERKEMBANGAN MOTORIK.ppt
PERKEMBANGAN MOTORIK.pptPERKEMBANGAN MOTORIK.ppt
PERKEMBANGAN MOTORIK.pptJimatul Arrobi
 
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptxPerkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptxJimatul Arrobi
 
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptxPERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptxJimatul Arrobi
 
Hidup_bersama_al_quran.pptx
Hidup_bersama_al_quran.pptxHidup_bersama_al_quran.pptx
Hidup_bersama_al_quran.pptxJimatul Arrobi
 
Fungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptx
Fungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptxFungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptx
Fungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptxJimatul Arrobi
 
Dimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.ppt
Dimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.pptDimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.ppt
Dimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.pptJimatul Arrobi
 
MASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptx
MASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptxMASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptx
MASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptxJimatul Arrobi
 
KEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptx
KEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptxKEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptx
KEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptxJimatul Arrobi
 

More from Jimatul Arrobi (20)

PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptxPENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
PENTINGNYA MENGETAHUI TEKNOLOGI KEL.3.pptx
 
ISLAM DAN TEKNOLOGI.pptx
ISLAM DAN TEKNOLOGI.pptxISLAM DAN TEKNOLOGI.pptx
ISLAM DAN TEKNOLOGI.pptx
 
PERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptx
PERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptxPERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptx
PERAWATAN JENAZAH DAN ADAB TERHADAP JENAZAH.pptx
 
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptxADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
ADMINISTRASI PENDIDIKAN.pptx
 
PORTOFOLIO.pptx
PORTOFOLIO.pptxPORTOFOLIO.pptx
PORTOFOLIO.pptx
 
CATATAN HASIL KARYA ANAK.pptx
CATATAN HASIL KARYA ANAK.pptxCATATAN HASIL KARYA ANAK.pptx
CATATAN HASIL KARYA ANAK.pptx
 
tahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdftahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdf
 
perkembangan kognitif piaget.pptx
perkembangan kognitif piaget.pptxperkembangan kognitif piaget.pptx
perkembangan kognitif piaget.pptx
 
tumbuh_kembang_masa_prenatal.docx
tumbuh_kembang_masa_prenatal.docxtumbuh_kembang_masa_prenatal.docx
tumbuh_kembang_masa_prenatal.docx
 
Psikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptxPsikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptx
 
Permulaan Kehidupan Manusia.pdf
Permulaan Kehidupan Manusia.pdfPermulaan Kehidupan Manusia.pdf
Permulaan Kehidupan Manusia.pdf
 
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.pptPerkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
Perkembangan Prakelahiran dan Kelahiran.ppt
 
PERKEMBANGAN MOTORIK.ppt
PERKEMBANGAN MOTORIK.pptPERKEMBANGAN MOTORIK.ppt
PERKEMBANGAN MOTORIK.ppt
 
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptxPerkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
 
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptxPERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
 
Hidup_bersama_al_quran.pptx
Hidup_bersama_al_quran.pptxHidup_bersama_al_quran.pptx
Hidup_bersama_al_quran.pptx
 
Fungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptx
Fungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptxFungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptx
Fungsi_dan_Kedudukan_Hadits.pptx
 
Dimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.ppt
Dimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.pptDimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.ppt
Dimensi Aliran Dan Pemikiran dalam ISlam.ppt
 
MASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptx
MASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptxMASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptx
MASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM.pptx
 
KEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptx
KEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptxKEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptx
KEIMANAN DAN KETAQWAAN.pptx
 

Recently uploaded

Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...ayinaini27
 
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfimad362574
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditJosuaSagala5
 
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptTEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptssuserd13850
 
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingWawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingalisudrajat22
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"bayuputra151203
 

Recently uploaded (6)

Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
 
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
 
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptTEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
 
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingWawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 

Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur'an

  • 1. MAKALAH PENGANTAR STUDI AL-HADITS FUNGSI HADITS DAN HUBUNGANNYA DENGAN AL-QUR’AN Dosen pengampu: Jimatul Arrobi, S.Pd.I., M.Pd. Disusun oleh : Fitria PROGRAM STUDI PIAUD 1 STAI SUKABUMI Kp. Lio Balandongan Sirnagalih Jl. Begeg No. 74 Cikondang Kec. Citamiang Kota Sukabumi Jawa Barat 43161 2019/2020
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh... Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang, kami panjatkan puja dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pengantar studi Al-hadits yang saya beri judul “ Fungsi Hadits dan Hubungannya Terhadap Al-Qur‟an”. Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari itu semua,saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat saya butuhkan. Akhir kata saya berharap semoga makalah yang telah disusun ini dapat memberikan manfaat terhadap para pembaca. Sukabumi, 20 Oktober 2019 Penyusun Fitria.
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1 A. Latar Belakang ....................................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...............................................................................................1 C. Tujuan penulisan .................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3 A. Fungsi Hadits Dalam Ajaran Islam....................................................................3 B. Fungsi Hadits dan Hubungannya Dengan Al-Qur‟an........................................3 1. Bayan At-Taqrir ...........................................................................................4 2. Bayan At-Tafsir............................................................................................6 3. Bayan At-Tasyri‟..........................................................................................8 4. Bayan An-Nasakh ........................................................................................9 BAB III KESIMPULAN........................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................12
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Al-qur‟an dan Hadits mempunyai hubungan yang sangat erat dimana keduanya tidak dapat di pisahkan meskipun ditinjau dari segi penggunaan hukum syari‟at, Hadist mempunyai kedudukan sederajat lebih rendah di bandingkan Al-qur‟an. Hal ini akan terasa sekali ketika seseorang membaca atau mendapati ayat-ayat Al-qur‟an yang masih sangat global, tidak terperinci, dan kerap kali terdapat keterangan-keterangan yang bersifat tidak muqoyyad. Seperti perintah tentang keterangan sholat. Dalam Al-qur‟an, Tidak dijelaskan bagaimana cara seseorang untuk mendirikan sholat, ada berapa rakaat, apa yang harus dibaca, dan apa saja syarat rukunnya. Akan tetapi dari hadits kita dapat mengetahui tata caranya sebagaimana