"Modul Metode Jarimatika Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan"
Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran
Nama : Noorhalimah
NIM : 193020212040
Rombel : B
1. Pembelajaran Matematika di SD
Nama : Noorhalimah
Nim : 193020212040
Rombel : B
Dosen Pengampu : Asih Utami, S.Pd ,M.Pd
Noorhalimah
METODE JARIMATIKA
“Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
[MODUL METODE
JARIMATIKA]
“Mudah Berhitung Dengan
Menggunakan Jari Tangan”
ABSTRACT
penggunaan metode jarimatika dalam
pembelajaran matematika dapat menumbuhkan
minat belajar siswa pada mata pelajaran
matematika karena metode jarimatika adalah
metode yang medianya menggunakan objek
Nyata yaitu jari tangan sehingga siswa merasa
senang dan tertarik untuk belajar matematika.
DI SUSUN OLEH : NOORHALIMAH
NIM : 193020212040
2. i
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
ituberupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan Modul sebagai tugas akhir dari mata kuliah Pembelajaran Matematika di SD
dengan judul “Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan”.
Penulis tentu menyadari bahwa Modul ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk Modul ini, supaya Modul ini nantinya dapat menjadi Modul yang
lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada Modul ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
Noorhalimah
3. ii
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................ i
Daftar Isi ....................................................................................................................... ii
Pendahuluan ................................................................................................................. iii
1. KERANGKA BERPIKIR ................................................................................... 1
2. PENGERTIAN JARIMATIKA .......................................................................... 2
3. SEJARAH PERKEMBANGAN JARIMATIKA ................................................. 5
4. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JARIMATIKA ....................................... 6
5. TAHAP MEMPELAJARI JARIMATIKA .......................................................... 7
6. KONSEP DAN LAMABANG DALAM JARIMATIKA .................................... 8
7. KONSEP PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA ....................................... 13
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 18
4. iii
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
A. LATAR BELAKANG
Salah satu prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan
pembelajaran adalah menarik perhatian yaitu sesuatu yang menimbulkan minat belajar
sangat mempengaruhi hasil belajar dimana dengan adanya minat belajar Seorang siswa
akan terdorong untuk bersungguh-sungguh. Jika seorang siswa tidak berminat untuk
mempelajari sesuatu tidak diharapkan bahwa tidak akan berhasil dengan baik dalam
mempelajari hal tersebut, sebaliknya jika seorang siswa memiliki minat untuk
mempelajari sesuatu maka diharapkan hasilnya akan baik. menumbuhkan minat dalam
matematika dibutuhkan sesuatu yang menarik agar siswa merasa senang dan tertarik
dalam mempelajari matematika .Penggunaan metode dalam modul ini yang sesuai
dalam pembelajaran merupakan salah satu cara yang harus dilakukan oleh seorang guru
dalam menumbuhkan minat belajar siswa. Dimana dengan menumbuhkan minat
belajar pada siswa menjadikan pembelajaran berjalan secara efektif.
B. Manfaat
Modul ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada peserta didik
dalam pengertian penggunaan jarimatika dan dapat memanfaatkannya di kehidupan
sehari-hari.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu memahami konsep perkalian Matematika dan mampu
menggunakan perkalian jarimatika dengan baik dan benar.
5. iv
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
KOMPETENSI INTI
1. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.
2. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda benda yang
dijumpainya dirumah, sekolah dan tempat bermain.
3. Menyajikan masalah faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menunjukkan perilaku patuh, tertib, dan mengikuti aturan dalam melakukan penjumlahan
dan pengurangan,perkalian dan pembagian bilangan asli, bilangan bulat, dan pecahan
dengan memperhatikan nilai tempat ribuan,ratusan, puluhan, dan satuan.
1.2 Memahami sifat sifat operasi hitung bilangan asli melalui pengamatan pola penjumlahan
dan perkalian.
1.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, bilangan bulat, waktu, panjang, berat benda, dan uang terkait dengan aktifitas
sehari hari dirumah, sekolah, atau tempat bermain dan memeriksa kebenarannya serta
menyatakan kalimat matematikanya dan mengemukakan dengan kalimat sendiri.
