SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
1	
	
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu alat untuk mewujudkan masyarakat
yang berkualitas. Pemerintah Indonesia selalu terus menerus berusaha
meningkatkan kualitas pendidikan, walaupun hasilnya belum memenuhi
harapan. Peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang sangat
strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan kreativitas yang berorientasi pada
peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kualitas sumber
daya manusia bangsa Indonesia saat ini masih sangat rendah jika
dibandingkan dengan negara lain bahkan dengan sesama anggota ASEAN.
Salah satu faktor utama rendahnya kualitas sumber daya manusia ini
tentu berhubungan dengan dunia pendidikan nasional. Program pendidikan
nasional yang dirancang diyakini belum berhasil menjawab harapan dan
tantangan masa kini maupun di masa depan. Dalam menghadapi harapan
dan tantangan di masa depan, pendidikan merupakan sesuatu yang sangat
berharga dan dibutuhkan.
Pendidikan di masa depan memainkan peranan yang sangat
fundamental dimana cita-cita suatu bangsa dan negara dapat diraih. Bagi
masyarakat suatu bangsa, pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang
2	
	
	
	
akan menentukan masa depannya. Menghadapi masa depan yang sudah
pasti diisi dengan arus globalisasi dan keterbukaan serta kemajuan dunia
informasi dan komunikasi, pendidikan akan semakin dihadapkan terhadap
berbagai tantangan dan permasalahan yang lebih rumit dari pada masa
sekarang atau sebelumnya. Untuk itu, pembangunan di sektor pendidikan
di masa depan perlu dirancang sedini mungkin agar berbagai tantangan
dan permasalahan tersebut dapat diatasi. Dunia pendidikan nasional perlu
dirancang agar mampu melahirkan generasi atau sumber daya manusia
yang memiliki keunggulan pada era globalisasi dan keterbukaan arus
informasi dan kemajuan alat komunikasi yang luar biasa. Dalam
membangun pendidikan di masa depan perlu dirancang sistem pendidikan
yang dapat menjawab harapan dan tantangan terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi.
Sistem pendidikan yang dibangun tersebut perlu
berkesinambungan dari pendidikan prasekolah, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sekolah sebagai
penyelenggara pendidikan memiliki peran besar dalam peningkatan
sistem pendidikan, terlebih lagi dalam hal proses belajar mengajar yang
merupakan kegiatan rutin yang berjalan dalam proses mencerdaskan anak
bangsa.
Pemahaman konsep untuk mata pelajaran IPA khususnya untuk
pelajaran kimia secara umum, masih jauh dari harapan, meskipun untuk
perorangan prestasi hasil belajar mampu mencapai taraf optimal. Hal itu
3	
	
	
	
dapat dilihat salah satunya dari hasil belajar yang diraih oleh siswa, baik
pada lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Keadaan ini sangat
ironis dengan kedudukan dan peran ilmu kimia yang merupakan central
of science. Materi kimia sebagai bidang studi IPA telah disampaikan
sejak dari pendidikan dasar dalam bentuk paketan ilmu sains (merupakan
gabungan dari ilmu fisika, ilmu kimia dan ilmu biologi) namun
pemahaman konsep yang dimiliki siswa masih saja belum memenuhi
suatu standar, yang dapat terlihat dari prestasi belajar siswa yang masih
jauh dari harapan. Demikian sulitnya siswa menguasai ilmu kimia,
sehingga banyak siswa yang berusaha menghindar dari bidang studi
tersebut.
Pada hakikatnya, bidang studi ilmu kimia, bukanlah bidang studi
yang sulit untuk dikuasai. Hanya saja dibutuhkan kemampuan untuk
menelusuri dan membuktikan konsep dasar dan kemampuan melatih dan
membiasakan diri untuk menguasai konsep dasar dengan baik. Materi
bidang studi kimia, bukanlah materi yang disajikan secara parsial. Mata
pelajaran kimia merupakan bidang studi empiris yang dibangun dari
pengembangan konsep dasar yang kemudian dikembangkan metode
untuk membuktikan konsep dan menghasilkan sebuah produk serta
menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Keanekaragaman kemampuan siswa khususnya dalam bidang
Kimia di Sekolah Menengah Umum sangat bervariasi. Mata pelajaran
kimia merupakan mata pelajaran yang cukup kompleks, oleh karena itu
4	
	
	
	
perlu suatu cara untuk mengelola proses belajar mengajar di kelas,
sehingga mata pelajaran kimia mudah dicerna oleh siswa dengan baik dan
diharapkan dapat bermanfaat bagi kehidupan mereka. Para pendidik
bidang studi kimia dalam menyampaikan pelajaran lebih banyak
menggunakan metode ceramah dan penugasan individu serta latihan
soal yang minim. Selanjutnya siswa diarahkan untuk menghafal
berbagai rumus, tanpa didukung pemahaman dan pengertian yang tepat
tentang konsep dasar materi yang sedang dipelajari sehingga kegiatan
belajar menjadi monoton dan tidak mampu mencapai tujuan yang
diharapkan yaitu hasil belajar yang memuaskan. Pembelajaran yang
klasikal tetap menjadi dominasi dalam pembelajaran kimia di sekolah
walaupun terkadang dikombinasi dengan pembelajaran mandiri
terhadap siswa. Siswa menerima pelajaran dengan pola pembelajaran
klasikal dan mandiri adapun motivasi siswa terhadap pelajaran kimia
berbeda-beda, ada yang motivasinya tinggi dan rendah sehingga hasil
belajarnya pun berbeda namun kenyataan di lapangan nilai rata-rata
kelas untuk pelajaran kimia setiap semesternya masih rendah. Untuk itu
perlu dilakukan dilakukan suatu cara yang dapat meningkatkan
pemahaman konsep ilmu kimia siswa yang nantinya diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.
Keberhasilan pembelajaran kimia menjadi harapan semua pihak,
namun masih ditemukan siswa yang enggan mengikuti pelajaran kimia
mulai dari pendidikan tingkat dasar sampai pendidikan tingkat tinggi.
5	
	
	
	
Keengganan ini yang menjadi mitos menyesatkan tentang pelajaran kimia.
Mitos ini mempunyai andil besar sebagian siswa alergi dan tidak
menyukai pelajaran kimia, akibatnya mayoritas siswa mendapat nilai
kurang bagus, bukan karena tidak mampu, melainkan sejak awal sudah
merasa takut sehingga malas untuk mempelajari dan akan selalu
menghindar dari pelajaran kimia tersebut. Hal ini yang merupakan
penyebab utama sulitnya siswa memahami dan menguasai konsep kimia
secara mendalam.
Diakui bahwa mutu pendidikan pada umumnya dan pemahaman
siswa di sekolah pada khususnya merupakan hasil dari proses interaksi
berbagai faktor, diantaranya: guru, siswa, kurikulum, buku paket,
laboratorium, metodologi pengajaran, peraturan perundang-undangan
dibidang pendidikan dan berbagai input serta kondisi dan beberapa proses
lainnya.
Meskipun faktor-faktor yang menjadi input seperti disebutkan di
atas telah berusaha terus ditangani selama ini, baik kualitas maupun
kuantitasnya, sehingga kondisi saat ini sudah lebih baik daripada kondisi
sebelumnya. Namun mutu pendidikan dan kemampuan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran sesuai yang diharapkan belumlah terwujud.
Beberapa faktor yang masih harus mendapatkan perhatian yang setara
dengan perhatian yang diberikan pada faktor-faktor lainnya antara lain
kedisiplinan dan motivasi belajar.
6	
	
