SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
“Edukasi dan Peran Aktif dalam
Pencegahan Kekerasan Seksual di
Kampus”
Oleh: Sri Wahyuningsih, SH.,MPd. HP: 0822-451-75-700
Dosen Program Magister Kajian Wanita Universitas Brawijaya
Ketua WCC Dian Mutiara Parahita Malang
Makalah disampaikan pada kegiatan Sekolah Paralegal untuk Satgas
PPKS Universitas Tribhuwana Tunggadewi
23 September 2023
PENDAHULUAN
DAFTAR ISI UNTUK MEMAHAMI MAKALAH
I. Allah SWT Yang Maha Pencipta.
II. II. Civitas Akademika Berdaya Untuk Mencegah KS di Kampus
dengan edukasi CSE.
III. Peran Aktif dalam Pencegahan KS di Kampus
IV. Alur Penanganan Perempuan korban TPKS menurut UU no.12
tahun 2022
I. Allah SWT Yang Maha Pencipta
• Allah SWT menciptakan: alam semesta beserta isinya:
• Manusia laki-laki dan perempuan, diberi Allah pancaindera, otak,
budi/hati nurani dan kemampuan untuk berkeyakinan
• Hewan jantan dan betina, diberi panca indera, otak
• Tumbuh-tumbuhan yang dapat tumbuh hidup
• Benda tak hidup
Allah SWT pencipta Alam beserta isinya
Allah SWT
Hewan Tumbuhan
• Panca Indera
• Otak
• Hati Nurani
• Panca Indera
• Otak • Hidup
Alur pengembangan potensi manusia
a. Obyek
b. Metoda
c. Sistem
d. Hasil
e. Sifat Hasil
Otak
↓
Ilmu
Panca Indera
↓
Pengetahuan
Keyakinan
↓
Agama
Budi Nurani
↓
Filsafat
a. Alam Semesta
b. Menginderai
c. Bebas
d. Pengetahuan
e. Personal/
Individual
a. Das Sein
b. Induktif, deduktif
c. Berurutan
d. Ilmu
e. Universal
a. Das Sein & Das Sollen
b. Dualisme; Relatifisme
c. Bebas
d. Filsafat
e. Kebijaksanaan
a. Ada dalam Spiritual
b. Meyakininya
c. Hub. Vertical & Hub.
horizontal
d. Agama
e. Mutlak &/ relatif
Mengetahui dan memahami Perbedaan laki-
laki dan perempuan dari jenis kelaminnya
• Ada perbedaan organ seksual atau jenis kelamin antara laki-laki dan
perempuan sbb.:
Memahami Sistem Reproduksi Manusia secara
sederhana dan mudah
Sumber: Freepik.com
Organ reproduksi memiliki
fungsi utama yaitu untuk
menghasilkan generasi.
Pembuahan untuk terjadinya
janin manusia hanya
membutuhkan pertemuan/
pembuahan 1 sel telur dan 1 sel
sprema.
Organ seksual ini juga memiliki
fungsi rekreasi.
Memahami Pengertian Gender
• Gender adalah sifat dan perilaku yang dilabelkan pada laki-laki dan
perempuan yang dibentuk/dikonstruksikan manusia secara social
maupun budaya
Kategori Perempuan Laki-laki
Gender Stereotype Lemah lembut Perkasa
Sub ordinasi Buruh Majikan
Double Burden Pekerjaan Domestik Pekerjaan Publik
Violence Mayoritas
perempuan
menjadi korban
kekerasan
Mayoritas laki-laki
menjadi pelaku
kekerasan
Tabel Perbandingan Seks dan Gender
No Indikator Sex Gender
1 Pencipta/
Konstruktor
Tuhan Manusia/Masyarakat
2 Sifat a. Universal
b. Konsisten (Tetap)
a. Sosial tergantung tempat dan waktu.
b. Berubah sesuai dengan budaya manusia.
3 Fungsi Reproduksi Rekreasi
4 Dampak Keberlanjutan umat manusia Ketimpangan gender berupa pelabelan negative
gender, sub ordinasi, beban ganda/multi beban,
pembagian kerja secara gender, dan kekerasan
(violence) yang melahirkan diskriminasi dan eksploitasi.
Mengingat dampak perbedaan organ seksual bersifat positif, maka harus dipertahankan.
Mengingat perbedaan gender mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan yang mayoritas menimpa
perempuan, maka harus diruntuhkan.
Memahami HAM, HAP dan HAA
Uraian
• HAM: Setiap manusia dilahirkan merdeka,
dan mempunyai martabat dan harkat
yang sama. Mereka dikaruniai akal budi
dan hati Nurani dan hendaknya bergaul
satu dengan yang lain dalam semangat
persaudaraan. (Pasal 1 Deklarasi HAM).
• Manusia laki-laki dan perempuan segala
usia, mulai dari bayi, anak, dewasa hingga
senior, termasuk yang ada dalam
kandungan. HAM nya sama.
Uraian
• HAP.
• Bahwa segala bentuk kekerasan, terutama
KDRT merupakan pelanggaran HAM dan
kejahatan terhadap martabat
kemanusiaan serta bentuk diskriminasi
yang harus dihapuskan. Bahwa korban
KDRT yang kebanyakan perempuan harus
mendapatkan perlindungan dari negara.
(Phrasa Menimbang UU Nomor 23 Tahun
2004 Tentang PKDRT)
• Jadi HAP adalah HAM.
Uraian
• HAA
• Bahwa anak adalah amanah dan karunia
Tuhan YME, yang dalam dirinya melekat
harkat dan martabat sebagai manusia
seutuhnya (Phrasa Menimbang UU Nomor
23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak).
• Jadi HAA adalah HAM.
II. Civitas Akademika Berdaya Untuk Mencegah KS
di Kampus dengan edukasi CSE.
III. Peran Aktif dalam Pencegahan KS di Kampus
III.1. Memahami SK Dirjen Pendis no.5494 tahun 2019
tentang PEDOMAN PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN KEKERASAN SEKSUAL PADA
PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM
III.1.a. Latar Belakang
Kekerasan seksual dapat terjadi pada siapapun dan dimanapun, baik di ranah privat (di dalam
rumah) maupun di ranah publik (tempat umum) seperti di sarana transportasi, di jalan raya, atau di
tempat-tempat rawan lainnya. Selain di ranah tersebut, kekerasan seksual juga marak terjadi di
lingkungan sekolah, madrasah, juga perguruan tinggi, tak terkecuali di perguruan tinggi keagamaan
Islam. Dalam konteks ini, perempuan lebih rentan menjadi korban kekerasan seksual karena dalam
budaya patriarchal, posisi perempuan dianggap lebih rendah dibanding laki-laki, perempuan
seringkali direduksi menjadi objek seksual oleh kaum laki-laki. Dalam praktik kekerasan seksual
yang terjadi pada perguruan tinggi, respon penanganan yang dilakukan oleh pihak kampus seringkali
tidak sesuai harapan. Tidak sedikit korban yang bingung hendak melapor kemana, dengan cara apa,
bagaimana prosedurnya, bahkan ada rasa takut yang membayangi karena teror dan ancaman yang
dilakukan pelaku kepada korban. Saat melapor ke tingkat jurusan atau fakultas, pada umumnya
korban tidak dapat ditangani dengan baik, mengingat pihak yang mendapatkan laporan juga belum
memiliki mekanisme dan pedoman penanganannya. Ketiadaan pedoman penanganan kasus ini
membuat korban tidak dapat ditangani secara baik dan tidak mendapatkan hak-hak hukum yang
seharusnya didapatkan karena telah mengalami kerugian baik secara moril maupun materiil.
Sementara itu, pelaku yang seharusnya mendapatkan proses hukum dan etik atas tindakannya
merasa bebas dan berpotensi mengancam banyak korban lainnya. Mengingat hal tersebut, kiranya
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam perlu menetapkan Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan
Kekerasan Seksual pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
III.1.b. Tujuan
Tujuan disusunnya Pedoman ini adalah agar dapat dijadikan acuan atau
rujukan bagi upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual
pada lingkungan civitas akademika PTKI, agar tidak terjadi reviktimisasi
(tindakan penghakiman pada korban) dan mencegah keberulangan.
III.1.c. Sasaran
Pengguna pedoman pencegahan dan penanggulangan kekerasan
seksual pada PTKI ini adalah semua civitas akademika, terutama
pejabat yang berwenang menangani kasus-kasus kekerasan seksual di
kampus.
III.1.d. Ruang Lingkup
Ruang lingkup upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan
seksual ditujukan untuk kasus kekerasan seksual yang terjadi di internal
maupun eksternal kampus, yang melibatkan civitas akedemika (pejabat,
dosen, mahasiswa dan karyawan kampus termasuk staf keamanan dan
petugas kebersihan) di lingkungan kampus PTKI di Indonesia
Proporsi Kasus HIV Positif Menurut Kelompok Umur (2021)
III.2. KS dapat mengakibatkan HIV/Aids, maka
Waspadalah pada HIV/Aids
III.3. Kekerasan Seksual (KS) yang menurut UU No.12 Tahun 2022 disebut
sebagai Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) adalah sbb.:
TPKS
Apa itu
TPKS
Kapan
terjadi
TPKS
Siapa
Korban dan
Pelaku TPKS
Dimana
terjadi
TPKS
Bagaimana
TPKS terjadi
Mengapa
TPKS
terjadi
Apa Pengertian masing-masing TPKS
• Ada 19 TPKS yang pengertiannya dapat dibaca pada pasal 4 ayat (1)
dan pasal 4 ayat (2) UU No.12 Th. 2022 Tentang TPKS.
• Salah satu contohnya adalah pengertian : pelecehan seksual non fisik.
Yang diatur pada pasal 5 yang berbunyi : setiap orang yang melakukan
perbuatan seksual secara non fisik yang ditujukan terhadap : tubuh,
keinginan seksual, dan/atau organ reproduksi dengan maksud
merendahkan harkat dan martabat seseorang berdasarkan seksualitas
dan/atau kesusilaannya, dipidana karena pelecehan seksual non fisik
dengan pidana penjara paling lama 9 (Sembilan) bulan dan/atau
pidana denda paling banyak Rp.10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah).
Siapa korban dan siapa pelaku TPKS
• Korban TPKS mayoritas adalah perempuan, korban TPKS yang laki-laki
sedikit.
• Data Catahu (catatan tahunan) Komnas Perempuan menyatakan
bahwa pada tahun 2022 mencatat ada adanya KBG (Kekerasan
Berbasis Gender) sebanyak 3.838 kasus, dari Lembaga layanan
sebanyak 7.029 dan dari BADILAG (Badan Peradilan Agama) sebanyak
327.629, jumlah ini menunjukan kenaikan 50% dari jumlah korban
KBG di tahun 2020.
• Mengapa mayoritas korban TPKS adalah perempuan? Ada dua macam
alas an, yaitu pertama karena adanya ketimpangan relasi kuasa antara
laki-laki dan perempuan serta adanya ketimpangan gender.
