SlideShare a Scribd company logo
Kreano 7 (1) (2016): 24-30
Ju r n a l M a t e m a t i k a K r e a t i f - I n o v a t i f
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano
Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar
dan Keaktifan Siswa pada Materi Peluang
Nining Setyowati1
, Bambang Eko Susilo2
, Masrukan3
1
SMK N 1 Bawen1, Semarang, Central Java, Indonesia
2,3
Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Central Java, Indonesia
Coresponding Author Email: niningsetyowati.zahra@gmail.com1
;
bambang_eko_susilo@yahoo.co.id2
; m4sruk4n@yahoo.com3
DOI: http://dx.doi.org/10.15294/kreano.v7i1.4831
Received : January 2016; Accepted: April 2016; Published: June 2016
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar
dan keaktifan siswa mata diklat matematika kompetensi menerapkan konsep teori peluang di kelasXAP BSemester
2 SMK Negeri 1 Bawen. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas X
AP B SMK Negeri 1 Bawen sebanyak 35 siswa. Prosedur penelitian dimulai dengan penetapan fokus masalah, per-
encanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta analisis dan refleksi. Teknik pengambilan data
melalui teknik tes, observasi dan angket. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu penggunaan alat peraga dapat men-
ingkatkan hasil belajar matematika dan keaktifan siswa dalam menerapkan konsep teori peluang siswa kelas XAP B
SMK N 1 Bawen semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Keadaan tersebut dibuktikan oleh hasil analisis data bahwa
terjadi peningkatan nilai rata-rata dari 60,6 menjadi 85,4 dan peningkatan prosentase siswa yang tuntas belajar,
yaitu dari 57,15% menjadi 94,29%. Dari hasil tersebut disarankan sebaiknya guru mengembangkan pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga pada materi pelajaran yang lain dan guru cepat menganalisis setiap permasala-
han yang ada dalam pembelajaran.
Abstract
The purpose of this research was to determine whether the use of teaching aids can improve learning outcomes and
student activity in mathematics subjects with competence to apply the concept of probability theory in class X AP B 2nd
Semester SMK Negeri 1 Bawen.This research is a classroom action research.The subjects were students of class X AP B
SMK Negeri 1 Bawen, there are 35 students.The procedure begins with the establishment of the research focus of the
problem, action planning, action and observation, analysis and reflection. Data collection techniques through the testing
techniques, observation and questionnaires. Research results obtained that the use of teaching aids can improve mathe-
matics learning outcomes and student activity in applying the concept of probability theory class X AP B 2nd semester
SMK N 1 Bawen of the school year 2014/2015.The situation are evidenced by the results of data analysis that an increase
in the average value of 60.6 to 85.4 and an increase in the percentage of students who achieve mastery learning, ie from
57.15% to 94.29%. From these results suggested teachers should develop learning by using teaching aids in the subject
matter and teachers quickly analyze any existing problems in learning.
Keywoords: teaching aids, learning outcomes, probability
UNNES JOURNALS
© 2016 Semarang State University. All rights reserved
p-ISSN: 2086-2334; e-ISSN: 2442-4218
PENDAHULUAN
Mata diklat matematika merupakan salah
satumatadiklatadaptifyangdiajarkandiSMK
Negeri 1 Bawen di semua jurusan. Materi ma-
tematika dibedakan dalam dua rumpun yaitu
Teknik dan Pariwisata. Teknik untuk jurusan
Agribisnis hasil pertanian (AHP), Agribisnis
tanaman dan hultikultura (ATPH), Agribisnis
tanaman perkebunan (ATP, Agribisnis ternak
ruminansia (ATR), Agribisnis ternak unggas
(ATU) dan Mekanisasi pertanian (MP), Pari-
wisata untuk jurusan Tata boga (TB) dan Ako-
modasi perhotelan (AP). Kriteria ketuntasan
minimal (KKM) untuk mata diklat matematika
adalah 75.
Hasil belajar matematika siswa kelas X
AP B SMK Negeri 1 Bawen masih rendah. Hal
ini dapat dilihat dari rendahnya hasil ulangan
Kreano 7 (1) (2016): 24-30 25
UNNES JOURNALS
|
harian tiap kompetensi. Rata-rata hasil ulan-
gan siswa masih di bawah KKM dan jumlah
siswa yang mencapai batas tuntas yaitu nilai
ulangan harian ≥ 75 masih jauh dari harapan.
Pada umumnya setiap diadakan ulangan ha-
rian, paling tidak 50% siswa atau bahkan lebih
harus mengikuti remidiasi karena nilai yang
dicapai di bawah KKM yaitu di bawah 75. Pada
ulangan akhir semester 1 tahun 2014/2015 di-
peroleh hasil bahwa rata-rata nilai matema-
tika yang dicapai adalah 50,1 dengan jumlah
siswa yang belum mencapai KKM (nilai ku-
rang dari 75) sebanyak 21 siswa atau 61,76%.
Hal ini tentu saja masih sangat jauh dari hara-
pan karena nilai rata-rata yang dicapai masih
di bawah KKM (75) dan jumlah siswa yang be-
lum tuntas lebih dari 50%.
Hal tersebut kemungkinan disebab-
kan karena masih ada siswa yang tidak me-
nunjukkan respon positif terhadap pelajaran
matematika. Hal tersebut dapat dilihat dari
beberapa hal, antara lain: (1) sebagian siswa
beranggapan matematika merupakan pela-
jaran yang tidak menarik, sulit dan membo-
sankan bahkan menakutkan sehingga siswa
kurang tertarik untuk belajar matematika, (2)
masih ada siswa yang kurang memperhatikan
saat guru menjelaskan suatu materi, misalnya
dengan bergurau atau berbicara sendiri den-
gan temannya, (3) siswa kurang aktif bertanya
sehingga guru tidak mengetahui apakah sis-
wa sudah dapat memahami penjelasan guru
atau belum yang mungkin disebabkan siswa
takut atau bahkan siswa tidak tahu apa yang
mesti ditanyakan, (4) siswa belum mempuny-
ai keberanian untuk mengemukakan penda-
pat, misalnya ada pertanyaan dari guru, sis-
wa tidak menjawab kalau tidak ditunjuk oleh
guru, (5) pada saat mengerjakan latihan soal
kadang-kadang ada siswa yang justru men-
gerjakan pekerjaan lain, misalnya ada tugas
dari pelajaran lain, dan (6) siswa mengantuk
pada saat pelajaran matematika. Hal ini me-
nunjukkan siswa kurang berminat terhadap
pelajaran matematika.
Penyebab rendahnya hasil belajar ma-
tematika yang lain adalah kurang bervaria-
sinya metode pembelajaran yang diberikan
guru. Guru sering menggunakan metode dis-
kusi sehingga siswa selalu mencari solusi dan
jawaban sendiri dari soal-soal yang ada pada
buku paket. Guru hanya mendampingi siswa
berdiskusi dan membenarkan jawaban siswa
jika jawaban siswa kurang tepat saat presen-
tasi. Dampak metode diskusi adalah ada se-
bagian siswa yang kurang aktif dalam diskusi
yang disebabkan karena kejenuhan sehingga
siswa kurang termotivasi untuk belajar man-
diri. Di dalam pembelajaran guru juga belum
memanfaatkan penggunaan media pembela-
jaran seperti alat peraga untuk menarik per-
hatian dan minat siswa sehingga pembelaja-
ran berjalan secara optimal.
Berdasarkan uraian tersebut penulis
tertarik untuk melakukan suatu upaya me-
ningkatkan hasil belajar matematika dengan
menggunakan alat peraga karena dengan
menggunakan alat peraga diharapkan proses
belajar mengajar menjadi lebih variatif, lebih
menarik dan dapat meningkatkan peran ak-
tif siswa. Permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini adalah: (1) apakah penggunaan
alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kompetensi menerapkan konsep teori
peluang di kelas X AP B semester 2 SMK Ne-
geri 1 Bawen Tahun Pelajaran 2014/2015, dan
(2) apakah penggunaan alat peraga dapat me-
ningkatkan keaktifan siswa pada kompetensi
menerapkan konsep teori peluang di kelas X
AP B semester 2 SMK Negeri 1 Bawen Tahun
Pelajaran 2014/2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk men-
getahui apakah penggunaan alat peraga da-
pat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan
siswa kompetensi menerapkan konsep teori
peluang di kelas X AP B semester 2 SMK Ne-
geri 1 BawenTahun Pelajaran 2014/2015.
Matematika adalah ilmu yang mempe-
lajari obyek abstrak (berupa ide, proses dan
penalaran) yang tersusun secara hierarkis dan
penalaran deduktif. Menurut Gagne (Rusef-
fendi, 1988: 138) matematika mempunyai dua
obyek yaitu: (1) obyek tak langsung yang be-
rupa kemampuan menyelidiki dan memecah-
kan masalah, mandiri (belajar, bekerja, dan
lain-lain), bersikap positif terhadap matema-
tika dan mengerti bagaimana seharusnya be-
lajar; dan (2) obyek langsung yang terdiri dari:
fakta, keterampilan(skill), konsep, dan aturan.
Dalam proses belajar matematika terjadi pro-
ses berpikir yaitu melakukan kegiatan mental
berupa menyusun hubungan-hubungan antar
26 Nining Setyowati et al, Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan ...
UNNES JOURNALS
bagian-bagian informasi seperti pengertian,
rumus kemudian dapat menarik kesimpulan
dan memecahkan permasalahan.
MenurutHudoyo(1998:6),faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya proses belajar
dan mengajar matematika antara lain: pe-
serta didik/siswa, pengajar/guru, sarana dan
prasarana, dan penilaian. Pada kenyataannya
masih banyak siswa yang mengalami kesuli-
tan belajar matematika. Hal ini bisa disebab-
kan oleh faktor internal maupun faktor eks-
ternal. Secara khusus kesulitan yang dialami
siswa dalam belajar matematika antara lain:
kesulitan dalam penguasaan konsep, kesuli-
