SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
- 9 -
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.pengkajian.dpr.go.id
ISSN 2088-2351
Vol. VIII, No. 15/I/P3DI/Agustus/2016KESEJAHTERAAN SOSIAL
Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis
Majalah
WACANA PENERAPAN FULL DAY SCHOOL
UNTUK SISWA SD DAN SMP
Sulis Winurini*)
Abstrak
Untuk memperkuat penanaman pendidikan karakter di sekolah, Mendikbud mewacanakan
perpanjangan jam sekolah atau full day school (FDS) terhadap siswa SD dan SMP.
Usulan ini memicu polemik. Tulisan ini akan membahas bagaimana pengaruh FDS
terhadap karakter anak dan apakah FDS dapat diterapkan di semua SD dan SMP di
Indonesia. Berdasarkan kajian literatur, FDS bisa menurunkan perilaku bermasalah dan
meningkatkan perkembangan pribadi serta sosial anak, tergantung dari isi program
dan juga pendekatan pelatihan yang digunakan. Beberapa permasalahan mendasar
dalam sistem pendidikan kita, yaitu rendahnya kualitas guru, belum meratanya distribusi
guru, serta belum amannya lingkungan sekolah mengindikasikan Indonesia belum siap
menerapkan FDS di SD dan SMP di semua wilayah untuk saat ini.
Pendahuluan
Wacana full day school (FDS) untuk
siswa SD dan SMP yang diusulkan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud),
Muhadjir Effendy, mengundang pro dan kontra.
Mendikbud meyakini bahwa porsi pendidikan
karakter di level pendidikan dasar dan
menengah belum memadai, sehingga perlu ada
penambahan dengan menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler. Rencananya, anak pulang
sekolah pukul lima sore mengikuti rata-rata jam
pulang kerja orang tua. Mereka diharapkan bisa
pulang bersama-sama orang tua, atau setidaknya
ketika mereka pulang sekolah ada orang tua yang
mengawasi kegiatan mereka.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) menyatakan bahwa anak-anak
membutuhkan interaksi dengan teman sebaya
di sekolah, teman di lingkungan tempat
tinggal, dan keluarga di rumah. Adanya FDS
akan mengurangi intensitas pertemuan anak
dengan orang tua, di samping interaksi dengan
lingkungan sekitar. Selain itu, tidak semua
orang tua bekerja di luar rumah sehingga
tidak bisa digeneralisasikan bahwa FDS bisa
menyelesaikan semua permasalahan anak. Apa
yang diungkapkan KPAI mewakili keresahan
orang tua. Sejalan dengan itu, salah seorang
warga memprakarsai petisi menolak kebijakan
FDS pada tanggal 9 Agustus 2016. Petisi tersebut
ditandatangani 42.168 orang dalam waktu
seminggu.
Di sisi lain, pemerhati kebijakan publik,
Muhadjir Darwin, menilai positif wacana FDS ini.
Menurutnya, gagasan tersebut tepat diterapkan
*)	 Peneliti Muda Psikologi pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
	 Email: suliswinurini@yahoo.com
- 10 -
untuk pendidikan karakter anak mengingat
degradasi moral yang dialami generasi muda saat
ini. Sebagian orang tua, terutama mereka yang
bekerja dan tinggal di kota, mendukung usulan
ini. Menurut mereka, dengan lamanya waktu di
sekolah, anak lebih leluasa bersosialisasi, berada
dalam pengawasan orang dewasa, dibiasakan
untuk beribadah bersama, terlibat dalam kegiatan
ekstrakurikuler, dan dapat menjamin anak
makan siang yang sehat.
Wacana Mendikbud memperpanjang jam
sekolah masih berupa gagasan yang perlu dikaji
secara mendalam. Dalam rangka mengkritisi
usulan Mendikbud, tulisan ini akan membahas
pengaruh FDS terhadap karakter anak dan
dapatkah FDS diterapkan di semua SD dan
SMP di Indonesia saat ini.
Full Day School di Beberapa Negara
Konsep FDS telah lama diterapkan
beberapa negara, seperti Singapura, Korea
Selatan, China, Jepang, Inggris, Amerika
Serikat, Taiwan, Spanyol, dan Jerman. Istilah
yang umum digunakan negara lain adalah After
School Program (ASP). Setiap negara memiliki
alasan tersendiri memunculkan ASP di dalam
program pendidikannya.
Di Korea Selatan, munculnya ASP
diawali fenomena meningkatnya kebutuhan
para orang tua yang berambisi menyukseskan
anaknya melalui pendidikan. Pada saat
itu, pamor sekolah umum kalah dengan
bimbingan belajar. Hal ini menyebabkan
kesempatan pendidikan jadi tidak merata,
terjadi kesenjangan pendidikan antarwilayah
dan antarkelas. Pemerintah beranggapan
ASP bisa menjadi cara untuk menghilangkan
kesenjangan ini sekaligus meningkatkan
pamor sekolah umum.
Di Amerika Serikat, ASP dilakukan
untuk mengatasi tingginya kriminalitas anak
yang berdasarkan hasil penelitian terjadi
sebagai akibat minimnya pengawasan orang
dewasa pada jam-jam pulang sekolah. Pada
saat itu, kesenjangan antara jadwal kerja
orang tua dan jadwal sekolah anak bisa
mencapai 20-25 jam per minggu. Banyak
kalangan berkeyakinan, ASP bisa membantu
mengatasi permasalahan ini.
Di Singapura, ASP diterapkan karena
anak-anak sudah terbiasa menghabiskan
waktu untuk les dan menyelesaikan pekerjaan
rumah setelah jam sekolah. Hasil survei
memperlihatkan bahwa 98 persen anak-anak
di Singapura mengikuti pelajaran tambahan
setelah jam sekolah. Menurut Dr. Stuart
Martin, Kepala Sekolah Internasional Nexus
Singapura, lebih banyak libur tidak sesuai
dengan target yang ingin dicapai.
Dampak Penerapan FDS terhadap
Karakter Anak
Beberapa penelitian yang dipublikasikan
Harvard Family Research Project pada
tahun 2003 menyimpulkan bahwa ASP
bisa meningkatkan perkembangan
sosial dan kepribadian anak, di samping
pencapaian akademik. Gottfredson et al.
yang telah melakukan penelitian terhadap
