SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
1
BUKU PEGANGAN
PESERTA
PELATIHAN INSTRUKTUR NASIONAL
PROGRAM
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
(PKB)
GURU MADRASAH
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
DirektoratJendral Pendidikan Islam
2
Kementerian Agama RI
1
BukuPeganganPesertaPelatihanInstruktur Nasional
Program PengembanganKeprofesianBerkelanjutan Guru
Madrasah
Tahun 2021
Penanggung Jawab:
…….
Penyusun :
1. Dr. Yun YunYunadi, Lc. MA.
2. Tim Pengembang
Editor :
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah,
Kementerian Agama RI
HakCipta: © 2021 pada Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan
Madrasah
DilindungiUndang-Undang
Diterbitkan oleh: Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Kementerian Agama RI
1
KATA PENGANTAR
Salah satu program Madrasah Reform adalahPeningkatankompetensi guru
melalui program PengembanganKeprofesianBerkelanjutan (PKB). Target
utamanyaadalah…..
……
BukuPeganganPesertainidigunakansebagaipanduanbagiPesertaPelatihanI
nstruktur Nasional (IN) Program PengembanganKeprofesianBerkelanjutan
(PKB) Guru dalammelaksanakanseluruhaktivitas dan menyelesaikantugas
yang dipersyaratkan. BukuPeganganiniberisiKegiatanPembelajaranUmum,
KegiatanPembelajaranPokok. dan KegiatanPembelajaranPenunjangserta
Latihan.
Saya ucapkanterimakasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginyakepadatimpenyusun dan berbagaipihak yang telahbekerjakeras
dan berkontribusidalampenyelesaianbukupeganganini. Semoga Allah SWT
senantiasameridhoiupaya yang kitalakukan.
Jakarta, Mei 2021
Direktur
GTK Madrasah,
….…………………..
NIP.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Hasil Yang diharapkan 1
D. Cara Penggunaan Buku Pegangan 2
E. Stuktur Program Bimtek 3
F. Deskripsi Program 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
A. Materi Umum 5
Kegiatan 1. Pembukaan dan Kontrak Belajar 5
Kegiatan 2. Overview Program Reformasi Madrasah 5
Kegiatan 3. Konsep dasar dan Teknis Pelaksanaan PKB Guru
Madrasah 6
B. Materi Pokok 7
Kegiatan 3. Pembelajaran Aktif 7
Kegiatan 4. Computational Thinking 7
Kegiatan 5. Toleransi dalam Keberagaman 8
Kegiatan 6. Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) 8
Kegiatan 7. Mempraktekkan salah satu kegiatan di modul dan
mempersiapkan praktek mengajar (IN-1) 9
Kegiatan 8. Praktik mengajar (ON) 10
Kegiatan 9. Bedah Modul 10
Kegiatan 10. Teknik Fasilitasi pelatihan/Pembelajaran Andragogi 11
Kegiatan 11. Sistem Monitoring, evaluasi dan penjaminan Mutu
Kegiatan 11
C. Materi Penunjang 13
Kegiatan 12. Pre test dan Post Test 13
Kegiatan 13. RTL 13
PENUTUP 16
3
DAFTAR LAMPIRAN 18
1
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Salah satuprioritasRencanaStrategis Kementerian Agama
dalammeningkatkanmutu Pendidikan Islam
adalahpeningkatanmutupembelajaranmelaluipeningkatanmutu guru,
kepala madrasah dan tenagakependidikan di madrasah.
Strateginyaadalahmelaluiimplementasiproyek Realizing Education’s
Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Religious Affairs for Improved
Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform) – yang disingkat
REP-MEQR, yaitusebuah program investasi SDM yang dikembangkan
Kementerian Agama yang sumberpendanaannyamelaluiPinjamanLuar
Negeri Bank Dunia (IBRD Loan No.8992-ID) daritahun 2020 sampaidengan
2024.
Dalamrangkamencapaiprioritasmutupendidikansebagaimana di atas,
dibutuhkanadanyapelatih/fasilitator yang berkualitas yang
akandilatihmelaluipelatihanFasilitator PKB Guru. Pelatihtersebut,
sesuaidenganketentuanpedoman PKB Guru,
disebutdenganinstrukturnasional, FasilitatorProvinsi, Fasilitator Daerah
(Kabupaten/Kota) yang akanbertugas di masing-masing kegiatan level
Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
BukuPeganganinidisusununtukmembangunpersamaanpersepsipesertapel
atihanInstruktur Nasional dalammemfasilitasipelatihanFasilitator Program
PKB Guru dan Pelaksanaan PKB Guru di KKG dan MGMP/MGBK.
B. Tujuan
Tujuan yang ingindicapaisetelahpelatihaniniadalahmenyiapkanInstruktur
Nasional yang akanmenjadipelatih/fasilitator di
tingkatProvinsidenganpersepsi yang sama.
2
C. Hasil Yang diharapkan
Hasil yang diharapkansetelahmengikutipelatihanInstruktur (IN) PKB Guru
Madrasah
adalahterbangunnyakesamaanpersepsiPesertaPelatihantentang:
1. Program Reformasi Madrasah
2. Konsepdasar dan Teknis Pelaksanaan PKB Guru Madrasah
3. PembelajaranAktif, dan Computational Thinking
4. ToleransidalamKeberagaman dan
5. Gender, Disabilitas, dan InklusiSosial (GEDSI)
6. Penggunaanmodulmatapelajaran di kegiatan PKB Guru denganpola
in-on-in
7. Teknik Fasilitasipelatihan/PembelajaranAndragogi
8. Sistem Monitoring, evaluasi dan penjaminanMutuKegiatan
D. Cara PenggunaanBukuPegangan
Berikutiniadalahrekomendasi tata carapenggunaanbukupegangan.
1. Silahkanmulaidarimembacamateri dan tagihan yang tertera pada tabel
di bawahuntukmemudahkanSaudaradalammengenalitugas-tugas yang
dihasilkan pada setiappembelajaran.
3
Tabel 1. DeskripsiMateriPelatihan IN PKB Guru
No Materi
Jumlah
JP
Hari ke Tagihan Metode Media
1 Pembukaan dan
kontrakbelajar
1
2 Overview Program
Reformasi Madrasah
1
3 Konsepdasar dan Teknis
Pelaksanaan PKB Guru
Madrasah
1
4 a. PembelajaranAktif 2
b. Computational Thinking 2
c. ToleransidalamKeberaga
man
1
d. Gender, Disabilitas, dan
InklusiSosial (GEDSI)
2
5 a. Mempraktekkan salah
satukegiatan di modul
dan
mempersiapkanpraktek
mengajar (IN-1)
7
b. Praktikmengajar (ON) 6
c. Refleksi dan
umpanbaliktentangprak
tikmengajar (IN-2)
2
d. Bedah Modul 3
6 Teknik
Fasilitasipelatihan/Pembela
jaranAndragogi
2
7 Sistem Monitoring, evaluasi
dan
penjaminanMutuKegiatan
3
8 Pre-Post Test 1
9 Perencanaankegiatantindak
lanjut
(pelatihantingkatberikutnya
)
2
Total 36
2. Setelah membaca dan mencermatitagihan yang tertera pada tabel,
silakanmembacabagianPendahuluan agar
4
SaudaradapatmemahamiTujuan, Hasil yang diharapkan, dan
Tagihandarikegiatanini.
3. Gunakan format yang
telahdisediakanuntukmenyelesaikansetiaptagihan yang diminta.
Setiaptagihan yang dimintadalambentuksoftcopy atau hardcopy
untukmempermudahdokumentasihasilkerjapeserta.
4. Setelah
selesaimelakukansemuakegiatanpembelajarandalamkegiatanini,
Saudaradimintamenyelesaikanseluruhtagihan yang tertera pada tabel 1
di atas.
E. Stuktur Program Bimtek
Alokasiwaktuuntuk masing-masing materidiklat Calon
Pengawassekolahdapatdilihat pada tabelberikutini.
Tabel 2. Struktur Program Pelatihan IN PKB Guru Madrasah
NO Kegiatan
Alokasi
Waktu
A. MATERI UMUM & KEBIJAKAN 3
1 Pembukaan dan kontrakbelajar 1
2 Overview Program Reformasi Madrasah 1
3 Konsepdasar dan Teknis Pelaksanaan PKB Guru
Madrasah
1
B MATERI POKOK 30
4 MateriPembelajaranUmum
a. PembelajaranAktif 2
b. Computational Thinking 2
c. ToleransidalamKeberagaman 1
d. Gender, Disabilitas, dan InklusiSosial (GEDSI) 2
5
Pelatihanmenggunakanmodulmatapelajaran(Berkelomp
okSesuaijenjang Pendidikan dan Mata Pelajaran)
a. Mempraktekkan salah satukegiatan di modul dan
mempersiapkanpraktekmengajar (IN-1)
7
b. Praktikmengajar (ON) 6
c. Refleksi dan umpanbaliktentangpraktikmengajar
(IN-2)
2
d. Bedah Modul 3
6 Teknik Fasilitasipelatihan/PembelajaranAndragogi 2
5
7 Sistem Monitoring, evaluasi dan
penjaminanMutuKegiatan
3
MATERI PENUNJANG 3
8 Pre-Post Test 1
9 Perencanaankegiatantindaklanjut
(pelatihantingkatberikutnya)
2
TOTAL 36
F. Deskripsi Program
DeskripsiMateridalamkegiatanPelatihan IN PKB Guru
Madrasahdapatdilihat pada tabelberikut.
Tabel 2. DeskripsiMateri Program Pelatihan IN PKB Guru Madrasah
NO Kegiatan DeskripsiKegiatan
A. MATERI UMUM & KEBIJAKAN
1 Pembukaan dan kontrakbelajar
2 Overview Program Reformasi
Madrasah
3 Konsepdasar dan Teknis
PelaksanaanPKB Guru Madrasah
B MATERI POKOK
4 MateriPembelajaranUmum
a. PembelajaranAktif
b. Computational Thinking
c. ToleransidalamKeberagaman
d. Gender,Disabilitas, dan
InklusiSosial (GEDSI)
5 Pelatihanmenggunakanmodulmatap
elajaran(BerkelompokSesuaijenjang
Pendidikan dan Mata Pelajaran)
a. Mempraktekkan salah
satukegiatan di modul dan
mempersiapkanpraktekmengajar
(IN-1)
b. Praktikmengajar (ON)
c. Refleksi dan
umpanbaliktentangpraktikmengajar
(IN-2)
d. Bedah Modul
6 Teknik
Fasilitasipelatihan/PembelajaranAn
dragogi
7 Sistem Monitoring, evaluasi dan
penjaminanMutuKegiatan
MATERI PENUNJANG
6
8 Pre-Post Test
9 Perencanaankegiatantindaklanjut
(pelatihantingkatberikutnya)
7
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. MateriUmum
Kegiatan 1. Pembukaan dan KontrakBelajar
Langkah-langkah:
No Waktu
Langkah-
langkahPembelajaran
Metode Media
Durasi : 1 JP
Media :
8
Kegiatan 2. Overview Program Reformasi Madrasah
Langkah-langkah:
No Waktu
Langkah-
langkahPembelajaran
Metode Media
Kegiatan 3. Konsepdasar dan Teknis Pelaksanaan PKB Guru Madrasah
Langkah-langkah:
Durasi : 1 JP
Media :
Durasi : 1 JP
Media :
9
No Waktu
Langkah-
langkahPembelajaran
Metode Media
10
B. MateriPokok
Kegiatan 3. PembelajaranAktif
Langkah-langkah:
No Waktu
Langkah-
langkahPembelajaran
Metode Media
Kegiatan 4. Computational Thinking
Durasi : 2 JP
Media :
Durasi : 2 JP
Media :
11
Langkah-langkah:
No Waktu
Langkah-
langkahPembelajaran
Metode Media
Kegiatan 5. ToleransidalamKeberagaman
Langkah-langkah:
No Waktu
Langkah-
langkahPembelajaran
Metode Media
1
Durasi : 2 JP
Media :
12
Kegiatan 6. Gender, Disabilitas, dan InklusiSosial (GEDSI)