Dimana terjadinya TPKS?
• TPKS dapat terjadi di ranah privat (rumah tangga, keluarga) dan ranah
public (di tempat umum, di Lembaga-Lembaga masyarakat, di
Lembaga Pendidikan formal maupun non formal). TPKS dapat terjadi
di mana saja.
• Saat ini kita membahas TPKS yang terjadi di kampus.
Kapan TPKS terjadi?
• TPKS dapat terjadi kapan saja.
• TPKS dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja, serta
mengenai korban siapa saja, oleh karena itu kita perlu WASPADA
dengan melakukan antisipasi dan penanganan kalau memang sudah
terjadi TPKS.
Mengapa TPKS terjadi?
Mengapa TPKS terjadi, dan mengapa mayoritas korbannya adalah
perempuan? Ada dua hal mendasar, yaitu:
1) karena adanya ketimpangan relasi kuasa, a.l. Pimpinan
Universitas/Fakultas/Tendik/Dosen dengan mahasiswa,
pembimbing dengan yang dibimbing, pimpinan/pengurus Lembaga
Kemahasiswaan dengan mahasiswa, dll.
2) adanya ketimpangan gender, a.l. gender stereotype/pelabelan
negatif; sub ordinasi; marginalisasi; beban ganda; TPKS, diskriminasi
dan eksploitas. Semua bentuk keimpangan gender ini harus
diruntuhkan karena bertentangan dengan Rachmatulah yaitu
HAM/HAP dan HAA.
Bagaimana TPKS terjadi?
• Setiap tindak pidana, termasuk TPKS memiliki unsur-unsur:
• (1). adanya subyek;
• (2). adanya unsur kesalahan;
• (3). perbuatan bersifat melawan hukum;
• (4). suatu Tindakan yang dilarang atau diharuskan oleh undang-
undang/perundangan dan terhadap yang melanggarnya diancam pidana;
• (5) dalam waktu tertentu, tempat dan keadaan tertentu.
• Juga disebut sebagai unsur subyektif: setiap orang dan dengan maksud
• d unsur obyektif: perbuatan, objek, tujuan, motif dan cara.
Restitusi (Korban
KS)
Mempertanggung
jawabkan KS
Sesuai vonis
hakim
Mendapat
Keadilan,
Pemulihan dan
Cegah
keberulangan KS
III.4. Pengertian dan Konstruksi Pencegahan TPKS
Substansi
Hukum
Mediko
legal
Kultur
Hukum
Struktur
Hukum
Ilmu
Kedokteran
Psiko
Sosial
Psikologi
Ilmu Sosial
Pencegahan adalah segala Tindakan atau Usaha yang Dilakukan untuk
Menghilangkan berbagai Faktor yang Menyebabkan Terjadinya TPKS
dan Keberulangan TPKS
III.5. Ketrampilan mencegah terjadinya KS
Ketrampilan mencegah terjadinya KS mencakup :
• Aspek Hukum :
a) Substansi Hukum (Perundang – undangan)
b) Struktur Hukum APH (Aparat Penegak Hukum)
c) Kultur/Budaya Hukum
• Aspek Psikososial
• Aspek Medikolegal (VeR dan VeRP)
• Aspek Sosial
IV. Alur Penanganan Perempuan korban TPKS
menurut UU no.12 tahun 2022
Pelaporan Penyidikan Penuntutan Pemeriksaaan
Pengadilan :
Hasil putusan PN
Pelaksanaan
Putusan
Pengadilan
Dekahelix
(10 Pilar)
Penyidik
(Polisi)
Jaksa
(Penuntut
Umum)
Hakim
Jaksa
Pelaksana
Pts PN
Ketua PN
Mengawasi
NKRI
|
1945
1.
UU
Perkawinan
|
1974
2.
UU no.7
Rat.cedaw
|
1984
3.
UU HAM
|
1999
4.
PUG
|
|
2000
5.
UU PKDRT
|
|
|
2004
6.
UU PTPPO
|
|
|
|
2007
7.
Perpres 59
|
|
|
|
|
2017
8.
SPPT PKKTP
|
|
|
|
|
|
2020
9.
IV.1. Perlindungan Hukum Perempuan Korban
Kekerasan dalam Lini masa
UU TPKS
|
|
|
|
|
|
|
2022
10.
IV.2. Rasa Aman memerlukan Ruang Aman
Ruang Aman
dari ancaman
apa?
Kekerasan
Fisik
Kekerasan
Psikis
Kekerasan
Seksual
Kekerasan
Ekonomi
Spasial ruang merujuk letak geografis
IV.3. Pengertian Pendamping
• Pendamping adalah orang yang dipercaya dan memiliki kompetensi
mendampingi korban dalam mengakses hak atas penanganan
perlindungan dan pemulihan.
• Pendamping diatur dalam psl.26 s/d psl.29 UU no.12 thn.2022
IV.4. 10 Pendamping
Perempuan Korban
Kekerasan menurut
UU no.12 th. 2022
Petugas
LPSK Petugas
UPTD
PPA
Psikolog
Peksos
Petugas LPL
berbasis
masyarakat
Advokat
&
Paralegal
Psikiater
Tenaga
Kesos
Perempuan
Korban KS
Tenaga
Kesehatan
Pendamping
Lain
IV.5. Mengenal WCC DMP Junior
• Ruci, salah seorang mahasiswi magang di WCC Dian Mutiara Parahita (DMP) pada
awal tahun 2023, menginisiasi lahirnya Group Whatsap WCC DMP Junior.
• Group ini hingga sekarang sudah berjumlah puluhan orang dan mereka sudah
mulai menjadi relawan pendamping dari rekan sebayanya di kampus, baik
kampus sendiri maupun kampus yang berbeda.
• Untuk tahap awal, mereka sudah dapat merekap, identifikasi pribadi baik korban
maupun pelaku, kronologis kasus, apa yang dialami dan diinginkan untuk
kelanjutan kasusnya dalam sebuah BAP singkat.
• Langkah berikutnya menghubungkan dan/atau mendampingi korban untuk
berkonsultasi secara terpadu yang mencakup aspek hukum, psikososial dan
medicolegal ke WCC DMP Malang.
• Kalau teman – teman berminat, bisa bergabung di group WCC DMP Junior
Malang.
Selamat Berjuang menjadi Relawan Pendamping
Perempuan Korban TPKS di Kampus