siswa di Maryland pada tahun 1999-2000
mengungkapkan bahwa partisipasi siswa
dalam ASP memang dapat menurunkan
perilaku bermasalah, tetapi hal ini hanya
terjadi pada siswa pendidikan menengah,
bukan pada siswa pendidikan dasar.
Ada dua hal yang menjadi catatan dalam
hasil penelitiannya. Pertama, penurunan
perilaku bermasalah tidak diperoleh dengan
mempersempit ruang kosong pengawasan orang
dewasa atau dengan meningkatkan keterlibatan
siswa dalam aktivitas yang konstruktif.
Penurunan perilaku bermasalah diperoleh
dengan meningkatkan intensi mereka untuk
menghindari obat-obatan terlarang serta bergaul
dengan teman-teman yang tidak bermasalah.
Kedua, kegiatan yang berkontribusi paling besar
terhadap penurunan perilaku bermasalah adalah
kegiatan pengembangan kompetensi sosial
serta kepribadian. Hasil penelitian ini konsisten
dengan kesimpulan bahwa salah satu alasan
yang mendasari absennya hasil positif pada
program sekolah dasar adalah karena program
pada sekolah dasar tidak menekankan kegiatan
yang berhubungan dengan pengembangan
kompetensi sosial serta kepribadian.
Burdumy, Dynarski, dan Deke, melalui
hasil penelitian yang dirilisnya pada tahun
2006, justru menyatakan bahwa ASP dapat
meningkatkan perilaku negatif pada siswa
laki-laki pendidikan dasar dan siswa yang
sebelumnya memang memiliki masalah
disiplin. Berbeda dengan Gottfredson et al.,
hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa
pada siswa pendidikan menengah, terjadi
peningkatan perilaku negatif secara signifikan
meskipun tidak besar. Menurut mereka, hal
ini berkaitan dengan perbedaan kebijakan
disiplin yang diterapkan ASP dan sekolah.
Sekolah memiliki peraturan yang ketat dengan
menghukum siswa apabila melanggar peraturan.
- 11 -
Sementara peraturan di dalam ASP lebih longgar
sehingga kesempatan siswa menampilkan
perilaku tidak disiplin menjadi lebih besar.
Secara khusus, Durlak dan Weissberg
melakukan penelitian terhadap 73 program
ASP yang berhubungan dengan pengembangan
kompetensi sosial dan kepribadian.
Hasilnya menunjukkan bahwa ASP berhasil
meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri
siswa, memperkuat perasaan dan sikap positif
terhadap sekolah, meningkatkan perilaku sosial
yang positif, serta pencapaian akademik. ASP
juga bisa menurunkan permasalahan perilaku
dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Namun demikian, mereka menekankan bahwa
program yang berhasil hanyalah program-
program yang mengikuti kaidah-kaidah
evidence-based training approaches. Pakem-
pakem yang dimaksud adalah dua kriteria yang
berhubungan dengan proses, yaitu hadirnya
rangkaian aktivitas dan penggunaan bentuk
pembelajaran yang aktif, serta dua kriteria lain
yang berhubungan dengan isi, yaitu program
yang terfokus dan target yang eksplisit.
Sudah Siapkah Indonesia
Menyelenggarakan FDS?
Vandell dan Shumow mengungkapkan
bahwa pemanfaatan FDS tergantung dari
kesempatan anak membuat keputusan dan iklim
positif yang tercipta di sekolah yang berhubungan
dengan rasio antara staf pengajar dengan anak
serta kualifikasi dari staf pengajar tersebut.
Sejauh mana FDS memasukkan program
pencegahan perilaku bermasalah yang efektif juga
menjadi faktor kunci keberhasilan FDS.
Ada beberapa fakta yang perlu
diperhatikan pemerintah dalam penerapan
FDS. Pertama, sistem pendidikan di Indonesia
saat ini belum lepas dari permasalahan
mendasar. Mendikbud sebelumnya, Anies
Baswedan, bahkan pernah menyebut
pendidikan di Indonesia dalam situasi
gawat darurat. Berdasarkan pemetaan yang
telah dilakukan Kemendikbud, dari 40.000
sekolah di tahun 2012, 75% di antaranya
tidak memenuhi standar layanan minimal
pendidikan. Hasil uji kompetensi terhadap
460.000 guru di tahun 2012 menunjukkan
bahwa nilai rata-rata uji kompetensi guru
adalah 44,5, sementara standar yang
diharapkan adalah 7. Laporan yang disusun
Kemendikbud di tahun 2013 menyebutkan
bahwa distribusi guru di antara sekolah sangat
tidak merata. Pada umumnya, sekolah-sekolah
di pedesaan dan daerah terpencil kekurangan
guru, sementara sekolah-sekolah di perkotaan
memiliki jumlah guru yang lebih banyak
daripada ketentuan standar kepegawaian
nasional. Selain itu, guru yang lebih berkualitas
dan lebih berpengalaman pada umumnya
terkonsentrasi di perkotaan yang lebih
makmur. Misalnya, lebih dari setengah jumlah
guru SD dan SMP di daerah perkotaan bergelar
sarjana, sedangkan hanya 20% guru di daerah
pedesaan terpencil yang bergelar sarjana.
Kedua, kekerasan terhadap anak di
sekolah masih sering terjadi. Hasil riset LSM
Plan International dan International Center
for Research on Women (ICRW) yang dirilis
awal Maret 2015 ini menunjukkan, terdapat
84% anak di Indonesia mengalami kekerasan
di sekolah. Angka tersebut lebih tinggi dari tren
di kawasan Asia yakni 70%. KPAI menyatakan
bahwa dari Januari 2011 hingga 2013, kasus
kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan
terus mengalami peningkatan, tetapi menurun
pada tahun 2014. Khusus untuk anak korban
kekerasan di sekolah yang menerima kekerasan
fisik dan psikis pada tahun 2013 terdapat 96
kasus, tahun 2014 terdapat 159 kasus, dan
hingga pertengahan tahun 2015 terdapat 15
kasus. Di akhir 2015, Ketua KPAI, Asrorun Niam
Sholeh, juga menyebutkan kenaikan jumlah
anak sebagai pelaku kekerasan atau bullying di
sekolah sepanjang tahun 2015, yang mencapai
79 kasus anak sebagai pelaku bullying dan 103
