SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
MONEV & SURVEILANS PPI
DI FKTP
dr. H. K. MOHAMAD TAUFIQ, MMR
TIM PENYUSUN PEDOMAN TEKNIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
DITJEN PELAYANAN KESEHATAN
KEMENKES RI
PROFIL SINGKAT
dr. H. K.MOHAMADTAUFIQ, MMR
• BEKERJA DI PUSKESMAS: 1992 – 1995
• BEKERJA DI RS : 1995 – 2007
• BEKERJA DI KEMENKES : 2007 – SEKARANG
• KASI STANDARISASI KESEHATAN BAYI DAN BALITA :
2009 – 2012
• BEKERJA DI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER : 2012
- 2022
1. KASUBDIT PELAYANAN KESEHATAN DASAR : 2012 -
2015
2. KASUBDIT MUTU DAN AKREDITASI YANKES PRIMER :
2015 – 2020
3. KOORDINATOR MUTU DAN AKREDITASI YANKES
PRIMER : 2020 - 2022
4. SEKRETARIS EKSEKUTIF KOMISI AKREDITASI FKTP :
2015 - 2019
• PELATIHAN AKREDITASI RS : 1995
• PELATIHAN SURVEIOR AKREDITASI RS : TAHUN
2012
• PELATIH SURVEIOR AKREDITASI FKTP : 2015 –
SEKARANG
• PELATIH TOT PENDAMPING AKREDITASI FKTP :
TAHUN 2015 - SEKARANG
• PENYUSUN & EDITOR BUKU – BUKU AKREDITASI
FKTP
• PELATIHAN GLOBAL PLAGSHIP – SDGs :
Washinton DC TAHUN 2018
• PELATIHAN PHCPI /QUALITY OF CARE :
WASHINTON DC TAHUN 2018
• PENGURUS PB IDI PERIODE 2018 -2021
TIM PENYUSUN PPI DI FKTP
KEMENKES RI
PENDAHULUAN
PELAKSANAAN
PROGRAM PPI
DI FKTP
Kord/PJ PPI
TERSEDIA
1. Program kegiatan PPI yang sudah disetujui
oleh pimpinan Fasyankes
2. SDM yang terlatih dan sudah
dilatih/sosialisasikan tentang PPI
3. Struktur organisasi PPI
4. Sarana dan prasana dalam bidang PPI (
sesuai kemampuan Fasyankes dengan
prinsip PPI)
1. PELAKSAAN MONITORINGPROGRAM PPI
2. PELAKSANAANSURVEILANSHAIs
3. RENCANA TINDAK LANJUT : Penyelesaian
masalah untuk pelaksanaan pada kegiatan/tahun
selanjuta
OUTLINE PRESENTASI
MONITORING DAN
EVALUASI PPI
SURVEILANS HAIs
MONITORING
EVALUASI
Untuk mengetahui kemajuan atau keberhasilan program
MAKSUD
TUJUAN
PROSES
INDIKATOR
Untuk memastikan agar pelaksanan program sesuai
dengan perencanaan kegiatan program PPI
Pengukuran capaian kinerja program PPI : Pengumpulan
data, pengisian ceklist atau daftar Tilik pelaksnaan
program PPI
3
2
1
4 Tolok ukur menilai pelaksanaan PPI ---- SMART
(Spesifik, terukur, dapat dicapai, rasional dan waktu
tertentu) → Lihat tabel indikator
MONITORING
TAHAPAN MELAKUKAN MONEV
MENETAPKAN
INSTRUMEN/
STANDAR/KRITERIA
MONEV
PELAKSANAAN
MONEV
MENENTUKAN GAP
ANTARA PELAKSANAAN
DENGAN
STANDAR/KRITERIA
YANG DIGUNAKAN
IDENTIFIKASI
PERMASALAHAN/APA
AKAR MASALAHNYA,
SOLUSI PERBAIKAN-
SERTA TARGET YANG
INGIN YANG DICAPAI
MONEV DAPAT DILAKUKAN DENGAN
CARA
Ruang Tindakan/
UGD
RUANG TUNGGU -SELASAR
POLI GIGI
RAWAT INAP
LABORATORIUM
Bersalin dan nipas
Ambulans
Pelayanan Darurat/lapangan
MONITORING RUTIN PENERAPAN PPI
BERKELILING PADA UNIT PELAYANAN
• Maksud:
• Memastikan pelaksanaan program sesuai standar program PPI
dan melihat hambatan dan permasalahan di Unit kerja
• Dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan dalam rangka
pengawasan kinerja program PPI –bahan rapat/pelaporan dalam
PPI
• Tujuan:
• Mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan terlaksana dengan baik
dan hambatan ketidak patuhan dalam standar PPI
• Jika tidak terlaksana dengan baik, penyebab masalahnya apa agar
dapat ditindak lanjuti secara dini → kinerja PPI dapat mencapai
target yang ditetapkan
SUPERVISI PROGRAM PPI
MEKANISME SUPERVISI PROGRAM PPI
• Pengawasan kepatuhan terhadap programdan standar PPI ----mengunjungisecara
rutin unit kerja untuk melihat kepatuhan petugas, sarana dan prasarana dan memberikan
solusi terkait permasalahan yg dapat diselesaikan di unit kerja
• Ada Indikator pelaksanaan yang dituju saat supervisi untuk tiap-tiap kegiatan
pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan sesuai standar dan program PPI yang disusun
merujuk pedoman/panduan/SOP PPI/Jukni PPI , misalnya Pelaksanaan bundles IDO,
kepatuhan penggunaan APD, Kepatuhan pelaksanaan kebersihan tangan
• Pengukurancapaian pengamatan : terfokus pada individu atau unit terhadap
pelaksanaan program PPI (Pedoman/panduan dan Standar PPI)
• Untuk pengukuran dapat dikembangkan menggunakan instrument programPPI
misalnya : chek list, wawancara/diskusi/bedsideteachingdan pengawasan ketersediaan
sarana/prasaranaPPI
Supervisi rutin
Penerapan
Standar PPI
pada unit
pelayanan
Pelaksanaan hand hygiene
Pelaksanaan penggunaan APD
Pengelolaan Peralatan
Perawatan dan Medis lainnya
Pelaksanaan Bundles HAIs
MENGAMATI PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR
Misalnya:
LAPORAN HASIL SUPERVISI PELAKSANAAN PPI
CONTOH FORMAT MONITORING –RPK
NO KEGIATAN VOLUME WAKTU PIC
STATUS
PELAKSANAAN PENYEBAB RTL
YA TDK
1
PelatihanDasar PPI 2 orang Maret
2021
dr.Anita 1……..
2……..
3…dst
1. ,,,,,,,,
2……..
3…dst
2
Sosialisasi PPI kepada
petugas
2 kali
pertemuan
Juni – Juli
2021
Bidan
Yunita
3
PenyiapanKebijakan (SK Tim,
Pedoman,SOP, dan lain-lain)
4 Penerapan PPI
5 Surveilans
6 Audit
7 Monitoring
8 Pelaporan
9 Dst……
AUDIT PROGRAM
PPI
2
AUDIT PPI
PENGERTIAN
• Adalah kegiatan mengumpulkandata dan informasi yang faktual dan signifikan melalui
interaksi secara sistematis,objektif dan terdokumentasi
.
TUJUAN
(1) Menilai kepatuhan terhadap standar.
(2) Menilai adanya kesenjangan antara target yang ditetapkan dengan capaian pelaksanaan
di Pelayanan Kesehatan.
.
SASARAN
(1) Sarana dan prasarana
(2) Kepatuhan petugas terhadap standar PPI.
(3) Faktor resiko penyebab terjadi infeksi
LINGKUP YANG DAPAT DI AUDIT PADA PPI
•Kebijakan, Pedoman, Program
Aspek manajerial
•Standar ProsedurOperasional: Kebersihan tangan,
penerapan bundle
Aspek Kepatuhan
•Kelengkapan fasilitas: Kebersihan tangan, Pengelolaan limbah
Sarana & Prasarana
•Pelayanan Laboratorium
•Pelayanan Gizi dll
Sarana Penunjang pelayanan
KURSUS DASAR PPI_FKTP_2020
PROSES PELAKSANAAN AUDIT
TAHAPAN AUDIT
MEMBUAT
RENCANA
AUDIT
SESUAI
PRIORITAS
MASALAH
MENYIAP-
KAN
TOOLS
AUDIT
LAKUKAN
AUDIT
DENGAN
WAKTU 15 -
30 MENIT
LAKUKAN
PENILAIAN
DAN
ANALISIS
DATA
LANGKAH-LANGKAH AUDIT PPI
BANDING-
KAN HASIL
PENILAIAN
DGN
KRITERIA
YANG
DIGUNAKAN
1 2 3 4 5
PENENTUAN SKORING
• < 75 % : Kepatuhan Minimal
• 76 – 84 % : Kepatuhan Intermediate
• > 85 % : Kepatuhan baik
WAKTU PELAKSANAAN AUDIT
▪ Selama jam sibuk –pelayanan sedang berlangsung
▪ Waktu 15 -30 menit(Kebersihan tangan)
▪ Periode tertentu:tgl….sd……
▪ Dilakukan sesuai program PPI atau jika ada temuan
▪ dilakukan oleh orang yang terlatih dan pengamatan
langsung lebih akurat
PENILAIAN UDIT HH
1. SEBELUM MENYENTUHPASIEN
2. SETELAH TERKENA CAIRAN TUBUH PASIEN
3. SETELAH KONTAK DENGAN PASIEN
4. SEBELUM TINDAKAN ASEPTIK
5. SEBELUM MENINGGALKAN LINGKUNGAN
PASIEN
BERAPA INDIKASI DAN
OPPORTUNITY YANG DINILAI
SEBAGAI TINGKAT
KEPATUHAN
Rumah sakit
HASIL PENILAIAN AUDIT PPI
1. Bandingkan dengan kreteria yang digunakan yang telah
dibuat oleh masing-masing FKTP.
2. Rekomendasi yang dibuat sesuai dengan penyebab atau akar
masalah yang ditemukan.
3. Buat laporan Audit dan sampaikan kepimpinan FKTP
Contoh Jadwal Audit
JADWAL AUDIT INTERNAL
TAHUN………………………
UNIT KERJA
YANG
DIAUDIT
JAN PEB MAR APR MEI JUN JULI AGT SEP OKT NOP DES
UKM KIA Gizi Kesling dan seterusnya
UKP Pendaftaran Poli umum UGD dan seterusnya
Tim Audit Tim 1 (sebutkan nama)
Tim 2 (sebutkan nama)
Dst
Contoh Format Rencana Audit
Unit
Tujuan
Sasaran audit
(Kegiatan/ Proses
yang
diaudit)
Tim auditinternal Standar/
kriteria yang
menjadi acuan
Metode Instrumenaudit
Tanggal danWaktu
Audit
Tanggal dan
Waktu Audit Ket
KIA
Menilaiproses
perencanaan KIA
Perencanaan
program KIA
(sebutkannama)
Instrument akreditasi
perencanaan program
(Bab IV.1,2.3…)
Wawancara,periksa
dokumen
perencanaan, periksa
rekam kegiatan lokmin
perencanaan
Check list, Panduan
wawancara
5 Juli sd 7
Juli 2020
5 – 7 Des
2020
Menilai capaian
kinerja
KIA
Cakupan
program KIA
(sebutkannama)
Indikator dan target
program KIA: K1,
K4, dan seterusnya
Periksa laporan
bulanKIA
Check list
indicator dan
target
kinerja
10 Juli sd 12
Juli 2020
10 – 12 Des
2020
Dan
seter
Contoh : instrumen audit adalah check list untuk
menghitung Compliance Rate suatu prosedur
No Kegiatan (diisisesuai
kegiatan dalam SOP)
Ya Tidak Tidakberlaku
Total
Tingkat Kepatuhan
(Compliance Rate)
Jumlah Ya dibagi dengan jumlah (Ya+Tidak)x
100 %
Contoh : instrumen audit SKP
No Kriteria audit Daftar Pertanyaan Fakta
Lapangan
Temuan Audit Rekomendasi
Audit
1
Capaian SASARAN
KESELAMATAN
PASIEN:
Kepatuhan cuci
tangan
Bagaimana capaian kepatuhan
cuci tangan diruang rawat
Mengapa indikator tersebut tidak
tercapai
Adakah upaya yang dilakukan
