UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
LK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdf
1. LK. 2.2 Menentukan Solusi
Nama : RAMDAN RADIANI, S.Pd
NPM : 229014495353
Bidang Studi PPG : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Unit Kerja : SD Negeri Cikiray
LPTK : Universitas Negeri Makassar
Kelas : 001 PJOK
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
Solusi yang
relevan
Analisis penentuan solusi
1. Kajian Literatur Artikel:
1. Nurhayatun Iis Hasana, dkk. (2021)
Penggunaan ICT sebagai media
pembelajaran dapat membantu guru
dalam memberikan materi
pembelajaran terkait olahraga dengan
lebih mudah. Bentuk penggunaan
media dalam pembelajaran olahraga
dapat berupa presentasi slide, CD
interaktif, video tutorial, film bertema
olahraga, multimedia, dan internet.
Pendidikan jasmani merupakan salah
satu mata ajar yang mempunyai ranah
lengkap untuk mengembangkan aspek
psikomotor, kognitif, dan afektif
peserta didik.
Sumber:
(https://ejournal.unib.ac.id/gymnastic
s/article/view/14911/7651 )
2. Silvi Aryanti, dkk. (2021) Model
pembelajaran yang digunakan dapat
Setelah dilakukan diskusi, wawancara
dan observasi disimpulkan bahwa
analisis alternatif solusinya adalah :
1. Penggunaan ICT sebagai media
pembelajaran
Mengapa? Dapat membantu guru
dalam memberikan materi
pembelajaran terkait olahraga
dengan lebih mudah. Bentuk
penggunaan media dalam
pembelajaran olahraga dapat
berupa presentasi slide, CD
interaktif, video tutorial, film
bertema olahraga, multimedia,
dan internet.
Kelebihan:
Memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk
memecahkan masalah secara
individual;
Penggunaan
model
pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL)
dan Media Audio
Visual untuk
meningkatkan
motivasi peserta
didik.
Solusi yang tepat untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik kelas VI SD
Negeri Cikiray adalah dengan
menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) dan
Media Audio Visual.
Alasan
Model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) ini sangat efektif
upaya untuk meningkatkan motivasi
dan hasil belajar Penjaskes peserta
didik kelas VI SD Negeri Cikiray dan
merupakan model pembelajaran
inovatif yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
Kajian Literatur
Feby Inggriyani, dkk. (2020) Salah
satu model pembelajaran yang
2. dikembangkan melalui video
pembelajaran. Pemanfaatan model
pembelajaran PJOK berbasis video
merupakan salah satu faktor yang
sangat mendukung dalam proses
pembelajaran misalnya penggunaan
media gambar, penggunaan media
audio visual atau media dalam bentuk
CD pembelajaran dan media
pembelajaran lainnya. Sumber: (
https://doi.org/10.24036/jba.0302.20
21.14 )
3. Hery Setiyawan (2020) Penggunaan
media audio visual yang menarik dan
memiliki kemampuan lebih baik bisa
memotivasi dan membangkitkan
minat peserta didik untuk menjalani
proses belajar mengajar lebih fokus
dan lebih rajin belajar sehingga
kegiatan belajar dapat lebih efektif.
Sumber:
(https://jurnal.umk.ac.id/index.php/J
KP/article/download/5874/2505 )
Kajian literatur dari Buku:
1. Trianto Ibnu Badar Al-Tabany
(2017) Permendikbud Nomor 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah
menegaskan bahwa untuk
memperkuat pendekatan ilmiah
(scientific), tematik terpadu (antar
mata pelajaran), dan tematik (dalam
Menyediakan presentasi yang
menarik dan animasi;
Menyediakan pilihan isi
pembelajaran yang banyak
dan beragam;
Mampu membangkitkan
motivasi dalam belajar;
Mampu mengaktifkan dan
menstimulasi metode
mengajar yang baik;
Meningkatkan pengembangan
pemahaman peserta didik
terhadap materi yang
disajikan.
