1. MAKALAH
ILMU DASAR KEPERAWATAN II
OBAT SALURAN CERNA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH : KELOMPOK 5
MENTARI DESY RATNASARI (05.12.030)
NOVITA DAMAIYANTI (05.12.033)
SEPTIMIANI (05.12.040)
WILLI ANDRIYANI (05.12.044)
YOAN RIZKI ADITYA (05.12.045)
Dosen Pembimbing : Puji Setya Rini, S.Kep,.Ns.,M.Kes
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKes Muhammadiyah Palembang
Tahun Akademik 2012-2013
2. [KAJIAN MATERI]
A. SALURAN OBAT PENCERNAAN
Sistem Pencernaan
Untuk mengetahui permasalahan pencernaan dan memilih obat yang tepat kita perlu
mengenal juga sistem pencernaan kita. Adapun sistem pencernaan (mulai dari mulut
sampai anus) berfungsi sebagai berikut :
menerima makanan
memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)
menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
Jenis-Jenis Obat Pencernaan
1. Obat pencernaan jenis antasida dan antiulserasi
Biasanya obat pencernaan jenis antasida dan antiulserasi untuk mengobati
ulkus/luka/tukak yang terjadi pada pada saluran cerna seperti :
o Ulkus duodenalis/ulkus duodenum, merupakan jenis ulkus peptikum yang
paling banyak ditemukan, terjadi pada duodenum (usus dua belas jari), yaitu
beberapa sentimeter pertama dari usus halus, tepat dibawah lambung.
o Ulkus gastrikum lebih jarang ditemukan, biasanya terjadi di sepanjang
lengkung atas lambung. Jika sebagian dari lambung telah di angkat, bisa
terjadi ulkus marginalis, pada daerah dimana lambung yang tersisa telah
disambungkan ke usus.
o Regurgitasi berulang dari asam lambung ke dalam kerongkongan bagian
bawah bisa menyebabkan peradangan (esofagitis) dan ulkus esofagealis.
Ulkus Peptikum adalah luka berbentuk bulat atau oval yang terjadi karena
lapisan lambung/usus dua belas jari (duodenum) telah termakan oleh asam
lambung dan getah pencernaan.
o Juga hiperasiditas (keasaman berlebih) dan kondisi hipersekresi asam
lambung oleh penyakit ( sindroma Zolinger Ellison, mastositosis sistemik).
2. Obat pencernaan jenis regular GIT , antifatulen dan anti inflamasi
Regular GIT (gastrointestinal) adalah obat pencernaan ditujukan untuk
menghentikan gangguan motilitas/pergerakan dari gastro intestinal. Antiflatulen
adalah obat mengatasi gas yang berlebihan pada sistem pencernaan seperti pada
meteorisme. Obat pencernaan jenis ini juga biasanya digunakan unutk mengatasi
mual atau muntah.
3. Obat pencernaan jenis antispasmodik
Obat pencernaan jenis ini digunakan unutk mengatasi kejang pada saluran cerna
yang mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak peptik dan sebagainya.
3. 4. Obat diare (obat sakit perut)
Obat pencernaan jenis ini diunakan untuk diare non spesifik artinya diare yang
tidak dikethaui penyebabnya. Jika sudah diketahui penyebabnya misalnya bakteri
digunakan antibiotik.
5. Obat pencernaan jenis laksatif atau obat pencahar (obat sembelit)
Obat pencernaan jenis ini digunakan pada masalah sembelit atau sulit bang air
besar dengan cara melembekkan feses atau merangsang untk melakukan defikasi.
6. Obat pencernaan jenis digestan
Obat pencernaan jenis ini biasanya berisi enzim-enzim atau campurannya yang
berguna untuk memperbaiki fungsi pencernaan.
7. Obat pencernaan jenis kolagogum, kolelitolitik dan hepati protektor
Pada obat pencernaan golongan ini tidak langsung berkaitan dengan saluran cerna
tetapi lebih kepada fungsi hati dan empedu yang bermasalah.
8. Obat pencernaan untuk hemoroid
Obat pencernaan golongan ini untuk permasalahan pada anus yaitu hemoroid/wasir
atau luka.
Untuk pemilihan golongan obat pencernaan ini yang tepat ada baiknya anda harus
periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
1. OBAT MAAG
Obat maag sangat banyak macamnya tergantung penyebab dan gejala dari sakit maag /
gastritis yang terjadi. Obat maag biasa terbagi sebagai berikut :
1. Obat maag jenis pengurang asam lambung/antasida
2. Obat maag jenis penyembuh luka lambung/ antiulserasi
3. Obat maag anti kembung/antiflatulen
4. Obat maag anti kejang/antispasmodik
5. Obat maag anti pembengkakan/antiinflamasi
6. Obat maag pengatur pencernaan/regulator gastro intestinal
7. Antibiotika
Yang semuanya bisa tunggal atau kombinasi tergantung penyakit maag.
Jenis Sakit Maag dan Obat Maag-nya
1. Gastritis bakterialis biasanya merupakan akibat dari infeksi oleh Helicobacter
pylori (bakteri yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung).
Tidak ada bakteri lainnya yang dalam keadaan normal tumbuh di dalam lambung yang
bersifat asam, tetapi jika lambung tidak menghasilkan asam, berbagai bakteri bisa tumbuh
di lambung. Bakteri ini bisa menyebabkan gastritis menetap atau gastritis sementara.
Maka obat maag yang sering diberikan mengandung bismuth atau antibiotik (misalnya
amoxicillin dan claritromycin) dan obat anti-tukak (omeprazole).
2. Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis yang paling berat, yang
disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera) yang terjadi secara tiba-tiba.