untuk mengupayakan pencapaian
indikator tersebut
2
Capaian sasaran
keselamatan pasien:
identifikasipasien
Bagaimana capaian kepatuhan
identifikasi pasien pada
pelayanan obatrawat jalan
Jika tidak tercapai,mengapa?
Upaya apa yang sudah dilakukan
CONTOH : FORMAT HASIL DAN TL HASIL AUDIT
NO
URAIAN
KETIDAK
SESUAIAN/
MASALAH
ANALISIS
KETIDAK
SESUAIAN/
MASALAH
RENCANA
TINDAK
LANJUT
TARGET
WAKTU
PENYELESAIAN
PENANGGUNG
JAWAB
WAKTU
PELAKSANAAN
TINDAK LANJUT
STATUS
PENYELESAIAN
Contoh Format Temuan dan TL hasil Audit
NO
URAIAN KETIDAKSESU
AIAN BUKTI – BUKTI OBJEKTIF
KETIDAKSESUAIAN TERHADAP
STANDAR/KRITERIA/
INSTRUMEN
STANDAR/KRITERI
A/PERSYARATAN YANG
DIGUNAKAN
TINDAKANPERBAIKAN
TINDAKAN
PENCEGAHAN
TANGGAL WAKTU
PENYELESAIAN
1 - Belum Ada
Kebijakan
tentang cara
PEMBERSIHAN
CAIRAN INFUS
INFEKSIUS
PEMBERSIHAN
TUMPAHAN CAIRAN
INFUS INFEKSIUS TIDAK
SESUAI DENGAN SOP
- Belum Ada SOP
PEMBERSIHAN
CAIRAN INFUS
INFEKSIUS
- SOP
PEMBERSIHAN
CAIRAN INFUS
INFEKSIUS
Pengadaan SOP
PEMBERSIHAN
TUMPAHAN CAIRAN
INFUS INFEKSIUS
21 APRIL 2022
SURVEILANS PPI
3
PENGERTIAN
Surveilans:
adalah suatu proses yang:
• Dinamis,
• Sistematis,
• Terus-menerus,
Dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan
interpretasi dari data kesehatan yang penting pada suatu
populasi spesifik, dan didiseminasikan secara berkala
kepada pihak-pihak yang memerlukan untuk digunakan
dalam perencanaan, penerapan dan evaluasi suatu
tindakan yang berhubungan dengan kesehatan dalam
upaya penilaian resiko Healthcare Assosiated
infections (HAIS).
PMK 27/2017
5/21/2022
36
1
INDIKATOR
KINERJA PPI
Penetapan HAIs
merujuk pada
Mendapatkan data dasar Infeksi di pelayanan FKTP, untuk:
1. Menurunkan laju Infeksi yang terjadi di FKTP
2. Identifikasi dini Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi di FKTP
3. Meyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya masalah yang memerlukan
penanggulangan
4. Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program PPI
5. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan keperawatan
6. Dan salah satu unsur pendukung untuk memenuhi standar penilaian akreditasi
di fasyankes
Kejadian HAIs yang berhubungan erat dengan
proses pelayanan medis dan keperawatan di
FKTP, sbb:
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
2. Infeksi Daerah Operasi (IDO)
3. Plebitis
4. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
5. Abses gigi
37
TUJUAN DAN SASARAN
5/21/2022
Abses gigi
IDO
KIPI
PNEUMONIA
PLEBITIS/IAD
IDO/ABSES
FAKTOR RESIKO INFEKSI DI
PELAYANAN KESEHATAN
Pelaksanaan Surveilan
1. Kegiatan dilaksanakan langsung di
faskes
2. Terpenuhi kaidah HAIs,
NUMERATOR
Adalah jumlah kejadian infeksi dalam
kurun waktu tertentu.(bulan, tri wulan,
semester dan tahunan).
CONTOH:
(1) Jumlah pasien Infeksi daerah insisi paska pertolongan persalinan.
(2) Jumlah pasien yang terjadi infeksi (abses) setelah dilakukan tindakan pelayanan
gigi (yang sebelumnya tidak ada tanda tanda Infeksi) di pelayanan UKP dan UKM.
(3) Jumlah kejadian plebitis pada pemasangan infus.
(4) Jumlah sasaran yang terjadi KIPI setelah pemberian imunisasi di UKP dan UKM.
(5) Jumlah pasien yang terjadi infeksi saluran kemih akibat pemasangan urine kateter
setelah dua hari kalender.
DENOMINATOR
Adalah jumlah pasien yang dilakukan tindakan
medis atau jumlah hari pemasangan alat
dalam kurun waktu tertentu (bulan, tri wulan,
semester dan tahunan).
CONTOH:
(1) Jumlah pasien yang dilakukan pertolongan persalinan dengan tindakan insisi di Fasilitas
pelayanan kesehatan.
(2) Jumlah pasien yang dilakukan pelayanan gigi tanpa tanda tanda infeksi di UKP dan
UKM
(3) Jumlah hari pasien terpasang infus.
(4) Jumlah sasaran yang dilakukan immunisasi di UKP dan UKM
(5) Jumlah hari pasien terpasang urine kateter
PENETAPAN NUMERATOR DAN DENOMINATOR
5/21/2022
39
SIKLUS PELAKSANAAN SURVEILANS
5/21/2022
40
SIAPA YANG MELAKUKAN
SURVEILANS ?
ORANG YANG TERLATIH DAN
DILAKSANAKAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN
SECARA MANUAL ATAU
SISTIM INFORMASI (IT)
1. Buat Panduan, SOP, metode, Formulir dan tetapkan waktu
pelaksanaan Surveilans
2. Tentukan Populasi /Kaji Populasi beresiko infeksi sesuai kasus yang ada
di fasyankes ---(mengacu pada Kamus Indikator PPI yg sudah dibuat).
3. Seleksi kasus pelayanan yang paling banyak resiko terjadi infeksi
….memenuhi standar HAIs ( waktu terpasang alat Kesehatan dan tidakan
pelayanan Kesehatan) → Indikator PPI
4. Gunakan definisi operasional yang mudah dipahami dan mudah
diaplikasikan.
1. PERENCANAAN (PERSIAPAN)
5/21/2022
41
1. Tetapkan metode pengumpulan data : menggunakan Formulir Manual ( harian dan
bulanan atau menggunakan sistim IT
2. Cara dan Sumber data:
• Observasi atau pengamatan langsung.
• Sumber data:
✓ Pencatatan dan pelaporan unit kerja, sistem pencatatan dan pelaporan terpadu,
pencatatan pelaporan kesakitan dan kematian
✓ Catatan medical record pasien/ catatan dokter atau tenaga medis lainnya
(bidan/perawat)
3. Data yang dikumpulkan → Formulir pencatatan :
• Data demografik: nama, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor catatan medik, tanggal
masuk FKTP.
• Data Surveilans : data alat Kesehatan yang terpasang, tanggal infeksi muncul, jenis
infeksi, ruang pelayanan/perawatan saat infeksi muncul pertama kali.
• Data Penunjang HAis: penggunaan Anti Mikroba, data hasil laboratorium dan Ro
Photo dll
2. Pengumpulan data
5/21/2022
42
Contoh:
FORM HARIAN SURVEILANS
5/21/2022
43
FORM BULANAN SURVEILANS
5/21/2022
44
Perhitungan :
1. Plebitis = 6/27 x 1000 = 222, 2 ‰
2. ISK = 1/15 x 1000 = 66, 6 ‰
3. IDO = 4/ 23 x 100 = 17,3 %
a) Tetapkan Numerator dan Denominator serta periode surveilan
✓ Numerator adalah jumlah kejadian infeksi akibat penggunaan alat Kesehatan : IV kateter
(Plebitis, IAD), Urine kater (ISK), akibat Imunisasi (KIPI) dan Tindakan pembedahan/
Insisi/Extraksi gigi (IDO)
✓ Denominator adalah lama hari terpasang alat seluruh pasien sebagai populasi, seluruh pasien
Tindakan bedah /insisi/ekstrasigigi , imunisasi
✓ Periode surveilan : Bulanan/triwulan
b) Lakukan Analisa data surveilan
3. Analisis Data
5/21/2022
45
1. Dapat dibuat dalam bentuk tabel, grafik , pie dll
(sesuai keperluan).
2. Penyajian data harus jelas, sederhana, mudah
dipahami yang memperlihatkan pola kejadian
infeksi dan perubahan yang terjadi (trend).
3. Bandingkan hasil surveilans dengan target kejadian
infeksi yang sudah ditetapkan.
4. Nilai lakukan analisa kecenderungan menurut jenis
infeksi, ruang perawatan, serta jelaskan sebab
terjadinya peningkatan kasus.
Interprestasi data surveilans:
4. Interpretasi 5/21/2022
46
Lanjutan..
• Laporan dan rekomendasi hasil
surveilans oleh Ketua Tim
PPI/Penanggung jawab PPI kepada
pimpinan FKTP secara periodik
(tergantung kebijakan fasyankes
setiap bulan, triwulan , tahunan)
untuk dilakukan tindak lanjut hasil
persetujuan.
• Diseminasi dan atau komunikasikan
kepada unit atau pihak yang
berkepentingan untuk dilakukan
langkah tindak lanjut atau perbaikan
5. Laporan dan Rekomedasi
5/21/2022
47
INDIKATOR KINERJA PPI
5/21/2022
48
A. INFEKSI SALURAN KEMIH
Judul Indikator INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Dasar Pemikiran 1. National healthcare safety network melaporkan angka kejadian CAUTI sekitar 3,1 – 7,5 infeksi per 10000 kateter- hari,
untuk Indonesiaangka kejaidan CAUTI secara pasti belum jelas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien.
3. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di FasilitasPelayanan Kesehatan.
Dimensi Mutu Keselamatan,efektif dan efisien
Tujuan 1. Untuk mengukur adanya kejadian ISK di FKTP
2. menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat kesehatan untuk mengurangi risiko infeksi.
Definisi Operasional 1. Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi yang terjadi akibat penggunaan urine kateter menetap (Indwelling catheter) > 2
hari kalender
2. Ditemukan setidaknyasatu dari tanda atau gejala klinis sebagai berikut:
• Demam (> 38,0 ° C)
• Nyeri tekan suprapubik
• Nyeri atau nyeri pada sudut kosto-vertebralis
• Urgensi kemih
• Frekuensi kencing
• Disuria
3. Terdapat hasil test diagnostik
• Test carik celup (dipstick) positif untuk lekosit esterase dan atau nitrit
• Piuria (terdapat lebih dari 10 lekosit per ml atau terdapat 3 lekosit per lapangan pandangan besar (mikroskop
kekutan tinggi/1000 kali dari urine tanpa dilakukan sentrifugasi
• Ditemukan kuman dengan pewarnaan gram dari urine yang tidak disentrifugasi.