Kekurangan:
Pengendalian ada di tangan
pengguna (dalam hal ini
guru), oleh karena itu dalam
merancang dan
menggunakan ICT sebagai
media pembelajaran, guru
harus desain dengan cermat
agar sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai;
Proses pembuatan media
pembelajaran membutuhkan
waktu yang lama, namun
media yang dibuat dapat
digunakan berkali-kali;
Beberapa guru pendidikan
jasmani, terutama yang berada
di daerah dengan kemampuan
yang lebih lemah,
merupakan model pembelajaran
student centered adalah Problem
Based Learning (PBL) atau
pembelajaran berbasis masalah. PBL
merupakan model belajar yang
menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan
dan mengintegrasikan pengetahuan
baru. Sumber:
(https://ojs.unm.ac.id/pubpend/article/
view/11992/pdf)
Kelebihan :
Menantang kemampuan siswa
serta memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru
bagi siswa.
Meningkatkan motivasi dan
aktivitas pembelajaran siswa.
Membantu siswa dalam
mentransfer pengetahuan siswa
untuk memahami masalah dunia
nyata.
Membantu siswa untuk
mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggung jawab
dalam pembelajaran yang mereka
lakukan.
Mengembangkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis dan
mengembangkan kemampuan
mereka untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan baru.
3. satu mata pelajaran) diterapkan
pembelajaran berbasis
penyikapan/penelitian
(discovery/inquiry learning).
Kemudian mendorong kemampuan
peserta didik untuk menghasilkan
karya kontekstual, baik individu
maupun kelompok, maka sangat
disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning). Sumber:
(http://bit.ly/3hV1w8n )
2. Dr. Dewi Susilawati, M.Pd (2018):
Modifikasi sangat penting untuk
dilakukan oleh guru karena ketika
sekolah kekurangan fasilitas guru
harus kreatif dalam memodifikasi
media pembelajaran, agar minat
belajar peserta didik semakin
menyenangkan dan menjadi tolak
ukur dalam keberhasilan
pembelajaran. Sumber:
(https://bit.ly/Tesdanpengukuranpjk )
3. Mustofa Abi Hamid, dkk. (2020):
Penggolongan atau klasifikasi media
pembelajaran terbagi menjadi 9
golongan: yakni media audio (siaran
radio, podcast, BBC learning, dll.);
media cetak (buku ajar, modul,
majalah ilmiah, dll.); media audio
cetak (buku latihan dilengkapi
dengan kaset atau CD, gambar atau
menggunakan ICT sebagai
media pembelajaran.
2. Penggunaan media audio visual
Mengapa? Kemampuan media
ini dianggap lebih baik dan lebih
menarik, sebab mengandung
unsur suara juga mengandung
unsur gambar yang dapat dilihat,
seperti rekaman video, berbagai
ukuran film, slide suara, dan lain
sebagainya.
Kelebihan: Menarik, penggunaan
media tidak membosankan dan
hasilnya lebih mudah untuk
dimengerti dan dipahami.
Kekurangan: Memerlukan waktu
yang cukup lama, memerlukan
tempat yang luas, biaya relatif
mahal, dan penggunaannya
cenderung tetap di tempat.
3. Modifikasi pembelajaran
Mengapa? Modifikasi sangat
penting untuk dilakukan oleh guru
karena ketika sekolah kekurangan
fasilitas.
Kelebihan: Dapat meningkatkan
motivasi peserta didik ketika
sekolah kekurangan fasilitas.
Kekurangan:
Manakala siswa tidak memiliki
niat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan,
maka mereka akan merasa enggan
untuk mencobanya.
Untuk sebagian siswa
beranggapan bahwa tanpa
pemahaman mengenai materi yang
diperlukan untuk menyelesaikan
masalah mengapa mereka harus
berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari,
maka mereka akan belajar apa
yang mereka ingin pelajari.