Langkah-langkah:
No Waktu Langkah-langkahPembelajaran Metode Media
1 10’ Fasiltator menjelaskan latar belakang
dan tujuan
Slide 1: Sampaikan Judul Slide TOT
Kesetaraan Gender, Disabilitas dan
Inklusi Sosial.
Slide 2: Fasilitator menjelaskan latar
belakang sebagai pendahuluan.
Slide 3: Fasilitator menjelaskan
tujuan sesi.
Slide 4: Fasilitator menjelaskan
tahapan kegiatan terdiri atas 4
tahapan kegiatan dan terbagi menjadi
2 JP
Cerama
h
PPT
Durasi : 2 JP
Media : 1. PPT
2. Lembar kerja
3. Post It
4. Spidol
5. Lem kertas
6. Gunting
7. Kertas metaplan
13
2 70’ ● Fasilitator menyampaikan bahwa
kegiatan pertama adalah
membaca cerita dan berdiskusi
● Fasilitator meminta fasilitator
meja untuk membagikan Lembar
KerjaCerita kepada setiap peserta
di dalam kelompok
Slide 5
Fasilitator menyampaikan bahwa
beberapa ceritadiambil dari media
online dan telah melalui penyesuaian.
Slide 6
Fasilitator memberikan instruksi
tentang langkah-langkah kegiatan
sebagai berikut:
a) Setiap kelompok memilih satu
orang untuk menjadi notulen dan
satu orang lainnya sebagai
moderator.
b) Fasilitator menyampaikan bahwa
moderator harus dapat memastikan
setiap orang mendapatkan
kesempatan untuk berkontribusi
dalam diskusi.
c) Peserta diberi kesempatan untuk
membaca cerita yang telah
dibagikan ke masing-masing
kelompok.
d) Setelah membaca, peserta
berdiskusi mengenaihal-hal
yangmembuat anak tidak bisa
mengikuti pembelajaran
atauberpartisipasi aktif di kelas
secara maksimal berdasarkan
cerita.
e) Notulendi dalam kelompok
menuliskan hasil diskusi di kertas
flipchart.
f) Fasilitator meminta perwakilan dari
masing-masing kelompok untuk
memaparkan hasil diskusi. Sebelum
pemaparan, perwakilan kelompok
diminta untuk terlebih dahulu
menceritakan cerita yang dibaca
secara singkat.
g) Fasilitator meja mendampingi
kelompok dan memastikan semua
Diskusi
dan
kerja
kelompo
k
Gunting dan
LK cerita
14
peserta terlibat aktif dan memahami
instruksi fasilitator utama.
Slide 7
Fasilitator menyimpulkan hal-hal yang
bisa menyebabkan anak tidak dapat
mengikuti pembelajaran atau
berpartisipasi aktif di kelas
berdasarkan urutan cerita (tayangan
7), yaitu:
● Cerita 1: bullying (perundungan)
● Cerita 2: pembedaan gender
● Cerita3:kemiskinan
● Cerita 4: disabilitas
● Cerita 5: Bahasa Ibu
● Cerita 6: kekerasan
Jika hal-hal ini tidak diperhatikan
dan tidak ditangani lebih lanjut akan
membuat anak tereksklusi atau
terdiskriminasi dari proses belajar
mengajar di kelas dan di sekolah.
Slide 8-11
1. Berdasarkan cerita-cerita di atas,
fasilitator menjelaskan bahwa inklusi
sosial adalah kondisi di mana semua
orang dengan berbagai identitas dan
latar belakang sosial bisa
berpartisipasi dan mendapatkan
manfaat dalam pembangunan
(tayangan 8). Identitas dan latar
belakang ini misalnya agama, gender,
kelas sosial, suku, kondisi fisik,
disabilitas, ataupun letak geografis di
mana orang tersebut berada
(misalnya, daerah 3T: tertinggal,
terdepan, terluar).
2. Fasilitator menampilkan gambar
anak-anak yang sedang menonton
pacuan kuda yaitu situasi A, B, dan C
(tayangan 9). Fasilitator kemudian
mengajukan pertanyaan kepada
peserta:
Dari ketiga situasi tersebut manakah
yang menggambarkan inklusi sosia?l
15
3. Lebih lanjut, fasilitator menyimpulkan
perbedaan antara pendekatan yang
inklusif dan diskriminatif dengan
menekankan pada ada atau tidaknya
kebutuhan (tayangan 11). Peserta
dapat menggunakan informasi ini
sebagai pengingat cepat apa itu
Pendidikan yang inklusif sekaligus
sebagai bahan refleksi apakah
pendekatan yang selama ini dilakukan
sudah inklusif atau justru
diskriminatif.
3. Sensitivitas Gender dalam
Pendidikan Inklusi:
Slide 13 :
1. Fasilitator membuka sesi dengan
mengajak peserta untuk menggambar
profesi. Peserta diminta untuk
menggambar salah satu profesi
berikut di kertas/buku catatan
masing-masing:
● Dokter bedah
● Petugas pemadam kebakaran
● Pilot pesawat tempur
Slide 14-15:
2. Setelah peserta selesai menggambar,
fasilitator menayangkan sebuah video
mengenai stereotip/pelabelan gender
dalam masyarakat.
3.
4. Di dalam video tersebut terlihat anak-
anak memiliki stereotip gender
terhadap jenis-jenis pekerjaan
tertentu. Mereka mengasosiasikan
jenis-jenis pekerjaan yang menurut
mereka maskulin dengan laki-laki
(e.g., pilot, pemadam kebakaran,
Curah
pendapa
t
Kertas plano
video
16
dokter bedah), namun setelah itu itu
terperangah begitu mengetahui
ternyata pekerjaan-pekerjaan itu juga
dilakoni oleh perempuan.
5.
6. Setelah tayangan video, fasilitator
meminta peserta untuk melihat
gambar yang sudah dibuat
sebelumnya dan mengajukan
pertanyaan berikut:
● Apakah profesi-profesi tersebut
digambarkan sebagai
perempuan atau laki-laki?
● Dari semua gambar, berapa
yang digambarkan sebagai
perempuan dan berapa yang
digambarkan sebagai laki-laki?
Manakah yang lebih banyak?
Slide 17 :
7. Fasilitator melanjutkan diskusi
bersama dengan mengajukan
pertanyaan pemicu berikut:
● Apa tanggapan Anda tentang
tayangan video tersebut?
● Mengapa anak memiliki
pemikiran seperti itu padahal
kenyataannya berbeda?
Setelah mendengar pendapat peserta
(maksimal 3 pendapat), fasilitator
menjelaskan bahwa
pelabelan/stereotip gender sering
terjadi di masyarakat di mana
perempuan dan laki-laki dikotak-
kotakan menurut peran-peran tertentu
(tayangan 15). Pelabelan ini tidak
berdasarkan kebutuhan, namun
didasarkan pada asumsi dan dipelajari
secara sosial oleh anak sejak
kecil.Fasilitator dapat mengaitkan
penjelasan ini dengan video di mana
dijelaskan bahwa stereotip gender
dipelajari oleh anak-anak antara usia
5-7 tahun. Stereotip gender bersifat
negatif karena cenderung
merendahkan kelompok tertentu yang
17
pada akhirnya mengakibatkan
ketidakadilan baik bagi perempuan
maupun laki-laki.
Slide 18 :
Fasilitator melanjutkan sesi dengan
kegiatan voting dan diskusi mengenai
pembedaan gender di kelas dan di
sekolah dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
● Masing-masing peserta diberikan 10
biji jagung1 yang akan digunakan
untuk voting.
● Voting dilakukan terhadap
pernyataan-pernyataan yang sudah
ditempel di flip chart di depan
ruangan. Jika pernyataan tersebut
sering terjadi di kelas atau di
sekolah, maka peserta memberikan
voting-nya dengan meletakkan biji
jagung di kotak di sebelah
pernyataan.
● Sebaliknya, jika pernyataan tidak
terjadi di kelas atau sekolah peserta
tidak meletakkan biji jagung.
● Perlu diingat bahwa biji jagung
harus habis digunakan untuk
voting. Peserta bisa memberikan
lebih dari satu biji jagung di satu
pernyataan jika dianggap sesuai.
Semakin banyak biji jagung berarti
pernyataan terkait semakin sering
terjadi di kelas atau sekolah.
● Setelah semua peserta
mendapatkan biji jagung dan
mengerti aturan voting, fasilitator
mempersilahkan peserta untuk
maju mendekati flip chart
bertuliskan pernyataan dan
memberikan votingnya.
● Fasilitator memastikan semua
peserta sudah memberikan voting
dan menghabiskan biji jagungnya.
1 Biji jagungbisadiganti dengan sticker atau paper clip sesuai dengan ketersediaan di kelas.
18
4 Pemaparan 2
Slide 18 :
8. Untuk menganalisa apakah
pembedaan gender yang dilakukan
inklusif atau justru diskriminatif, guru
dapat mengajukan dua pertanyaan
pemicu kepada dirinya sendiri
(tayangan 17):
● Mengapa? Apakah pembedaan
antara perempuan dan laki-laki
berdasarkan kebutuhan?
● Apa Dampaknya? Apakah ada
potensi ketidakadilan/diskriminasi
terhadap perempuan atau laki-laki
karena pembedaan tersebut?
Jika tidak ada kebutuhan dan ada
potensi diskriminasi, maka pembedaan
yang dilakukan diskriminatif.
Slide 19 :
Fasilitator menyimpulkan sesi dengan
menjelaskan mengenai siklus
terjadinya isu gender (tayangan 18).
Stereotip gender mengenai apa yang
pantas untuk perempuan dan laki-
laki melahirkan pembedaan gender di
masyarakat. Pembedaan ini
mengkotak-kotakan perempuan dan
laki ke dalam peran-peran dan profesi
tertentu sesuai gender mereka.
Selanjutnya, pembedaan gender
melahirkan
ketidakadilan/diskriminasi saat
perempuan atau laki-laki merasa
direndahkan, dikucilkan atau
terbatasi sehingga tidak dapat
berpartisipasi secara optimal di dalam
masyarakat. Saat
ketidakadilan/diskriminasi itu terjadi
maka itu lah yang disebut dengan isu
gender. Siklus ini berputar lagi di
mana isu gender kembali
memperkuat stereotip gender dalam
masyarakat.
PPT
19
5 70’ Praktik Menciptakan Kelas Inklusi
Slide 19 :
1. Fasilitator memberikan pengantar
bahwa isu inklusi sosial, termasuk
diskriminasi berbasis gender, bisa
juga terlihat dalam konten media
pembelajaran. Konten yang
mengandung unsur kekerasan dan
bias gender, atau tidak adaptif
terhadap kebutuhan anak
berkebutuhan khusus misalnya,
masih sering ditemukan dalam
keseharian praktek pembelajaran di
kelas.
2.
Slide 20 :
3. Sebagai awal, fasilitator menjelaskan
berbagai macam jenis media
pembelajaran di kelas. Media
pembelajaran adalah segala sesuatu
yang digunakan untuk membantu
proses belajar mengajar di kelas, di
antaranya yaitu buku-buku, audio
visual, poster, lembar kerja dan alat
peraga. Segala bentuk media
pembelajaran yang memiliki konten
perlu diperhatikan aspek inklusinya.
Slide 21 :
● Fasilitator membagi peserta ke
dalam 5 kelompok. Jumlah
kelompok dapat disesuaikan
dengan jumlah total peserta.
Idealnya satu kelompok maksimal
terdiri dari 5 orang.
● Fasilitator membagikan setiap