tan dalam belajar dan menggunakan prinsip,
kesulitan memecahkan soal berbentuk verbal,
dan kesulitan dalam melakukan perhitungan.
Hasil belajar merupakan perubahan pe-
rilaku yang diperoleh siswa setelah mengala-
mi aktivitas belajar (Anni et. al, 2005). Perole-
han aspek-aspek perubahan perilaku tersebut
tergantung pada apa yang dipelajari oleh sis-
wa. Jika siswa mempelajari pengetahuan ten-
tang konsep maka perubahan perilaku yang
diperoleh berupa penguasaan konsep. Dalam
pembelajaran, perubahan perilaku yang harus
dicapai siswa setelah melakukan aktivitas be-
lajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Menurut Anni et. al (2005) hasil belajar men-
cakup tiga ranah, yaitu: kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Menurut Fathurrohman & Sutikno
(2007: 67) fungsi media pembelajaran adalah:
(1) menarik perhatian siswa, (2), membantu
untuk mempercepat pemahaman dalam pro-
ses pembelajaran, (3) memperjelas penyajian
pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan), (4) men-
gatasi keterbatasan ruang, (4) pembelajaran
lebih komunikatif dan produktif, (5) waktu
pembelajaran bisa dikondisikan, (6) menghi-
langkan kebosanan siswa dalam belajar, (7)
meningkatkan motivasi siswa dalam mem-
pelajari sesuatu/ menimbulkan gairah belajar,
(8) melayani gaya belajar siswa yang berane-
ka ragam, (9) meningkatkan kadar keaktifan/
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelaja-
ran. Menurut Fathurrohman & Sutikno (2007:
70) kriteria dalam pemilihan media pembe-
lajaran adalah (1) dapat menarik minat siswa
untuk belajar, (2) materi yang terkandung da-
lam media tersebut penting dan berguna bagi
siswa, (3) sebagai sumber pembelajaran yang
pokok isinya relevan dengan kurikulum yang
berlaku, (4) materi yang disajikan otentik dan
aktual, atau informasi yang sudah lama dike-
tahui dan peristiwanya telah terjadi, (5) fakta
dan konsepnya terjamin kecermatannya atau
ada suatu hal yang masih diragukan, (6) for-
mat penyajiannya berdasarkan tata urutan
belajar yang logis, (7) pandangannya obyek-
tif dan tidak mengandung unsur propagan-
da atau hasutan terhadap siswa, (8) narasi,
gambar, efek, warna dan sebagainya meme-
nuhi syarat standar kualitas teknis, (9) bobot
penggunaan bahasa, simbol-simbol, ilustrasi
sesuai dengan tingkat kematangan berpikir
siswa, dan (10) sudah diuji kesahihannya (va-
liditasnya).
RochmaddalamPriambodoet.al(2014)
menyatakan bahwa dalam pembelajaran ma-
tematika, khususnya dalam menanamkan
konsep matematika, dengan menggunakan
alat peraga menyebabkan pengalaman anak
semakin luas berdasarkan sesuatu yang nya-
ta. Selain itu Sugiarto dalam Fujiati & Mastur
(2014) juga mengungkapkan bahwa dalam
proses pembelajaran matematika sebaiknya
siswa diberi kesempatan memanipulasi ben-
da-benda konkret atau alat peraga yang di-
rancang secara khusus dan dapat diotak-atik
oleh siswa dalam memahami suatu konsep
matematika.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri
1 Bawen yang beralamat di jalan Kartini no.
119 Bawen. Penelitian dilaksanakan di SMK
Negeri 1 Bawen karena peneliti merupakan
guru/ pengajar di sekolah tersebut sehingga
tidak mengganggu aktivitas belajar menga-
jar. Penelitian dilaksanakan selama 2, 3 bulan
yaitu bulan Maret 2014 sampai April 2015 se-
cara periodik seminggu 2 kali yaitu pada saat
jam pelajaran matematika (Pelajaran mate-
matika diberikan 4 jam pelajaran dalam se-
minggu). Waktu terebut dipilih karena sesuai
dengan program pembelajaran yang telah
dibuat (Program Semester dan Satuan Acara
Pembelajaran) yaitu kompetensi Menerapkan
konsep teori peluang diberikan pada kelas X
AP B bulan Maret dengan alokasi waktu 16
Kreano 7 (1) (2016): 24-30 27
UNNES JOURNALS
|
Jam Pelajaran. Subjek penelitian adalah siswa
kelas X AP B SMK Negeri 1 Bawen yang ber-
jumlah 35 siswa dengan jumlah siswa laki-laki
12 anak dan jumlah siswa perempuan 23 anak.
Teknik pengumpulan data dalam pene-
litian ini menggunakan teknik tes, observasi,
dan angket. Tes digunakan untuk pengumpu-
landatamengenaihasilbelajarsiswa.Tesyang
digunakan berupa tes uraian dan merupakan
post tes. Observasi digunakan untuk menda-
patkan gambaran tentang pelaksanaan peng-
gunaan alat peraga dalam pembelajaran dan
untuk mengetahui efektivitas penggunaan
alat peraga. Aspek yang diobservasi adalah
keseriusan, keaktifan dan kerja sama siswa
dalam pembelajaran. Observasi dilakukan se-
lama proses pembelajaran berlangsung dan
dilakukan oleh kolaborator.Angket digunakan
untuk mendapatkan gambaran minat siswa
terhadap pembelajaran pada kompetensi me-
nerapkan konsep teori peluang dengan meng-
gunakan alat peraga
Untuk menjamin kepercayaan data
yang diperoleh melalui penelitian maka perlu
dilakukan validasi data dengan cara triangula-
si sumber lain yaitu dengan pengecekan me-
lalui informasi lain. Secara teknis triangulasi
dilakukan dengan guru lain/guru sejawat.Tek-
nik analisis data dalam penelitian ini menggu-
nakan teknik deskriptif yang dilakukan den-
gan tiga cara, yaitu: (1) reduksi data, (2)
penyajian data, (3) penarikan simpulan.
Penelitian tindakan kelas dilakukan da-
lam dua siklus yang masing-masing terdiri
dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refleksi. Alat peraga yang digunakan adalah
mata uang logam Rp. 500,00, dadu, satu set
kartu bridge, satu set kartu huruf “MATEMA-
TIKA”, satu set kartu angka 0 sampai dengan
9, dan manik-manik. Indikator keberhasilan
penelitian tindakan ini adalah: (1) meningkat-
nya perhatian, minat dan peran aktif siswa da-
lam belajar, dan (2) sekurang-kurangnya 85%
siswa mendapatkan nilai sekurang-kurangnya
75 (sama dengan KKM).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan/ observasi diperoleh
hasil seperti pada Tabel 1.Sedangkan dari ha-
sil tes/evaluasi diperoleh data: (1) rata-rata
nilai yang dicapai adalah 60,6, (2) jumlah sis-
wa yang belum mencapai KKM adalah 15 sis-
wa atau 42,85%, dan (3) jumlah siswa yang
mencapai KKM adalah 20 siswa atau sebesar
57,15%.
Tabel 1. Hasil Observasi Siklus I
Pengamatan
Jumlah Siswa dengan Skor
1 2 3 4 5
Keseriusan
Keaktifan
Kerja sama
2
4
3
6
3
13
16
14
9
7
9
8
4
5
2
Angket yang diberikan kepada siswa
terdiri dari lima pernyataan dengan pilihan
jawaban ya dan tidak. Terhadap pernyataan
saya senang terhadap pelajaran matematika
khususnya materi peluang sebanyak 30 siswa
menjawab ya dan 5 siswa menjawab tidak.
Pernyataan kedua, menurut saya materi pe-
luang ada manfaatnya sehingga perlu diberi-
kan. Terhadap pernyataan tersebut sebanyak
20 siswa menjawab ya dan 15 siswa menjawab
tidak. Untuk pernyataan saya mengalami ke-
sulitan dalam mempelajari materi peluang
ternyata didapatkan hasil, 13 siswa menjawab
ya dan 22 siswa menjawab tidak. Sementara
itu 33 siswa menjawab ya dan 2 siswa menja-
wab tidak untuk pernyataan saya senang jika
dalam mempelajari materi peluang digunakan
alat peraga. Pernyataan berikutnya adalah
dengan menggunakan alat peraga saya lebih
mudah memahami materi peluang, sebanyak
32 siswa menjawab ya dan 3 siswa menjawab
tidak.
Dari hasil tes/evaluasi diperoleh data:
(1) rata-rata nilai yang dicapai adalah 85,4,
(2) jumlah siswa yang belum mencapai KKM
adalah 2 siswa atau 5,71 %, dan (3) jumlah sis-
wa yang mencapai KKM adalah 33 siswa atau
94,29%. Dari hasil pengamatan/observasi di-
peroleh hasil seperti padaTabel 2.
Tabel 2. Hasil Observasi Siklus II
Pengamatan
Jumlah SIswa yang dengan Skor
1 2 3 4 5
Keseriusan
Keaktifan
Kerja sama
-
-
-
-
1
-
10
6
7
18
18
20
7
10
8
Angket yang diberikan kepada siswa
terdiri dari lima pernyataan dengan pilihan
28 Nining Setyowati et al, Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan ...
UNNES JOURNALS
jawaban ya dan tidak. Terhadap pernyataan
saya senang terhadap pelajaran matematika
khususnya materi peluang sebanyak 32 siswa
menjawab ya dan 3 siswa menjawab tidak.
Pernyataan kedua, menurut saya materi pe-
luang ada manfaatnya sehingga perlu diberi-
kan. Terhadap pernyataan tersebut sebanyak
25 siswa menjawab ya dan 10 siswa menjawab
tidak. Untuk pernyataan saya mengalami ke-
sulitan dalam mempelajari materi peluang
ternyata didapatkan hasil, 9 siswa menjawab
ya dan 26 siswa menjawab tidak. Sementara
itu 33 siswa menjawab ya dan 2 siswa menja-
wab tidak untuk pernyataan saya senang jika
dalam mempelajari materi peluang digunakan
alat peraga. Pernyataan berikutnya adalah
dengan menggunakan alat peraga saya lebih
mudah memahami materi peluang, sebanyak
34 siswa menjawab ya dan 1 siswa menjawab
tidak.
Siklus I
Dari tabel hasil observasi/pengamatan dapat
dilihat bahwa sebagian besar siswa menun-
jukkan respon yang cukup baik. Dalam hal ke-
seriusan, siswa paling banyak (16 siswa atau
45,71%) berada pada taraf cukup baik. Keak-
tifan siswa juga paling banyak berada pada
katagori cukup baik yaitu sebanyak 14 siswa
atau 40%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
cukup tertarik dengan pembelajaran yang
menggunakan alat peraga sehingga siswa
serius dalam memperhatikan dan mau ter-
libat aktif dalam pembelajaran. Hal ini sesuai
dengan penelitian Mariya (2013) bahwa alat
peraga membantu efektivitas pembelajaran.
Sedangkan untuk kerja sama, ternyata paling
banyak siswa (14 siswa atau 40%) berada pada
