1. MAKALAH
“ FAKTOR EKONOMI PENYEBAB MENJADI
SEORANG PEKERJA SEK KOMERSIAL (PSK)”
Di susun oleh:
Pebriyanto Galih Saputra 161003632010511
Warsito 161003632010536
Supardi 161003632010461
Abdul Waqit 161003632010459
Dosen Pengampu : Dr. Indra Kertati,M. Si
Mata Kuliah : Metode Penelitian Kualitatif
2. 1. Latar Belakang
Pekerjaan adalah pintu gerbang untuk mendapatkan uang. Melalui uang
tersebut manusia dapat memenuhi kebutuhannya, namun permasalahan yang
terjadi adalah pekerjaan apa yang sesuai dengan kemampuannya. Tidak
adanya pilihan sehingga terpaksa menjadi PSK kerap terjadi di negeri ini.
Tidak perlu syarat khusus dan bermodalkan banyak uang apalagi skill tinggi,
cukup dengan berdandan cantik, menarik dan berperilaku yang ramah.
3. 2. Permasalahan
Permasalahan kenapa wanita memilih menjadi PSK (Pekerja Sex Komersial).
Perjalanan hidupnya, apa yang dia alami selama ini, itulah yang harus di
mengerti, bukan langsung mencap jika wanita malam itu adalah hina. Dan
jangan pernah pula menyakiti hati mereka karena menjadi PSK karena
mereka punya alasan tertentu sekiranya kita tidak dapat mengetahuinya, dan
kita tidak akan pernah mengerti alasan mereka. Setelah kami meneliti apa
faktor penyebab menjadi seoangan PSK adalah “Faktor ekonomi, penyebab
menjadi PSK” karna ketidak mampuan untuk bertahan hidup dengan cara
yang halal, yang hanya ingin mencari uang lebih cepat dan menggiurkan untuk
bertahan hidup, kemampuan ekonomi yang lemah membawa mereka ingin
ekonomi mereka lebih besar, mereka tidak memperdulikan resikonya sing
penting dapur ngebul dan bisa membiayai sekolah anak mereka”.
4. 3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan Penelitian :
Untuk mengetahui pengetian dari pekerja seks komersial.
Untuk mengetahui penyebab mereka memilih pekerjaan sebagai PSK
Untuk mengetahui dampak negatif PSK.
Penanganan Masalah PSK
Kegunaan Penelitian :
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan maka makalah ini diharapkan agar
dapt menjadi salah satu tambahan pengetahuan tentang faktor-faktor yang
terjadi di kehidupan masyarakat kita terutama yang mengalami kekurangan
latar pendidikan yang rendah dan life skill/ketrampilan yang tidak bisa
mengimbangi persaiangan para pencari kerja yang layak dan halal, sehingga
tidak mengambil jalan pintas sebagai seorang pekerja PSK (Pekerja Sex
Komersial).
5. Fokus penelitian
Adapun fokus penelitian kita yaitu karena faktor ekonomi yang menyebabkan
mereka bekerja sebagai pekerja sek komersial, karena rata-rata diantara
alasan yang penting melatar belakangi adalah kemiskinan yang sering bersifat
structural. Struktur kebijakan tidak kepada kaum yang lemah sehingga yang
miskin semakin miskin, sedangkan yang kaya semakin menumpuk harta
kekayaannya.
Kebutuhan yang semakin banyak bagi seorang perempuan dan tekanan moral
dari keluarga memaksa dia untuk mencari sebuah pekerjaan dengan
penghasilan yang memuaskan sehingga pekerjaan yang harampun jadi pilihan
mereka, karena kondisi kebutuhan materi yang menuntut.
6. 2. Lokus penelitian
Adapun lokasi penelitian berada di lokalisasi “gunung buthak” yang terletak di Dusun Teguhan Desa Depok
Kecamatan Toroh, dari hasil wawancara dengan Ketua RT 08 RW. 06 di lokalisasi tersebut, diperoleh
informasi tentang bagaimana sejarahnya keberadaan lokalisasi itu, mulai beroperasi dari tahun 1971 hingga
sekarang adapun yang informasi yang kami dapatkan diantaranya sebagai berikut :
Dari segi gender: Pekerja seks di disini umumnya adalah perempuan dan berjumlah kurang lebih 50 orang.
Usia/umur : Usia bervariasi umur antara 24 s/d 45 tahun. Kendati demikian, pekerja seks cenderung adalah
perempuan muda di akhir usia remajanya sampai dua puluhan.
Status Pernikahan: Amat bervariasi, namun representasi perempuan dengan status janda dalam industri
seks cukup siginifikan.
Latar Belakang Pendidikan: Tingkat pendidikan pekerja seks cenderung rendah, banyak di antaranya tidak
menamatkan 6 tahun pendidikan di sekolah dasar (SD).
Tempat Asal: Para pekerja seks datang dari kota-kota sekitar Kabupaten Grobgan diantaranya dari Jepara,
Semarang, Rembang, Blora, Demak, Cepu namun sejumlah besar pekerja seks berasal dari Kabupaten
Grobogan.