kelompok cerita rakyat berjudul
Sangkuriang dan Gunung
Tangkuban Perahu.
● Fasilitator membagikan lembar
panduan analisa buku yang
memuat 5 poin penting konten
media pembelajaran yang inklusif
kepada setiap kelompok.
Setiapkelompok diminta untuk
menganalisa cerita dengan
berpedoman pada lembar panduan
tersebut.
20
● Fasilitator meminta kelompok
untuk menuliskan hasil Analisa
pada flip chart.
● Fasilitator meja memfasilitasi
diskusi dengan mengacu pada
lembar panduan yang telah
dibagikan.
Setelah diskusi kelompok selesai,
perwakilan masing-masing kelompok
memaparkan hasilanalisanya.
Kelompok lain dipersilahkan
menambahkan jika memiliki temuan
yang berbeda.
Slide 22 :
4. Fasilitator kemudian mengajukan
pertanyaan pemicu kepada semua
peserta:
● Kapan analisa konten media
pembelajaran bisa dilakukan?
● Apa yang bisa dilakukan jika
guru menemukan konten yang
tidak sesuai?
5. Pertanyaan-pertanyaan di atas
diharapkan mampu menjadi
pendorong bagi guru untuk memilih
dan mengembangkan media
pembelajaran yang inklusif di kelas.
Analisa konten bisa dilakukan guru
saat memilih buku bacaan,
mengembangkan Big Book atau
membeli lembar kerja untuk siswa.
Jika guru menemukan konten yang
tidak sesuai, sebisa mungkin guru
dapat mengganti bahan bacaan atau
mengembangkan materi sendiri yang
inklusif. Jika buku atau media
pembelajaran sama sekali tidak bisa
diganti, alternatif lain guru dapat
memberikan penjelasan tambahan
kepada siswa untuk memberikan
pemahaman yang benar saat
membahas konten tersebut.
6. Setelah diskusi besar selesai,
fasilitator menyimpulkan secara
singkat mengenai pentingnya memilih
cerita/buku bacaandan
mengembangkan media pembelajaran
dalam bentuk apapun yang inklusif.
21
6 Mempromosikan Lingkungan Belajar
yang Bebas dari Kekerasan
Slide 23 :
Fasilitator mengajukan pertanyaan
pembuka kepada peserta:
● Siapa saja yang berpotensi
melakukan kekerasan terhadap
anak?
Setelah mendengarkan beberapa
jawaban peserta, fasilitator
melanjutkan dengan menjelaskan
bahwa kekerasan bisa dilakukan oleh
sesama anak atau oleh orang dewasa
di sekitarnya, entah itu orang tua,
guru, atau penjaga sekolah (tayangan
23). Kekerasan antara sesama anak
biasa dikenal dengan istilah bullying
(perundungan).
Masih dalam tayangan yang sama,
fasilitator menjelaskan mengenai alur
dampak yang terjadi jika anak
mengalami kekerasan. Perilaku
kekerasan yang dilakukan oleh siswa,
guru maupun orang dewasa lainnya di
sekolah dapat menyebabkan anak
tereksklusi/terdiskriminasi dari proses
belajar mengajar. Anak yang
mengalami bullying misalnya, akan
merasa trauma, murung dan malu.
Pada akhirnya anak enggan pergi ke
sekolah sehingga dia tereksklusi dari
proses belajar. Hal ini akan
berpengaruh secara langsung terhadap
hasil belajar anak tersebut. Penting
bagi guru untuk memahami alur ini
sehingga tidak cepat melabeli anak
tertentu malas atau bodoh karena
prestasi belajarnya rendah padahal
mungkin penyebabnya adalah karena
anak-anak tersebut mengalami
kekerasan dari orang-orang di
sekitarnya.
Slide 24:
1. Fasilitator menjelaskan jenis-jenis
kekerasan (tayangan 24), yaitu:
22
a. Kekerasan Fisik artinya suatu
keadaan di mana seseorang dengan
sengaja melukai atau mengancam
untuk melukai, termasuk
menampar, meninju, mengguncang
menendang, membakar, atau
menangkap (dan berbagai
pemaksaan aktifitas seksual).
b. Kekerasan Emosional artinya
menundukkan atau mengekspos
orang lain terhadap perilaku yang
dapat mengakibatkan trauma fisik
atau psikologis, termasuk
kecemasan, depresi kronis, atau
gangguan stres pasca-trauma.
c. Eksploitasi dapat berupa
eksploitasi ekonomidan seksual.
o Eksploitasi ekonomi adalah
tindakan dengan atau tanpa
persetujuan anak di mana
anak menjadi korban yang
meliputi tetapi tidak terbatas
pada pelacuran, kerja atau
pelayanan paksa,
perbudakan atau praktik
serupa perbudakan,
penindasan, pemerasan,
pemanfaatan fisik, seksual,
organ reproduksi, atau
secara melawan hukum
memindahkan atau
mentransplantasi organ
dan/atau jaringan tubuh
atau memanfaatkan tenaga
atau kemampuan anak oleh
pihak lain untuk
mendapatkan keuntungan
materiil.
o Eskploitasi seksual adalah
segala bentuk pemanfaatan
organ tubuh seksual atau
organ tubuh lain dari anak
untuk mendapatkan
keuntungan, termasuk tetapi
tidak terbatas pada semua
kegiatan pelacuran dan
pencabulan.
d. Pelecehan seksual adalah suatu
tindakan di mana orang dewasa,
23
remaja, atau anak lain di mana ada
perbedaan usia yang signifikan
menggunakan anak untuk
rangsangan seksual. Dalam hal ini
dikenal istilah ‘Grooming’ di mana
orang dewasa membangun
hubungan kedekatan anak secara
bertahap sebelum melakukan
kekerasan seksual terhadap anak.
e. Pengabaian/penelantaran
(neglect) artinya kegagalan terus-
menerus atau penolakan yang
disengaja dalam memberikan
perawatan yang dibutuhkan dan
sesuai usia di mana pemberi
perawatan sebenarnya berada
dalam posisi yang mampu untuk
memberikan perawatan tersebut.
2. Khusus terkait kasus kekerasan
antar anak, fasilitator menayangkan
video singkat mengenai tips
menciptakan lingkungan belajar
bebas daribullying (tayangan 25).
Sebelum video ditayangkan,
fasilitator membagikan lembar tips
menciptakan lingkungan belajar
bebas bullying yang berfungsi
sebagai referensi peserta dalam
memahami isi video.
Setelah video selesai ditayangkan,
fasilitator mengulangi kembali empat
langkah utama dalam menciptakan
lingkungan belajar bebas dari bullying
dan mendorong peserta untuk
mengaplikasikannya di lingkungan
sekolah masing-masing.
Slide 25:
1. Fasilitor menjelaskan bahwa
kegiatan ini berkaitan dengan
kegiatan 1: Membaca dan
Berdiskusi. Jika dalam kegiatan 1
peserta diajak untuk
mengidentifikasi isu yang
membuat anak tidak bisa
mengikuti pembelajaran atau
berpartisipasi aktif di kelas, di
kegiatan 5 ini peserta akan
24
diminta untuk mengidentifikasi
strategi untuk mengatasi isu-isu
tersebut.
2. Fasilitator membagi peserta
menjadi 5 kelompok. Masing-
masing kelompok mendapatkan 1
amplop berisi lembar strategi.
3. Fasilitator kemudian
menayangkan instruksi dan
format penulisan hasil diskusi
(tayangan 26). Di depan ruangan
sudah ada 5 flipchart bertuliskan
masing-masing isu yang dapat
mempengaruhi pembelajaran dan
partisipasi anak di kelas.
4. Tugas kelompok adalah menempelkan
tiap lembar strategi pada isu yang
sesuai (kekerasan &bullying,
pembedaan gender, kemiskinan,
disabilitas, dan Bahasa Ibu).
5. Fasilitator mengingatkan bahwa
peserta dapat menuliskan idenya
sendiri di kertas kosong yang ada di
dalam amplop.
6. Setelah semua kelompok selesai
menempelkan lembar strategi pada
masing-masing flipchart, fasilitator
melihat apakah ada lembar strategi
yang ditempelkan tidak sesuai dengan
isu yang terkait kemudian
mendiskusikannya dengan peserta.
Dalam hal ini, fasilitator dapat merujuk
pada kunci jawaban lembar strategi.
7. Fasilitator juga memperkenalkan ide-
ide baru yang dituliskan oleh peserta
dan mendiskusikan apakah ide
tersebut dapat diaplikasikan di kelas
atau sekolah peserta yang lain.
8. Fasilitator mengakhiri sesi dengan
menekankan pentingnya memikirkan
dan mengembangkan strategi-strategi
pembelajaran untuk memastikan tidak
ada anak dengan identitas dan latar
belakang tertentu yang tidak dapat
mengikuti pembelajaran dan tidak
dapat berpartisipasi aktif di kelas.
7 10’ Refleksi dan Penguatan RKTL
Slide 28:
25
Fasilitator mengulangi beberapa poin
penting yang perlu diingat oleh semua
peserta untuk dibawa pulang dan
dipraktekkan dalam rangka menerapkan
aspek inklusi di dalam kelas, yaitu:
✔ Memahami kebutuhan anak diawali
dengan memahami perbedaan dan
keberagaman pada anak.
✔ Memilih dan mengembangkan media
pembelajaran (misal, Big Book, puisi,
lagu, cerita lisan/mendongeng, buku
cerita, dsb) yang tidak
mempromosikan stereotip gender,
kekerasan serta stigma negatif
disabilitas.
✔ Membiasakan perilaku positif/tanpa
kekerasan dalam proses belajar
mengajar.
✔ Mengembangkan berbagai strategi
pembelajaran untuk memastikan
lingkungan belajar inklusif
(mempertimbangkan kebutuhan
anak, sensitif gender, dan tidak
mempromosikan perilaku kekerasan)
Kegiatan 11. Teknik Fasilitasipelatihan/PembelajaranAndragogi
Langkah-langkah:
Durasi : 2 JP
Media :
26
No Waktu
Langkah-
langkahPembelajaran
Metode Media
Kegiatan 12. Sistem Monitoring, evaluasi dan penjaminanMutu
Langkah-langkah:
No Waktu
Langkah-
langkahPembelajaran
Metode Media
Durasi : 3 JP
Media :
27
C. MateriPenunjang
Kegiatan 13. Pre test dan Post Test
Langkah-langkah:
No Waktu
Langkah-
langkahPembelajaran
Metode Media
Kegiatan 14. RTL
Durasi : 1 JP
Media :
Durasi :
Media :
28
Langkah-langkah:
No Waktu
Langkah-
langkahPembelajaran
Metode Media
PENUTUP
PelatihanInstruktur Nasional
merupakanlangkahstrategisuntukmemantapkan dan menguatkan
program PengembanganKeprofesianBerkelanjutan (PKB) Guru Madrasah.
…
KeberhasilanPelatihanditentukan oleh
kesungguhansemuapihakdalammelaksanakannya.
Terimakasihterhadapdukungan dan partisipasidarisemuapihak yang
telahterlibat, sehinggabimtekinidapatberjalanlancarsesuaidengantujuan
dan harapan.
17
DAFTAR LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di Surabaya
Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di SurabayaPelatihan Monitoring dan Evaluasi di Surabaya
Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di SurabayaRandy Wrihatnolo
 
