SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Oleh : Drs. Iskani., Apoteker
Dalam penjelasan cara penggunaan obat maag baik di
Apotek, praktek Dokter kepada pasien, selalu disampaikan,
sebagai berikut “gunakan obatnya satu jam sebelum makan
atau satu jam sesudah makan” ada juga yang menjelaskan “
gunakan obatnya dua jam sebelum makan atau dua jam
sesudah makan” dan yang terakhir “gunakan setengah jam
sebelum atau setengah jam sesudah makan”
Dari dua penjelasan diatas timbul pertanyaan logis bahkan
bagi pasien awam juga mengajukan pertanyaan yang
sama bahkan menuntut mana yang lebih benar
Mari kita tilik satu persatu, bahwa obat maag atau dikenal
juga sebagai antasida yang berarti anti (melawan) dan sida
(asam) maka antasida bermakna obat yang melawan asam
sudah tentu asam yang dimaksud adalah asam lambung.
Komposisi utama dalam antasida adalah magnesium dan
aluminium hidroksida kedua senyawa ini bersifat basa
Di lambung setiap hari terbentuk 2 sampai 3 Liter getah
lambung yang terdiri dari lendir lambung dan Asam
hidroklorida, bentuk struktur molekulnya HCl yang bereaksi
asam kuat pH 0.8 – 1.5 Pada sekresi kuat getah lambung
(super sekresi) dapat terjadi hiperasiditas yang dirasakan
sebagai nyeri lambung atau radang lambung atau yang
dikenal dengan gastritis
Dalam kondisi hiperasiditas maka yang terjadi adalah
pengikisan mucosa lambung yang pada awalnya terjadi
radang dapat berlanjut dengan tukak lambung kemudian dan
dengan adanya Helicobacter pylori melalui tahap-tahap
proses selanjutnya dapat menimbulkan tahap berbahya yaitu
kanker
Pengobatan dengan menggunakan antasida, dalam istilah
kimia dasar, adalah proses netralisasi, lebih spesifiknya bila
asam ditambah basa maka terjadilah senyawa garam yang
bersifat netral dengan kenaikan pH sekitar 3 - 5. pH ideal
inilah yang digunakan dalam pengobatan hiperasiditas atau
sakit maag. Pengobatan dengan antasida tidak menambah
jumlah volume asam lambung tetapi menaikan pH lambung
yang mengurangi aktifitas pepsin
Dalam keadaan normal, seseorang tidak menderita penyakit
maag, setelah makan satu jam maka sekresi asam klorida
lambung akan naik bertahan selama 3 jam dan kembali pada
pH 0.8 – 1.5 tidak memberi pengaruh karena tidak ada
kerusakan pada epitel lambung
Bagi penderita maag, setelah makan maka terjadi efek buffer
dari makanan dan proses digestasi sampai pengosongan isi
lambung akan berlangsung sekitar satu jam, selanjutnya
kenaikan sekresi asam lambung dengan pH 0.8 – 1.5
bertahan selama 3 jam, kondisi ini akan menyebabkan rasa
nyeri pada lapisan permukaan lambung yang mengalami
peradangan
Kerja aluminium dan magnesium hidroksida, kedua senyawa
obat maag ini tidak diabsorbsi kedalam system aliran darah,
sehingga bertahan lama di lambung, kedua senyawa ini
akan berfungsi mengembalikan pH lambung 3 - 5
Penggunaan obat maag dalam sediaan suspensi (cairan)
akan langsung bereaksi dengan asam lambung dan reaksi
berjalan cepat sedangkan penggunaan sediaan tablet
sebelum tablet bereaksi dengan asam lambung tablet masih
memerlukan proses disintegrasi, sehingga memerlukan
waktu, walaupun dianjurkan pada pengobatan maag
menggunakan sediaan tablet, tablet harus dihunyah terlebih
dahulu
Dari penjelasan singkat diatas diperoleh gambaran,
penggunaan obat maag diberikan satu jam setelah makan
karena pada waktu tersebut sekresi asam lambung
meningkat, pada waktu tersebut lambung sudah kosong
dengan pH 0.8 – 1.5, dengan pemberian obat maag, maka
pH asam lambung akan kembali pada pH 3 – 5, inilah pH
yang memberikan nilai aman di lambung
kesimpulan : Gunakan obat maag satu jam setelah makan,
lebih baik menggunakan sediaan suspensi dari pada sediaan
tablet
Pustaka :
1. Manual of medical therapeutics, Department of medicine Washington
University School of Medicine St. Louis, Missouri
2. Martindale, The Extra Pharmacopoeia, The Pharmaceutical Press,
London
3. Obat Penting dan Khasiat, PT. Elex MediaKomputindo Jakarta
4. Senyawa Obat, Kimia Farmasi, Gajah Mada University Press