INDIKATOR
1.1.1 Memahami perkalian pada suatu bilangan dengan memperhatikan nilai tempat
2.1.1 Memahami sifat sifat operasi hitung bilangan melalui pengamatan pola perkalian
3.1.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perkalian bilangan dan penggunaan
jarimatika dengan baik dan benar
6. 1
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
KERANGKA BERPIKIR
Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting baik dalam sekolah
maupun kehidupan sehari-hari.Namun sebagian besar siswa tidak menyukai atau bahkan
menjadikan matematika sebagai sesuatu yang menakutkan karena anggapan bahwa
Matematika itu sulit tidak menyenangkan dan belajar Matematika itu menegangkan.
Belajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang pelajar tanpa belajar siswa tidak tahu
apa-apa dan untuk menjadikan siswa rajin belajar khususnya pada mata pelajaran matematika
ada beberapa faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah minat. minat belajar suatu
kecenderungan yang mengandung perasaan senang dan tertarik melakukan aktivitas belajar.
Salah satu prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah
menarik perhatian yaitu sesuatu yang menimbulkan minat minat belajar sangat mempengaruhi
hasil belajar dimana dengan adanya minat belajar Seorang siswa akan terdorong untuk
bersungguh-sungguh. Jika seorang siswa tidak berminat untuk mempelajari sesuatu tidak
diharapkan bahwa tidak akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut, sebaliknya
jika seorang siswa memiliki minat untuk mempelajari sesuatu maka diharapkan hasilnya akan
baik. menumbuhkan minat dalam matematika dibutuhkan sesuatu yang menarik agar siswa
merasa senang dan tertarik dalam mempelajari matematika .Penggunaan metode yang sesuai
dalam pembelajaran merupakan salah satu cara yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam
menumbuhkan minat belajar siswa. Dimana dengan menumbuhkan minat belajar pada siswa
menjadikan pembelajaran berjalan secara efektif.
menurut peneliti penggunaan metode jarimatika dalam pembelajaran matematika dapat
menumbuhkan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika karena metode jarimatika
adalah metode yang medianya menggunakan objek Nyata yaitu jari tangan sehingga siswa
merasa senang dan tertarik untuk belajar matematika.
7. 2
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
PENGERTIAN JARIMATIKA
Menurut Syaharuddin danVera Mandailina yang saya dapat dari journal mereka dengan judul
“meningkatkan Kemampuan Berhitung Siswa di SD Menggunakan Metode Jarimatika yaitu,
“Keberhasilan pendidikan di sebuah sekolah ditentukan oleh kualitas lulusan
para peserta didik. Sehingga berbagai metode pembelajaran diterapkan agar
kualitas tersebut meningkat secara signifikan. Salah satu mata pelajaran yang
menjadi penentu keberhasilan perserta didik adalah matematika. Dalam
pembelajaran matematika kita kenal dengan istilah berhitung. Proses berhitung
ini merupakan kunci dari konsep atau kemampuan yang lain, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Peserta didik dengan kemampuan berhitung tinggi atau cepat sangat
membantu dalam proses penyelesaian soal-soal matematika, begitu juga
sebaliknya, siswa dengan kemampuan berhitung lambat cendrung akan lambat
dalam menyelesaikan persoalan matematika. Oleh sebab itu, kemampuan
berhitung siswa menjadi sorotan utama di setiap tingkatan (kelas), bahkan
kemampuan ini sudah mulai ditanamkan sejak sebelum masuk sekolah.
Satu sisi, perkembangan teknologi terkadang membuat kita manja untuk
berhitung menggunakan kemampuan otak kita dan lebih menggunakan alat
bantu, sementara pada saat ujian sekolah setiap siswa dilarang menggunakan
alat bantu tersebut. Dimana kemampuan berhitung ini wajib ditanamkan saat
masih di bangku Sekolah Dasar (SD).
