Sim,miranti dewi putri,prof.dr. sumber daya komputasi dan komunikasi,universi...
E-LEARNING MANFAAT
1. Nama : MIRANTI DEWI PUTRI
NIM : 43116110087
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, MM CMA
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Pengenalan E_Learning
Jawaban Forum SIM
Jelaskan maanfaat sistem pembelajaran dengan elearning bagi perguruan tinggi
dan Mahasiswa.
Manfaat e-learning (Smaratungga, 2009) terdiri atas 4 hal, yaitu : (Anonim 1, 2017 )
A. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau
instruktur (enhance interactivity).
Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan
kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur,
antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar
(enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat
konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa?
Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau
yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab
sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi
oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang
demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang
malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas
untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa
merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas.
B. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time
and place flexibility).
Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia
untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat
melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja.
Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan
2. kepada instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada
janji untuk bertemu dengan guru/instruktur.
Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan tempat penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan konvensional. Dalam
kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan internet sebagai
metode/media penyajian materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia
(UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah dikembangkan.
Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk kegiatan
tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik”.
C. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global
audience).
Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat
dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau
meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di
mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber
belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar
bagi siapa saja yang membutuhkan.
D. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy
updating of content as well as archivable capabilities).
Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak
yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan
belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran
bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat
dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode
penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas
umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian instruktur selaku
penanggung-jawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri.
Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu
dikuasai terlebih dahulu oleh instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar
elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus
ada komitmen dari instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar
peserta didiknya dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta didiknya.
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran.
Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara
sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat
mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan
diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan
3. tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web
untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat
pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar
tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja
dan dalam rentangan waktu tertentu pula.
Adapun Manfaat E- learning yang dapat dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu :
a. Manfaat bagi mahasiswa
Fleksibel. E- learning memberi fleksibelitas dalam memilih waktu dan
tempat untuk mengakses perjalanan
Belajar Mandiri. E- learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara
mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
Efisiensi Biaya. E- learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi
penyelenggara. Efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk
belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan
akomodasi.
b. Manfaat bagi Dosen Melalui kegiatan E-learning Dosen / Pengajar akan lebih
mudah melakukan pembaharuan materi atau model pengajaran sesuai dengan
tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi. Kegiatan ini juga dapat dengan
mudah mengontrol kegiatan belajar Mahasiswanya.
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut :
Menghemat waktu proses belajar mengajar
Mengurangi biaya perjalanan
Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan,
buku-buku)
Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
Bagaimana tanggapan saudara tentang sistem elearning yang di implentasikan di
kampus kita
Menurut saya sistem E-Learning yang di implementasikan di kampus Mercu Buana,
merupakan salah satu alternatif kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan melalui
pemanfaatan teknologi komputer dan internet. Seseorang yang tidak dapat mengikuti
pendidikan konvensional karena berbagai faktor penyebab, misalnya harus bekerja,
kondisi geografis, jarak yang jauh dan lain – lain dimungkinkan dapat tetap belajar, yaitu
melalui E-learning. Dan dapat mempermudah interaksi antara Mahasiswa dengan
bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara Mahasiswa dengan Dosen
maupun antara sesama Mahasiswa lainnya, dapat saling berbagi informasi atau pendapat
4. mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan
diri Mahasiswanya.
saran dan rekomendasi untuk perbaikan sistem e-learning guna meningkatkan
kinerja sistem dimasa mendatang.
Menurut Saya, Saran dan rekomendasi untuk perbaikan system e- learning guna
meningkatkan kinerja system dimasa mendatang, antara lain :
Mengurangi adanya eror system saat jam mepet mengerjakan e learning
Sebaiknya memiliki notifikasi ( min sehari sebelum due date) untuk forum
maupun quiz yang belum sempat di kerjakan oleh mahasiswa agar tidak terlewat
oleh mahasiswa
Sebaiknya Otomatis terdaftar pada mata kuliah, agar mahasiswa tidak perlu repot
log in ulang setiap semester
Jawaban Quis SIM
1. Apa yang dimaksud dengan elearning dan jelaskan komponen system
informasi dari e-learning.