Jika diterapkan, maka:
Dapat meningkatkan motivasi belajar
peserta didik kelas VI SD Negeri
Cikiray.
Jika tidak diterapkan, maka:
Peserta didik kelas VI SD Negeri
Cikiray kurang termotivasi untuk
belajar.
Penentuan solusi didasarkan pada
Penggunaan Media Audio Visual:
Alasan
Kemampuan media ini dianggap lebih
baik dan lebih menarik motivasi
belajar peserta didik kelas VI SD
Negeri Cikiray, sebab mengandung
4. poster yang dilengkapi dengan
audio); media visual diam (OHT);
media visual gerak (film bisu); media
audio-visual gerak (Televisi,
YouTube, CD atau DVD
pembelajaran); media objek fisik
visual diam dengan audio (seperti
film bingkai atau slide, film rangkai
suara); media benda (seperti benda
nyata maupun tiruan); dan komputer.
Manfaat media pembelajaran adalah
untuk meningkatkan minat dan
motivasi peserta didik.
Sumber:
(https://books.google.co.id/books?hl
=id&lr=&id=npLzDwAAQBAJ&oi
=fnd&pg=PA1&dq=media+pembel
ajaran+&ots=Nr8C2tMVTV&sig=C
6F0UIXxA-
MOSGUnHuMZEK6uzoQ&redir_es
c=y#v=onepage&q=media%20pem
belajaran&f=false )
Hasil Wawancara:
Guru: Guru dapat menggunakan
pembelajaran berbasis media TIK
seperti penerapan pembelajaran
TPACK yang dipadukan dengan
model PJBL, Discovery Learning,
atau PBL. (Windy Yastha, S. Pd,
Guru PJOK SDN Cialing)
Kekurangan: Guru dituntut harus
kreatif dalam memodifikasi media
pembelajaran dan peserta didik
tidak akan mengetahui alat dan
permainan yang sesungguhnya.
4. Penggunaan model
pembelajaran Problem Based
Learning (PBL)
Mengapa ? PBL merupakan
model belajar yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal
dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan
baru.
Kelebihan :
Menantang kemampuan siswa
serta memberikan kepuasan
untuk menemukan
pengetahuan baru bagi siswa.
Meningkatkan motivasi dan
aktivitas pembelajaran siswa.
Membantu siswa dalam
mentransfer pengetahuan
siswa untuk memahami
masalah dunia nyata.
Membantu siswa untuk
mengembangkan
pengetahuan barunya dan
bertanggung jawab dalam
pembelajaran yang mereka
lakukan.
unsur suara juga mengandung unsur
gambar yang dapat dilihat, seperti
rekaman video, berbagai ukuran film,
slide suara, dan lain sebagainya.
Kajian Literatur
Hery Setiyawan (2020) Penggunaan
media audio visual yang menarik dan
memiliki kemampuan lebih baik bisa
memotivasi dan membangkitkan minat
peserta didik untuk menjalani proses
belajar mengajar lebih fokus dan lebih
rajin belajar sehingga kegiatan belajar
dapat lebih efektif. Sumber:
(https://jurnal.umk.ac.id/index.php/JK
P/article/download/5874/2505 )
Kelebihan: Menarik dan
penggunaan media tidak
membosankan, serta hasilnya lebih
mudah untuk dimengerti dan
dipahami.
Kekurangan: Memerlukan waktu
yang cukup lama, memerlukan
tempat yang luas, biaya relatif
mahal, dan penggunaannya
cenderung tetap di tempat.
Jika diterapkan, maka:
Dapat meningkatkan motivasi belajar
peserta didik kelas VI SD Negeri
Cikiray.
