SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KELOMPOK 4
ANTIINFLAMASI
PENGERTIAN ANTIINFLAMASI
Radang (bahasa Inggris : inflammation)
adalah respon dari suatu organisme
terhadap patogen dan alterasi mekanis
dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi
yang terjadi pada tempat jaringan yang
mengalami cedera, seperti karena terbakar,
atau terinfeksi. Radang atau inflamasi
adalah satu dari respon utama sistem
kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.
Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia
(histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien,
dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh
sel yang berperan sebagai mediator
radang di dalam sistem kekebalan untuk
melindungi jaringan sekitar dari
penyebaran infeksi.
Inflamasi merupakan suatu respon protektif
normal terhadap luka jaringan yang
disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia
yang merusak atau zat-zat mikrobiologik.
Inflamasi adalah usaha tubuh untuk
menginaktivasi atau merusak organisme
yang menyerang, menghilangkan zat
iritan, dan mengatur derajat perbaikan
jaringan
TANDA- TANDA PERADANGAN
Tanda-tanda inflamasi (peradangan) adalah
1. Rubor (kemerahan), terjadi karena banyak
darah mengalir ke dalam mikrosomal lokal
pada tempat peradangan.
2. Kalor (panas) ,dikarenakan lebih banyak
darah yang disalurkan pada tempat
peradangan dari pada yang disalurkan ke
daerah normal.
3. Dolor (Nyeri) dikarenakan pembengkakan jaringan
Mengakibatkan peningkatan tekanan lokal dan juga
karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia
bioaktif lainnya.
4. Tumor (pembengkakan) pengeluaran ciran-cairan ke
jaringan interstisial.
5. Functio laesa (perubahan fungsi) adalah
terganggunya
fungsi organ tubuh
PERAN PENTING INFLAMASI
Radang mempunyai tiga peran penting
dalam perlawanan terhadap infeksi:
 memungkinkan penambahan molekul dan
sel efektor ke lokasi infeksi untuk
meningkatkan performa makrofaga
 menyediakan rintangan untuk mencegah
penyebaran infeksi
 mencetuskan proses perbaikan untuk
jaringan yang rusak.
JENIS – JENIS RADANG
1. Radang akut: timbul tiba-tiba, lamanya 1-3
minggu. Kemudian pasien akan sembuh
atau mati.
2. Radang sub-akut: biasanya berlangsung
berangsur-angsur dan berbulan-bulan.
3. Radang kronis: dapat berlangsung sampai
bertahun-tahun, misalnya TBC.
BAGAN BIOSINTESIS
PROSTAGLANDIN
MEKANISME ANTI INFLAMASI
1. Perubahan vaskular
Respon vaskular pada tempat
terjadinya cedera merupakan suatu
yang mendasar untuk reaksi inflamasi
akut. Perubahan ini meliputi perubahan
aliran darah dan permeabilitas
pembuluh darah. Perubahan aliran
darah karena terjadi dilatasi arteri lokal
sehingga terjadi pertambahan aliran
darah (hypermia) yang disusul dengan
perlambatan aliran darah. Akibatnya
bagian tersebut menjadi merah dan
panas.
Sel darah putih akan berkumpul di
sepanjang dinding pembuluh darah
dengan cara menempel. Dinding
pembuluh menjadi longgar susunannya
sehingga memungkinkan sel darah putih
keluar melalui dinding pembuluh. Sel
darah putih bertindak sebagai sistem
pertahanan untuk menghadapi serangan
benda-benda asing.
2. Pembentukan cairan inflamasi
Peningkatan permeabilitas pembuluh
darah disertai dengan keluarnya sel
darah putih dan protein plasma ke dalam
jaringan disebut eksudasi. Cairan
inilah yang menjadi dasar terjadinya
pembengkakan. Pembengkakan
menyebabkan terjadinya tegangan dan
tekanan pada sel syaraf sehingga
menimbulkan rasa sakit
OBAT ANTIINFLAMASI
1. GOLONGAN STEROID (GLUKOKORTIKOID)
Glukokortikoid mempunyai potensi efek
antiinflamasi dan pertama kali