Pengertian E-Learning ( Anonim 2, 2017 )
E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang
memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut
beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber:
1. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem
elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses
pembelajaran (Michael, 2013:27).
2. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-
prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati,
2010).
3. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses
belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara
langsung antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013).
Komponen E-learning ( Anonim 3, 2017 )
Menurut Anonim (2009) E-learning yang terintegrasi/terbentuk
mempunyai komponen-komponen berikut ini :
1. Infrastruktur e-Learning
Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC),
jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk
5. didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan
synchronous learning melalui teleconference.[2] synchronous learning
mengacu pada sekelompok orang belajar hal yang sama pada saat
yang sama di tempat yang sama. Ini adalah jenis pedagogi
dipraktekkan di sebagian besar sekolah dan program sarjana, tapi
tidak di program pascasarjana. Kuliah adalah contoh pembelajaran
sinkronisasi di lingkungan tatap muka dan dengan munculnya alat-alat
web conferencing, orang dapat belajar pada saat yang sama di tempat
yang berbeda juga. Sebagai contoh, penggunaan instant messaging
(pesan singkat) atau live chat (obrol langsung), webinar (web-based
seminar) dan konferensi video memungkinkan siswa dan guru untuk
berkolaborasi dan belajar dalam real time (waktu nyata).
2. Learning Management System/Sistem Belajar Manajemen (LMS)
LMS adalah Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses
belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas,
pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian
(rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan
manajemen proses belajar mengajar. LMS merupakan platform
(rencana kerja/progam) untuk pengembangan e-learning, karena
mempunyai banyak fungsi yang tidak terbatas hanya pada distribusi
materi pembelajaran, tetapi juga dalam hal manajemen dan evaluasi
hasil-hasil pembelajaran. LMS banyak yang berupa open source
(sumber terbuka), sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan
murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita.
Fitur LMS terdiri dari:
Manajemen siswa dan kompetensi.
Manajemen dan distribusi materi/content (isi).
Manajemen sumber daya (fasilitas, instruktur, dll).
Manajemen program.
Manajemen data.
Anggaran.
3. Knowledge Management System/Sistem Manajemen Pengetahuan
(KMS)
KMS digunakan untuk merekam dan menyimpan knowledge
(pengetahuan), baik formal maupun berdasarkan pengalaman,
kedalam bentuk digital untuk memudahkan akses bagi para pengguna
tergantung tingkat otorisasi masing-masing.
6. Fitur KMS terdiri dari:
Data collection adalah kumpulan (gambar, benda bersejarah,
lukisan, dsb) yg sering dikaitkan dengan minat atau hobi objek (yg
lengkap); atau kumpulan yg berhubungan dengan studi penelitian.
Data digitalization adalah data yg berhubungan dengan angka
untuk sistem perhitungan tertentu.
Indexing and knowledge sharing/ Pengindeksan dan berbagi
pengetahuan
Learning Content Management System/ Sistem Belajar
Manajemen Konten (LCMS)
4. Learning Content Management System/ Sistem Belajar Manajemen
Konten (LCMS)
LCMS memungkinkan trainer/pelatih, dosen, dan instruktur untuk
membuat dan mengembangkan materi/e-learning content sendiri
dengan mudah, walaupun mereka tidak menguasai pemrogaman
komputer.
Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based
Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based
Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa).
Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga
dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas
cukup aktif bergerak dengan membuat banyak kompetisi pembuatan
multimedia pembelajaran. Pustekkom juga mengembangkan e-
dukasi.net yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP,
SMA dan SMK. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan
perkembangan e-Learning dari sisi konten.[4]
Fitur LCMS terdiri dari:
Template outline (kerangka templat) kursus/mata pelajaran/mata
kuliyah
Manajemen gambar, animasi, dan konten audio-video
Kustomisasi konten : kursus, test, simulasi
Manajemen obyek pembelajaran
5. Electronic Library/perpustakaan elektronik (E-Library)
E-Library merupakan layanan IT (Information Technology)
terintegrasi untuk manajemen perpustakaan digital (digital library).
7. LEN menyediakan e-library yang fleksibel dan
customized/disesuaikan sesuai kebutuhan pengguna.