More Related Content

What's hot

Farmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaanFarmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaanMuhammad Munandar
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanMina Audina
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Sapan Nada
 
GASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGIGASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGIEDIS BLOG
 
Gastritis pleno
Gastritis plenoGastritis pleno
Gastritis plenoanche_meys
 
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indriAskep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indriIndri Permanasari
 
Pengetahuan produk ginextrac hpai
Pengetahuan produk ginextrac hpaiPengetahuan produk ginextrac hpai
Pengetahuan produk ginextrac hpairadhiani
 
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....Yesi Tika
 

What's hot (17)

Farmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaanFarmakologi obat pencernaan
Farmakologi obat pencernaan
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaanFarmakologi Obat saluran-pencernaan
Farmakologi Obat saluran-pencernaan
 
Farmakologi pencernaan
Farmakologi pencernaanFarmakologi pencernaan
Farmakologi pencernaan
 
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaanSistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
Sistem pencernaan dan obat obat sistem pencernaan
 
1.farmakologi
1.farmakologi1.farmakologi
1.farmakologi
 
Obat antidiare
Obat antidiareObat antidiare
Obat antidiare
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
GASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGIGASTROENTEROLOGI
GASTROENTEROLOGI
 
Maagh (gastritis)
Maagh (gastritis)Maagh (gastritis)
Maagh (gastritis)
 
Gastritis pleno
Gastritis plenoGastritis pleno
Gastritis pleno
 
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indriAskep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
Askep klien dengan gangguan sistem pencernaan kmb ii-indri
 
Makalah ulkus peptikum
Makalah ulkus peptikumMakalah ulkus peptikum
Makalah ulkus peptikum
 
Pengetahuan produk ginextrac hpai
Pengetahuan produk ginextrac hpaiPengetahuan produk ginextrac hpai
Pengetahuan produk ginextrac hpai
 
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
 
Ulkus peptikum
Ulkus peptikum Ulkus peptikum
Ulkus peptikum
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 

Viewers also liked

Viewers also liked (9)

Crohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratifCrohn dan kolitis ulseratif
Crohn dan kolitis ulseratif
 
Laporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitisLaporan kasus kolitis
Laporan kasus kolitis
 
Makalah obat
Makalah obatMakalah obat
Makalah obat
 
Ulkus peptik
Ulkus peptikUlkus peptik
Ulkus peptik
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
Crohn’s disease
Crohn’s diseaseCrohn’s disease
Crohn’s disease
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Daftar obat
Daftar obatDaftar obat
Daftar obat
 
Obat antasida
Obat antasidaObat antasida
Obat antasida
 

Similar to Cara Penggunaan Obat Maag yang Benar

BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxBAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxfurqanridha
 
3 - The Relationship of Drug Metabolism and Nutrients.pptx
3 - The Relationship of Drug Metabolism and Nutrients.pptx3 - The Relationship of Drug Metabolism and Nutrients.pptx
3 - The Relationship of Drug Metabolism and Nutrients.pptxEmmyKardianasari
 
