SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
TUGAS KALIBRASI
Nama : Ika Rizky Maulidya
NPM : P2.31.38.1.13.021
Kelas : C Semester 5
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II
Jl.Hang Jebat III Blok F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
1
KALIBRASI
Dalam kehidupan sehari-hari, baik disadari maupun tidak, kita selalu berhubungan dengan alat ukur.
Pada saat membeli beras, gula, atau minyak goreng, misalnya, kita akan dihadapkan pada masalah
pengukuran berat maupun volume, yang berarti kita harus menggunakan alat ukur berupa timbangan
maupun literan. Berkaitan dengan penggunaan alat ukur ini, kita juga sering menemui kasus ketidak-
samaan hasil dalam pengukuran. Bila kita membeli satu kantong berisi 10 kg beras di pasar, misalnya,
dan kitamelakukanpenimbanganulangdi rumah, bisa jadi beratnya kurang dari 10 kg. Namun, apabila
kitamenimbangdengantimbanganlainnya,bisa jadi beratnya lebih dari 10 kg. Lantas timbangan mana
yang salah?
Alat ukur mempunyai peran yang sangat besar dalam hampir semua aktivitas kehidupan manusia.
Dalam kegiatan pembangunan fasilitas umum, alat ukur selalu dipakai dari saat dimulainya
pembangunan, pelaksanaan komisioning, sampai masa pengoperasian instalasi/fasilitas serta
pelaksanaanpemeliharaannya. Padasetiaptahapkegiatantersebut,semuaalatukuryang dipakai harus
dipastikan fungsinya, apakah alat tersebut telah bekerja dengan baik dan benar sehingga dapat
dipercaya penunjukan atau hasil bacaannya. Alat ukur yang dipakai dalam berbagai kegiatan dapat
merupakan bagian dari peralatan secara individu atau bagian dari peralatan di dalam suatu sistem
operasi. Dalam setiap kegiatan seringkali melibatkan berbagai macam jenis pengukuran yang
memerlukan berbagai jenis alat ukur.
Beberapa kasus kegagalan suatu kegiatan, seringkali terjadi karena kesalahan operasi yang
kemungkinan besar berasal dari kesalahan sistem instrumentasi dalam kegiatan tersebut, misalnya
karena tidak beroperasinya alat ukur atau alat ukur memberikan data hasil pengukuran yang
salah.1
Demikianpulakerugian-kerugian lainnya dapat muncul karena tidak tepatnya hasil pengukuran
olehalatukur,baik secara individu maupun yang terintegrasi dalam sistem kegiatan. Setiap kesalahan
penunjukanalatukursecaratidaklangsungdapatmengakibatkan ketidaktepatan langkah yang diambil
untuk pelaksanaan rangkaian kegiatan tersebut. Hasil akhir dari kesalahan alat ukur itu dapat
menyebabkan kegagalan operasi suatu kegiatan.
2
A. Pengertian Kalibrasi.
Pengertian Kalibrasi Pengertian / arti kalibrasi adalah proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur
sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang
tertelusur dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Sedangkan pengertian / arti kalibrasi ISO/IEC Guide 17025 adalah serangkaian kegiatan yang
membentukhubunganantaranilai yangditunjukkanolehinstrumenukuratau sistem pengukuran, atau
nilai yangdiwakiliolehbahanukur,dengannilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan
kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan
terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran
dan/atau internasional.
SistemmanajemenbaikitusistemmanajemenmutuISO9001 : 2008, sistemmanajemenlingkunganISO
14001 : 2005, ataupun sistem manajemen kesehatan keselamatan kerja OHSAS 18001 : 2008 juga
mempersyaratkan dalam salah satu klausulnya bahwa peralatan yang digunakan dalam suatu
perusahaanyangberpengaruhterhadapmutu,lingkungan,ataupunkesehatanharusdikalibrasi ataupun
diverivikasi secara berkala.
Arti PentingnyaKalibrasi Kalibrasi alatukur selain digunakan untuk memenuhi salah satu persyaratan /
klausul sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008, sistem manajemen lingkungan ISO 14001 : 2005,
ataupun OHSAS 18001 : 2007 tetapi juga mempunyai manfaat lainnya antara lain :
1. Jaminan mutu terhadap produk yang dihasilkan melalui sistem pengukuran yang valid
2. Menghindari cacat/penyimpangan hasil ukur
3. Menjamin kondisi alat ukur tetap terjaga sesuai spesifikasinya
Berkaitan dengan tuntutan global dalam mutu pelayanan kesehatan, adanya ISO 9000 dan UU no8/99
tentangperlindungankonsumen,makadiperlukanpengukurandankalibrasi alatkesehatan secara berkala.
3
Dan prosedurkalibrasi wajib dilakukan secara terjadwal guna keselamatan user atau operator dan pasien
sebagai pemakai.
http://mutumed.co.id/mutumed/berita -171-pengertian-dan-cara-kalibrasi-alat-kesehatan-.html1
Merujuk ke PP no 72 Tahun 1992 tentang perlindungan kepada pemberi dan penerima jasa pelayanan
kesehatan;Perpu no 11 Tahun 1975 tentang Keselamatan kerja terhadap Radiasi; Perpu No 12 Tahun 1975
tentang izin pemakaian zat Radioaktif atau Sumber radiasi lainnya. Surat Keputusan bersama Menkes-
Dirjen BATAN No 525/Menkes/SKBVIII/89-PN.01.01/94/DJ/1989 tentang Pendelegasian Wewenang
PemeriksaanZatRadioaktif danFasilitasKesehatan. Dan Permenkes No 363/Menkes/PER/IV/1998 tentang
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan pada sarana Pelayanan Kesehatan yang diterangkan bahwa :
ALAT KESEHATAN YANG WAJIB DIUJI DAN DIKALIBRASI
Pasal 2
1. Setiapalatkesehatanwajib dilakukanpengujiandanataukalibrasi untukmenjaminnilai keluaranatau
kinerjadankelematanpemakaian.
2. Pengujiandanataukalibrasi sebagaimanadimaksudpadaayat(1) dilakukanpadaalatkesehatanyang
dipergunakandi saranapelayanankesehatandengankriteria:
a.Belummempunyai sertifikatdan/atautanda
b.Sudahberakhirjangkawaktusertifikatdan/atautanda;
c.Diketahui penunjukannyaataukeluarannyaataukinerjanya(performance) ataukeamanannya
(safety) tidaksesuai lagi walaupunbersertifikatdan/atautandamasihberlaku;
d.Telahmengalami perbaikanwalaupunsertifikatdan/atautandamasihberlaku;
e.Telahdipindahkanbagi yangmemerlukaninstalasi,walaupunbersertifikatdanatautanda masih
berlaku;
Pasal 4
1.Pengujiandan/atauKalibrasi alatkesehatandilakukanolehInstitusi Pengujisecaraberkalasekurang-
kurangnyasatu kali dalamsatutahun.
2.Dalam hal tertentuPengujiandan/atauKalibrasi alatkesehatandapatdilakukansesuai kebutuhan
sebagaimanadimaksuddalamPasal 2ayat (2) butir c, butird dan butire.
4
http://elektromedik.blogspot.co.id/2008/04/kalibrasi-alat-kesehatan.html2
B. Jaringan Nasional Kalibrasi
Pada prinsipnya, semua jenis alat ukur teknis harus dikalibrasi, baik alat ukur untuk besaran standar
(seperti berat, panjang, waktu, arus listrik, suhu, jumlah zat dan intensitas cahaya), maupun alat ukur
besaranturunan(seperti luas,isi,kecepatan,tekanan,gaya,frekuensi,energi,daya, tahanan listrik, dan
lain-lain).8
Secaraumum,suatulaboratoriumfasilitaskalibrasi mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:
 · Memberikanpelayananuntukmengkalibrasi alatukuryangmemerlukanketepatandanketelitian
tinggi.
 Memelihara dan menyempurnakan metode yang diperlukan dalam pelayanan kalibrasi dan
pengukuran.
 Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada fasilitas kalibrasi tingkat lokal.
 Memelihara dan menyempurnakan alat ukur standar nasional.
 Memberikan pengesahan terhadap prosedur kalibrasi di fasilitas kalibrasi tingkat lokal.
 Mengkalibrasi alatukurstandar nasional terhadap alat ukur primer atau membandingkan dengan
alat ukur standar yang setingkat.
Pada awal 1978, telah dibentuk suatu Komite Kalibrasi Indonesia (KKI) dengan program kerja utama
adalah membentuk Jaringan Nasional Kalibrasi (JNK). Sertifikat kalibrasi sebagai laporan hasil
pelaksanaankalibrasihanyadikeluarkanolehlembaga/badan/institusi yang tergabung dalam JNK yang
secara periodik dibina, diarahkan, dan dinilai oleh KKI. Maksud pembentukan JNK ini adalah