dipublikasikan, dianggap jawaban terakhir
dalam pengobatan peradangan.
Sayangnya, toksisitas yang berat
sehubungan dengan terapi kortikosteroid
kronis mencegah pemakaiannya kecuali
untuk mengontrol pembengkakan akut
penyakit sendi.
Glukokortikoid mempunyai efek mengurangi
peradangan yang disebabkan karena
efeknya terhadap konsentrasi, distribusi dan
fungsi leukosit perifer serta penghambatan
aktivitas fosfolipase A2. Setelah pemberian
dosis tunggal glukokortikoid bekerja singkat
dengan konsentrasi neutrofil meningkat yang
menyebabkan pengurangan jumlah sel pada
daerah peradangan.
2. OBAT ANTIINFLAMASI NON-STEROIDA (OAINS)
OAINS merupakan suatu kelompok obat yang
heterogen, bahkan beberapa obat sangat
berbeda secara kimia. Walaupun demikian,
obat-obat ini mempunyai banyak persamaan
dalam efek terapi maupun efek samping. 15
Prototip obat golongan ini adalah aspirin, karena
itu OAINS sering juga disebut sebagai obat-obat
mirip aspirin (aspirin-like drug). Obat ini efektif
untuk peradangan akibat trauma (pukulan,
benturan, kecelakaan) juga setelah pembedahan,
atau pada memar akibat olah raga. Obat ini
dipakai pula untuk mencegah pembengkakan bila
diminum sedini mungkin dalam dosis yang cukup
tinggi.
Obat-obat anti-inflamasi nonsteroid (AINS)
terutama bekerja dengan jalan menghambat
enzim siklooksigenase tetapi tidak enzim
lipoksigenase. OAINS dibagi dalam 5
golongan yaitu :
a. Salisilat dan salisilamid, derivatnya yaitu
asetosal (aspirin), salisilamid, diflunisal.
b. Para aminofenol, derivatnya yaitu
asetaminofen dan fenasetin.
c. Pirazolon, derivatnya yaitu antipirin
(fenazon), aminopirin (amidopirin),
fenilbutazon dan turunannya.
d. Antirematik nonsteroid dan analgetik lainnya,
yaitu asam mefenamat dan meklofenamat,
ketoprofen, ibuprofen, naproksen,
indometasin, piroksikam, dan glafenin.
e. Obat pirai, dibagi menjadi dua, yaitu
(1) obat yang menghentikan proses inflamasi
akut, misalnya kolkisin, fenilbutazon,
oksifenbutazon.
(2) obat yang mempengaruhi kadar asam
urat, misalnya probenesid, alupurinol, dan
sulfinpirazon.
Aktivitas antiinflamasi obat AINS mempunyai
mekanisme kerja yang sama dengan aspirin
terutama bekerja melalui penghambatan
biosintesis prostaglandin. Tidak seperti
aspirin, obat-obat ini adalah penghambat
siklooksigenase yang reversibel. Selektivitas
terhadap COX I dan COX II, bervariasi dan
tak lengkap. Misalnya aspirin, indometasin,
piroksikam dan sulindak dianggap lebih
efektif menghambat COX I, metabolit aktif
nabumeton sedikit lebih selektif terhadap
COX II. Dari obat AINS yang tersedia,
indometasin dan diklofenak dapat
mengurangi sintesis baik prostaglandin
maupun leukotrin.
3. INDOMETASIN
Indometasin yang diperkenalkan pada tahun
1963 adalah turunan indol. Obat ini lebih
toksik, tetapi dalam lingkungan tertentu obat
ini lebih efektif daripada aspirin atau AINS
lainnya. Obat ini merupakan peghambat
sintesis prostaglandin terkuat dan diabsorpsi
dengan baik setelah pemberian oral dan
sebagian besar terikat dengan protein
plasma. Walaupun potensinya sebagai obat
anti-inflamasi, toksisitas indometasin
membatasi pemakaiannya. Efek samping
indometasin terjadi sampai 50% penderita
yang diobati.
Kebanyakan efek samping ini
berhubungan dengan dosis. Keluhan
saluran cerna seperti mual, muntah,
anoreksia, diare dan nyeri abdomen.
Dapat terjadi ulserasi saluran cerna
bagian atas kadang-kadang dengan
pendarahan.
Indometasin tidak diajurkan diberikan
kepada anak, wanita hamil, penderita
penyakit lambung. Penggunaannya kini
dianjurkan hanya bila AINS lain kurang
berhasil.