• Paling sedikit 2 kultur urine ulangan didapatkan uropatogen yang sama < 10. 5 koloni/ml kuman patogen tunggal.
• Dokter mendiagnosissebagai ISK dan memberikan terapi yang sesuai untuk ISK.
Jenis Indikator Output
Satuan Pengukuran Per mill (‰)
Numerator (pembilang) Jumlah kasus Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Denumenator
(penyebut)
Jumlah lama hari pemakaian kateter urine menetap
Target Pencapaian < 7,5 permil
Kriteria: Kriteria Inklusi:
• Semua pasien yang dipasang kateter di FKTP terkait lebih dari 2 hari kaleder.
Kriteria Eksklusi:
• Pasien yang dipasang kateter urine di FKTP lain
• Pasien yang dipasang kateter urine menetap di FKTP terkait kurang dari 2 hari kalender.
Formula
Jumlah Pasien ISK
Jumlah lama hari pemakaian
kateter urine menetap
Desain Pengumpulan Data Prospectif dan Retrospectif
Sumber Data Data primer dan sekunder
Instrument pengambilan data Observasi langsung atau data bersumber dari rekam medis.
Besar Sampel Semua pasien yang terpasang kateter urine menetap selama 2 hari kalender.
Frekuensi Pengumpulan Data Harian
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan
Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan
Penyajian Data  Tabel
 Grafik
 Run chart
Penanggung Jawab Ketua TIM PPI/ Penanggung jawab PPI
X 1000
Judul Indikator PLEBITIS
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dimensi Mutu Keselamatan, efektif, efisien
Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian Plebitis akibat penggunaan kateter perifer
line (infus)
2. Menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat infus untuk mengurangi risiko infeksi.
Definisi Operasional Plebitis adalah inflamasi vena yang disebabkan adanya infeksi pada daerah lokal tusukan infus
ditemukan tanda tanda merah seperti terbakar, bengkak, sakit bila ditekan, ulkus sampai eksudat
purulen atau mengeluarkan cairan disebabkan baik oleh iritasi kimia maupun mekanik yang
sering disebabkan oleh komplikasi terapi intravena.
Jenis Indikator Output
Satuan Pengukuran Per mill (‰)
Numerator (pembilang) Jumlah kasus pasien plebitis
Denumenator
(penyebut)
Jumlah hari terpasang kateter intravena perifer menetap
B. PLEBITIS
Target Pencapaian < 5 permill
Kriteria: Kriteria Inklusi:
• Semua pasien yang terpasang intravena perifer menetap
Kriteria Eksklusi:
• Tidak ada
Formula Jumlah kasus pasien Plebitis
Jumlah hari terpasang kateter intravena perifer menetap
Desain Pengumpulan
Data
Prospectif
Sumber Data Data Primer
Instrument pengambilan
data
Lembar Observasi
Besar Sampel Seluruh pasien yang terpasang kateter intravena perifer menetap.
Frekuensi Pengumpulan
Data
Bulanan, Triwulanan
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan
Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan
Penyajian Data  Tabel
 Grafik
X 1000
Judul Indikator Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Dimensi Mutu Keselamatan, efektif dan efisien
Tujuan 1. Untuk melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) superficial -
Superficial incision.
2. Untuk Menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat kesehatan untuk mengurangi risiko IDO
Definisi Operasional Infeksi Daerah Operasi (IDO) / Surgical Site Infection (SSI) adalah infeksi yang terjadi pasca operasi
dalam kurun waktu 30 hari dan infeksi tersebut hanya melibatkan kulit dan jaringan subkutan pada
tempat insisi dengan setidaknya ditemukan salah satu tanda sebagai berikut:
• Gejala Infeksi: kemerahan, panas, bengkak, nyeri, fungsi laesa terganggu.
• Cairan purulen.
• Ditemukan kuman dari cairan atau tanda dari jaringan superfisial
Jenis Indikator Output
Satuan Pengukuran Persen ( %)
C. INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)
Numerator (pembilang) Jumlah kasus IDO
Denumenator
(penyebut)
Jumlah pasien yang dilakukan operasi Superficial Incision
Target Pencapaian < 2 persen
Kriteria: Kriteria Inklusi:
• Semua pasien yang dilakukan operasi Superficial Incision
• Pasien teridentifikasi IDO pasca operasi Superficial Incision di FKTP terkait
Kriteria Eksklusi:
• Pasien dilakukan tindakan operasi superficial incisional di fasilitas kesehatan lain
Formula
Jumlah kasus IDO
Jumlah pasien dilakukan operasi Superficial incisional
Desain Pengumpulan Data Prospectif dan Retrospectif
Sumber Data Data primer dan sekunder
Instrument pengambilan data Lembar observasi
Besar Sampel Total populasi
Frekuensi Pengumpulan Data Bulanan, Triwulanan
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan
Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan
Penyajian Data  Tabel
 Grafik
 Run chart
Penanggung Jawab Ketua TIM PPI/ Penanggung jawab PPI
X 100
Judul Indikator Abses gigi
Dasar Pemikiran 1. Hasil Riskesdas menyatakan proporsi terbesar masalah gigi adalah gigi rusak/ berlubang/
sakit (45,3%), masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia
adalah gusi bengkak (abses) (14 %).
2. KMK 62 tahun 2015
3. Permenkes 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Dimensi Mutu Keselamatan, efektif dan efisien
Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian infeksi pasca tindakan pelayanan gigi
yang terjadi abses.
2. Menjamin keselamatan pasien yang dilakukan pelayanan gigi.
Definisi
Operasional
Terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi, disebabkan oleh infeksi bakteri.
Kondisi ini bisa muncul di sekitar akar gigi maupun di gusi ditandai dengan demam, gusi
bengkak, rasa sakit saat mengunyah dan mengigit, sakit gigi menyebar ke telinga, rahang,
dan leher, bau mulut, kemerahan dan pembengkakan pada wajah. Abses gigi menjadi
indikator surveilans pada kasus sesuai kriteria HAIs (tindakan pelayanan gigi sebelumnya
tidak ditemukan tanda tanda abses).
Jenis Indikator Output
Satuan Pengukuran %
D. ABSES GIGI
Numerator(pembilang) Jumlah kasus abses gigi
Denumenator
(penyebut)
Jumlah pasien dilakukan tindakan Superficialincisionalpadaarea gigi dan jaringan periodontal,
Target Pencapaian < 2 persen
Kriteria: Kriteria Inklusi:
• Semua pasien yang dilakukan tindakan pada area gigi dan jaringan periodontal akibat tindakan Superficial
incisional
• Semua pasien yang teridentifikasi absesgigi
Kriteria Eksklusi:
• Pasien sudah terjadi abes gigi sebelum tindakan gigi dilakukan
• Pasien yang dilakukan tindakan pada areagigi dan jaringan periodontaldi FKTP lain
Formula
Jumlah kasus abses Gigi
Jumlah pasien dilakukan tindakanSuperficial incisional
pada area gigi dan jaringan periodontal
Desain Pengumpulan Data Prospectif dan Retrospectif
Sumber Data Data Primer dan Sekunder
Instrument pengambilan
data
Lembar observasi langsung
Besar Sampel Total Populasi
Frekuensi PengumpulanData Bulanan,Triwulanan
PeriodePelaporan Data Bulanan,Triwulanan
PeriodeAnalisis Data Bulanan,Triwulanan
Penyajian Data  Tabel
 Grafik
 Run chart
X 100 %
Judul Indikator Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang pencegahan dan pengendalian Infeksi
Dimensi Mutu Keselamatan, efektif dan efisien
Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian infeksi pasca tindakan pelayanan imunisasi.
2. Menjamin keselamatan pasien untuk mengurangi risiko terjadinya KIPI.
Definisi Operasional Infeksi yang terjadi setelah tindakan imunisasi yang diberikan secara penyuntikan, dimana
ditemukan tanda tanda infeksi antara lain:
Gejala KIPI Ringan
 Nyeri
 Kemerahan dan bengkak di daerah tubuh yang mengalami injeksi pasca imunisasi
 Gatal
 Demam
 Sakit kepala
 Lemas
Gejala KIPI Berat
• Alergi berat
• Jumlah trombosit menurun
• Kejang
• Hipotonia atau sindrom bayi lemas. Bayi yang mengalami akan terlihat lemas dan tak
berdaya.
Jenis Indikator Output
E. KIPI
Numerator (pembilang) Jumlah kasus KIPI
Denumenator
(penyebut)
Jumlah pasien dilakukan tindakan imunisasi
Target Pencapaian < 2 persen
Kriteria: Kriteria Inklusi:
• Semua pasien teridentifikasi KIPI yang telah mendapat imunisasi di FKTP tersebut
Kriteria Eksklusi:
• Pasien yang diberikan imunisasi di FKTP lain
Formula
Jumlah kasus KIPI Jumlah pasien yang dilakukan
Tindakan imunisasi
Desain Pengumpulan Data Retrospectif
Sumber Data Data sekunder
Instrument pengambilan
data
Formulir Pelaporan KIPI
Besar Sampel Semua pasien yang dilakukan imunisasi
Frekuensi Pengumpulan
Data
Bulanan, Triwulanan
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan
Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan
Penyajian Data  Tabel
 Grafik
 Run chart
Penanggung Jawab Ketua TIM PPI/ Penanggung jawab PPI
X 100
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI

More Related Content

Similar to 1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI

5. Rusdi. SIAP Bab 5 Sept 21 VS Maret 22.pptx
5. Rusdi. SIAP Bab 5 Sept 21 VS Maret 22.pptx5. Rusdi. SIAP Bab 5 Sept 21 VS Maret 22.pptx
5. Rusdi. SIAP Bab 5 Sept 21 VS Maret 22.pptxVivi633247
 
EVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptx
EVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptxEVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptx
EVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptxPratiwi66
 
SNARS ED 1.1 - PMKP.pdf
SNARS ED 1.1 - PMKP.pdfSNARS ED 1.1 - PMKP.pdf
SNARS ED 1.1 - PMKP.pdftugamumar
 
Manajemen Puskesmas BELAJAR BERSAMA SAMA .pptx
Manajemen Puskesmas BELAJAR BERSAMA SAMA .pptxManajemen Puskesmas BELAJAR BERSAMA SAMA .pptx
Manajemen Puskesmas BELAJAR BERSAMA SAMA .pptxtebatkaraipkm
 
Teori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiTeori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiArfan Fahmi
 
Audit Program PPImateripelatihanlakespri
Audit Program PPImateripelatihanlakespriAudit Program PPImateripelatihanlakespri
Audit Program PPImateripelatihanlakespriMediaSehatSulsel
 
Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di Surabaya
Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di SurabayaPelatihan Monitoring dan Evaluasi di Surabaya
Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di SurabayaRandy Wrihatnolo
 
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptxPENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptxMYusufFikri
 
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi PembangunanPedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi PembangunanDadang Solihin
 
INDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdf
INDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdfINDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdf
INDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdfDedeRusmana5
 
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptxMateri-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptxrhamset
 
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerahKuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerahR Khairil Adi
 
upload panduan kia.docx
 upload panduan kia.docx upload panduan kia.docx
upload panduan kia.docxLelaMustafa
 
PMKP TOT Calon Surveior Akreditasi RS Arjaty 30 Des 2021.pdf
PMKP TOT Calon Surveior Akreditasi RS Arjaty 30 Des 2021.pdfPMKP TOT Calon Surveior Akreditasi RS Arjaty 30 Des 2021.pdf
PMKP TOT Calon Surveior Akreditasi RS Arjaty 30 Des 2021.pdfNanda Sugesti
 
1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx
1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx
1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptxRsudKualaPembuang
 