Definisi konsep & operasional Kinerja Pegawai
Definisi konsep & operasional Kinerja PegawaiDefinisi konsep & operasional Kinerja Pegawai
Definisi konsep & operasional Kinerja PegawaiHendra SAP
 
Pertemuan 6 (menentukan tujuan (goal) dan sasaran (objektif)
Pertemuan 6 (menentukan tujuan (goal) dan sasaran (objektif)Pertemuan 6 (menentukan tujuan (goal) dan sasaran (objektif)
Pertemuan 6 (menentukan tujuan (goal) dan sasaran (objektif)nurul khaiva
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Ridho Fitrah Hyzkia
 
Dimensi-Dimensi Kunci Dalam Penyusunan RENSTRA
Dimensi-Dimensi Kunci Dalam Penyusunan RENSTRADimensi-Dimensi Kunci Dalam Penyusunan RENSTRA
Dimensi-Dimensi Kunci Dalam Penyusunan RENSTRATri Widodo W. UTOMO
 
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdfHadi Purwa
 
Overview Orientasi PPPK.pptx
Overview Orientasi PPPK.pptxOverview Orientasi PPPK.pptx
Overview Orientasi PPPK.pptxSainahBheYee
 
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022Sujatmiko Wibowo
 
Tupoksi bendahara
Tupoksi bendaharaTupoksi bendahara
Tupoksi bendaharaInspektorat
 
Analisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja Analisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja Mus kamal
 
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAHPEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAHRizki Malinda
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSIAkhmad Muhibudin
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 

What's hot (20)

Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di Surabaya
Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di SurabayaPelatihan Monitoring dan Evaluasi di Surabaya
Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di Surabaya
 
Definisi konsep & operasional Kinerja Pegawai
Definisi konsep & operasional Kinerja PegawaiDefinisi konsep & operasional Kinerja Pegawai
Definisi konsep & operasional Kinerja Pegawai
 
Pertemuan 6 (menentukan tujuan (goal) dan sasaran (objektif)
Pertemuan 6 (menentukan tujuan (goal) dan sasaran (objektif)Pertemuan 6 (menentukan tujuan (goal) dan sasaran (objektif)
Pertemuan 6 (menentukan tujuan (goal) dan sasaran (objektif)
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
 
1. smart asn
1. smart asn1. smart asn
1. smart asn
 
Dimensi-Dimensi Kunci Dalam Penyusunan RENSTRA
Dimensi-Dimensi Kunci Dalam Penyusunan RENSTRADimensi-Dimensi Kunci Dalam Penyusunan RENSTRA
Dimensi-Dimensi Kunci Dalam Penyusunan RENSTRA
 
Bimtek. penyusunan sop
Bimtek. penyusunan sopBimtek. penyusunan sop
Bimtek. penyusunan sop
 
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
 
Overview Orientasi PPPK.pptx
Overview Orientasi PPPK.pptxOverview Orientasi PPPK.pptx
Overview Orientasi PPPK.pptx
 
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
 
proposal beasiswa daerah
proposal beasiswa daerahproposal beasiswa daerah
proposal beasiswa daerah
 
Tupoksi bendahara
Tupoksi bendaharaTupoksi bendahara
Tupoksi bendahara
 
Analisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja Analisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja
 
overview-pka-pkp.pptx
overview-pka-pkp.pptxoverview-pka-pkp.pptx
overview-pka-pkp.pptx
 
Budaya Kerja
Budaya KerjaBudaya Kerja
Budaya Kerja
 
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
 
Merit sistem mewujudkan asn unggul
Merit sistem mewujudkan asn unggulMerit sistem mewujudkan asn unggul
Merit sistem mewujudkan asn unggul
 
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAHPEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
 