4. Cederanya sendiri mungkin tidak mengenai lambung, seperti yang terjadi pada luka bakar
yang luas atau cedera yang menyebabkan perdarahan hebat. Setelah penyebabnya
(penyakit berat, cedera atau perdarahan) berhasil diatasi tanpa obat maag.
Tetapi sekitar 2% penderita sakit maag/gastritis karena stres akut mengalami perdarahan
yang sering berakibat fatal.
Karena itu dilakukan pencegahan dengan memberikan obat maag jenis antasida (untuk
menetralkan asam lambung) dan obat maag jenis anti-ulkus yang kuat (untuk mengurangi
atau menghentikan pembentukan asam lambung).
Perdarahan hebat karena sakit maag/gastritis akibat stres akut bisa diatasi dengan menutup
sumber perdarahan pada tindakan endoskopi.
3. Gastritis erosif kronis bisa merupakan akibat dari:
o bahan iritan seperti obat-obatan, terutama aspirin dan obat anti peradangan
non-steroid lainnya
o penyakit Crohn
o infeksi virus dan bakteri.
Gastritis ini terjadi secara perlahan pada orang-orang yang sehat, bisa disertai dengan
perdarahan atau pembentukan ulkus (borok, luka terbuka). Paling sering terjadi pada
alkoholik. Sakit maag/Gastritis erosif kronis bisa diobati dengan obat maag jenis antasida.
Penderita sebaiknya menghindari obat tertentu (misalnya aspirin atau obat anti peradangan
non-steroid lainnya) dan makanan yang menyebabkan iritasi lambung. Misoprostol
mungkin bisa mengurangi resiko terbentuknya ulkus karena obat anti peradangan non-
steroid.
4. Gastritis eosinofilik bisa terjadi sebagai akibat dari reaksi alergi terhadap infestasi
cacing gelang.
Eosinofil (sel darah putih) terkumpul di dinding lambung. Untuk meringankan
penyumbatan di saluran keluar lambung pada gastritis eosinofilik, bisa diberikan obat
maag dengan jenis kortikosteroid atau dilakukan pembedahan.
5. Gastritis sel plasma merupakan gastritis yang penyebabnya tidak diketahui.
Sel plasma (salah satu jenis sel darah putih) terkumpul di dalam dinding lambung dan
organ lainnya. Obat maag untuk masalah ini dengan obat maag jenis anti ulkus yang
menghalangi pelepasan asam lambung.
2. Regulator GIT, Antiinflamasi & Antiflatulen (Obat Kembung)
Pada kelompok obat ini adalah obat-obat yang berfungsi sebagai:
Pengatur fungsi dan gerak dari gastrointestinal atau sering disebut regulator GIT
Obat kembung atau antiflatulen digunakan untuk meteorisme.
Anti radang atau pembengkakan pada saluran cerna atau disebut antiinflamasi
Obat golongan ini lebih lanjut kita sebut saja sebagai obat kembung.
Obat kembung yang beredar di Indonesia adalah :
a. Cisapride.
Cisapride adalah obat yang meningkatkan pergerakan atau kontraksi dari lambung
dan usus. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala seperti kembung yang disebabkan
kembalinya asam lambung ke esophagus.
5. b. Dimethicone dan derivatnya
Dimethicone mempunyai nama lain dimethylpolysiloxane. Derivat nya adalah
simethicone yang merupakan campuran polydiethylpolysiloxane. Merupakan obat
antifoaming yang diperuntukan untuk mengurangi kembung, ketidaknyamanan dan sakit
yang disebabkan kelebihan gas pada saluran cerna dan usus. Cara kerjanya dengan
menurunkan tegangan permukaan dari gas sehingga buih di dalam pencernaan membentuk
gelembung yang besar yang mudah dikeluarkan oleh tubuh.
Bentuk sediaan yang ada adalah tablet, kapsul dan cairan suspensi. Obat ini tidak diserap
oleh tubuh ke aliran darah, sehingga relatif aman, efek samping hanya berupa konstipasi,
diare dan nyeri perut.
c. Clebopride
Diindikasikan utk mual & muntah yang disebabkan berbagai hal baik obat maupun
penyakit.
d. Metoclopramide
Metoclopramide merupakan benzamida tersubstitusi yang merangsang motilitas
saluran pencernaan makanan tanpa mempengaruhi sekresi lambung, empedu atau
pankreas. Metoclopramide mempunyai aktivitas parasimpatomimetik dan mempunyai sifat
antagonis reseptor dopamin dengan efek langsung pada kemoreseptor "trigger zone".
Metoclopramide kemungkinan juga mempunyai sifat antagonis reseptor serotonin.
e. Domperidone
Domperidone merupakan antagonis dopamine yang mempunyai kerja antiemetik
prokinetik, dengan efek seperti metoclopramide. Karena tidak menembus aliran darah
reaksi ekstrapiramidial jarang sekali terjadi. Pemberian peroral domperidone menambah
lamanya kontraksi antral dan duodenum, meningkatkan pengosongan lambung dan tekanan
pada esofagus sprinkter.
f. Hyoscine
Merupakan alkaloid yang bersifat antikolinergik dengan fungsi untuk gangguan
kontraksi saluran pencernaan, kandung empedu, saluran kemih dan saluran alat kelamin
wanita. Sediaannya biasanya dikombinasi dengan metampiron atau paracetamol.
g. Mesalazine
Mesalazine termasuk golongan obat aminosalisilat. Oabt ini digunakan untuk
mengurangi pembengkakan pada radang usus besar. Akibat radang usus besar terjadinya
pembengkakan dan pendarahan pada usus besar yang menyebabkan gejala sakit pada
abdominal dan diare bercampur darah, nanah dan lendir. Mesalazine bekerja dengan
mengurangi pembengkakan pada usus, sehingga mengurangi gejala yang disebabkan
penyakit.