6. Mobile Learning/pembelajaran memakai ponsel.
Mobile learning menambah kegunaan sistem e-learning. Mobile
learning meliputi: konten, sarana pengembangan konten (mobile
learning author), dan ponsel pelacakan sistem (mobile device tracking
system).
7. E-Content Development/elektronik pengembangan materi (isi)
E-Content merupakan bagian penting dari proses e-learning yang
memainkan peranan utama. E-content memungkinkan pengguna
untuk mengembangkan konten yang secara visual menarik dan
interaktif. Media E-content dapat berupa format CD (stand alone)
maupun format standar e-content seperti SCROM and AICC
2. Untuk Implemetasi e-learning pada suatu perguruan tinggi sumberdaya
apa saja yang diperlukan sehingga e-learning berjalan dengan baik
secara efektif dan efisien.
EFEKTIVITAS E-LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN
E-Learning seperti dikatakan diatas memang sangat membantu baik bagi
pengajar dalam menyediakan materi pelajaran, maupun bagi siswa dalam
mempelajari materi yang diajarkan. Keberadaan E-Learning ini dianggap
sangat penting dalam menunjang kurangnya materi pelajaran pada waktu
tertentu, misalnya pada saat siswa dispensasi mewakili sekolahnya di ajang
tertentu. Karena kesibukkannya latihan sehingga mengorbankan waktunya
untuk belajar, siswa tersebut akan ketinggalan materi pelajaran. Untuk itulah
E-Learning dapat menjadi alternatif untuk mengejar materi yang tertinggal
karena kesibukan latihan.
E-Learning dapat menjadi efektif apabila adanya kerjasama antara pengajar
dan siswanya untuk mensukseskannya, tanpa salah satu dari keduanya
keberadaan E-Learning tidak akan berjalan secara lancar. Untuk itulah
diperlukan komunikasi yang erat antar keduanya. Selain dari itu, efektivitas E-
Learning juga didukung oleh keahlian dan kreativitas pengajar dalam meracik
materi yang akan disampaikan. Hal ini juga termasuk pada keahlian pengajar
8. dalam mengoperasikan perangkat elektronik.
Terkadang E-Learning juga menjadi beban bagi para pengajar yang belum
menguasai operasional perangkat elektronik. Untuk mengatasi permasalahan
ini, Dinas Pendidikan terkait banyak melakukan pelatihan bagi guru-guru
yang belum menguasai operasional perangkat elektronik, terlebih untuk
daerah terpencil. Selain langkah tersebut, para pengajar dapat memanfaatkan
situs jejaring sosial untuk bertukar pikiran mengenai pengalaman
mengajarnya, seperti di Grup Asosiasi Guru Matematika Indonesia.
EFISIENSI PROSES PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN E-
LEARNING
Untuk memperoleh suatu hal diperlukan suatu biaya untuk mendapatkannya,
sama halnya dalam proses pembelajaran. Metode E-Learning dapat menekan
biaya yang akan dikeluarkan selama proses pembelajaran, misalnya saja
dalam proses mengerjakan tugas. Biasanya dalam mengerjakan tugas siswa
diharuskan untuk mengerjakannya dalam bentuk Hardcopy dengan mem-print
tugasnya tersebut. Akan tetapi dengan adanya E-Learning, tugas pun dapat
dikrimkan dalam bentuk Softcopy dengan mengirimkan lewat e-mail. Hal ini
tentu dapat menekan biaya untuk membuat tugas. ( Anonim 4, 2017 )
Daftar Pustaka
1. Anonim 1, 2017, http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-e-learning-
definisi-manfaat.html ( 15 Desember 2017, jam 15.38 )
2. Anonim 2, 2017, http://www.kajianpustaka.com/2014/06/pengertian-karaktiristik-
dan-manfaat-elearning.html ( 15 Desember 2017, jam 16.20 )
3. Anonim 3, 2017, http://oktanemamah.blogspot.co.id/ ( 15 Desember 2017, jam
16.27 )
4. Anonim 4, 2017, http://ikubaru93.blogspot.co.id/2013/12/efektivitas-dan-
efisiensi-pembelajaran.html ( 15 Desember 2017, jam 16.31 )