2. Dosen Pengajar : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM
1. Indri Kusuma Kristandi
43120110279
KELOMPOK
Satu
. Michael Sitanggang
43120110111
3. Putri Andriyani
43120110060
4. Rifvala Rizky Perdana
41919110048
3. Pendahuluan
Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sekarang ini sangatlah ketat diakibatkan
banyaknya orang yang melamar pekerjaan ataupun sedikitnya daya tampung pekerja.
adalah salah satu perguruan tinggi yang ada di Jakarta yang meluluskan mahasiswa lebih
kurang empat ribu orang setiap tahunnya. Sudah tentu lulusan tersebut akan bekerja dan
akan bersaing dengan lulusan itu sendiri ataupun lulusan perguruan tinggi lainnya. Dengan
demikian mahasiswa harus mempersiapkan dirinya untuk bersaing sebelum dan setelah
dinyatakan lulus dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
Yang dimaksud profesional adalah orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang
dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai
moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan. (Umb, n.d.)
Profesionalisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas (Djatmiko & Rizkina,
2014)
4. Sarjana
Secara sederhana, sarjana adalah salah satu gelar yang didapatkan
setelah menamatkan masa pendidikan di bangku kuliah atau
universitas tepatnya Strata Satu (S1).
6. Dalam dunia kerja, kita dituntut untuk menjadi professional yang
kompeten. Artinya, kita tidak hanya dituntut untuk memiliki
kecerdasan dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas dan
pekerjaan, tetapi juga dituntut untuk memiliki
sikap, perilaku, dan pembawaan diri yang baik, sehingga semua
hal ini menjadi «nilai tambah» bagi kita.
Secara teoretik, seseorang dikatakan professional apabila dalam dirinya
terdapat tiga hal penting, yaitu:
Skill, yang artinya orang tersebut harus benar-benar ahli di bidangnya.
Knowledge, yang artinya orang tersebut harus dapat menguasai,
minimalnya berwawasan menganai ilmu lain yang berkaitan dengan
bidangnya.
Attitude, yang artinya bukan hanya pintar, akan tapi harus memiliki etika
yang diterapkan didalam bidangnya.
7. kejujuran dari diri sendiri atas apa yang dirasakan, dan keberanian untuk terus bersifat
jujur.” (Kresna Pw, 2013)
Secara teoretik, seseorang dikatakan professional apabila dalam dirinya terdapat tiga
hal penting, yaitu:
• Skill, yang artinya orang tersebut harus benar-benar ahli di bidangnya.
• Knowledge, yang artinya orang tersebut harus dapat menguasai, minimalnya
berwawasan menganai ilmu lain yang berkaitan dengan bidangnya.
• Attitude, yang artinya bukan hanya pintar, akan tapi harus memiliki etika yang
diterapkan didalam bidangnya.
Berdasarkan ketiga hal tersebut di atas, maka ciri-ciri professional dapat dilihat dari:
Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi.
• Memiliki kode etik.
• Memiliki tanggung jawab profesi serta integritas yang tinggi.
• Memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat.
• Memiliki kemampuan yang baik dalam perencanaan program kerja.
• Menjadi anggota organisasi dari profesinya.
8. Berdasarkan ketiga hal tersebut di atas, maka ciri-ciri
professional dapat dilihat dari:
1.Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi.
2. Memiliki kode etik.
3. Memiliki tanggung jawab profesi serta integritas yang
tinggi.
4.Memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat.
5.Memiliki kemampuan yang baik dalam perencanaan
program kerja.
6. Menjadi anggota organisasi dari profesinya
9. “Bekerjalah dalam diam, biar suksesmu
yang berbicara.”
“Sukseslah, karena orang tuamu layak
bahagia dihari tua.”
”Belajar untuk memperlakukan orang lain
sesuai dengan perlakuan yang ingin kita
dapatkan juga dari orang lain.”
10. Soft Skill
Konsep tentang soft skills sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep
yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional .
•Intrapersonal skills mencakup: self awareness dan self skill
•Interpersonal skills mencakup social awareness political awareness, developing
others, leveraging diversity, service orientation, empathy dan social skill .
11. Prinsip Dasar Kehidupan
1.Memiliki keimanan terhadap Tuhan.
2.Etika.
3.Kejujuran dan integritas.
4.Bertanggung Jawab.
5.Hormat pada aturan dan hukum masyarakat.
6.Hormat pada hak orang lain.
7.Cinta pada pekerjaan.
8.Berusaha keras untuk menabung dan investasi.
9.Mau bekerja keras.
10. Tepat waktu.
12. Pembahasan di atas membawa kita kepada beberapa
kesimpulan, yaitu:
Untuk meraih sukses (berhasil) tidak saja hanya berdasarkan
kemampuan intelektual (nalar), melainkan ditentukan pula
(lebih banyak) oleh kecerdasan emosi (emotional intelligence).
Derivasi dari kecerdasan emosi bermuara kepada attitude
(sikap), dan sikap ini bisa dilihat dari sekian banyak indikator
atau klarakteristik orang yang memiliki integritas.
Ruang lingkup etika bukan saja pada makna atau arti yang
sempit (etiket pergaulan), melainkan etika dalam arti luas, yaitu
pengembangan kepribadian dan pengelolaan potensi.
Penutup dan Kesimpulan
13. Daftar Pustaka
Djatmiko, M. B., & Rizkina, M. Z. H. (2014). Etika Profesi ,
Profesionalisme , Dan Kualitas Audit. Study & Accounting Research,
XI(2), 1–9.
Setiawati, L. P. (2016). Profesionalisme, Komitmen Organisasi,
Intensitas Moral Dan Tindakan Akuntan Melakukan
Whistleblowing. E-Jurnal Akuntansi, 17(1), 257–282.
Umb, E. (n.d.). Sikap Sarjana Profesional : 1–13.