katagori kurang. Masih banyak siswa yang be-
lum menunjukkan aktivitas kerja sama baik
dalam menjawab pertanyaan maupun dalam
mengerjakan soal.
Daritabelhasilangketdapatdilihatbah-
wa sebagian besar siswa menunjukkan minat
yang positif terhadap kompetensi peluang.
Siswa merasa senang mempelajari materi
peluang dan menyambut positif penggunaan
alat peraga dalam pembelajaran karena siswa
merasa lebih mudah mempelajari materi pe-
luang jika menggunakan alat peraga. Respon
yang berbeda ditunjukkan pada pertanyaan
apakah peluang ada manfaatnya? Sebanyak
20 siswa menjawab tidak. Hal ini berarti masih
banyak ssiwa yang belum mengetahui man-
faat dari mempelajari materi peluang.
Nilai rata-rata sebesar 60,6 masih di ba-
wah KKM sehingga hasil ini masih belum se-
suai harapan. Dari jawaban-jawaban siswa da-
pat dikategorikan beberapa kesalahan yang
umum dilakukan siswa dalam mengerjakan
soal, yaitu: (1) belum memahami konsep ru-
ang sampel dan kejadian, sehingga siswa ba-
nyak melakukan kesalahan dalam menentu-
kan banyaknya ruang sampel atau banyaknya
anggota kejadian, pada mumnya siswa belum
bisa membedakan ruang sampel dan keja-
dian; (2) belum memahami atau lupa rumus
peluang suatu kejadian, siswa baru menentu-
kan ruang sampel dan kejadian, tetapi belum
menentukan peluang suatu kejadian; (3) ku-
rang teliti dalam perhitungan, siswa banyak
melakukan kesalahan dalam perhitungan, sis-
wa yang belum mencapai KKM yaitu 15 siswa
atau 42,85% yang menunjukkan bahwa masih
banyak siswa yang belum memahami konsep
peluang suatu kejadian.
Dari siklus I diperoleh temuan-temuan
sebagai berikut: (1) keaktifan siswa kurang
merata, pada saat pembelajaran terlihat bah-
wa siswa yang aktif dalam pembelajaran ku-
rang merata, siswa yang aktif hanya beberapa
anak, misalnya pada saat guru bertanya, yang
berani mengemukakan pendapat hanya sis-
wa itu-itu saja; (2) masih dijumpai siswa yang
kurang serius dalam pembelajaran, saat pem-
belajaran berlangsung masih ada siswa yang
bercanda atau bicara sendiri dengan teman-
nya. Hal itu juga terjadi pada saat ada siswa
yang mendemonstrasikan suatu percobaan,
ada beberapa siswa yang tidak memperha-
tikan sehingga saat percobaan selesai justru
minta diulangi lagi atau belum jelas dengan
demonstrasi yang dilakukan. Kadang-kadang
siswa memberikan komentar yang kurang
baik saat ada siswa lain yang maju atau men-
demonstrasikan suatu percobaan, misalnya
meledek siswa yang salah saat mengerjakan
soal. (3) Guru kurang merata dalam memberi-
kan giliran kepada siswa, belum semua siswa
mendapat giliran untuk maju mengerjakan
soal ataupun untuk melakukan demonstrasi
Kreano 7 (1) (2016): 24-30 29
UNNES JOURNALS
|
karena keterbatasan waktu. Hal ini menye-
babkan ada siswa yang kurang dilibatkan da-
lam pembelajaran sehingga mengantuk dan
bosan. (4) Siswa kurang menunjukkan kerja
sama, pada saat latihan soal siswa cenderung
mengerjakan sendiri, tidak berdiskusi den-
gan teman. (5) Siswa masih bingung dengan
konsep ruang sampel dan kejadian, meskipun
sudah dijelaskan dengan menggunakan alat
peraga, ternyata masih banyak siswa yang
bingung dengan konsep ruang sampel dan
kejadian. Siswa belum dapat membedakan
keduanya. Hal ini terlihat dari jawaban-jawa-
ban siswa pada saat tes/evaluasi. (6) Siswa be-
lum berani mengemukakan pendapat, pada
saat guru melontarkan pertanyaan-pertany-
aan lisan siswa belum berani mengemukakan
pendapat padahal sebenarnya mereka mem-
punyai ide atau gagasan sendiri namun tidak
dikemukakan. Hal ini kemungkinan disebab-
kan karena siswa malu, tidak percaya diri dan
takut salah. (7) Siswa kurang berani bertanya,
pada saat dijelaskan siswa cenderung diam
sehingga guru tidak tahu apakah siswa su-
dah jelas atau belum. Guru sebenarnya sudah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas, namun
hal ini belum dimanfaatkan oleh siswa.
Hal-hal tersebut kemungkinan penye-
bab dari masih rendahnya hasil tes pada siklus
I. Oleh karena itu diperlukan perbaikan-per-
baikan pada siklus II agar hasil yang diperoleh
lebih baik, antara lain dengan membuat pan-
duan diskusi untuk mengatasi kekurangan da-
lam siklus I.
Siklus II
Dari tabel hasil observasi terlihat bahwa seba-
gian besar siswa berada pada katagori baik,
dalam hal keseriusan (18 siswa atau 51,42%),
keaktifan (18 siswa atau 51,42%) dan kerja
sama (20 siswa atau 57,17%). Pada siklus II
hampir tidak ada lagi siswa yang berada pada
kategori kurang atau sangat kurang, hanya
ada 1 siswa yang keaktifannya kurang.
Dari tabel hasil angket terlihat bahwa
terjadi peningkatan jumlah siswa yang me-
nunjukkan minat positif terhadap materi pelu-
ang. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan
yang cukup tajam, yaitu nilai rata-rata yang
dicapai sebesar 85,4. Dibandingkan dengan
siklus I meningkat sebesar 24,8. Banyaknya
siswa yang belum mencapai KKM juga ber-
kurang banyak, yaitu tinggal 2 siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa sudah memahami
konsep peluang suatu kejadian dan mampu
menerapkannya dalam mengerjakan soal.
Siswa juga lebih teliti dalam melakukan perhi-
tungan sehingga kesalahan menghitung tidak
banyak terjadi.
Dari hasil siklus II dapat dikatakan bah-
wa sudah terjadi perbaikan-perbaikan dari
siklus I. Hal-hal yang menjadi kekurangan di
siklus I sudah dapat diatasi pada siklus II.
Antar Siklus
Dari siklus I ke siklus II terjadi peningka-
tan dalam hal keseirusan, keaktifan dan kerja
sama. Pada siklus I, sebagian besar siswa be-
rada pada kategori cukup baik untuk keseri-
usan dan keaktifan,tetapi kerja sama berada
pada katagori kurang, namun pada sikus II, se-
bagian besar siswa berada pada katagori baik,
untuk semua aspek (keseriusan, keaktifan dan
kerja sama). Hal ini menunjukkan bahwa den-
gan menggunakan alat peraga siswa menja-
di lebih tertarik sehingga siswa benar-benar
memperhatikan, terlibat aktif dalam pembe-
lajaran dan bisa bekerja sama dalam mema-
hami materi peluang.
Respon positif terhadap kompetensi pe-
luang juga mengalami peningkatan dari siklus
I ke siklus II. Hal ini ditunjukkan dengan me-
ningkatnya jumlah siswa yang memberikan
respon positif. Hasil belajar siswa dapat dilihat
dalam Gambar 1.
Gambar 1. Nilai Rata-rata Siswa
Dari Gambar 1 terlihat jelas bahwa ha-
sil belajar siswa mengalami peningkatan yang
cukup tajam, yaitu dari nilai rata-rata 50,1
30 Nining Setyowati et al, Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan ...
UNNES JOURNALS
menjadi 60,6 pada siklus I dan pada siklus II
menjadi 85,4.
Gambar 2. Siswa yang Mencapai KKM
Pada Gambar 2 persentase siswa yang
mencapai KKM juga mengalami peningka-
tan yaitu dari 38,24% pada Kondisi Awal pada
Siklus I menjadi 57,15% dan pada Siklus II
menjadi 94.29%.
Hal ini terkait dengan meningkatnya
respon positif siswa terhadap pembelajaran
dan tingginya minat siswa terhadap pembela-
jaran (didapat dari hasil pengamatan dan ang-
ket). Penggunaan alat peraga ternyata men-
jadi daya tarik tersendiri bagi siswa karena
pembelajaran menjadi lebih bervariasi, tidak
monoton dan melibatkan peran aktif siswa.
Dengan demikian siswa menjadi lebih mudah
memahami materi dan akhirnya hasil belajar
yang diperoleh meningkat.
SIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa dengan penggunaan alat
peraga, hasil belajar siswa kompetensi mene-
rapkan konsep teori peluang di kelas X AP B
semester 2SMK Negeri 1 BawenTahun Pelaja-
ran 2014/2015 meningkat 18.91% pada siklus
I dan meningkat 37.14% pada siklus II. Keak-
tifan mendapatkan kategori cukup baik seba-
nyak 40% pada siklus I dan meningkat pada
siklus II menjadi 51,42%. Berdasarkan hasil
dan pembahasan disarankan sebaiknya (1)
guru mengembangkan pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga pada materi pela-
jaran yang lain, sehingga siswa menjadi lebih
mudah menyerap dan memahami materi pe-
lajaran yang disampaikan guru; (2) keaktifan
siswa dalam pembelajaran lebih diperhatikan
guru sehingga lebih mudah dalam memahami
suatu materi; dan (3) guru lebih cepat menga-
nalisis setiap permasalahan yang muncul pada
setiap siklus, sehingga pada siklus selanjutnya
dapat secara tepat dicarikan pemecahannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anni, C.T., et. al. (2005). Psikologi Belajar. Semarang:
UPT MKK UNNES
Fathurrohman, P. &Sutikno, M.S. (2007). Strategi Belajar
Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan
Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama.
Fujiati, I. (2014). Keefektifan Model Pogil Berbantuan
Alat Peraga Berbasis Etnomatematika Terha-
dap Kemampuan Komunikasi Matematis. Unnes
Journal of Mathematics Education, 3(3).
Hudoyo, H. (1998). Strategi Mengajar Belajar Matema-
tika. Malang: IKIP Malang
Mariya, D., Zaenuri, Z., & Pujiastuti, E. (2013). Keefek-
tifan Pembelajaran Model SAVI Berbantuan
Alat Peraga terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah. Unnes Journal of Mathematics Educa-
tion, 2(2).
Priambodo,A.S. (2014). Keefektifan Model LearningCy-
cle Berbantuan Alat Peraga Terhadap Kemam-
puan Komunikasi Matematis. Unnes Journal of
Mathematics Education, 3(2).
Ruseffendi, ET. 1988. Pengantar Kepada Membantu Guru
Mengembangkan Kompetensinya dalam Penga-
jaran Matematika untuk meningkatkan CBSA.
Bandung:Tarsito.