yang telah di syari‟atkan. Oleh karenanya, keberadaan hadits menjadi hal yang urgen melihat fungsi umum hadits menjadi bayan. Ayat-ayat Al-qur‟an yang masih butuh kajian lebih dalam untuk mengetahui makna yang sesungguhnya. Jika umat islam mempunyai pengetahuan yang sedikit tentang hadits, maka akan sangat sulit bagi kita untuk menelaah lebih dalam dan memahami ayat- ayat Al-qur‟an. Dalam makalah ini, akan di uraikan terkait fungsi hadits dalam ajaran islam, disertai contoh permasalahannya dan juga perbedaan pendapat para ulama dalam mengklasifikasikannya. B. Rumusan Masalah 1. Apa fungsi hadits dalam ajaran islam ? 2. Apa fungsi hadits terhadap Al-qur‟an ? 3. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi fungsi-fungsi hadits sesuai urutan dan contoh-contoh kasus serta dalil pendukungnya ? 4. Bagaimana pendapat para ulama tentang fungsi hadits dalam islam ?
  • 5. 2 C. Tujuan Penulisan 1. Agar dapat memahami apa yang dimaksud fungsi hadits dalam ajaran islam. 2. Agar dapat mengerti fungsi hadist dan hubungannya dengan al-qur‟an. 3. Agar dapat mengetahui klasifikasi fungsi-fungsi hadits serta contoh dan dalil pendukungnya 4. Agar dapat mengetahui berbagai pendapat dari kalangan para ulama.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Fungsi Hadits Dalam Ajaran Islam Pada dasarnya, hadits memiliki fungsi utama sebagai menegaskan, memperjelas dan menguatkan hukum-hukum dan hal lain yang ada dalam al- qur‟an. Para ulama sepakat setiap umat islam diwajibkan untuk mengikuti perintah yang ada dalam hadits-hadits shahih. Dengan berpegang teguh kapada Al-qur‟an dan Al-hadits, niscaya hidup kita dijamin tidak akan tersesat. Nabi Muhammad shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: ‫:وراب‬ ‫تّٙا‬ ُ‫ذّغىر‬ ‫ِا‬ ‫ذضٍٛا‬ ٌٓ ٓ٠‫اِش‬ ُ‫ف١ى‬ ‫ذشود‬‫ٚعٕح‬ ‫هللا‬ ٌٗٛ‫سع‬ “Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul- Nya.” (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At- Ta‟zhim wal minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13). Hadits memiliki peranan penting dalam menjelaskan (bayan) firman- firman Allah SWT di dalam Al-qur‟an. Iman Ahmad berkata, “Mencari hukum dalam Al-qur‟an haruslah melalui hadits. Mencari agama demikian pula, Jalan yang telah di bentang untuk mempelajari fiqh islam dan syariatnya ialah hadits atau sunnah. Mereka yang mencukupi dengan al-qur‟an saja, tidak memerlukan hadits dalam memahami ayat al-qur‟an, dalam mengetahui syariatnya, Sesatlah dalam perjalanannya dan tidak akan sampai pada tujuan yang di kehendaki.” B. Fungsi Hadits Dan Hubungannya Dengan Al-Qur’an Allah SWT menurunkan al-qur‟an bagi umat manusia untuk dapat dipahami dan diamalkan, maka untuk memahaminya diutuslah Muhammad sebagai Rasul yang menjelaskan Kandungannya dan mencontohkan cara-cara