menghimpunpusat-pusatkalibrasi dengankemampuandandapatmemberikanjasakalibrasinyakepada
masyarakat, perorangan, maupun industri. Kalibrasi alat ukur tingkat nasional pada mulanya diawasi
olehKomisi Kalibrasi yangberadadalamDewanStandardisasiNasioanl (DSN). Dewan ini juga berfungsi
sebagai pembina hubungan internasional dalam masalah kalibrasi.
5
Kini fungsi DSN diambil aliholehBadan Standardisasi Nasional (BSN) yang dibentuk dengan Keputusan
Presiden Nomor 13, Tahun 1997. Tugas pokok BSN adalah membantu presiden dalam
menyelenggarakanpengembangan dan pembinaan di bidang standardisasi, yang mencakup metrologi
teknik, standar, pengujian, dan mutu, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk melaksanakan sebagian tugas dan fungsi, BSN dibantu oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Sebagai Badan Akreditasi Nasional, KAN mempunyai tugas untuk memberikan akreditasi kepada
lembagasertifikasi (antaralainmencakupsistemmutu,produk,personel pelatihan, sistem manajemen
lingkungan, sistem pengelolaan hutan lestari), laboratorium penguji, laboratorium kalibrasi, dan
lembaga inspeksi teknis.9
Dengan adanya KAN yang berada di bawah Badan Akreditasi Nasional (BAN) maka saat ini bagi setiap
lembaga/badan/ institusi/unit/perusahaan/industri yang telah memiliki dan mampu mengelola
laboratorium kalibrasi serta memenuhi semua persyaratan akreditasi, dapat mengajukan diri kepada
KAN untukbertindaksebagai laboratoriumpenguji/kalibrasi.Lembagayang telah diakreditasi oleh KAN
diberi kewenangan untuk mengeluarkan/menerbitkan sertifikat sesuai dengan ruang lingkup
akreditasinya.Untuklaboratoriumkalibrasi dapatmenerbitkan sertifikat kalibrasi. Dalam tabel 1 disaji-
kan daftar beberapa contoh laboratorium kalibrasi yang telah diakreditasi oleh KAN-BSN.
AnggotaJNKterdiri dari beberapainstansi yangdinilai memenuhi persyaratan seperti memiliki fasilitas
kalibrasi, memiliki tenaga pelaksana kalibrasi, dan bersedia memberikan jasa kalibrasinya kepada
masyarakat yang memerlukannya. Sampai saat ini, telah terdaftar secara resmi banyak instansi yang
menjadi anggota JNK, seperti Balai Besar Pengembangan Industri Logam dan Mesin (BBPLM/MIDC) di
Bandung, DirektoratMetrologi di Bandung,BadanTenagaNuklirNasional di Jakarta,PusatPenyelidikan
Masalah Kelistrikan (PPMK/LMK-PLN) di Jakarta, P.T. Telkom di Bandung, P.T. Pusat Industri Angkatan
Darat (PINDAD) di Bandung, Departemen Mesin dan Elektro-ITB di Bandung, Puslitbang Kalibrasi
Instrumentasi & Metrologi (KIM-LIPI) di Serpong-Jawa Barat, Balai Besar Barang dan Bahan Teknik di
Bandung, Laboratorium Uji Konstruksi (LUK-BPPT) di Serpong, dan lain-lain.8
6
Dalam rangka menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas yang menekankan pada kualitas
produk(baikbarangmaupunjasa) serta pelestarianlingkungan hidup, masalah kalibrasi alat ukur perlu
segera dimasyarakatkan. Menurut data, dari sekian banyak alat ukur teknis yang beredar dan
dipergunakan di Indonesia, baru sekitar 10% alat ukur yang dikalibrasi di Indonesia. Satu persen
dikalibrasi di luarnegeri danselebihnyatidakdikalibrasisamasekali.Dataini menunjukkanbahwauntuk
metrologi teknis,sebagianbesarpengukurandi Indonesiaharusdianggapsalah.Titikpangkal dari semua
permasalahanini tidaklainkarenabelumpopulernya kegiatan kalibrasi alat ukur dan belum pahamnya
sebagian besar masyarakat Indonesia akan pentingnya kalibrasi tersebut.
Secara edukatif,pemasyarakatankalibrasi juga mempunyaidampakpositif terhadap produsen/industri
untuk meningkatkan disiplin. Kesadaran terhadap pentingnya meningkatkan mutu produk berupa
barang,jasa, dan layananumumnyamasihkurang.Jadi,upayapemasyarakatankalibrasi harusditempuh
kalau bangsa Indonesia benar-benar ingin meningkatkan kualitas produk dan merebut pasar
internasional. Bagi industri, selain untuk menjamin kualitas produk, pengukuran yang tepat juga
bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Ketelitian dalam pengukuran dapat
mengurangi penggunaan energi dan bahan baku yang tidak diperlukan. Dalam kegiatan medis,
pengukuranyangtepatbisadipakai untuk meningkatkan kualitas jasa pelayanan medis, meningkatkan
kepercayaan pasien, dan keselamatan.
7
Kesalahanpenunjukanalatukurpadasuatuinstalasi maupunfasilitaslainnya,terutamadisebabkanoleh
kurangnya perhatian dalam melaksanakan kalibrasi alat ukur. Untuk menghindari kerugian yang dapat
diakibatkan oleh kesalahan hasil pengukuran maka pelaksanaan kalibrasi harus merupakan kegiatan
pengujianyangdilakukansecaraperiodik. Dengan kalibrasi ini maka mutu, akurasi, maupun keandalan
alat ukur akan selalu terjaga. Demikian pula kualitas produk yang dihasilkannya.
C. Kalibrasi Peralatan Medis
Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik di rumah sakit maupun di sarana
pelayanankesehatanlainnya.10
Seiringdenganperkembanganteknologi,khususnyaperalatankesehatan
dan semakinberanekaragamnyajenisperalatankesehatanyangdigunakandalamkegiatanmedis, guna
meningkatkan keamanan dan keakurasian informasi hasil pengukuran peralatan kesehatan tersebut
maka dipandang sangat perlu untuk melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan yang kini
banyak digunakan oleh para praktisi kesehatan.
Undang –Undang Rumah Sakit Tahun 2009 telah mewajibkan bahwa setiap peralatan medik yang
digunakan di rumah sakit harus dilakukan pengujian dan kalibrasi secara berkala.11
Mengingat masih
rendahnya pelayanan pengujian dan kalibrasi peralatan medis di Indonesia serta masih kurangnya
pengertian dan pemahaman rumah sakit, baik Daerah, Dinas Kesehatan Propinsi, ataupun
Kabupaten/Kotaterhadapperlunya kalibrasi dan pengujian ini, maka perlu dilakukan sosialisasi dalam
bentukKebijakanPengujiandanKalibrasi PeralatanKesehatan kepada para praktisi kesehatan maupun
rumah sakit-rumah sakit di seluruh Indonesia.
Pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan sejalan dengan program peningkatan mutu pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentangRumahSakit.Pada Pasal 16 ayat 2 ditegaskanbahwaPeralatanmedisharusdiuji dan dikalibrasi
secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau Institusi Penguji Yang
Berwenang.12
Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) sebagai institusi penguji dan kalibrasi alat
kesehatanberdasarkanPeraturanMenteri Kesehatan(Permenkes) No.363/Menkes/Per/IV/1998, diberi
tugas melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan untuk
menjamin mutu (ketelitian, ketepatan dan keamanan) peralatan kesehatan. Kebijakan terkait yang
8
mendukung pengujian dan kalibrasi adalah Peraturan Pemerintah (PP) No.72 Tahun 1998 tentang
PengamananSediaanFarmasi danAlatKesehatan.Sejalandengan pelaksanaan pengujian dan kalibrasi
yang dilakukanolehBPFK,dikeluarkanpula PPNo.13 Tahun 2009 tentangPola Tarif yang berlaku untuk
pengujian dan kalibrasi alat kesehatan.
Melalui sosialisasi yang mencakup perundang-undangan dan peraturan pemerintah yang berkaitan
denganmasalahkalibrasi peralatanmedis,setiaprumahsakit,pusatkesehatanmasyarakat(puskesmas)
maupun poliklinik diharapkan mulai sadar mengenai perlunya pengujian dan kalibrasi terhadap
peralatan medis. Dengan dilaksanakannya sosialisasi pengujian dan kalibrasi maka Dinas Kesehatan
besertajajarannya(rumahsakitdanpuskesmas) diharapkan dapat mendukung sepenuhnya tugas yang
dibebankan kepada BPFK. Kini di seluruh Indonesia telah berdiri empat BPFK yang ada di empat kota
besar,yaituBPFKJakarta, BPFKSurabaya,BPFKMedan,dan BPFKMakassar. Namun, dari keempat BPFK
tersebut,dirasakansampai saatini belumdapatmemenuhi semua permintaan pelayanan. Oleh karena