Translate kiki
Translate kikiTranslate kiki
Translate kikisadam006
 
Teknik pemeriksaan radiografi oral colecystography
Teknik pemeriksaan radiografi oral colecystographyTeknik pemeriksaan radiografi oral colecystography
Teknik pemeriksaan radiografi oral colecystographyIch Bin Fandy
 
Obat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptx
Obat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptxObat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptx
Obat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptxTitaniaUtami
 
Obat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptx
Obat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptxObat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptx
Obat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptxfurqanridha
 
Sistem pencernaan pada manusia 2
Sistem pencernaan pada manusia 2Sistem pencernaan pada manusia 2
Sistem pencernaan pada manusia 2Pipit Pitoyo
 
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptxGastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptxnadyahermawan
 
MAKALAH BIOLOGI KELOMPOK 2 TI23H (PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN MANUSIA).docx
MAKALAH BIOLOGI KELOMPOK 2 TI23H (PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN MANUSIA).docxMAKALAH BIOLOGI KELOMPOK 2 TI23H (PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN MANUSIA).docx
MAKALAH BIOLOGI KELOMPOK 2 TI23H (PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN MANUSIA).docxHANDIKASATRIOUBPKARA
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Novi Fachrunnisa
 
Anatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaAnatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaendang_ruslan
 
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)WAODEAISYAHFEA
 
B 6 ppt individu topik 8 septian ika prasetya
B 6 ppt individu topik 8 septian ika prasetyaB 6 ppt individu topik 8 septian ika prasetya
B 6 ppt individu topik 8 septian ika prasetyaSeptian Prasetya
 

Similar to Cara Penggunaan Obat Maag yang Benar (20)

BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxBAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
 
3 - The Relationship of Drug Metabolism and Nutrients.pptx
3 - The Relationship of Drug Metabolism and Nutrients.pptx3 - The Relationship of Drug Metabolism and Nutrients.pptx
3 - The Relationship of Drug Metabolism and Nutrients.pptx
 
Translate kiki
Translate kikiTranslate kiki
Translate kiki
 
Fisiological factor
Fisiological factorFisiological factor
Fisiological factor
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Teknik pemeriksaan radiografi oral colecystography
Teknik pemeriksaan radiografi oral colecystographyTeknik pemeriksaan radiografi oral colecystography
Teknik pemeriksaan radiografi oral colecystography
 
Penyakit maag
Penyakit maagPenyakit maag
Penyakit maag
 
Obat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptx
Obat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptxObat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptx
Obat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptx
 
Obat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptx
Obat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptxObat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptx
Obat Pencernaan (Mag, Diare, Konstipasi).pptx
 
AH2-PPI.pptx
AH2-PPI.pptxAH2-PPI.pptx
AH2-PPI.pptx
 
Sistem pencernaan pada manusia 2
Sistem pencernaan pada manusia 2Sistem pencernaan pada manusia 2
Sistem pencernaan pada manusia 2
 
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptxGastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
Gastrointestinal Disorders Breakthrough by Slidesgo.pptx
 
My human body
My human bodyMy human body
My human body
 
MAKALAH BIOLOGI KELOMPOK 2 TI23H (PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN MANUSIA).docx
MAKALAH BIOLOGI KELOMPOK 2 TI23H (PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN MANUSIA).docxMAKALAH BIOLOGI KELOMPOK 2 TI23H (PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN MANUSIA).docx
MAKALAH BIOLOGI KELOMPOK 2 TI23H (PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN MANUSIA).docx
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
 
Anatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaAnatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusia
 
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)
 
Obat antidiare
Obat antidiareObat antidiare
Obat antidiare
 
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdfSISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
 
B 6 ppt individu topik 8 septian ika prasetya
B 6 ppt individu topik 8 septian ika prasetyaB 6 ppt individu topik 8 septian ika prasetya
B 6 ppt individu topik 8 septian ika prasetya
 