kasus dengan anak sebagai pelaku tawuran. Hal
ini menggambarkan bahwa lingkungan sekolah
belum menjamin keamanan dan kesejahteraan
anak secara penuh.
Lebih lanjut, kebutuhan FDS bagi
anak dan orang tua di Indonesia belum
terbaca secara jelas mengingat beragamnya
karakteristik wilayah dan situasi kondisi
masyarakat di Indonesia. Bupati Bojonegoro,
Suyoto, mengungkapkan bahwa interaksi
sosial di lingkungan desa masih sangat tinggi.
Kebanyakan anak mengisi waktu dengan
mengaji selepas jam sekolah. Para orang tua
juga selalu mengawasi aktivitas anak sehingga
FDS kurang dibutuhkan. Sementara Sekretaris
Daerah Karo, Sabarina, melihat dengan sudut
pandang berbeda. FDS dianggap perlu karena
anak-anak di Karo memiliki banyak waktu
kosong selepas pulang sekolah, tanpa kehadiran
orang tua yang notabene menghabiskan
waktu di ladang seharian. Beberapa kalangan
berasumsi bahwa FDS lebih cocok diterapkan
di daerah perkotaan karena tingginya angka ibu
bekerja di daerah perkotaan. Kendati demikian,
belum ditemukan data yang mendukung
- 12 -
terhadap hal tersebut, misalnya data jumlah ibu
bekerja di luar rumah dengan anak usia 6-15
tahun di setiap wilayah, data mengenai kasus
penyimpangan perilaku anak pada jam-jam
pulang sekolah di setiap wilayah.
Berdasarkan beberapa kondisi
pendidikan seperti yang telah disebutkan di
atas, tampaknya penerapan FDS untuk semua
SD dan SMP di seluruh wilayah Indonesia
belum sesuai untuk saat ini. FDS memerlukan
pematangan lebih lanjut jika ingin diterapkan
di kemudian hari.
Penutup
Ulasan di atas memperlihatkan bahwa
FDS bisa dimanfaatkan dengan baik apabila
mengikuti kaidah-kaidah evidence-based
training approach. Sayangnya, Indonesia
belum siap menerapkan FDS di semua SD
dan SMP saat ini. Tampaknya, pemerintah
perlu mematangkan konsep FDS ini. Dalam
rangka persiapan FDS ada beberapa hal
yang bisa dilakukan pemerintah, yaitu: 1)
membenahi permasalahan di dalam sistem
pendidikan; 2) membuat perencanaan yang
jelas mengenai FDS; 3) memetakan kebutuhan
FDS di setiap wilayah untuk menyelaraskan
tujuan program dan pelaksanaan kegiatan;
4) mengkaji perkembangan dan kesiapan
psikologis anak sebagai acuan penetapan model
kegiatan, substansi kegiatan serta penentuan
lamanya jam sekolah; 5) mengkaji kesiapan
sumber daya sekolah, seperti fasilitas, sarana
dan prasarana, guru; dan 6) mengkaji alokasi
dana yang tersedia. Hasil pengkajian menjadi
dasar bagi pemerintah untuk menilai apakah
FDS bisa dilaksanakan secara efektif dan tepat
sasaran. Dalam hal ini, DPR RI, khususnya
Komisi X, perlu memantau kajian yang disusun
pemerintah untuk memastikan bahwa FDS
bermanfaat bagi masyarakat dan negara.
Referensi
Gottfredson, Denise C., Gerstenblith, Stephanie
A., Soul’e, David A., Womer, Shannon C., Lu,
Shaoli. (2004). Do After School Program
Reduce Delinquency? Prevention Science. Vol 5
No4,253-265.
Burdumy, Susan James., Dynarski, Mark., Deke,
John. (2006). After School Program Effects on
Behavior: Results from the 21st Community
Learning Centers Program National Evaluation,
http://athens.src.uchicago.edu/jenni/EI/
Burdumyetal/Burdumy_Dynarski_etal_EI_
final.pdf,diaksespadatanggal12Agustus2016.
Durlack, Joseph A., Weissberg, Roger P. (2007). The
Impact of After School Programs That Promote
Personal and Social Skills. http://www.
uwex.edu/ces/4h/afterschool/partnerships/
documents/ASP-Full.pdf, diakses 15 Agustus
2016.
Kemendikbud. (2014). Gawat Darurat Pendidikan
di Indonesia. , http://dikdas.bantulkab.go.id/
filestorage/berkas/2014/12/Paparan%20
Menteri%20-%20Kadisdik%20141201%20
-%20Low%20v.0.pdf,diakses10Agustus2016.
Kemendikbud, The World Bank, BEC-TF, European
Union, Kingdom of the Netherlands. (2013).
Mendayagunakan Guru dengan Lebih
Baik: memperkuat Manajemen Guru untuk
Meningkatkan Efisiensi dan Manfaat Belanja
Publik. http://documents.worldbank.org/
curated/en/704271468044660179/pdf/74155
0BRI0INDO00Box377384B00PUBLIC0.pdf,
diakses10Agustus2016.
“After School Programs In The 21st Century”.
(2008). Harvard Family Research Project.
Issues and Opportunities In Out Of School
Time Evaluation No 10, http://www.hfrp.
org/publications-resources/browse-our-
publications/after-school-programs-in-the-
21st-century-their-potential-and-what-it-takes-
to-achieve-it,diakses15Agustus2016.
“Asia's teachers say copying their school hours won't
help Britain”, http://www.telegraph.co.uk/
education/expateducation/10064798/Asias-
teachers-say-copying-their-school-hours-wont-
help-Britain.html,diakses16Agustus2016.
“Di Balik Marak Kekerasan di Sekolah.” http://
www.harnas.co/2015/09/22/di-balik-marak-
kekerasan-di-sekolah,diakses11Agustus2016.
“Full Day School Tak Cocok di Desa.” http://www.
harnas.co/2016/08/10/full-day-school-tak-
cocok-di-desa,diakses11Agustus2016.
“Ini Alasan Mendikbud Usulkan "Full Day
School".” http://edukasi.kompas.com/
read/2016/08/08/12462061/ini.alasan.
mendikbud.usulkan.full.day.school, diakses 10
Agustus2016.
“Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Rencana Sekolah
Sehari Penuh.” https://m.tempo.co/read/
news/2016/08/09/079794524/ribuan-orang-
teken-petisi-tolak-rencana-sekolah-sehari-
penuh,diakses10Agustus2016.
“Survei ICRW: 84% Anak Indonesia Alami
Kekerasan di Sekolah.” http://news.liputan6.
com/read/2191106/survei-icrw-84-anak-
indonesia-alami-kekerasan-di-sekolah, diakses
11Agustus2016.