itu, perlu dilakukan pengembangan jumlah dan jangkauan pelayanan BPFK untuk meningkatkan
kemampuan cakupan pelayanannya.12
Maksud dan tujuan utama pengembangan BPFK adalah untuk lebih meningkatkan jangkauan layanan
kegiatan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan, sehingga pelayanan pengujian dan kalibrasi serta
proteksi radiasi dapatmenjangkauseluruh wilayah Indonesia. Untuk mewujudkan keinginan tersebut,
pemerintah merencanakan akan membangun empat unit fungsional BPFK, yaitu Unit Fungsional
Pengamanan Fasilitas Kesehatan di Solo, Palembang, Banjarmasin, dan Jayapura.
Tantangan pada era globalisasi yang diiringi dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
mutu pelayanan kesehatan, mengakibatkan jumlah rumah sakit, puskesmas, dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya, merasa perlu untuk melakukan pengujian dan kalibrasi guna memenuhi standar
kesesuaian mutu pelayanan kesehatan. Kepada lembaga-lembaga kesehatan yang belum melakukan
pengujiandankalibrasi peralatan medis yang dimilikinya, wajib melaksanakan pengujian dan kalibrasi
untuk peralatan kesehatan, baik yang baru di instalasi atau sedang diuji fungsikan, setelah perbaikan
dan peralatan kesehatan yang belum mempunyai sertifikat kalibrasi atau sertifikat kalibrasinya sudah
tidak berlaku lagi.
9
Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan terkait dengan keselamatan pasien yang saat ini sudah mulai
masuk ke ranah hukum, sehingga pelaksanaan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan bukan hanya
sekadar untuk mengikuti Peraturan Menteri Kesehatan. Namun, yang lebih penting dari itu adalah
dalam rangka menjamin kualitas pelayanan medis dan keamanan pasien. Peralatan medis harus
memenuhi standar keamanan, keselamatan, kemanfaatan, dan laik pakai. Untuk menjamin
terpenuhinyaketentuantersebutmakaterhadapsetiapjenisperalatanmedisharusdilakukanpengujian
dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dengan adanya kecenderungan jumlah sarana pelayanan kesehatan yang terus meningkat maka
kemampuandalampelayananpengujiandankalibrasi pundituntutuntukmeningkatpula.Rekomendasi
Badan KesehatanDunia(WHO) menyatakanbahwapencapaiankesesuaian mutu pada alat medis harus
dilakukan pada seluruh tahapan, termasuk pada tahapan/siklus penggunaan. Beberapa kendala yang
saat ini umumditemui di lapangan dalam pelaksanaan pengujian dan kalibrasi peralatan medis adalah
masalah alokasi anggaran. Banyak pemerintah daerah yang belum mengalokasikan anggaran untuk
kegiatan pengujian dan kalibrasi peralatan medis.
Banyak permasalahan yang muncul berkaitan dengan penggunaan peralatan medis saat ini di
Indonesia.14
Sekedar contoh, berdasarkan pengalaman dan pengamatan langsung di lapangan, banyak
akurasi tensimeter pengukur tekanan darah yang sudah jauh melampaui batas toleransi yang
ditetapkan,yakni berkisarlebih kurang 15 mmHg. Jika alat dalam kondisi seperti itu dipaksa digunakan
tanpa dikalibrasi, orang yang memiliki tekanan darah tinggi bisa dinyatakan normal atau sebaliknya.
Masalah yang ditemukan di lapangan ternyata bukan cuma soal kisaran akurasi, tetapi ada juga
tensimeteryangairraksa di dalamnyamemilikigelembung,kotor,bahkantersumbat,tapi tetapdipakai.
Di suatu rumah sakit, bukan tidak mungkin ditemukan hanya 20 persen dari alat kesehatannya yang
masih layak pakai. Kenyataan itu terungkap dalam acara open house Kalibrasi dan Instrumentasi serta
Teknologi Pengujian yang diadakan oleh Pusat Inovasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
bekerjasamadenganPusatPenelitianKalibrasi,Instrumentasi,danMetrologi LIPIsertaPusatPenelitian
Standar Mutu dan Teknologi PengujianLIPI.Hal-hal sepertiinilah yang seharusnya mendapat perhatian
dari pihak-pihak yang berkecimpung dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.14
Masalah lain
yang ditemukan di lapangan adalah adanya beberapa rumah sakit yang justru ketakutan ketika akan
10
dilakukanpengujianterhadap peralatan kesehatan yang dimilikinya. Ketakutan itu muncul karena alat
yang mereka miliki sudah tidak layak pakai.
Menurut Pusat Standar Mutu dan Teknologi Pengujian, saat ini pusat penelitian itu sedang merintis
kemampuandanfasilitasuntukpengujianalat-alatmedisyangbukansekadartera,denganharapan bisa
memperbaiki kondisi seperti dicontohkan di atas. Beberapa jenis peralatan medis seperti peralatan
ultrasonografi (USG),inkubatorbayi,pacujantungelektrik,simulatorpasien, tensimeter, dan peralatan
lainnyaperludiuji sertadikalibrasi ulang.UntukperalatanUSG,misalnya,pengujiannya dilakukan untuk
memastikanapakahketika alat bergerak ke sisi perut tertentu, gambar yang ditunjukkan benar bagian
dari perut itu dan tidak menyimpang.
Suatu alat ada kemungkinannya juga harus menjalani beberapa jenis kalibrasi. Pesawat sinar-X untuk
radiodiagnostik, misalnya, perlu diuji tingkat radiasi paparan (exposure radiation) dan kemampuan
pencitraan dari alat tersebut.15
Kalibrasi jenis pertama ditujukan untuk mengalibrasi tingkat radiasi
paparan yangkeluaragar tidakmelebihibatasnormal keamananbagi pasien maupun operator. Sedang
kalibrasi yangkeduadilakukanberhubungandengandiagnosisuntukmendapatkankualitascitraterbaik.
11
12
Beberapa alat kedokteran sekarang ini ada juga yang sudah dilengkapi alat bantu untuk mengalibrasi
dari pabrikpembuatnya.Misalnya,untukpesawatCT-Scanterdapatwaterphantom untukmenganalisis
distribusi intensitas dari CT-Scan dan pada elektrokadiograf (EKG) terdapat Phantom Signal
Generator yang berupa generator sinyal pembangkit sinyal EKG standar. Pada alat-alat laboratorium
klinik pun juga ada phantom pengkalibrasi ini. Jadi, bila rumah sakit membeli alat baru, perlu
memperhatikan kelengkapan alat untuk pengkalibrasiannya.16
13
Tidak jarang suatu rumah sakit enggan untuk mengalibrasi alatnya karena merasa keabsenan alat
tersebut saat dikalibrasi akan menggangu kelancaran pelayanan rumah sakit.16
Tidak jarang juga suatu
rumah sakitbahkansama sekali tidak tahu di mana dan bagaimana harus mengalibrasi alatnya. Banyak
juga rumah sakit yang tidak mengetahui bahwa alatnya sudah tidak layak pakai lagi. Karena persoalan
itu, kini sebagaian masyarakat umum yang sudah mulai paham tetang jaminan kualitas pelayanan
kesehatanmenjaditakut,ataupalingtidakragukalaubanyak dokter salah diagnosis gara-gara alat yang
digunakan sebagai alat bantu tidak bisa dipercayai keakuratan hasil pengukurannya.
Masalah peralatan di rumah sakit bukan sekadar memperbaiki kalau ada kerusakan, tapi yang paling
mendasar adalah melakukan kalibrasi alat yang erat kaitannya dengan akurasi dan presisi pembacaan
alat terhadap spesimen yang diperiksa. Penyimpangan alat akan sangat besar kalau tidak pernah
dikalibrasi,sehinggakelaikanalatataupesawatuntukmemeriksaspesimendenganbetuldanmendekati
kebenaransulittercapai.Karenakondisi alat yang sudah tidak laik pakai, tidak jarang ditemukan kasus
di lapangan di mana hasil pemeriksaan laboratorium tidak bersesuaian dengan kondisi klinis yang
dideritapasien.16
Jikahal ituterjadi,jalankeluarnya selama ini adalah dengan mengulang pemeriksaan
di laboratorium lain (second opinion/test). Tidak pernah mencurigai alat yang digunakan untuk
melakukan pemeriksaan.
http://www.jurnalmedika.com/edisi-tahun-2012/edisi-no-04-vol-xxxvii-2012/435-artikel-konsep/890-pentingnya-kalibrasi-alat-
ukur-dalam-kegiatan-medis3
14
D. Petugas Kalibrasi
Kalibrasi dapat dilakukanoleh:
Pertama-tamateknisi vendoralatyangbersangkutan*) sesuai contract
BPFK (Balai PengamananFasilitasKesehatan)
Teknisi SupplierAlatKesehatan(PihakKe III)
Teknisi Biomedical EngineeringRSyangbersangkutan