	
	
Semua negara-negara maju di dunia adalah negara-negara yang
mampu menerapkan kedisiplinan dalam semua lingkup kehidupannya.
Baik disiplin dalam hubungan negara dengan rakyat, rakyat satu sama lain
maupun disiplin diri yang ada didalam masing-masing individu setiap
pribadi.
Dalam proses belajar setiap siswa juga harus menerapkan disiplin,
seperti mentaati jadwal belajar yang telah dibuat dan menaati peraturan
sekolah. Ketaatan siswa terhadap aturan seharusnya timbul dari kesadaran
diri untuk menaatinya dengan rasa senang dan tanggung jawab. Karena
dalam proses belajar tersebut maka disiplin merupakan faktor yang
seharusnya berasal dari dalam diri (internal), jadi bukan sebuah paksaan
untuk mengikuti aturan. Seorang siswa tergerak hatinya untuk mengikuti
aturan-aturan atau norma, dan dengan kesadaran penuh seorang siswa
harus merasa bahwa dirinya perlu untuk mengikuti aturan agar tujuan yang
ia harapkan dapat tercapai.
Masalah disiplin juga dihadapi guru dan orang tua dalam
menghadapi remaja. Usia remaja menurut Hurlock (1992) ada pada
rentang usia 11 atau 13 tahun sampai usia 21 tahun. Masa remaja yang
merupakan masa transisi dan anak-anak menuju dewasa, ditandai dengan
perubahan fisik, sikap, minat dan pola perilaku. Mereka berada pada masa
mencari identitas, meningkatnya emosi dan pengaruh teman sebaya yang
lebih dominan dibandingkan pengaruh keluarga. Apabila remaja kurang
mendapat perhatian, kasih sayang dan bimbingan dari orangtua dan
7	
	
	
	
lingkungan terutama bimbingan keagamaan dan berteman dengan
kelompok yang kurang menghargai nilai-nilai agama, nilai-nilai moral,
etika dan kesopanan maka kondisi di atas akan memicu berkembangnya
sikap dan perilaku remaja yang kurang baik, bahkan cenderung untuk
berbuat kenakalan mulai dari bolos sekolah, terpengaruh dengan
pemakaian obat-obat terlarang, tawuran, seks bebas, atau perilaku-perilaku
buruk lainnya. Karena itu untuk menanamkan kedisiplinan, mengendalikan
emosi, menghilangkan kecemasan dan kekhawatiran serta menumbuhkan
motivasi, agar remaja dapat belajar dengan tenang dan meraih kesuksesan
dalam belajar maupun meraih masa depannya, perlu ditanamkan nilai-nilai
agama sejak dini dan memaknai ajaran agamanya.
Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia
seharusnya menjadi contoh negara dengan tingkat kediplinan yang sangat
tinggi. Karena seorang muslim seharusnya sejak kecil sudah terbiasa
berdisiplin dalam semua aspek kehidupan sehari-hari sebagaimana yang
dicontohkan Nabi Yang Mulia, Rasululloh Muhammad ‫.ﷺ‬
Salah satu ritual Islam yang mengandung unsur disiplin yang kuat
yakni sholat. Kita harus selalu menjalankan ibadah sholat baik dalam
keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring. Sholat yang dikerjakan lima
waktu sehari semalam juga merupakan ibadah yang wajib hukumnya dan
telah ditentukan waktunya, sebagaimana Firman Allah Jalla Jalaluh dalam
Al-Qur’an:
8	
	
	
	
“Apabila kamu telah menyelesaikan sholatmu, ingatlah Alloh ketika kamu
berdiri, saat kamu duduk, dan ketika kamu berbaring, kemudian apabila
kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah sholat itu (sebagaimana
biasa). Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisaa: 103)
Sholat fardhu dengan ketetapan waktu pelaksanaannya dalam Al-
Quran dan As-Sunnah mempunyai nilai disiplin yang tinggi bagi seorang
muslim yang mengamalkannya. Aktivitas ini tidak boleh dikerjakan diluar
ketentuan syara’. Dalam sholat seorang muslim berikrar kepada Alloh ‫ﷻ‬
bahwa sesungguhnya sholat, ibadah, hidup dan matinya hanya bagi Alloh
‫,ﷻ‬ Robb semesta alam. Dalam sholat unsur ketepatan waktu sangat
diperhatikan, sholat yang dilakukan bukan pada waktunya tentu tidak sah.
Setiap hari seorang muslim diingatkan oleh muadzin untuk melaksanakan
sholat "hayya ‘alas sholah" dan itu terus berulang setiap hari sehingga
membentuk kebiasaan disiplin diri seseorang.
Sholat mengandung gerakan-gerakan yang teratur dan sistematis
dari mulai takbir hingga salam yang merupakan rukun sholat yang harus
9	
	
	
	
dipenuhi, gerakan-gerakan diluar rukun salat juga tidak dibenarkan. Dalam
sholat juga terdapat bacaan-bacaan dalam bahasa arab yang khusyu’ dan
harus dipenuhi, perkataan-perkataan lain diluar bacaan salat tentu tidak
sah.
Unsur kedisiplinan lain dalam sholat adalah bahwa sholat harus
dilakukan dengan tenang tuma'ninah tidak tergesa-gesa dan dilakukan
dengan khusyu’, konsentrasi, pasrah dan hanya mengingat Alloh Tabaroka
Wata’ala. Sebagaimana Firman Allah Jalla Wa’ala di dalam Al-Qur’an,
Surat Al-Baqoroh ayat 45-46:
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’
(yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Robb
nya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”.
Karim (2001) memaparkan nilai-nilai pedagogik dalam ibadah
sholat. Setiap kali orang mengerjakan sholat berarti setiap kali itu pula
orang mendidik diri dengan kedisiplinan (taat). Semakin banyak dan
khusyu’ orang melakukan sholat semakin tenang jiwanya, semakin cinta
dan dekat dirinya kepada Allah Robbul “Izzati Wal Jalalah.
10	
	
	
	
Hayanto (2002 : 60) meninjau sholat dalam aspek psikologi
diantaranya sholat dapat mendatangkan ketenangan, menghilangkan
ketegangan, kecemasan dan membentuk kepribadian. Ibadah yang
dilakukan dengan ikhlas dan disiplin, menjadi sebuah energi yang luar
biasa yang dapat memacu semangat, membuat hati menjadi bahagia dan
tegar, seperti yang diungkapkan oleh Jauziyyah dalam Naji (2003 : 402)
bahwa ritual sholat bisa membuat hati menjadi bahagia dan tenang.
Bahkan ritual sholat juga bisa membuat hati terasa lapang, bahagia dan
tenteram. Sholat menghindarkan diri dari berbagai penyakit fisik, dapat
menyinari hati, menjernihkan muka, membuat organ tubuh menjadi
semangat, mendatangkan rizki serta menjauhkan kita dari perbuatan yang
tercela. Sholat mendorong pelakunya menolong orang yang teraniaya,
berpotensi untuk meredam gejolak nafsu, memelihara kenikmatan
menjauhkan siksa mendatangkan rahmat dan menghilangkan kegundahan.
Di dalam Al-Qur'an juga dijelaskan bahwa sholat yang dijalankan
dengan disiplin, ikhlas dan khusyu’ akan menimbulkan dampak positif
bagi pelakunya, mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar, sesuai
firman Alloh Tabaroka Wata’ala:
11	
	