Berdasarkan hasil obseravsi di Desa Loang Maka, khususnya di Dusun Tibu
Sisok terdapat banyak siswa SD yang berkemampuan kurang dalam berhitung.
Hal ini terlihat dari beberapa soal matematika yang secara kebetulan kami
tanyakan, ternyata masih banyak siswa yang tidak bisa menjawab, kalaupun
bisa menjawab tapi sangat lambat bahkan ada yang sampai salah jawaban.
Kemudian di beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah Desa
Loang Maka tidak luput dari observasi kami untuk melihat kemampuan
berhitung siswa, ternyata masih terdapat juga siswa yang kemampuannya masih
di bawah rata-rata, mereka sangat lambat dalam menjawab meskipun itu
8. 3
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
perhitungan biasa, oleh sebab itulah factor utama dalam masalah ini adalah kemampuan
berhitung yang lambat dan kami mengusulkan untuk melakukan
pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk “Peningkatan Kemampuan
Berhitung Siswa SD Menggunakan Metode Jarimatika”.”
“Lalu apa itu Metode Jarimatika ?”
Berdasarkan penelitian Bagiyo dengan judul penelitian “ PENINGKATKAN
KEMAMPUAN BELAJAR PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II SDN TEMON” menguraikan pengertian jarimatika
sebagai berikut Jarimatika merupakan salah satu solusi dalam pembelajaran perkalian. Metode
ini memudahkan siswa dalam menghitung karena menggunakan media jari tangan. Menurut
Septi Peni W (2007: 17) metode jarimatika adalah metode berhitung yang memanfaatkan jari-
iari tangan sebagai alat bantu untuk proses berhitung. Menurut Septi Peni W (2007: 5)
Matematika memang tidak mudah, tetapi kita bisa membuatnya menyenangkan, salah satu hal
yang bisa membuat peserta didik senang dengan matematika adalah kebebasan mereka
bereksperimen dengan matematika tersebut. Dikutip dari http//www.jarimatika pusat. com.
“Jarimatika adalah cara berhitung operasi kali, bagi, tambah dan kurang dengan menggunakan
alat bantu jari tangan”. Dikutip dari http:// amapintar.wordpress.com/jarimatika/“, Metode
jarimatika adalah metode berhitung dengan menggunakan jari tangan. Meski hanya dengan
menggunakan tangan metode jari matika mampu melakukan operasi bilangan Kabataku (kali
bagi tambah kurang). Metode sangat mudah diterima peserta didik dan mengasyikan karena
jarimatika tidak membebani memori otak dan alatnya selalu tersedia. Bahkan saat ujian peserta
didik tidak perlu khawatir alatnya akan disita karena menggunakan jaritangan kita sendiri”.
Menurut Dwi Sunar P. dkk (2008: 28) mengatakan teknik jarimatika adalah suatu cara
menghitung matematika dengan menggunakan alat bantu jari.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode jarimatika adalah suatu metode
berhitung yang menyenangkan dengan memanfaatkan jari-jari tangan yang praktis dan efisien
sebagai alat bantu untuk proses berhitung .
9. 5
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
SEJARAH PERKEMBANGAN JARIMATIKA
Menghitung dengan jari tangan sebenarnya kreativitas manusia untuk berhitung sejak
jaman dahulu sebelum ada kalkulator diketemukan. Pada perkembangan selanjutnya oleh
seorang ibu yang peduli terhadap materi pembelajaran terutama berhitung keinginan untuk
membantu anak-anaknya. Banyak cara yang telah dipelajarinya tetapi semuanya menggunakan
alat bantu, sehingga tidak praktis dan terkadang membebani anak dengan bayangan hitungan
yang rumit. Akhirnya muncul gagasan berhitung dengan alat bantu jari tangan. Menghitung
dengan jari tangan dapat dikombinasikan dengan aneka permainan yang sesuai dengan
perkembangan anak, tidak usah membeli dan bisa dibawa kemana-mana, sehingga anak-anak
menyukainya. Pada awalnya hanya sebatas pada penjumlahan dan pengurangan, namun pada
perkembangan selanjutnya jari tangan juga bisa digunakan untuk perkalian dan pembagian.