More Related Content

Similar to 05. media peraga materi peluang.pdf

Artikel Academic Writing
Artikel Academic WritingArtikel Academic Writing
Artikel Academic Writing
marselladia
 
176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas
176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas
176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas
Minarni Minarni
 
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
AsriSiregar1
 
Ipi6884
Ipi6884Ipi6884
Bab i.3 doc
Bab i.3 docBab i.3 doc
Bab i.3 doc
Arif Mbojo
 
Latihan ptk desi r
Latihan ptk desi rLatihan ptk desi r
Latihan ptk desi r
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tes
anggadiyan
 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...
girisatria
 
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdfMeningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
NiaFauziah2
 
Penelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smpPenelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smp
Fenty Simanungkalit
 
Seminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitianSeminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitianNeneng Khairani
 
Karil Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilKaril Muhamad Syahril
Karil Muhamad Syahril
Muhamad Syahril
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
STKIP MUHAMMADIYAH PAGARALAM
 
14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx
14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx
14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx
IshakIshak37
 
Artikel pendidikan
Artikel pendidikanArtikel pendidikan
Artikel pendidikan
Arista Kurniawati
 
rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
NERRU
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
NERRU
 

Similar to 05. media peraga materi peluang.pdf (20)

4
44
4
 
Artikel Academic Writing
Artikel Academic WritingArtikel Academic Writing
Artikel Academic Writing
 
176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas
176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas
176913 id-upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-prestas
 
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
 
Ipi6884
Ipi6884Ipi6884
Ipi6884
 
Bab i.3 doc
Bab i.3 docBab i.3 doc
Bab i.3 doc
 
Latihan ptk desi r
Latihan ptk desi rLatihan ptk desi r
Latihan ptk desi r
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tes
 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...
 