1. Rev3_Instrumen PMKP_Starkes 2022.pdf
1. Rev3_Instrumen PMKP_Starkes 2022.pdf1. Rev3_Instrumen PMKP_Starkes 2022.pdf
1. Rev3_Instrumen PMKP_Starkes 2022.pdfselfamalino
 

Similar to 1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI (20)

5. Rusdi. SIAP Bab 5 Sept 21 VS Maret 22.pptx
5. Rusdi. SIAP Bab 5 Sept 21 VS Maret 22.pptx5. Rusdi. SIAP Bab 5 Sept 21 VS Maret 22.pptx
5. Rusdi. SIAP Bab 5 Sept 21 VS Maret 22.pptx
 
EVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptx
EVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptxEVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptx
EVALUASI PROGRAM KES2022 (1) (1).pptx
 
SNARS ED 1.1 - PMKP.pdf
SNARS ED 1.1 - PMKP.pdfSNARS ED 1.1 - PMKP.pdf
SNARS ED 1.1 - PMKP.pdf
 
Manajemen Puskesmas BELAJAR BERSAMA SAMA .pptx
Manajemen Puskesmas BELAJAR BERSAMA SAMA .pptxManajemen Puskesmas BELAJAR BERSAMA SAMA .pptx
Manajemen Puskesmas BELAJAR BERSAMA SAMA .pptx
 
Audit kinerja
Audit kinerjaAudit kinerja
Audit kinerja
 
Teori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasiTeori monitoring dan evaluasi
Teori monitoring dan evaluasi
 
Audit Program PPImateripelatihanlakespri
Audit Program PPImateripelatihanlakespriAudit Program PPImateripelatihanlakespri
Audit Program PPImateripelatihanlakespri
 
Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di Surabaya
Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di SurabayaPelatihan Monitoring dan Evaluasi di Surabaya
Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di Surabaya
 
Internal Audit 5-7.ppt
Internal Audit 5-7.pptInternal Audit 5-7.ppt
Internal Audit 5-7.ppt
 
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptxPENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
 
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi PembangunanPedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
 
INDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdf
INDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdfINDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdf
INDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdf
 
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptxMateri-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
Materi-Training Audit internal ISO-19011-2018.pptx
 
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerahKuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
Kuliah ii evaluasi perencanaan pembangunan daerah
 
upload panduan kia.docx
 upload panduan kia.docx upload panduan kia.docx
upload panduan kia.docx
 
PMKP TOT Calon Surveior Akreditasi RS Arjaty 30 Des 2021.pdf
PMKP TOT Calon Surveior Akreditasi RS Arjaty 30 Des 2021.pdfPMKP TOT Calon Surveior Akreditasi RS Arjaty 30 Des 2021.pdf
PMKP TOT Calon Surveior Akreditasi RS Arjaty 30 Des 2021.pdf
 
01 Bahan Moneva Palu V0
01 Bahan Moneva Palu V001 Bahan Moneva Palu V0
01 Bahan Moneva Palu V0
 
1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx
1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx
1# PENCATATAN DAN PELAPORAN PPI (1).pptx
 
1. Rev3_Instrumen PMKP_Starkes 2022.pdf
1. Rev3_Instrumen PMKP_Starkes 2022.pdf1. Rev3_Instrumen PMKP_Starkes 2022.pdf
1. Rev3_Instrumen PMKP_Starkes 2022.pdf
 
Langkah audit manajemen
Langkah audit manajemenLangkah audit manajemen
Langkah audit manajemen
 

Recently uploaded

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxrosintauli1
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptrosintauli1
 
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.pptnabillasy1
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxcholiftiara1
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkklinikrizkiasyifa
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiariniastuti020
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorariniastuti020
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungariniastuti020
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxulfahyus
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersaAgusSupriyanto987244
 

Recently uploaded (13)

