Laporan observasi perpustakaan SD Negeri 1 Cidadap membahas manajemen perpustakaan sekolah yang meliputi perencanaan, organisasi, kepemimpinan, dan pengawasan. Namun, manajemen perpustakaan belum berjalan dengan optimal karena kurangnya tenaga profesional dan anggaran. Perpustakaan juga belum berfungsi maksimal untuk mendidik siswa dalam meningkatkan minat baca.
1. LAPORAN OBSERVASI SD NEGERI 1 CIDADAP
Disusun untuk memenuhi tugas Manajemen Perpustakaan
Disusun Oleh :
Faisal Akbar
Imam Rahmadi Muis
Intani Dewi Kurniasih 1204406
PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN ILMU INFORMASI
JURUSAN KURIKULUM TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
2. BAB I
LANDASAN TEORITIS
a. Manajemen
Manajemen adalah suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran. Maksudnya, ialah bahwa di dalam organisasi, baik sebagai wadah
yang sifatnya statis, maupun sebagai kegiatan yang sifatnya dinamis. Di dalamnya
terdapat suatu proses penggunaan dan pemanfaatan semua sumber daya yang
dilakukan oleh pemimpin yang diarahkan untk mencapai sasaran yang telah
direncanakan.
b. Perpustakaan
Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti buku. Perpustakaan
merupakan cermin dari sebuah organisasi dan gambaran dari diri seorang yang
memahami perpustakaan.
Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi
sebuah alat untuk mencerdaskan dalam kemajuan bangsa dan perpustakaan
merupakan jantung bagi kehidupan aktifitas akademik, karena dengan adanya
perpustakaan dapat diperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai ilmu
pengetahuan.
c. Sekolah
Sekolah adalah wadah untuk siswa-siswi dalam mengembangkan dan
menggali informasi demi kemajuan dalam mencerdaskan siswa-siswi dalam proses
pembelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah.
d. Manajemen perpustakaan
Manajemen perpustakaan adalah pengelolaan perpustakaan dalam proses
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Pengelolaan
bertujuan pada pengimplementasikan perpustakaan supaya mencapai hasil yang
maksimal.
e. Perpustakaan Sekolah
Perpustakan sekolah sebagai tempat yang diberikan lembaga dalam membant
proses pembelajaran di sekolah guna menunjang proses pembelajaran.
3. Ibrahim Bafadal (2008, hlm 5) menjeleskan bahwa perpustakaan sekolah ialah
suatu unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat menyimpan
koleksi bahan pustaka dalam menunjang proses pendidikan.
Pawit M Yusuf (2007, hlm 4) Perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi
umum sebagai berikut:
a. Fungsi Edukatif artinya secara keseluruhan segala fasilitas dan sarana
yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang
dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar.
b. Fungsi Informatiif artinya dengan membaca berbagai media bahan
bacaan yang disediakan oleh perpustakaan sekolah, para siswa dan
guru akan banyak tahu tentang informasi.
c. Fungsi Rekreasi artinya disediakannya koleksi yang bersifat hiburan
seperti buku-buku fiksi agar dapat menghibur pembacanya.
d. Fungsi Riset artinya koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan
untuk membantu kegiatan penelitian sederhana.
4. BAB II
PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI
Sejarah berdirinya SD Negeri Cidadap 1 sekitar tahun 1921 dan diresmikan tahun
1960-an
Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada:
Tempat : SD Negeri Cidadap 1
Waktu : 11.00-selesai
Hari : Kamis
Tanggal : 23 April 2015
Nama Narasumber : Asep Ganjar
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan perpustakaan adalah sebagai penentuan tentang apa yang akan dijalankan
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Meningkatnya tuntunan masyarakat akan kualitas
dari pendidikan dan belum semua sekolah melakukan upaya peningkatan pembelajarannya
salah satunya melalui penyelenggaraan sebuah perpustakaan sekolah. Visi dan misi pada
perpustakaan sekolah SD Negeri Cidadap 1- Bandung sehubungan dengan perbaikan sekolah
maka papan visi dan misi, koleksi bahan pustaka, daftar nama pengunjung semua hilang.