  • 7. 4 melaksanakan ajarannya kepada mereka melalui hadits-hadits. Al-Qur‟an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup, sumber hukum dan ajaran islam, tidak bisa dipisahkan dengan satu yang lainnya. Al-Qur‟an sebagai sumber utama memuat ajaran-ajaran yang bersifat umum dan global, sedangkan hadits sebagai sumber ajaran kedua tampil untuk menjelaskan (bayan) keumuman isi Al-Qur‟an tersebut. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT. Dalam Al- Qur‟an surat An-Nahl ayat 44: ...‫ٌٍٕاط‬ ٓ١‫ٌرث‬ ‫اٌزوش‬ ‫ٚأضٌٕااٌ١ه‬ ... Artinya: “...dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur‟an agar kamu menerangkan kepada umat manusia...‟‟ (Q.S. An-Nahl : 44) Hadist sebagai penjelas atau bayan Al-Qur‟an itu memiliki bermacam- macam fungsi. Imam Malik bin Anas menyebutkan lima macam fungsi, yaitu sebagi bayan at-taqrir, bayan at-tafsir, bayan at-tafsil, bayan at-bast, bayan at- tasyri‟. Sementara itu Imam Syafi‟i menyebutkan lima fungsi yaitu, bayan at- tafsil, bayan at-takhsis, bayan at-ta‟yin, bayan at-tasyri‟, dan bayn an-nasakh. Dalam Ar-risalah, ia menambahkan dengan bayan al-isyarah. Imam Ahmad bin Hanbal menyebutkan empat fungsi, yaitu bayan at-ta‟kid, bayan at-tafsir, bayan at-tasyri‟ dan bayan at-takhsis. 1. BAYAN AT-TAQRIR (memperjelas isi al-qur’an) Bayan at-taqrir di sebut juga bayan at-ta‟kid dan bayan al-isbat. Yang di maksud dengan bayan ialah menetapkan dan memperkuat apa yang telah diterangkan dalam Al-qur‟an. Fungsi Al-hadits dalam hal ini hanya memperkokoh isi kandungan Al-Qur‟an. Sebagai contoh adalah hadist yang di riwayatkan muslim dari Ibnu Umar, sebagai berikut: ‫فطشٚا‬ ‫فا‬ ّٖٛ‫سا٠ر‬ ‫ٚار‬ ‫فصِٛٛا‬ ّٖٛ‫اراسا٠ر‬ )ٍُ‫ِغ‬ ٖ‫(سٚا‬ Artinya: “Apabila kalian melihat (ru‟yah) bulan, maka berpuasalah, juga apabila melihat (ru‟yah) itu maka berbukalah.” (H.R Muslim).
  • 8. 5 Hadits ini mentaqrir ayat Al-qur‟an surat Al-Baqarah ayat 185: ...ّٗ‫فٍ١ص‬ ‫اٌشٙش‬ ُ‫ِٕى‬ ‫شٙذ‬ ّٓ‫ف‬ Artinya: “Maka barang siapa yang mempersaksikan pada waktu itu bulan hendaklah ia berpuasa....” Contoh lain, hadits riwayat Bukhari dari Abu Hurairah sebagai berikut: ‫ز‬ ‫احذ‬ ِٓ ‫ج‬ ‫صال‬ ً‫ذمث‬ ‫ال‬ ٍُ‫ع‬ ٚ ٗ١ٍ‫ع‬ ‫هللا‬ ً‫ص‬ ‫هللا‬ ‫ي‬ ٛ‫سع‬ ‫فاي‬ ‫ضا‬ ٛ‫٠ر‬ ٝ‫حر‬ (‫٠شج‬ ‫٘ش‬ ‫اتئ‬ ٓ‫ع‬ ٞ‫اٌثخاس‬ ٖ‫سؤا‬) Artinya: “Rasulullah SAW. Bersabda, Tidak diterima salat seseorang yang berhadas sebelum ia berwudhu.” Hadits ini mentaqrir ayat Al-Qur‟an surat Al-Maidah ayat 6 mengenai keharusan berwudhu ketika hendak mendirikan salat. Ayat tersebut berbunyi: ‫ٌز‬ ‫ا‬ ‫ا٠ٙا‬ ‫٠ا‬ٌٝ‫ا‬ ُ‫لّر‬ ‫ارا‬ ‫ِٕٛا‬ ‫ا‬ ٓ٠‫ٌصٍٛج‬ ‫ا‬‫فاغغٍٛا‬ٚ ُ‫ٚجٛ٘ى‬ ٕ١‫اٌىعث‬ ٌٝ‫ا‬ ُ‫ٚاسجٍى‬ ُ‫تشءٚعى‬ ‫ِٚغحٛا‬ ‫اٌّشافك‬ ٌٝ‫ا‬ ُ‫ا٠ذ٠ى‬...‫ض‬ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah, muka dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, ....” Juga hadits tentang dasar-dasar islam yang di riwayatkan oleh Bukhori dan Ibnu Umar yang berbunyi: ‫خّظ‬ ٍٝ‫ع‬ َ‫االعال‬ ٟٕ‫ت‬ ٍُ‫ع‬ ٚ ٗ١ٍ‫ع‬ ‫هللا‬ ٍٝ‫ص‬ ‫هلل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ٛ‫سع‬ ‫لاي‬ ‫هلل‬ ‫سعٛي‬ ‫ِحّذا‬ ْ‫ٚا‬ ‫هللا‬ ٌٗ‫الا‬ ْ‫ا‬ ‫ذشٙذ‬ ْ‫ا‬ٝ‫ذ‬ ٛ‫ٚذ‬ ‫اٌصالج‬ ُ١‫ذم‬ ٚ ْ‫اٌشِضا‬ َٛ‫ٚذص‬ ‫ٌضواج‬ ‫ا‬