5. Sumber:
(https://drive.google.com/file/d/1q-
0osg8BdHqlBm7YjjbY31GauFJwInY
Q/view?usp=share_link )
Teman Sejawat: Gunakan fasilitas
yang ada di sekolah seperti
menggunakan laptop, sound system
dan proyektor untuk menampilkan
video tutorial olahraga/materi yang
dipelajari. (Wahyuni, S. Pd., SD.,
GR, Guru SDN Cikiray) Sumber:
(https://bit.ly/TemanSejawat-
wawancaraAlternatifSolusi )
Kepala Sekolah:
o Guru harus kreatif dan inovatif
dalam menggunakan media
pembelajaran untuk menarik
motivasi dan minat peserta didik
dalam proses pembelajaran,
gunakan fasilitas teknologi yang
ada seperti menggunakan laptop,
sound system dan proyektor.
o Guru harus bisa memilih model
pembelajaran yang variatif dan
inovatif, tidak selalu monoton,
disetiap pertemuan/setiap hari
guru harus bisa beradaptasi
dengan keadaan peserta didik
dikelas dengan menciptakan
model pembelajaran yang menarik
Mengembangkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis dan
mengembangkan kemampuan
mereka untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan baru.
Kekurangan:
Manakala siswa tidak
memiliki niat atau tidak
mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka mereka
akan merasa enggan untuk
mencobanya.
Untuk sebagian siswa
beranggapan bahwa tanpa
pemahaman mengenai materi
yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah
mengapa mereka harus
berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka akan
belajar apa yang mereka ingin
pelajari
Jika tidak diterapkan, maka:
Peserta didik kelas VI SD Negeri
Cikiray kurang termotivasi untuk
belajar.
6. motivasi peserta didik sehingga
berperan aktif, dan menyenangkan
dalam proses pembelajaran.
(Enan Sunarya, S. Pd. I., M.Pd,
Kepala SDN Cikiray) Sumber:
(https://bit.ly/KepalaSekolah-
WawancaraEksplorasiAlternatifS
olusi )
Pengawas Sekolah: Seorang
pendidik harus bisa memberikan
apresiasi yang menarik seperti
bermain game sebelum melakukan
pembelajaran, gunakan media
pembelajaran yang bisa memikat
peserta didik untuk bisa termotivasi
semangat belajarnya, kemas
pembelajan secara menarik, kreatif
dan inovatif. gunakan fasilitas-
fasilitas teknologi yang ada di
sekolah seperti menggunakan laptop,
sound system dan proyektor, bila
perlu peserta didik membawa hp
android untuk proses pembelajaran.
(Suherman, M.SI, Pengawas Gugus
3 Kecamatan Cikidang) Sumber:
(https://bit.ly/Pengawas_WAWANC
ARAEKSPLORASIALTERNATIFSO
LUSI )
Pakar:
o Guru harus mampu
menggunakan berbagai macam
media pembelajaran yang relevan
7. dengan materi yang disampaikan,
penggunaan sumber belajar yang
lengkap dan pengunaan ICT atau
media elektronik sangat
mendukung untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.
o Guru harus mampu menguasai
model-model pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik
materi yang disampaikan dan
juga menyesuaikan dengan
kriteria peserta didik agar dalam
proses pembelajaran tidak
monoton atau tidak
konvensional/teacher center,
sehingga dengan menggunakan
media yang tepat dan model
pembelajaran yang relevan dan
menarik ini akan meningkatkan
motivasi belajar peserta didik
semakin meningkat contohnya
model pembelajaran Discovery
Learning. (Cecep Jefry, S.Pd,
Guru Penggerak dan guru
PJOK SDN Kebon Kapas)
Sumber:
(https://bit.ly/Pakar_wawancaraA
lternatifSolusi )
8. 2. Kajian literatur Artikel:
1. Darsana (2019) Penerapan
pendekatan Saintifik model
Discovery Learning sangat efektif
upaya untuk meningkatkan motivasi
dan hasil belajar Penjaskes peserta
didik. Sumber: (
https://ejournal.mandalanursa.org/i
ndex.php/JIME/article/view/793/720
# )
2. Feby Inggriyani, dkk. (2020) Salah
satu model pembelajaran yang
merupakan model pembelajaran
student centered adalah Problem
Based Learning (PBL) atau
pembelajaran berbasis masalah. PBL
merupakan model belajar yang
menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan
dan mengintegrasikan pengetahuan
baru. Sumber:
(https://ojs.unm.ac.id/pubpend/articl
e/view/11992/pdf)
3. Abdul Rahman Tibahary dan
Muliana (2018) Sudah saatnya guru
mengimplementasikan model-model
pembelajaran berpusat pada peserta
didik sebagai salah satu inovasi
pembelajaran yang menjadikan
peserta didik sebagai sentral
Setelah dilakukan diskusi, wawancara
dan observasi disimpulksn bahwa
analisis alternatif solusinya adalah :
1. Penerapan pendekatan Saintifik
model Discovery Learning
Mengapa? Model Discovery
Learning ini sangat efektif upaya
untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar Penjaskes peserta
didik.
