1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengertian masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan,
norma-norma adat yang sama-sama di taati dalam lingkungannya.
Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang menjadi dasar
kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok
manusia yang memiliki cirri kehidupan yang khas.
Masyarakat itu timbul dalam setiap kumpulan individu, yang telah lama hidup dan
bekerja sama dalam waktu yang cukup lama.
Masyarakat perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut juga Urban Community. Pengertian masyarakt
kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan.
Perhatian masyarakat perkotaan tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian,
makanan dan perumahan, tetapi mempunyai perhatian yang lebih luas lagi. Masyarakat
perkotaan sudah memandang kebutuhan hidup, artinya tidak hanya sekedarnya atau apa
adanya. Hal ini disebabkan karena pengaruh pandangan warga kota sekitarnya. Misalnya
dalam hal menghidangkan makanan, yang di utamakan adalah bahwa makanan yang di
hidangkan tersebut memberikan kesan bahwa yang menghidangkannya memiliki kedudukan
sosial yang tinggi. Demikian pula masalah pakaian masyarakat kota memandang pakaian pun
sebagai alat kebutuhan sosial. Bahkan pakaian yang di pakai merupakan perwujudan dari
kedudukan sosial si pemakai.
Masyarakat pedesaan
Yaitu suatu masyarakat yang hidup didaerah atau desa yang biasanya bermata
pencaharian di bidang pertanian perikanan, perkebunan dan sebagainya
Hubungan sosial pada masyarakat desa terjadi secara kekeluargaan, dan jauh
menyangkut masalah-masalah pribadi, satu dengan yang lainmengenal secara rapat,
menghayati secara mendasar. Pertemuan-pertemuan dan kerja sama untuk kepentingan
individu. Segala kehidupan sehari-hari diwarnai dengan gotong royong. Misalnya :
mendirikan rumah, mengerjakan sawah, menggali sumur, maupun melayat orang meninggal.
Masyarakat depesaan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
2. Masyarakat pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan
erat bila dibandingkan dengan hubungan mereka dengan masyarakat lainnya di luar batas-
batas wilayahnya.
Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar sistem kekeluargaan
Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian dan pekerjaan-pekerjaan
yang bukan agraris hanya bersifat pedesaan bersifat waktu luang.
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana perbedaaan hubungan antara masyarkat pedesaan dan masyarakat
perkotaan?
2.apa saja masalah yang terjadi di perkotaan dan di pedesaan?
C. T ujuan Penulisan
A. Mampu menjelaskan perbedaan masyarkat pedesaan dan masyarakat perkotaan
B. Mampu memahami masalah-masalah yang terjadi di kota dan didesa.
3. BAB II
PEMBAHASAN
A.PerbedaanMasyarakatPedesaandenganMasyarakatPerkotaan
1. Lingkungan Umum dan Orientasi terhadap Alam
Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam. Penduduk yang tinggal didesa akan
banyak ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam. Tentu berbeda
dengan penduduk kota yang kehidupannya "bebas" dari realitas alam. Padahal mata
pencaharian juga menetukan relasi dan reaksi sosial.
2. Pekerjaan atau Mata Pencaharian
Mata pencaharian pedesaan adalah bertani dan berdagang. Sebab beberapa daerah pertanian tidak
lepas dari kegiatan usaha atau industri. Sedangkan dimasyarakat kota mata pencahariannya
cenderung terspesialisasi dan spesialisasi itu dapat dikembangkan.
3. Ukuran Komunitas
Komunitas pedesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan terutama dalam mata
pencaharian.
4. Kepadatan Penduduk
Penduduk desa kepadatannya lebih rendah dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota.
5. Homogenitas dan Heterogenitas
Homogenitas sering nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan masyarakat
perkotaan. Dikota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dengan macam-
macam subkultur dan kesenangan, kebudayaan dan mata pencaharian.
6. Diferensiasi Sosial
Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yang tinggi didalam
diferensiasi sosial.