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
 
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
 

1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI

  • 1. MONEV & SURVEILANS PPI DI FKTP dr. H. K. MOHAMAD TAUFIQ, MMR TIM PENYUSUN PEDOMAN TEKNIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DITJEN PELAYANAN KESEHATAN KEMENKES RI
  • 2. PROFIL SINGKAT dr. H. K.MOHAMADTAUFIQ, MMR • BEKERJA DI PUSKESMAS: 1992 – 1995 • BEKERJA DI RS : 1995 – 2007 • BEKERJA DI KEMENKES : 2007 – SEKARANG • KASI STANDARISASI KESEHATAN BAYI DAN BALITA : 2009 – 2012 • BEKERJA DI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER : 2012 - 2022 1. KASUBDIT PELAYANAN KESEHATAN DASAR : 2012 - 2015 2. KASUBDIT MUTU DAN AKREDITASI YANKES PRIMER : 2015 – 2020 3. KOORDINATOR MUTU DAN AKREDITASI YANKES PRIMER : 2020 - 2022 4. SEKRETARIS EKSEKUTIF KOMISI AKREDITASI FKTP : 2015 - 2019 • PELATIHAN AKREDITASI RS : 1995 • PELATIHAN SURVEIOR AKREDITASI RS : TAHUN 2012 • PELATIH SURVEIOR AKREDITASI FKTP : 2015 – SEKARANG • PELATIH TOT PENDAMPING AKREDITASI FKTP : TAHUN 2015 - SEKARANG • PENYUSUN & EDITOR BUKU – BUKU AKREDITASI FKTP • PELATIHAN GLOBAL PLAGSHIP – SDGs : Washinton DC TAHUN 2018 • PELATIHAN PHCPI /QUALITY OF CARE : WASHINTON DC TAHUN 2018 • PENGURUS PB IDI PERIODE 2018 -2021 TIM PENYUSUN PPI DI FKTP KEMENKES RI
  • 3. PENDAHULUAN PELAKSANAAN PROGRAM PPI DI FKTP Kord/PJ PPI TERSEDIA 1. Program kegiatan PPI yang sudah disetujui oleh pimpinan Fasyankes 2. SDM yang terlatih dan sudah dilatih/sosialisasikan tentang PPI 3. Struktur organisasi PPI 4. Sarana dan prasana dalam bidang PPI ( sesuai kemampuan Fasyankes dengan prinsip PPI) 1. PELAKSAAN MONITORINGPROGRAM PPI 2. PELAKSANAANSURVEILANSHAIs 3. RENCANA TINDAK LANJUT : Penyelesaian masalah untuk pelaksanaan pada kegiatan/tahun selanjuta
  • 7. Untuk mengetahui kemajuan atau keberhasilan program MAKSUD TUJUAN PROSES INDIKATOR Untuk memastikan agar pelaksanan program sesuai dengan perencanaan kegiatan program PPI Pengukuran capaian kinerja program PPI : Pengumpulan data, pengisian ceklist atau daftar Tilik pelaksnaan program PPI 3 2 1 4 Tolok ukur menilai pelaksanaan PPI ---- SMART (Spesifik, terukur, dapat dicapai, rasional dan waktu tertentu) → Lihat tabel indikator MONITORING
  • 8. TAHAPAN MELAKUKAN MONEV MENETAPKAN INSTRUMEN/ STANDAR/KRITERIA MONEV PELAKSANAAN MONEV MENENTUKAN GAP ANTARA PELAKSANAAN DENGAN STANDAR/KRITERIA YANG DIGUNAKAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN/APA AKAR MASALAHNYA, SOLUSI PERBAIKAN- SERTA TARGET YANG INGIN YANG DICAPAI
  • 9. MONEV DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA
  • 10. Ruang Tindakan/ UGD RUANG TUNGGU -SELASAR POLI GIGI RAWAT INAP LABORATORIUM Bersalin dan nipas Ambulans Pelayanan Darurat/lapangan MONITORING RUTIN PENERAPAN PPI BERKELILING PADA UNIT PELAYANAN
  • 11. • Maksud: • Memastikan pelaksanaan program sesuai standar program PPI dan melihat hambatan dan permasalahan di Unit kerja • Dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan dalam rangka pengawasan kinerja program PPI –bahan rapat/pelaporan dalam PPI • Tujuan: • Mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan terlaksana dengan baik dan hambatan ketidak patuhan dalam standar PPI • Jika tidak terlaksana dengan baik, penyebab masalahnya apa agar dapat ditindak lanjuti secara dini → kinerja PPI dapat mencapai target yang ditetapkan SUPERVISI PROGRAM PPI
  • 12. MEKANISME SUPERVISI PROGRAM PPI • Pengawasan kepatuhan terhadap programdan standar PPI ----mengunjungisecara rutin unit kerja untuk melihat kepatuhan petugas, sarana dan prasarana dan memberikan solusi terkait permasalahan yg dapat diselesaikan di unit kerja • Ada Indikator pelaksanaan yang dituju saat supervisi untuk tiap-tiap kegiatan pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan sesuai standar dan program PPI yang disusun merujuk pedoman/panduan/SOP PPI/Jukni PPI , misalnya Pelaksanaan bundles IDO, kepatuhan penggunaan APD, Kepatuhan pelaksanaan kebersihan tangan • Pengukurancapaian pengamatan : terfokus pada individu atau unit terhadap pelaksanaan program PPI (Pedoman/panduan dan Standar PPI) • Untuk pengukuran dapat dikembangkan menggunakan instrument programPPI misalnya : chek list, wawancara/diskusi/bedsideteachingdan pengawasan ketersediaan sarana/prasaranaPPI
  • 13. Supervisi rutin Penerapan Standar PPI pada unit pelayanan Pelaksanaan hand hygiene Pelaksanaan penggunaan APD Pengelolaan Peralatan Perawatan dan Medis lainnya Pelaksanaan Bundles HAIs MENGAMATI PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR Misalnya:
  • 14. LAPORAN HASIL SUPERVISI PELAKSANAAN PPI
  • 15. CONTOH FORMAT MONITORING –RPK NO KEGIATAN VOLUME WAKTU PIC STATUS PELAKSANAAN PENYEBAB RTL YA TDK 1 PelatihanDasar PPI 2 orang Maret 2021 dr.Anita 1…….. 2…….. 3…dst 1. ,,,,,,,, 2…….. 3…dst 2 Sosialisasi PPI kepada petugas 2 kali pertemuan Juni – Juli 2021 Bidan Yunita 3 PenyiapanKebijakan (SK Tim, Pedoman,SOP, dan lain-lain) 4 Penerapan PPI 5 Surveilans 6 Audit 7 Monitoring 8 Pelaporan 9 Dst……
  • 17. AUDIT PPI PENGERTIAN • Adalah kegiatan mengumpulkandata dan informasi yang faktual dan signifikan melalui interaksi secara sistematis,objektif dan terdokumentasi . TUJUAN (1) Menilai kepatuhan terhadap standar. (2) Menilai adanya kesenjangan antara target yang ditetapkan dengan capaian pelaksanaan di Pelayanan Kesehatan. . SASARAN (1) Sarana dan prasarana (2) Kepatuhan petugas terhadap standar PPI. (3) Faktor resiko penyebab terjadi infeksi
  • 18. LINGKUP YANG DAPAT DI AUDIT PADA PPI •Kebijakan, Pedoman, Program Aspek manajerial •Standar ProsedurOperasional: Kebersihan tangan, penerapan bundle Aspek Kepatuhan •Kelengkapan fasilitas: Kebersihan tangan, Pengelolaan limbah Sarana & Prasarana •Pelayanan Laboratorium •Pelayanan Gizi dll Sarana Penunjang pelayanan KURSUS DASAR PPI_FKTP_2020
  • 21. MEMBUAT RENCANA AUDIT SESUAI PRIORITAS MASALAH MENYIAP- KAN TOOLS AUDIT LAKUKAN AUDIT DENGAN WAKTU 15 - 30 MENIT LAKUKAN PENILAIAN DAN ANALISIS DATA LANGKAH-LANGKAH AUDIT PPI BANDING- KAN HASIL PENILAIAN DGN KRITERIA YANG DIGUNAKAN 1 2 3 4 5
  • 22. PENENTUAN SKORING • < 75 % : Kepatuhan Minimal • 76 – 84 % : Kepatuhan Intermediate • > 85 % : Kepatuhan baik
  • 23. WAKTU PELAKSANAAN AUDIT ▪ Selama jam sibuk –pelayanan sedang berlangsung ▪ Waktu 15 -30 menit(Kebersihan tangan) ▪ Periode tertentu:tgl….sd…… ▪ Dilakukan sesuai program PPI atau jika ada temuan ▪ dilakukan oleh orang yang terlatih dan pengamatan langsung lebih akurat
  • 24. PENILAIAN UDIT HH 1. SEBELUM MENYENTUHPASIEN 2. SETELAH TERKENA CAIRAN TUBUH PASIEN 3. SETELAH KONTAK DENGAN PASIEN 4. SEBELUM TINDAKAN ASEPTIK 5. SEBELUM MENINGGALKAN LINGKUNGAN PASIEN BERAPA INDIKASI DAN OPPORTUNITY YANG DINILAI SEBAGAI TINGKAT KEPATUHAN
  • 25.
  • 26.
  • 28. HASIL PENILAIAN AUDIT PPI 1. Bandingkan dengan kreteria yang digunakan yang telah dibuat oleh masing-masing FKTP. 2. Rekomendasi yang dibuat sesuai dengan penyebab atau akar masalah yang ditemukan. 3. Buat laporan Audit dan sampaikan kepimpinan FKTP
  • 29. Contoh Jadwal Audit JADWAL AUDIT INTERNAL TAHUN……………………… UNIT KERJA YANG DIAUDIT JAN PEB MAR APR MEI JUN JULI AGT SEP OKT NOP DES UKM KIA Gizi Kesling dan seterusnya UKP Pendaftaran Poli umum UGD dan seterusnya Tim Audit Tim 1 (sebutkan nama) Tim 2 (sebutkan nama) Dst
  • 30. Contoh Format Rencana Audit Unit Tujuan Sasaran audit (Kegiatan/ Proses yang diaudit) Tim auditinternal Standar/ kriteria yang menjadi acuan Metode Instrumenaudit Tanggal danWaktu Audit Tanggal dan Waktu Audit Ket KIA Menilaiproses perencanaan KIA Perencanaan program KIA (sebutkannama) Instrument akreditasi perencanaan program (Bab IV.1,2.3…) Wawancara,periksa dokumen perencanaan, periksa rekam kegiatan lokmin perencanaan Check list, Panduan wawancara 5 Juli sd 7 Juli 2020 5 – 7 Des 2020 Menilai capaian kinerja KIA Cakupan program KIA (sebutkannama) Indikator dan target program KIA: K1, K4, dan seterusnya Periksa laporan bulanKIA Check list indicator dan target kinerja 10 Juli sd 12 Juli 2020 10 – 12 Des 2020 Dan seter
  • 31. Contoh : instrumen audit adalah check list untuk menghitung Compliance Rate suatu prosedur No Kegiatan (diisisesuai kegiatan dalam SOP) Ya Tidak Tidakberlaku Total Tingkat Kepatuhan (Compliance Rate) Jumlah Ya dibagi dengan jumlah (Ya+Tidak)x 100 %