More Related Content

What's hot

Peranan guru bimbingan dan kaunseling dalam menangani masalah disiplin pelaja...
Peranan guru bimbingan dan kaunseling dalam menangani masalah disiplin pelaja...Peranan guru bimbingan dan kaunseling dalam menangani masalah disiplin pelaja...
Peranan guru bimbingan dan kaunseling dalam menangani masalah disiplin pelaja...murugan muruga
 
Seminar peyelidikan kpt uum program integrasi mashithah
Seminar peyelidikan kpt uum program integrasi mashithahSeminar peyelidikan kpt uum program integrasi mashithah
Seminar peyelidikan kpt uum program integrasi mashithahMashithah Khalid
 
Peranan dan penglibatan ibu bapa
Peranan dan penglibatan ibu bapaPeranan dan penglibatan ibu bapa
Peranan dan penglibatan ibu bapaKan Fook Keong
 
Penglibatan keluarga
Penglibatan keluargaPenglibatan keluarga
Penglibatan keluargaAzizan Amanda
 
Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua.pdf
Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua.pdfPengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua.pdf
Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua.pdfEpiBana
 
Jurnal pola asuh pada usia dini
Jurnal pola asuh pada usia diniJurnal pola asuh pada usia dini
Jurnal pola asuh pada usia dininrukmana rukmana
 
Artikel jurnal pendidikan bagi isu
Artikel jurnal pendidikan bagi isuArtikel jurnal pendidikan bagi isu
Artikel jurnal pendidikan bagi isuCik BaCo
 
Peranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusif
Peranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusifPeranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusif
Peranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusifRekha Mariappan
 
Artikel ispen-i
Artikel ispen-iArtikel ispen-i
Artikel ispen-iAzura Aziz
 
Projek 1 Murid 1 Polybag (1M1P) : Amalan Terbaik Disiplin 2018
Projek 1 Murid 1 Polybag (1M1P) : Amalan Terbaik Disiplin 2018Projek 1 Murid 1 Polybag (1M1P) : Amalan Terbaik Disiplin 2018
Projek 1 Murid 1 Polybag (1M1P) : Amalan Terbaik Disiplin 2018SK Lemoi - JHEOA
 
Perkembangan pencapaian dan sosial pelajar pendidikan khas bermasalah pendeng...
Perkembangan pencapaian dan sosial pelajar pendidikan khas bermasalah pendeng...Perkembangan pencapaian dan sosial pelajar pendidikan khas bermasalah pendeng...
Perkembangan pencapaian dan sosial pelajar pendidikan khas bermasalah pendeng...Mashithah Khalid
 
Struktur dan dinamika pendidikan di awanita
Struktur dan dinamika pendidikan di awanitaStruktur dan dinamika pendidikan di awanita
Struktur dan dinamika pendidikan di awanitaSTAH DN Jakarta
 
Tesis gejala ponteng
Tesis gejala pontengTesis gejala ponteng
Tesis gejala pontengmuhammad
 
Nona tugas resensi metodologi pendidikan
Nona tugas resensi metodologi pendidikanNona tugas resensi metodologi pendidikan
Nona tugas resensi metodologi pendidikan1815046
 
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263018665
 

What's hot (18)

Peranan guru bimbingan dan kaunseling dalam menangani masalah disiplin pelaja...
Peranan guru bimbingan dan kaunseling dalam menangani masalah disiplin pelaja...Peranan guru bimbingan dan kaunseling dalam menangani masalah disiplin pelaja...
Peranan guru bimbingan dan kaunseling dalam menangani masalah disiplin pelaja...
 
Kaunselor bukan guru disiplin
Kaunselor bukan guru disiplinKaunselor bukan guru disiplin
Kaunselor bukan guru disiplin
 
Seminar peyelidikan kpt uum program integrasi mashithah
Seminar peyelidikan kpt uum program integrasi mashithahSeminar peyelidikan kpt uum program integrasi mashithah
Seminar peyelidikan kpt uum program integrasi mashithah
 
Peranan dan penglibatan ibu bapa
Peranan dan penglibatan ibu bapaPeranan dan penglibatan ibu bapa
Peranan dan penglibatan ibu bapa
 
Penglibatan keluarga
Penglibatan keluargaPenglibatan keluarga
Penglibatan keluarga
 
Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua.pdf
Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua.pdfPengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua.pdf
Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua.pdf
 
Jurnal pola asuh pada usia dini
Jurnal pola asuh pada usia diniJurnal pola asuh pada usia dini
Jurnal pola asuh pada usia dini
 
Abahhhh
AbahhhhAbahhhh
Abahhhh
 
Artikel jurnal pendidikan bagi isu
Artikel jurnal pendidikan bagi isuArtikel jurnal pendidikan bagi isu
Artikel jurnal pendidikan bagi isu
 
Peranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusif
Peranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusifPeranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusif
Peranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusif
 
Artikel ispen-i
Artikel ispen-iArtikel ispen-i
Artikel ispen-i
 
Projek 1 Murid 1 Polybag (1M1P) : Amalan Terbaik Disiplin 2018
Projek 1 Murid 1 Polybag (1M1P) : Amalan Terbaik Disiplin 2018Projek 1 Murid 1 Polybag (1M1P) : Amalan Terbaik Disiplin 2018
Projek 1 Murid 1 Polybag (1M1P) : Amalan Terbaik Disiplin 2018
 
Perkembangan pencapaian dan sosial pelajar pendidikan khas bermasalah pendeng...
Perkembangan pencapaian dan sosial pelajar pendidikan khas bermasalah pendeng...Perkembangan pencapaian dan sosial pelajar pendidikan khas bermasalah pendeng...
Perkembangan pencapaian dan sosial pelajar pendidikan khas bermasalah pendeng...
 
Struktur dan dinamika pendidikan di awanita
Struktur dan dinamika pendidikan di awanitaStruktur dan dinamika pendidikan di awanita
Struktur dan dinamika pendidikan di awanita
 
Tesis gejala ponteng
Tesis gejala pontengTesis gejala ponteng
Tesis gejala ponteng
 
Nona tugas resensi metodologi pendidikan
Nona tugas resensi metodologi pendidikanNona tugas resensi metodologi pendidikan
Nona tugas resensi metodologi pendidikan
 
masalah pembelajaran
masalah pembelajaranmasalah pembelajaran
masalah pembelajaran
 
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
 

Similar to WACANA FDS

Tugas UAS perencanaan pembelajaran Andrio N.pptx
Tugas UAS perencanaan pembelajaran Andrio N.pptxTugas UAS perencanaan pembelajaran Andrio N.pptx
Tugas UAS perencanaan pembelajaran Andrio N.pptxAndrioN4
 
