SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
MAKALAH KEBIDANAN DASAR 1 
SISTEM PERNAFASAN DAN SISTEM SARAF 
Dosen Pengampu Mariah Ulfah, S.ST, M.Kes 
DISUSUN OLEH : 
1. EUIS NOVIYANI ( 141540134220025) 
2. EVI NURBAETI ( 141540134240027 ) 
3. PRADINA CAHYANING TYAS ( 141540134530056 ) 
4. MUJI SOLIH ASTUTI ( 141540134450048 ) 
5. EVI NURLUT FIANI ( 141540134250028 ) 
6. RIFAATUL MAHMUDAH ( 141540134560059 ) 
7. SITI APSOH ( 141540134650068 ) 
8. INDALIA NUPI HERAWAN ( 141540134330036 ) 
KELAS : 1B 
KELOMPOK : 5 
PRODI D3 KEBIDANAN 
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 
2014 
i
KATA PENGANTAR 
ii 
Assalamu’alaikum Wr. Wb. 
Dengan memanjatkan piji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa 
melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya kepada kita sekalian, sehingga dalam 
kehidupan kita dapat berkarya serta melaksanakan tugas dan kewajiban di bidang 
masing – masing. Semoga kita semua selalu mendapat petunjuk dan perlindungan 
– Nya sepanjang masa. Dan dalam pada itu dengan izin – Nya, Alhamdulillah niat 
dan tekad penyusun untuk menyelesaikan penyusunan “Makalah Anatomi 
Fisiologi Tentang Sistem Pernapasan” dapat tersusun dengan baik. 
Makalah ini di susun dengan bahasa yang sederhana berdasarkan berbagai 
literatur tertentu dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman mengenai teori 
yang di bahas. Kendati demikian, tak ada gading yang tak retak. Penyusun 
menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh 
karena itu penyusun terbuka dengan senang hati menerima kritik dan saran yang 
konstruktif dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. 
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua untuk 
kemajuan perkembangan Anatomi Dan Fisiologi. 
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. 
Purwokerto, 9 Oktober 2014
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... 
KATA PENGANTAR..................................................................................... 
DAFTAR ISI ................................................................................................... 
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 
1.2.Tujuan Penulisan ...................................................................................... 
1.3. Rumusan Masalah................................................................................... 
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 
2.1.Sistem Pernafasan ..................................................................................... 
a. Anatomi sistem pernafasan .................................................................. 
b. Proses inspirasi dan ekspirasi ............................................................. 
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 
2.2. Kesimpulan ............................................................................................. 
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 
iii
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. LATAR BELAKANG 
Mempelajari mata kuliah kebidanan dasar 1sangatlah penting karena 
ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi organ dan 
tubuh pada makhluk hidup yang saling terkait dengan manusia. 
Oleh karena itu muncullah ilmu kebidanan dasar yaitu suatu ilmu 
yang mempelajari tentang fungsi organ dalam tubuh manusia. Untuk itu 
dalam mempelajari mata kuliah kebidanan dasar satu harus faham tentang 
fungsi organ pada tubuh manusia, mulai dari pernafasan (Respirasi), Jantung 
(kardiovaskuler), Sistem sirkulasi, Sistem Pencernaan (Digesti) hingga 
pembuangan (Ekskresi). Dan semua sistem atau fungsi tersebut harus dalam 
keadaan seimbang atau homeostatis. Salah satu yang terpenting dalam 
beberapa sistem tersebut adalah sistem pernafasan dimana manusia setiap 
detiknya harus menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam 
hidupnya.. maka dari itu perlu mempelari meliputi apa saja organ-organ 
yang ada dalam sistem pernapasan dan apa fungsi dari masing-masing organ 
tersebut. 
B. Tujuan 
Adapun beberapa tujuan dan manfaat yang diperoleh dalam 
mempelajari sistem pernapasan. 
1. Memahami pengertian sistem pernapasan pada manusia 
2. Mengetahui organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan manusia 
beserta fungsi- fungsinya 
3. Memahami dan mengerti mekanisme sistem pernafasan 
4. Memahami fungsi sistem pernapasan 
5. Memahami dan mengerti kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan
2 
C. Perumusan Masalah 
Dalam mempelajari sistem pernapasan ada beberapa hal yang perlu 
dipahami dan dimengerti. Beberapa hal tersebut yakni 
1. Jelaskan pengertian sistem pernafasan. 
2. Jelaskan organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan beserta fungsinya 
3. Bagaimanakah mekanisme sistem pernapasan 
4. Jelaskan fungsi sistem pernafasan 
5. Jelaskan kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan
BAB I 
PENDAHULUAN 
3 
A. Anatomi Sistem Pernafasan 
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen 
dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses 
pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk 
pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan 
berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan 
udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses 
pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi 
pelepasan energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni 
saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan. 
Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) 
adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan 
tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini 
berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru. 
B. Organ pada sistem pernafasan 
Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.
4 
1. Hidung (Cavum Nasalis) 
Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung 
juga berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai 
alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru, 
dan sebagai indera penciuman. 
2. Tekak (Faring) 
Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke 
tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan 
(saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring 
disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan 
epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan 
epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam 
tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka 
sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.
5 
3. Tenggorokan (Trakea) 
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 
10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding 
tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut. 
 Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat. 
 Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea 
tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. 
Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung 
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan 
trakea tetap terbuka. 
 Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang 
menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan 
mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara. selanjutnya, debu 
dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju 
bagian belakang mulut. debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan 
dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda 
asing yang masuk bersama udara pernapasan. 
4. Cabang Tenggorokan (Bronkus) 
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya 
sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru 
kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar 
daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru 
kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir 
sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada 
dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus 
kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri 
bercabang menjadi dua bronkiolus.
6 
5. Bronkiolus 
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus 
bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan 
dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan 
tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus. 
6. Alveolus 
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur 
berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. 
Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler 
darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus. 
7. Paru-paru 
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut 
dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu 
paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga 
gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. 
Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan 
gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru 
(pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter. 
C. Proses Pernapasan pada manusia 
rongga hidung >faring > trakea >bronkus > paru-paru 
(bronkiolus dan alveolus). 
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang 
diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang 
hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara 
disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung. 
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas 
(naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx). 
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea,
dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran 
bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya 
berhubungan di alveolus di paru-paru. Udara yang diserap melalui alveoli 
akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis 
atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana 
darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya. 
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan 
dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena 
melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan 
berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang 
rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga 
dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya 
tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati 
saluran pernapasan. 
D. Jenis-jenis pernapasan pada manusia 
Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua jenis. Yaitu 
pernapasan dada dan pernapasan perut. 
1. Pernapasan Dada 
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot 
antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut. 
A. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk 
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada 
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang 
kaya oksigen masuk. 
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) 
berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru 
mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil 
dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru. 
7
B. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot 
antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang 
rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan 
di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, 
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> 
paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar 
dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru. 
8 
2. Pernapasan Perut 
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot 
diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut. 
C. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga 
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi 
lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya 
oksigen masuk. 
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari 
melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan 
udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> 
udara masuk 
D. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot 
diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk 
sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di 
dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga 
udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 
Otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali 
melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru 
lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
E. Gangguan Pada Sistem Pernapasan 
Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat 
mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan, penyakit, atau 
karena ulah manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan 
yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya 
proses pernapasan. 
1. Asma 
Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan 
saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal 
yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya seperti 
serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga. 
Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu penderita. 
Serangan asma juga dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan 
bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan 
meminum obat sebelum melakukan olah raga. 
9 
2. Bronkhitis 
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke 
paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan 
sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun 
(misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, 
bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada 
perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun. 
Infeksi berulang bisa juga merupakan akibat dari. 
3. Influenza 
Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh 
virus influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si 
penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan 
binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu.
Gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit 
kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa 
tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat 
menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian 
terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut. Masa penularan hingga 
terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan 
hewan atau orang yang influensa. Penderita dianjurkan agar mengasingkan 
diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa 
lebih sehat. 
10 
4. Flu burung 
Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang 
disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. 
Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar 
unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies 
lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia. Virus ini dapat 
menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan 
sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. 
Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang 
untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan 
mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga 
perlu dijaga. Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan 
yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus 
dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan 
mentah. Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan 
tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk 
mengurangi risiko penularan. 
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan 
pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat 
berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.
11 
5. Flu babi (Swine influenza) 
Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus 
Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang babi. Flu babi menginfeksi 
manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang 
bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan 
dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, 
kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang 
berakhir pada kematian. 
Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit 
pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga 
melaporkan buang air besar dan muntah-muntah. 
6. Asbestosis 
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi 
akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk 
jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan 
komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di 
dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat 
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru). 
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan 
parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk 
fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. 
Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat 
yang terhirup. 
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya 
setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru 
kehilangan elastisitasnya. 
7. Faringitis 
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang 
tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang
tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat 
daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif 
apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat 
dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong. 
12 
8. TBC 
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh 
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan 
bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam 
(BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 
24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi 
nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut 
sebagai Koch Pulmonum (KP). 
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar 
dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat 
penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal 
dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di 
dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada 
orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui 
pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC 
dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, 
ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, 
meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru. 
9. Emfisema 
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. 
Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. 
Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan 
dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya 
dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah 
penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini. 
Gejala umum emfisema: 
a. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan 
obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas. 
b. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa 
13 
dialami penderita emfisema. 
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah 
terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting. 
10. Kanker Paru-Paru 
Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan 
kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar 
ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung 
banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi 
selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan 
menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio 
aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan. 
Gejala umumnya : Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk 
berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis 
kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah 
tumbuh besar atau telah menyebar. 
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga 
banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung 
antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker. 
11. Pneumonia 
Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru 
(parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya 
disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri 
Mycoplasma pneumoniae.
Gejala umunya : Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna 
kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi. 
Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga 
daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu 
menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, 
makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur. 
Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya 
disembuhkan dengan meminum antibiotik. 
14 
F. SISTEM PERSYARFAN 
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh 
aktivitas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri 
atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak dan 
sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan 
sumsum tulang belakang dibungkus oleh selaput meningia yang melindungi 
sistem saraf halus, membawa pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis 
cairan yang disebut cairan serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil 
benturan dan guncangan. 
1. Otak 
Otak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga 
tengkorak. Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan. 
Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan 
mengendalikan tubuh bagian kiri. Hal ini terjadi karena pindah silang pada 
jalur-jalur spinal. ‘ 
Otak di bagi manjadi beberapa bagian : 
a. Otak Besar (cerebrum) 
Otak besar pada manusia dewasa memiliki volume sekitar ± 
1500 cm. Permukaan otak berlipat-lipat sehingga dapat memuat jutaan 
neuron. Bagian luar otak berisi neuron sehingga berwarna kelabu 
(substansia grissea). Sedangkan, otak bagian dalam berisi neurit dan
dendrit sehingga berwarna putih (substansia alba). Otak besar 
merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan kemauan. Selain 
itu, otak besar juga merupakan sumber semua kegiatan yang manusia 
sadari. Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu: 
1) bagian depan : pusat gerakan otot 
2) bagian tengah : pusat perkembangan ingatan dankecerdasan 
3) bagian samping : pusat pendengaran 
4) bagian belakang : pusat penglihatan 
15 
b. Otak Kecil (cerebelum) 
Otak kecil terletak di bawah otak besar, di dalam rongga 
tengkorak bagian belakang. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur 
keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan otot yang disadari. 
Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh suatu 
penghubung yang disebut jembatan varol, seperti otak besar. Bagian 
luar otak kecil (korteks) berwarna kelabu dan bagian dalam (medula) 
berwarna putih. 
c. Pons Batang Otak 
Pons berasal dari bahasa Latin yang berarti jembatan. Ini 
adalah bagian otak yang berupa serabut saraf yang menghubungkan 
dua belahan otak kecil (kiri dan kanan). Pons juga menghubungkan 
otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan varol berfungsi 
menghantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum. 
d. Sumsum lanjutan (medula oblongata) 
Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan di bawah 
otak besar, dan merupakan perpanjangan dari sumsum tulang 
belakang. Bagian dalamnya berisi neuron sehingga berwarna kelabu. 
Sedangkan, bagian luarnya berwarna putih karena berisi neurit dan 
dendrit. Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur pernapasan, 
gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.
e. Sumsum tulang belakang (medula spinalis) 
Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas-ruas 
tulang belakang. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam 
berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari 
ruas-ruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga 
menyelaputi sumsum tulang belakang. 
Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu: 
1) Pusat perantara antara susunan saraf tepi dan otak. 
2) Menghantarkan impuls menuju atau dari otak. 
3) Mengatur gerak refleks tubuh. 
Penampang melintang sumsum tulang belakang terlihat seperti 
gambar kupu-kupu dengan warna kelabu, berisi neuron. Rangsang 
disampaikan ke otot lewat serabut saraf sensorik. Sedangkan, tanggapan 
dari pusat ke efektor disampaikan lewat serabut saraf motorik. Serabut 
saraf tersebut terdapat di sumsum tulang belakang. 
16 
2. Sistem Saraf Tepi 
Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan sistem saraf 
tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi sistem saraf kepala (kranial). 
Sedangkan, sistem saraf tidak sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu saraf 
simpatik dan parasimpatik. 
a. Sistem Saraf Sadar 
Sistem saraf sadar (kraniospinal) merupakan saraf yang 
mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf sadar 
dibagi menjadi dua macam, yaitu kranial dan spinal. Sistem saraf kranial 
atau kepala disusun oleh 42 pasang saraf yang keluar dari otak. Saraf 
kranial berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala. 
Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari 
sumsum tulang belakang.
17 
b. Sistem Saraf Tidak Sadar 
1) Sistem saraf simpatis 
Sistem saraf simpatis terdiri atas serangkaian urat kembar 
berupa ganglion-ganglion yang tersebar di beberapa daerah, seperti 
daerah leher, daerah dada, daerah pinggang, dan daerah 
pelvis. Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot 
jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh darah, dan semua alat-alat 
dalam, seperti lambung, pankreas,dan usus. Selain itu, merangsang 
serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat dan mempertahankan 
tonus semua otot, termasuk tonus otot sadar. 
Fungsi Saraf Simpatis : 
• memperbesar pupil 
• menghambat aliran ludah 
• mempercepat denyut jantung 
• mengecilkan bronkus 
• menghambat sekresi kelenjar pencernaan 
• menghambat kontraksi kandung kemih Otak 
2) Sistem saraf parasimpatis 
Susunan saraf parasimpatis berupa jaringan susunan saraf 
yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di 
seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatis memiliki fungsi kebalikan 
dari saraf simpatis. 
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal 
dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ 
yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan 
masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga 
membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion 
disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion 
disebut urat saraf post ganglion.
Fungsi sistem saraf simpatis dan parasimpatis selalu 
berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatis terdiri dari 
keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya ditambah 
dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung. 
Fungsi Saraf Parasimpatis : 
• mengecilkan pupil 
• menstimulasi aliran ludah 
• memperlambat denyut jantung 
• membesarkan bronkus 
• menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan 
• mengerutkan kantung kemih 
3. Refleks-Refleks Sederhana dan Kompleks 
Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa 
kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung dengan cepat. Gerak refleks 
terjadi tidak disadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. 
Contoh gerak refleks seperti mengangkat tangan ketika terkena api, 
mengangkat kaki ketika tertusuk duri, berkedip ketika ada benda asing 
yang masuk ke mata, bersin serta batuk. 
18
Urutan perambatan impuls pada gerak refleks yaitu: Stimulus pada 
organ reseptor => sel saraf sensorik => sel penghubung (asosiasi) pada 
sumsum tulang belakang => sel saraf motorik => respon pada organ 
efektor. 
Jalan pintas pada gerak refleks yang memungkinkan terjadinya 
gerakan dengan cepat disebut lengkung refleks. Macam gerak refleks yaitu 
refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Refleks otak terjadi 
apabila saraf penghubung (asosiasi) terdapat di dalam otak, seperti gerak 
mengedip atau mempersempit pupil pada saat ada cahaya yang masuk ke 
mata. Refleks sumsum tulang belakang terjadi apabila sel saraf penghubung 
terdapat di dalam sumsum tulang belakang seperti refleks pada lutut. 
Ciri gerak refleks yaitu: 
1. Dapat diramalkan jika rangsangannya sama 
2. Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut 
3. Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu 
4. Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui 
19 
impuls 
5. Spontan, tidak dipelajarai dulu 
6. Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku hewan 
7. Respon terus menerus dapat menyebabkan kelelahan. 
Macam-macam Gerak Refleks 
Refleks Spinal (pada sumsum tulang belakang) 
Bila dipisahkan dari bagian otak lainnya, med spin mampu 
memediasi sejumlah refleks, somatik dan autonomik. Dasar morfologis 
refleks saraf umumnya disebut arkus refleks, yang dalam bentuknya yang 
paling sederhana tersusun atas: 
 reseptor, yang bereaksi terhadap stimulus; 
 penghantar eferen, yang membawa impuls ke “pusat refleks” 
(Penghantar aferen adalah serabut sensorik aferen, yang kebanyakan 
mempunyai badan sel diganglion spinal atau kranial);
 “Pusat refleks”, tempat pesan aferen dari reseptor berkumpul dengan 
impuls aferen dari reseptor lainnya, atau dengan aferen dari sumber 
lain, yang mungkin mengubah pengaruh impuls aferen dari reseptor; 
 penghantar eferen, yaitu serabut saraf yang menuju ke efektor; 
 efektor, yang menghasilkan reaksi, yang mungkin adalah otot, kelenjar 
atau vasa darah, atau mungkin melibatkan beberapa komponen itu.baca 
selengkapnya… Refleks sangat bervariasi, dari yang sangat kompleks, 
misalnya refleks menelan, yang melibatkan berbagai efektor; sampai 
yang paling sederhana. 
Salah satu jenis dari refleks spinal adalah refleks somatik. Refleks 
fleksor adalah yang responnya adalah fleksi anggota badan. Stimulus yang 
paling poten adalah noksiseptif, dan hasilnya adalah tarikan anggota badan 
(withdrawal reflex). Pada refleks lain ada ekstensi anggota badan, 
misalnya pada crossed extensor reflex yang mungkin menyertai refleks 
fleksor. Masih ada lagi refleks yang lebih kompleks, misalnya scratch 
reflex. Semua refleks tersebut biasanya melibatkan beberapa otot, dan 
respon refleksnya mungkin berbagai macam tergantung pada keadaan 
(jenis dan tempat pengenaan stimulus, intensitas stimulus, pengenaan 
stimulus lain secara bersamaan, dll). Arkus refleks semacam ini sangat 
kompleks. Refleks lain adalah stretch reflex, yaitu kontraksi satu otot 
karena diregangkan. Ini merupakan refleks elementer yang mungkin 
terjadi di semua otot. Stretch refleks menjadi dasar banyak sekali postural 
reflex, yang secara garis besar bertujuan untuk menjaga sikap tubuh yang 
benar, dan menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan, baik itu karena 
daya dari luar atau disebabkan karena gerak yang dilakukan oleh 
organisme. 
Refleks Cerebellar (melibatkan otak kecil) 
Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri 
atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan 
sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja 
otot dan rangka. Sumsum lanjutan, medula oblongata membentuk bagian 
20
bawah batang otak, berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, 
misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat 
pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip. 
Refleks Superficial 
Refleks superfisial atau refleks plantar dan abdominal diawali oleh 
stimulasi kutan. Refleks ini membutuhkan lengkung refleks korda dan 
jalur kortikospinal. Contoh dari refleks superficial adalah: 
 Refleks dinding perut : goresan dinding perut daerah epigastrik, supra 
umbilikal, umbilikal, intra umbilikal dari lateral ke medial. Respon : 
kontraksi dinding perut 
 Refleks Cremaster : goresan pada kulit paha sebelah medial dari atas 
ke bawah. Respon : elevasi testes ipsilateral. 
 Refleks Gluteal : goresan atau tusukan pada daerah gluteal. Respon : 
gerakan reflektorik otot gluteal ipsilateral 
21 
Refleks Visceral 
Refleks Visceral Refleks ini sering disebut juga Refleks otonom 
karena sering melibatkan organ internal tubuh. Beberapa refleks visceral, 
seperti urinasi dan defekasi, merupakan refleks spinal yang bisa terjadi 
tanpa input dari otak. Meskipun begitu, refleks spinal juga sering 
dimodulasi oleh excitatory atau inhibitory signal dari otak yang dibawa 
oleh jaras descending dari pusat otak yang lebih tinggi. Misal, urinasi 
dapat diinisiasi secara sadar dengan kesadaran atau bisa juga dihambat 
oleh stress dan emosi, seperti dengan adanya orang lain (sindrom bashful 
bladder). 
Refleks visceral lain diintegrasikan di otak , khususnya di 
hipotalamus, thalamus dan batang otak. Daerah ini berisi pusat koordinasi 
yang dibutuhkan untuk menjaga homeostatis seperti detak jantung, 
tekanan darah, nafas, makan, keseimbangan air dan menjaga temperatur. 
Di sini juga ada pusat refleks seperti salivating, muntah, bersin, batuk, 
menelan, dan tersendak.
Salah satu tipe reflex otonom yang menarik adalah konversi 
stimulus emosional ke respon visceral. Sistem Limbic, yang merupakan 
tempat operasi primitif seperti sex, takut, marah, agresif dan lapar, disebut 
sebagai “visceral brain” karena pengaruhnya dalam refleks emosional. 
Contoh lain adalah folikel rambut yang tertarik saat seseorang merasa 
takut. 
22
BAB III 
PENUTUP 
23 
A. KESIMPULAN 
Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang 
berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan 
karbondioksida melalui paru-paru. Pernapasan adalah suatu proses yang 
terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karena sistem 
pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. 
Jenis pernapasan ada 2, yaitu sbb : 
Pernapasan Dada 
adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. 
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut: 
 Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk 
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada 
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya 
oksigen masuk. 
 Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot 
antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk 
sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam 
rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara 
dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 
Pernapasan Perut 
adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya 
dapat dibedakan sebagai berikut: 
 Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga 
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi 
lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen 
masuk. 
 Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot 
diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga 
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga
dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam 
rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 
24
DAFTAR PUSTAKA 
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernapasan 
Pratiwi D.A Dra. dkk, penerbit erlangga buku biologi SMA, Jakarta 2006. 
25