  • 32. Contoh : instrumen audit SKP No Kriteria audit Daftar Pertanyaan Fakta Lapangan Temuan Audit Rekomendasi Audit 1 Capaian SASARAN KESELAMATAN PASIEN: Kepatuhan cuci tangan Bagaimana capaian kepatuhan cuci tangan diruang rawat Mengapa indikator tersebut tidak tercapai Adakah upaya yang dilakukan untuk mengupayakan pencapaian indikator tersebut 2 Capaian sasaran keselamatan pasien: identifikasipasien Bagaimana capaian kepatuhan identifikasi pasien pada pelayanan obatrawat jalan Jika tidak tercapai,mengapa? Upaya apa yang sudah dilakukan
  • 33. CONTOH : FORMAT HASIL DAN TL HASIL AUDIT NO URAIAN KETIDAK SESUAIAN/ MASALAH ANALISIS KETIDAK SESUAIAN/ MASALAH RENCANA TINDAK LANJUT TARGET WAKTU PENYELESAIAN PENANGGUNG JAWAB WAKTU PELAKSANAAN TINDAK LANJUT STATUS PENYELESAIAN
  • 34. Contoh Format Temuan dan TL hasil Audit NO URAIAN KETIDAKSESU AIAN BUKTI – BUKTI OBJEKTIF KETIDAKSESUAIAN TERHADAP STANDAR/KRITERIA/ INSTRUMEN STANDAR/KRITERI A/PERSYARATAN YANG DIGUNAKAN TINDAKANPERBAIKAN TINDAKAN PENCEGAHAN TANGGAL WAKTU PENYELESAIAN 1 - Belum Ada Kebijakan tentang cara PEMBERSIHAN CAIRAN INFUS INFEKSIUS PEMBERSIHAN TUMPAHAN CAIRAN INFUS INFEKSIUS TIDAK SESUAI DENGAN SOP - Belum Ada SOP PEMBERSIHAN CAIRAN INFUS INFEKSIUS - SOP PEMBERSIHAN CAIRAN INFUS INFEKSIUS Pengadaan SOP PEMBERSIHAN TUMPAHAN CAIRAN INFUS INFEKSIUS 21 APRIL 2022
  • 36. PENGERTIAN Surveilans: adalah suatu proses yang: • Dinamis, • Sistematis, • Terus-menerus, Dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan interpretasi dari data kesehatan yang penting pada suatu populasi spesifik, dan didiseminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang memerlukan untuk digunakan dalam perencanaan, penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan dalam upaya penilaian resiko Healthcare Assosiated infections (HAIS). PMK 27/2017 5/21/2022 36 1 INDIKATOR KINERJA PPI Penetapan HAIs merujuk pada
  • 37. Mendapatkan data dasar Infeksi di pelayanan FKTP, untuk: 1. Menurunkan laju Infeksi yang terjadi di FKTP 2. Identifikasi dini Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi di FKTP 3. Meyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya masalah yang memerlukan penanggulangan 4. Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program PPI 5. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan keperawatan 6. Dan salah satu unsur pendukung untuk memenuhi standar penilaian akreditasi di fasyankes Kejadian HAIs yang berhubungan erat dengan proses pelayanan medis dan keperawatan di FKTP, sbb: 1. Infeksi Saluran Kemih (ISK) 2. Infeksi Daerah Operasi (IDO) 3. Plebitis 4. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) 5. Abses gigi 37 TUJUAN DAN SASARAN 5/21/2022
  • 38. Abses gigi IDO KIPI PNEUMONIA PLEBITIS/IAD IDO/ABSES FAKTOR RESIKO INFEKSI DI PELAYANAN KESEHATAN Pelaksanaan Surveilan 1. Kegiatan dilaksanakan langsung di faskes 2. Terpenuhi kaidah HAIs,
  • 39. NUMERATOR Adalah jumlah kejadian infeksi dalam kurun waktu tertentu.(bulan, tri wulan, semester dan tahunan). CONTOH: (1) Jumlah pasien Infeksi daerah insisi paska pertolongan persalinan. (2) Jumlah pasien yang terjadi infeksi (abses) setelah dilakukan tindakan pelayanan gigi (yang sebelumnya tidak ada tanda tanda Infeksi) di pelayanan UKP dan UKM. (3) Jumlah kejadian plebitis pada pemasangan infus. (4) Jumlah sasaran yang terjadi KIPI setelah pemberian imunisasi di UKP dan UKM. (5) Jumlah pasien yang terjadi infeksi saluran kemih akibat pemasangan urine kateter setelah dua hari kalender. DENOMINATOR Adalah jumlah pasien yang dilakukan tindakan medis atau jumlah hari pemasangan alat dalam kurun waktu tertentu (bulan, tri wulan, semester dan tahunan). CONTOH: (1) Jumlah pasien yang dilakukan pertolongan persalinan dengan tindakan insisi di Fasilitas pelayanan kesehatan. (2) Jumlah pasien yang dilakukan pelayanan gigi tanpa tanda tanda infeksi di UKP dan UKM (3) Jumlah hari pasien terpasang infus. (4) Jumlah sasaran yang dilakukan immunisasi di UKP dan UKM (5) Jumlah hari pasien terpasang urine kateter PENETAPAN NUMERATOR DAN DENOMINATOR 5/21/2022 39
  • 40. SIKLUS PELAKSANAAN SURVEILANS 5/21/2022 40 SIAPA YANG MELAKUKAN SURVEILANS ? ORANG YANG TERLATIH DAN DILAKSANAKAN SECARA BERKESINAMBUNGAN SECARA MANUAL ATAU SISTIM INFORMASI (IT)
  • 41. 1. Buat Panduan, SOP, metode, Formulir dan tetapkan waktu pelaksanaan Surveilans 2. Tentukan Populasi /Kaji Populasi beresiko infeksi sesuai kasus yang ada di fasyankes ---(mengacu pada Kamus Indikator PPI yg sudah dibuat). 3. Seleksi kasus pelayanan yang paling banyak resiko terjadi infeksi ….memenuhi standar HAIs ( waktu terpasang alat Kesehatan dan tidakan pelayanan Kesehatan) → Indikator PPI 4. Gunakan definisi operasional yang mudah dipahami dan mudah diaplikasikan. 1. PERENCANAAN (PERSIAPAN) 5/21/2022 41
  • 42. 1. Tetapkan metode pengumpulan data : menggunakan Formulir Manual ( harian dan bulanan atau menggunakan sistim IT 2. Cara dan Sumber data: • Observasi atau pengamatan langsung. • Sumber data: ✓ Pencatatan dan pelaporan unit kerja, sistem pencatatan dan pelaporan terpadu, pencatatan pelaporan kesakitan dan kematian ✓ Catatan medical record pasien/ catatan dokter atau tenaga medis lainnya (bidan/perawat) 3. Data yang dikumpulkan → Formulir pencatatan : • Data demografik: nama, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor catatan medik, tanggal masuk FKTP. • Data Surveilans : data alat Kesehatan yang terpasang, tanggal infeksi muncul, jenis infeksi, ruang pelayanan/perawatan saat infeksi muncul pertama kali. • Data Penunjang HAis: penggunaan Anti Mikroba, data hasil laboratorium dan Ro Photo dll 2. Pengumpulan data 5/21/2022 42
  • 44. FORM BULANAN SURVEILANS 5/21/2022 44 Perhitungan : 1. Plebitis = 6/27 x 1000 = 222, 2 ‰ 2. ISK = 1/15 x 1000 = 66, 6 ‰ 3. IDO = 4/ 23 x 100 = 17,3 %
  • 45. a) Tetapkan Numerator dan Denominator serta periode surveilan ✓ Numerator adalah jumlah kejadian infeksi akibat penggunaan alat Kesehatan : IV kateter (Plebitis, IAD), Urine kater (ISK), akibat Imunisasi (KIPI) dan Tindakan pembedahan/ Insisi/Extraksi gigi (IDO) ✓ Denominator adalah lama hari terpasang alat seluruh pasien sebagai populasi, seluruh pasien Tindakan bedah /insisi/ekstrasigigi , imunisasi ✓ Periode surveilan : Bulanan/triwulan b) Lakukan Analisa data surveilan 3. Analisis Data 5/21/2022 45
  • 46. 1. Dapat dibuat dalam bentuk tabel, grafik , pie dll (sesuai keperluan). 2. Penyajian data harus jelas, sederhana, mudah dipahami yang memperlihatkan pola kejadian infeksi dan perubahan yang terjadi (trend). 3. Bandingkan hasil surveilans dengan target kejadian infeksi yang sudah ditetapkan. 4. Nilai lakukan analisa kecenderungan menurut jenis infeksi, ruang perawatan, serta jelaskan sebab terjadinya peningkatan kasus. Interprestasi data surveilans: 4. Interpretasi 5/21/2022 46
  • 47. Lanjutan.. • Laporan dan rekomendasi hasil surveilans oleh Ketua Tim PPI/Penanggung jawab PPI kepada pimpinan FKTP secara periodik (tergantung kebijakan fasyankes setiap bulan, triwulan , tahunan) untuk dilakukan tindak lanjut hasil persetujuan. • Diseminasi dan atau komunikasikan kepada unit atau pihak yang berkepentingan untuk dilakukan langkah tindak lanjut atau perbaikan 5. Laporan dan Rekomedasi 5/21/2022 47
  • 49. A. INFEKSI SALURAN KEMIH Judul Indikator INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) Dasar Pemikiran 1. National healthcare safety network melaporkan angka kejadian CAUTI sekitar 3,1 – 7,5 infeksi per 10000 kateter- hari, untuk Indonesiaangka kejaidan CAUTI secara pasti belum jelas. 2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien. 3. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di FasilitasPelayanan Kesehatan. Dimensi Mutu Keselamatan,efektif dan efisien Tujuan 1. Untuk mengukur adanya kejadian ISK di FKTP 2. menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat kesehatan untuk mengurangi risiko infeksi. Definisi Operasional 1. Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi yang terjadi akibat penggunaan urine kateter menetap (Indwelling catheter) > 2 hari kalender 2. Ditemukan setidaknyasatu dari tanda atau gejala klinis sebagai berikut: • Demam (> 38,0 ° C) • Nyeri tekan suprapubik • Nyeri atau nyeri pada sudut kosto-vertebralis • Urgensi kemih • Frekuensi kencing • Disuria 3. Terdapat hasil test diagnostik • Test carik celup (dipstick) positif untuk lekosit esterase dan atau nitrit • Piuria (terdapat lebih dari 10 lekosit per ml atau terdapat 3 lekosit per lapangan pandangan besar (mikroskop kekutan tinggi/1000 kali dari urine tanpa dilakukan sentrifugasi • Ditemukan kuman dengan pewarnaan gram dari urine yang tidak disentrifugasi. • Paling sedikit 2 kultur urine ulangan didapatkan uropatogen yang sama < 10. 5 koloni/ml kuman patogen tunggal. • Dokter mendiagnosissebagai ISK dan memberikan terapi yang sesuai untuk ISK.