3. ANTISPASMODIK
Antispasmodik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kejang pada saluran cerna
yang mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak peptik dan sebagainya.
6. 1. Hyoscine
Obat ini beraksi pada sistem saraf otonom dan mencegah kejang otot. Obat ini biasa di
gunakan untuk pra-pengobatan untuk mengosongkan sekresi paru-paru. Obat ini juga
digunakan untuk pengobatan tukak lambung.
2. Clidinium
Kombinasi chlordiazepoxide dan clidinium bromide digunakan untuk mengobati
lambung yang luka dan teriritasi. Obat ini membantu mengobati kram perut dan
abdominal. Chlordiazepoxide dapat menyebabkan kecanduan. Meskipun demikian,
sewaktu mengkonsumsi chlordiazepoxide dan clidinium bromide, jangan minum dengan
dosis besar atau minum lebih lama dari yang dokter resepkan. Toleransi mungkin terjadi
karena pemakaian jangka panjang atau berlebihan yang membuat pengobatan kurag
efektif. Obat ini harus dikonsumsi secara teratur agar pengobatannya efektif. Jangan
lewatkan dosis walaupun anda pikir anda tak membutuhkannya. Jangan konsumsi
kombinasi obat ini lebih dari 4 bulan atau menghentikan pengobatan tanpa konsultasi ke
dokter anda terlebih dahlu. Penghentian obat yang mendadak akan memperparah kondisi
penyakit anda dan menimbulkan gejala withdrawal symptoms (anxiousness, sleeplessness,
and irritability).
3. Mebeverine
Obat ini digolongkan sebagai obat antispasmodic. Mebeverine digunakan untuk
mengobati kram dan kejang pada perut dan usus. Mebeverine khususnya digunakan dalam
pengobatan irritable bowel syndrome (IBS) dan konsisi sejenis. Di Indonesia Mebeverine
hanya tersedia dalam bentuk tablet.
4. Papaverine
Papaverine digunakan untuk meningkatkan peredaran darah pada pasien dengan
masalah sirkulasi darah. Papaverine bekerja dengan merelaksasi saluran darah sehingga
darah dapat mengalir lebih mudah ke jantung dan seluruh tubuh. Papaverine adalah
golongan alkaloid opium yang diindikasikan untuk kolik kandungan empedu dan ginjal
dimana dibutuhkan relaksasi pada otot polos, emboli perifer dan mesenterik. Sediaannya
selain tunggal juga ada yang dikombinasi dengan obat Metamizole
5. Timepidium
Timepidium diindikasikan untuk sakit akibat spasme/kejang otot halus yang
disebabkan oleh gastritis (radang lambung), ulkus peptikum, pankreatitis, penyakit
kandung empedu dan saluran empedu, lithangiuria. Di Indonesia ada dalam bentuk sediaan
oral tablet dan injeksi.
6. Pramiverine
Pramiverine diindikasikan untuk spasme/kejang dan kolik yang terasa sangat sakit pada
saluran pencernaan, saluran empedu, dan saluran kemih, dismenore (nyeri perut pada saat
haid), nyeri setelah operasi. Di Indonesia ada dalam bentuk sediaan oral tablet dan injeksi.
7. Tiemonium
Tiemonium Methylsulfate adalah obat antispasmodic antikolinergik sintetis.
Tiemonium mengurangi kejang otot pada usus, bilari, kandung kemih, dan uterus.
Tiemonium diindikasikan untuk nyeri pada penyakit gastrointestinal dan biliary and
7. seperty gastroenteritis, diare, disentri, biliary colic, enterocolitis, cholecystitis,
colonopathies.
4. OBAT DIARE
Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air besar.
Diare yang disebabkan oleh masalah kesehatan biasanya jumlahnya sangat banyak, bisa
mencapai lebih dari 500 gram/hari.
Orang yang banyak makan serat sayuran, dalam keadaan normal bisa menghasilkan lebih
dari 500 gram, tetapi konsistensinya normal dan tidak cair.
Dalam keadaan normal, tinja mengandung 60-90% air, pada diare airnya bisa mencapai
lebih dari 90%.
Pengobatan
Diare merupakan suatu gejala, pengobatannya tergantung pada penyebabnya.Kebanyakan
penderita diare hanya perlu menghilangkan penyebabnya, misalnya permen karet diet atau
obat-obatan tertentu, untuk menghentikan diare.Kadang-kadang diare menahun akan
sembuh jika orang berhenti minum kopi atau minuman cola yang mengandung cafein.
Untuk membantu meringankan diare, diberikan obat seperti difenoksilat, codein, paregorik
(opium tinctur) atau loperamide.Kadang-kadang, bulking agents yang digunakan pada
konstipasi menahun (psillium atau metilselulosa) bisa membantu meringankan diare.
Untuk membantu mengeraskan tinja bisa diberikan kaolin, pektin dan attapulgit aktif.
Bila diarenya berat sampai menyebabkan dehidrasi, maka penderita perlu dirawat di rumah
sakit dan diberikan cairan pengganti dan garam melalui infus.Selama tidak muntah dan
tidak mual, bisa diberikan larutan yang mengandung air, gula dan garam.
Untuk pemilihan golongan obat diare ini yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri
dan konsultasi ke dokter.
Uraian obat Diare
1. Racecordil
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi, mempunyai
indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk terhadap sistem saraf pusat,
dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan ketergantungan. Racecordil yang pertama
kali dipasarkan di Perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut. Berdasarkan
uji klinis didapatkan bahwa anti diare ini memberikan hasil klinis yang baik dan dapat
ditoleransi oleh tubuh. Produk ini juga merupakan anti diare pertama yang cara kerjanya
mengembalikan keseimbangan sistem tubuh dalam mengatur penyebaran air dan elektrolit
ke usus. Selain itu, Hidrasec pun mampu menghambat enkephalinase dengan baik. Dengan
demikian, efek samping yang ditimbulkannya sangat minimal.