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdfMeningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
 
Penelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smpPenelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smp
 
Seminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitianSeminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitian
 
Karil Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilKaril Muhamad Syahril
Karil Muhamad Syahril
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx
14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx
14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx
 
Artikel pendidikan
Artikel pendidikanArtikel pendidikan
Artikel pendidikan
 
rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati rancangan PTK Aulia rahmawati
rancangan PTK Aulia rahmawati
 
Laporan pkp ut
Laporan pkp utLaporan pkp ut
Laporan pkp ut
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN ...
 

More from ZULPANSSi

06. MakalahPendidikanKarakterRevisiInovasiPendidikanKelompok4A1.pdf
06. MakalahPendidikanKarakterRevisiInovasiPendidikanKelompok4A1.pdf06. MakalahPendidikanKarakterRevisiInovasiPendidikanKelompok4A1.pdf
06. MakalahPendidikanKarakterRevisiInovasiPendidikanKelompok4A1.pdf
ZULPANSSi
 
02. Pemanfaatan Alat peraga sebagai sumber belajar.pdf
02. Pemanfaatan Alat peraga sebagai sumber belajar.pdf02. Pemanfaatan Alat peraga sebagai sumber belajar.pdf
02. Pemanfaatan Alat peraga sebagai sumber belajar.pdf
ZULPANSSi
 
04. media peraga mata pelajarn IPA.pdf
04. media peraga mata pelajarn IPA.pdf04. media peraga mata pelajarn IPA.pdf
04. media peraga mata pelajarn IPA.pdf
ZULPANSSi
 
03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf
03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf
03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf
ZULPANSSi
 
07. artikel menjadi guru populer.pdf
07. artikel menjadi guru populer.pdf07. artikel menjadi guru populer.pdf
07. artikel menjadi guru populer.pdf
ZULPANSSi
 
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
ZULPANSSi
 

More from ZULPANSSi (6)

06. MakalahPendidikanKarakterRevisiInovasiPendidikanKelompok4A1.pdf
06. MakalahPendidikanKarakterRevisiInovasiPendidikanKelompok4A1.pdf06. MakalahPendidikanKarakterRevisiInovasiPendidikanKelompok4A1.pdf
06. MakalahPendidikanKarakterRevisiInovasiPendidikanKelompok4A1.pdf
 
02. Pemanfaatan Alat peraga sebagai sumber belajar.pdf
02. Pemanfaatan Alat peraga sebagai sumber belajar.pdf02. Pemanfaatan Alat peraga sebagai sumber belajar.pdf
02. Pemanfaatan Alat peraga sebagai sumber belajar.pdf
 
04. media peraga mata pelajarn IPA.pdf
04. media peraga mata pelajarn IPA.pdf04. media peraga mata pelajarn IPA.pdf
04. media peraga mata pelajarn IPA.pdf
 
03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf
03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf
03. Meningkatkan pembelajaran membaca siswa kelas 1.pdf
 
07. artikel menjadi guru populer.pdf
07. artikel menjadi guru populer.pdf07. artikel menjadi guru populer.pdf
07. artikel menjadi guru populer.pdf
 
