Dokumen tersebut membahas tentang takbir dan doa iftitah dalam sholat. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa takbir dipergunakan untuk memisahkan gerakan-gerakan dalam sholat dan hendaknya diucapkan dengan benar. Kemudian dibahas pula tentang doa iftitah yang disunnahkan untuk dibaca setelah takbiratul ihram, di antaranya doa yang diajarkan Nabi yang memanjatkan ampunan dan
2. TAKBIR DAN DOA IFTITAH
Takbiratul Ihram Membaca kalimat
Rangkaian ibadah sholat dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan
salam. Pada setiap pergantian
gerakan sholat juga dipisahkan
dengan bacaan takbir.
3. TAKBIR DAN DOA IFTITAH
Hendaknya kita berupaya melafadzkan
bacaan takbir itu secara benar dan tidak
melakukan kesalahan. Ada beberapa
kesalahan pengucapan lafadz takbir yang
bisa merubah makna dan terhitung
sebagai kesalahan fatal.
5. TAKBIR DAN DOA IFTITAH
Yang Terbesar”
(sebuah pernyataan secara yakin)
menjadi sebuah pertanyaan :
“Apakah Alloh besar ? ”.
Ini menunjukkan keraguan dan
merupakan kekufuran dalam bentuk
ucapan.
8. TAKBIR DAN DOA IFTITAH
Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya :
9. TAKBIR DAN DOA IFTITAH
ه ِرْدَق َّقَح َ هاّٰلل واُرَدَق اَم َواًعْيِمَج ُض ْرَ ْاْل َو
ال َو ِةَمٰيِقْال َم ْوَي ٗهُتَضْبَقِب ٌۢتهيِوْطَم ُت ٰو ٰمَّسهِنْيِمَي
ْشُي اَّمَع ىٰلٰعَت َو َٗهن ْٰحبُسََۗ ْوُُ ِر
Dan mereka tidak mengagungkan Alloh sebagaimana
mestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-
Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan
tangan kanan-Nya. Mahasuci Dia dan Mahatinggi Dia
dari apa yang mereka persekutukan.
[QS 39 : 67]
10. TAKBIR DAN DOA IFTITAH
ِالس ِيَطَُ َءۤاَمَّسال ىِوَْطن َم ْوَيَُ ِبُتُُْلِل ِل ِجٓاَنْأَدَب اَم
َع ًادْع َو ُٗهدْيِعُّن ٍقَْلخ َل َّوَاِلِعٰف اَّنُُ اَّنِا َانْيَلَْيَۗ
(Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti
menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana
Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah
Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) janji yang pasti
Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya.
[QS 21 104]
11. TAKBIR DAN DOA IFTITAH
ٰمَّسال ىِف ُءۤاَي ِْربُِْال ُهَل َوَوُه َو ِض ْرَ ْاْل َو ِت ٰو
ُمْيَُِحْال ُْزي ِزَعْال
Dan hanya bagi-Nya segala keagungan di
langit dan di bumi, dan Dia-lah Yang
Mahaperkasa, Mahabijaksana.
[QS 45:37]
12. TAKBIR DAN DOA IFTITAH
ٰمَّسال ىِف ُءۤاَي ِْربُِْال ُهَل َوَوُه َو ِض ْرَ ْاْل َو ِت ٰو
ُمْيَُِحْال ُْزي ِزَعْال
Dan hanya bagi-Nya segala keagungan di
langit dan di bumi, dan Dia-lah Yang
Mahaperkasa, Mahabijaksana.
[QS 45:37]
13. TAKBIR DAN DOA IFTITAH
Dari makna tersebut jika kita
terjemahkan lafadz takbir menjadi : “
Allah Maha Besar ”, kata “Maha”
tersebut harus diartikan sebagai Yang
ter- atau Paling, bukan diartikan sebagai
‘sangat’ atau ‘amat’. Ketika kita
kumandangkan lafadz tersebut dengan
lisan kita, hendaknya kita ……..
14. TAKBIR DAN DOA IFTITAH
kumandangkan pula dalam hati kita
bahwa Alloh-lah yang ter-Besar di atas
segala-galanya dalam Dzat-Nya, Nama-
nama-Nya (seluruh Nama-nama-Nya
adalah yang terbaik dan termulya), serta
Sifat-sifat-Nya (memiliki kesempurnaan
yang tertinggi dan tidak ada kekurangan
sedikitpun).