More Related Content

Similar to Slide Antiinflamasi.pptx

Similar to Slide Antiinflamasi.pptx (20)

Fitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasiFitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasi
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Antiinflamasi pada Oftalmologi
Antiinflamasi pada OftalmologiAntiinflamasi pada Oftalmologi
Antiinflamasi pada Oftalmologi
 
Antiinflamasi
AntiinflamasiAntiinflamasi
Antiinflamasi
 
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.docASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
 
Hiperseneitivitas tpe iii
Hiperseneitivitas tpe iiiHiperseneitivitas tpe iii
Hiperseneitivitas tpe iii
 
Lupus persentasi
Lupus persentasiLupus persentasi
Lupus persentasi
 
uji obat anti inflamasi secara in vivo
uji obat anti inflamasi secara in vivouji obat anti inflamasi secara in vivo
uji obat anti inflamasi secara in vivo
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Kuliah Inflamasi.pptx
Kuliah Inflamasi.pptxKuliah Inflamasi.pptx
Kuliah Inflamasi.pptx
 
3. pneumonia.pdf
3. pneumonia.pdf3. pneumonia.pdf
3. pneumonia.pdf
 
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
 
NEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptx
NEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptxNEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptx
NEUTROFIL-LIMFOSIT RATIO (NLR) Edit.pptx
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 
Artritis Reumatoid
Artritis ReumatoidArtritis Reumatoid
Artritis Reumatoid
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasi
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Slide Antiinflamasi.pptx