More from Iskani kasim

Terapi Hipertensi non Farmakologis
Terapi Hipertensi non FarmakologisTerapi Hipertensi non Farmakologis
Terapi Hipertensi non FarmakologisIskani kasim
 
PERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERT
PERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERTPERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERT
PERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERTIskani kasim
 
Revisi skala guttman
Revisi skala guttmanRevisi skala guttman
Revisi skala guttmanIskani kasim
 
Skpa 2014, laporan ke pp
Skpa 2014, laporan ke ppSkpa 2014, laporan ke pp
Skpa 2014, laporan ke ppIskani kasim
 
Skpa 2014, leaflet
Skpa 2014, leafletSkpa 2014, leaflet
Skpa 2014, leafletIskani kasim
 
Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)
Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)
Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)Iskani kasim
 
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasLongitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasIskani kasim
 
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasLongitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasIskani kasim
 
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasLongitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasIskani kasim
 
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasLongitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasIskani kasim
 
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasLongitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasIskani kasim
 
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apotekerPeraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apotekerIskani kasim
 
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apotekerPeraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apotekerIskani kasim
 
Resertifikasi dan masa transisi
Resertifikasi dan masa transisiResertifikasi dan masa transisi
Resertifikasi dan masa transisiIskani kasim
 
Kti (membuat proposal)
Kti (membuat proposal)Kti (membuat proposal)
Kti (membuat proposal)Iskani kasim
 

More from Iskani kasim (19)

Zika copy
Zika   copyZika   copy
Zika copy
 
Terapi Hipertensi non Farmakologis
Terapi Hipertensi non FarmakologisTerapi Hipertensi non Farmakologis
Terapi Hipertensi non Farmakologis
 
Alergi 100
Alergi 100Alergi 100
Alergi 100
 
PERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERT
PERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERTPERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERT
PERBEDAAN SKALA GUTTMAN DAN SKALA LIKERT
 
Revisi skala guttman
Revisi skala guttmanRevisi skala guttman
Revisi skala guttman
 
Skpa 2014, laporan ke pp
Skpa 2014, laporan ke ppSkpa 2014, laporan ke pp
Skpa 2014, laporan ke pp
 
Skpa 2014, leaflet
Skpa 2014, leafletSkpa 2014, leaflet
Skpa 2014, leaflet
 
Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)
Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)
Pengukuran skala guttman tradisional revisi(2)
 
Mengenal evd
Mengenal evdMengenal evd
Mengenal evd
 
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasLongitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
 
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasLongitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
 
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasLongitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
 
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasLongitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
 
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmasLongitudinal scalogram analysis di puskesmas
Longitudinal scalogram analysis di puskesmas
 
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apotekerPeraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
 
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apotekerPeraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
Peraturan menteri kesehatan belum mengakomodir peran apoteker
 
Resertifikasi dan masa transisi
Resertifikasi dan masa transisiResertifikasi dan masa transisi
Resertifikasi dan masa transisi
 
Kti (membuat proposal)
Kti (membuat proposal)Kti (membuat proposal)
Kti (membuat proposal)
 
Membuat kti
Membuat ktiMembuat kti
Membuat kti
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