Kelebihan:
• Dapat memfasilitasi peserta
didik untuk berpartisipasi
aktif dalam proses
pembelajaran.
• Rasa ingin tahu peserta didik
dapat di tumbuhkan.
• Dapat memungkinkan adanya
perkembangan keterampilan
peserta Didik.
• Peserta didik dapat
memaksimalkan pengalaman
belajarnya.
• Memberikan kesempatan
kepada peserta didik dalam
melakukan eksperimen
kemudian menemukan
pengetahuan sendiri melalui
hasil pengamatan sehingga
dapat memiliki meningkatkan
motivasi.
Model
Pembelajaran
Discovery
Learning dengan
media ICT
untuk
mengoptimalkan
pembelajaran
inovatif yang
disesuaikan
dengan
karakteristik
peserta didik.
Solusi yang tepat untuk mengoptimalkan
pembelajaran inovatif yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik kelas
VI SD Negeri Cikiray adalah penggunaan
model pembelajaran Discovery Learning
dan Media ICT.
Alasan
Model pembelajaran Discovery
Learning ini sangat efektif dalam
mengoptimalkan pembelajaran
inovatif yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik kelas VI SD
Negeri Cikiray.
Kajian Literatur
Darsana (2019) Penerapan
pendekatan Saintifik model Discovery
Learning sangat efektif upaya untuk
meningkatkan motivasi dan hasil
belajar Penjaskes peserta didik.
Sumber: (
https://ejournal.mandalanursa.org/ind
ex.php/JIME/article/view/793/720# )
Kelebihan:
• Dapat memfasilitasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
• Rasa ingin tahu peserta didik dapat
di tumbuhkan.
9. pendidikan. Pembelajaran
konstektual (constextual teaching
and learning-CTL) adalah konsep
belajar yang mendorong guru untuk
menghubungkan antara materi yang
diajarkan dan situasi dunia nyata
peserta didik . Dan juga mendorong
peserta didik membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya
dan penerapannya dalam kehidupan
mereka sendiri-sendiri. Sumber: (
https://ejurnal.stkipdamsel.ac.id/ind
ex.php/scl/article/view/12/11 )
Kajian literatur Buku:
1. Meilani Safitri, dkk. (2021) Model
Pembelajaran Kooperatif adalah
kegiatan pembelajaran dengan cara
berkelompok untuk bekerjasama
saling mengkontruksi suatu konsep,
menyelesaikan persoalan atau
inkuiri. Sumber:
(https://www.google.co.id/books/edit
ion/Model_Pembelajaran_Inovatif/C
Sg0EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1)
2. Trianto Ibnu Badar Al-Tabany
(2017) Permendikbud Nomor 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah
menegaskan bahwa untuk
memperkuat pendekatan ilmiah
(scientific), tematik terpadu (antar
mata pelajaran), dan tematik (dalam
• Membangun pengetahuan
berdasarkan pada
pengetahuan awal yang telah
di miliki oleh peserta didik.