  • 2. PENGERTIAN ANTIINFLAMASI Radang (bahasa Inggris : inflammation) adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.
  • 3. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.
  • 4. Inflamasi merupakan suatu respon protektif normal terhadap luka jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak atau zat-zat mikrobiologik. Inflamasi adalah usaha tubuh untuk menginaktivasi atau merusak organisme yang menyerang, menghilangkan zat iritan, dan mengatur derajat perbaikan jaringan
  • 5. TANDA- TANDA PERADANGAN Tanda-tanda inflamasi (peradangan) adalah 1. Rubor (kemerahan), terjadi karena banyak darah mengalir ke dalam mikrosomal lokal pada tempat peradangan. 2. Kalor (panas) ,dikarenakan lebih banyak darah yang disalurkan pada tempat peradangan dari pada yang disalurkan ke daerah normal.
  • 6. 3. Dolor (Nyeri) dikarenakan pembengkakan jaringan Mengakibatkan peningkatan tekanan lokal dan juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif lainnya. 4. Tumor (pembengkakan) pengeluaran ciran-cairan ke jaringan interstisial. 5. Functio laesa (perubahan fungsi) adalah terganggunya fungsi organ tubuh
  • 7. PERAN PENTING INFLAMASI Radang mempunyai tiga peran penting dalam perlawanan terhadap infeksi:  memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke lokasi infeksi untuk meningkatkan performa makrofaga  menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi  mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak.
  • 8. JENIS – JENIS RADANG 1. Radang akut: timbul tiba-tiba, lamanya 1-3 minggu. Kemudian pasien akan sembuh atau mati. 2. Radang sub-akut: biasanya berlangsung berangsur-angsur dan berbulan-bulan. 3. Radang kronis: dapat berlangsung sampai bertahun-tahun, misalnya TBC.
  • 10. MEKANISME ANTI INFLAMASI 1. Perubahan vaskular Respon vaskular pada tempat terjadinya cedera merupakan suatu yang mendasar untuk reaksi inflamasi akut. Perubahan ini meliputi perubahan aliran darah dan permeabilitas pembuluh darah. Perubahan aliran darah karena terjadi dilatasi arteri lokal sehingga terjadi pertambahan aliran darah (hypermia) yang disusul dengan perlambatan aliran darah. Akibatnya bagian tersebut menjadi merah dan panas.
  • 11. Sel darah putih akan berkumpul di sepanjang dinding pembuluh darah dengan cara menempel. Dinding pembuluh menjadi longgar susunannya sehingga memungkinkan sel darah putih keluar melalui dinding pembuluh. Sel darah putih bertindak sebagai sistem pertahanan untuk menghadapi serangan benda-benda asing.
  • 12. 2. Pembentukan cairan inflamasi Peningkatan permeabilitas pembuluh darah disertai dengan keluarnya sel darah putih dan protein plasma ke dalam jaringan disebut eksudasi. Cairan inilah yang menjadi dasar terjadinya pembengkakan. Pembengkakan menyebabkan terjadinya tegangan dan tekanan pada sel syaraf sehingga menimbulkan rasa sakit
  • 13. OBAT ANTIINFLAMASI 1. GOLONGAN STEROID (GLUKOKORTIKOID) Glukokortikoid mempunyai potensi efek antiinflamasi dan pertama kali dipublikasikan, dianggap jawaban terakhir dalam pengobatan peradangan. Sayangnya, toksisitas yang berat sehubungan dengan terapi kortikosteroid kronis mencegah pemakaiannya kecuali untuk mengontrol pembengkakan akut penyakit sendi.
  • 14. Glukokortikoid mempunyai efek mengurangi peradangan yang disebabkan karena efeknya terhadap konsentrasi, distribusi dan fungsi leukosit perifer serta penghambatan aktivitas fosfolipase A2. Setelah pemberian dosis tunggal glukokortikoid bekerja singkat dengan konsentrasi neutrofil meningkat yang menyebabkan pengurangan jumlah sel pada daerah peradangan.
  • 15. 2. OBAT ANTIINFLAMASI NON-STEROIDA (OAINS) OAINS merupakan suatu kelompok obat yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat berbeda secara kimia. Walaupun demikian, obat-obat ini mempunyai banyak persamaan dalam efek terapi maupun efek samping. 15 Prototip obat golongan ini adalah aspirin, karena itu OAINS sering juga disebut sebagai obat-obat mirip aspirin (aspirin-like drug). Obat ini efektif untuk peradangan akibat trauma (pukulan, benturan, kecelakaan) juga setelah pembedahan, atau pada memar akibat olah raga. Obat ini dipakai pula untuk mencegah pembengkakan bila diminum sedini mungkin dalam dosis yang cukup tinggi.
  • 16. Obat-obat anti-inflamasi nonsteroid (AINS) terutama bekerja dengan jalan menghambat enzim siklooksigenase tetapi tidak enzim lipoksigenase. OAINS dibagi dalam 5 golongan yaitu : a. Salisilat dan salisilamid, derivatnya yaitu asetosal (aspirin), salisilamid, diflunisal. b. Para aminofenol, derivatnya yaitu asetaminofen dan fenasetin. c. Pirazolon, derivatnya yaitu antipirin (fenazon), aminopirin (amidopirin), fenilbutazon dan turunannya.
  • 17. d. Antirematik nonsteroid dan analgetik lainnya, yaitu asam mefenamat dan meklofenamat, ketoprofen, ibuprofen, naproksen, indometasin, piroksikam, dan glafenin. e. Obat pirai, dibagi menjadi dua, yaitu (1) obat yang menghentikan proses inflamasi akut, misalnya kolkisin, fenilbutazon, oksifenbutazon. (2) obat yang mempengaruhi kadar asam urat, misalnya probenesid, alupurinol, dan sulfinpirazon.
  • 18. Aktivitas antiinflamasi obat AINS mempunyai mekanisme kerja yang sama dengan aspirin terutama bekerja melalui penghambatan biosintesis prostaglandin. Tidak seperti aspirin, obat-obat ini adalah penghambat siklooksigenase yang reversibel. Selektivitas terhadap COX I dan COX II, bervariasi dan tak lengkap. Misalnya aspirin, indometasin, piroksikam dan sulindak dianggap lebih efektif menghambat COX I, metabolit aktif nabumeton sedikit lebih selektif terhadap COX II. Dari obat AINS yang tersedia, indometasin dan diklofenak dapat mengurangi sintesis baik prostaglandin maupun leukotrin.
  • 19. 3. INDOMETASIN Indometasin yang diperkenalkan pada tahun 1963 adalah turunan indol. Obat ini lebih toksik, tetapi dalam lingkungan tertentu obat ini lebih efektif daripada aspirin atau AINS lainnya. Obat ini merupakan peghambat sintesis prostaglandin terkuat dan diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral dan sebagian besar terikat dengan protein plasma. Walaupun potensinya sebagai obat anti-inflamasi, toksisitas indometasin membatasi pemakaiannya. Efek samping indometasin terjadi sampai 50% penderita yang diobati.
  • 20. Kebanyakan efek samping ini berhubungan dengan dosis. Keluhan saluran cerna seperti mual, muntah, anoreksia, diare dan nyeri abdomen. Dapat terjadi ulserasi saluran cerna bagian atas kadang-kadang dengan pendarahan. Indometasin tidak diajurkan diberikan kepada anak, wanita hamil, penderita penyakit lambung. Penggunaannya kini dianjurkan hanya bila AINS lain kurang berhasil.