  • 9. 6 Artinya: “ Rasulullah SAW, Bersabda, „‟Islam di bangun atas lima dasar, yaitu mengucapkan kalimah syahadat, mendirikan salat, mengeluarkan zakat,menunaikan ibadah haji, dan berpuasa di bulan Ramadhan.‟‟ Hadits diatas men=taqrir ayat-ayat al-qur‟an dalam surat Al-Hujurat ayat 15 dibawah ini. ‫ٚجا‬ ‫ا‬ ٛ‫ذث‬ ‫ىش‬ ٌُ ُ‫ش‬ ٌٗ ٛ‫ٚسع‬ ‫هلل‬ ‫تا‬ ِٕٛ‫ا‬ ٓ٠ ‫اٌز‬ ْ ٌِّٕٛٛ‫ا‬ ‫أّا‬ ‫تا‬ ‫٘ذٚا‬ْٛ‫اٌصادل‬ ُ٘ ‫اٌ١ه‬ ‫هللا‬ ً١‫عث‬ ٟ‫ف‬ ُٙ‫ٚأفغ‬ ٌُٙ‫ِٛا‬ Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu- ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah.mereka itulah orang-orang yang benar.” ( Q.S Al-Hujurat : 15 ) Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur‟an yang berkaitan dengan perintah salat,zakat, dan puasa diantaranya, qur‟an surat An-Nur, surat Al- Baqarah ayat 183 dan 185, dan surat Al-Imran ayat 97. Menurut sebagian ulama, bayan at-taqrir atau bayan at-ta‟kid ini disebut juga dengan bayan Al-muwafiq li an-nasi Al-Kitab. Hal ini dikarenakan munculnya hadits-hadits iyu sesuai dengan nash Al-qur‟an. 2. BAYAN AT-TAFSIR (menafsirkan isi al-qur’an) Yang dimaksud dengan bayan At-tafsir adalah memberikan perincian dan penafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an yang masih mujmal. Memberikan takyid (persyaratan) terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an yang masih mutlaq, dan memberikan taksis (penentuan khusus) terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an yang masih umum. Contoh, ayat-ayat Al-Qur‟an yang masih mujmal adalah perintah mengerjakan shalat, puasa, zakat, disyari‟atkan jual-beli, pernikahan, qiyas, hudud dan sebagainya. Ayat- ayat Al-Qur‟an tentang masalah tersebut masih bersifat mujmal, baik mengenai cara mengerjakan, sebab-sebabnya, syarat-syaratnya, ataupun halangan-halangannya. Oleh karena itulah,Rasulullah SAW. Melalui
  • 10. 7 haditsnya menafsirkan dan menjelaskannya seperti disebutkan dalam hadits Riwayat Bukhari dan Muslim yang berbunyi: ٍُ‫ِٚغ‬ ٜ‫اٌثخاس‬ ٖ‫سٚا‬ ٍٝ‫اص‬ ّٝٔٛ‫سا٠ر‬ ‫وّا‬ ‫صٍٛا‬ Artinya : “ Salatlah sebagaimana engkau melihat aku salat.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadits ini menerangkan tata cara menjalankan shalat, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 43: ...ٓ١‫وع‬ ‫اٌشا‬ ‫ٚاذٛااٌضوٛجٚاسوعٛاِع‬ ‫ٚال١ّٛااٌصٍٛج‬ Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku‟ lah bersama orang yang ruku‟.” (QS.Al-Baqarah: 43) Contoh hadits yang men-taqyid-kan ayat-ayat al-qur‟an yang bersifat mutlaq, adalah sabda Rasulullah SAW. Berikut ini. ِٓ ‫ٔىال‬ ‫وغثا‬ ‫تّا‬ ‫جضاء‬ ‫٠ّٙا‬ ‫لطعٛاا٠ذ‬ ‫فا‬ ‫سلح‬ ‫ٚاٌغا‬ ‫ٚاٌغاسق‬ ...