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 

05. media peraga materi peluang.pdf

  • 1. Kreano 7 (1) (2016): 24-30 Ju r n a l M a t e m a t i k a K r e a t i f - I n o v a t i f http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa pada Materi Peluang Nining Setyowati1 , Bambang Eko Susilo2 , Masrukan3 1 SMK N 1 Bawen1, Semarang, Central Java, Indonesia 2,3 Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Central Java, Indonesia Coresponding Author Email: niningsetyowati.zahra@gmail.com1 ; bambang_eko_susilo@yahoo.co.id2 ; m4sruk4n@yahoo.com3 DOI: http://dx.doi.org/10.15294/kreano.v7i1.4831 Received : January 2016; Accepted: April 2016; Published: June 2016 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa mata diklat matematika kompetensi menerapkan konsep teori peluang di kelasXAP BSemester 2 SMK Negeri 1 Bawen. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas X AP B SMK Negeri 1 Bawen sebanyak 35 siswa. Prosedur penelitian dimulai dengan penetapan fokus masalah, per- encanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta analisis dan refleksi. Teknik pengambilan data melalui teknik tes, observasi dan angket. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu penggunaan alat peraga dapat men- ingkatkan hasil belajar matematika dan keaktifan siswa dalam menerapkan konsep teori peluang siswa kelas XAP B SMK N 1 Bawen semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Keadaan tersebut dibuktikan oleh hasil analisis data bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata dari 60,6 menjadi 85,4 dan peningkatan prosentase siswa yang tuntas belajar, yaitu dari 57,15% menjadi 94,29%. Dari hasil tersebut disarankan sebaiknya guru mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga pada materi pelajaran yang lain dan guru cepat menganalisis setiap permasala- han yang ada dalam pembelajaran. Abstract The purpose of this research was to determine whether the use of teaching aids can improve learning outcomes and student activity in mathematics subjects with competence to apply the concept of probability theory in class X AP B 2nd Semester SMK Negeri 1 Bawen.This research is a classroom action research.The subjects were students of class X AP B SMK Negeri 1 Bawen, there are 35 students.The procedure begins with the establishment of the research focus of the problem, action planning, action and observation, analysis and reflection. Data collection techniques through the testing techniques, observation and questionnaires. Research results obtained that the use of teaching aids can improve mathe- matics learning outcomes and student activity in applying the concept of probability theory class X AP B 2nd semester SMK N 1 Bawen of the school year 2014/2015.The situation are evidenced by the results of data analysis that an increase in the average value of 60.6 to 85.4 and an increase in the percentage of students who achieve mastery learning, ie from 57.15% to 94.29%. From these results suggested teachers should develop learning by using teaching aids in the subject matter and teachers quickly analyze any existing problems in learning. Keywoords: teaching aids, learning outcomes, probability UNNES JOURNALS © 2016 Semarang State University. All rights reserved p-ISSN: 2086-2334; e-ISSN: 2442-4218 PENDAHULUAN Mata diklat matematika merupakan salah satumatadiklatadaptifyangdiajarkandiSMK Negeri 1 Bawen di semua jurusan. Materi ma- tematika dibedakan dalam dua rumpun yaitu Teknik dan Pariwisata. Teknik untuk jurusan Agribisnis hasil pertanian (AHP), Agribisnis tanaman dan hultikultura (ATPH), Agribisnis tanaman perkebunan (ATP, Agribisnis ternak ruminansia (ATR), Agribisnis ternak unggas (ATU) dan Mekanisasi pertanian (MP), Pari- wisata untuk jurusan Tata boga (TB) dan Ako- modasi perhotelan (AP). Kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mata diklat matematika adalah 75. Hasil belajar matematika siswa kelas X AP B SMK Negeri 1 Bawen masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil ulangan
  • 2. Kreano 7 (1) (2016): 24-30 25 UNNES JOURNALS | harian tiap kompetensi. Rata-rata hasil ulan- gan siswa masih di bawah KKM dan jumlah siswa yang mencapai batas tuntas yaitu nilai ulangan harian ≥ 75 masih jauh dari harapan. Pada umumnya setiap diadakan ulangan ha- rian, paling tidak 50% siswa atau bahkan lebih harus mengikuti remidiasi karena nilai yang dicapai di bawah KKM yaitu di bawah 75. Pada ulangan akhir semester 1 tahun 2014/2015 di- peroleh hasil bahwa rata-rata nilai matema- tika yang dicapai adalah 50,1 dengan jumlah siswa yang belum mencapai KKM (nilai ku- rang dari 75) sebanyak 21 siswa atau 61,76%. Hal ini tentu saja masih sangat jauh dari hara- pan karena nilai rata-rata yang dicapai masih di bawah KKM (75) dan jumlah siswa yang be- lum tuntas lebih dari 50%. Hal tersebut kemungkinan disebab- kan karena masih ada siswa yang tidak me- nunjukkan respon positif terhadap pelajaran matematika. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain: (1) sebagian siswa beranggapan matematika merupakan pela- jaran yang tidak menarik, sulit dan membo- sankan bahkan menakutkan sehingga siswa kurang tertarik untuk belajar matematika, (2) masih ada siswa yang kurang memperhatikan saat guru menjelaskan suatu materi, misalnya dengan bergurau atau berbicara sendiri den- gan temannya, (3) siswa kurang aktif bertanya sehingga guru tidak mengetahui apakah sis- wa sudah dapat memahami penjelasan guru atau belum yang mungkin disebabkan siswa takut atau bahkan siswa tidak tahu apa yang mesti ditanyakan, (4) siswa belum mempuny- ai keberanian untuk mengemukakan penda- pat, misalnya ada pertanyaan dari guru, sis- wa tidak menjawab kalau tidak ditunjuk oleh guru, (5) pada saat mengerjakan latihan soal kadang-kadang ada siswa yang justru men- gerjakan pekerjaan lain, misalnya ada tugas dari pelajaran lain, dan (6) siswa mengantuk pada saat pelajaran matematika. Hal ini me- nunjukkan siswa kurang berminat terhadap pelajaran matematika. Penyebab rendahnya hasil belajar ma- tematika yang lain adalah kurang bervaria- sinya metode pembelajaran yang diberikan guru. Guru sering menggunakan metode dis- kusi sehingga siswa selalu mencari solusi dan jawaban sendiri dari soal-soal yang ada pada buku paket. Guru hanya mendampingi siswa berdiskusi dan membenarkan jawaban siswa jika jawaban siswa kurang tepat saat presen- tasi. Dampak metode diskusi adalah ada se- bagian siswa yang kurang aktif dalam diskusi yang disebabkan karena kejenuhan sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar man- diri. Di dalam pembelajaran guru juga belum memanfaatkan penggunaan media pembela- jaran seperti alat peraga untuk menarik per- hatian dan minat siswa sehingga pembelaja- ran berjalan secara optimal. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan suatu upaya me- ningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan alat peraga karena dengan menggunakan alat peraga diharapkan proses belajar mengajar menjadi lebih variatif, lebih menarik dan dapat meningkatkan peran ak- tif siswa. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) apakah penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kompetensi menerapkan konsep teori peluang di kelas X AP B semester 2 SMK Ne- geri 1 Bawen Tahun Pelajaran 2014/2015, dan (2) apakah penggunaan alat peraga dapat me- ningkatkan keaktifan siswa pada kompetensi menerapkan konsep teori peluang di kelas X AP B semester 2 SMK Negeri 1 Bawen Tahun Pelajaran 2014/2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk men- getahui apakah penggunaan alat peraga da- pat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa kompetensi menerapkan konsep teori peluang di kelas X AP B semester 2 SMK Ne- geri 1 BawenTahun Pelajaran 2014/2015. Matematika adalah ilmu yang mempe- lajari obyek abstrak (berupa ide, proses dan penalaran) yang tersusun secara hierarkis dan penalaran deduktif. Menurut Gagne (Rusef- fendi, 1988: 138) matematika mempunyai dua obyek yaitu: (1) obyek tak langsung yang be- rupa kemampuan menyelidiki dan memecah- kan masalah, mandiri (belajar, bekerja, dan lain-lain), bersikap positif terhadap matema- tika dan mengerti bagaimana seharusnya be- lajar; dan (2) obyek langsung yang terdiri dari: fakta, keterampilan(skill), konsep, dan aturan. Dalam proses belajar matematika terjadi pro- ses berpikir yaitu melakukan kegiatan mental berupa menyusun hubungan-hubungan antar