Beliau adalah seorang ibu yang bernama Septi Peni Wulandari penemu Metode Jarimatika.
Metode Jarimatika digunakan untuk mempelajari salah satu cabang dari mata pelajaran
matematika yaitu arimatika. Aritmatika sendiri mempelajari sifat hubungan bilangan nyata
dengan penghitungan terutama yang menyangkut perkalian, pembagian, penjumlahan dan
pengurangan dalam bahasa Jawa sering distilahkan pipalanda ( ping, para, lan suda ).
Dwi Sunar P. dkk (2008:28) mengatakan teknik ini sebenarnya telah diperkenalkan
sejak tahun 1960 oleh Drs. Hendra BC dan telah diModulkan dengan judul Kuncung dan
Bawuk Pintar Berhitung yang diterbitkan oleh CV. Oemar Mansoor. Kemudian pada tahun
1986 oleh penulis yang sama, teknik ini mulai disusun kembali dengan judul Aneka Reka,
diterbitkan olehmedia komputindo kelompok Gramedia.
10. 6
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JARIMATIKA
Kelebihan jarimatika menurut Septi Peni Wulandani (2007:17) yaitu :
1. Memberi visualisasi proses berhitung.
2. Menggembirakan anak saat digunakan.
3. Tidak memberatkan memori anak.
4. Alatnya tidak perlu beli, sudah dianugerahkan oleh Yang Maha Kuasa. Selalu terbawa,
alat hitungnya tidak akan pernah ketinggalan ataupun disita saat sedang ulangan atau
tes.
Metode jarimatika mempunyai pengaruh daya pikir dan psikologis, yaitu:
1. Karena diberikan secara menyenangkan maka sistem limbic di otak anak akan
senantiasa terbuka sehingga memudahkan anak dalam menerima materi baru.
2. Membiasakan anak mengembangkan otak kanan dan kiri baik secara motorik ataupun
secara fungsional sehingga otak bekerja lebih optimal.
3. Tidak memberatkan memori otak, sehingga anak-anak menganggap mudah, dan ini
merupakan step awal membangun rasa percaya dirinya untuk lebih jauh menguasai ilmu
matematika secara luas.
Metode jarimatika tidak memberatkan memori anak-anak meskipun menghitung dalam jumlah
ribuan karena dalam prakteknya otak masih dibantu dengan alat yaitu jari tangan. Jari tangan
bisa digunakan setiap saat kemanapun, dimanapun, kapanpun anak bisa menggunakan
tangannya untuk berhitung tidak terkecuali saat ujian berlangsung.
Setiap metode pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Begitu pula dengan
jarimatika, selain banyak kelebihan yang dimilki oleh metode ini namun ada beberapa
kekurangan yang terdapat pada metode jarimatika, yaitu :
1. Metode ini fokus pada aritmatika, aritmatika sendiri adalah salah satu cabang dalam
matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan bilangan-bilangan nyata dengan
perhitungan mereka tertuma menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian, maka dari itu cakupannya kurang luas.
2. Sifatnya membantu proses berhitung lebih mudah dan cepat, belum pada pemecahan
masalah.
11. 7
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
TAHAP MEMPELAJARI JARIMATIKA
Ada beberapa tahapan sebelum mempelajari jarimatika agar anak benarbenar paham
terhadap apa yang dipelajarinya dan perkembangannya dapat terpantau.
Berdasarkan pendapat Septi Peni Wulandani (2007:20-30) tahapan mempelajari jarimatika
adalah sebagai berikut :
1. Sebelum mempelajari jarimatika, anak-anak terlebih dahulu perlu memahami angka
atau lambang bilangan.