2. Loperamide
Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara emeperlambat motilitas
saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Obat diare ini
berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh
ikatan loperamid dengan reseptor tersebut. Efek samping yang sering dijumpai ialah kolik
abdomen, sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang sekali terjadi.
3. Nifuroxazide
Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadap Escherichia
coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan Pseudomonas aeruginosa.
Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran pencernaan.
8. o Aktifitas antimikroba Nifuroxazide lebih besar dari obat anti infeksi
intestinal biasa seperti kloroyodokuin.
o Pada konsentrasi encer (1 : 25.000) Nifuroxazide masih memiliki daya
bakterisidal.
Obat diare ini diindikasikan untuk dire akut, diare yang disebabkan oleh E. coli &
Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik digunakan untuk anak-anak
maupun dewasa.
4. Dioctahedral smectite
Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik berstruktur filitik, secara in
vitro telah terbukti dapat melindungi barrier mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri,
serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisis
yang diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga dapat memulihkan integritas mukosa usus
seperti yang terlihat dari normalisasi rasio laktulose-manitol urin pada anak dengan diare
akut.
5. OBAT SEMBELIT
Sembelit (Konstipasi) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan
buang air besar atau jarang buang air besar.
Konstipasi akut dimulai secara tiba-tiba dan tampak dengan jelas. Konstipasi menahun
(kronik), kapan mulainya tidak jelas dan menetap selama beberapa bulan atau tahun. Jika
konstipasi disebabkan oleh suatu penyakit, maka penyakitnya harus diobati. Jika tidak
ditemukan penyakit lain sebagai penyebabnya, pencegahan dan pengobatan terbaik untuk
konstipasi adalah gabungan dari olah raga, makanan kaya serat dan penggunaan obat-
obatan yang sesuai untuk sementara waktu. Sayur-sayuran, buah-buahan dan gandum
merupakan sumber serat yang baik. Supaya bisa bekerja dengan baik, serat harus
dikonsumsi bersamaan dengan sejumlah besar cairan.
OBAT-OBAT PENCAHAR
Banyak orang menggunakan obat pencahar (laksatif) untuk menghilangkan konstipasi.
Beberapa obat aman digunakan dalam jangka waktu lama, obat lainnya hanya boleh
digunakan sesekali.
Beberapa obat digunakan untuk mencegah konstipasi, obat lainnya digunakan untuk
mengobati konstipasi.
Golongan obat-obat pencahar yang biasa digunakan adalah:
Bulking Agents
Pelunak Tinja
Minyak Mineral
Bahan-bahan Osmotik
Pencahar Perangsang.
1. Bulking Agents.
Bulking agents (gandum, psilium, kalsium polikarbofil dan metilselulosa) bisa
menambahkan serat pada tinja.
Penambahan serat ini akan merangsang kontraksi alami usus dan tinja yang berserat lebih
lunak dan lebih mudah dikeluarkan.
9. Bulking agents bekerja perlahan dan merupakan obat yang paling aman untuk merangsang
buang air besar yang teratur.
Pada mulanya diberikan dalam jumlah kecil.
Dosisnya ditingkatkan secara bertahap, sampai dicapai keteraturan dalam buang air besar.
Orang yang menggunakan bahan-bahan ini harus selalu minum banyak cairan.
2. Pelunak Tinja.
Dokusat akan meningkatkan jumlah air yang dapat diserap oleh tinja.
Sebenarnya bahan ini adalah detergen yang menurunkan tegangan permukaan dari tinja,
sehingga memungkinkan air menembus tinja dengan mudah dan menjadikannya lebih
lunak.
Peningkatan jumlah serat akan merangsang kontraksi alami dari usus besar dan membantu
melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.
3. Minyak Mineral.
Minyak mineral akan melunakkan tinja dan memudahkannya keluar dari tubuh.
Tetapi bahan ini akan menurunkan penyerapan dari vitamin yang larut dalam lemak. Dan
jika seseorang yang dalam keadaan lemah menghirup minyak mineral secara tidak sengaja,
bisa terjadi iritasi yang serius pada jaringan paru-paru.
Selain itu, minyak mineral juga bisa merembes dari rektum.
4. Bahan Osmotik.
Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air ke dalam usus besar, sehingga tinja
menjadi lunak dan mudah dilepaskan.
Cairan yang berlebihan juga meregangkan dinding usus besar dan merangsang kontraksi.
Pencahar ini mengandung garam-garam (fosfat, sulfat dan magnesium) atau gula (laktulosa
dan sorbitol).
Beberapa bahan osmotik mengandung natrium, menyebabkan retensi (penahanan) cairan
pada penderita penyakit ginjal atau gagal jantung, terutama jika diberikan dalam jumlah
besar.
Bahan osmotik yang mengandung magnesium dan fosfat sebagian diserap ke dalam aliran
darah dan berbahaya untuk penderita gagal ginjal.
Pencahar ini pada umumnya bekerja dalam 3 jam dan lebih baik digunakan sebagai
pengobatan daripada untuk pencegahan.
Bahan ini juga digunakan untuk mengosongkan usus sebelum pemeriksaan rontgen pada
saluran pencernaan dan sebelum kolonoskopi.
5. Pencahar Perangsang.
Pencahar perangsang secara langsung merangsang dinding usus besar untuk berkontraksi
dan mengeluarkan isinya. Obat ini mengandung substansi yang dapat mengiritasi seperti
senna, kaskara, fenolftalein, bisakodil atau minyak kastor. Obat ini bekerja setelah 6-8 jam
dan menghasilkan tinja setengah padat, tapi sering menyebabkan kram perut.