15. TAKBIR DAN DOA IFTITAH
kumandangkan pula dalam hati kita
bahwa Alloh-lah yang ter-Besar di atas
segala-galanya dalam Dzat-Nya, Nama-
nama-Nya (seluruh Nama-nama-Nya
adalah yang terbaik dan termulya), serta
Sifat-sifat-Nya (memiliki kesempurnaan
yang tertinggi dan tidak ada kekurangan
sedikitpun).
16. TAKBIR DAN DOA IFTITAH
Kita hayati ucapan tersebut
dalam takbiratul ihraam
(di permulaan)
maupun takbir-takbir lainnya
ketika berpindah dari satu
gerakan sholat ke gerakan
berikutnya.
17. DOA IFTITAH
Setelah takbiratul ihraam,
selanjutnya kita disunnahkan
membaca Do’a iftitah yang diajarkan
oleh Rasululloh Shollallaahu ‘alahi
wa sallam. Banyak bacaan do’a
iftitah yang disebutkan dalam hadits
yang shohih.
18. DOA IFTITAH
Disunnahkan untuk membaca
salah satu dari doa tersebut dan
para Ulama’ menjelaskan bahwa
yang terbaik adalah kita berganti-
ganti membacanya pada setiap
sholat, sehingga tidak hanya
terpaku pada satu macam bacaan
iftitah pada setiap sholat kita.
19. DOA IFTITAH
Namun, jika dia tidak mampu
menghapalnya kecuali hanya satu saja
dan selalu membaca satu macam
tersebut pada setiap sholat, maka hal
itu tidaklah mengapa. Di antara bacaan-
bacan iftitah yang diajarkan oleh
Rasululloh Shollallaahu ‘alahi wa sallam
adalah :
20. DOA IFTITAH
Doa ini berdasarkan hadits Shahih yang diriwayatkan Bukhari dan
Muslim.
21. DOA IFTITAH
“ Ya Alloh jauhkanlah antara aku dengan
dosa-dosaku sebagaimana Engkau
menjauhkan antara barat dengan timur.
Ya Allah bersihkan aku dari dosa-dosaku
sebagaimana terbersihkannya baju putih
dari noda (yang mengenainya). Ya Allah
cucilah diriku dari dosa-dosaku dengan
air, salju, dan embun “
(HR Al-Bukhari dan Muslim)
22. DOA IFTITAH
Makna secara umum :
Kita memohon kepada Alloh supaya Ia
jauhkan kita dari perbuatan-perbuatan
dosa sebagaimana Ia menjauhkan
antara timur dan barat yang tidak akan
berkumpul selamanya. Jika sampai kita
terjerumus ke dalam dosa, kita mohon
ampunan-Nya dan mohon dibersihkan
dari dosa-dosa tersebut sebagaimana
bersihnya pakaian yang putih dari
25. DOA IFTITAH [2]
dari Aisyah diriwayatkan oleh Abu Dawud, serta dari Anas yang
diriwayatkan oleh Imam Ad-Daaruquthni
26. DOA IFTITAH [2]
Makna secara umum :
Kita mensucikan Alloh dari segala aib dan
kekurangan. Alloh tersucikan dan amat jauh dari
segala kekurangan-kekurangan, dan kita puji Ia
karena memiliki segala Sifat-Sifat kesempurnaan
dan Perbuatan-perbuatan kebaikan, kemudian kita
tetapkan dan yakini bahwa pada Nama Alloh
terkandung barokah (kebaikan yang banyak) yang
melimpah, serta kita bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang haq untuk diibadahi selain Alloh.
28. DOA IFTITAH [2]
a) Pensucian (kalimat tasbih)
Ketika kita membaca : َّمُهَّالل ََكناَحْبُس, kita sucikan Alloh dari segala
hal yang tidak pantas dinisbatkan kepada Alloh, Sang Pemilik segala
Kesempurnaan.