2. Setelah itu anak perlu mengenali konsep operasinya.
3. Anak sebelumnya diajak bergembira, bisa dengan bernyanyi.
4. Mengenal lambang-lambang yang digunakan di dalam jarimatika. Pengenalannya
dengan praktek langsung, dapat dengan senam gembira mendemonstrasikan formasi
jari tangan yang digunakan dalam jariamatika.
5. Ajak anak terus bergembira jangan merepotkan anak untuk menghafal lambang-
lambang jarimatika.
6. Mencoba melakukan operasi perkalian sederhana .
7. Latihan terus menerus.
Lalu ,Siapa yang bisa belajar jarimatika?
Anak-anak dari usia 4 tahun pun bisa mulai belajar tentang jarimatika, karena dikemas
dengan cara yang menyenangkan. Artinya, bukannya harus berkutat dengan Modul pelajaran
dan menghitung deretan angka saja, tapi jarimatika mengajak anak berhitung layaknya
memecahkan teka-teki.Meski demikian, tentu usia anak turut menyesuaikan level jarimatika
yang dipelajari. Jika masih berada di tahap perkenalan, anak-anak hanya diberi pemahaman
fungsi jari-jari tangan kanan dan tangan kiri.
12. 8
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
KONSEP DAN LAMABANG DALAM JARIMATIKA
Berikut ini adalah uraian Konsep dan lambang dalam jarimatika berdasarkan Modul penelitian
dari Safitri Andayani dengan judul penelitian UPAYA PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA
DENGAN MENGGUNAKAN JARIMATIKA BAGI SISWA TUNARUNGU WICARA
KELAS III SLB NEGERI PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2008/2009.
a) Sebelum mempelajari jarimatika kita perlu mengetahui dan mengenal
konsep serta lambang-lambang yang digunakan di dalam jarimatika. Berikut ini
adalah konsep dan lambang-lambang yang perlu kita ketahui :
Kelompok Dasar (Bilangan 6 – 10)
Rumus :
(T1 + T2) + (B1 x B2)
Keterangan :
T1 = jari tangan kanan yang ditutup (puluhan)
T2 = jari tangan kiri yang ditutup (puluhan)
B1 = jari tangan kanan yang dibuka (satuan)
B2 = jari tangan kiri yang dibuka (satuan)
13. 9
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
b) Kelompok 1A (Bilangan 11 – 15)
Rumus :
100 + (T1 + T2) + (S1 x S2)
Keterangan :
T1 = jari tangan kanan yang ditutup (puluhan)
T2 = jari tangan kiri yang ditutup (puluhan)
S1& S2 = nilai satuan pada soal
c) Kelompok 1B (Bilangan 16 – 20)
Rumus:
200 + (T1 + T2) + (S1 x S2)
Keterangan :
14. 10
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
T1 = jari tangan kanan yang ditutup (puluhan)
T2 = jari tangan kiri yang ditutup (puluhan)
S1& S2 = nilai satuan pada soal
Catatan: jika nilai satuannya 0, diartikan sebagai 10
d) Kelompok 2A (Bilangan 21 – 25)
Rumus :
400 + 2(T1 + T2) + (S1 x S2)
Keterangan :
T1 = jari tangan kanan yang ditutup (puluhan)
T2 = jari tangan kiri yang ditutup (puluhan)
S1& S2 = nilai satuan pada soal
15. 11
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
e) Kelompok 2B (Bilangan 26 – 30)
Rumus :
600 + 2 (T1 + T2) + (S1 x S2)
Keterangan :
T1 = jari tangan kanan yang ditutup (puluhan)
T2 = jari tangan kiri yang ditutup (puluhan)
S1& S2 = nilai satuan pada soal
Catatan: jika nilai satuannya 0, diartikan sebagai 10
17. 13
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
KONSEP PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA
1) Kelompok Dasar (Bilangan 6 – 10)