1 buku kurikulum k 13 paud-ok
1 buku kurikulum  k 13 paud-ok1 buku kurikulum  k 13 paud-ok
1 buku kurikulum k 13 paud-okEka Fadiyah Wati
 
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_okAbdul Rahman
 
adminjurnal,+17.+MBR+PGSD+VOL.+9,+NO.+3+Purwani+Widia+Ningsih+508-514 (1).pdf
adminjurnal,+17.+MBR+PGSD+VOL.+9,+NO.+3+Purwani+Widia+Ningsih+508-514 (1).pdfadminjurnal,+17.+MBR+PGSD+VOL.+9,+NO.+3+Purwani+Widia+Ningsih+508-514 (1).pdf
adminjurnal,+17.+MBR+PGSD+VOL.+9,+NO.+3+Purwani+Widia+Ningsih+508-514 (1).pdfMuhammadZulkifli96
 
Program integrasi pendidikan khas
Program integrasi pendidikan khasProgram integrasi pendidikan khas
Program integrasi pendidikan khasbalqis umairah
 
Pedoman Belajar Dari Rumah dan Protokol Adaptasi Kebiasaan Baru
Pedoman Belajar Dari Rumah dan Protokol Adaptasi Kebiasaan BaruPedoman Belajar Dari Rumah dan Protokol Adaptasi Kebiasaan Baru
Pedoman Belajar Dari Rumah dan Protokol Adaptasi Kebiasaan BaruAmin Herwansyah
 
20. nurina tyassari kelas a uas
20. nurina tyassari kelas a uas20. nurina tyassari kelas a uas
20. nurina tyassari kelas a uasNurinaDemak
 
Usaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anak
Usaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anakUsaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anak
Usaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anakSitiNgaisahSPdMPd
 
Pedoman BDR terbaru.pptx
Pedoman BDR terbaru.pptxPedoman BDR terbaru.pptx
Pedoman BDR terbaru.pptxHasanLakee
 
Pengembangan aspek bahasa melalui daring selama masa pandemi covid 19 di ra n...
Pengembangan aspek bahasa melalui daring selama masa pandemi covid 19 di ra n...Pengembangan aspek bahasa melalui daring selama masa pandemi covid 19 di ra n...
Pengembangan aspek bahasa melalui daring selama masa pandemi covid 19 di ra n...EducationCommunity
 
Materi umum 1.7 peran keluarga dalam pembelajaran siswa
Materi umum 1.7 peran keluarga dalam pembelajaran siswaMateri umum 1.7 peran keluarga dalam pembelajaran siswa
Materi umum 1.7 peran keluarga dalam pembelajaran siswaEko Supriyadi
 
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...sakuramochi
 
Proposal: Efektivitas Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Karakter (Mixed Method)
Proposal: Efektivitas Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Karakter (Mixed Method)Proposal: Efektivitas Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Karakter (Mixed Method)
Proposal: Efektivitas Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Karakter (Mixed Method)Denny Kodrat
 
24 sisca yuni iriyani 201903099_artikel
24 sisca yuni iriyani   201903099_artikel24 sisca yuni iriyani   201903099_artikel
24 sisca yuni iriyani 201903099_artikelHidaMasriah
 
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Mbakyu Sarah
 
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...AGUS SETIYONO
 

Similar to WACANA FDS (20)

Tugas UAS perencanaan pembelajaran Andrio N.pptx
Tugas UAS perencanaan pembelajaran Andrio N.pptxTugas UAS perencanaan pembelajaran Andrio N.pptx
Tugas UAS perencanaan pembelajaran Andrio N.pptx
 
1 buku kurikulum k 13 paud-ok
1 buku kurikulum  k 13 paud-ok1 buku kurikulum  k 13 paud-ok
1 buku kurikulum k 13 paud-ok
 
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
1 buku kurikulum _k_13_paud_ok
 
adminjurnal,+17.+MBR+PGSD+VOL.+9,+NO.+3+Purwani+Widia+Ningsih+508-514 (1).pdf
adminjurnal,+17.+MBR+PGSD+VOL.+9,+NO.+3+Purwani+Widia+Ningsih+508-514 (1).pdfadminjurnal,+17.+MBR+PGSD+VOL.+9,+NO.+3+Purwani+Widia+Ningsih+508-514 (1).pdf
adminjurnal,+17.+MBR+PGSD+VOL.+9,+NO.+3+Purwani+Widia+Ningsih+508-514 (1).pdf
 
Program integrasi pendidikan khas
Program integrasi pendidikan khasProgram integrasi pendidikan khas
Program integrasi pendidikan khas
 
Pedoman Belajar Dari Rumah dan Protokol Adaptasi Kebiasaan Baru
Pedoman Belajar Dari Rumah dan Protokol Adaptasi Kebiasaan BaruPedoman Belajar Dari Rumah dan Protokol Adaptasi Kebiasaan Baru
Pedoman Belajar Dari Rumah dan Protokol Adaptasi Kebiasaan Baru
 
20. nurina tyassari kelas a uas
20. nurina tyassari kelas a uas20. nurina tyassari kelas a uas
20. nurina tyassari kelas a uas
 
Usaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anak
Usaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anakUsaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anak
Usaha Kesehatan Sekolah untuk kesehatan anak
 
Pedoman BDR terbaru.pptx
Pedoman BDR terbaru.pptxPedoman BDR terbaru.pptx
Pedoman BDR terbaru.pptx
 
Pengembangan aspek bahasa melalui daring selama masa pandemi covid 19 di ra n...
Pengembangan aspek bahasa melalui daring selama masa pandemi covid 19 di ra n...Pengembangan aspek bahasa melalui daring selama masa pandemi covid 19 di ra n...
Pengembangan aspek bahasa melalui daring selama masa pandemi covid 19 di ra n...
 
Materi umum 1.6 kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
Materi umum   1.6 kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakatMateri umum   1.6 kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
Materi umum 1.6 kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
 
Kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
Kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakatKemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
Kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
 
Materi umum 1.7 peran keluarga dalam pembelajaran siswa
Materi umum 1.7 peran keluarga dalam pembelajaran siswaMateri umum 1.7 peran keluarga dalam pembelajaran siswa
Materi umum 1.7 peran keluarga dalam pembelajaran siswa
 
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Proposal: Efektivitas Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Karakter (Mixed Method)
Proposal: Efektivitas Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Karakter (Mixed Method)Proposal: Efektivitas Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Karakter (Mixed Method)
Proposal: Efektivitas Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Karakter (Mixed Method)
 
24 sisca yuni iriyani 201903099_artikel
24 sisca yuni iriyani   201903099_artikel24 sisca yuni iriyani   201903099_artikel
24 sisca yuni iriyani 201903099_artikel
 
Zahroh PPT
Zahroh PPTZahroh PPT
Zahroh PPT
 
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
 
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
Ejournal 9 peran dinas pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan_agus...
 