Perpustakaan tersebut mempunyai tujuan yaitu menciptakan dan membudayakan minat baca
siswa-siswi. Dengan upaya membudayaakan minat baca siswa-siswi agar masuk ke
perpustakaan lebih tinggi kepala sekolah dan guru-guru menyeruhkan untuk datang ke
perpustakaan dengan koleksi tidak hanya buku pelajaran tetapi ada majalah dan buku cerita
lainnya. Dengan cara seperti itu siswa-siswi ada rasa keinginan dalam diri siswa-siswi
sehingga mereka suka berkunjung ke perpustakaan untuk membaca.
Pengadaan koleksi di perpustakaan SD Negeri Cidadap 1, perpustakaan ini hanya
mendapatkan sumbangan buku dari Pemerintah Daerah saja dan sebagian membeli koleksi
ketika sekolah ada perubahan kurikulum 2013. Untuk buku pelajaran, pihak sekolah
mengandalkan sumbangan dari pemerintah dengan mengajukan buku baru setiap tahunnya.
Selain itu anggaran untuk perpustakaan ada tetapi tidak setiap bulan atau tahun ada anggaran.
Karena anggaran diperoleh hanya dari kepala sekolah untuk membeli tambahan buku
pelajaran.
Program kerja di perpustakaan SD Negeri Cidadap 1 ini tidak ada untuk mengadakan
peningkatan pengunjung ke perpustakaan. Siswa-siswi semuanya bebas datang ke
perpustkaan baik itu untuk mencari tugas, bermain dan sebagainya. Sekolah menciptakan
5. perpustakaan pada dasarnya agar anak merasa nyaman dahulu sehingga akan muncul
dorongan untuk berkunjung ke perpustkaan. Ketika program kerja yang dilaksanakan oleh
pihak sekolah dan perpustakaan sekolah tidak ada bahkan tidak berjalan sesuai rencana, pihak
dari sekolah terutama kepala sekolah terhadap perpustakaan belum memiliki Standar
Operasional Prosedur (SOP.
Selain anggaran dana, yang perlu direncanakan selanjutnya adalah supervisi yang
dilakukan atasan kepada bawahannya. Fungsinya supervisi ini adalah untuk memantau semua
anggotanya dalam bekerja sampai sejauh mana. Faktanya sejauh ini berdasarkan hasil
observasi kepala sekolah belum melakukan pembinaan dan membantu untuk berkontribusi
terhadap perpustakaan sekolah.
b. Leading
Konsep dasar dalam kepemimpinan dalam pengelolaan perpustakaan sekolah tidak
ada. Karena perpustakaan di SD Negeri Cidadap 1 hanya dengan sistem bergilir sesuai jadwal
mengajar yang kosong. Perpustakaan sekolah ini belum ada tenaga perpustakaan untuk
mengelola perpustakaan. Kepala Sekolah SD Negeri Cidadap 1 hanya memberikan delegasi
kepada yang bersedia menjaga perpustakaan terutama untuk guru honor. Evaluasi yang
dilakukan oleh kepala sekolah untuk perpustakaan masih tersirat. Pengawasan perpustakaan
sekolah belum berjalan apa yang diharapkan karenaSebelumnya Bapak Robi Sariman belum
memiliki pengalaman dan belum pernah menempuh pendidikan maupun pelatihan
perpustakaan. Selaku kepala perpustakaan memerlukan tenaga baik dari segi administrasi
belum baik yang bekerja untuk membantu dalam perpustakaan tersebut hanya guru honor itu
juga jika ada waktu kosong. Dalam menjalankan tugas dan fungsi perpustakaan belum
maksimal karena tidak ada tenaga profesional di bidang perpustakaan, menurut Bapak Asep
Ganjar sebagai wali kelas 6 siapapun yang jam mengajarnya kosong memberikan kebebasan
untuk melakukan kegiatan atau menjaga perpustakaan. Untuk tata tertib dalam perpustakaan
sekolah tidak ada.
c. Organizing
Sutarno NS (2006, hlm 49) menjelaskan bahwa perpustakaan harus mempunyai
tenaga kerja yang meliputi Kepala Perpustakaan, fungsional pustakaawan dan tenaga
teknis perpustakaan, serta tenaga administrasi yang memenuhi peraturan perundang-
undangan tentang kepegawaian yang berlaku.