Rumus :
(T1 + T2) + (B1 x B2)
Keterangan :
T1 = jari tangan kanan yang ditutup (puluhan)
T2 = jari tangan kiri yang ditutup (puluhan)
B1 = jari tangan kanan yang dibuka (satuan)
B2 = jari tangan kiri yang dibuka (satuan)
Contoh:
7 x 8 = (T1 + T2) + (B1 x B2)
= (20 + 30) + (3 x 2)
= 50 + 6
= 56
2) Kelompok 1A (Bilangan 11 – 15)
18. 14
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
Rumus :
100 + (T1 + T2) + (S1 x S2)
Keterangan :
T1 = jari tangan kanan yang ditutup (puluhan)
T2 = jari tangan kiri yang ditutup (puluhan)
S1& S2 = nilai satuan pada soal
Contoh :
11 x 14 = 100 + (T1 + T2) + (S1 x S2)
= 100 + (10 + 40) + (1 x 4)
= 100 + 50 + 4
= 154
3) Kelompok 1B (Bilangan 16 – 20)
Rumus:
200 + (T1 + T2) + (S1 x S2)
Keterangan :
T1 = jari tangan kanan yang ditutup (puluhan)
T2 = jari tangan kiri yang ditutup (puluhan)
S1& S2 = nilai satuan pada soal
19. 15
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
Catatan: jika nilai satuannya 0, diartikan sebagai 10
Contoh :
17 x 18 = 200 + (T1 +T2) + (S1 x S2)
= 200 + (20 + 30) + (7 x 8)
= 200 + 50 + 56
= 306
4) Kelompok 2A (Bilangan 21 – 25)
Rumus :
400 + 2 (T1 + T2) + (S1 x S2)
Keterangan :
T1 = jari tangan kanan yang ditutup (puluhan)
T2 = jari tangan kiri yang ditutup (puluhan)
S1& S2 = nilai satuan pada soal
Contoh :
21 x 25 = 400 + 2 (T1 + T2) + (S1 x S2)
= 400 + 2 (10 + 50) + (1 x 5)
= 400 + 2 (60) +5
20. 16
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
= 400 + 120 + 5
= 525
5) Kelompok 2B (Bilangan 26 – 30)
Rumus :
600 + 2 (T1 + T2) + (S1 x S2)
Keterangan :
T1 = jari tangan kanan yang ditutup (puluhan)
T2 = jari tangan kiri yang ditutup (puluhan)
S1& S2 = nilai satuan pada soal
Catatan: jika nilai satuannya 0, diartikan sebagai 10
Contoh :
27 x 29 = 600 + 2 (T1 + T2) + (S1 x S2)
= 600 + 2 (20 + 40) + (7 x 9)
= 600 + 2 (60) + 63
= 783
22. 18
Mudah Berhitung Dengan Menggunakan Jari Tangan
DAFAR PUSTAKA
Andayani, S. (2008/2009, Agusutus 12). UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI HITUNG
PERKALIAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN JARIMATIKA BAGI
SISWA TUNARUNGU WICARA KELAS III SLB NEGERI PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN
2008/2009. Retrieved from google schoolar: http://googleschoolar.com
BAGIYO. (2010, Agustus 25). PENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR PERKALIAN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II SD N TEMON. Retrieved from
google scholar: http:/www.googlescholar.com
Bahariawan. (2018). PEMAHAMAN PENJUMLAHAN DENGAN METODE JARIMATIKA PADA KELAS X
SMA NEGERI 1 KOTA METRO. Dewantara Vol. V, Januari-Juni 2018, 17-30.
FAIKOH, N. (2017, Oktober 19). PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN
MINAT BELAJAR MATEMATIKA KELAS II MI SUDIRMAN PEKALONGAN. Retrieved from google
schoolar: http://googleschoolar.com
Sri Juani Purwaningsih, R. A. (2018, Oktober 1). Meningkatkan Kemampuan Berhitung dengan
Menggunakan Metode Jarimatika pada Anak Usia 4-5 Tahun di PAUD Dinda Kids Kota
Pekanbaru. Dini, Vol 2, No 1, Oktober 2018, 49-60.
Syaharuddin1, V. M. (2018). MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG SISWA SD MENGGUNAKAN
METODE JARIMATIKA. Vol. 1, No. 1, Januari 2018, 30-33.