More from sakuramochi

9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anaksakuramochi
 
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksualsakuramochi
 
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakartasakuramochi
 
7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBOsakuramochi
 
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuansakuramochi
 
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandungsakuramochi
 
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTNsakuramochi
 
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesiasakuramochi
 
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasansakuramochi
 
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuansakuramochi
 
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklimsakuramochi
 
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikansakuramochi
 
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesiasakuramochi
 

More from sakuramochi (13)

9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
 
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
 
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
8_Dampak Negatif Reklamasi Teluk Jakarta
 
7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO7_Dampak Sosial TBO
7_Dampak Sosial TBO
 
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
 
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
4_Kontroversi Izin Lingkungan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
 
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
11_Wacana WNA menjadi Rektor di PTN
 
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
12_Antisipasi Bencana Hidrometeorlogi di Indonesia
 
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
 
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
 
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
 
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
 
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
3 Mewaspadai Ancaman Virus Zika di Indonesia
 

Recently uploaded

415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxnugrohoaditya12334
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasidadan50
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 

Recently uploaded (14)

415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 

WACANA FDS

  • 1. - 9 - Info Singkat © 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI www.pengkajian.dpr.go.id ISSN 2088-2351 Vol. VIII, No. 15/I/P3DI/Agustus/2016KESEJAHTERAAN SOSIAL Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis Majalah WACANA PENERAPAN FULL DAY SCHOOL UNTUK SISWA SD DAN SMP Sulis Winurini*) Abstrak Untuk memperkuat penanaman pendidikan karakter di sekolah, Mendikbud mewacanakan perpanjangan jam sekolah atau full day school (FDS) terhadap siswa SD dan SMP. Usulan ini memicu polemik. Tulisan ini akan membahas bagaimana pengaruh FDS terhadap karakter anak dan apakah FDS dapat diterapkan di semua SD dan SMP di Indonesia. Berdasarkan kajian literatur, FDS bisa menurunkan perilaku bermasalah dan meningkatkan perkembangan pribadi serta sosial anak, tergantung dari isi program dan juga pendekatan pelatihan yang digunakan. Beberapa permasalahan mendasar dalam sistem pendidikan kita, yaitu rendahnya kualitas guru, belum meratanya distribusi guru, serta belum amannya lingkungan sekolah mengindikasikan Indonesia belum siap menerapkan FDS di SD dan SMP di semua wilayah untuk saat ini. Pendahuluan Wacana full day school (FDS) untuk siswa SD dan SMP yang diusulkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mengundang pro dan kontra. Mendikbud meyakini bahwa porsi pendidikan karakter di level pendidikan dasar dan menengah belum memadai, sehingga perlu ada penambahan dengan menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler. Rencananya, anak pulang sekolah pukul lima sore mengikuti rata-rata jam pulang kerja orang tua. Mereka diharapkan bisa pulang bersama-sama orang tua, atau setidaknya ketika mereka pulang sekolah ada orang tua yang mengawasi kegiatan mereka. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan bahwa anak-anak membutuhkan interaksi dengan teman sebaya di sekolah, teman di lingkungan tempat tinggal, dan keluarga di rumah. Adanya FDS akan mengurangi intensitas pertemuan anak dengan orang tua, di samping interaksi dengan lingkungan sekitar. Selain itu, tidak semua orang tua bekerja di luar rumah sehingga tidak bisa digeneralisasikan bahwa FDS bisa menyelesaikan semua permasalahan anak. Apa yang diungkapkan KPAI mewakili keresahan orang tua. Sejalan dengan itu, salah seorang warga memprakarsai petisi menolak kebijakan FDS pada tanggal 9 Agustus 2016. Petisi tersebut ditandatangani 42.168 orang dalam waktu seminggu. Di sisi lain, pemerhati kebijakan publik, Muhadjir Darwin, menilai positif wacana FDS ini. Menurutnya, gagasan tersebut tepat diterapkan *) Peneliti Muda Psikologi pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. Email: suliswinurini@yahoo.com
  • 2. - 10 - untuk pendidikan karakter anak mengingat degradasi moral yang dialami generasi muda saat ini. Sebagian orang tua, terutama mereka yang bekerja dan tinggal di kota, mendukung usulan ini. Menurut mereka, dengan lamanya waktu di sekolah, anak lebih leluasa bersosialisasi, berada dalam pengawasan orang dewasa, dibiasakan untuk beribadah bersama, terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan dapat menjamin anak makan siang yang sehat. Wacana Mendikbud memperpanjang jam sekolah masih berupa gagasan yang perlu dikaji secara mendalam. Dalam rangka mengkritisi usulan Mendikbud, tulisan ini akan membahas pengaruh FDS terhadap karakter anak dan dapatkah FDS diterapkan di semua SD dan SMP di Indonesia saat ini. Full Day School di Beberapa Negara Konsep FDS telah lama diterapkan beberapa negara, seperti Singapura, Korea Selatan, China, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Taiwan, Spanyol, dan Jerman. Istilah yang umum digunakan negara lain adalah After School Program (ASP). Setiap negara memiliki alasan tersendiri memunculkan ASP di dalam program pendidikannya. Di Korea Selatan, munculnya ASP diawali