More Related Content

Similar to Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf

Pendidikan Seks Anak Usia Dini
Pendidikan Seks Anak Usia DiniPendidikan Seks Anak Usia Dini
Pendidikan Seks Anak Usia DiniAliem Masykur
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
.menghindari zina
.menghindari zina.menghindari zina
.menghindari zinaadulcharli
 
ulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docxulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docxaliyaputri14
 
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdfPOLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdfHauraSyafa1
 
Siswa korban kekerasan pidana
Siswa korban kekerasan pidanaSiswa korban kekerasan pidana
Siswa korban kekerasan pidanaSuyanto Suyanto
 
Makalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic Studies
Makalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic StudiesMakalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic Studies
Makalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic StudiesAkhlis Nur Fu'adi
 
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangGerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangKetut Darmanto Saputro
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERAna Sengga
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdfModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdfImanSetiawan26
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKAPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKAYULI AYU NUR SINTA
 
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxRisma94
 
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap AnakKekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap AnakECPAT Indonesia
 
KEKERASAN DI SATUAN PENDIDIKAN
KEKERASAN DI SATUAN PENDIDIKANKEKERASAN DI SATUAN PENDIDIKAN
KEKERASAN DI SATUAN PENDIDIKANAi Maryati Solihah
 

Similar to Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf (20)

Pendidikan Seks Anak Usia Dini
Pendidikan Seks Anak Usia DiniPendidikan Seks Anak Usia Dini
Pendidikan Seks Anak Usia Dini
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kekerasan
KekerasanKekerasan
Kekerasan
 
Bullying pornografi
Bullying pornografiBullying pornografi
Bullying pornografi
 
.menghindari zina
.menghindari zina.menghindari zina
.menghindari zina
 
ulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docxulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docx
 
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdfPOLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
POLICY BRIEF KEJAHATAN SEKSUAL.pdf
 
Siswa korban kekerasan pidana
Siswa korban kekerasan pidanaSiswa korban kekerasan pidana
Siswa korban kekerasan pidana
 
Makalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic Studies
Makalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic StudiesMakalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic Studies
Makalah Komprehensif-Pascasarjana UIN Walisongo Semarang-Islamic Studies
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangGerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDER
 
Pornografi pelajar
Pornografi pelajarPornografi pelajar
Pornografi pelajar
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdfModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdf
 
PPTKelompok2Pancasila.pptx
PPTKelompok2Pancasila.pptxPPTKelompok2Pancasila.pptx
PPTKelompok2Pancasila.pptx
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKAPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
 
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
 
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap AnakKekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
Kekerasan Seksual Anak Terhadap Anak
 
KEKERASAN DI SATUAN PENDIDIKAN
KEKERASAN DI SATUAN PENDIDIKANKEKERASAN DI SATUAN PENDIDIKAN
KEKERASAN DI SATUAN PENDIDIKAN
 

More from Irawan Setyabudi

pembelajaran kolaboratif partisipatif.ppt
pembelajaran kolaboratif partisipatif.pptpembelajaran kolaboratif partisipatif.ppt
pembelajaran kolaboratif partisipatif.pptIrawan Setyabudi
 
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfIrawan Setyabudi
 
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfBimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfIrawan Setyabudi
 
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfIrawan Setyabudi
 
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfIrawan Setyabudi
 
Kalender Akademik 2022-2023 (1).pdf
Kalender Akademik 2022-2023 (1).pdfKalender Akademik 2022-2023 (1).pdf
Kalender Akademik 2022-2023 (1).pdfIrawan Setyabudi
 
Kalender Akademik TA 2022-2023 dan 2023-2024.pdf
Kalender Akademik TA 2022-2023 dan 2023-2024.pdfKalender Akademik TA 2022-2023 dan 2023-2024.pdf
Kalender Akademik TA 2022-2023 dan 2023-2024.pdfIrawan Setyabudi
 