	
	
“Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu
(Muhammad) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah
dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Dan ketahuilah
mengingat Alloh (dalam sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadah yang lain). Dan Alloh mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.
Al-Ankabut: 45)
Ibadah sholat merupakan kunci untuk membuka dan menerima
kebaikan yang lain, sehingga bila sudah benar sholatnya maka Insya Alloh
akan diterima usahanya yang lain, akan tetapi jika ditolak amalan
sholatnya, maka ditolak pula amalan-amalan yang lain. Sebagaimana
sebuah hadits shohih yang diriwayatkan oleh beberapa Imam, Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba
pada hari Kiamat adalah sholatnya. Jika sholatnya baik, maka orang
tersebut akan beruntung dan selamat. Namun, jika sholatnya buruk, maka
orang tersebut akan merugi dan celaka. Jika dalam sholat wajibnya ada
yang kurang, maka Alloh Robbuna Yang Maha Suci lagi Maha Mulia
12	
	
	
	
berkata: “Lihatlah, apakah hamba-Ku ini memiliki sholat sunnah?”. Jika
memiliki sholat sunnah, maka sholat wajibnya akan disempurnakan oleh
sholat sunnah tersebut. Dapat diambil kesimpulan dari hadits tersebut
bahwa amalan pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari
kiamat adalah sholatnya. Maka jika benar urusan sholatnya, diterimalah
seluruh amalnya dan jika rusak sholatnya maka rusak pula seluruh
amalnya" (Hadits shohih riwayat At-Tirmidzi (No. 413), An Nasa-i (I/232-
233), Ath-Thohawi).
Dengan demikian ibadah sholat memiliki dampak yang luar biasa
jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan khusyu’. Salah satu aspek
terlihat adalah harus menanamkan diri untuk disiplin. Disiplin dalam
sholat seharusnya memberikan dampak dalam semua aspek kehidupan
seseorang. Bagi seorang siswa yang disiplin dalam sholat seharusnya juga
mampu mendisiplinkan diri dalam belajar, memperoleh ketenangan dalam
menghadapi segala macam persoalan, tidak mudah tertekan dan putus asa
dalam mengatasi kesulitan.
Selain faktor kedisiplinan, banyak faktor lain dalam aspek
psikologis yang dapat memengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan
pembelajaran siswa. Namun, di antara faktor-faktor rohaniah siswa pada
umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:
1) Tingkat kecerdasan/intelegensi siswa
2) Sikap siswa
3) Bakat siswa
13	
	
	
	
4) Minat siswa
5) Motivasi siswa
Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa motivasi belajar
adalah faktor yang sangat menentukan berhasil tidaknya belajar siswa.
Motivasi adalah keadaan internal seseorang yang dapat mendorong
seseorang tersebut untuk dapat melakukan sesuatu pekerjaan atau kegiatan.
Motivasi amat penting dalam belajar siswa sebab hal itu sebagai
pendorong atau daya yang mendorong seseorang berbuat atau melakukan
sesuatu. Tanpa adanya dorongan yang kuat baik dari dalam dirinya
maupun yang berasal dari luar dirinya, jangan harap akan ada tindakan
(action) yang dilakukan siswa. Jadi, motivasi amat menentukan aktivitas
belajar siswa. Tanpa motivasi tidak akan ada kegiatan belajar yang
dilakukan oleh seseorang.
Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri
siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar,
perasaan menyenangi materi, dan kebutuhannya terhadap materi tersebut.
Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar
diri individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan
belajar. Pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, kondisi
geografis sekolah, waktu belajar, suri teladan guru atau orang tua, dan
seterusnya merupakan contoh-contoh konkrit motivasi ekstrinsik yang
14	
	
	
	
dapat menolong siswa untuk belajar. Ketiadaan motivasi akan
menyebabkan kurangnya semangat siswa dalam melakukan proses belajar.
Demikian kuatnya motivasi seseorang dalam segala aktivitas maka
biar pun berat dan besarnya pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan
baik. Begitupun betapa pun ringan dan mudahnya suatu pekerjaan,
bilamana dikerjakan tanpa motivasi yang kuat maka akan terasa berat dan
sulit dikerjakan dengan baik. Itulah sebabnya, untuk memperbaiki mutu
prestasi belajar siswa dalam setiap mata pelajaran maka motivasi yang
kuat perlu ditumbuhkan. Para siswa perlu diberikan dorongan dan stimulus
yang tepat baik oleh orangtua serta upaya guru yang jitu dalam
menumbuhkan dan mengembangkan motivasi belajar mereka.
Disiplin ibadah sholat dan motivasi belajar yang terdapat pada
siswa diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam proses kegiatan
belajar mengajar sehingga siswa dapat memahami suatu konsep. Melalui
disiplin ibadah sholat dan motivasi belajar yang tinggi diharapkan siswa
mampu mendisiplinkan diri dalam belajar berkonsentrasi dan tanggung
jawab terhadap tugas.
Dengan demikian disiplin ibadah sholat dan motivasi belajar
diasumsikan dapat membantu siswa dalam memahami konsep belajar yang
maksimal dan pada akhirnya mampu membentuk dirinya menjadi
manusia-manusia Indonesia yang berkualitas, memiliki pengetahuan,
watak, karakter, etos kerja yang baik, dan nilai-nilai spiritual yang kuat,
yang insya Alloh merupakan cerminan dari manusia Indonesia seutuhnya,
15	
	
	
	
dengan ini semua merupakan tugas dari satuan pendidikan secara
komprehensif.
Berdasarkan uraian diatas penulis mencoba untuk mengadakan
penelitian yang dituangkan dalam tesis yang berjudul “Pengaruh
Kedisiplinan Dalam Ibadah Sholat dan Motivasi Belajar Terhadap
Pemahaman Konsep Kimia (Survei terhadap siswa SMA Swasta kelas
XI di kota Bekasi)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, terdapat sejumlah masalah penelitian
yang dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pemahaman konsep
kimia para siswa?
2. Apakah terdapat pengaruh ibadah sholat terhadap pemahaman konsep
kimia para siswa?
3. Apakah terdapat pengaruh kedisiplinan terhadap pemahaman konsep
kimia para siswa?
4. Mengapa kompetensi belajar konsep kimia di tingkat sekolah
menengah atas pada umumnya rendah?
5. Apakah rendahnya kompetensi belajar kimia disebabkan oleh
pemahaman konsep kimia siswa yang rendah?
6. Apakah terdapat pengaruh kedisiplinan ibadah sholat terhadap
pemahaman konsep kimia para siswa?
16	
	
	
	