Kita sucikan Ia dari segala sifat-sifat kekurangan seperti lemah,
lupa, lalai, ngantuk, tidur, capek, tuli, dan segala macam aib dan
kekurangan yang bisa dijumpai pada makhluk, sebagaimana Alloh
sendiri mensucikan diri-Nya dalam Kalam-Nya yang mulia :
29. DOA IFTITAH [2]
a) Pensucian (kalimat tasbih)
“ Dan tidak ada suatu pun bagi Alloh yang dapat melemahkan-Nya di langit
maupun di bumi “(Q.S Faathir : 44)
“ Dan sekali-kali Tuhanmu tidak akan lupa …”(Q.S Maryam : 64)
“Dan Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kalian perbuat “
(Q.S Al-Baqoroh : 74)
30. DOA IFTITAH [2]
a) Pensucian (kalimat tasbih)
“ Dan tidaklah menghinggapiNya ngantuk maupun tidur”
(Q.S Al-Baqoroh : 255)
Dan sungguh telah Kami ciptakan langit-langit dan bumi dan di
antara keduanya dalam enam hari dan tidaklah menghinggapi
Kami perasaan capek “
(Q.S Qoof : 38)
31. DOA IFTITAH [2]
a) Pensucian (kalimat tasbih)
Dan sabda Rasulullaah shollallaahu ‘alaihi wa sallam kepada para
Sahabatnya ketika beliau memberi nasehat kapada para Sahabat yang
meninggikan (mengeraskan) suara ketika berdoa:
“Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli atau tiada,
sesungguhnya kalian berdoa kepada Yang Maha Mendengar lagi dekat
dan Maha mengabulkan doa “
(H.R Al-Bukhari, Ibnu Hibban dalam Shahihnya dan Abu Dawud dalam Sunannya)
32. DOA IFTITAH [2]
a) Pensucian (kalimat tasbih)
Kita juga mensucikan Allah dari segala tindakan, persangkaan dan
anggapan yang mengada-ada dari orang-orang musyrikin, Yahudi, dan
Nasrani.
Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman :
“Apakah mereka memiliki sesembahan selain Allah ? Maha Suci Allah dari
apa yang mereka persekutukan “ (Q.S Faathir [35] : 43)
33. DOA IFTITAH [2]
a) Pensucian (kalimat tasbih)
“Sekali –kali Allah tidak mengangkat anak dan tidak ada bersamanya Ilaah
(sesembahan yang haq), jika ada Ilaah lain selainNya, maka setiap Ilaah
tersebut akan bersama ciptaannya masing-masing dan akan saling
mengalahkan satu sama lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan
“(Q.S Al-Mu’minuun:91)
34. DOA IFTITAH [2]
a) Pensucian (kalimat tasbih)
Allah juga Maha Suci dari anggapan orang-orang Yahudi dan Nasrani yang
menyatakan bahwa Ia memiliki anak dan istri, sebagaimana dalam Firman-Nya
:
“ Orang-orang yahudi berkata : Uzair adalah anak Allah dan orang-orang
nashrani berkata : al-Masih adalah anak Allah. Itu adalah ucapan mereka
dengan mulut-mulut mereka menyamai perkataan orang-orang kafir
sebelumnya. Allah melaknat mereka. Bagaimana mereka bisa dipalingkan (dari
al-haq)?(Q.S AtTaubah :30)
35. DOA IFTITAH [2]
a) Pensucian (kalimat tasbih)
“ Pantaskah bagi-Nya memiliki anak padahal ia tidak memiliki istri ?”
(Q.S AlAn-aam : 101)
Alloh Maha Suci dan kita sucikan Alloh dengan bacaan tasbih itu dari
segala kekurangan secara mutlak.
“Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai Keperkasaan dari apa yang mereka
katakan. Dan keselamatan atas para Rasul. Dan segala puji bagi Allah
Tuhan seluruh alam”(Q.S AshShooffaat : 180-182).
36. DOA IFTITAH [2]
a) Pensucian (kalimat tasbih)
Kumandangkanlah makna
pensucian ini dalam hati anda
ketika membaca bacaan tasbih,
baik dalam doa iftitah ini maupun
bacaan-bacaan tasbih lain di dalam
maupun di luar sholat.