Kalender akademik 2021 2022
Kalender akademik 2021 2022Kalender akademik 2021 2022
Kalender akademik 2021 2022Irawan Setyabudi
 
Salinan kepdirjendikti tentang po bkd (1)
Salinan kepdirjendikti tentang po bkd (1)Salinan kepdirjendikti tentang po bkd (1)
Salinan kepdirjendikti tentang po bkd (1)Irawan Setyabudi
 
Rubrik bkd 2021 27.05.2021 update
Rubrik bkd 2021 27.05.2021 updateRubrik bkd 2021 27.05.2021 update
Rubrik bkd 2021 27.05.2021 updateIrawan Setyabudi
 
Matriks po bkd 2021 19.05.2021
Matriks po bkd 2021 19.05.2021Matriks po bkd 2021 19.05.2021
Matriks po bkd 2021 19.05.2021Irawan Setyabudi
 
Layanan bkd dosen 28062021
Layanan bkd  dosen 28062021Layanan bkd  dosen 28062021
Layanan bkd dosen 28062021Irawan Setyabudi
 
Layanan bkd asesor 28062021
Layanan bkd   asesor 28062021Layanan bkd   asesor 28062021
Layanan bkd asesor 28062021Irawan Setyabudi
 
Arah kebijakan bkd mei 2021 update
Arah kebijakan bkd mei 2021 updateArah kebijakan bkd mei 2021 update
Arah kebijakan bkd mei 2021 updateIrawan Setyabudi
 
Materi peluncuran program pertukaran mahasiswa merdeka
Materi peluncuran program pertukaran mahasiswa merdekaMateri peluncuran program pertukaran mahasiswa merdeka
Materi peluncuran program pertukaran mahasiswa merdekaIrawan Setyabudi
 

More from Irawan Setyabudi (20)

pembelajaran kolaboratif partisipatif.ppt
pembelajaran kolaboratif partisipatif.pptpembelajaran kolaboratif partisipatif.ppt
pembelajaran kolaboratif partisipatif.ppt
 
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
 
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfBimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
 
Bimtek Paralegal.pdf
Bimtek Paralegal.pdfBimtek Paralegal.pdf
Bimtek Paralegal.pdf
 
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
 
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
 
SK Satgas PPKS.pdf
SK Satgas PPKS.pdfSK Satgas PPKS.pdf
SK Satgas PPKS.pdf
 
Proposal PMM 3 Unitri
Proposal PMM 3 UnitriProposal PMM 3 Unitri
Proposal PMM 3 Unitri
 
Kalender Akademik 2022-2023 (1).pdf
Kalender Akademik 2022-2023 (1).pdfKalender Akademik 2022-2023 (1).pdf
Kalender Akademik 2022-2023 (1).pdf
 
Kalender Akademik TA 2022-2023 dan 2023-2024.pdf
Kalender Akademik TA 2022-2023 dan 2023-2024.pdfKalender Akademik TA 2022-2023 dan 2023-2024.pdf
Kalender Akademik TA 2022-2023 dan 2023-2024.pdf
 
Kalender akademik 2021 2022
Kalender akademik 2021 2022Kalender akademik 2021 2022
Kalender akademik 2021 2022
 
Salinan kepdirjendikti tentang po bkd (1)
Salinan kepdirjendikti tentang po bkd (1)Salinan kepdirjendikti tentang po bkd (1)
Salinan kepdirjendikti tentang po bkd (1)
 
Rubrik bkd 2021 27.05.2021 update
Rubrik bkd 2021 27.05.2021 updateRubrik bkd 2021 27.05.2021 update
Rubrik bkd 2021 27.05.2021 update
 
Matriks po bkd 2021 19.05.2021
Matriks po bkd 2021 19.05.2021Matriks po bkd 2021 19.05.2021
Matriks po bkd 2021 19.05.2021
 
Layanan bkd dosen 28062021
Layanan bkd  dosen 28062021Layanan bkd  dosen 28062021
Layanan bkd dosen 28062021
 
Layanan bkd asesor 28062021
Layanan bkd   asesor 28062021Layanan bkd   asesor 28062021
Layanan bkd asesor 28062021
 
Arah kebijakan bkd mei 2021 update
Arah kebijakan bkd mei 2021 updateArah kebijakan bkd mei 2021 update
Arah kebijakan bkd mei 2021 update
 
Arah kebijakan bkd 2021
Arah kebijakan bkd 2021Arah kebijakan bkd 2021
Arah kebijakan bkd 2021
 
Panduan untuk mahasiswa
Panduan untuk mahasiswaPanduan untuk mahasiswa
Panduan untuk mahasiswa
 
Materi peluncuran program pertukaran mahasiswa merdeka
Materi peluncuran program pertukaran mahasiswa merdekaMateri peluncuran program pertukaran mahasiswa merdeka
Materi peluncuran program pertukaran mahasiswa merdeka
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 

Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf

  • 1. “Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan Kekerasan Seksual di Kampus” Oleh: Sri Wahyuningsih, SH.,MPd. HP: 0822-451-75-700 Dosen Program Magister Kajian Wanita Universitas Brawijaya Ketua WCC Dian Mutiara Parahita Malang Makalah disampaikan pada kegiatan Sekolah Paralegal untuk Satgas PPKS Universitas Tribhuwana Tunggadewi 23 September 2023
  • 2. PENDAHULUAN DAFTAR ISI UNTUK MEMAHAMI MAKALAH I. Allah SWT Yang Maha Pencipta. II. II. Civitas Akademika Berdaya Untuk Mencegah KS di Kampus dengan edukasi CSE. III. Peran Aktif dalam Pencegahan KS di Kampus IV. Alur Penanganan Perempuan korban TPKS menurut UU no.12 tahun 2022
  • 3. I. Allah SWT Yang Maha Pencipta • Allah SWT menciptakan: alam semesta beserta isinya: • Manusia laki-laki dan perempuan, diberi Allah pancaindera, otak, budi/hati nurani dan kemampuan untuk berkeyakinan • Hewan jantan dan betina, diberi panca indera, otak • Tumbuh-tumbuhan yang dapat tumbuh hidup • Benda tak hidup
  • 4. Allah SWT pencipta Alam beserta isinya Allah SWT Hewan Tumbuhan • Panca Indera • Otak • Hati Nurani • Panca Indera • Otak • Hidup
  • 5. Alur pengembangan potensi manusia a. Obyek b. Metoda c. Sistem d. Hasil e. Sifat Hasil Otak ↓ Ilmu Panca Indera ↓ Pengetahuan Keyakinan ↓ Agama Budi Nurani ↓ Filsafat a. Alam Semesta b. Menginderai c. Bebas d. Pengetahuan e. Personal/ Individual a. Das Sein b. Induktif, deduktif c. Berurutan d. Ilmu e. Universal a. Das Sein & Das Sollen b. Dualisme; Relatifisme c. Bebas d. Filsafat e. Kebijaksanaan a. Ada dalam Spiritual b. Meyakininya c. Hub. Vertical & Hub. horizontal d. Agama e. Mutlak &/ relatif
  • 6. Mengetahui dan memahami Perbedaan laki- laki dan perempuan dari jenis kelaminnya • Ada perbedaan organ seksual atau jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan sbb.:
  • 7. Memahami Sistem Reproduksi Manusia secara sederhana dan mudah Sumber: Freepik.com Organ reproduksi memiliki fungsi utama yaitu untuk menghasilkan generasi. Pembuahan untuk terjadinya janin manusia hanya membutuhkan pertemuan/ pembuahan 1 sel telur dan 1 sel sprema. Organ seksual ini juga memiliki fungsi rekreasi.
  • 8. Memahami Pengertian Gender • Gender adalah sifat dan perilaku yang dilabelkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk/dikonstruksikan manusia secara social maupun budaya Kategori Perempuan Laki-laki Gender Stereotype Lemah lembut Perkasa Sub ordinasi Buruh Majikan Double Burden Pekerjaan Domestik Pekerjaan Publik Violence Mayoritas perempuan menjadi korban kekerasan Mayoritas laki-laki menjadi pelaku kekerasan
  • 9. Tabel Perbandingan Seks dan Gender No Indikator Sex Gender 1 Pencipta/ Konstruktor Tuhan Manusia/Masyarakat 2 Sifat a. Universal b. Konsisten (Tetap) a. Sosial tergantung tempat dan waktu. b. Berubah sesuai dengan budaya manusia. 3 Fungsi Reproduksi Rekreasi 4 Dampak Keberlanjutan umat manusia Ketimpangan gender berupa pelabelan negative gender, sub ordinasi, beban ganda/multi beban, pembagian kerja secara gender, dan kekerasan (violence) yang melahirkan diskriminasi dan eksploitasi. Mengingat dampak perbedaan organ seksual bersifat positif, maka harus dipertahankan. Mengingat perbedaan gender mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan yang mayoritas menimpa perempuan, maka harus diruntuhkan.
  • 10. Memahami HAM, HAP dan HAA
  • 11. Uraian • HAM: Setiap manusia dilahirkan merdeka, dan mempunyai martabat dan harkat yang sama. Mereka dikaruniai akal budi dan hati Nurani dan hendaknya bergaul satu dengan yang lain dalam semangat persaudaraan. (Pasal 1 Deklarasi HAM). • Manusia laki-laki dan perempuan segala usia, mulai dari bayi, anak, dewasa hingga senior, termasuk yang ada dalam kandungan. HAM nya sama.
  • 12. Uraian • HAP. • Bahwa segala bentuk kekerasan, terutama KDRT merupakan pelanggaran HAM dan kejahatan terhadap martabat kemanusiaan serta bentuk diskriminasi yang harus dihapuskan. Bahwa korban KDRT yang kebanyakan perempuan harus mendapatkan perlindungan dari negara. (Phrasa Menimbang UU Nomor 23 Tahun 2004 Tentang PKDRT) • Jadi HAP adalah HAM.
  • 13. Uraian • HAA • Bahwa anak adalah amanah dan karunia Tuhan YME, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya (Phrasa Menimbang UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak). • Jadi HAA adalah HAM.
  • 14. II. Civitas Akademika Berdaya Untuk Mencegah KS di Kampus dengan edukasi CSE.
  • 15. III. Peran Aktif dalam Pencegahan KS di Kampus III.1. Memahami SK Dirjen Pendis no.5494 tahun 2019 tentang PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEKERASAN SEKSUAL PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM
  • 16. III.1.a. Latar Belakang Kekerasan seksual dapat terjadi pada siapapun dan dimanapun, baik di ranah privat (di dalam rumah) maupun di ranah publik (tempat umum) seperti di sarana transportasi, di jalan raya, atau di tempat-tempat rawan lainnya. Selain di ranah tersebut, kekerasan seksual juga marak terjadi di lingkungan sekolah, madrasah, juga perguruan tinggi, tak terkecuali di perguruan tinggi keagamaan Islam. Dalam konteks ini, perempuan lebih rentan menjadi korban kekerasan seksual karena dalam budaya patriarchal, posisi perempuan dianggap lebih rendah dibanding laki-laki, perempuan seringkali direduksi menjadi objek seksual oleh kaum laki-laki. Dalam praktik kekerasan seksual yang terjadi pada perguruan tinggi, respon penanganan yang dilakukan oleh pihak kampus seringkali tidak sesuai harapan. Tidak sedikit korban yang bingung hendak melapor kemana, dengan cara apa, bagaimana prosedurnya, bahkan ada rasa takut yang membayangi karena teror dan ancaman yang dilakukan pelaku kepada korban. Saat melapor ke tingkat jurusan atau fakultas, pada umumnya korban tidak dapat ditangani dengan baik, mengingat pihak yang mendapatkan laporan juga belum memiliki mekanisme dan pedoman penanganannya. Ketiadaan pedoman penanganan kasus ini membuat korban tidak dapat ditangani secara baik dan tidak mendapatkan hak-hak hukum yang seharusnya didapatkan karena telah mengalami kerugian baik secara moril maupun materiil. Sementara itu, pelaku yang seharusnya mendapatkan proses hukum dan etik atas tindakannya merasa bebas dan berpotensi mengancam banyak korban lainnya. Mengingat hal tersebut, kiranya Direktorat Jenderal Pendidikan Islam perlu menetapkan Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Seksual pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
  • 17. III.1.b. Tujuan Tujuan disusunnya Pedoman ini adalah agar dapat dijadikan acuan atau rujukan bagi upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual pada lingkungan civitas akademika PTKI, agar tidak terjadi reviktimisasi (tindakan penghakiman pada korban) dan mencegah keberulangan. III.1.c. Sasaran Pengguna pedoman pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual pada PTKI ini adalah semua civitas akademika, terutama pejabat yang berwenang menangani kasus-kasus kekerasan seksual di kampus.
  • 18. III.1.d. Ruang Lingkup Ruang lingkup upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual ditujukan untuk kasus kekerasan seksual yang terjadi di internal maupun eksternal kampus, yang melibatkan civitas akedemika (pejabat, dosen, mahasiswa dan karyawan kampus termasuk staf keamanan dan petugas kebersihan) di lingkungan kampus PTKI di Indonesia
  • 19. Proporsi Kasus HIV Positif Menurut Kelompok Umur (2021) III.2. KS dapat mengakibatkan HIV/Aids, maka Waspadalah pada HIV/Aids
  • 20. III.3. Kekerasan Seksual (KS) yang menurut UU No.12 Tahun 2022 disebut sebagai Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) adalah sbb.: TPKS Apa itu TPKS Kapan terjadi TPKS Siapa Korban dan Pelaku TPKS Dimana terjadi TPKS Bagaimana TPKS terjadi Mengapa TPKS terjadi
  • 21. Apa Pengertian masing-masing TPKS • Ada 19 TPKS yang pengertiannya dapat dibaca pada pasal 4 ayat (1) dan pasal 4 ayat (2) UU No.12 Th. 2022 Tentang TPKS. • Salah satu contohnya adalah pengertian : pelecehan seksual non fisik. Yang diatur pada pasal 5 yang berbunyi : setiap orang yang melakukan perbuatan seksual secara non fisik yang ditujukan terhadap : tubuh, keinginan seksual, dan/atau organ reproduksi dengan maksud merendahkan harkat dan martabat seseorang berdasarkan seksualitas dan/atau kesusilaannya, dipidana karena pelecehan seksual non fisik dengan pidana penjara paling lama 9 (Sembilan) bulan dan/atau pidana denda paling banyak Rp.10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah).
  • 22. Siapa korban dan siapa pelaku TPKS • Korban TPKS mayoritas adalah perempuan, korban TPKS yang laki-laki sedikit. • Data Catahu (catatan tahunan) Komnas Perempuan menyatakan bahwa pada tahun 2022 mencatat ada adanya KBG (Kekerasan Berbasis Gender) sebanyak 3.838 kasus, dari Lembaga layanan sebanyak 7.029 dan dari BADILAG (Badan Peradilan Agama) sebanyak 327.629, jumlah ini menunjukan kenaikan 50% dari jumlah korban KBG di tahun 2020. • Mengapa mayoritas korban TPKS adalah perempuan? Ada dua macam alas an, yaitu pertama karena adanya ketimpangan relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan serta adanya ketimpangan gender.