Cara Penggunaan Obat Maag yang Benar

  • 1. Oleh : Drs. Iskani., Apoteker
  • 2. Dalam penjelasan cara penggunaan obat maag baik di Apotek, praktek Dokter kepada pasien, selalu disampaikan, sebagai berikut “gunakan obatnya satu jam sebelum makan atau satu jam sesudah makan” ada juga yang menjelaskan “ gunakan obatnya dua jam sebelum makan atau dua jam sesudah makan” dan yang terakhir “gunakan setengah jam sebelum atau setengah jam sesudah makan” Dari dua penjelasan diatas timbul pertanyaan logis bahkan bagi pasien awam juga mengajukan pertanyaan yang sama bahkan menuntut mana yang lebih benar
  • 3. Mari kita tilik satu persatu, bahwa obat maag atau dikenal juga sebagai antasida yang berarti anti (melawan) dan sida (asam) maka antasida bermakna obat yang melawan asam sudah tentu asam yang dimaksud adalah asam lambung. Komposisi utama dalam antasida adalah magnesium dan aluminium hidroksida kedua senyawa ini bersifat basa Di lambung setiap hari terbentuk 2 sampai 3 Liter getah lambung yang terdiri dari lendir lambung dan Asam hidroklorida, bentuk struktur molekulnya HCl yang bereaksi asam kuat pH 0.8 – 1.5 Pada sekresi kuat getah lambung (super sekresi) dapat terjadi hiperasiditas yang dirasakan sebagai nyeri lambung atau radang lambung atau yang dikenal dengan gastritis
  • 4. Dalam kondisi hiperasiditas maka yang terjadi adalah pengikisan mucosa lambung yang pada awalnya terjadi radang dapat berlanjut dengan tukak lambung kemudian dan dengan adanya Helicobacter pylori melalui tahap-tahap proses selanjutnya dapat menimbulkan tahap berbahya yaitu kanker Pengobatan dengan menggunakan antasida, dalam istilah kimia dasar, adalah proses netralisasi, lebih spesifiknya bila asam ditambah basa maka terjadilah senyawa garam yang bersifat netral dengan kenaikan pH sekitar 3 - 5. pH ideal inilah yang digunakan dalam pengobatan hiperasiditas atau sakit maag. Pengobatan dengan antasida tidak menambah jumlah volume asam lambung tetapi menaikan pH lambung yang mengurangi aktifitas pepsin
  • 5. Dalam keadaan normal, seseorang tidak menderita penyakit maag, setelah makan satu jam maka sekresi asam klorida lambung akan naik bertahan selama 3 jam dan kembali pada pH 0.8 – 1.5 tidak memberi pengaruh karena tidak ada kerusakan pada epitel lambung Bagi penderita maag, setelah makan maka terjadi efek buffer dari makanan dan proses digestasi sampai pengosongan isi lambung akan berlangsung sekitar satu jam, selanjutnya kenaikan sekresi asam lambung dengan pH 0.8 – 1.5 bertahan selama 3 jam, kondisi ini akan menyebabkan rasa nyeri pada lapisan permukaan lambung yang mengalami peradangan
  • 6. Kerja aluminium dan magnesium hidroksida, kedua senyawa obat maag ini tidak diabsorbsi kedalam system aliran darah, sehingga bertahan lama di lambung, kedua senyawa ini akan berfungsi mengembalikan pH lambung 3 - 5 Penggunaan obat maag dalam sediaan suspensi (cairan) akan langsung bereaksi dengan asam lambung dan reaksi berjalan cepat sedangkan penggunaan sediaan tablet sebelum tablet bereaksi dengan asam lambung tablet masih memerlukan proses disintegrasi, sehingga memerlukan waktu, walaupun dianjurkan pada pengobatan maag menggunakan sediaan tablet, tablet harus dihunyah terlebih dahulu
  • 7. Dari penjelasan singkat diatas diperoleh gambaran, penggunaan obat maag diberikan satu jam setelah makan karena pada waktu tersebut sekresi asam lambung meningkat, pada waktu tersebut lambung sudah kosong dengan pH 0.8 – 1.5, dengan pemberian obat maag, maka pH asam lambung akan kembali pada pH 3 – 5, inilah pH yang memberikan nilai aman di lambung
  • 8. kesimpulan : Gunakan obat maag satu jam setelah makan, lebih baik menggunakan sediaan suspensi dari pada sediaan tablet Pustaka : 1. Manual of medical therapeutics, Department of medicine Washington University School of Medicine St. Louis, Missouri 2. Martindale, The Extra Pharmacopoeia, The Pharmaceutical Press, London 3. Obat Penting dan Khasiat, PT. Elex MediaKomputindo Jakarta 4. Senyawa Obat, Kimia Farmasi, Gajah Mada University Press