37. DOA IFTITAH [2]
b) Pujian (kalimat tahmid)
Setelah kita sucikan Allah dari segala hal yang tidak boleh
dinisbatkan kepadaNya, kita puji Ia Sang Pemilik Segala
Kesempurnaan dengan ucapan َكِدْمَحِب َو dan aku memujiMu).
Kita memuji-Nya karena kesempurnaan yang menyeluruh pada Nama,
Sifat, dan Perbuatan-Nya. Perbuatan-Nya senantiasa berada dalam
cakupan keadilan dan kebaikan (ihsaan) serta keutamaan/kelebihan (fadl)
yang diberikan kepada hamba-Nya.
Ia Maha Adil, tidak sedikitpun berbuat dzhalim pada hamba-Nya.
Seorang hamba tidak akan diadzab karena perbuatan yang tidak
dilakukannya, masing-masing mendapat balasan sesuai dengan
perbuatannya. Maka bagi hamba yang berdosa Alloh sikapi ia dengan
keadilan
38. DOA IFTITAH [2]
b) Pujian (kalimat tahmid)
“Dan balasan keburukan adalah sama (sebanding) dengan keburukan yang
diperbuat“
(Q.S AsySyuura : 40)
Tidak Allah tambahi balasan bagi orang yang berbuat dosa lebih
dari yang ia perbuat. Tapi, untuk orang yang berbuat kebaikan,
Allah lipatgandakan balasan kebaikan baginya, sebagai bentuk
rahmat dan karunia serta keutamaan yang diberikan Allah bagi
hamba-hamba-Nya yang beriman :
“ Barangsiapa yang berbuat kebaikan, baginya mendapat sepuluh kali lipat
(balasan) “(Q.S AlAn-aam :160)
39. DOA IFTITAH [2]
b) Pujian (kalimat tahmid)
Dengan kasih sayang (rahmat)-Nya yang
melampaui dan lebih dominan dari
kemurkaanNya, Ia mudahkan hambaNya
untuk mendapatkan kebaikan dan jalan
menuju keridlaanNya.
40. DOA IFTITAH [2]
c. Pengagungan
Dalam doa iftitah ini terkandung pengagungan terhadap Alloh
dalam 2 kalimat yang diucapkan, yaitu : َكُمْسا َكَارَبَت َو( amat
berlimpah barokah yang terkandung dalam NamaMu) dan
kalimat :
ىَلاَعَت َوَكُّدَج dan Maha Tinggi KeagunganMu). Artinya, Nama Allah jika
disebut akan mendatangkan barokah bagi pembacanya, dan ketinggian
keagungan Allah di atas seluruh keagungan yang ada.
Sebagai contoh, jika kita menyebut Nama Alloh dengan mengucapkan : هللا ِمْسِب
pada saat hendak menyembelih hewan kurban, maka turunlah barokah Alloh
pada hewan sesembelihan tersebut dengan menjadi halal untuk dimakan,
berbeda dengan sesembelihan yang tidak dibacakan Nama Alloh padanya
akan menjadi bangkai yang haram untuk dimakan.
41. DOA IFTITAH [2]
d. Pengesaan ( Mentauhidkan Allah)
Doa iftitah ini mengandung tauhidullah dalam kalimat : َكُْريَغ َهَلِإ َْل َو dan
tidak ada sesembahan yang haq selain Engkau).
“ Yang demikian itu adalah karena hanya Allahlah satu-satunya
(sesembahan) yang haq, adapun yang mereka sembah selainNya adalah
batil “(Q.S AlHajj:62)
42. DOA IFTITAH [3]
dari Sahabat Ibnu Umar yang diriwayatkan Muslim dalam Shahihnya, AtTirmidzi
dan AnNasaa’i dalam Sunannya, Ahmad dalam Musnadnya
“ Allah terBesar, aku mengagungkanNya, dan segala puji bagi Allah dengan
pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah pagi dan sore hari “
44. DOA IFTITAH [3]
dari Sahabat Ibnu Umar yang diriwayatkan Muslim dalam Shahihnya, AtTirmidzi
dan AnNasaa’i dalam Sunannya, Ahmad dalam Musnadnya
“ Allah terBesar, aku mengagungkanNya, dan segala puji bagi Allah dengan
pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah pagi dan sore hari “