  • 23. Dimana terjadinya TPKS? • TPKS dapat terjadi di ranah privat (rumah tangga, keluarga) dan ranah public (di tempat umum, di Lembaga-Lembaga masyarakat, di Lembaga Pendidikan formal maupun non formal). TPKS dapat terjadi di mana saja. • Saat ini kita membahas TPKS yang terjadi di kampus.
  • 24. Kapan TPKS terjadi? • TPKS dapat terjadi kapan saja. • TPKS dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja, serta mengenai korban siapa saja, oleh karena itu kita perlu WASPADA dengan melakukan antisipasi dan penanganan kalau memang sudah terjadi TPKS.
  • 25. Mengapa TPKS terjadi? Mengapa TPKS terjadi, dan mengapa mayoritas korbannya adalah perempuan? Ada dua hal mendasar, yaitu: 1) karena adanya ketimpangan relasi kuasa, a.l. Pimpinan Universitas/Fakultas/Tendik/Dosen dengan mahasiswa, pembimbing dengan yang dibimbing, pimpinan/pengurus Lembaga Kemahasiswaan dengan mahasiswa, dll. 2) adanya ketimpangan gender, a.l. gender stereotype/pelabelan negatif; sub ordinasi; marginalisasi; beban ganda; TPKS, diskriminasi dan eksploitas. Semua bentuk keimpangan gender ini harus diruntuhkan karena bertentangan dengan Rachmatulah yaitu HAM/HAP dan HAA.
  • 26. Bagaimana TPKS terjadi? • Setiap tindak pidana, termasuk TPKS memiliki unsur-unsur: • (1). adanya subyek; • (2). adanya unsur kesalahan; • (3). perbuatan bersifat melawan hukum; • (4). suatu Tindakan yang dilarang atau diharuskan oleh undang- undang/perundangan dan terhadap yang melanggarnya diancam pidana; • (5) dalam waktu tertentu, tempat dan keadaan tertentu. • Juga disebut sebagai unsur subyektif: setiap orang dan dengan maksud • d unsur obyektif: perbuatan, objek, tujuan, motif dan cara.
  • 27. Restitusi (Korban KS) Mempertanggung jawabkan KS Sesuai vonis hakim Mendapat Keadilan, Pemulihan dan Cegah keberulangan KS III.4. Pengertian dan Konstruksi Pencegahan TPKS Substansi Hukum Mediko legal Kultur Hukum Struktur Hukum Ilmu Kedokteran Psiko Sosial Psikologi Ilmu Sosial Pencegahan adalah segala Tindakan atau Usaha yang Dilakukan untuk Menghilangkan berbagai Faktor yang Menyebabkan Terjadinya TPKS dan Keberulangan TPKS
  • 28. III.5. Ketrampilan mencegah terjadinya KS Ketrampilan mencegah terjadinya KS mencakup : • Aspek Hukum : a) Substansi Hukum (Perundang – undangan) b) Struktur Hukum APH (Aparat Penegak Hukum) c) Kultur/Budaya Hukum • Aspek Psikososial • Aspek Medikolegal (VeR dan VeRP) • Aspek Sosial
  • 29. IV. Alur Penanganan Perempuan korban TPKS menurut UU no.12 tahun 2022 Pelaporan Penyidikan Penuntutan Pemeriksaaan Pengadilan : Hasil putusan PN Pelaksanaan Putusan Pengadilan Dekahelix (10 Pilar) Penyidik (Polisi) Jaksa (Penuntut Umum) Hakim Jaksa Pelaksana Pts PN Ketua PN Mengawasi
  • 30. NKRI | 1945 1. UU Perkawinan | 1974 2. UU no.7 Rat.cedaw | 1984 3. UU HAM | 1999 4. PUG | | 2000 5. UU PKDRT | | | 2004 6. UU PTPPO | | | | 2007 7. Perpres 59 | | | | | 2017 8. SPPT PKKTP | | | | | | 2020 9. IV.1. Perlindungan Hukum Perempuan Korban Kekerasan dalam Lini masa UU TPKS | | | | | | | 2022 10.
  • 31. IV.2. Rasa Aman memerlukan Ruang Aman Ruang Aman dari ancaman apa? Kekerasan Fisik Kekerasan Psikis Kekerasan Seksual Kekerasan Ekonomi Spasial ruang merujuk letak geografis
  • 32. IV.3. Pengertian Pendamping • Pendamping adalah orang yang dipercaya dan memiliki kompetensi mendampingi korban dalam mengakses hak atas penanganan perlindungan dan pemulihan. • Pendamping diatur dalam psl.26 s/d psl.29 UU no.12 thn.2022
  • 33. IV.4. 10 Pendamping Perempuan Korban Kekerasan menurut UU no.12 th. 2022 Petugas LPSK Petugas UPTD PPA Psikolog Peksos Petugas LPL berbasis masyarakat Advokat & Paralegal Psikiater Tenaga Kesos Perempuan Korban KS Tenaga Kesehatan Pendamping Lain
  • 34. IV.5. Mengenal WCC DMP Junior • Ruci, salah seorang mahasiswi magang di WCC Dian Mutiara Parahita (DMP) pada awal tahun 2023, menginisiasi lahirnya Group Whatsap WCC DMP Junior. • Group ini hingga sekarang sudah berjumlah puluhan orang dan mereka sudah mulai menjadi relawan pendamping dari rekan sebayanya di kampus, baik kampus sendiri maupun kampus yang berbeda. • Untuk tahap awal, mereka sudah dapat merekap, identifikasi pribadi baik korban maupun pelaku, kronologis kasus, apa yang dialami dan diinginkan untuk kelanjutan kasusnya dalam sebuah BAP singkat. • Langkah berikutnya menghubungkan dan/atau mendampingi korban untuk berkonsultasi secara terpadu yang mencakup aspek hukum, psikososial dan medicolegal ke WCC DMP Malang. • Kalau teman – teman berminat, bisa bergabung di group WCC DMP Junior Malang.
  • 35. Selamat Berjuang menjadi Relawan Pendamping Perempuan Korban TPKS di Kampus