Similar to Kegiatan 7. Mempraktekkan salah satu kegiatan di modul dan mempersiapkan praktek mengajar (IN-1)Langkah-langkah:No Waktu Langkah-langkah Pembelajaran Metode Media1. 30 menit Fasilitator menjelaskan tujuan kegiatan ini yaitu mempraktikkan salah satu kegiatan pembelajaran yang ada di modul dan mempersiapkan praktek mengajar.2. 60 menit Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok

Modul Lokakarya.pdf
Modul Lokakarya.pdfModul Lokakarya.pdf
Modul Lokakarya.pdfBeniBeni42
 
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk aModul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk ayappaid
 
Tik smp a
Tik smp aTik smp a
Tik smp ayappaid
 
LAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docx
LAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docxLAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docx
LAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docxKhadikJafar1
 
LAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docx
LAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docxLAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docx
LAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docxKhadikJafar1
 
Perencanaan berbasis data jenjang SMP Jakarta
Perencanaan berbasis data jenjang SMP JakartaPerencanaan berbasis data jenjang SMP Jakarta
Perencanaan berbasis data jenjang SMP Jakartassuser664027
 
Modul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdf
Modul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdfModul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdf
Modul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdfKharismaWibisono1
 
8-rencana-pelaksanaan-pkb-learning-community.pptx
8-rencana-pelaksanaan-pkb-learning-community.pptx8-rencana-pelaksanaan-pkb-learning-community.pptx
8-rencana-pelaksanaan-pkb-learning-community.pptxMTsPESANTRENPEMBANGU
 
Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)
Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)
Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)Pispian Rahman
 
Standar pengembangan-kkg-mgmp
Standar pengembangan-kkg-mgmpStandar pengembangan-kkg-mgmp
Standar pengembangan-kkg-mgmpErmayantiRachman1
 
Panduan IHT PSP 2 (revisi).pdf
Panduan IHT PSP 2 (revisi).pdfPanduan IHT PSP 2 (revisi).pdf
Panduan IHT PSP 2 (revisi).pdfBantorscom
 
Pedoman Uji Kompetensi Guru 2012
Pedoman Uji Kompetensi Guru 2012Pedoman Uji Kompetensi Guru 2012
Pedoman Uji Kompetensi Guru 2012Mulyati Rahman
 

Similar to Kegiatan 7. Mempraktekkan salah satu kegiatan di modul dan mempersiapkan praktek mengajar (IN-1)Langkah-langkah:No Waktu Langkah-langkah Pembelajaran Metode Media1. 30 menit Fasilitator menjelaskan tujuan kegiatan ini yaitu mempraktikkan salah satu kegiatan pembelajaran yang ada di modul dan mempersiapkan praktek mengajar.2. 60 menit Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok (20)

PKP SP 2_Orientasi Pelatihan.pdf
PKP SP 2_Orientasi Pelatihan.pdfPKP SP 2_Orientasi Pelatihan.pdf
PKP SP 2_Orientasi Pelatihan.pdf
 
Modul Lokakarya.pdf
Modul Lokakarya.pdfModul Lokakarya.pdf
Modul Lokakarya.pdf
 
Modul konsep dasar paud 1
Modul konsep dasar paud 1Modul konsep dasar paud 1
Modul konsep dasar paud 1
 
KONSEP DASAR PAUD
KONSEP DASAR PAUDKONSEP DASAR PAUD
KONSEP DASAR PAUD
 
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAUD
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAUDPERENCANAAN PEMBELAJARAN PAUD
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAUD
 
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk aModul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
Modul Guru Pembelajar TIK SMK kk a
 
Kerangka acuan toc
Kerangka acuan tocKerangka acuan toc
Kerangka acuan toc
 
Kerangka acuan toc
Kerangka acuan tocKerangka acuan toc
Kerangka acuan toc
 
Tik smp a
Tik smp aTik smp a
Tik smp a
 
LAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docx
LAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docxLAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docx
LAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docx
 
LAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docx
LAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docxLAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docx
LAPORAN PI-3_ KHADIK JAFAR.docx
 
Perencanaan berbasis data jenjang SMP Jakarta
Perencanaan berbasis data jenjang SMP JakartaPerencanaan berbasis data jenjang SMP Jakarta
Perencanaan berbasis data jenjang SMP Jakarta
 
Kk i biologi 18 juli
Kk i biologi 18 juliKk i biologi 18 juli
Kk i biologi 18 juli
 
Modul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdf
Modul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdfModul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdf
Modul Pendampingan Individu Kegiatan Coaching (1).pdf
 
8-rencana-pelaksanaan-pkb-learning-community.pptx
8-rencana-pelaksanaan-pkb-learning-community.pptx8-rencana-pelaksanaan-pkb-learning-community.pptx
8-rencana-pelaksanaan-pkb-learning-community.pptx
 
Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)
Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)
Standar pengembangan-kkg-mgmp (1)
 
Standar pengembangan-kkg-mgmp
Standar pengembangan-kkg-mgmpStandar pengembangan-kkg-mgmp
Standar pengembangan-kkg-mgmp
 
Panduan IHT PSP 2 (revisi).pdf
Panduan IHT PSP 2 (revisi).pdfPanduan IHT PSP 2 (revisi).pdf
Panduan IHT PSP 2 (revisi).pdf
 
Pedoman Uji Kompetensi Guru 2012
Pedoman Uji Kompetensi Guru 2012Pedoman Uji Kompetensi Guru 2012
Pedoman Uji Kompetensi Guru 2012
 
Pedoman ukg revisi 12072012
Pedoman ukg revisi 12072012Pedoman ukg revisi 12072012
Pedoman ukg revisi 12072012
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

Kegiatan 7. Mempraktekkan salah satu kegiatan di modul dan mempersiapkan praktek mengajar (IN-1)Langkah-langkah:No Waktu Langkah-langkah Pembelajaran Metode Media1. 30 menit Fasilitator menjelaskan tujuan kegiatan ini yaitu mempraktikkan salah satu kegiatan pembelajaran yang ada di modul dan mempersiapkan praktek mengajar.2. 60 menit Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok

  • 1. 1 BUKU PEGANGAN PESERTA PELATIHAN INSTRUKTUR NASIONAL PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) GURU MADRASAH Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah DirektoratJendral Pendidikan Islam
  • 3. 1 BukuPeganganPesertaPelatihanInstruktur Nasional Program PengembanganKeprofesianBerkelanjutan Guru Madrasah Tahun 2021 Penanggung Jawab: ……. Penyusun : 1. Dr. Yun YunYunadi, Lc. MA. 2. Tim Pengembang Editor : Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Kementerian Agama RI HakCipta: © 2021 pada Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah DilindungiUndang-Undang Diterbitkan oleh: Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kementerian Agama RI
  • 4. 1 KATA PENGANTAR Salah satu program Madrasah Reform adalahPeningkatankompetensi guru melalui program PengembanganKeprofesianBerkelanjutan (PKB). Target utamanyaadalah….. …… BukuPeganganPesertainidigunakansebagaipanduanbagiPesertaPelatihanI nstruktur Nasional (IN) Program PengembanganKeprofesianBerkelanjutan (PKB) Guru dalammelaksanakanseluruhaktivitas dan menyelesaikantugas yang dipersyaratkan. BukuPeganganiniberisiKegiatanPembelajaranUmum, KegiatanPembelajaranPokok. dan KegiatanPembelajaranPenunjangserta Latihan. Saya ucapkanterimakasih dan penghargaan yang setinggi- tingginyakepadatimpenyusun dan berbagaipihak yang telahbekerjakeras dan berkontribusidalampenyelesaianbukupeganganini. Semoga Allah SWT senantiasameridhoiupaya yang kitalakukan. Jakarta, Mei 2021 Direktur GTK Madrasah, ….………………….. NIP.
  • 5. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 1 C. Hasil Yang diharapkan 1 D. Cara Penggunaan Buku Pegangan 2 E. Stuktur Program Bimtek 3 F. Deskripsi Program 3 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 A. Materi Umum 5 Kegiatan 1. Pembukaan dan Kontrak Belajar 5 Kegiatan 2. Overview Program Reformasi Madrasah 5 Kegiatan 3. Konsep dasar dan Teknis Pelaksanaan PKB Guru Madrasah 6 B. Materi Pokok 7 Kegiatan 3. Pembelajaran Aktif 7 Kegiatan 4. Computational Thinking 7 Kegiatan 5. Toleransi dalam Keberagaman 8 Kegiatan 6. Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) 8 Kegiatan 7. Mempraktekkan salah satu kegiatan di modul dan mempersiapkan praktek mengajar (IN-1) 9 Kegiatan 8. Praktik mengajar (ON) 10 Kegiatan 9. Bedah Modul 10 Kegiatan 10. Teknik Fasilitasi pelatihan/Pembelajaran Andragogi 11 Kegiatan 11. Sistem Monitoring, evaluasi dan penjaminan Mutu Kegiatan 11 C. Materi Penunjang 13 Kegiatan 12. Pre test dan Post Test 13 Kegiatan 13. RTL 13 PENUTUP 16
  • 7. 1 PENDAHULUAN A. LatarBelakang Salah satuprioritasRencanaStrategis Kementerian Agama dalammeningkatkanmutu Pendidikan Islam adalahpeningkatanmutupembelajaranmelaluipeningkatanmutu guru, kepala madrasah dan tenagakependidikan di madrasah. Strateginyaadalahmelaluiimplementasiproyek Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Religious Affairs for Improved Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform) – yang disingkat REP-MEQR, yaitusebuah program investasi SDM yang dikembangkan Kementerian Agama yang sumberpendanaannyamelaluiPinjamanLuar Negeri Bank Dunia (IBRD Loan No.8992-ID) daritahun 2020 sampaidengan 2024. Dalamrangkamencapaiprioritasmutupendidikansebagaimana di atas, dibutuhkanadanyapelatih/fasilitator yang berkualitas yang akandilatihmelaluipelatihanFasilitator PKB Guru. Pelatihtersebut, sesuaidenganketentuanpedoman PKB Guru, disebutdenganinstrukturnasional, FasilitatorProvinsi, Fasilitator Daerah (Kabupaten/Kota) yang akanbertugas di masing-masing kegiatan level Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota. BukuPeganganinidisusununtukmembangunpersamaanpersepsipesertapel atihanInstruktur Nasional dalammemfasilitasipelatihanFasilitator Program PKB Guru dan Pelaksanaan PKB Guru di KKG dan MGMP/MGBK. B. Tujuan Tujuan yang ingindicapaisetelahpelatihaniniadalahmenyiapkanInstruktur Nasional yang akanmenjadipelatih/fasilitator di tingkatProvinsidenganpersepsi yang sama.
  • 8. 2 C. Hasil Yang diharapkan Hasil yang diharapkansetelahmengikutipelatihanInstruktur (IN) PKB Guru Madrasah adalahterbangunnyakesamaanpersepsiPesertaPelatihantentang: 1. Program Reformasi Madrasah 2. Konsepdasar dan Teknis Pelaksanaan PKB Guru Madrasah 3. PembelajaranAktif, dan Computational Thinking 4. ToleransidalamKeberagaman dan 5. Gender, Disabilitas, dan InklusiSosial (GEDSI) 6. Penggunaanmodulmatapelajaran di kegiatan PKB Guru denganpola in-on-in 7. Teknik Fasilitasipelatihan/PembelajaranAndragogi 8. Sistem Monitoring, evaluasi dan penjaminanMutuKegiatan D. Cara PenggunaanBukuPegangan Berikutiniadalahrekomendasi tata carapenggunaanbukupegangan. 1. Silahkanmulaidarimembacamateri dan tagihan yang tertera pada tabel di bawahuntukmemudahkanSaudaradalammengenalitugas-tugas yang dihasilkan pada setiappembelajaran.
  • 9. 3 Tabel 1. DeskripsiMateriPelatihan IN PKB Guru No Materi Jumlah JP Hari ke Tagihan Metode Media 1 Pembukaan dan kontrakbelajar 1 2 Overview Program Reformasi Madrasah 1 3 Konsepdasar dan Teknis Pelaksanaan PKB Guru Madrasah 1 4 a. PembelajaranAktif 2 b. Computational Thinking 2 c. ToleransidalamKeberaga man 1 d. Gender, Disabilitas, dan InklusiSosial (GEDSI) 2 5 a. Mempraktekkan salah satukegiatan di modul dan mempersiapkanpraktek mengajar (IN-1) 7 b. Praktikmengajar (ON) 6 c. Refleksi dan umpanbaliktentangprak tikmengajar (IN-2) 2 d. Bedah Modul 3 6 Teknik Fasilitasipelatihan/Pembela jaranAndragogi 2 7 Sistem Monitoring, evaluasi dan penjaminanMutuKegiatan 3 8 Pre-Post Test 1 9 Perencanaankegiatantindak lanjut (pelatihantingkatberikutnya ) 2 Total 36 2. Setelah membaca dan mencermatitagihan yang tertera pada tabel, silakanmembacabagianPendahuluan agar
  • 10. 4 SaudaradapatmemahamiTujuan, Hasil yang diharapkan, dan Tagihandarikegiatanini. 3. Gunakan format yang telahdisediakanuntukmenyelesaikansetiaptagihan yang diminta. Setiaptagihan yang dimintadalambentuksoftcopy atau hardcopy untukmempermudahdokumentasihasilkerjapeserta. 4. Setelah selesaimelakukansemuakegiatanpembelajarandalamkegiatanini, Saudaradimintamenyelesaikanseluruhtagihan yang tertera pada tabel 1 di atas. E. Stuktur Program Bimtek Alokasiwaktuuntuk masing-masing materidiklat Calon Pengawassekolahdapatdilihat pada tabelberikutini. Tabel 2. Struktur Program Pelatihan IN PKB Guru Madrasah NO Kegiatan Alokasi Waktu A. MATERI UMUM & KEBIJAKAN 3 1 Pembukaan dan kontrakbelajar 1 2 Overview Program Reformasi Madrasah 1 3 Konsepdasar dan Teknis Pelaksanaan PKB Guru Madrasah 1 B MATERI POKOK 30 4 MateriPembelajaranUmum a. PembelajaranAktif 2 b. Computational Thinking 2 c. ToleransidalamKeberagaman 1 d. Gender, Disabilitas, dan InklusiSosial (GEDSI) 2 5 Pelatihanmenggunakanmodulmatapelajaran(Berkelomp okSesuaijenjang Pendidikan dan Mata Pelajaran) a. Mempraktekkan salah satukegiatan di modul dan mempersiapkanpraktekmengajar (IN-1) 7 b. Praktikmengajar (ON) 6 c. Refleksi dan umpanbaliktentangpraktikmengajar (IN-2) 2 d. Bedah Modul 3 6 Teknik Fasilitasipelatihan/PembelajaranAndragogi 2
  • 11. 5 7 Sistem Monitoring, evaluasi dan penjaminanMutuKegiatan 3 MATERI PENUNJANG 3 8 Pre-Post Test 1 9 Perencanaankegiatantindaklanjut (pelatihantingkatberikutnya) 2 TOTAL 36 F. Deskripsi Program DeskripsiMateridalamkegiatanPelatihan IN PKB Guru Madrasahdapatdilihat pada tabelberikut. Tabel 2. DeskripsiMateri Program Pelatihan IN PKB Guru Madrasah NO Kegiatan DeskripsiKegiatan A. MATERI UMUM & KEBIJAKAN 1 Pembukaan dan kontrakbelajar 2 Overview Program Reformasi Madrasah 3 Konsepdasar dan Teknis PelaksanaanPKB Guru Madrasah B MATERI POKOK 4 MateriPembelajaranUmum a. PembelajaranAktif b. Computational Thinking c. ToleransidalamKeberagaman d. Gender,Disabilitas, dan InklusiSosial (GEDSI) 5 Pelatihanmenggunakanmodulmatap elajaran(BerkelompokSesuaijenjang Pendidikan dan Mata Pelajaran) a. Mempraktekkan salah satukegiatan di modul dan mempersiapkanpraktekmengajar (IN-1) b. Praktikmengajar (ON) c. Refleksi dan umpanbaliktentangpraktikmengajar (IN-2) d. Bedah Modul 6 Teknik Fasilitasipelatihan/PembelajaranAn dragogi 7 Sistem Monitoring, evaluasi dan penjaminanMutuKegiatan MATERI PENUNJANG
  • 12. 6 8 Pre-Post Test 9 Perencanaankegiatantindaklanjut (pelatihantingkatberikutnya)
  • 13. 7 KEGIATAN PEMBELAJARAN A. MateriUmum Kegiatan 1. Pembukaan dan KontrakBelajar Langkah-langkah: No Waktu Langkah- langkahPembelajaran Metode Media Durasi : 1 JP Media :
  • 14. 8 Kegiatan 2. Overview Program Reformasi Madrasah Langkah-langkah: No Waktu Langkah- langkahPembelajaran Metode Media Kegiatan 3. Konsepdasar dan Teknis Pelaksanaan PKB Guru Madrasah Langkah-langkah: Durasi : 1 JP Media : Durasi : 1 JP Media :
  • 16. 10 B. MateriPokok Kegiatan 3. PembelajaranAktif Langkah-langkah: No Waktu Langkah- langkahPembelajaran Metode Media Kegiatan 4. Computational Thinking Durasi : 2 JP Media : Durasi : 2 JP Media :
  • 17. 11 Langkah-langkah: No Waktu Langkah- langkahPembelajaran Metode Media Kegiatan 5. ToleransidalamKeberagaman Langkah-langkah: No Waktu Langkah- langkahPembelajaran Metode Media 1 Durasi : 2 JP Media :