Dalam bentuk supositoria (obat yang dimasukkan melalui lubang dubur), akan bekerja
setelah 15-60 menit. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada usus
besar, juga seseorang bisa menjadi tergantung pada obat ini sehingga usus menjadi malas
berkontraksi (Lazy Bowel Syndromes).
Pencahar ini sering digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelum proses diagnostik
dan untuk mencegah atau mengobati konstipasi yang disebabkan karena obat yang
memperlambat kontraksi usus besar (misalnya narkotik).
10. 6. OBAT DIGESTAN
Digestan adalah obat pencernaan yang membantu proses pencernaan berisi enzim-enzim
atau campurannya yang berguna untuk memperbaiki fungsi pencernaan. Digestan
bermanfaat pada defisiensi satu atau lebih zat yang berfungsi mencerna makanan di saluran
cerna. Proses pencernaan makanan dipengaruhi oleh HCl (asam lambung), enzim
pencernaan dan empedu.
Adapun secara garis besar sediaan digestan yang bermanfaat adalah sebagai berikut :
1. Enzim pankreas
Enzim pankreas dalam sediaan dikenal sebagai pankreatin dan pankrelipase. Kedua zat
tersebut mengandung amilase, tripsin (protease) dan lipase. Pankrelipase berasal dari
pankreas hewan, aktivitas lipasenya relatif lebih tinggi daripada pankreatin.
Pankrelipase diindikasikan pada keadaan defesiensi sekret pankreas misalnya pada
pankreatitis dan mukovisidosis. Ennzim ini dirusak asam lambung sehingga harus dibuat
dalam bentuk tablet enteral.
Enzim pankreas sedikit sekali menyebabkan efek samping. Dosis tinggi dapat
menyebabkan mual dan diare dan juga hiperurisemia.
2. Pepsin
Pepsin adalah enzim proteolitik yang kurang penting dibanding dengan enzim pankreas.
Pada defisiensi pepsin, tidak ditemukan gejala yang serius. Defisiensi pepsin total
ditemukan pada pasien aklorhidria. Kegagalan lambung untuk mensekresi pepsin dan asam
dengan rangsangan yang adekuat disebut akilia gastrika, sering terjadi pada pasien anemia
pernisiosa dan karsinoma lambung.
3. Empedu
Empedu mengandung asam empedu dan konjugatnya. Zat empedu yang penting untuk
manusia ialah garam natrium asam kolat dan asam kenodeoksikolat. Selain penting untuk
penyerapan lemak, empedu juga penting untuk absorpsi zat larut lemak misalnya vitamin
A, D, E dan K. Dalam jumlah besar, garam empedu dapat menetralkan asam lambung yang
masuk ke duodenum.
Pada keadaan normal hati mensekresi ± 24 g garam empedu atau 700 - 1000 ml cairan
empedu/hari. Kira-kira 85 % empedu diabsorpsi pada usus kecil bagian bawah (sirkulasi
enterohepatik), sehingga hanya 80 mg garam empedu yang harus disintesis perharinya.
Asam-asam empedu meningkatkan sekresi empedu dan disebut zat koleretik, garam
empedu kurang memperlihatkan aktivitas koleretik. Asam dehidrokolat suatu kolat
semisintetik terutama aktif untuk merangsang empedu dengan BM (Berat molekul) rendah
karena itu dinamakan zaat hidrokoleretik. Zat ini hanya merangsang pengeluaran empedu
dan bukan prosuksi empedu.
Berbeda dengan asam kolat, asam kenodeoksikolat menurunkan kadar kolesterol dalam
empedu. Obat ini berguna untuk mengatasi batu kolesterol kandung empedu pada pasien
tertentu. Asam kenodeoksikolat bekerja dengan menurunkan absorpsi kolesterol dari usus
dan menurunkan sintesis kolesterol. Bila kadar asam kenodeoksikolat mencapai 70 %
empedu total, maka larutan empedu yang tadinya jenuh kolesterol menjadi tidak jenuh.
Garam empedu menurunkan resistensi mukosa saluran cerna terhadap asam lambung.
Kenyataan ini diduga mempunyai implikasi terhadap terjadinya gastritis, tkak peptik dan
refluks esofagus.
11. 7. KOLAGOGUM, KOLELITOLITIK DAN HEPATIK PROTEKTOR
Pada obat pencernaan golongan ini tidak langsung berkaitan dengan saluran cerna
tetapi lebih kepada fungsi hati dan empedu yang bermasalah. Obat yang menstimulasi
aliran empedu ke duodenum disebut Kolagogum. Hingga kini belum ada pengobatan
efektif pilihan untuk penyakit hepatitis yang kronis karena virus. Banyak penderita menjadi
sirosis salah satu komplikasi yang terkenal atau menjadi kanker hati stadium awal. Pilihan
pengobatan sampai sekarang masih dengan interferon alfa. Hanya sedikit penderita yang
dapat merespon dengan baik pengobatan ini. Pada infeksi hepatitis B 19 - 41 % penderita
mencapai keberhasilan pengobatan dan infeksi hepatitis C 15 - 25%.
Sehingga dibutuhkan obat / vitamin atau suplemen untuk memperbaiki kondisi tersebut
.
Ada beberapa zat aktif yang diindikasikan untuk masalah ini , seperti di bawah ini :
1. Ursodeoksikolat
Penelitian terkini menunjukkan bahwa garam empedu hidrofilik ursodeoksikolat dapat
meningkatkan hasil pengobatan dengan interferon alfa. Aksi kerja dari ursodeoksikolat
adalah dengan memberi efek cytoprotektif langsung, dan efek pada siklus enterohepatik
pada efek korelatif potensial asam empedu dan efek imunomodulate. Asaam
Ursodeoksikolat biasanya diberikan dalam terapi tunggal dalam dosis 8 -10 mg per kg
berat badan. Selain itu dapat digunakan untuk meningkatkan efek interferon - alpha pada
terapi kombinasi.