More Related Content

What's hot

Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalDestu Ayu Hapsari
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Fhyter DrifacHy DrimeTana
 
Rangkuman menstruasi
Rangkuman menstruasiRangkuman menstruasi
Rangkuman menstruasiRefli Maulana
 
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilanBahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilandesiaulia7
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursingCahya
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamSeptian Muna Barakati
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptTYASLARASATI
 
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...pjj_kemenkes
 
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...aulia rahmah
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiUmmiBalqis1
 
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...pjj_kemenkes
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanRarasati Aningsih
 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISyifaARN
 

What's hot (20)

Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
Sistem Perkemihan
Sistem PerkemihanSistem Perkemihan
Sistem Perkemihan
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
 
Rangkuman menstruasi
Rangkuman menstruasiRangkuman menstruasi
Rangkuman menstruasi
 
fungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrinfungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrin
 
Paradigma kebidanan
Paradigma kebidananParadigma kebidanan
Paradigma kebidanan
 
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilanBahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
Bahan ajar 2 biokimia hormon dalam kehamilan
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
 
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
 
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasi
 
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
 
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASI
 

Viewers also liked

Viewers also liked (16)

Makalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasanMakalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasan
 
Makalah respirasi
Makalah respirasiMakalah respirasi
Makalah respirasi
 
Anatomi dan fisiologi sistem persyarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persyarafanAnatomi dan fisiologi sistem persyarafan
Anatomi dan fisiologi sistem persyarafan
 