7. Pelapisan Sosial
Ada beberapa perbedaan "pelapisan sosial tidak resmi" antara masyarakat desa dan kota, antara
lain:
a. pada masyarakat kota aspek kehidupan pekerjaan, ekonomi, atau sosial politik lebih banyak
sistem
pelapisannya dibanding didesa.
b. pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas ekstern dalam piramida sosial terlalu besar
sedangkan
pada masyarakat kota jarak antara kals ekstern yang kaya dan miskin cukup besar.
4. c. pada umumnya masyarakat pedesaan cenderung berada pada klas menengah menurut ukuran
desa
d. ketentuan kasta dan contoh-contoh perilaku yang dibutuhkan sitem kasta tidak banyak terdapat.
8. Mobilitas Sosial
Mobilitas wilayah dikota lebih sering ditemukan daripada didesa, dan segi-segi penting dari mobilitas
tersebut adalah:
a. banyak penduduk yang pindah rumah ke rumah lain
b. waktu yang tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian pe satuan penduduk lebih banyak
dibandingkan
dengan orang-orang desa
c. bepergian setiap hari didalam atau diluar dari pusat penduduk
d. waktu luang dikota lebih sedikit dibandingkan didesa
9.InteraksiSosial
Perbedaan interaksi sosial didesa dan perkotaan yaitu masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya
dan tingkat mobilitas sosialnya rendah maka kontak pribadi per individu lebih sedikit dan dalam
kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
10. Pengawasan Sosial
Tekanan sosial oleh masyarakat pedesaan lebih kuat karena kontaknya yang bersifat pribadi dan
ramah tamah(informal) sedangkan dkota pengawasan sosial lebih bersifat formal, pribadi, dan
peraturan lebih menyangkut masalah pelanggaran.
11. Pola Kepemimpinan
Menentukan kepemimpinan didaerah pedesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi
dari individu dibandingkan dengan dikota.
12. Standar Kehidupan
Dikota, dengan konsentrasin dan jumlah penduduk yang padat, tersedia dan ada kesanggupan dalam
menyediakan kebutuhan tersebut dengakan didesa terkadang tida demikian.
13. Kesetiakawanan Sosial
Kesetiakawanan sosial atau kepaduan dan kesatuan pada masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan banyak ditentukan oleh masing-masing faktor yang berbeda.
14. Nilai dan Sistem Nilai
Nilai dan sitem nilai didesa dnegan dikota berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara, dan
norma yang berlaku.
5. A. MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota
lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu
Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di
desa.
Orang-orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus
bergantung pada orang lain.
Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-
batas yang nyata.
Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak
diperoleh warga kota daripada warga desa.
Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan.
Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatka pentingnya factor waktu bagi
warga kota.
Perubahan-perubahan social tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota
biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
B. MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang
biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu,
sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa.
Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi
dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”.
Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat
sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang
hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk
berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena
beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati,
mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama
di dalam masyarakat.
6. B.Masalah-masalahyang terjadidipedesaandanperkotaan
Masalah-masalah perkotaan
1.Banjir
Penyebab banjir di DKI Jakarta, secara umum terjadi karena dua faktor utama yakni
faktor alam dan faktor manusia. Penyebab banjir dari faktor alam antara lain karena lebih dari
40% kawasan di DKI Jakarta berada di bawah muka air laut pasang. Sehingga Jakarta Utara
akan menjadi sangat rentan terhadap banjir saat ini. Berbagai faktor penyebab memburuknya
kondisi banjir Jakarta saat itu ialah pertumbuhan permukiman yang tak terkendali
disepanjang bantaran sungai, sedimentasi berat serta tidak berfungsinya kanal-kanal dan
sistem drainase yang memadai. Kondisi ini diperparah oleh kecilnya kapasitas tampung
sungai saat ini dibanding limpasan (debit) air yang masuk ke Jakarta. Kapasitas sungai dan
saluran makro ini disebabkan karena konversi badan air untuk perumahan, sedimentasi dan
pembuangan sampah secara sembarangan
2.Urbanisasi
Berdasarkan survei penduduk antar sensus (Supas) 1995, tingkat urbanisasi di
Indonesia padatahun 1995 adalah 35,91 persen yang berarti bahwa 35,91 persen penduduk
Indonesia tinggal didaerah perkotaan. Tingkat ini telah meningkat dari sekitar 22,4 persen
pada tahun 1980 yanglalu. Sebaliknya proporsi penduduk yang tinggal di daerah pedesaan
menurun dari 77,6 persen pada tahun 1980 menjadi 64,09 persen pada tahun
1995.Meningkatnya kepadatan penduduk perkotaan membawa dampak yang sangat besar
kepadatingkat kenyamanan yang tinggi. Kota seperti Jakarta misalnya tidak dirancang untuk
melayanimobilitas penduduk lebih dari 10 juta orang. Dengan jumlah penduduk lebih dari 8
juta penduduk saat ini, ditambah dengan 4-6 juta penduduk yang melaju dari berbagai kota
sekitar Jakarta, menjadikan Jakarta sangatlah sesak.