2. AARC
AARC atau asam amino rantai cabang, merupakan asam amino esensial yang terdiri dari
asam amino Valin, Leusin, & Isoleusin. Pada penderita penyakit hati kronis atau sirosis
hati kadar AARC ini akan menurun. Dalam sediaannya biasanya dikombinasi dengan asam
amino lainnya atau vitamin dan mineral.
3. Chenodeoxycholic
Chenodeoxycholic acid adalah asam empedu. Chenodeoxycholic acid adalah satu dari
empat asam organik utama yang diproduksi oleh hati. Chenodeoxycholic acid disintesa hati
dari kolesterol. Chenodeoxycholic acid dan asam kolat adalah asam empedu yang paling
penting pada manusia.
Chenodeoxycholic acid diindikasikan untuk batu empedu kolesterol, khususnya pada
pasien yang beresiko tinggi untuk pembedahan, tidak dapat ditolong dengan pembedahan
sama sekali atau yang menolak kolesistektomi (membuang kandung empedu yang sakit
atau yang berisi batu dengan pembedahan).
4. Zat aktif lainnya
Banyak zat yang berasal dari alam seperti silymarin, lecitin, ekstrak rimpang-rimpangan
maupun tanaman lainnya yang dalam penelitian bermanfaat untuk kesehatan hati. Selain
itu juga sediaan yang ada dikombinasi dengan multivitamin atau zat lainnya dengan
komposisi yang telah diatur khusus untuk penderita penyakit hati.
Kalaupun sediaan kombinasi ini atau sering disebut multivitamin atau suplemen untuk hati
masuk dalam kategori obat bebas tetap penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter
dan petunjuk pemakainnya dalam kemasan.
8. OBAT HEMOROID
12. Obat pencernaan golongan ini untuk permasalahan pada anus yaitu hemoroid/wasir atau
luka.
Kandungan obat hemoroid / wasir di Indonesia bisa dijabarkan sebagai berikut :
1. Polidocanol
Polidocanol untuk wasir / hemoroid dalam bentuk sediaan injeksi (ampul).
2. Senyawa bismuth dan kombinasinya
Terdapat kombinasi dengan Hydrokortison, sediaan obat wasir ini biasa dalam bentuk
suppositoria.
3. Ekstrak tumbuh-tumbuhan
Banyak zat berkhasiat dari ekstrak tumbuh-tumbuhan yang digunakan untuk mengurangi
gejala penyakit. Seperti : Graptophyllum pictum, Sophora japonica , Rubia cordifolia ,
Coleus atropurpureus , Sanguisorba officinalis , Kaemferiae angustifoliae , Curcuma
heyneanae. Ada yang dalam bentuk kapsul untuk oral maupun dalam bentuk suppositoria
dan salep untuk pemakaian luar.
4. Senyawa flucortolone dan kombinasinya
Sediaan yang tersedia untuk obat wasir dengan kandungan zat aktif ini adalah suppositoria
dan krim untuk pemaakian lokal.
Selain obat di atas juga ada kombinasi lainnya senyawa alumunium, senyawa zink,
hydrokortison dan lidokain dalam bentuk krim. Pada obat ini Lidokain berfungsi untuk
menghilangkan rasa tidakenak/sakit karena bersifat bius lokal.
Pengobatan Hemoroid / Wasir
Biasanya, wasir tidak membutuhkan pengobatan kecuali bila menyebabkan gejala. Obat
pelunak tinja atau psilium bisa mengurangi sembelit dan peregangan yang menyertainya.
Suntikan skleroterapi diberikan kepada penderita wasir yang mengalami perdarahan.
Dengan suntikan ini, vena digantikan oleh jaringan parut.
Wasir dalam yang besar dan tidak bereaksi terhadap suntikan skleroterapi, diikat dengan
pita karet. Cara ini, disebut ligasi pita karet, meyebabkan wasir menjadi layu dan putus
tanpa rasa sakit. Pengobatan ini dilakukan dengan selang waktu 2 minggu atau lebih.
Mungkin diperlukan 3-6 kali pengobatan. Wasir juga bisa dihancurkan dengan
menggunakan laser (perusakan laser), sinar infra merah (fotokoagulasi infra merah) atau
dengan arus listrik (elektrokoagulasi). Pembedahan mungkin digunakan bila pengobatan
lain gagal.
Bila wasir dengan bekuan darah menyebabkan nyeri, maka bisa diobati dengan cara:
duduk berendam dalam air hangat
mengoleskan salep obat bius lokal
pengompresan dengan kemiri.
Nyeri dan pembengkakan biasanya akan berkurang beberapa saat kemudian, dan bekuan
menghilang setelah 4-6 minggu. Pilihan lainnya adalah memotong vena dan mengeluarkan
bekuan, yang dengan segera akan mengurangi nyeri.
13. Wasir/Hemoroid
Hemoroid (Wasir) adalah pembengkakan jaringan yang mengandung pembuluh balik
(vena) dan terletak di dinding rektum dan anus.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana limbah (tinja, kotoran) keluar
dari dalam tubuh.
Rektum merupakan bagian dari saluran pencernaan diatas anus, dimana tinja disimpan
sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Hemoroid bisa mengalami peradangan,
menyebabkan terbentuknya bekuan darah (trombus), perdarahan atau akan membesar dan
menonjol keluar.