Pernapasan 01
Pernapasan 01 Pernapasan 01
Pernapasan 01
 
BUKU DARAS FIQH MAWARIS
BUKU DARAS FIQH MAWARISBUKU DARAS FIQH MAWARIS
BUKU DARAS FIQH MAWARIS
 
fisiologi sistem integumen - Unija.com
fisiologi sistem integumen - Unija.comfisiologi sistem integumen - Unija.com
fisiologi sistem integumen - Unija.com
 
Fisiologi Pernafasan
Fisiologi PernafasanFisiologi Pernafasan
Fisiologi Pernafasan
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
 
Makalah respirasi
Makalah respirasiMakalah respirasi
Makalah respirasi
 
Makalah kebugaran jasmani
Makalah kebugaran jasmaniMakalah kebugaran jasmani
Makalah kebugaran jasmani
 
Makalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusiaMakalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusia
 
Pengantar anatomi fisiologi manusia
Pengantar anatomi fisiologi manusiaPengantar anatomi fisiologi manusia
Pengantar anatomi fisiologi manusia
 
Makalah anatomi sistem respirasi.
Makalah anatomi sistem respirasi.Makalah anatomi sistem respirasi.
Makalah anatomi sistem respirasi.
 
Pemberdayaan organisasi kepemudaan
Pemberdayaan organisasi kepemudaanPemberdayaan organisasi kepemudaan
Pemberdayaan organisasi kepemudaan
 
Manajemen stres
Manajemen stresManajemen stres
Manajemen stres
 
Sistem respirasi manusia
Sistem respirasi  manusiaSistem respirasi  manusia
Sistem respirasi manusia
 

Similar to Sistem Pernafasan

Buku ajar siswa 01
Buku ajar siswa 01Buku ajar siswa 01
Buku ajar siswa 01Sutikah Tika
 
Buku siswa hal 122 143
Buku siswa hal 122 143Buku siswa hal 122 143
Buku siswa hal 122 143Sutikah Tika
 
ASKEP Flu Burung & Babi
ASKEP Flu Burung & BabiASKEP Flu Burung & Babi
ASKEP Flu Burung & Babivjdova
 
Askep flu burung dan flu babi,,
Askep flu burung dan flu babi,,Askep flu burung dan flu babi,,
Askep flu burung dan flu babi,,vjdova
 
Askep Flu Burung & Babi
Askep Flu Burung & BabiAskep Flu Burung & Babi
Askep Flu Burung & Babivjdova
 
Sistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada ManusiaSistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada ManusiaRamadhan Karawang
 
Buku Sistem Respirasi
Buku Sistem RespirasiBuku Sistem Respirasi
Buku Sistem Respirasibabyoctopus
 
sitem pernapasan kelompok 2
sitem pernapasan kelompok 2sitem pernapasan kelompok 2
sitem pernapasan kelompok 2dianapujiatie
 
2. anatomi sistem pernapasan
2. anatomi sistem pernapasan2. anatomi sistem pernapasan
2. anatomi sistem pernapasanSuryahusadha
 
yg ini KKPMT I tugas makalah termin respirasi
yg ini KKPMT I tugas makalah termin respirasiyg ini KKPMT I tugas makalah termin respirasi
yg ini KKPMT I tugas makalah termin respirasiAnnisaa Wafa Syahida
 
24497132 makalah-pernafasan
24497132 makalah-pernafasan24497132 makalah-pernafasan
24497132 makalah-pernafasanDha Sugaluh
 
Prinsip pemenuhan kebutuhan oksigen akbid paramata raha
Prinsip pemenuhan kebutuhan oksigen akbid paramata rahaPrinsip pemenuhan kebutuhan oksigen akbid paramata raha
Prinsip pemenuhan kebutuhan oksigen akbid paramata rahaOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Sistem Pernafasan (20)

Makalah sistem pernapasan 7
Makalah sistem pernapasan 7Makalah sistem pernapasan 7
Makalah sistem pernapasan 7
 
Makalah sistem pernapasan 12
Makalah sistem pernapasan 12Makalah sistem pernapasan 12
Makalah sistem pernapasan 12
 
Makalah sistem pernapasan 13
Makalah sistem pernapasan 13Makalah sistem pernapasan 13
Makalah sistem pernapasan 13
 
Buku ajar siswa 01
Buku ajar siswa 01Buku ajar siswa 01
Buku ajar siswa 01
 
Buku siswa hal 122 143
Buku siswa hal 122 143Buku siswa hal 122 143
Buku siswa hal 122 143
 
Makalah respirasi
Makalah respirasiMakalah respirasi
Makalah respirasi
 
ASKEP Flu Burung & Babi
ASKEP Flu Burung & BabiASKEP Flu Burung & Babi
ASKEP Flu Burung & Babi
 
Askep flu burung dan flu babi,,
Askep flu burung dan flu babi,,Askep flu burung dan flu babi,,
Askep flu burung dan flu babi,,
 
Askep Flu Burung & Babi
Askep Flu Burung & BabiAskep Flu Burung & Babi
Askep Flu Burung & Babi
 
Sistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada ManusiaSistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada Manusia
 