  • 3. 26 Nining Setyowati et al, Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan ... UNNES JOURNALS bagian-bagian informasi seperti pengertian, rumus kemudian dapat menarik kesimpulan dan memecahkan permasalahan. MenurutHudoyo(1998:6),faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses belajar dan mengajar matematika antara lain: pe- serta didik/siswa, pengajar/guru, sarana dan prasarana, dan penilaian. Pada kenyataannya masih banyak siswa yang mengalami kesuli- tan belajar matematika. Hal ini bisa disebab- kan oleh faktor internal maupun faktor eks- ternal. Secara khusus kesulitan yang dialami siswa dalam belajar matematika antara lain: kesulitan dalam penguasaan konsep, kesuli- tan dalam belajar dan menggunakan prinsip, kesulitan memecahkan soal berbentuk verbal, dan kesulitan dalam melakukan perhitungan. Hasil belajar merupakan perubahan pe- rilaku yang diperoleh siswa setelah mengala- mi aktivitas belajar (Anni et. al, 2005). Perole- han aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh sis- wa. Jika siswa mempelajari pengetahuan ten- tang konsep maka perubahan perilaku yang diperoleh berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai siswa setelah melakukan aktivitas be- lajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Menurut Anni et. al (2005) hasil belajar men- cakup tiga ranah, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Fathurrohman & Sutikno (2007: 67) fungsi media pembelajaran adalah: (1) menarik perhatian siswa, (2), membantu untuk mempercepat pemahaman dalam pro- ses pembelajaran, (3) memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan), (4) men- gatasi keterbatasan ruang, (4) pembelajaran lebih komunikatif dan produktif, (5) waktu pembelajaran bisa dikondisikan, (6) menghi- langkan kebosanan siswa dalam belajar, (7) meningkatkan motivasi siswa dalam mem- pelajari sesuatu/ menimbulkan gairah belajar, (8) melayani gaya belajar siswa yang berane- ka ragam, (9) meningkatkan kadar keaktifan/ keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelaja- ran. Menurut Fathurrohman & Sutikno (2007: 70) kriteria dalam pemilihan media pembe- lajaran adalah (1) dapat menarik minat siswa untuk belajar, (2) materi yang terkandung da- lam media tersebut penting dan berguna bagi siswa, (3) sebagai sumber pembelajaran yang pokok isinya relevan dengan kurikulum yang berlaku, (4) materi yang disajikan otentik dan aktual, atau informasi yang sudah lama dike- tahui dan peristiwanya telah terjadi, (5) fakta dan konsepnya terjamin kecermatannya atau ada suatu hal yang masih diragukan, (6) for- mat penyajiannya berdasarkan tata urutan belajar yang logis, (7) pandangannya obyek- tif dan tidak mengandung unsur propagan- da atau hasutan terhadap siswa, (8) narasi, gambar, efek, warna dan sebagainya meme- nuhi syarat standar kualitas teknis, (9) bobot penggunaan bahasa, simbol-simbol, ilustrasi sesuai dengan tingkat kematangan berpikir siswa, dan (10) sudah diuji kesahihannya (va- liditasnya). RochmaddalamPriambodoet.al(2014) menyatakan bahwa dalam pembelajaran ma- tematika, khususnya dalam menanamkan konsep matematika, dengan menggunakan alat peraga menyebabkan pengalaman anak semakin luas berdasarkan sesuatu yang nya- ta. Selain itu Sugiarto dalam Fujiati & Mastur (2014) juga mengungkapkan bahwa dalam proses pembelajaran matematika sebaiknya siswa diberi kesempatan memanipulasi ben- da-benda konkret atau alat peraga yang di- rancang secara khusus dan dapat diotak-atik oleh siswa dalam memahami suatu konsep matematika. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bawen yang beralamat di jalan Kartini no. 119 Bawen. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bawen karena peneliti merupakan guru/ pengajar di sekolah tersebut sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar menga- jar. Penelitian dilaksanakan selama 2, 3 bulan yaitu bulan Maret 2014 sampai April 2015 se- cara periodik seminggu 2 kali yaitu pada saat jam pelajaran matematika (Pelajaran mate- matika diberikan 4 jam pelajaran dalam se- minggu). Waktu terebut dipilih karena sesuai dengan program pembelajaran yang telah dibuat (Program Semester dan Satuan Acara Pembelajaran) yaitu kompetensi Menerapkan konsep teori peluang diberikan pada kelas X AP B bulan Maret dengan alokasi waktu 16
  • 4. Kreano 7 (1) (2016): 24-30 27 UNNES JOURNALS | Jam Pelajaran. Subjek penelitian adalah siswa kelas X AP B SMK Negeri 1 Bawen yang ber- jumlah 35 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 12 anak dan jumlah siswa perempuan 23 anak. Teknik pengumpulan data dalam pene- litian ini menggunakan teknik tes, observasi, dan angket. Tes digunakan untuk pengumpu- landatamengenaihasilbelajarsiswa.Tesyang digunakan berupa tes uraian dan merupakan post tes. Observasi digunakan untuk menda- patkan gambaran tentang pelaksanaan peng- gunaan alat peraga dalam pembelajaran dan untuk mengetahui efektivitas penggunaan alat peraga. Aspek yang diobservasi adalah keseriusan, keaktifan dan kerja sama siswa dalam pembelajaran. Observasi dilakukan se- lama proses pembelajaran berlangsung dan dilakukan oleh kolaborator.Angket digunakan untuk mendapatkan gambaran minat siswa terhadap pembelajaran pada kompetensi me- nerapkan konsep teori peluang dengan meng- gunakan alat peraga Untuk menjamin kepercayaan data yang diperoleh melalui penelitian maka perlu dilakukan validasi data dengan cara triangula- si sumber lain yaitu dengan pengecekan me- lalui informasi lain. Secara teknis triangulasi dilakukan dengan guru lain/guru sejawat.Tek- nik analisis data dalam penelitian ini menggu- nakan teknik deskriptif yang dilakukan den- gan tiga cara, yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) penarikan simpulan. Penelitian tindakan kelas dilakukan da- lam dua siklus yang masing-masing terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Alat peraga yang digunakan adalah mata uang logam Rp. 500,00, dadu, satu set kartu bridge, satu set kartu huruf “MATEMA- TIKA”, satu set kartu angka 0 sampai dengan 9, dan manik-manik. Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah: (1) meningkat- nya perhatian, minat dan peran aktif siswa da- lam belajar, dan (2) sekurang-kurangnya 85% siswa mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 75 (sama dengan KKM). HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan/ observasi diperoleh hasil seperti pada Tabel 1.Sedangkan dari ha- sil tes/evaluasi diperoleh data: (1) rata-rata nilai yang dicapai adalah 60,6, (2) jumlah sis- wa yang belum mencapai KKM adalah 15 sis- wa atau 42,85%, dan (3) jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 20 siswa atau sebesar 57,15%. Tabel 1. Hasil Observasi Siklus I Pengamatan Jumlah Siswa dengan Skor 1 2 3 4 5 Keseriusan Keaktifan Kerja sama 2 4 3 6 3 13 16 14 9 7 9 8 4 5 2 Angket yang diberikan kepada siswa terdiri dari lima pernyataan dengan pilihan jawaban ya dan tidak. Terhadap pernyataan saya senang terhadap pelajaran matematika khususnya materi peluang sebanyak 30 siswa menjawab ya dan 5 siswa menjawab tidak. Pernyataan kedua, menurut saya materi pe- luang ada manfaatnya sehingga perlu diberi- kan. Terhadap pernyataan tersebut sebanyak 20 siswa menjawab ya dan 15 siswa menjawab tidak. Untuk pernyataan saya mengalami ke- sulitan dalam mempelajari materi peluang ternyata didapatkan hasil, 13 siswa menjawab ya dan 22 siswa menjawab tidak. Sementara itu 33 siswa menjawab ya dan 2 siswa menja- wab tidak untuk pernyataan saya senang jika dalam mempelajari materi peluang digunakan alat peraga. Pernyataan berikutnya adalah dengan menggunakan alat peraga saya lebih mudah memahami materi peluang, sebanyak 32 siswa menjawab ya dan 3 siswa menjawab tidak. Dari hasil tes/evaluasi diperoleh data: (1) rata-rata nilai yang dicapai adalah 85,4, (2) jumlah siswa yang belum mencapai KKM adalah 2 siswa atau 5,71 %, dan (3) jumlah sis- wa yang mencapai KKM adalah 33 siswa atau 94,29%. Dari hasil pengamatan/observasi di- peroleh hasil seperti padaTabel 2. Tabel 2. Hasil Observasi Siklus II Pengamatan Jumlah SIswa yang dengan Skor 1 2 3 4 5 Keseriusan Keaktifan Kerja sama - - - - 1 - 10 6 7 18 18 20 7 10 8 Angket yang diberikan kepada siswa terdiri dari lima pernyataan dengan pilihan
  • 5. 28 Nining Setyowati et al, Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan ... UNNES JOURNALS jawaban ya dan tidak. Terhadap pernyataan saya senang terhadap pelajaran matematika khususnya materi peluang sebanyak 32 siswa menjawab ya dan 3 siswa menjawab tidak. Pernyataan kedua, menurut saya materi pe- luang ada manfaatnya sehingga perlu diberi- kan. Terhadap pernyataan tersebut sebanyak 25 siswa menjawab ya dan 10 siswa menjawab tidak. Untuk pernyataan saya mengalami ke- sulitan dalam mempelajari materi peluang ternyata didapatkan hasil, 9 siswa menjawab ya dan 26 siswa menjawab tidak. Sementara itu 33 siswa menjawab ya dan 2 siswa menja- wab tidak untuk pernyataan saya senang jika dalam mempelajari materi peluang digunakan alat peraga. Pernyataan berikutnya adalah dengan menggunakan alat peraga saya lebih mudah memahami materi peluang, sebanyak 34 siswa menjawab ya dan 1 siswa menjawab tidak. Siklus I Dari tabel hasil observasi/pengamatan dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa menun- jukkan respon yang cukup baik. Dalam hal ke- seriusan, siswa paling banyak (16 siswa atau 45,71%) berada pada taraf cukup baik. Keak- tifan siswa juga paling banyak berada pada katagori cukup baik yaitu sebanyak 14 siswa atau 40%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa cukup tertarik dengan pembelajaran yang menggunakan alat peraga sehingga siswa serius dalam memperhatikan dan mau ter- libat aktif dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian Mariya (2013) bahwa alat peraga membantu efektivitas pembelajaran. Sedangkan untuk kerja sama, ternyata paling