3.Kriminalitas
Kejahatan atau kriminalitas di kota-kota besar sudah menjadi permasalahan sosial yang
membuat semua warga yang tinggal atau menetap menjadi resah, karena tingkat kriminalitas
yang terus meningkat setiap tahunnya.faktor penyebab Tingkat pengangguran yang tinggi ,
Kurangnya lapangan pekerjaan membuat tingkat kriminal juga meningkat karena kurangnya
7. lapangan pekerjaan danKemiskinan yang dialami oleh rakyat kecil kadang membuat mereka
berfikir untuk melakukan tindakan kriminal
Masalah yang ada pedesaan
1. Pendidikan
Pada dasarnya, pendidikan yang baik itu haruslah mampu menciptakan proses belajar
mengajar yang efektif dan bermanfaat serta menjadikan masyarakat pedesaan lebih terbuka
dan akses terhadap pendidikan. Seiring perkembangan zaman, pengertian pendidikan pun
mengalami perkembangan.
Sehingga, pengertian pendidikan menurut beberapa ahli (pendidikan) berbeda, tetapi secara
esenssial terdapat kesatuan unsur-unsur atau faktor-faktor yang terdapat di dalamnya, yaitu
bahwa pendidikan menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang
didalamnya mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan dan lainnya.
Umumnya masyarakat pedesaan kurang begitu sadar akan pentingnya pendidikan,
Mereka lebih memilih mengajak anak-anak mereka berkebun atau bertani, ketimbang
menyekolahkan mereka. Alhasil banyak dari masyarakat pedesaan yang buta tulis dan hitung.
Oleh karena itu taraf hidup masyarakat pedesaan relative
Salah satu kendala yang telah disadari oleh pemerintah dalam bidang pendidikan di
tanah air adalah kesenjangan dan ketidakadilan dalam mengakses terutama pendidikan. Hal
ini yang menyebabkan kesadaran masyarakat di desa sangat kurang dan tidak antusias serta
memahami akan pentingnya pendidikan.
Selain itu, kendala lain negara berkembang termasuk Indonesia, untuk masa yang lama
menghadapi empat hambatan besar dalam bidang pendidikan, yaitu:
1. Peninggalan penjajah dengan masyarakat yang tingkat pendidikannya sangat rendah,
2. Anggaran untuk bidang pendidikan yang rendah dan biasanya kalah bersaing dengan
kebutuhan pembangunan bidang lainnya,
3. Anggaran yang rendah biasanya diarahkan pada bidang-bidang yang justru
menguntungkan mereka yang relatif kaya,
4. Karena anggaran rendah, dalam pengelolaan pendidikan biasanya timbul pengelolaan yang
tidak efisien.
Hal ini terlihat dimana pemerintah tidak saja mampu merancang penerapan kebijakan yang
disukainya, tetapi juga menafsirkan ulang teks kebijakan sesuai preferensi kebijakannya,
8. termasuk dalam bidang pendidikan. Dimana kebijakan disetujui, diterima, dan dilaksanakan
oleh pranata pemerintah.
Manfaat pendidikan bagi masyarakat pedesaan sebagai instrumen pembebas, yakni
membebaskan masyarakat pedesaan dari belenggu kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan,
dan penindasan. Selain itu, pendidikan yang baik seharusnya berfungsi pula sebagai sarana
pemberdayaan individu dan masyarakat desa khususnya guna menghadapi masa depan.