Perpustakaan dalam pengelolaannya masih belum berjalan dengan maksimal bahkan
jauh dari yang diharapkan. Struktur organisasi tidak ada untuk petugas khusus di
6. perpustakaan. Kepala sekolah hanya memberikan perintah kepada guru yang apabila jam
mengajarnya kosong untuk bergantian menjaga perpustakaan. Berdasarkan hasil observasi
yang kami dapatkan bahwa perpustakaan tersebut tidak membagi tugas kepada siapapun
kedalam bidang- bidang tertentu karena melihat sumber daya yang ada di sekolah tersebut
semua guru-guru untuk mengajar.
d. Controling
Pengawasan ini merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi
sekolah terhadap perpustakaan. Kepala sekolah memberikan perhatian dan berorientasi
pada anggotanya untuk mendorong dalam berkontribusi dalam pembinaan budaya baca
agar ditingkatkan melalui penggalakkan perpustkaan di sekolah. Faktany, perpustakaan
berjalan biasa saja dan dilakukan pengawasan tidak menentu. Kurang perhatiannya
kepala sekolah terhadap kemajuan untuk perpustakaan sekolah masih sangat kurang dari
yang diharapkan selaku kami sebagai mahasiswa perpustakaan. Karena di perpustakaan
tersebut belum memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) maka belum ada standar
yang resmi ditetapkan oleh perpustakaan sekolah tersebut.
Fakta dalam hasil observasi dilapangan bahwa perpustakaan ini belum memiliki
Standar Operasional Prosedur, kegiatan di perpustakaan yang tidak ada untuk program
kerja perpustakaan tidak ada. Kepala sekolah dan guru pada saat ini menjadikan
perpustakaan sekolah belum optimal hanya sebagai bahan evaluasi untuk membuat tugas.
7. BAB III
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil observasi dan pembahasan diatas, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Manajemen perpustakaan di SD Negeri Cidadap 1-Bandung terkait dengan
pemberdayaan perpustakaan sekolah yang meliputi: Planning, Organizing, Leading,
Controlling. Namun, manajemen perpustakaan sekolah ini belum bisa dikatakan
professional karena masih terdapat kegiatan yang belum teroginisir dengan optimal.
2. Pengelolaan koleksi perpustakaan di sekolah SD Negeri Cidadap 1 belum bisa
dikatakan profesional atau tidak dengan prosedur yang telah ada. Dikarenakan jumlah
data buku pelajaran dan majalah tidak terdata secara pasti.
3. Perpustakaan ini memiliki ruangan yang belum memadai karena gabungan dengan
ruang guru-guru. Dan masih belum dikelola oleh tenaga profesional.
4. Pembinaan minat baca di perpustakaan ini dapat dikatakan belum optimal karena guru
hanya menyeruhkan siswa-siswi untuk datang ke perpustakaan jika ada tugas saja.
Saran
Sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa perlu untuk memberdayakan perpustakaan
secara optimal. Untuk itu, penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi kepala sekolah selaku pemimin di sekolah untuk lebih memperhatikan
perpustakaan, yaitu dengan mengatur langkah-langkah yang sesuai untuk ke
depannya, khususnya dalam planning dan controlling.
2. Lebih mengembangkan perpustakaan khususnya dalam hal koleksi yang dimiliki
perpustakaan sekolah agar ditambahkan lagi jumlahnya, sumber daya manusianya,
siswa-siswi yang datang ke perpustakaan dan aspek pelayanan perpustakaan sekolah.
8. DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. (2008). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Sutarno, N.S. (2006). Manajemen Perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto.
Yusuf, P.M. (2007). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta:
Kencana.