banyak siswa (14 siswa atau 40%) berada pada katagori kurang. Masih banyak siswa yang be- lum menunjukkan aktivitas kerja sama baik dalam menjawab pertanyaan maupun dalam mengerjakan soal. Daritabelhasilangketdapatdilihatbah- wa sebagian besar siswa menunjukkan minat yang positif terhadap kompetensi peluang. Siswa merasa senang mempelajari materi peluang dan menyambut positif penggunaan alat peraga dalam pembelajaran karena siswa merasa lebih mudah mempelajari materi pe- luang jika menggunakan alat peraga. Respon yang berbeda ditunjukkan pada pertanyaan apakah peluang ada manfaatnya? Sebanyak 20 siswa menjawab tidak. Hal ini berarti masih banyak ssiwa yang belum mengetahui man- faat dari mempelajari materi peluang. Nilai rata-rata sebesar 60,6 masih di ba- wah KKM sehingga hasil ini masih belum se- suai harapan. Dari jawaban-jawaban siswa da- pat dikategorikan beberapa kesalahan yang umum dilakukan siswa dalam mengerjakan soal, yaitu: (1) belum memahami konsep ru- ang sampel dan kejadian, sehingga siswa ba- nyak melakukan kesalahan dalam menentu- kan banyaknya ruang sampel atau banyaknya anggota kejadian, pada mumnya siswa belum bisa membedakan ruang sampel dan keja- dian; (2) belum memahami atau lupa rumus peluang suatu kejadian, siswa baru menentu- kan ruang sampel dan kejadian, tetapi belum menentukan peluang suatu kejadian; (3) ku- rang teliti dalam perhitungan, siswa banyak melakukan kesalahan dalam perhitungan, sis- wa yang belum mencapai KKM yaitu 15 siswa atau 42,85% yang menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum memahami konsep peluang suatu kejadian. Dari siklus I diperoleh temuan-temuan sebagai berikut: (1) keaktifan siswa kurang merata, pada saat pembelajaran terlihat bah- wa siswa yang aktif dalam pembelajaran ku- rang merata, siswa yang aktif hanya beberapa anak, misalnya pada saat guru bertanya, yang berani mengemukakan pendapat hanya sis- wa itu-itu saja; (2) masih dijumpai siswa yang kurang serius dalam pembelajaran, saat pem- belajaran berlangsung masih ada siswa yang bercanda atau bicara sendiri dengan teman- nya. Hal itu juga terjadi pada saat ada siswa yang mendemonstrasikan suatu percobaan, ada beberapa siswa yang tidak memperha- tikan sehingga saat percobaan selesai justru minta diulangi lagi atau belum jelas dengan demonstrasi yang dilakukan. Kadang-kadang siswa memberikan komentar yang kurang baik saat ada siswa lain yang maju atau men- demonstrasikan suatu percobaan, misalnya meledek siswa yang salah saat mengerjakan soal. (3) Guru kurang merata dalam memberi- kan giliran kepada siswa, belum semua siswa mendapat giliran untuk maju mengerjakan soal ataupun untuk melakukan demonstrasi
  • 6. Kreano 7 (1) (2016): 24-30 29 UNNES JOURNALS | karena keterbatasan waktu. Hal ini menye- babkan ada siswa yang kurang dilibatkan da- lam pembelajaran sehingga mengantuk dan bosan. (4) Siswa kurang menunjukkan kerja sama, pada saat latihan soal siswa cenderung mengerjakan sendiri, tidak berdiskusi den- gan teman. (5) Siswa masih bingung dengan konsep ruang sampel dan kejadian, meskipun sudah dijelaskan dengan menggunakan alat peraga, ternyata masih banyak siswa yang bingung dengan konsep ruang sampel dan kejadian. Siswa belum dapat membedakan keduanya. Hal ini terlihat dari jawaban-jawa- ban siswa pada saat tes/evaluasi. (6) Siswa be- lum berani mengemukakan pendapat, pada saat guru melontarkan pertanyaan-pertany- aan lisan siswa belum berani mengemukakan pendapat padahal sebenarnya mereka mem- punyai ide atau gagasan sendiri namun tidak dikemukakan. Hal ini kemungkinan disebab- kan karena siswa malu, tidak percaya diri dan takut salah. (7) Siswa kurang berani bertanya, pada saat dijelaskan siswa cenderung diam sehingga guru tidak tahu apakah siswa su- dah jelas atau belum. Guru sebenarnya sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas, namun hal ini belum dimanfaatkan oleh siswa. Hal-hal tersebut kemungkinan penye- bab dari masih rendahnya hasil tes pada siklus I. Oleh karena itu diperlukan perbaikan-per- baikan pada siklus II agar hasil yang diperoleh lebih baik, antara lain dengan membuat pan- duan diskusi untuk mengatasi kekurangan da- lam siklus I. Siklus II Dari tabel hasil observasi terlihat bahwa seba- gian besar siswa berada pada katagori baik, dalam hal keseriusan (18 siswa atau 51,42%), keaktifan (18 siswa atau 51,42%) dan kerja sama (20 siswa atau 57,17%). Pada siklus II hampir tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori kurang atau sangat kurang, hanya ada 1 siswa yang keaktifannya kurang. Dari tabel hasil angket terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang me- nunjukkan minat positif terhadap materi pelu- ang. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan yang cukup tajam, yaitu nilai rata-rata yang dicapai sebesar 85,4. Dibandingkan dengan siklus I meningkat sebesar 24,8. Banyaknya siswa yang belum mencapai KKM juga ber- kurang banyak, yaitu tinggal 2 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah memahami konsep peluang suatu kejadian dan mampu menerapkannya dalam mengerjakan soal. Siswa juga lebih teliti dalam melakukan perhi- tungan sehingga kesalahan menghitung tidak banyak terjadi. Dari hasil siklus II dapat dikatakan bah- wa sudah terjadi perbaikan-perbaikan dari siklus I. Hal-hal yang menjadi kekurangan di siklus I sudah dapat diatasi pada siklus II. Antar Siklus Dari siklus I ke siklus II terjadi peningka- tan dalam hal keseirusan, keaktifan dan kerja sama. Pada siklus I, sebagian besar siswa be- rada pada kategori cukup baik untuk keseri- usan dan keaktifan,tetapi kerja sama berada pada katagori kurang, namun pada sikus II, se- bagian besar siswa berada pada katagori baik, untuk semua aspek (keseriusan, keaktifan dan kerja sama). Hal ini menunjukkan bahwa den- gan menggunakan alat peraga siswa menja- di lebih tertarik sehingga siswa benar-benar memperhatikan, terlibat aktif dalam pembe- lajaran dan bisa bekerja sama dalam mema- hami materi peluang. Respon positif terhadap kompetensi pe- luang juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini ditunjukkan dengan me- ningkatnya jumlah siswa yang memberikan respon positif. Hasil belajar siswa dapat dilihat dalam Gambar 1. Gambar 1. Nilai Rata-rata Siswa Dari Gambar 1 terlihat jelas bahwa ha- sil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup tajam, yaitu dari nilai rata-rata 50,1
  • 7. 30 Nining Setyowati et al, Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan ... UNNES JOURNALS menjadi 60,6 pada siklus I dan pada siklus II menjadi 85,4. Gambar 2. Siswa yang Mencapai KKM Pada Gambar 2 persentase siswa yang mencapai KKM juga mengalami peningka- tan yaitu dari 38,24% pada Kondisi Awal pada Siklus I menjadi 57,15% dan pada Siklus II menjadi 94.29%. Hal ini terkait dengan meningkatnya respon positif siswa terhadap pembelajaran dan tingginya minat siswa terhadap pembela- jaran (didapat dari hasil pengamatan dan ang- ket). Penggunaan alat peraga ternyata men- jadi daya tarik tersendiri bagi siswa karena pembelajaran menjadi lebih bervariasi, tidak monoton dan melibatkan peran aktif siswa. Dengan demikian siswa menjadi lebih mudah memahami materi dan akhirnya hasil belajar yang diperoleh meningkat. SIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan alat peraga, hasil belajar siswa kompetensi mene- rapkan konsep teori peluang di kelas X AP B semester 2SMK Negeri 1 BawenTahun Pelaja- ran 2014/2015 meningkat 18.91% pada siklus I dan meningkat 37.14% pada siklus II. Keak- tifan mendapatkan kategori cukup baik seba- nyak 40% pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 51,42%. Berdasarkan hasil dan pembahasan disarankan sebaiknya (1) guru mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga pada materi pela- jaran yang lain, sehingga siswa menjadi lebih mudah menyerap dan memahami materi pe- lajaran yang disampaikan guru; (2) keaktifan siswa dalam pembelajaran lebih diperhatikan guru sehingga lebih mudah dalam memahami suatu materi; dan (3) guru lebih cepat menga- nalisis setiap permasalahan yang muncul pada setiap siklus, sehingga pada siklus selanjutnya dapat secara tepat dicarikan pemecahannya. DAFTAR PUSTAKA Anni, C.T., et. al. (2005). Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES Fathurrohman, P. &Sutikno, M.S. (2007). Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama. Fujiati, I. (2014). Keefektifan Model Pogil Berbantuan Alat Peraga Berbasis Etnomatematika Terha- dap Kemampuan Komunikasi Matematis. Unnes Journal of Mathematics Education, 3(3). Hudoyo, H. (1998). Strategi Mengajar Belajar Matema- tika. Malang: IKIP Malang Mariya, D., Zaenuri, Z., & Pujiastuti, E. (2013). Keefek- tifan Pembelajaran Model SAVI Berbantuan Alat Peraga terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Unnes Journal of Mathematics Educa- tion, 2(2). Priambodo,A.S. (2014). Keefektifan Model LearningCy- cle Berbantuan Alat Peraga Terhadap Kemam- puan Komunikasi Matematis. Unnes Journal of Mathematics Education, 3(2). Ruseffendi, ET. 1988. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Penga- jaran Matematika untuk meningkatkan CBSA. Bandung:Tarsito.