More Related Content

What's hot

Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetriTillapia
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimeRiskymessyana99
 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanAhmad Dzikrullah
 
Pemeriksaan analisa gas darah
Pemeriksaan analisa gas darahPemeriksaan analisa gas darah
Pemeriksaan analisa gas darahDasuki Suke
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Awal Rahmad
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalahaji indras
 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin CarlosEnvious
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1Ahmad Fitra Ritonga
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 

What's hot (20)

Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetri
 
kompleksometri
kompleksometrikompleksometri
kompleksometri
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
AIR
AIRAIR
AIR
 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
 
Pemeriksaan analisa gas darah
Pemeriksaan analisa gas darahPemeriksaan analisa gas darah
Pemeriksaan analisa gas darah
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Spektrofotometri
SpektrofotometriSpektrofotometri
Spektrofotometri
 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 

Viewers also liked

KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...Ir. Najamudin, MT
 
Tugas kromatografi
Tugas kromatografiTugas kromatografi
Tugas kromatografidienshiva
 
51092993 viskometer-rotator-dan-vortex-mixer-presentasi-marga
51092993 viskometer-rotator-dan-vortex-mixer-presentasi-marga51092993 viskometer-rotator-dan-vortex-mixer-presentasi-marga
51092993 viskometer-rotator-dan-vortex-mixer-presentasi-margaNia Part
 
Abdul jabar hakim iot (26 @ microsoft indonesia)
Abdul jabar hakim   iot (26 @ microsoft indonesia)Abdul jabar hakim   iot (26 @ microsoft indonesia)
Abdul jabar hakim iot (26 @ microsoft indonesia)PHP Indonesia
 
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...Uofa_Unsada
 
kalibrasi controler
kalibrasi controlerkalibrasi controler
kalibrasi controlersomad79
 
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatanPengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatanBhekti Agus Ryanto
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIElvarinna Permata
 
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanPermenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanAgung Oktavianto
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA... STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...Erlina Wati
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsWira Kusuma
 

Viewers also liked (15)

KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
 
Kalibrasi
KalibrasiKalibrasi
Kalibrasi
 
Kalibrasi
KalibrasiKalibrasi
Kalibrasi
 
Tugas kromatografi
Tugas kromatografiTugas kromatografi
Tugas kromatografi
 
51092993 viskometer-rotator-dan-vortex-mixer-presentasi-marga
51092993 viskometer-rotator-dan-vortex-mixer-presentasi-marga51092993 viskometer-rotator-dan-vortex-mixer-presentasi-marga
51092993 viskometer-rotator-dan-vortex-mixer-presentasi-marga
 
Kalibrasi ecg
Kalibrasi ecgKalibrasi ecg
Kalibrasi ecg
 
Abdul jabar hakim iot (26 @ microsoft indonesia)
Abdul jabar hakim   iot (26 @ microsoft indonesia)Abdul jabar hakim   iot (26 @ microsoft indonesia)
Abdul jabar hakim iot (26 @ microsoft indonesia)
 
Kalibrasi
KalibrasiKalibrasi
Kalibrasi
 
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
 
kalibrasi controler
kalibrasi controlerkalibrasi controler
kalibrasi controler
 
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatanPengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanPermenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA... STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
 

Similar to KALIBRASI ALAT

identifikasi indikator ukp.pptx
identifikasi indikator ukp.pptxidentifikasi indikator ukp.pptx
identifikasi indikator ukp.pptxMarlindaZulita
 
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...miftahwaode
 
6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkungan
6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkungan6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkungan
6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkunganAgus Candra
 
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew eQUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew earjunasantoso
 
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661sicua050896
 
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.pptlilik85
 
MANAGEMEN MUTU.pptx
MANAGEMEN MUTU.pptxMANAGEMEN MUTU.pptx
MANAGEMEN MUTU.pptxsigit486598
 