7. Seberapa besar kedisiplinan ibadah sholat mempengaruhi pemahaman
konsep kimia para siswa?
8. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap pemahaman
konsep kimia para siswa?
9. Seberapa besar motivasi belajar mempengaruhi pemahaman konsep
kimia para siswa?
10. Kedisiplinan ibadah sholat yang bagaimanakah yang dapat
meningkatkan pemahaman konsep kimia para siswa?
11. Apakah ada pengaruh kedisiplinan ibadah sholat dan motivasi belajar
secara bersama-sama terhadap pemahaman konsep kimia para siswa?
12. Seberapa besar pengaruh kedisiplinan ibadah dan motivasi belajar
siswa secara bersama-sama mempengaruhi pemahaman konsep kimia
siswa?
C. Batasan Masalah
Penelitian pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran kimia
diperlukan sebagai produk dari kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya
hasil tersebut menjadi bahan evaluasi kegiatan belajar mengajar
berikutnya. Agar masalah penelitian ini jelas dan terarah, maka penelitian
ini dibatasi ruang lingkup permasalahannya pada pengaruh metode
kedisiplinan dalam ibadah sholat dan motivasi belajar siswa terhadap
pemahaman konsep kimia.
17	
	
	
	
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang
telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Apakah kedisiplinan dalam ibadah sholat dan motivasi belajar siswa
berpengaruh terhadap pemahaman konsep kimia siswa SMA Swasta di
Bekasi?
2. Apakah kedisiplinan dalam ibadah sholat berpengaruh terhadap
pemahaman konsep kimia siswa SMA Swasta di Bekasi?
3. Apakah motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap pemahaman
konsep kimia siswa SMA Swasta di Bekasi?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh interaktif kedisiplinan dalam ibadah sholat dan motivasi
belajar siswa terhadap pemahaman konsep kimia siswa SMA Swasta
di Bekasi.
2. Pengaruh kedisiplinan dalam ibadah sholat terhadap pemahaman
konsep kimia siswa SMA Swasta di Bekasi.
3. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap pemahaman konsep kimia
siswa SMA Swasta di Bekasi.
18	
	
	
	
F. Kegunaan Penelitian
Secara umum penelitian ini untuk memperoleh gambaran yang
nyata mengenai besarnya pengaruh Kedisiplinan dalam ibadah sholat dan
Motivasi belajar terhadap Pemahaman konsep kimia siswa SMA Swasta di
Bekasi.
Hasil penelitin ini dapat digunakan sebagai berikut:
1. Secara teoritik
a. Untuk menjadi literatur bagi penelitian lanjutan, khususnya
penelitian pendidikan.
b. Memberikan sumbangan pengetahuan tentang pentingnya ibadah
sholat dan juga pengaruhnya terhadap kemampuan siswa dalam
memahami konsep pelajaran kimia.
c. Memberikan sumbangan pengetahuan tentang sejauh mana
motivasi belajar dapat memberikan pengaruh terhadap pemahaman
konsep pelajaran kimia siswa.
2. Secara praktek
Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan positif
dan masukan kepada semua pihak yang terkait dalam dunia pendidikan
terutama:
a. Bagi para pendidik:
- Memberi masukan tentang pentingnya ibadah sholat, karena
amalan sholat merupakan amalan yang pertama kali dihisap
kelak di akhirat. Sehingga diharapkan para pendidik bisa
19	
	
	
	
memberikan contoh dan teladan yang baik bagi teman-teman
sesama pendidik dan juga kepada murid didiknya.
- Diharapkan para pendidik dapat memberikan motivasi belajar
kepada pada peserta didik khususnya untuk mata pelajaran
kimia sehingga diharapkan para peserta didik dapat memahami
konsep kimia dengan benar dan metode pembelajaran yang
bervariasi, efektif, dan efisien, sehingga dapat memperbaiki
kegiatan pembelajaraan di kelas.
b. Bagi siswa:
- Menjadi informasi bagaimana pengaruh kedisiplinan dalam
ibadah sholat dan motivasi belajar dapat mempengaruhi
terhadap pemahaman konsep kimia, sehingga siswa termotivasi
pada saat belajar ilmu kimia.
- Diharapkan siswa menjadi lebih disiplin dalam ibadah sholat,
sehingga nantinya tidak ada siswa yang melalaikan amalan
ibadah sholat.
- Ibadah sholat merupakan amalan pertama kali yang dihisab di
akhirat kelak, sehingga para siswa jangan sampai ada yang
main-main dalam mengamalkan ibadah sholat, dan sejak dini
para siswa sudah dibiasakan untuk menjalankan ibadah sholat.
20	
	
	
	
c. Bagi sekolah:
Dapat menjadi acuan dan referensi dalam meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep kimia para siswa.
d. Bagi peneliti:
Untuk menambah keimanan dan ketakwaan kepada Alloh ‫ﷻ‬ serta
wawasan pengetahuan tentang ibadah sholat dan pengalaman di
dunia pendidikan.

More Related Content

What's hot

DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 6
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 6DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 6
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 6Safiah Sulaiman
 
Dskp kssr pendidikan kesihatan tahun 6
Dskp kssr pendidikan kesihatan tahun 6Dskp kssr pendidikan kesihatan tahun 6
Dskp kssr pendidikan kesihatan tahun 6yunanuar
 
Dskp pkesihatan tahun 4
Dskp pkesihatan tahun 4Dskp pkesihatan tahun 4
Dskp pkesihatan tahun 4ciktetey
 
Problem Peningkatan Mutu Pendidikan
Problem Peningkatan Mutu PendidikanProblem Peningkatan Mutu Pendidikan
Problem Peningkatan Mutu PendidikanKuntum Trilestari
 
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4Ym Ghufran
 
Draf dskp tahun 4 2013
Draf dskp tahun 4 2013Draf dskp tahun 4 2013
Draf dskp tahun 4 2013Fariz Salim
 
DSKP Pendidikan Kesihatan Tahun 5
DSKP Pendidikan Kesihatan Tahun 5DSKP Pendidikan Kesihatan Tahun 5
DSKP Pendidikan Kesihatan Tahun 5Safiah Sulaiman
 
DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4Ym Ghufran
 
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guru
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guruTugasan edu 3093 isu dan cabaran guru
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guruAhmad NazRi
 
Hsp bio.tg.5bm
Hsp bio.tg.5bmHsp bio.tg.5bm
Hsp bio.tg.5bmslnair
 
Hsp p kesihatan_kbsm
Hsp p kesihatan_kbsmHsp p kesihatan_kbsm
Hsp p kesihatan_kbsmNas Lin
 
Contoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiContoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiWira Sudewa
 
4. Akses Dan Ekuiti
4. Akses Dan Ekuiti4. Akses Dan Ekuiti
4. Akses Dan Ekuitikrys73
 
full-assignment edu
full-assignment edufull-assignment edu
full-assignment eduIrul Erul
 

What's hot (19)

DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 6
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 6DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 6
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 6
 
Dskp kssr pendidikan kesihatan tahun 6
Dskp kssr pendidikan kesihatan tahun 6Dskp kssr pendidikan kesihatan tahun 6
Dskp kssr pendidikan kesihatan tahun 6
 