Wasir yang tetap berada di anus disebut hemoroid interna (wasir dalam) dan wasir yang
keluar dari anus disebut hemoroid eksternal (wasir luar). Wasir bisa terjadi karena
peregangan berulang selama buang air besar, dan sembelit (kesulitan buang air besar,
konstipasi) bisa membuat peregangannya bertambah buruk. Penyakit hati menyebabkan
kenaikan tekanan darah pada vena portal dan kadang-kadang menyebabkan terbentuknya
wasir. Wasir bisa mengeluarkan darah, terutama setelah buang air besar, sehingga tinja
mengandung darah atau terdapat bercak darah di handuk/tisu kamar mandi. Darahnya bisa
membuat air di kakus menjadi merah. Tetapi jumlah darah biasanya sedikit dan wasir
jarang menyebabkan kehilangan darah yang berat atau anemia.
Wasir yang menonjol keluar mungkin harus dimasukkan kembali dengan tangan perlahan-
lahan atau bisa juga masuk dengan sendirinya. Wasir dapat membengkak dan menjadi
nyeri bila permukaannya terkena gesekan atau jika di dalamnya terbentuk bekuan darah.
Kadang wasir bisa mengeluarkan lendir dan menimbulkan perasaan bahwa masih ada isi
rektum yang belum dikeluarkan.
B. Obat-Obat saluran Cerna
1. Antasida adalah obat yang dapat mengurangi keasaman lambung
Basa lemah. Tak dapat mengurangi produksi asam lambung
Tidak dapat membuat ph menjadi 7.
kapasitas pengurangan asam tergantung jenis antasida, frekuensi pemberian dan
kecepatan pengosongan lambung
Peninggian Ph menurunkan aktifitas pepsin
A. Na HCO3
- Antasida sistemik.,urine alkalis,alkalis metabolic
- Antasida yang poten,mula kerja cepat dan efek singkat
- Timbul gas CO2 ,distensi lambung,Tablet 500 mg,dosis 1-4 gr
B. Al(OH)3
- Antasida yang non sistemik
- Mula kerja lama dan masa kerja lama
- Bereaksi dengan fosfat dari makanan,dengan protein bersifat adstrigen
- Menginaktifkan pepsin,menyebabkan kostipasi
- Mengurangi adsorbsi vitamin dan Tetrasiklin
- Tablet 600 mg dan suspensi 3,6-4,4 %
14. C. CaCO3
- Antasida poten,sistemik
- Mula kerja cepat dan masa kerja lama
- Menyebabkan acid rebound,konstipasi,mual,muntah
- Tablet 600 mg,dosis 1-2 gr
D. Mg(OH)2 danMg CO3
- Mula kerja lambat dan berlangsung lama
- Diabsorbsi antara 5 -10%, dapat menyebabkan diare
- Dapat menimbulkan gangguan CV.neurologik dan neuromuskuler,alkaliuri
- Tablet 325 mg dan suspensi 7-8,5% Mg(OH)2
Mg trisilikat
Mg2Si308 nH20 + H+ ——2Mg++ + 3SiO2 + (n+2) H2O
- SiO2 berupa gel menutupi ulkus,menyerap gas
- Antasida lemah,lambat dan efek panjang
- Mengadsorbsi protein dan Fe dari makanan,Mg menyebabkan alkaliuri,dapat
menimbulkan siliceous nephrolithiasis
- Tablet 500 mg.bentuk polimer disebut simetikon,polisiloksan
2. Antagonis Reseptor Histamin 2 dan Proton bloker
Bila reseptor H2 terisi oleh histamine dilambung terjadi sekresi cairan lambung dan H+
.Pemberian antagonis H2 menyebabkan hambatan sekresi.Reseptorh2 terdapat juga diorgan
lain maka efek samping muncul.
- Simetidine ;
Menduduki reseptor androgen menyebabkan gynecomastia dan disfungsi seksual
Ranitidin dan famotidin tidak menimbulkan efek ini
Simetidine mengikat sitokrom PP-450 dan menghambat metabolisme obat lain
Tersedia Simetidin 200 mg tablet,Ranitidin 150 mg,dan famotidin 20 mg
- Omoperazole
Proton pump inhibitor dilambung
Mengurangi produksi HCl lambung menimbulkan rasa ngantuk
Granul 20 mg dalam kapsul
3. ANTISPASMODIK
Anti kolinergik tanpa efek sentral hanya diperifer. Anti muskarinik.p-simpatikolytik
Protipe Atropin,obat syntetik dibandingkan dengan Atropin dan efek samping
Farmakodinami ; COV : 0,5 mg stimulsi SSP lebih besar depresi skopolamin euphoria,
amnesia,ngantuk Mata ; midriasis karena m.constrictor pupilae,m.ciliaris
CVO : 2 mg menghambat n.vagus
Otot polos sal.kemih : relaksasi .m.detrusor dan konstriksi sfingter
Kelenjar eksokrin ; hypo
Obat kelompok : 1. Papaverin tab 40 mg, 2. Atropin 0,25 mg /tab 3. Ekstrak Belladon 10
mg/tab 4. Skopolamin 1 mg/tab 5. Clidium 2,5 mg tab 6. Butropium Br 5 mg/tab Hiosin n-
butilbromida 10 mg/tab 7. Skopolamin metilbromida 1 mg/tab
4. Obat Konstipasi /Laksans
Memperlancar defekasi
a] pencahar rangsang , merangsang mukosa,syaraf intramural,otot polos
usus,meningkatkan
peristaltik.dan sekresi lender
- minyak jarak ,zat aktip asam resinolat ,masa laten 3 jam
- Difenilmektan (p.p) ,antrakinon masa laten 6 jam
Berasal dari daun dan cassia angustifolia ,kulit pohon Rhamnus pursiana
- Bisakodil drags 10 mg masa laten 6-12 jam,terdapat bentuk supp.lewat rectal
15. b] Pencahar garam
- Mg SO4, 30 gr