SNARS ED 1.1 - PMKP.pdf
SNARS ED 1.1 - PMKP.pdfSNARS ED 1.1 - PMKP.pdf
SNARS ED 1.1 - PMKP.pdftugamumar
 
Manajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdf
Manajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdfManajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdf
Manajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdfSyarifahRahma2
 
MANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.pptMANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.pptTYASLARASATI
 
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSItsablala
 
Pertemuan keenam Lanjutan STANDARISASI dan SERTIFIKASI PRODUK.pptx
Pertemuan keenam Lanjutan STANDARISASI dan SERTIFIKASI PRODUK.pptxPertemuan keenam Lanjutan STANDARISASI dan SERTIFIKASI PRODUK.pptx
Pertemuan keenam Lanjutan STANDARISASI dan SERTIFIKASI PRODUK.pptxajidelaux
 
Sosialisasi Permenkes 34 2022.pptx
Sosialisasi Permenkes 34 2022.pptxSosialisasi Permenkes 34 2022.pptx
Sosialisasi Permenkes 34 2022.pptxDannyTWiryawan
 
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdfAngger20
 
Pertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratorium
Pertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratoriumPertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratorium
Pertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratoriumSuryanata Kesuma
 
Presentasi Sosialisasi PM SMPI- Bandung 10 Mei 2017
Presentasi Sosialisasi PM SMPI-  Bandung 10 Mei 2017Presentasi Sosialisasi PM SMPI-  Bandung 10 Mei 2017
Presentasi Sosialisasi PM SMPI- Bandung 10 Mei 2017direktoratkaminfo
 
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017Materi II Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017direktoratkaminfo
 

Similar to KALIBRASI ALAT (20)

6. STANDARISAI.pptx
6. STANDARISAI.pptx6. STANDARISAI.pptx
6. STANDARISAI.pptx
 
Materi Training Kalibrasi.ppt
Materi Training Kalibrasi.pptMateri Training Kalibrasi.ppt
Materi Training Kalibrasi.ppt
 
identifikasi indikator ukp.pptx
identifikasi indikator ukp.pptxidentifikasi indikator ukp.pptx
identifikasi indikator ukp.pptx
 
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
 
6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkungan
6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkungan6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkungan
6 standarisasi akreditasi_dan_sertifikasi_bidang_lingkungan
 
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew eQUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
QUALITY ASSURANCE (2).pptegew wegew wet ew e
 
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
TUGAS PERKULIAHAN SESI 10 KMA363-MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN-KJ101-5661
 
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
 
MANAGEMEN MUTU.pptx
MANAGEMEN MUTU.pptxMANAGEMEN MUTU.pptx
MANAGEMEN MUTU.pptx
 
SNARS ED 1.1 - PMKP.pdf
SNARS ED 1.1 - PMKP.pdfSNARS ED 1.1 - PMKP.pdf
SNARS ED 1.1 - PMKP.pdf
 
Manajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdf
Manajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdfManajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdf
Manajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdf
 
MANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.pptMANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
 
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
 
PROFIL PAK 2022.ppt
PROFIL PAK 2022.pptPROFIL PAK 2022.ppt
PROFIL PAK 2022.ppt
 
Pertemuan keenam Lanjutan STANDARISASI dan SERTIFIKASI PRODUK.pptx
Pertemuan keenam Lanjutan STANDARISASI dan SERTIFIKASI PRODUK.pptxPertemuan keenam Lanjutan STANDARISASI dan SERTIFIKASI PRODUK.pptx
Pertemuan keenam Lanjutan STANDARISASI dan SERTIFIKASI PRODUK.pptx
 
Sosialisasi Permenkes 34 2022.pptx
Sosialisasi Permenkes 34 2022.pptxSosialisasi Permenkes 34 2022.pptx
Sosialisasi Permenkes 34 2022.pptx
 
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
 
Pertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratorium
Pertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratoriumPertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratorium
Pertemuan 1 pengantar pengendalian mutu laboratorium
 
Presentasi Sosialisasi PM SMPI- Bandung 10 Mei 2017
Presentasi Sosialisasi PM SMPI-  Bandung 10 Mei 2017Presentasi Sosialisasi PM SMPI-  Bandung 10 Mei 2017
Presentasi Sosialisasi PM SMPI- Bandung 10 Mei 2017
 
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017Materi II Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017
Materi II Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 