  • 18. 12 Kegiatan 6. Gender, Disabilitas, dan InklusiSosial (GEDSI) Langkah-langkah: No Waktu Langkah-langkahPembelajaran Metode Media 1 10’ Fasiltator menjelaskan latar belakang dan tujuan Slide 1: Sampaikan Judul Slide TOT Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial. Slide 2: Fasilitator menjelaskan latar belakang sebagai pendahuluan. Slide 3: Fasilitator menjelaskan tujuan sesi. Slide 4: Fasilitator menjelaskan tahapan kegiatan terdiri atas 4 tahapan kegiatan dan terbagi menjadi 2 JP Cerama h PPT Durasi : 2 JP Media : 1. PPT 2. Lembar kerja 3. Post It 4. Spidol 5. Lem kertas 6. Gunting 7. Kertas metaplan
  • 19. 13 2 70’ ● Fasilitator menyampaikan bahwa kegiatan pertama adalah membaca cerita dan berdiskusi ● Fasilitator meminta fasilitator meja untuk membagikan Lembar KerjaCerita kepada setiap peserta di dalam kelompok Slide 5 Fasilitator menyampaikan bahwa beberapa ceritadiambil dari media online dan telah melalui penyesuaian. Slide 6 Fasilitator memberikan instruksi tentang langkah-langkah kegiatan sebagai berikut: a) Setiap kelompok memilih satu orang untuk menjadi notulen dan satu orang lainnya sebagai moderator. b) Fasilitator menyampaikan bahwa moderator harus dapat memastikan setiap orang mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi dalam diskusi. c) Peserta diberi kesempatan untuk membaca cerita yang telah dibagikan ke masing-masing kelompok. d) Setelah membaca, peserta berdiskusi mengenaihal-hal yangmembuat anak tidak bisa mengikuti pembelajaran atauberpartisipasi aktif di kelas secara maksimal berdasarkan cerita. e) Notulendi dalam kelompok menuliskan hasil diskusi di kertas flipchart. f) Fasilitator meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk memaparkan hasil diskusi. Sebelum pemaparan, perwakilan kelompok diminta untuk terlebih dahulu menceritakan cerita yang dibaca secara singkat. g) Fasilitator meja mendampingi kelompok dan memastikan semua Diskusi dan kerja kelompo k Gunting dan LK cerita
  • 20. 14 peserta terlibat aktif dan memahami instruksi fasilitator utama. Slide 7 Fasilitator menyimpulkan hal-hal yang bisa menyebabkan anak tidak dapat mengikuti pembelajaran atau berpartisipasi aktif di kelas berdasarkan urutan cerita (tayangan 7), yaitu: ● Cerita 1: bullying (perundungan) ● Cerita 2: pembedaan gender ● Cerita3:kemiskinan ● Cerita 4: disabilitas ● Cerita 5: Bahasa Ibu ● Cerita 6: kekerasan Jika hal-hal ini tidak diperhatikan dan tidak ditangani lebih lanjut akan membuat anak tereksklusi atau terdiskriminasi dari proses belajar mengajar di kelas dan di sekolah. Slide 8-11 1. Berdasarkan cerita-cerita di atas, fasilitator menjelaskan bahwa inklusi sosial adalah kondisi di mana semua orang dengan berbagai identitas dan latar belakang sosial bisa berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dalam pembangunan (tayangan 8). Identitas dan latar belakang ini misalnya agama, gender, kelas sosial, suku, kondisi fisik, disabilitas, ataupun letak geografis di mana orang tersebut berada (misalnya, daerah 3T: tertinggal, terdepan, terluar). 2. Fasilitator menampilkan gambar anak-anak yang sedang menonton pacuan kuda yaitu situasi A, B, dan C (tayangan 9). Fasilitator kemudian mengajukan pertanyaan kepada peserta: Dari ketiga situasi tersebut manakah yang menggambarkan inklusi sosia?l
  • 21. 15 3. Lebih lanjut, fasilitator menyimpulkan perbedaan antara pendekatan yang inklusif dan diskriminatif dengan menekankan pada ada atau tidaknya kebutuhan (tayangan 11). Peserta dapat menggunakan informasi ini sebagai pengingat cepat apa itu Pendidikan yang inklusif sekaligus sebagai bahan refleksi apakah pendekatan yang selama ini dilakukan sudah inklusif atau justru diskriminatif. 3. Sensitivitas Gender dalam Pendidikan Inklusi: Slide 13 : 1. Fasilitator membuka sesi dengan mengajak peserta untuk menggambar profesi. Peserta diminta untuk menggambar salah satu profesi berikut di kertas/buku catatan masing-masing: ● Dokter bedah ● Petugas pemadam kebakaran ● Pilot pesawat tempur Slide 14-15: 2. Setelah peserta selesai menggambar, fasilitator menayangkan sebuah video mengenai stereotip/pelabelan gender dalam masyarakat. 3. 4. Di dalam video tersebut terlihat anak- anak memiliki stereotip gender terhadap jenis-jenis pekerjaan tertentu. Mereka mengasosiasikan jenis-jenis pekerjaan yang menurut mereka maskulin dengan laki-laki (e.g., pilot, pemadam kebakaran, Curah pendapa t Kertas plano video
  • 22. 16 dokter bedah), namun setelah itu itu terperangah begitu mengetahui ternyata pekerjaan-pekerjaan itu juga dilakoni oleh perempuan. 5. 6. Setelah tayangan video, fasilitator meminta peserta untuk melihat gambar yang sudah dibuat sebelumnya dan mengajukan pertanyaan berikut: ● Apakah profesi-profesi tersebut digambarkan sebagai perempuan atau laki-laki? ● Dari semua gambar, berapa yang digambarkan sebagai perempuan dan berapa yang digambarkan sebagai laki-laki? Manakah yang lebih banyak? Slide 17 : 7. Fasilitator melanjutkan diskusi bersama dengan mengajukan pertanyaan pemicu berikut: ● Apa tanggapan Anda tentang tayangan video tersebut? ● Mengapa anak memiliki pemikiran seperti itu padahal kenyataannya berbeda? Setelah mendengar pendapat peserta (maksimal 3 pendapat), fasilitator menjelaskan bahwa pelabelan/stereotip gender sering terjadi di masyarakat di mana perempuan dan laki-laki dikotak- kotakan menurut peran-peran tertentu (tayangan 15). Pelabelan ini tidak berdasarkan kebutuhan, namun didasarkan pada asumsi dan dipelajari secara sosial oleh anak sejak kecil.Fasilitator dapat mengaitkan penjelasan ini dengan video di mana dijelaskan bahwa stereotip gender dipelajari oleh anak-anak antara usia 5-7 tahun. Stereotip gender bersifat negatif karena cenderung merendahkan kelompok tertentu yang
  • 23. 17 pada akhirnya mengakibatkan ketidakadilan baik bagi perempuan maupun laki-laki. Slide 18 : Fasilitator melanjutkan sesi dengan kegiatan voting dan diskusi mengenai pembedaan gender di kelas dan di sekolah dengan langkah-langkah sebagai berikut : ● Masing-masing peserta diberikan 10 biji jagung1 yang akan digunakan untuk voting. ● Voting dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang sudah ditempel di flip chart di depan ruangan. Jika pernyataan tersebut sering terjadi di kelas atau di sekolah, maka peserta memberikan voting-nya dengan meletakkan biji jagung di kotak di sebelah pernyataan. ● Sebaliknya, jika pernyataan tidak terjadi di kelas atau sekolah peserta tidak meletakkan biji jagung. ● Perlu diingat bahwa biji jagung harus habis digunakan untuk voting. Peserta bisa memberikan lebih dari satu biji jagung di satu pernyataan jika dianggap sesuai. Semakin banyak biji jagung berarti pernyataan terkait semakin sering terjadi di kelas atau sekolah. ● Setelah semua peserta mendapatkan biji jagung dan mengerti aturan voting, fasilitator mempersilahkan peserta untuk maju mendekati flip chart bertuliskan pernyataan dan memberikan votingnya. ● Fasilitator memastikan semua peserta sudah memberikan voting dan menghabiskan biji jagungnya. 1 Biji jagungbisadiganti dengan sticker atau paper clip sesuai dengan ketersediaan di kelas.
  • 24. 18 4 Pemaparan 2 Slide 18 : 8. Untuk menganalisa apakah pembedaan gender yang dilakukan inklusif atau justru diskriminatif, guru dapat mengajukan dua pertanyaan pemicu kepada dirinya sendiri (tayangan 17): ● Mengapa? Apakah pembedaan antara perempuan dan laki-laki berdasarkan kebutuhan? ● Apa Dampaknya? Apakah ada potensi ketidakadilan/diskriminasi terhadap perempuan atau laki-laki karena pembedaan tersebut? Jika tidak ada kebutuhan dan ada potensi diskriminasi, maka pembedaan yang dilakukan diskriminatif. Slide 19 : Fasilitator menyimpulkan sesi dengan menjelaskan mengenai siklus terjadinya isu gender (tayangan 18). Stereotip gender mengenai apa yang pantas untuk perempuan dan laki- laki melahirkan pembedaan gender di masyarakat. Pembedaan ini mengkotak-kotakan perempuan dan laki ke dalam peran-peran dan profesi tertentu sesuai gender mereka. Selanjutnya, pembedaan gender melahirkan ketidakadilan/diskriminasi saat perempuan atau laki-laki merasa direndahkan, dikucilkan atau terbatasi sehingga tidak dapat berpartisipasi secara optimal di dalam masyarakat. Saat ketidakadilan/diskriminasi itu terjadi maka itu lah yang disebut dengan isu gender. Siklus ini berputar lagi di mana isu gender kembali memperkuat stereotip gender dalam masyarakat. PPT
  • 25. 19 5 70’ Praktik Menciptakan Kelas Inklusi Slide 19 : 1. Fasilitator memberikan pengantar bahwa isu inklusi sosial, termasuk diskriminasi berbasis gender, bisa juga terlihat dalam konten media pembelajaran. Konten yang mengandung unsur kekerasan dan bias gender, atau tidak adaptif terhadap kebutuhan anak berkebutuhan khusus misalnya, masih sering ditemukan dalam keseharian praktek pembelajaran di kelas. 2. Slide 20 : 3. Sebagai awal, fasilitator menjelaskan berbagai macam jenis media pembelajaran di kelas. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar di kelas, di antaranya yaitu buku-buku, audio visual, poster, lembar kerja dan alat peraga. Segala bentuk media pembelajaran yang memiliki konten perlu diperhatikan aspek inklusinya. Slide 21 : ● Fasilitator membagi peserta ke dalam 5 kelompok. Jumlah kelompok dapat disesuaikan dengan jumlah total peserta. Idealnya satu kelompok maksimal terdiri dari 5 orang. ● Fasilitator membagikan setiap kelompok cerita rakyat berjudul Sangkuriang dan Gunung Tangkuban Perahu. ● Fasilitator membagikan lembar panduan analisa buku yang memuat 5 poin penting konten media pembelajaran yang inklusif kepada setiap kelompok. Setiapkelompok diminta untuk menganalisa cerita dengan berpedoman pada lembar panduan tersebut.