fenomena meningkatnya kebutuhan para orang tua yang berambisi menyukseskan anaknya melalui pendidikan. Pada saat itu, pamor sekolah umum kalah dengan bimbingan belajar. Hal ini menyebabkan kesempatan pendidikan jadi tidak merata, terjadi kesenjangan pendidikan antarwilayah dan antarkelas. Pemerintah beranggapan ASP bisa menjadi cara untuk menghilangkan kesenjangan ini sekaligus meningkatkan pamor sekolah umum. Di Amerika Serikat, ASP dilakukan untuk mengatasi tingginya kriminalitas anak yang berdasarkan hasil penelitian terjadi sebagai akibat minimnya pengawasan orang dewasa pada jam-jam pulang sekolah. Pada saat itu, kesenjangan antara jadwal kerja orang tua dan jadwal sekolah anak bisa mencapai 20-25 jam per minggu. Banyak kalangan berkeyakinan, ASP bisa membantu mengatasi permasalahan ini. Di Singapura, ASP diterapkan karena anak-anak sudah terbiasa menghabiskan waktu untuk les dan menyelesaikan pekerjaan rumah setelah jam sekolah. Hasil survei memperlihatkan bahwa 98 persen anak-anak di Singapura mengikuti pelajaran tambahan setelah jam sekolah. Menurut Dr. Stuart Martin, Kepala Sekolah Internasional Nexus Singapura, lebih banyak libur tidak sesuai dengan target yang ingin dicapai. Dampak Penerapan FDS terhadap Karakter Anak Beberapa penelitian yang dipublikasikan Harvard Family Research Project pada tahun 2003 menyimpulkan bahwa ASP bisa meningkatkan perkembangan sosial dan kepribadian anak, di samping pencapaian akademik. Gottfredson et al. yang telah melakukan penelitian terhadap siswa di Maryland pada tahun 1999-2000 mengungkapkan bahwa partisipasi siswa dalam ASP memang dapat menurunkan perilaku bermasalah, tetapi hal ini hanya terjadi pada siswa pendidikan menengah, bukan pada siswa pendidikan dasar. Ada dua hal yang menjadi catatan dalam hasil penelitiannya. Pertama, penurunan perilaku bermasalah tidak diperoleh dengan mempersempit ruang kosong pengawasan orang dewasa atau dengan meningkatkan keterlibatan siswa dalam aktivitas yang konstruktif. Penurunan perilaku bermasalah diperoleh dengan meningkatkan intensi mereka untuk menghindari obat-obatan terlarang serta bergaul dengan teman-teman yang tidak bermasalah. Kedua, kegiatan yang berkontribusi paling besar terhadap penurunan perilaku bermasalah adalah kegiatan pengembangan kompetensi sosial serta kepribadian. Hasil penelitian ini konsisten dengan kesimpulan bahwa salah satu alasan yang mendasari absennya hasil positif pada program sekolah dasar adalah karena program pada sekolah dasar tidak menekankan kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kompetensi sosial serta kepribadian. Burdumy, Dynarski, dan Deke, melalui hasil penelitian yang dirilisnya pada tahun 2006, justru menyatakan bahwa ASP dapat meningkatkan perilaku negatif pada siswa laki-laki pendidikan dasar dan siswa yang sebelumnya memang memiliki masalah disiplin. Berbeda dengan Gottfredson et al., hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa pada siswa pendidikan menengah, terjadi peningkatan perilaku negatif secara signifikan meskipun tidak besar. Menurut mereka, hal ini berkaitan dengan perbedaan kebijakan disiplin yang diterapkan ASP dan sekolah. Sekolah memiliki peraturan yang ketat dengan menghukum siswa apabila melanggar peraturan.
  • 3. - 11 - Sementara peraturan di dalam ASP lebih longgar sehingga kesempatan siswa menampilkan perilaku tidak disiplin menjadi lebih besar. Secara khusus, Durlak dan Weissberg melakukan penelitian terhadap 73 program ASP yang berhubungan dengan pengembangan kompetensi sosial dan kepribadian. Hasilnya menunjukkan bahwa ASP berhasil meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri siswa, memperkuat perasaan dan sikap positif terhadap sekolah, meningkatkan perilaku sosial yang positif, serta pencapaian akademik. ASP juga bisa menurunkan permasalahan perilaku dan penggunaan obat-obatan terlarang. Namun demikian, mereka menekankan bahwa program yang berhasil hanyalah program- program yang mengikuti kaidah-kaidah evidence-based training approaches. Pakem- pakem yang dimaksud adalah dua kriteria yang berhubungan dengan proses, yaitu hadirnya rangkaian aktivitas dan penggunaan bentuk pembelajaran yang aktif, serta dua kriteria lain yang berhubungan dengan isi, yaitu program yang terfokus dan target yang eksplisit. Sudah Siapkah Indonesia Menyelenggarakan FDS? Vandell dan Shumow mengungkapkan bahwa pemanfaatan FDS tergantung dari kesempatan anak membuat keputusan dan iklim positif yang tercipta di sekolah yang berhubungan dengan rasio antara staf pengajar dengan anak serta kualifikasi dari staf pengajar tersebut. Sejauh mana FDS memasukkan program pencegahan perilaku bermasalah yang efektif juga menjadi faktor kunci keberhasilan FDS. Ada beberapa fakta yang perlu diperhatikan pemerintah dalam penerapan FDS. Pertama, sistem pendidikan di Indonesia saat ini belum lepas dari permasalahan mendasar. Mendikbud sebelumnya, Anies Baswedan, bahkan pernah menyebut pendidikan di Indonesia dalam situasi gawat darurat. Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan Kemendikbud, dari 40.000 sekolah di tahun 2012, 75% di antaranya tidak memenuhi standar layanan minimal pendidikan. Hasil uji kompetensi terhadap 460.000 guru di tahun 2012 menunjukkan bahwa nilai rata-rata uji kompetensi guru adalah 44,5, sementara standar yang diharapkan adalah 7. Laporan yang disusun Kemendikbud di tahun 2013 menyebutkan bahwa distribusi guru di antara sekolah sangat tidak merata. Pada umumnya, sekolah-sekolah di pedesaan dan daerah terpencil kekurangan guru, sementara sekolah-sekolah di perkotaan memiliki jumlah guru yang lebih banyak daripada ketentuan standar kepegawaian nasional. Selain itu, guru yang lebih berkualitas dan lebih berpengalaman pada umumnya terkonsentrasi di perkotaan yang lebih makmur. Misalnya, lebih dari setengah jumlah guru SD dan SMP di daerah perkotaan bergelar sarjana, sedangkan hanya 20% guru di daerah pedesaan terpencil yang bergelar sarjana. Kedua, kekerasan terhadap anak di sekolah masih sering terjadi. Hasil riset LSM Plan International dan International Center for Research on Women (ICRW) yang dirilis