Dskp pkesihatan tahun 4
Dskp pkesihatan tahun 4Dskp pkesihatan tahun 4
Dskp pkesihatan tahun 4
 
Problem Peningkatan Mutu Pendidikan
Problem Peningkatan Mutu PendidikanProblem Peningkatan Mutu Pendidikan
Problem Peningkatan Mutu Pendidikan
 
Kode
KodeKode
Kode
 
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSKP PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
 
Draf dskp tahun 4 2013
Draf dskp tahun 4 2013Draf dskp tahun 4 2013
Draf dskp tahun 4 2013
 
Ceramah 1 pengurusan_disiplin
Ceramah 1 pengurusan_disiplinCeramah 1 pengurusan_disiplin
Ceramah 1 pengurusan_disiplin
 
DSKP Pendidikan Kesihatan Tahun 5
DSKP Pendidikan Kesihatan Tahun 5DSKP Pendidikan Kesihatan Tahun 5
DSKP Pendidikan Kesihatan Tahun 5
 
DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
DSK PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN 4
 
Assignment edu 2
Assignment edu 2Assignment edu 2
Assignment edu 2
 
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guru
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guruTugasan edu 3093 isu dan cabaran guru
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guru
 
Hsp bio.tg.5bm
Hsp bio.tg.5bmHsp bio.tg.5bm
Hsp bio.tg.5bm
 
Hsp p kesihatan_kbsm
Hsp p kesihatan_kbsmHsp p kesihatan_kbsm
Hsp p kesihatan_kbsm
 
Contoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiContoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsi
 
4. Akses Dan Ekuiti
4. Akses Dan Ekuiti4. Akses Dan Ekuiti
4. Akses Dan Ekuiti
 
Sekolah selamat
Sekolah selamatSekolah selamat
Sekolah selamat
 
Bio form5
Bio form5Bio form5
Bio form5
 
full-assignment edu
full-assignment edufull-assignment edu
full-assignment edu
 

Similar to baju anak

Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitaManajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitamahmudi moedy
 
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015anida juita
 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMAguestf6b63af
 
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...Linda Rosita
 
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINATeguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINADr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Propopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuPropopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuSusi Yanti
 
Presentasi TIK ~ Iye
Presentasi TIK ~ IyePresentasi TIK ~ Iye
Presentasi TIK ~ IyeChairunNisa48
 
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptLim Salawat
 
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...محمد أشرف زين الدين
 
Tugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum PembelajaranTugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum Pembelajaranpidiani
 
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum PembelajaranKurikulum Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaranpidiani
 

Similar to baju anak (20)

Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juitaManajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
Manajeman pendidikan-islam deden-makbulaoh-anida-juita
 
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
Manajemen-pendidikan-islam_deden-makbuloh_anidajuita_s2pai_f_2015
 
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMATESIS PENDIDIKAN AGAMA
TESIS PENDIDIKAN AGAMA
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
4. Pendidikan Karakter
4. Pendidikan Karakter4. Pendidikan Karakter
4. Pendidikan Karakter
 
Tesis bab 1
Tesis bab 1Tesis bab 1
Tesis bab 1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
 
Ep 2 k 1
Ep 2  k 1Ep 2  k 1
Ep 2 k 1
 
Jon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptk
 
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINATeguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
Teguh cs. AFI PARNAWI. STAI IBNU SINA
 
Propopsal penelitianku
Propopsal penelitiankuPropopsal penelitianku
Propopsal penelitianku
 
Presentasi TIK ~ Iye
Presentasi TIK ~ IyePresentasi TIK ~ Iye
Presentasi TIK ~ Iye
 
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.pptTEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
 
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
 
SISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGA
SISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGASISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGA
SISTEM KONTROL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DAN KELUARGA
 
Abahhhh
AbahhhhAbahhhh
Abahhhh
 
Tugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum PembelajaranTugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum Pembelajaran
 
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum PembelajaranKurikulum Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaran
 
Tugas fainal penelitian email...
Tugas fainal penelitian email...Tugas fainal penelitian email...
Tugas fainal penelitian email...
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 