  • 50. Jenis Indikator Output Satuan Pengukuran Per mill (‰) Numerator (pembilang) Jumlah kasus Infeksi Saluran Kemih (ISK) Denumenator (penyebut) Jumlah lama hari pemakaian kateter urine menetap Target Pencapaian < 7,5 permil Kriteria: Kriteria Inklusi: • Semua pasien yang dipasang kateter di FKTP terkait lebih dari 2 hari kaleder. Kriteria Eksklusi: • Pasien yang dipasang kateter urine di FKTP lain • Pasien yang dipasang kateter urine menetap di FKTP terkait kurang dari 2 hari kalender. Formula Jumlah Pasien ISK Jumlah lama hari pemakaian kateter urine menetap Desain Pengumpulan Data Prospectif dan Retrospectif Sumber Data Data primer dan sekunder Instrument pengambilan data Observasi langsung atau data bersumber dari rekam medis. Besar Sampel Semua pasien yang terpasang kateter urine menetap selama 2 hari kalender. Frekuensi Pengumpulan Data Harian Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan Penyajian Data  Tabel  Grafik  Run chart Penanggung Jawab Ketua TIM PPI/ Penanggung jawab PPI X 1000
  • 51. Judul Indikator PLEBITIS Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dimensi Mutu Keselamatan, efektif, efisien Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian Plebitis akibat penggunaan kateter perifer line (infus) 2. Menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat infus untuk mengurangi risiko infeksi. Definisi Operasional Plebitis adalah inflamasi vena yang disebabkan adanya infeksi pada daerah lokal tusukan infus ditemukan tanda tanda merah seperti terbakar, bengkak, sakit bila ditekan, ulkus sampai eksudat purulen atau mengeluarkan cairan disebabkan baik oleh iritasi kimia maupun mekanik yang sering disebabkan oleh komplikasi terapi intravena. Jenis Indikator Output Satuan Pengukuran Per mill (‰) Numerator (pembilang) Jumlah kasus pasien plebitis Denumenator (penyebut) Jumlah hari terpasang kateter intravena perifer menetap B. PLEBITIS
  • 52. Target Pencapaian < 5 permill Kriteria: Kriteria Inklusi: • Semua pasien yang terpasang intravena perifer menetap Kriteria Eksklusi: • Tidak ada Formula Jumlah kasus pasien Plebitis Jumlah hari terpasang kateter intravena perifer menetap Desain Pengumpulan Data Prospectif Sumber Data Data Primer Instrument pengambilan data Lembar Observasi Besar Sampel Seluruh pasien yang terpasang kateter intravena perifer menetap. Frekuensi Pengumpulan Data Bulanan, Triwulanan Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan Penyajian Data  Tabel  Grafik X 1000
  • 53. Judul Indikator Infeksi Daerah Operasi (IDO) Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dimensi Mutu Keselamatan, efektif dan efisien Tujuan 1. Untuk melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) superficial - Superficial incision. 2. Untuk Menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat kesehatan untuk mengurangi risiko IDO Definisi Operasional Infeksi Daerah Operasi (IDO) / Surgical Site Infection (SSI) adalah infeksi yang terjadi pasca operasi dalam kurun waktu 30 hari dan infeksi tersebut hanya melibatkan kulit dan jaringan subkutan pada tempat insisi dengan setidaknya ditemukan salah satu tanda sebagai berikut: • Gejala Infeksi: kemerahan, panas, bengkak, nyeri, fungsi laesa terganggu. • Cairan purulen. • Ditemukan kuman dari cairan atau tanda dari jaringan superfisial Jenis Indikator Output Satuan Pengukuran Persen ( %) C. INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)
  • 54. Numerator (pembilang) Jumlah kasus IDO Denumenator (penyebut) Jumlah pasien yang dilakukan operasi Superficial Incision Target Pencapaian < 2 persen Kriteria: Kriteria Inklusi: • Semua pasien yang dilakukan operasi Superficial Incision • Pasien teridentifikasi IDO pasca operasi Superficial Incision di FKTP terkait Kriteria Eksklusi: • Pasien dilakukan tindakan operasi superficial incisional di fasilitas kesehatan lain Formula Jumlah kasus IDO Jumlah pasien dilakukan operasi Superficial incisional Desain Pengumpulan Data Prospectif dan Retrospectif Sumber Data Data primer dan sekunder Instrument pengambilan data Lembar observasi Besar Sampel Total populasi Frekuensi Pengumpulan Data Bulanan, Triwulanan Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan Penyajian Data  Tabel  Grafik  Run chart Penanggung Jawab Ketua TIM PPI/ Penanggung jawab PPI X 100
  • 55. Judul Indikator Abses gigi Dasar Pemikiran 1. Hasil Riskesdas menyatakan proporsi terbesar masalah gigi adalah gigi rusak/ berlubang/ sakit (45,3%), masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak (abses) (14 %). 2. KMK 62 tahun 2015 3. Permenkes 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien Dimensi Mutu Keselamatan, efektif dan efisien Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian infeksi pasca tindakan pelayanan gigi yang terjadi abses. 2. Menjamin keselamatan pasien yang dilakukan pelayanan gigi. Definisi Operasional Terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi, disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini bisa muncul di sekitar akar gigi maupun di gusi ditandai dengan demam, gusi bengkak, rasa sakit saat mengunyah dan mengigit, sakit gigi menyebar ke telinga, rahang, dan leher, bau mulut, kemerahan dan pembengkakan pada wajah. Abses gigi menjadi indikator surveilans pada kasus sesuai kriteria HAIs (tindakan pelayanan gigi sebelumnya tidak ditemukan tanda tanda abses). Jenis Indikator Output Satuan Pengukuran % D. ABSES GIGI
  • 56. Numerator(pembilang) Jumlah kasus abses gigi Denumenator (penyebut) Jumlah pasien dilakukan tindakan Superficialincisionalpadaarea gigi dan jaringan periodontal, Target Pencapaian < 2 persen Kriteria: Kriteria Inklusi: • Semua pasien yang dilakukan tindakan pada area gigi dan jaringan periodontal akibat tindakan Superficial incisional • Semua pasien yang teridentifikasi absesgigi Kriteria Eksklusi: • Pasien sudah terjadi abes gigi sebelum tindakan gigi dilakukan • Pasien yang dilakukan tindakan pada areagigi dan jaringan periodontaldi FKTP lain Formula Jumlah kasus abses Gigi Jumlah pasien dilakukan tindakanSuperficial incisional pada area gigi dan jaringan periodontal Desain Pengumpulan Data Prospectif dan Retrospectif Sumber Data Data Primer dan Sekunder Instrument pengambilan data Lembar observasi langsung Besar Sampel Total Populasi Frekuensi PengumpulanData Bulanan,Triwulanan PeriodePelaporan Data Bulanan,Triwulanan PeriodeAnalisis Data Bulanan,Triwulanan Penyajian Data  Tabel  Grafik  Run chart X 100 %
  • 57. Judul Indikator Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang pencegahan dan pengendalian Infeksi Dimensi Mutu Keselamatan, efektif dan efisien Tujuan 1. Melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian infeksi pasca tindakan pelayanan imunisasi. 2. Menjamin keselamatan pasien untuk mengurangi risiko terjadinya KIPI. Definisi Operasional Infeksi yang terjadi setelah tindakan imunisasi yang diberikan secara penyuntikan, dimana ditemukan tanda tanda infeksi antara lain: Gejala KIPI Ringan  Nyeri  Kemerahan dan bengkak di daerah tubuh yang mengalami injeksi pasca imunisasi  Gatal  Demam  Sakit kepala  Lemas Gejala KIPI Berat • Alergi berat • Jumlah trombosit menurun • Kejang • Hipotonia atau sindrom bayi lemas. Bayi yang mengalami akan terlihat lemas dan tak berdaya. Jenis Indikator Output E. KIPI
  • 58. Numerator (pembilang) Jumlah kasus KIPI Denumenator (penyebut) Jumlah pasien dilakukan tindakan imunisasi Target Pencapaian < 2 persen Kriteria: Kriteria Inklusi: • Semua pasien teridentifikasi KIPI yang telah mendapat imunisasi di FKTP tersebut Kriteria Eksklusi: • Pasien yang diberikan imunisasi di FKTP lain Formula Jumlah kasus KIPI Jumlah pasien yang dilakukan Tindakan imunisasi Desain Pengumpulan Data Retrospectif Sumber Data Data sekunder Instrument pengambilan data Formulir Pelaporan KIPI Besar Sampel Semua pasien yang dilakukan imunisasi Frekuensi Pengumpulan Data Bulanan, Triwulanan Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan Penyajian Data  Tabel  Grafik  Run chart Penanggung Jawab Ketua TIM PPI/ Penanggung jawab PPI X 100