Menaikkan tekanan osmotic cairan lumen usus misalnya gula disakarida,laktulosa
Bentuk syrup 10 gr/15 ml
c] Pencahar pembentuk massa
Mengikat air dan ion dalam lumen kolon, seperti metilsellulosa,efek setelah 12-24 jam
Agar agar,koloid hidrofil,hemisellulosa
d] Pencahar emolien
melunakkan tinja ,menurunkan tegangan permukaan,
Dioktil Na sulfosuksinat 24-48 jam
Parafin cair : reabsorbsi air menurun,gannguan absorbsi vitamin ,zat lemak
Na lauryl`sulfoasetat ,sorbitol,glyseropolyethylen.sebagai enema per rectal
5. Obat diare non spesifik
-Bersifat narkotik, misalnya Loperamid 2 mg ,diserap disal.cerna menghambat
Peristaltic/menekan peristaltik
- Berefek local,mengadsorbsi toksin,adstrigen
* Norit (karbon adsorben),Kaolin senyawa silikat
* Pektin berfungsi mengumpalkan,menarik air
* Attapulgit
6. Obat infeksi saluran cerna
A]. Tetrasiklin
Asal dari jamur Str.aureofaciens menghasilkan Klortetrasiklin
Str. Rimosus menghasilkan oksitetrasiklin
Macam 2 ; tetrasiklin,Doksisiklin,Minosiklin,Demetilklortetrasiklin
MA : menghambat sintesa protein,bakteriostatik.Spektrum antimikroba luas
Farmakokinetik :30-80 % Tetrasiklin diserap pada sal.cerna.Doksisiklin,Minosiklin
Diserap 90 persen,pada usus halus bag,atas dan lambung
Diganggu oleh adanya makanan,ph tinggi dan dengan
Antasida membentuk kompleks (kelat ). Dieskresi lewat ginjal
Pembagian : Absorbsi kurang baik masa paruh 6-9 jam : tetrasiklin,Klortetrasiklin
Oksitetrasiklin
Absorbsi lebih baik masa paruh 16 jam. Dosis 150 mg tiap 6 jam :
Demetilklortetrasiklin
Absorbsi baik sekali ,masa paruh 17-20 jam:Dosis100 g 2kali
Minosiklin,Doksisiklin
Terikat dengan jaringan tulang yangtumbuh membentuk komplek warna coklat
Sampai kelabu tua. Tetrasiklin yang sudah rusak membnetuk anhidro 4 epitetrasiklin
Menimbulkan poliuri,polidipsia,proteinuria,nausea,muntah, gangguan ginjal disebut
Fanconi syndrome.
B.] Kloramfenikol
Asal dari jamur Str. Venezuelae anti mikroba kuat,memngambat sintesa protein dengan
Jalan menghambat enzyme peptidil transferase. Bakteriosastik dapat menimbulkan anemia
Aplastik. Terdapat dalam sediaan palmintat dan stearat,kapsul 250 mg dan 500 mg.
Diserap dengan cepat pada sal.cerna dimetabolisme di hati dengan penambahan asam
Glukoronat. Dieskresi lewat ginjal.
Efek samping :1. Reaksi toksik bila kadar lebih 25 ug/ml deprsi sumsum tulang,pulih
Bila dosis dihentikan
2. Reaksi diduga kelainan gen atau idiosinkrasi berupa anemiaplasik
16. 3. Sindroma Gray apabila diberikan pada bayi neonatus premature
Turunan nya Thiamfenikol
Lebih aman dari Kloramfenikol tanpa adanya anemia apalstik
9. Hepatoprotektor dan regulator saluran cerna
Yang biasa digunakan : methionin, lecithine,curcumin sebagai hepatoprotektor
Methionin adalah suatu asam amino esensiale .pembentuk cholin.Cholin +
gliserofosfat+asam lemak menjadi lecithin suatu lipoprotein sebagai transport lemak di
darah.Methionin bagian dari beta globulin dari lipoprotein
Berguna sebagai lipotropic
Regulator saluran cerna :
a. Metoclopramid
Struktur mirip Prokainamid,tapi efek anestesi local kurang
Kemungkinan:
1. potensiasi dengan efek kolinergik
2. Efek langsung pada otot polos di usus
3. Penghambatan dopaminergik sentral
Pada saluran cerna : memperkuat tonus sfingter esophagus distal
pada gaster memperkuat kontraksi pada bgn antrum
memperbaiki kordinasi kontraksi antrum dan duodenum-mempercepat
Pengosongan lambung.kontraksi otot polos.
Sentral : bersifat anti emetic berdasarkan efek sentral dan perifer. Menaikkan ambang
Ambang rangsang muntah di CTZ. Diperifer menurunkan kepekaan syaraf
Visceral yang menghantar impuls aferen dari sal.cerna ke pusat muntah
Antagonis dopamine sentral merupak dasar anti emetic dan gejala ekxtrapi-
ramidal. Merangsang sekresi prolaktin memperbaiki laktasi.
Tidak boleh diberikan pada obstruksi, pendarahan, perforasi saluran cerna
Tablet dan injeksi 5 mg, 10 mg
Domperidone
Turunan benzimidazolin suatu antagonis dopamine seperti klorpromazin.
Mekanisme anti muntah mencegah refluks esophagus,meningkatkan tonus sfingter
Esophagus bgn bawah. Tidak menimbulkan efek sentral.
Tersedia bentuk tablet 10 mg dan syrup,dan supp.
Cisepride derivate dari domperidone
Kolelitolytik : Chenodeoxycholic acid, ursodeoxycholic acid (Urdaflak)
Obat hemorohoid :
Bismuth sub gallat,Bismuth subnitrat,Cinchonin(Borraginol)
Anusol , Anusol (H) zat adstrigent + Hydocortison
Ultraproct supp. (lidocain + adstrigent + Fluocortolone (steroid)