  • 26. 20 ● Fasilitator meminta kelompok untuk menuliskan hasil Analisa pada flip chart. ● Fasilitator meja memfasilitasi diskusi dengan mengacu pada lembar panduan yang telah dibagikan. Setelah diskusi kelompok selesai, perwakilan masing-masing kelompok memaparkan hasilanalisanya. Kelompok lain dipersilahkan menambahkan jika memiliki temuan yang berbeda. Slide 22 : 4. Fasilitator kemudian mengajukan pertanyaan pemicu kepada semua peserta: ● Kapan analisa konten media pembelajaran bisa dilakukan? ● Apa yang bisa dilakukan jika guru menemukan konten yang tidak sesuai? 5. Pertanyaan-pertanyaan di atas diharapkan mampu menjadi pendorong bagi guru untuk memilih dan mengembangkan media pembelajaran yang inklusif di kelas. Analisa konten bisa dilakukan guru saat memilih buku bacaan, mengembangkan Big Book atau membeli lembar kerja untuk siswa. Jika guru menemukan konten yang tidak sesuai, sebisa mungkin guru dapat mengganti bahan bacaan atau mengembangkan materi sendiri yang inklusif. Jika buku atau media pembelajaran sama sekali tidak bisa diganti, alternatif lain guru dapat memberikan penjelasan tambahan kepada siswa untuk memberikan pemahaman yang benar saat membahas konten tersebut. 6. Setelah diskusi besar selesai, fasilitator menyimpulkan secara singkat mengenai pentingnya memilih cerita/buku bacaandan mengembangkan media pembelajaran dalam bentuk apapun yang inklusif.
  • 27. 21 6 Mempromosikan Lingkungan Belajar yang Bebas dari Kekerasan Slide 23 : Fasilitator mengajukan pertanyaan pembuka kepada peserta: ● Siapa saja yang berpotensi melakukan kekerasan terhadap anak? Setelah mendengarkan beberapa jawaban peserta, fasilitator melanjutkan dengan menjelaskan bahwa kekerasan bisa dilakukan oleh sesama anak atau oleh orang dewasa di sekitarnya, entah itu orang tua, guru, atau penjaga sekolah (tayangan 23). Kekerasan antara sesama anak biasa dikenal dengan istilah bullying (perundungan). Masih dalam tayangan yang sama, fasilitator menjelaskan mengenai alur dampak yang terjadi jika anak mengalami kekerasan. Perilaku kekerasan yang dilakukan oleh siswa, guru maupun orang dewasa lainnya di sekolah dapat menyebabkan anak tereksklusi/terdiskriminasi dari proses belajar mengajar. Anak yang mengalami bullying misalnya, akan merasa trauma, murung dan malu. Pada akhirnya anak enggan pergi ke sekolah sehingga dia tereksklusi dari proses belajar. Hal ini akan berpengaruh secara langsung terhadap hasil belajar anak tersebut. Penting bagi guru untuk memahami alur ini sehingga tidak cepat melabeli anak tertentu malas atau bodoh karena prestasi belajarnya rendah padahal mungkin penyebabnya adalah karena anak-anak tersebut mengalami kekerasan dari orang-orang di sekitarnya. Slide 24: 1. Fasilitator menjelaskan jenis-jenis kekerasan (tayangan 24), yaitu:
  • 28. 22 a. Kekerasan Fisik artinya suatu keadaan di mana seseorang dengan sengaja melukai atau mengancam untuk melukai, termasuk menampar, meninju, mengguncang menendang, membakar, atau menangkap (dan berbagai pemaksaan aktifitas seksual). b. Kekerasan Emosional artinya menundukkan atau mengekspos orang lain terhadap perilaku yang dapat mengakibatkan trauma fisik atau psikologis, termasuk kecemasan, depresi kronis, atau gangguan stres pasca-trauma. c. Eksploitasi dapat berupa eksploitasi ekonomidan seksual. o Eksploitasi ekonomi adalah tindakan dengan atau tanpa persetujuan anak di mana anak menjadi korban yang meliputi tetapi tidak terbatas pada pelacuran, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan atau praktik serupa perbudakan, penindasan, pemerasan, pemanfaatan fisik, seksual, organ reproduksi, atau secara melawan hukum memindahkan atau mentransplantasi organ dan/atau jaringan tubuh atau memanfaatkan tenaga atau kemampuan anak oleh pihak lain untuk mendapatkan keuntungan materiil. o Eskploitasi seksual adalah segala bentuk pemanfaatan organ tubuh seksual atau organ tubuh lain dari anak untuk mendapatkan keuntungan, termasuk tetapi tidak terbatas pada semua kegiatan pelacuran dan pencabulan. d. Pelecehan seksual adalah suatu tindakan di mana orang dewasa,
  • 29. 23 remaja, atau anak lain di mana ada perbedaan usia yang signifikan menggunakan anak untuk rangsangan seksual. Dalam hal ini dikenal istilah ‘Grooming’ di mana orang dewasa membangun hubungan kedekatan anak secara bertahap sebelum melakukan kekerasan seksual terhadap anak. e. Pengabaian/penelantaran (neglect) artinya kegagalan terus- menerus atau penolakan yang disengaja dalam memberikan perawatan yang dibutuhkan dan sesuai usia di mana pemberi perawatan sebenarnya berada dalam posisi yang mampu untuk memberikan perawatan tersebut. 2. Khusus terkait kasus kekerasan antar anak, fasilitator menayangkan video singkat mengenai tips menciptakan lingkungan belajar bebas daribullying (tayangan 25). Sebelum video ditayangkan, fasilitator membagikan lembar tips menciptakan lingkungan belajar bebas bullying yang berfungsi sebagai referensi peserta dalam memahami isi video. Setelah video selesai ditayangkan, fasilitator mengulangi kembali empat langkah utama dalam menciptakan lingkungan belajar bebas dari bullying dan mendorong peserta untuk mengaplikasikannya di lingkungan sekolah masing-masing. Slide 25: 1. Fasilitor menjelaskan bahwa kegiatan ini berkaitan dengan kegiatan 1: Membaca dan Berdiskusi. Jika dalam kegiatan 1 peserta diajak untuk mengidentifikasi isu yang membuat anak tidak bisa mengikuti pembelajaran atau berpartisipasi aktif di kelas, di kegiatan 5 ini peserta akan
  • 30. 24 diminta untuk mengidentifikasi strategi untuk mengatasi isu-isu tersebut. 2. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok. Masing- masing kelompok mendapatkan 1 amplop berisi lembar strategi. 3. Fasilitator kemudian menayangkan instruksi dan format penulisan hasil diskusi (tayangan 26). Di depan ruangan sudah ada 5 flipchart bertuliskan masing-masing isu yang dapat mempengaruhi pembelajaran dan partisipasi anak di kelas. 4. Tugas kelompok adalah menempelkan tiap lembar strategi pada isu yang sesuai (kekerasan &bullying, pembedaan gender, kemiskinan, disabilitas, dan Bahasa Ibu). 5. Fasilitator mengingatkan bahwa peserta dapat menuliskan idenya sendiri di kertas kosong yang ada di dalam amplop. 6. Setelah semua kelompok selesai menempelkan lembar strategi pada masing-masing flipchart, fasilitator melihat apakah ada lembar strategi yang ditempelkan tidak sesuai dengan isu yang terkait kemudian mendiskusikannya dengan peserta. Dalam hal ini, fasilitator dapat merujuk pada kunci jawaban lembar strategi. 7. Fasilitator juga memperkenalkan ide- ide baru yang dituliskan oleh peserta dan mendiskusikan apakah ide tersebut dapat diaplikasikan di kelas atau sekolah peserta yang lain. 8. Fasilitator mengakhiri sesi dengan menekankan pentingnya memikirkan dan mengembangkan strategi-strategi pembelajaran untuk memastikan tidak ada anak dengan identitas dan latar belakang tertentu yang tidak dapat mengikuti pembelajaran dan tidak dapat berpartisipasi aktif di kelas. 7 10’ Refleksi dan Penguatan RKTL Slide 28:
  • 31. 25 Fasilitator mengulangi beberapa poin penting yang perlu diingat oleh semua peserta untuk dibawa pulang dan dipraktekkan dalam rangka menerapkan aspek inklusi di dalam kelas, yaitu: ✔ Memahami kebutuhan anak diawali dengan memahami perbedaan dan keberagaman pada anak. ✔ Memilih dan mengembangkan media pembelajaran (misal, Big Book, puisi, lagu, cerita lisan/mendongeng, buku cerita, dsb) yang tidak mempromosikan stereotip gender, kekerasan serta stigma negatif disabilitas. ✔ Membiasakan perilaku positif/tanpa kekerasan dalam proses belajar mengajar. ✔ Mengembangkan berbagai strategi pembelajaran untuk memastikan lingkungan belajar inklusif (mempertimbangkan kebutuhan anak, sensitif gender, dan tidak mempromosikan perilaku kekerasan) Kegiatan 11. Teknik Fasilitasipelatihan/PembelajaranAndragogi Langkah-langkah: Durasi : 2 JP Media :
  • 32. 26 No Waktu Langkah- langkahPembelajaran Metode Media Kegiatan 12. Sistem Monitoring, evaluasi dan penjaminanMutu Langkah-langkah: No Waktu Langkah- langkahPembelajaran Metode Media Durasi : 3 JP Media :
  • 33. 27 C. MateriPenunjang Kegiatan 13. Pre test dan Post Test Langkah-langkah: No Waktu Langkah- langkahPembelajaran Metode Media Kegiatan 14. RTL Durasi : 1 JP Media : Durasi : Media :
  • 35.
  • 36. PENUTUP PelatihanInstruktur Nasional merupakanlangkahstrategisuntukmemantapkan dan menguatkan program PengembanganKeprofesianBerkelanjutan (PKB) Guru Madrasah. … KeberhasilanPelatihanditentukan oleh kesungguhansemuapihakdalammelaksanakannya. Terimakasihterhadapdukungan dan partisipasidarisemuapihak yang telahterlibat, sehinggabimtekinidapatberjalanlancarsesuaidengantujuan dan harapan.
  • 37. 17