Kekurangan:
• Kadangkala terjadi
kebingungan pada para
pembelajar ketika tidak
disediakan semacam kerangka
kerja, dan semacamnya.
• Memerlukan analisis materi
dan konsep yang detail yang
dapat di jadikan sebagai
temuan peserta didik.
2. Pembelajaran Berbasis Proyek
atau Project Based Learning
(PjBL)
Mengapa? Model pembelajaran
ini menggunakan proyek/kegiatan
sebagai media untuk
meningkatkan motivasi peserta
didik.
Kelebihan:
• Meningkatkan motivasi
belajar peserta didik untuk
belajar, mendorong
kemampuan peserta didik
untuk melakukan pekerjaan
penting dan peserta didik
perlu dihargai;
• Dapat memungkinkan adanya
perkembangan keterampilan
peserta Didik.
• Peserta didik dapat
memaksimalkan pengalaman
belajarnya.
• Memberikan kesempatan kepada
peserta didik dalam melakukan
eksperimen kemudian menemukan
pengetahuan sendiri melalui hasil
pengamatan sehingga dapat
memiliki meningkatkan motivasi.
• Membangun pengetahuan
berdasarkan pada pengetahuan
awal yang telah di miliki oleh
peserta didik.
Kekurangan:
• Kadangkala terjadi kebingungan
pada para pembelajar ketika tidak
disediakan semacam kerangka
kerja, dan semacamnya.
• Memerlukan analisis materi dan
konsep yang detail yang dapat di
jadikan sebagai temuan peserta
didik.
Jika diterapkan, maka:
Dapat mengoptimalkan pembelajaran
inovatif yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik kelas VI SD
Negeri Cikiray.
10. satu mata pelajaran) diterapkan
pembelajaran berbasis
penyikapan/penelitian
(discovery/inquiry learning).
Kemudian mendorong kemampuan
peserta didik untuk menghasilkan
karya kontekstual, baik individu
maupun kelompok, maka sangat
disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning). Sumber:
(http://bit.ly/3hV1w8n )
3. Ponidi, Novi Ayu Kristiana Dewi,
dkk. (2021): Pembelajaran Berbasis
Proyek atau Project Based Learning
(PjBL) adalah model pembelajaran
yang menggunakan proyek/kegiatan
sebagai media untuk meningkatkan
motivasi peserta didik. Sumber:
(https://bit.ly/Mediapembelajaranke
teramplan )
Hasil Wawancara:
Guru: Mungkin karena faktor
peralatan penunjang pembelajaran
inovatif. Solusinya guru jangan
berhenti untuk belajar dan harus
semakin melek teknologi atau dapat
menggunakan media teknologi
(ICT) yang sederhana dan biasa kita
• Meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah;
• Membuat peserta didik
menjadi lebih aktif dan
berhasil memecahkan
problemproblem yang
komplek;
• Meningkatkan kolaborasi;
• Mendorong peserta didik
untuk mengembangkan dan
mempratekan keterampilan
komunikasi.
Kekurangan:
• Memerlukan banyak waktu
yang harus tersedia untuk
menyelesaikan permasalahan.
• Suatu transisi yang sulit bagi
instruktur yang kurang atau
tidak menguasai teknologi.
• Banyak peralatan yang harus
disediakan.
3. Pembelajaran konstektual
(constextual teaching and
learning-CTL)
Mengapa? konsep belajar ini
mendorong guru untuk
menghubungkan antara materi
yang diajarkan dan situasi dunia
nyata peserta didik..
Jika tidak diterapkan, maka:
Guru kurang optimal dalam
menerapkan pembelajaran inovatif
yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik kelas VI SD Negeri
Cikiray.