Recently uploaded (8)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 

KALIBRASI ALAT

  • 1. TUGAS KALIBRASI Nama : Ika Rizky Maulidya NPM : P2.31.38.1.13.021 Kelas : C Semester 5 Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II Jl.Hang Jebat III Blok F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
  • 2. 1 KALIBRASI Dalam kehidupan sehari-hari, baik disadari maupun tidak, kita selalu berhubungan dengan alat ukur. Pada saat membeli beras, gula, atau minyak goreng, misalnya, kita akan dihadapkan pada masalah pengukuran berat maupun volume, yang berarti kita harus menggunakan alat ukur berupa timbangan maupun literan. Berkaitan dengan penggunaan alat ukur ini, kita juga sering menemui kasus ketidak- samaan hasil dalam pengukuran. Bila kita membeli satu kantong berisi 10 kg beras di pasar, misalnya, dan kitamelakukanpenimbanganulangdi rumah, bisa jadi beratnya kurang dari 10 kg. Namun, apabila kitamenimbangdengantimbanganlainnya,bisa jadi beratnya lebih dari 10 kg. Lantas timbangan mana yang salah? Alat ukur mempunyai peran yang sangat besar dalam hampir semua aktivitas kehidupan manusia. Dalam kegiatan pembangunan fasilitas umum, alat ukur selalu dipakai dari saat dimulainya pembangunan, pelaksanaan komisioning, sampai masa pengoperasian instalasi/fasilitas serta pelaksanaanpemeliharaannya. Padasetiaptahapkegiatantersebut,semuaalatukuryang dipakai harus dipastikan fungsinya, apakah alat tersebut telah bekerja dengan baik dan benar sehingga dapat dipercaya penunjukan atau hasil bacaannya. Alat ukur yang dipakai dalam berbagai kegiatan dapat merupakan bagian dari peralatan secara individu atau bagian dari peralatan di dalam suatu sistem operasi. Dalam setiap kegiatan seringkali melibatkan berbagai macam jenis pengukuran yang memerlukan berbagai jenis alat ukur. Beberapa kasus kegagalan suatu kegiatan, seringkali terjadi karena kesalahan operasi yang kemungkinan besar berasal dari kesalahan sistem instrumentasi dalam kegiatan tersebut, misalnya karena tidak beroperasinya alat ukur atau alat ukur memberikan data hasil pengukuran yang salah.1 Demikianpulakerugian-kerugian lainnya dapat muncul karena tidak tepatnya hasil pengukuran olehalatukur,baik secara individu maupun yang terintegrasi dalam sistem kegiatan. Setiap kesalahan penunjukanalatukursecaratidaklangsungdapatmengakibatkan ketidaktepatan langkah yang diambil untuk pelaksanaan rangkaian kegiatan tersebut. Hasil akhir dari kesalahan alat ukur itu dapat menyebabkan kegagalan operasi suatu kegiatan.
  • 3. 2 A. Pengertian Kalibrasi. Pengertian Kalibrasi Pengertian / arti kalibrasi adalah proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang tertelusur dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Sedangkan pengertian / arti kalibrasi ISO/IEC Guide 17025 adalah serangkaian kegiatan yang membentukhubunganantaranilai yangditunjukkanolehinstrumenukuratau sistem pengukuran, atau nilai yangdiwakiliolehbahanukur,dengannilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional. SistemmanajemenbaikitusistemmanajemenmutuISO9001 : 2008, sistemmanajemenlingkunganISO 14001 : 2005, ataupun sistem manajemen kesehatan keselamatan kerja OHSAS 18001 : 2008 juga mempersyaratkan dalam salah satu klausulnya bahwa peralatan yang digunakan dalam suatu perusahaanyangberpengaruhterhadapmutu,lingkungan,ataupunkesehatanharusdikalibrasi ataupun diverivikasi secara berkala. Arti PentingnyaKalibrasi Kalibrasi alatukur selain digunakan untuk memenuhi salah satu persyaratan / klausul sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008, sistem manajemen lingkungan ISO 14001 : 2005, ataupun OHSAS 18001 : 2007 tetapi juga mempunyai manfaat lainnya antara lain : 1. Jaminan mutu terhadap produk yang dihasilkan melalui sistem pengukuran yang valid 2. Menghindari cacat/penyimpangan hasil ukur 3. Menjamin kondisi alat ukur tetap terjaga sesuai spesifikasinya Berkaitan dengan tuntutan global dalam mutu pelayanan kesehatan, adanya ISO 9000 dan UU no8/99 tentangperlindungankonsumen,makadiperlukanpengukurandankalibrasi alatkesehatan secara berkala.
  • 4. 3 Dan prosedurkalibrasi wajib dilakukan secara terjadwal guna keselamatan user atau operator dan pasien sebagai pemakai. http://mutumed.co.id/mutumed/berita -171-pengertian-dan-cara-kalibrasi-alat-kesehatan-.html1 Merujuk ke PP no 72 Tahun 1992 tentang perlindungan kepada pemberi dan penerima jasa pelayanan kesehatan;Perpu no 11 Tahun 1975 tentang Keselamatan kerja terhadap Radiasi; Perpu No 12 Tahun 1975 tentang izin pemakaian zat Radioaktif atau Sumber radiasi lainnya. Surat Keputusan bersama Menkes- Dirjen BATAN No 525/Menkes/SKBVIII/89-PN.01.01/94/DJ/1989 tentang Pendelegasian Wewenang PemeriksaanZatRadioaktif danFasilitasKesehatan. Dan Permenkes No 363/Menkes/PER/IV/1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan pada sarana Pelayanan Kesehatan yang diterangkan bahwa : ALAT KESEHATAN YANG WAJIB DIUJI DAN DIKALIBRASI Pasal 2 1. Setiapalatkesehatanwajib dilakukanpengujiandanataukalibrasi untukmenjaminnilai keluaranatau kinerjadankelematanpemakaian. 2. Pengujiandanataukalibrasi sebagaimanadimaksudpadaayat(1) dilakukanpadaalatkesehatanyang dipergunakandi saranapelayanankesehatandengankriteria: a.Belummempunyai sertifikatdan/atautanda b.Sudahberakhirjangkawaktusertifikatdan/atautanda; c.Diketahui penunjukannyaataukeluarannyaataukinerjanya(performance) ataukeamanannya (safety) tidaksesuai lagi walaupunbersertifikatdan/atautandamasihberlaku; d.Telahmengalami perbaikanwalaupunsertifikatdan/atautandamasihberlaku; e.Telahdipindahkanbagi yangmemerlukaninstalasi,walaupunbersertifikatdanatautanda masih berlaku; Pasal 4 1.Pengujiandan/atauKalibrasi alatkesehatandilakukanolehInstitusi Pengujisecaraberkalasekurang- kurangnyasatu kali dalamsatutahun. 2.Dalam hal tertentuPengujiandan/atauKalibrasi alatkesehatandapatdilakukansesuai kebutuhan sebagaimanadimaksuddalamPasal 2ayat (2) butir c, butird dan butire.
  • 5. 4 http://elektromedik.blogspot.co.id/2008/04/kalibrasi-alat-kesehatan.html2 B. Jaringan Nasional Kalibrasi Pada prinsipnya, semua jenis alat ukur teknis harus dikalibrasi, baik alat ukur untuk besaran standar (seperti berat, panjang, waktu, arus listrik, suhu, jumlah zat dan intensitas cahaya), maupun alat ukur besaranturunan(seperti luas,isi,kecepatan,tekanan,gaya,frekuensi,energi,daya, tahanan listrik, dan lain-lain).8 Secaraumum,suatulaboratoriumfasilitaskalibrasi mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:  · Memberikanpelayananuntukmengkalibrasi alatukuryangmemerlukanketepatandanketelitian tinggi.  Memelihara dan menyempurnakan metode yang diperlukan dalam pelayanan kalibrasi dan pengukuran.  Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada fasilitas kalibrasi tingkat lokal.  Memelihara dan menyempurnakan alat ukur standar nasional.  Memberikan pengesahan terhadap prosedur kalibrasi di fasilitas kalibrasi tingkat lokal.  Mengkalibrasi alatukurstandar nasional terhadap alat ukur primer atau membandingkan dengan alat ukur standar yang setingkat. Pada awal 1978, telah dibentuk suatu Komite Kalibrasi Indonesia (KKI) dengan program kerja utama adalah membentuk Jaringan Nasional Kalibrasi (JNK). Sertifikat kalibrasi sebagai laporan hasil pelaksanaankalibrasihanyadikeluarkanolehlembaga/badan/institusi yang tergabung dalam JNK yang secara periodik dibina, diarahkan, dan dinilai oleh KKI. Maksud pembentukan JNK ini adalah menghimpunpusat-pusatkalibrasi dengankemampuandandapatmemberikanjasakalibrasinyakepada masyarakat, perorangan, maupun industri. Kalibrasi alat ukur tingkat nasional pada mulanya diawasi olehKomisi Kalibrasi yangberadadalamDewanStandardisasiNasioanl (DSN). Dewan ini juga berfungsi sebagai pembina hubungan internasional dalam masalah kalibrasi.