Recently uploaded (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

baju anak

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu alat untuk mewujudkan masyarakat yang berkualitas. Pemerintah Indonesia selalu terus menerus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan, walaupun hasilnya belum memenuhi harapan. Peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kreativitas yang berorientasi pada peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia saat ini masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain bahkan dengan sesama anggota ASEAN. Salah satu faktor utama rendahnya kualitas sumber daya manusia ini tentu berhubungan dengan dunia pendidikan nasional. Program pendidikan nasional yang dirancang diyakini belum berhasil menjawab harapan dan tantangan masa kini maupun di masa depan. Dalam menghadapi harapan dan tantangan di masa depan, pendidikan merupakan sesuatu yang sangat berharga dan dibutuhkan. Pendidikan di masa depan memainkan peranan yang sangat fundamental dimana cita-cita suatu bangsa dan negara dapat diraih. Bagi masyarakat suatu bangsa, pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang
  • 2. 2 akan menentukan masa depannya. Menghadapi masa depan yang sudah pasti diisi dengan arus globalisasi dan keterbukaan serta kemajuan dunia informasi dan komunikasi, pendidikan akan semakin dihadapkan terhadap berbagai tantangan dan permasalahan yang lebih rumit dari pada masa sekarang atau sebelumnya. Untuk itu, pembangunan di sektor pendidikan di masa depan perlu dirancang sedini mungkin agar berbagai tantangan dan permasalahan tersebut dapat diatasi. Dunia pendidikan nasional perlu dirancang agar mampu melahirkan generasi atau sumber daya manusia yang memiliki keunggulan pada era globalisasi dan keterbukaan arus informasi dan kemajuan alat komunikasi yang luar biasa. Dalam membangun pendidikan di masa depan perlu dirancang sistem pendidikan yang dapat menjawab harapan dan tantangan terhadap perubahan- perubahan yang terjadi. Sistem pendidikan yang dibangun tersebut perlu berkesinambungan dari pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan memiliki peran besar dalam peningkatan sistem pendidikan, terlebih lagi dalam hal proses belajar mengajar yang merupakan kegiatan rutin yang berjalan dalam proses mencerdaskan anak bangsa. Pemahaman konsep untuk mata pelajaran IPA khususnya untuk pelajaran kimia secara umum, masih jauh dari harapan, meskipun untuk perorangan prestasi hasil belajar mampu mencapai taraf optimal. Hal itu
  • 3. 3 dapat dilihat salah satunya dari hasil belajar yang diraih oleh siswa, baik pada lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Keadaan ini sangat ironis dengan kedudukan dan peran ilmu kimia yang merupakan central of science. Materi kimia sebagai bidang studi IPA telah disampaikan sejak dari pendidikan dasar dalam bentuk paketan ilmu sains (merupakan gabungan dari ilmu fisika, ilmu kimia dan ilmu biologi) namun pemahaman konsep yang dimiliki siswa masih saja belum memenuhi suatu standar, yang dapat terlihat dari prestasi belajar siswa yang masih jauh dari harapan. Demikian sulitnya siswa menguasai ilmu kimia, sehingga banyak siswa yang berusaha menghindar dari bidang studi tersebut. Pada hakikatnya, bidang studi ilmu kimia, bukanlah bidang studi yang sulit untuk dikuasai. Hanya saja dibutuhkan kemampuan untuk menelusuri dan membuktikan konsep dasar dan kemampuan melatih dan membiasakan diri untuk menguasai konsep dasar dengan baik. Materi bidang studi kimia, bukanlah materi yang disajikan secara parsial. Mata pelajaran kimia merupakan bidang studi empiris yang dibangun dari pengembangan konsep dasar yang kemudian dikembangkan metode untuk membuktikan konsep dan menghasilkan sebuah produk serta menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Keanekaragaman kemampuan siswa khususnya dalam bidang Kimia di Sekolah Menengah Umum sangat bervariasi. Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang cukup kompleks, oleh karena itu
  • 4. 4 perlu suatu cara untuk mengelola proses belajar mengajar di kelas, sehingga mata pelajaran kimia mudah dicerna oleh siswa dengan baik dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kehidupan mereka. Para pendidik bidang studi kimia dalam menyampaikan pelajaran lebih banyak menggunakan metode ceramah dan penugasan individu serta latihan soal yang minim. Selanjutnya siswa diarahkan untuk menghafal berbagai rumus, tanpa didukung pemahaman dan pengertian yang tepat tentang konsep dasar materi yang sedang dipelajari sehingga kegiatan belajar menjadi monoton dan tidak mampu mencapai tujuan yang diharapkan yaitu hasil belajar yang memuaskan. Pembelajaran yang klasikal tetap menjadi dominasi dalam pembelajaran kimia di sekolah walaupun terkadang dikombinasi dengan pembelajaran mandiri terhadap siswa. Siswa menerima pelajaran dengan pola pembelajaran klasikal dan mandiri adapun motivasi siswa terhadap pelajaran kimia berbeda-beda, ada yang motivasinya tinggi dan rendah sehingga hasil belajarnya pun berbeda namun kenyataan di lapangan nilai rata-rata kelas untuk pelajaran kimia setiap semesternya masih rendah. Untuk itu perlu dilakukan dilakukan suatu cara yang dapat meningkatkan pemahaman konsep ilmu kimia siswa yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tersebut. Keberhasilan pembelajaran kimia menjadi harapan semua pihak, namun masih ditemukan siswa yang enggan mengikuti pelajaran kimia mulai dari pendidikan tingkat dasar sampai pendidikan tingkat tinggi.
  • 5. 5 Keengganan ini yang menjadi mitos menyesatkan tentang pelajaran kimia. Mitos ini mempunyai andil besar sebagian siswa alergi dan tidak menyukai pelajaran kimia, akibatnya mayoritas siswa mendapat nilai kurang bagus, bukan karena tidak mampu, melainkan sejak awal sudah merasa takut sehingga malas untuk mempelajari dan akan selalu menghindar dari pelajaran kimia tersebut. Hal ini yang merupakan penyebab utama sulitnya siswa memahami dan menguasai konsep kimia secara mendalam. Diakui bahwa mutu pendidikan pada umumnya dan pemahaman siswa di sekolah pada khususnya merupakan hasil dari proses interaksi berbagai faktor, diantaranya: guru, siswa, kurikulum, buku paket, laboratorium, metodologi pengajaran, peraturan perundang-undangan dibidang pendidikan dan berbagai input serta kondisi dan beberapa proses lainnya. Meskipun faktor-faktor yang menjadi input seperti disebutkan di atas telah berusaha terus ditangani selama ini, baik kualitas maupun kuantitasnya, sehingga kondisi saat ini sudah lebih baik daripada kondisi sebelumnya. Namun mutu pendidikan dan kemampuan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sesuai yang diharapkan belumlah terwujud. Beberapa faktor yang masih harus mendapatkan perhatian yang setara dengan perhatian yang diberikan pada faktor-faktor lainnya antara lain kedisiplinan dan motivasi belajar.
  • 6. 6 Semua negara-negara maju di dunia adalah negara-negara yang mampu menerapkan kedisiplinan dalam semua lingkup kehidupannya. Baik disiplin dalam hubungan negara dengan rakyat, rakyat satu sama lain maupun disiplin diri yang ada didalam masing-masing individu setiap pribadi. Dalam proses belajar setiap siswa juga harus menerapkan disiplin, seperti mentaati jadwal belajar yang telah dibuat dan menaati peraturan sekolah. Ketaatan siswa terhadap aturan seharusnya timbul dari kesadaran diri untuk menaatinya dengan rasa senang dan tanggung jawab. Karena dalam proses belajar tersebut maka disiplin merupakan faktor yang seharusnya berasal dari dalam diri (internal), jadi bukan sebuah paksaan untuk mengikuti aturan. Seorang siswa tergerak hatinya untuk mengikuti aturan-aturan atau norma, dan dengan kesadaran penuh seorang siswa harus merasa bahwa dirinya perlu untuk mengikuti aturan agar tujuan yang ia harapkan dapat tercapai. Masalah disiplin juga dihadapi guru dan orang tua dalam menghadapi remaja. Usia remaja menurut Hurlock (1992) ada pada rentang usia 11 atau 13 tahun sampai usia 21 tahun. Masa remaja yang merupakan masa transisi dan anak-anak menuju dewasa, ditandai dengan perubahan fisik, sikap, minat dan pola perilaku. Mereka berada pada masa mencari identitas, meningkatnya emosi dan pengaruh teman sebaya yang lebih dominan dibandingkan pengaruh keluarga. Apabila remaja kurang mendapat perhatian, kasih sayang dan bimbingan dari orangtua dan