Penentuan solusi didasarkan pada
Penggunaan ICT sebagai media
pembelajaran:
Alasan
Dapat membantu guru dalam
memberikan materi pembelajaran
kepada peserta didik kelas VI SD
Negeri Cikiray terkait olahraga dengan
lebih mudah. Bentuk penggunaan
media dalam pembelajaran olahraga
dapat berupa presentasi slide, CD
interaktif, video tutorial, film bertema
olahraga, multimedia, dan internet.
Kajian Literatur:
Nurhayatun Iis Hasana, dkk. (2021)
Penggunaan ICT sebagai media
pembelajaran dapat membantu guru
dalam memberikan materi
pembelajaran terkait olahraga dengan
lebih mudah. Bentuk penggunaan
media dalam pembelajaran olahraga
dapat berupa presentasi slide, CD
interaktif, video tutorial, film bertema
olahraga, multimedia, dan internet.
Pendidikan jasmani merupakan salah
satu mata ajar yang mempunyai ranah
11. gunakan dalam kehidupan sehari-
hari untuk dipadukan dalam
pembelajaran. (Windy Yastha, S. Pd,
Guru PJOK SDN Cialing) Sumber:
(https://drive.google.com/file/d/1q-
0osg8BdHqlBm7YjjbY31GauFJwInY
Q/view?usp=share_link )
Rekan Sejawat: Guru harus
meningkatkan atau menguasai
model pembelajaran yang inovatif
dengan mengikuti diklat atau
seminar pendidikan yang berkaitan
dengan bagaimana cara
meningkatkan model pembelajaran
yang inovatif bagi pendidik.
(Wahyuni, S. Pd., SD., GR, Guru
SDN Cikiray) Sumber:
(https://bit.ly/TemanSejawat-
wawancaraAlternatifSolusi )
Kepala Sekolah: Guru harus
menguasai model-model
pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik materi yang
disampaikan dan juga
menyesuaikan dengan kriteria
peserta didik, sehingga dalam proses
pembelajaran tidak monoton,
contohnya Pembelajaran Berbasis
Proyek atau Project Based Learning
(PjBL). (Enan Sunarya, S. Pd. I.,
M.Pd, Kepala SDN Cikiray)
Sumber:
(https://bit.ly/KepalaSekolah-
Kelebihan :
Memberikan kesempatan
pada peserta didik untuk
dapat maju terus sesuai
dengan potensi yang
dimiliki sisiwa sehingga
peserta didik terlibat aktif
dalam PBM.
Peserta didik dapat berfikir
kritis dan kreatif dalam
mengumpulkan data,
memahami suatu isu dan
memecahkan masalah dan
guru dapat lebih kreatif.
Menyadarkan peserta
didik tentang apa yang
mereka pelajari.
Pemilihan informasi
berdasarkan kebutuhan
peserta didik tidak
ditentukan oleh guru.
Kekurangan :
Dalam pemilihan
informasi atau materi
dikelas didasarkan pada
kebutuhan peserta didik
padahal,dalam kelas itu
tingkat kemampuan
peserta didiknya berbeda-
beda sehinnga guru akan
kesulitan dalam
menetukan materi
pelajaran karena tingkat
lengkap untuk mengembangkan aspek
psikomotor, kognitif, dan afektif
peserta didik.
Sumber:
(https://ejournal.unib.ac.id/gymnastics
/article/view/14911/7651 )
Kelebihan:
Memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk memecahkan
masalah secara individual;
Menyediakan presentasi yang
menarik dan animasi;
Menyediakan pilihan isi
pembelajaran yang banyak dan
beragam;
Mampu membangkitkan motivasi
dalam belajar;
Mampu mengaktifkan dan
menstimulasi metode mengajar
yang baik;
Meningkatkan pengembangan
pemahaman peserta didik
terhadap materi yang disajikan.