‫هللا‬ Artinya: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah...” (QS. Al-Maidah: 38) Contoh lain adalah sabda Rasulullah SAW. ْ‫ِا‬ ‫اٌذ‬ ‫ٚاِا‬ ‫ٚاٌجشد‬ ‫اٌحٛخ‬ ْ‫اٌّ١ررا‬ ‫فاِا‬ ْ‫ٚدِا‬ ْ‫ِ١ررا‬ ‫ٌٕا‬ ‫احٍد‬ .‫ٚاٌطحاي‬ ‫فاٌىثذ‬ Artinya: „‟Telah di halalkan bagi kami, dua (macam) bangkai, dan dua macam darah. Adapun dua macam bangkai adalah bangkai ikan dan belalang, sedangkan dua darah adalah hati dan limpa.‟‟ Hadits ini men-taqyid-kan ayat Al-Qur‟an yang mengharamkan semua bangkai dan darah, sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 3:
  • 11. 8 ‫اٌخ‬ ُ‫ٌٚح‬ َ‫ٚاٌذ‬ ‫اٌّ١رح‬ ُ‫عٍ١ى‬ ‫حشِد‬,,,‫ٕض٠ش‬ Artinya: “Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, dan daging babi...” (QS.Al-Maidah :3) Contoh hadits yang berfungsi men-taqsis keumuman ayat-ayat Al- Qur‟an. Seperti sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasalam: Artinya; “Kami para nabi tidak meninggalkan warisan.” Dan sabda Rasulullah SAW : ‫ي‬ ٛ‫اٌّمر‬ ِٓ ً‫ذ‬ ‫اٌما‬ ‫ال٠شز‬‫ش١ا‬ Artinya: „‟Pembunuh tidak berhak menerima warisan.‟‟ Kedua hadits tersebut men-taqsis keumuman firman Allah SWT. Surat An-Nisa ayat 11: ...ٓ١‫حضااالٔث١ى‬ ً‫ٌٍزوشِث‬ ُ‫اٚالدو‬ ٝ‫ف‬ ‫هللا‬ ُ‫ص١ى‬ ٛ٠ Artinya: “Allah mensyari‟atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua anak perempuan.” (QS.An-Nisa : 11) 3. BAYAN AT-TASYRI’ (memberi kepastian hukum islam yang tidak ada di al-qur’an) Yang dimaksud bayan at-tasyri‟ adalah mewujudkan suatu hukum atau ajaran-ajaran yang tidak didapati dalam Al-Qur‟an. Bayan ini di sebut juga dengan bayan zaid „ala Al-kitab Al-Karim. Hadits Rasulullah SAW. Dalam segala bentuknya (baik yang qauli, fi‟li maupun taqriri) berusaha menunjukan suatu kepastian hukum terhadap berbagai persoalan yang tidak terdapat dalam Al-Qur‟an, Beliau berusa menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan oleh para sahabat atau tidak yang diketahuinya, dengan memberikan bimbingan dan menjelaskan persoalannya. Banyak hadits Rasulullah SAW, yang termasuk dal kelompok inin, diantaranya hadits tentang penetapan haramnya mengumpulkan dua wanita bersaudara (antara istri dengan bibinya), hukum syuf‟ah, hukum merajam pezina yang maisih perawan, dan hukum tentang hak waris seorang anak.
  • 12. 9 Suatu contoh hadits tentang zakat fitrah, sebagai berikut: ‫اٌفطش‬ ‫صواج‬ ‫فشض‬ ٍُ‫ٚع‬ ٗ١ٍ‫ع‬ ‫هللا‬ ٍٝ‫ص‬ ‫هللا‬ ٍٝ‫ص‬ ‫هللا‬ ‫سعٛي‬ ْ‫ا‬ ‫اٚصاعا‬ ‫ذّش‬ ِٓ‫صاعا‬ ‫إٌاط‬ ٍٝ‫ع‬ ْ‫سِضا‬ ِٓ‫صاعا‬ ٚ‫ا‬ ‫ذّش‬ ِٓ .ٓ١ٍّ‫اٌّغ‬ ِٓ ٝ‫اٚأث‬ ‫روش‬ ‫عثذ‬ ٚ‫ا‬ ‫حش‬ ً‫و‬ ٍٝ‫ع‬ ‫شع١ش‬ ِٓ Artinya: „‟Rasulullah SAW. Telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat islam pada bulan Ramadhan satu( sha‟) kurma atau gandum untuk setiap orang, baik merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan.‟‟ (QS. An- Nisa :11) Hadits yang termasuk bayan at-tasyri‟ ini, wajib diamalkan sebagaimana halnya dengan hadits-hadits Rasulullah SAW. Yang berupa tambahan terhadap Al-Qur‟an, harus ditaati dan tidak boleh menolak atau mengingkarinya. Ini bukanlah sikap (Rasulullah SAW) mendahului Al- Quran, melainkan semata-mata karena perintah-Nya. Ketiga bayan yang telah diuraikan diatas telah di sepakati 0leh para ulama,namun untuk bayan yang ketiga masih sedikit di persoalkan. Sementara itu, untuk bayan lainnya, seperti bayan an-nasakh, terjadi perbedaan pendapat. Ada yang mengakui dan menerima fungsi Al-Qur‟an sebagai nasakh dan ada yang menolaknya. 4. BAYAN AN-NASAKH (mengganti ketentuan terdahulu) Kata an-nasakh dari segi bahasa memiliki bermacam-macam arti, yaitu al-itbal (membatalkan) atau al-ijalah (menghilangkan),atau at-tahwil (memindahkan), atau at-taqyir (mengubah). Para ulama mengartikan bayan an-nasakh ini melalui pendekataan bahasa, sehingga diantara mereka terjadi perbedaan pendapat dalam mentaqrifkannya. Hal ini pun terjadi pada kalangan ulama mutaakhirin dengan ulama mutaqadimin. Menurut ulama mutaqadimin, yang di sebut dengan bayan an-nasakh ialah adanya dalil syara‟ (yang dapat menghapuskan ketentuan yang telah ada), karena datangnya kemudian.
  • 13. 10 Dari pengertian diatas jelaslah bahwa ketentuan yang datang kemudian dapat menghapuskan ketentuan yang terdahulu. Hadits sebagai ketentuan yang datang terdahulu. Hadits sebagai ketentuaan yang datang kemudian dari Al-Qur‟an. Dalam hal ini, dapat menghapus ketentuan dan isi kandungan al-qur‟an. Demikianlah menurut ulama yang menganggap adanya fungsi bayan an-nasakh. Imam Hanafi membatasi fungsi bayan ini hanya terhadap hadist-hadits yang mutawatir dan masyur, sedangkan terhadap hadits ahad ia menolaknya. Salah satu yang biasa diajukan oleh para ulama ialah hadist. ‫ٌٛاسز‬ ‫الٚص١ح‬ Artinya: “Tidak ada wasiat bagi ahli waris.‟‟ Hadits ini menurut mereka me-nasakh isi Al-Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 180: ‫خ١شاٌٛص١ح‬ ‫ن‬ ‫ذش‬ ْ‫ا‬ ‫اٌّٛخ‬ ٌُ‫ا‬ ُ‫احذو‬ ‫حضش‬ ‫ارا‬ ُ‫عٍ١ى‬ ‫ورة‬ ٓ١‫اٌّرم‬ ٍٝ‫ع‬ ‫حما‬ ‫ٌّعشٚف‬ ً‫ت‬ ٓ١‫ٚااللشت‬ ٓ٠‫ٌٍٛاٌذ‬ Artinya; “Diwajibkan atas kamu, apabila seseorang diantara kamu kedatangan (tanda-taanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu bapak dan karib kerabat secara ma‟ruf.(ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah ayat : 180 )
  • 14. 11 BAB III KESIMPULAN Al-Qur‟an dan Al-Hadits merupakan dua sumber utama ajaran islam yang memiliki hubungan yang tidak mungkin terpisahkan antara keduanya. Hal ini ditujukan oleh beberapa fungsi yang di perankan oleh hadits terhadap Al-Qur‟an, diantaranya: bayan at-taqrir (menjelaskan), bayan at-tafsir (menafsirkan), bayan (memberi kepastian hukum islam yang tidak ada di al-qur‟an), bayan an-nasakh (mengganti ketentuan terdahulu).