  • 7. 7 lingkungan terutama bimbingan keagamaan dan berteman dengan kelompok yang kurang menghargai nilai-nilai agama, nilai-nilai moral, etika dan kesopanan maka kondisi di atas akan memicu berkembangnya sikap dan perilaku remaja yang kurang baik, bahkan cenderung untuk berbuat kenakalan mulai dari bolos sekolah, terpengaruh dengan pemakaian obat-obat terlarang, tawuran, seks bebas, atau perilaku-perilaku buruk lainnya. Karena itu untuk menanamkan kedisiplinan, mengendalikan emosi, menghilangkan kecemasan dan kekhawatiran serta menumbuhkan motivasi, agar remaja dapat belajar dengan tenang dan meraih kesuksesan dalam belajar maupun meraih masa depannya, perlu ditanamkan nilai-nilai agama sejak dini dan memaknai ajaran agamanya. Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia seharusnya menjadi contoh negara dengan tingkat kediplinan yang sangat tinggi. Karena seorang muslim seharusnya sejak kecil sudah terbiasa berdisiplin dalam semua aspek kehidupan sehari-hari sebagaimana yang dicontohkan Nabi Yang Mulia, Rasululloh Muhammad ‫.ﷺ‬ Salah satu ritual Islam yang mengandung unsur disiplin yang kuat yakni sholat. Kita harus selalu menjalankan ibadah sholat baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring. Sholat yang dikerjakan lima waktu sehari semalam juga merupakan ibadah yang wajib hukumnya dan telah ditentukan waktunya, sebagaimana Firman Allah Jalla Jalaluh dalam Al-Qur’an:
  • 8. 8 “Apabila kamu telah menyelesaikan sholatmu, ingatlah Alloh ketika kamu berdiri, saat kamu duduk, dan ketika kamu berbaring, kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisaa: 103) Sholat fardhu dengan ketetapan waktu pelaksanaannya dalam Al- Quran dan As-Sunnah mempunyai nilai disiplin yang tinggi bagi seorang muslim yang mengamalkannya. Aktivitas ini tidak boleh dikerjakan diluar ketentuan syara’. Dalam sholat seorang muslim berikrar kepada Alloh ‫ﷻ‬ bahwa sesungguhnya sholat, ibadah, hidup dan matinya hanya bagi Alloh ‫,ﷻ‬ Robb semesta alam. Dalam sholat unsur ketepatan waktu sangat diperhatikan, sholat yang dilakukan bukan pada waktunya tentu tidak sah. Setiap hari seorang muslim diingatkan oleh muadzin untuk melaksanakan sholat "hayya ‘alas sholah" dan itu terus berulang setiap hari sehingga membentuk kebiasaan disiplin diri seseorang. Sholat mengandung gerakan-gerakan yang teratur dan sistematis dari mulai takbir hingga salam yang merupakan rukun sholat yang harus
  • 9. 9 dipenuhi, gerakan-gerakan diluar rukun salat juga tidak dibenarkan. Dalam sholat juga terdapat bacaan-bacaan dalam bahasa arab yang khusyu’ dan harus dipenuhi, perkataan-perkataan lain diluar bacaan salat tentu tidak sah. Unsur kedisiplinan lain dalam sholat adalah bahwa sholat harus dilakukan dengan tenang tuma'ninah tidak tergesa-gesa dan dilakukan dengan khusyu’, konsentrasi, pasrah dan hanya mengingat Alloh Tabaroka Wata’ala. Sebagaimana Firman Allah Jalla Wa’ala di dalam Al-Qur’an, Surat Al-Baqoroh ayat 45-46: “Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’ (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Robb nya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. Karim (2001) memaparkan nilai-nilai pedagogik dalam ibadah sholat. Setiap kali orang mengerjakan sholat berarti setiap kali itu pula orang mendidik diri dengan kedisiplinan (taat). Semakin banyak dan khusyu’ orang melakukan sholat semakin tenang jiwanya, semakin cinta dan dekat dirinya kepada Allah Robbul “Izzati Wal Jalalah.
  • 10. 10 Hayanto (2002 : 60) meninjau sholat dalam aspek psikologi diantaranya sholat dapat mendatangkan ketenangan, menghilangkan ketegangan, kecemasan dan membentuk kepribadian. Ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan disiplin, menjadi sebuah energi yang luar biasa yang dapat memacu semangat, membuat hati menjadi bahagia dan tegar, seperti yang diungkapkan oleh Jauziyyah dalam Naji (2003 : 402) bahwa ritual sholat bisa membuat hati menjadi bahagia dan tenang. Bahkan ritual sholat juga bisa membuat hati terasa lapang, bahagia dan tenteram. Sholat menghindarkan diri dari berbagai penyakit fisik, dapat menyinari hati, menjernihkan muka, membuat organ tubuh menjadi semangat, mendatangkan rizki serta menjauhkan kita dari perbuatan yang tercela. Sholat mendorong pelakunya menolong orang yang teraniaya, berpotensi untuk meredam gejolak nafsu, memelihara kenikmatan menjauhkan siksa mendatangkan rahmat dan menghilangkan kegundahan. Di dalam Al-Qur'an juga dijelaskan bahwa sholat yang dijalankan dengan disiplin, ikhlas dan khusyu’ akan menimbulkan dampak positif bagi pelakunya, mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar, sesuai firman Alloh Tabaroka Wata’ala:
  • 11. 11 “Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Alloh (dalam sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Dan Alloh mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45) Ibadah sholat merupakan kunci untuk membuka dan menerima kebaikan yang lain, sehingga bila sudah benar sholatnya maka Insya Alloh akan diterima usahanya yang lain, akan tetapi jika ditolak amalan sholatnya, maka ditolak pula amalan-amalan yang lain. Sebagaimana sebuah hadits shohih yang diriwayatkan oleh beberapa Imam, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari Kiamat adalah sholatnya. Jika sholatnya baik, maka orang tersebut akan beruntung dan selamat. Namun, jika sholatnya buruk, maka orang tersebut akan merugi dan celaka. Jika dalam sholat wajibnya ada yang kurang, maka Alloh Robbuna Yang Maha Suci lagi Maha Mulia
  • 12. 12 berkata: “Lihatlah, apakah hamba-Ku ini memiliki sholat sunnah?”. Jika memiliki sholat sunnah, maka sholat wajibnya akan disempurnakan oleh sholat sunnah tersebut. Dapat diambil kesimpulan dari hadits tersebut bahwa amalan pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Maka jika benar urusan sholatnya, diterimalah seluruh amalnya dan jika rusak sholatnya maka rusak pula seluruh amalnya" (Hadits shohih riwayat At-Tirmidzi (No. 413), An Nasa-i (I/232- 233), Ath-Thohawi). Dengan demikian ibadah sholat memiliki dampak yang luar biasa jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan khusyu’. Salah satu aspek terlihat adalah harus menanamkan diri untuk disiplin. Disiplin dalam sholat seharusnya memberikan dampak dalam semua aspek kehidupan seseorang. Bagi seorang siswa yang disiplin dalam sholat seharusnya juga mampu mendisiplinkan diri dalam belajar, memperoleh ketenangan dalam menghadapi segala macam persoalan, tidak mudah tertekan dan putus asa dalam mengatasi kesulitan. Selain faktor kedisiplinan, banyak faktor lain dalam aspek psikologis yang dapat memengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun, di antara faktor-faktor rohaniah siswa pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut: 1) Tingkat kecerdasan/intelegensi siswa 2) Sikap siswa 3) Bakat siswa