Pendidikan difokuskan melalui sekolah, pesantren, kursus-kursus yang didirikan di pedesaan
yang masyarakatnya masih ‘buta’ akan ilmu.
Masyarakat pedesaan yang terberdayakan sebagai hasil pendidikan yang baik dapat
memiliki nilai tambah dalam kehidupan yang tidak dimiliki oleh masyarakat yang tidak
mengenyam pendidikan sama sekali. Sehingga jelas, peranan pendidikan sebagai kebutuhan
pokok yang mendasar dan haruslah terpenuhi bagi masyarakat pedesaan dalam manfaat
lainnya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesajahteraan hidup yang berkelanjutan.
2. Tingginya angka kemiskinan
Dalam upaya percepatan pembangunan di segala bidang masih terdapat beberapa
kendala,antara lain masih tingginya angka penduduk miskin, walaupun selama empat tahun
terakhir jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sekitar 19,51% dari jumlah
penduduk miskin tahun 2001 yaitu sebanyak 164.125 jiwa. Dari penurunan jumlah
penduduk miskin tersebut sampai pada tahun 2005 jumlah penduduk miskin
masih sebanyak 132.125 jiwa atau 24,28 %.
3. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia
Peningkatan layanan pendidikan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan
kompetensi anak didik. Output layanan pendidikan dengan pendekatan Indek Pembangunan
Manusia (IPM) masih menunjukkan kondisi yang jauh dari harapan. Indek Pembangunan
Manusia komponen pendidikan tahun 2004 menunjukkan angka 6,18 tahun atau masih lebih
rendah dari rata-rata IPM Jawa Timur dengan capai 6,55. Namun bila dibandingkandengan
IPM tahun 2003 terdapat kenaikan 0,13. Demikian pula segi kesehatan.
masih banyak yang perlu mendapatkan perhatian, khususnya angka kematian ibu dan
anak dan kesakitan malaria masih relatif tingginya.
9. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa saya buat yaitu masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan
diciptakan oleh Tuhan YME. untuk saling membutuhkan dan terciptanya rasa saling
ketergantungan satu sama lain. Jangan sampai terjadi kesenjangan sosial antara masyarakat
kota dengan masyarakat desa karena justru itu akan membuat kerugian tersendiri karna
masyarakat desa tidak lepas dari masyarakat kota begitupun sebaliknya masyarakat kota
tidak bisa lepas dari masyarakat desa.
Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama
dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan masyarakat dalam
arti sempit adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya
teritotial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang tidak tertentu jumlah penduduknya dan
lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan.
Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang kehidupannya masih dikuasai oleh adat
istiadat lama.
B. SARAN
Saran saya yaitu masyrakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan harus saling
menghormati satu sama lain, selain itu juga masyarakat desa maupun kota harus bisa
menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan mereka agar terhindar dari masalah-masalah
yang tidak di inginkan.
11. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah mewajibkan tobat dan mengharamkan keterus-menerusan
berbuat maksiat .Dan kami bersaksi bahwa tiada tuhan yang patut disenbah kecuali,Allah
yang Maha Esa dan tidak sesuatu pun yang dapat menyekutuinya ,yang mencatat semua amal
– amal hambanya . Dan kami bersaksi ,bahwa penerang alam dari kegelapan Nabi
Muhammad SAW adalah hamba dan utusannya,yang menjadi pilihan di antara orang-orang
baik. Semoga allah melimpahkan rahmat takzim dan keselamatan kepada beliau ,kepada
keluarga dan para sahabatnya yang menjadi pemimpin,dan tergolong orang-orang baik.
Semoga Dengan adanya makalh ini Allah memberi manfaat kepada kita dan memberi
manfaat kepada semua orang islam,khususnya kepada si pembaca , karna dialah tuhan yang
maha pemberi segala sesuatu di alam semesta ini,hanya kepadamulah kami menyembah dan
meminta .. ..amieeen
PENULIS
09 DESEMBER 2013