awal Maret 2015 ini menunjukkan, terdapat 84% anak di Indonesia mengalami kekerasan di sekolah. Angka tersebut lebih tinggi dari tren di kawasan Asia yakni 70%. KPAI menyatakan bahwa dari Januari 2011 hingga 2013, kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan terus mengalami peningkatan, tetapi menurun pada tahun 2014. Khusus untuk anak korban kekerasan di sekolah yang menerima kekerasan fisik dan psikis pada tahun 2013 terdapat 96 kasus, tahun 2014 terdapat 159 kasus, dan hingga pertengahan tahun 2015 terdapat 15 kasus. Di akhir 2015, Ketua KPAI, Asrorun Niam Sholeh, juga menyebutkan kenaikan jumlah anak sebagai pelaku kekerasan atau bullying di sekolah sepanjang tahun 2015, yang mencapai 79 kasus anak sebagai pelaku bullying dan 103 kasus dengan anak sebagai pelaku tawuran. Hal ini menggambarkan bahwa lingkungan sekolah belum menjamin keamanan dan kesejahteraan anak secara penuh. Lebih lanjut, kebutuhan FDS bagi anak dan orang tua di Indonesia belum terbaca secara jelas mengingat beragamnya karakteristik wilayah dan situasi kondisi masyarakat di Indonesia. Bupati Bojonegoro, Suyoto, mengungkapkan bahwa interaksi sosial di lingkungan desa masih sangat tinggi. Kebanyakan anak mengisi waktu dengan mengaji selepas jam sekolah. Para orang tua juga selalu mengawasi aktivitas anak sehingga FDS kurang dibutuhkan. Sementara Sekretaris Daerah Karo, Sabarina, melihat dengan sudut pandang berbeda. FDS dianggap perlu karena anak-anak di Karo memiliki banyak waktu kosong selepas pulang sekolah, tanpa kehadiran orang tua yang notabene menghabiskan waktu di ladang seharian. Beberapa kalangan berasumsi bahwa FDS lebih cocok diterapkan di daerah perkotaan karena tingginya angka ibu bekerja di daerah perkotaan. Kendati demikian, belum ditemukan data yang mendukung
  • 4. - 12 - terhadap hal tersebut, misalnya data jumlah ibu bekerja di luar rumah dengan anak usia 6-15 tahun di setiap wilayah, data mengenai kasus penyimpangan perilaku anak pada jam-jam pulang sekolah di setiap wilayah. Berdasarkan beberapa kondisi pendidikan seperti yang telah disebutkan di atas, tampaknya penerapan FDS untuk semua SD dan SMP di seluruh wilayah Indonesia belum sesuai untuk saat ini. FDS memerlukan pematangan lebih lanjut jika ingin diterapkan di kemudian hari. Penutup Ulasan di atas memperlihatkan bahwa FDS bisa dimanfaatkan dengan baik apabila mengikuti kaidah-kaidah evidence-based training approach. Sayangnya, Indonesia belum siap menerapkan FDS di semua SD dan SMP saat ini. Tampaknya, pemerintah perlu mematangkan konsep FDS ini. Dalam rangka persiapan FDS ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah, yaitu: 1) membenahi permasalahan di dalam sistem pendidikan; 2) membuat perencanaan yang jelas mengenai FDS; 3) memetakan kebutuhan FDS di setiap wilayah untuk menyelaraskan tujuan program dan pelaksanaan kegiatan; 4) mengkaji perkembangan dan kesiapan psikologis anak sebagai acuan penetapan model kegiatan, substansi kegiatan serta penentuan lamanya jam sekolah; 5) mengkaji kesiapan sumber daya sekolah, seperti fasilitas, sarana dan prasarana, guru; dan 6) mengkaji alokasi dana yang tersedia. Hasil pengkajian menjadi dasar bagi pemerintah untuk menilai apakah FDS bisa dilaksanakan secara efektif dan tepat sasaran. Dalam hal ini, DPR RI, khususnya Komisi X, perlu memantau kajian yang disusun pemerintah untuk memastikan bahwa FDS bermanfaat bagi masyarakat dan negara. Referensi Gottfredson, Denise C., Gerstenblith, Stephanie A., Soul’e, David A., Womer, Shannon C., Lu, Shaoli. (2004). Do After School Program Reduce Delinquency? Prevention Science. Vol 5 No4,253-265. Burdumy, Susan James., Dynarski, Mark., Deke, John. (2006). After School Program Effects on Behavior: Results from the 21st Community Learning Centers Program National Evaluation, http://athens.src.uchicago.edu/jenni/EI/ Burdumyetal/Burdumy_Dynarski_etal_EI_ final.pdf,diaksespadatanggal12Agustus2016. Durlack, Joseph A., Weissberg, Roger P. (2007). The Impact of After School Programs That Promote Personal and Social Skills. http://www. uwex.edu/ces/4h/afterschool/partnerships/ documents/ASP-Full.pdf, diakses 15 Agustus 2016. Kemendikbud. (2014). Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia. , http://dikdas.bantulkab.go.id/ filestorage/berkas/2014/12/Paparan%20 Menteri%20-%20Kadisdik%20141201%20 -%20Low%20v.0.pdf,diakses10Agustus2016. Kemendikbud, The World Bank, BEC-TF, European Union, Kingdom of the Netherlands. (2013). Mendayagunakan Guru dengan Lebih Baik: memperkuat Manajemen Guru untuk Meningkatkan Efisiensi dan Manfaat Belanja Publik. http://documents.worldbank.org/ curated/en/704271468044660179/pdf/74155 0BRI0INDO00Box377384B00PUBLIC0.pdf, diakses10Agustus2016. “After School Programs In The 21st Century”. (2008). Harvard Family Research Project. Issues and Opportunities In Out Of School Time Evaluation No 10, http://www.hfrp. org/publications-resources/browse-our- publications/after-school-programs-in-the- 21st-century-their-potential-and-what-it-takes- to-achieve-it,diakses15Agustus2016. “Asia's teachers say copying their school hours won't help Britain”, http://www.telegraph.co.uk/ education/expateducation/10064798/Asias- teachers-say-copying-their-school-hours-wont- help-Britain.html,diakses16Agustus2016. “Di Balik Marak Kekerasan di Sekolah.” http:// www.harnas.co/2015/09/22/di-balik-marak- kekerasan-di-sekolah,diakses11Agustus2016. “Full Day School Tak Cocok di Desa.” http://www. harnas.co/2016/08/10/full-day-school-tak- cocok-di-desa,diakses11Agustus2016. “Ini Alasan Mendikbud Usulkan "Full Day School".” http://edukasi.kompas.com/ read/2016/08/08/12462061/ini.alasan. mendikbud.usulkan.full.day.school, diakses 10 Agustus2016. “Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Rencana Sekolah Sehari Penuh.” https://m.tempo.co/read/ news/2016/08/09/079794524/ribuan-orang- teken-petisi-tolak-rencana-sekolah-sehari- penuh,diakses10Agustus2016. “Survei ICRW: 84% Anak Indonesia Alami Kekerasan di Sekolah.” http://news.liputan6. com/read/2191106/survei-icrw-84-anak- indonesia-alami-kekerasan-di-sekolah, diakses 11Agustus2016.