  • 13. 13 4) Minat siswa 5) Motivasi siswa Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa motivasi belajar adalah faktor yang sangat menentukan berhasil tidaknya belajar siswa. Motivasi adalah keadaan internal seseorang yang dapat mendorong seseorang tersebut untuk dapat melakukan sesuatu pekerjaan atau kegiatan. Motivasi amat penting dalam belajar siswa sebab hal itu sebagai pendorong atau daya yang mendorong seseorang berbuat atau melakukan sesuatu. Tanpa adanya dorongan yang kuat baik dari dalam dirinya maupun yang berasal dari luar dirinya, jangan harap akan ada tindakan (action) yang dilakukan siswa. Jadi, motivasi amat menentukan aktivitas belajar siswa. Tanpa motivasi tidak akan ada kegiatan belajar yang dilakukan oleh seseorang. Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar, perasaan menyenangi materi, dan kebutuhannya terhadap materi tersebut. Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar diri individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, kondisi geografis sekolah, waktu belajar, suri teladan guru atau orang tua, dan seterusnya merupakan contoh-contoh konkrit motivasi ekstrinsik yang
  • 14. 14 dapat menolong siswa untuk belajar. Ketiadaan motivasi akan menyebabkan kurangnya semangat siswa dalam melakukan proses belajar. Demikian kuatnya motivasi seseorang dalam segala aktivitas maka biar pun berat dan besarnya pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan baik. Begitupun betapa pun ringan dan mudahnya suatu pekerjaan, bilamana dikerjakan tanpa motivasi yang kuat maka akan terasa berat dan sulit dikerjakan dengan baik. Itulah sebabnya, untuk memperbaiki mutu prestasi belajar siswa dalam setiap mata pelajaran maka motivasi yang kuat perlu ditumbuhkan. Para siswa perlu diberikan dorongan dan stimulus yang tepat baik oleh orangtua serta upaya guru yang jitu dalam menumbuhkan dan mengembangkan motivasi belajar mereka. Disiplin ibadah sholat dan motivasi belajar yang terdapat pada siswa diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam proses kegiatan belajar mengajar sehingga siswa dapat memahami suatu konsep. Melalui disiplin ibadah sholat dan motivasi belajar yang tinggi diharapkan siswa mampu mendisiplinkan diri dalam belajar berkonsentrasi dan tanggung jawab terhadap tugas. Dengan demikian disiplin ibadah sholat dan motivasi belajar diasumsikan dapat membantu siswa dalam memahami konsep belajar yang maksimal dan pada akhirnya mampu membentuk dirinya menjadi manusia-manusia Indonesia yang berkualitas, memiliki pengetahuan, watak, karakter, etos kerja yang baik, dan nilai-nilai spiritual yang kuat, yang insya Alloh merupakan cerminan dari manusia Indonesia seutuhnya,
  • 15. 15 dengan ini semua merupakan tugas dari satuan pendidikan secara komprehensif. Berdasarkan uraian diatas penulis mencoba untuk mengadakan penelitian yang dituangkan dalam tesis yang berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Dalam Ibadah Sholat dan Motivasi Belajar Terhadap Pemahaman Konsep Kimia (Survei terhadap siswa SMA Swasta kelas XI di kota Bekasi)”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, terdapat sejumlah masalah penelitian yang dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pemahaman konsep kimia para siswa? 2. Apakah terdapat pengaruh ibadah sholat terhadap pemahaman konsep kimia para siswa? 3. Apakah terdapat pengaruh kedisiplinan terhadap pemahaman konsep kimia para siswa? 4. Mengapa kompetensi belajar konsep kimia di tingkat sekolah menengah atas pada umumnya rendah? 5. Apakah rendahnya kompetensi belajar kimia disebabkan oleh pemahaman konsep kimia siswa yang rendah? 6. Apakah terdapat pengaruh kedisiplinan ibadah sholat terhadap pemahaman konsep kimia para siswa?
  • 16. 16 7. Seberapa besar kedisiplinan ibadah sholat mempengaruhi pemahaman konsep kimia para siswa? 8. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap pemahaman konsep kimia para siswa? 9. Seberapa besar motivasi belajar mempengaruhi pemahaman konsep kimia para siswa? 10. Kedisiplinan ibadah sholat yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan pemahaman konsep kimia para siswa? 11. Apakah ada pengaruh kedisiplinan ibadah sholat dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap pemahaman konsep kimia para siswa? 12. Seberapa besar pengaruh kedisiplinan ibadah dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama mempengaruhi pemahaman konsep kimia siswa? C. Batasan Masalah Penelitian pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran kimia diperlukan sebagai produk dari kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya hasil tersebut menjadi bahan evaluasi kegiatan belajar mengajar berikutnya. Agar masalah penelitian ini jelas dan terarah, maka penelitian ini dibatasi ruang lingkup permasalahannya pada pengaruh metode kedisiplinan dalam ibadah sholat dan motivasi belajar siswa terhadap pemahaman konsep kimia.
  • 17. 17 D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah kedisiplinan dalam ibadah sholat dan motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap pemahaman konsep kimia siswa SMA Swasta di Bekasi? 2. Apakah kedisiplinan dalam ibadah sholat berpengaruh terhadap pemahaman konsep kimia siswa SMA Swasta di Bekasi? 3. Apakah motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap pemahaman konsep kimia siswa SMA Swasta di Bekasi? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh interaktif kedisiplinan dalam ibadah sholat dan motivasi belajar siswa terhadap pemahaman konsep kimia siswa SMA Swasta di Bekasi. 2. Pengaruh kedisiplinan dalam ibadah sholat terhadap pemahaman konsep kimia siswa SMA Swasta di Bekasi. 3. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap pemahaman konsep kimia siswa SMA Swasta di Bekasi.
  • 18. 18 F. Kegunaan Penelitian Secara umum penelitian ini untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai besarnya pengaruh Kedisiplinan dalam ibadah sholat dan Motivasi belajar terhadap Pemahaman konsep kimia siswa SMA Swasta di Bekasi. Hasil penelitin ini dapat digunakan sebagai berikut: 1. Secara teoritik a. Untuk menjadi literatur bagi penelitian lanjutan, khususnya penelitian pendidikan. b. Memberikan sumbangan pengetahuan tentang pentingnya ibadah sholat dan juga pengaruhnya terhadap kemampuan siswa dalam memahami konsep pelajaran kimia. c. Memberikan sumbangan pengetahuan tentang sejauh mana motivasi belajar dapat memberikan pengaruh terhadap pemahaman konsep pelajaran kimia siswa. 2. Secara praktek Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan positif dan masukan kepada semua pihak yang terkait dalam dunia pendidikan terutama: a. Bagi para pendidik: - Memberi masukan tentang pentingnya ibadah sholat, karena amalan sholat merupakan amalan yang pertama kali dihisap kelak di akhirat. Sehingga diharapkan para pendidik bisa
  • 19. 19 memberikan contoh dan teladan yang baik bagi teman-teman sesama pendidik dan juga kepada murid didiknya. - Diharapkan para pendidik dapat memberikan motivasi belajar kepada pada peserta didik khususnya untuk mata pelajaran kimia sehingga diharapkan para peserta didik dapat memahami konsep kimia dengan benar dan metode pembelajaran yang bervariasi, efektif, dan efisien, sehingga dapat memperbaiki kegiatan pembelajaraan di kelas. b. Bagi siswa: - Menjadi informasi bagaimana pengaruh kedisiplinan dalam ibadah sholat dan motivasi belajar dapat mempengaruhi terhadap pemahaman konsep kimia, sehingga siswa termotivasi pada saat belajar ilmu kimia. - Diharapkan siswa menjadi lebih disiplin dalam ibadah sholat, sehingga nantinya tidak ada siswa yang melalaikan amalan ibadah sholat. - Ibadah sholat merupakan amalan pertama kali yang dihisab di akhirat kelak, sehingga para siswa jangan sampai ada yang main-main dalam mengamalkan ibadah sholat, dan sejak dini para siswa sudah dibiasakan untuk menjalankan ibadah sholat.
  • 20. 20 c. Bagi sekolah: Dapat menjadi acuan dan referensi dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep kimia para siswa. d. Bagi peneliti: Untuk menambah keimanan dan ketakwaan kepada Alloh ‫ﷻ‬ serta wawasan pengetahuan tentang ibadah sholat dan pengalaman di dunia pendidikan.