Kekurangan:
• Pengendalian ada di tangan
pengguna (dalam hal ini guru),
oleh karena itu dalam merancang
dan menggunakan ICT sebagai
media pembelajaran, guru harus
desain dengan cermat agar sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai;
• Proses pembuatan media
pembelajaran membutuhkan
waktu yang lama, namun media
12. WawancaraEksplorasiAlternatifSolu
si )
Pengawas Sekolah: Memang
kebanyakan guru memakai model
pembelajaran yang klasik atau masih
konvensional, namun ketika model
pembelajaran seperti ini terus
dilakukan tentunya akan berakibat
pada motivasi dan hasil belajar
peserta didik, oleh karena itu kita bisa
mencoba untuk mempelajari model-
model pembelajaran yang inovatif,
seperti PjBL, Discovery Learning dan
masih banyak model pembelajaran
yang lainnya, agar lebih variatif dan
tidak monoton. (Suherman, M.SI,
Pengawas Gugus 3 Kecamatan
Cikidang) Sumber:
(https://bit.ly/Pengawas_WAWANC
ARAEKSPLORASIALTERNATIFSO
LUSI )
Pakar: Guru harus bersifat adaftif
artinya guru harus selalu
mengapgrade kompetensinya dalam
teknik dan strategi pembelajaran,
menciptakan pembelajaran yang
menarik dengan mengoptimalkan
model pembelajaran yang inovatif
tentu sangat diperlukan oleh seorang
pendidik, dengan demikian
dipandang perlu bagi seorang
pendidik untuk meningkatkan atau
menguasai model pembelajaran
pencapaianya peserta didik
tadi tidak sama.
Tidak efisien karena
membutuhkan waktu yang
agak lama dalam PBM
4. Menggunakan model
pembelajaran Kooperatif
Mengapa? Model ini sangat
bagus karena komunikasi antar
peserta didik secara informal
membuat peserta didik cepat
memahami suatu materi yang
sedang dibahas.
Kelebihan:
Dapat melibatkan peserta
didik secara aktif dalam
mengembangkan
pengetahuan, sikap, dan
keterampilannya.
Dapat mengembangkan
aktualisasi berbagai potensi
diri yang telah dimiliki oleh
peserta didik .
Dapat mengembangkan dan
melatih berbagai sikap, nilai,
dan
keterampilanketerampilan
sosial untuk diterapkan dalam
kehidupan di masyarakat.
Peserta didik tidak hanya
sebagai obyek belajar
yang dibuat dapat digunakan
berkali-kali;
• Beberapa guru pendidikan
jasmani, terutama yang berada di
daerah dengan kemampuan yang
lebih lemah, menggunakan ICT
sebagai media pembelajaran.
Jika diterapkan, maka:
Dapat mengoptimalkan model dan
media pembelajaran inovatif yang
disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik kelas VI SD Negeri
Cikiray.
Jika tidak diterapkan, maka:
Guru kurang optimal dalam
menerapkan model dan media
pembelajaran inovatif yang
disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik kelas VI SD Negeri
Cikiray.
13. yang inovatif dengan mengikuti
kursus, IHT, dan atau Seminar
pendidikan yang berkaitan dengan
bagaimana cara meningkatkan
model pembelajaran yang inovatif
bagi pendidik itu sendiri. (Cecep
Jefry, S.Pd, Guru Penggerak dan
guru PJOK SDN Kebon Kapas)
Sumber:
(https://bit.ly/Pakar_wawancara
AlternatifSolusi )
melainkan juga sebagai
subyek belajar karena peserta
didik dapat menjadi tutor
sebaya bagi peserta didik
lainnya.
Kelemahan :
Bisa menjadi tempat
mengobrol atau gosip.
Sering terjadi debat sepele di
dalam kelompok
Bisa terjadi kesalahan
kelompok.
Peserta didik yang dibagi
dalam kelompok kemudian
diberikan tugas. Akibatnya
peserta didik merasa
ditinggal sendiri dan karena
mereka belum
berpengalaman, merasa
bingung dan tidak tahu
bagaimana harus bekerjasama
menyelesaikan tugas tersebut
sehingga menimbulkan
kekacauan dan kegaduhan
dalam kelas.