Buku Sistem Respirasi
Buku Sistem RespirasiBuku Sistem Respirasi
Buku Sistem Respirasi
 
Makalah respirasi
Makalah respirasiMakalah respirasi
Makalah respirasi
 
Makalah sistem pernapasan 10
Makalah sistem pernapasan 10Makalah sistem pernapasan 10
Makalah sistem pernapasan 10
 
sitem pernapasan kelompok 2
sitem pernapasan kelompok 2sitem pernapasan kelompok 2
sitem pernapasan kelompok 2
 
2. anatomi sistem pernapasan
2. anatomi sistem pernapasan2. anatomi sistem pernapasan
2. anatomi sistem pernapasan
 
yg ini KKPMT I tugas makalah termin respirasi
yg ini KKPMT I tugas makalah termin respirasiyg ini KKPMT I tugas makalah termin respirasi
yg ini KKPMT I tugas makalah termin respirasi
 
24497132 makalah-pernafasan
24497132 makalah-pernafasan24497132 makalah-pernafasan
24497132 makalah-pernafasan
 
Sistem Respirasi
Sistem Respirasi Sistem Respirasi
Sistem Respirasi
 
Makalah sistem pernapasan 4
Makalah sistem pernapasan 4Makalah sistem pernapasan 4
Makalah sistem pernapasan 4
 
Prinsip pemenuhan kebutuhan oksigen akbid paramata raha
Prinsip pemenuhan kebutuhan oksigen akbid paramata rahaPrinsip pemenuhan kebutuhan oksigen akbid paramata raha
Prinsip pemenuhan kebutuhan oksigen akbid paramata raha
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

