Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Re-sertifikasi merupakan proses sistematis untuk memperbarui sertifikat kompetensi apoteker setiap 5 tahun dengan mengisi borang praktik sehari-hari dan memenuhi jumlah SKP minimal 127,5-172,5. Apoteker dapat memanfaatkan 50 SKP yang dimiliki untuk memperbarui sertifikat sebelum berakhirnya masa berlakunya secara nasional pada 2016.
2. Re-Sertifikasi
Penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi Apoteker telah
dilaksanakan diawali dengan PUKA (Penataran Uji
Kompetensi Apoteker) kemudian dilanjutkan dengan SKPA
(Sertifikasi Kompetensi Profesi Apoteker) dan mengakhiri
tahun 2013 penerbitan Sertifikasi yang dikenal dengan ReSertifikasi
Pengertian Re-Sertifikasi adalah proses sistematis yang
dilakukan oleh Organisasi Profesi (IAI), merupakan
pengakuan
kemampuan
seorang
Apoteker
untuk
menjalankan praktek kefarmasian setelah memenuhi
persyaratan SKP yang ditetapkan oleh Komite Farmasi
Nasional (KFN)
3. Pengisian Borang dan Jumlah SKP
Proses sistematis yang harus dilalui oleh seorang Apoteker
untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi melalui ReSertifikasi adalah melakukan penilaian diri sendiri terhadap
Kinerja Praktik, Pembelajaran, dan Pengabdian
Melakukan
penilaian
terhadap
Kinerja
Praktik,
Pembelajaran dan Pengabdian dengan mengisi borangborang pelaksanaan praktik Apoteker sesuai tempat tugas
Apoteker, Sarana Pelayanan di Apotek, Instalasi Farmasi,
Sarana Distribusi di Pedagang Besar Farmasi dan Sarana
Industri/ Produksi di Industri Farmasi, Industri Obat
Tradisional
4. Pengisian borang pelaksanaan praktik dengan pengertian
mengisi borang praktik sehari-hari selama 5 tahun disertai
dengan alat bukti, sesuai dengan ketentuan Re-Sertifikasi
Apoteker Indonesia, seperti disarana pelayanan alat
buktinya adalah SIPA, Standar Prosedur Operasional
(SPO), di PBF alat buktinya SIKA, SPO dan di sarana
produksi alat buktinya SIKA, SPO dan dapat juga
menggunakan metoda analisa atau alat bukti lain yang
sesuai
Pengisian borang praktik sehari-hari tersebut haruslah
memenuhi ketentuan jumlah SKP masing-masing kegiatan
praktik, dengan total minimal 127,5 – 172,5 jadi bila
capaiannya 127,5 SKP maka Apoteker sudah memenuhi
persyaratan untuk mengajukan Re-Sertifikasi
5. Sertifikat Kompetensi
Setelah memperoleh Sertifikat Kompetensi, seorang
Apoteker akan memperoleh pengakuan negara
melalui KFN berupa STRA dan selanjutnya
memperoleh SIPA atau SIKA untuk menjalankan
praktek Kefarmasian
(Ps 40 PP 51)
Sertifikat Kompetensi yang telah habis masa
berlakunya maka perbaruan dilakukan melalui Uji
Kompetensi Kembali atau yang dikenal dengan ReSertifikasi
Permenkes 889/2011, pasal 9 ayat 1
6. Melihat ketentuan pada pasal 40 PP 51/2009 dan Pasal 9
ayat (1) Permenkes 889/2011 tidak dapat dielakkan lagi
bahwa memiliki sertifikat Kompetensi adalah suatu
keharusan untuk mendapatkan STRA, selanjutnya untuk
pengurusan SIPA atau SIKA kondisi ini semakin jelas bagi
Apoteker bahwa dengan berakhirnya masa berlakunya
STRA pada tahun 2016
Dengan berakhirnya STRA pada tahun 2016 maka setiap
Apoteker
harus
melakukan
perbaruan
Sertifikat
Kompetensi dengan ketentuan, persyaratan yang telah
disampaikan diatas, inilah pertimbangan prinsip ReSertifikasi harus dilaksanakan
7. Memanfaatkan 50 SKP
Sebenarnya, untuk mengikuti Re-Sertifikasi setelah masa
transisi bila sertifikat kompetensi telah habis masa
berlakunya sebelum 2016, tidak perlu dikuatirkan, karena
dengan mengisi formulir atau borang yang telah tersedia
kemudian diajukan kepada tim verifikasi selajutnya
sampai ke tim Komite Sertifikasi dan Re-Sertifikasi, bila
memenuhi syarat akan diberikan sertifikat kometensi,
namun perlu diingat bahwa mengisi formulir kegiatan
sehari-hari selama 5 tahun sebagai alat bukti, mungkin
para apoteker tidak merasa nyaman atau merepotkan
karena belum terbiasa
8. Oleh karena itu manfaatkan jumlah SKP yang telah dimiliki
sebanyak 50 SKP, ajukan ke Pengurus Daerah melalui
Pengurus Cabang, bila hasil verifikasi faktual sudah benar,
melalui Pengurus Daerah diusulkan ke Pengurus Pusat, oleh
Pengurus Pusat diterbitkan Sertifikat Kompetensi Yang baru,
melalui Pengurus Cabang Sertifikat kompetensi tersebut
diserahkan ke Apoteker, sedangkan Sertifikat Kompetensi
yang lama akan ditarik oleh Pengurus Daerah
Sehingga pada saat berakhirnya sertifikat kompetensi secara
nasional pada tahun 2016, tidak perlu mengurus ser tifikat
kompetensi yang baru