  • 6. 5 Kini fungsi DSN diambil aliholehBadan Standardisasi Nasional (BSN) yang dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 13, Tahun 1997. Tugas pokok BSN adalah membantu presiden dalam menyelenggarakanpengembangan dan pembinaan di bidang standardisasi, yang mencakup metrologi teknik, standar, pengujian, dan mutu, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan sebagian tugas dan fungsi, BSN dibantu oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Sebagai Badan Akreditasi Nasional, KAN mempunyai tugas untuk memberikan akreditasi kepada lembagasertifikasi (antaralainmencakupsistemmutu,produk,personel pelatihan, sistem manajemen lingkungan, sistem pengelolaan hutan lestari), laboratorium penguji, laboratorium kalibrasi, dan lembaga inspeksi teknis.9 Dengan adanya KAN yang berada di bawah Badan Akreditasi Nasional (BAN) maka saat ini bagi setiap lembaga/badan/ institusi/unit/perusahaan/industri yang telah memiliki dan mampu mengelola laboratorium kalibrasi serta memenuhi semua persyaratan akreditasi, dapat mengajukan diri kepada KAN untukbertindaksebagai laboratoriumpenguji/kalibrasi.Lembagayang telah diakreditasi oleh KAN diberi kewenangan untuk mengeluarkan/menerbitkan sertifikat sesuai dengan ruang lingkup akreditasinya.Untuklaboratoriumkalibrasi dapatmenerbitkan sertifikat kalibrasi. Dalam tabel 1 disaji- kan daftar beberapa contoh laboratorium kalibrasi yang telah diakreditasi oleh KAN-BSN. AnggotaJNKterdiri dari beberapainstansi yangdinilai memenuhi persyaratan seperti memiliki fasilitas kalibrasi, memiliki tenaga pelaksana kalibrasi, dan bersedia memberikan jasa kalibrasinya kepada masyarakat yang memerlukannya. Sampai saat ini, telah terdaftar secara resmi banyak instansi yang menjadi anggota JNK, seperti Balai Besar Pengembangan Industri Logam dan Mesin (BBPLM/MIDC) di Bandung, DirektoratMetrologi di Bandung,BadanTenagaNuklirNasional di Jakarta,PusatPenyelidikan Masalah Kelistrikan (PPMK/LMK-PLN) di Jakarta, P.T. Telkom di Bandung, P.T. Pusat Industri Angkatan Darat (PINDAD) di Bandung, Departemen Mesin dan Elektro-ITB di Bandung, Puslitbang Kalibrasi Instrumentasi & Metrologi (KIM-LIPI) di Serpong-Jawa Barat, Balai Besar Barang dan Bahan Teknik di Bandung, Laboratorium Uji Konstruksi (LUK-BPPT) di Serpong, dan lain-lain.8
  • 7. 6 Dalam rangka menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas yang menekankan pada kualitas produk(baikbarangmaupunjasa) serta pelestarianlingkungan hidup, masalah kalibrasi alat ukur perlu segera dimasyarakatkan. Menurut data, dari sekian banyak alat ukur teknis yang beredar dan dipergunakan di Indonesia, baru sekitar 10% alat ukur yang dikalibrasi di Indonesia. Satu persen dikalibrasi di luarnegeri danselebihnyatidakdikalibrasisamasekali.Dataini menunjukkanbahwauntuk metrologi teknis,sebagianbesarpengukurandi Indonesiaharusdianggapsalah.Titikpangkal dari semua permasalahanini tidaklainkarenabelumpopulernya kegiatan kalibrasi alat ukur dan belum pahamnya sebagian besar masyarakat Indonesia akan pentingnya kalibrasi tersebut. Secara edukatif,pemasyarakatankalibrasi juga mempunyaidampakpositif terhadap produsen/industri untuk meningkatkan disiplin. Kesadaran terhadap pentingnya meningkatkan mutu produk berupa barang,jasa, dan layananumumnyamasihkurang.Jadi,upayapemasyarakatankalibrasi harusditempuh kalau bangsa Indonesia benar-benar ingin meningkatkan kualitas produk dan merebut pasar internasional. Bagi industri, selain untuk menjamin kualitas produk, pengukuran yang tepat juga bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Ketelitian dalam pengukuran dapat mengurangi penggunaan energi dan bahan baku yang tidak diperlukan. Dalam kegiatan medis, pengukuranyangtepatbisadipakai untuk meningkatkan kualitas jasa pelayanan medis, meningkatkan kepercayaan pasien, dan keselamatan.
  • 8. 7 Kesalahanpenunjukanalatukurpadasuatuinstalasi maupunfasilitaslainnya,terutamadisebabkanoleh kurangnya perhatian dalam melaksanakan kalibrasi alat ukur. Untuk menghindari kerugian yang dapat diakibatkan oleh kesalahan hasil pengukuran maka pelaksanaan kalibrasi harus merupakan kegiatan pengujianyangdilakukansecaraperiodik. Dengan kalibrasi ini maka mutu, akurasi, maupun keandalan alat ukur akan selalu terjaga. Demikian pula kualitas produk yang dihasilkannya. C. Kalibrasi Peralatan Medis Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik di rumah sakit maupun di sarana pelayanankesehatanlainnya.10 Seiringdenganperkembanganteknologi,khususnyaperalatankesehatan dan semakinberanekaragamnyajenisperalatankesehatanyangdigunakandalamkegiatanmedis, guna meningkatkan keamanan dan keakurasian informasi hasil pengukuran peralatan kesehatan tersebut maka dipandang sangat perlu untuk melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan yang kini banyak digunakan oleh para praktisi kesehatan. Undang –Undang Rumah Sakit Tahun 2009 telah mewajibkan bahwa setiap peralatan medik yang digunakan di rumah sakit harus dilakukan pengujian dan kalibrasi secara berkala.11 Mengingat masih rendahnya pelayanan pengujian dan kalibrasi peralatan medis di Indonesia serta masih kurangnya pengertian dan pemahaman rumah sakit, baik Daerah, Dinas Kesehatan Propinsi, ataupun Kabupaten/Kotaterhadapperlunya kalibrasi dan pengujian ini, maka perlu dilakukan sosialisasi dalam bentukKebijakanPengujiandanKalibrasi PeralatanKesehatan kepada para praktisi kesehatan maupun rumah sakit-rumah sakit di seluruh Indonesia. Pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan sejalan dengan program peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentangRumahSakit.Pada Pasal 16 ayat 2 ditegaskanbahwaPeralatanmedisharusdiuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau Institusi Penguji Yang Berwenang.12 Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) sebagai institusi penguji dan kalibrasi alat kesehatanberdasarkanPeraturanMenteri Kesehatan(Permenkes) No.363/Menkes/Per/IV/1998, diberi tugas melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan untuk menjamin mutu (ketelitian, ketepatan dan keamanan) peralatan kesehatan. Kebijakan terkait yang
  • 9. 8 mendukung pengujian dan kalibrasi adalah Peraturan Pemerintah (PP) No.72 Tahun 1998 tentang PengamananSediaanFarmasi danAlatKesehatan.Sejalandengan pelaksanaan pengujian dan kalibrasi yang dilakukanolehBPFK,dikeluarkanpula PPNo.13 Tahun 2009 tentangPola Tarif yang berlaku untuk pengujian dan kalibrasi alat kesehatan. Melalui sosialisasi yang mencakup perundang-undangan dan peraturan pemerintah yang berkaitan denganmasalahkalibrasi peralatanmedis,setiaprumahsakit,pusatkesehatanmasyarakat(puskesmas) maupun poliklinik diharapkan mulai sadar mengenai perlunya pengujian dan kalibrasi terhadap peralatan medis. Dengan dilaksanakannya sosialisasi pengujian dan kalibrasi maka Dinas Kesehatan besertajajarannya(rumahsakitdanpuskesmas) diharapkan dapat mendukung sepenuhnya tugas yang dibebankan kepada BPFK. Kini di seluruh Indonesia telah berdiri empat BPFK yang ada di empat kota besar,yaituBPFKJakarta, BPFKSurabaya,BPFKMedan,dan BPFKMakassar. Namun, dari keempat BPFK tersebut,dirasakansampai saatini belumdapatmemenuhi semua permintaan pelayanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan jumlah dan jangkauan pelayanan BPFK untuk meningkatkan kemampuan cakupan pelayanannya.12 Maksud dan tujuan utama pengembangan BPFK adalah untuk lebih meningkatkan jangkauan layanan kegiatan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan, sehingga pelayanan pengujian dan kalibrasi serta proteksi radiasi dapatmenjangkauseluruh wilayah Indonesia. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, pemerintah merencanakan akan membangun empat unit fungsional BPFK, yaitu Unit Fungsional Pengamanan Fasilitas Kesehatan di Solo, Palembang, Banjarmasin, dan Jayapura. Tantangan pada era globalisasi yang diiringi dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan, mengakibatkan jumlah rumah sakit, puskesmas, dan sarana pelayanan kesehatan lainnya, merasa perlu untuk melakukan pengujian dan kalibrasi guna memenuhi standar kesesuaian mutu pelayanan kesehatan. Kepada lembaga-lembaga kesehatan yang belum melakukan pengujiandankalibrasi peralatan medis yang dimilikinya, wajib melaksanakan pengujian dan kalibrasi untuk peralatan kesehatan, baik yang baru di instalasi atau sedang diuji fungsikan, setelah perbaikan dan peralatan kesehatan yang belum mempunyai sertifikat kalibrasi atau sertifikat kalibrasinya sudah tidak berlaku lagi.
  • 10. 9 Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan terkait dengan keselamatan pasien yang saat ini sudah mulai masuk ke ranah hukum, sehingga pelaksanaan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan bukan hanya sekadar untuk mengikuti Peraturan Menteri Kesehatan. Namun, yang lebih penting dari itu adalah dalam rangka menjamin kualitas pelayanan medis dan keamanan pasien. Peralatan medis harus memenuhi standar keamanan, keselamatan, kemanfaatan, dan laik pakai. Untuk menjamin terpenuhinyaketentuantersebutmakaterhadapsetiapjenisperalatanmedisharusdilakukanpengujian dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan adanya kecenderungan jumlah sarana pelayanan kesehatan yang terus meningkat maka kemampuandalampelayananpengujiandankalibrasi pundituntutuntukmeningkatpula.Rekomendasi Badan KesehatanDunia(WHO) menyatakanbahwapencapaiankesesuaian mutu pada alat medis harus dilakukan pada seluruh tahapan, termasuk pada tahapan/siklus penggunaan. Beberapa kendala yang saat ini umumditemui di lapangan dalam pelaksanaan pengujian dan kalibrasi peralatan medis adalah masalah alokasi anggaran. Banyak pemerintah daerah yang belum mengalokasikan anggaran untuk kegiatan pengujian dan kalibrasi peralatan medis. Banyak permasalahan yang muncul berkaitan dengan penggunaan peralatan medis saat ini di Indonesia.14 Sekedar contoh, berdasarkan pengalaman dan pengamatan langsung di lapangan, banyak akurasi tensimeter pengukur tekanan darah yang sudah jauh melampaui batas toleransi yang ditetapkan,yakni berkisarlebih kurang 15 mmHg. Jika alat dalam kondisi seperti itu dipaksa digunakan tanpa dikalibrasi, orang yang memiliki tekanan darah tinggi bisa dinyatakan normal atau sebaliknya. Masalah yang ditemukan di lapangan ternyata bukan cuma soal kisaran akurasi, tetapi ada juga tensimeteryangairraksa di dalamnyamemilikigelembung,kotor,bahkantersumbat,tapi tetapdipakai. Di suatu rumah sakit, bukan tidak mungkin ditemukan hanya 20 persen dari alat kesehatannya yang masih layak pakai. Kenyataan itu terungkap dalam acara open house Kalibrasi dan Instrumentasi serta Teknologi Pengujian yang diadakan oleh Pusat Inovasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasamadenganPusatPenelitianKalibrasi,Instrumentasi,danMetrologi LIPIsertaPusatPenelitian Standar Mutu dan Teknologi PengujianLIPI.Hal-hal sepertiinilah yang seharusnya mendapat perhatian dari pihak-pihak yang berkecimpung dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.14 Masalah lain yang ditemukan di lapangan adalah adanya beberapa rumah sakit yang justru ketakutan ketika akan
  • 11. 10 dilakukanpengujianterhadap peralatan kesehatan yang dimilikinya. Ketakutan itu muncul karena alat yang mereka miliki sudah tidak layak pakai. Menurut Pusat Standar Mutu dan Teknologi Pengujian, saat ini pusat penelitian itu sedang merintis kemampuandanfasilitasuntukpengujianalat-alatmedisyangbukansekadartera,denganharapan bisa memperbaiki kondisi seperti dicontohkan di atas. Beberapa jenis peralatan medis seperti peralatan ultrasonografi (USG),inkubatorbayi,pacujantungelektrik,simulatorpasien, tensimeter, dan peralatan lainnyaperludiuji sertadikalibrasi ulang.UntukperalatanUSG,misalnya,pengujiannya dilakukan untuk memastikanapakahketika alat bergerak ke sisi perut tertentu, gambar yang ditunjukkan benar bagian dari perut itu dan tidak menyimpang. Suatu alat ada kemungkinannya juga harus menjalani beberapa jenis kalibrasi. Pesawat sinar-X untuk radiodiagnostik, misalnya, perlu diuji tingkat radiasi paparan (exposure radiation) dan kemampuan pencitraan dari alat tersebut.15 Kalibrasi jenis pertama ditujukan untuk mengalibrasi tingkat radiasi paparan yangkeluaragar tidakmelebihibatasnormal keamananbagi pasien maupun operator. Sedang kalibrasi yangkeduadilakukanberhubungandengandiagnosisuntukmendapatkankualitascitraterbaik.
  • 12. 11
  • 13. 12 Beberapa alat kedokteran sekarang ini ada juga yang sudah dilengkapi alat bantu untuk mengalibrasi dari pabrikpembuatnya.Misalnya,untukpesawatCT-Scanterdapatwaterphantom untukmenganalisis distribusi intensitas dari CT-Scan dan pada elektrokadiograf (EKG) terdapat Phantom Signal Generator yang berupa generator sinyal pembangkit sinyal EKG standar. Pada alat-alat laboratorium klinik pun juga ada phantom pengkalibrasi ini. Jadi, bila rumah sakit membeli alat baru, perlu memperhatikan kelengkapan alat untuk pengkalibrasiannya.16
  • 14. 13 Tidak jarang suatu rumah sakit enggan untuk mengalibrasi alatnya karena merasa keabsenan alat tersebut saat dikalibrasi akan menggangu kelancaran pelayanan rumah sakit.16 Tidak jarang juga suatu rumah sakitbahkansama sekali tidak tahu di mana dan bagaimana harus mengalibrasi alatnya. Banyak juga rumah sakit yang tidak mengetahui bahwa alatnya sudah tidak layak pakai lagi. Karena persoalan itu, kini sebagaian masyarakat umum yang sudah mulai paham tetang jaminan kualitas pelayanan kesehatanmenjaditakut,ataupalingtidakragukalaubanyak dokter salah diagnosis gara-gara alat yang digunakan sebagai alat bantu tidak bisa dipercayai keakuratan hasil pengukurannya. Masalah peralatan di rumah sakit bukan sekadar memperbaiki kalau ada kerusakan, tapi yang paling mendasar adalah melakukan kalibrasi alat yang erat kaitannya dengan akurasi dan presisi pembacaan alat terhadap spesimen yang diperiksa. Penyimpangan alat akan sangat besar kalau tidak pernah dikalibrasi,sehinggakelaikanalatataupesawatuntukmemeriksaspesimendenganbetuldanmendekati kebenaransulittercapai.Karenakondisi alat yang sudah tidak laik pakai, tidak jarang ditemukan kasus di lapangan di mana hasil pemeriksaan laboratorium tidak bersesuaian dengan kondisi klinis yang dideritapasien.16 Jikahal ituterjadi,jalankeluarnya selama ini adalah dengan mengulang pemeriksaan di laboratorium lain (second opinion/test). Tidak pernah mencurigai alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan. http://www.jurnalmedika.com/edisi-tahun-2012/edisi-no-04-vol-xxxvii-2012/435-artikel-konsep/890-pentingnya-kalibrasi-alat- ukur-dalam-kegiatan-medis3
  • 15. 14 D. Petugas Kalibrasi Kalibrasi dapat dilakukanoleh: Pertama-tamateknisi vendoralatyangbersangkutan*) sesuai contract BPFK (Balai PengamananFasilitasKesehatan) Teknisi SupplierAlatKesehatan(PihakKe III) Teknisi Biomedical EngineeringRSyangbersangkutan