Latar Belakang Ekonomi: Pekerja seks berasal dari semua sektor ekonomi namun terutama dari segmen
masyarakat kurang mampu.
Komposisi Kota/Desa: Nampaknya ada arus signifikan dari desa ke kota yang dilakukan oleh perempuan
untuk melakukan kerja seks.
7. BAB II
LANDASAN TEORI
Definisi Pekerja Seks Komersial
Pekerja seks komersial adalah suatu pekerjaan dimana seorang perempuan
menggunakan atau mengeksploitasi tubuhya dengan melakukan hubungan
seksual untuk mendapatkan
8. 2.Faktor-faktor penyebab adanya PSK
Kemiskinan
Di antara alasan penting yang melatar belakangi adalah kemiskinan yang sering bersifat struktual. Struktur kebijakan tidak memihak kepada
kaum yang lemah sehingga yang miskin semakin miskin, sedangkan orang yang kaya semakin menumpuk harta kekayaannya.
Kebutuhan yang semakin banyak pada seorang perempuan memaksa dia untuk mencari sebuah pekerjaan dengan penghasilan yang
memuaskan namun kadang dari beberapa mereka harus bekerja sebagai PSK untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.
Kekerasan seksual
Penelitian menunjukkan banyak faktor penyebab perempuan menjadi PSK diantaranya kekerasan seksual seperti pekosaan oleh bapak
kandung, paman, guru dan sebagainya.
Penipuan
Penipuan dan pemaksaan dengan berkedok agen penyalur kerja. Kasus penjualan anak perempuan oleh orang tua sendiripun juga kerap
ditemui.
Pornogarafi
Menurut definisi Undang-undang Anti Pornografi, pornografi adalah bentuk ekspresi visual berupa gambar, lukisan, tulisan, foto, film atau
yang di persamakan dengan film, video, tayangan atau media komunikasi lainnya yang sengaja dibuat untuk memperlihatkan secara terang-
terangan atau tersamar kepada publik alat vital dan bagian-bagian tubuh serta gerakan-gerakan erotis yang menonjolkan sensualitan
dan/atau seksualitas, serta segala bentuk perilaku seksual dan hubungan seks manusia yang patut diduga menimbulkan rangsangan nafsu
birahi pada orang lain.
9. BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Dusun Teguhan Desa Depok Kecamatan Toroh Kabupaten
Grobogan, salah satu wilayah Grobogan terdapat tempat lokalisasi pelacuran yang dihuni oleh
para pekerja seks komersial, yang mana peneliti fokus
Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan data tanya
jawab sambil bertatap muka antara peneliti dengan si penjawab atau responden untuk
memperoleh informasi. Sedangkan wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview ini pewawancara membawa
pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Sehingga
penelitian ini bisa mendapatkan data yang valid, dan terfokus pada pokok permasalahan yang
sedang diteliti.
Observasi
Yaitu dengan mengadakan pengamatan, secara langsung ke lapangan terhadap obyek yang
diteliti, untuk memastikan apakah masalah benar-benar ada dan terjadi, sehingga nantinya
juga dapat dipastikan data datanya sesuai dengan pembahasan penulisan makalah ini. Dalam
hal ini adalah observasi dengan mengadakan pengamatan selama beberapa hari, mengenai
faktor pengaruh ekonomi seorang PSK.
10. Teknik Pengolahan dan Analisa.
Teknik Pengolahan dan Analisa.
Data yang diperoleh dari lapangan, sebelum dianalisis selanjutnya diolah terlebih
dahulu dengan tahap-tahap berikut:
Editting (pemeriksaan ulang),
Classifying (pengelompokan),.
Verifying (dikonfirmasikan dengan sejumlah pertanyaan),.
Analyzing (analisis),
11. BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
Pelacuran yang merajalela sampai saat ini berkaitan dengan prostitusi, dimana
prostitusi ialah gejala kemasyarakatan di mana wanita atau pria menjual diri
melakukan perbuatan-perbuatan seksual sebagai mata pencaharian.
Akibat – akibat dari pelacuran tersebut adalah maraknya penyakit menular
seksual,penyakit seks seperti HIV/AIDS yang merupakan fenomena gunung es,
merusak sendi-sendi moral, susila hukum,dan agama,berkorelasi dengan dunia
narkotika dan kriminalitas, dan merusak kehidupan generasi bangsa,karena
pelacuran juga banyak dilakukan kalangan muda/generasi penerus bangsa
12. Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah bila pemerintah tidak mampu
sepenuhnya menghapuskan kegiatan pelacuran, ada beberapa saran yang
dapat dilakukan untuk mengurangi kegiatan pelacuran dan usaha
menyehatkan kembali moral bangsa terutama generasi muda yang produktif,
saran tersebut antara lain penyempurnaan perundang-undangan mengenai
pelacuran, perlindungan kaum wanita tunasusila,memberikan penyuluhan
seks secara benar, penyediaan lapangan kerja, penyitaan sarana – sarana
berbau porno,mengadakan kegiatan rehabilitasi dan resosialisasi pada
pelacur. Dan diatas semua saran tersebut,yang terpenting adalah
mensejahterakan kehidupan rakyat