Sistem Pernafasan

  • 1. MAKALAH KEBIDANAN DASAR 1 SISTEM PERNAFASAN DAN SISTEM SARAF Dosen Pengampu Mariah Ulfah, S.ST, M.Kes DISUSUN OLEH : 1. EUIS NOVIYANI ( 141540134220025) 2. EVI NURBAETI ( 141540134240027 ) 3. PRADINA CAHYANING TYAS ( 141540134530056 ) 4. MUJI SOLIH ASTUTI ( 141540134450048 ) 5. EVI NURLUT FIANI ( 141540134250028 ) 6. RIFAATUL MAHMUDAH ( 141540134560059 ) 7. SITI APSOH ( 141540134650068 ) 8. INDALIA NUPI HERAWAN ( 141540134330036 ) KELAS : 1B KELOMPOK : 5 PRODI D3 KEBIDANAN STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014 i
  • 2. KATA PENGANTAR ii Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan piji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya kepada kita sekalian, sehingga dalam kehidupan kita dapat berkarya serta melaksanakan tugas dan kewajiban di bidang masing – masing. Semoga kita semua selalu mendapat petunjuk dan perlindungan – Nya sepanjang masa. Dan dalam pada itu dengan izin – Nya, Alhamdulillah niat dan tekad penyusun untuk menyelesaikan penyusunan “Makalah Anatomi Fisiologi Tentang Sistem Pernapasan” dapat tersusun dengan baik. Makalah ini di susun dengan bahasa yang sederhana berdasarkan berbagai literatur tertentu dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman mengenai teori yang di bahas. Kendati demikian, tak ada gading yang tak retak. Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penyusun terbuka dengan senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua untuk kemajuan perkembangan Anatomi Dan Fisiologi. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Purwokerto, 9 Oktober 2014
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... KATA PENGANTAR..................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1.2.Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1.3. Rumusan Masalah................................................................................... BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2.1.Sistem Pernafasan ..................................................................................... a. Anatomi sistem pernafasan .................................................................. b. Proses inspirasi dan ekspirasi ............................................................. BAB III PENUTUP ....................................................................................... 2.2. Kesimpulan ............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG Mempelajari mata kuliah kebidanan dasar 1sangatlah penting karena ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi organ dan tubuh pada makhluk hidup yang saling terkait dengan manusia. Oleh karena itu muncullah ilmu kebidanan dasar yaitu suatu ilmu yang mempelajari tentang fungsi organ dalam tubuh manusia. Untuk itu dalam mempelajari mata kuliah kebidanan dasar satu harus faham tentang fungsi organ pada tubuh manusia, mulai dari pernafasan (Respirasi), Jantung (kardiovaskuler), Sistem sirkulasi, Sistem Pencernaan (Digesti) hingga pembuangan (Ekskresi). Dan semua sistem atau fungsi tersebut harus dalam keadaan seimbang atau homeostatis. Salah satu yang terpenting dalam beberapa sistem tersebut adalah sistem pernafasan dimana manusia setiap detiknya harus menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam hidupnya.. maka dari itu perlu mempelari meliputi apa saja organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan dan apa fungsi dari masing-masing organ tersebut. B. Tujuan Adapun beberapa tujuan dan manfaat yang diperoleh dalam mempelajari sistem pernapasan. 1. Memahami pengertian sistem pernapasan pada manusia 2. Mengetahui organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan manusia beserta fungsi- fungsinya 3. Memahami dan mengerti mekanisme sistem pernafasan 4. Memahami fungsi sistem pernapasan 5. Memahami dan mengerti kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan
  • 5. 2 C. Perumusan Masalah Dalam mempelajari sistem pernapasan ada beberapa hal yang perlu dipahami dan dimengerti. Beberapa hal tersebut yakni 1. Jelaskan pengertian sistem pernafasan. 2. Jelaskan organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan beserta fungsinya 3. Bagaimanakah mekanisme sistem pernapasan 4. Jelaskan fungsi sistem pernafasan 5. Jelaskan kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan
  • 6. BAB I PENDAHULUAN 3 A. Anatomi Sistem Pernafasan Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan. Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru. B. Organ pada sistem pernafasan Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.
  • 7. 4 1. Hidung (Cavum Nasalis) Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman. 2. Tekak (Faring) Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.
  • 8. 5 3. Tenggorokan (Trakea) Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.  Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.  Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.  Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara. selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut. debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan. 4. Cabang Tenggorokan (Bronkus) Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
  • 9. 6 5. Bronkiolus Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus. 6. Alveolus Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus. 7. Paru-paru Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter. C. Proses Pernapasan pada manusia rongga hidung >faring > trakea >bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus). Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung. Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx). Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea,
  • 10. dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru. Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya. Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan. D. Jenis-jenis pernapasan pada manusia Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua jenis. Yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. 1. Pernapasan Dada Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut. A. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru. 7
  • 11. B. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru. 8 2. Pernapasan Perut Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut. C. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk D. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. Otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
  • 12. E. Gangguan Pada Sistem Pernapasan Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan, penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan. 1. Asma Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya seperti serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga. Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu penderita. Serangan asma juga dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga. 9 2. Bronkhitis Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa juga merupakan akibat dari. 3. Influenza Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu.
  • 13. Gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut. Masa penularan hingga terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau orang yang influensa. Penderita dianjurkan agar mengasingkan diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih sehat. 10 4. Flu burung Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia. Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga. Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah. Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan. Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.
  • 14. 11 5. Flu babi (Swine influenza) Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah. 6. Asbestosis Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru). Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup. Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya. 7. Faringitis Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang
  • 15. tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong. 12 8. TBC Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP). Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru. 9. Emfisema Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
  • 16. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini. Gejala umum emfisema: a. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas. b. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa 13 dialami penderita emfisema. Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting. 10. Kanker Paru-Paru Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan. Gejala umumnya : Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar. Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker. 11. Pneumonia Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
  • 17. Gejala umunya : Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi. Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur. Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik. 14 F. SISTEM PERSYARFAN Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh aktivitas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh selaput meningia yang melindungi sistem saraf halus, membawa pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis cairan yang disebut cairan serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil benturan dan guncangan. 1. Otak Otak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga tengkorak. Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Hal ini terjadi karena pindah silang pada jalur-jalur spinal. ‘ Otak di bagi manjadi beberapa bagian : a. Otak Besar (cerebrum) Otak besar pada manusia dewasa memiliki volume sekitar ± 1500 cm. Permukaan otak berlipat-lipat sehingga dapat memuat jutaan neuron. Bagian luar otak berisi neuron sehingga berwarna kelabu (substansia grissea). Sedangkan, otak bagian dalam berisi neurit dan
  • 18. dendrit sehingga berwarna putih (substansia alba). Otak besar merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan kemauan. Selain itu, otak besar juga merupakan sumber semua kegiatan yang manusia sadari. Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu: 1) bagian depan : pusat gerakan otot 2) bagian tengah : pusat perkembangan ingatan dankecerdasan 3) bagian samping : pusat pendengaran 4) bagian belakang : pusat penglihatan 15 b. Otak Kecil (cerebelum) Otak kecil terletak di bawah otak besar, di dalam rongga tengkorak bagian belakang. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan otot yang disadari. Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh suatu penghubung yang disebut jembatan varol, seperti otak besar. Bagian luar otak kecil (korteks) berwarna kelabu dan bagian dalam (medula) berwarna putih. c. Pons Batang Otak Pons berasal dari bahasa Latin yang berarti jembatan. Ini adalah bagian otak yang berupa serabut saraf yang menghubungkan dua belahan otak kecil (kiri dan kanan). Pons juga menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan varol berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum. d. Sumsum lanjutan (medula oblongata) Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan di bawah otak besar, dan merupakan perpanjangan dari sumsum tulang belakang. Bagian dalamnya berisi neuron sehingga berwarna kelabu. Sedangkan, bagian luarnya berwarna putih karena berisi neurit dan dendrit. Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur pernapasan, gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.
  • 19. e. Sumsum tulang belakang (medula spinalis) Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas-ruas tulang belakang. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari ruas-ruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga menyelaputi sumsum tulang belakang. Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu: 1) Pusat perantara antara susunan saraf tepi dan otak. 2) Menghantarkan impuls menuju atau dari otak. 3) Mengatur gerak refleks tubuh. Penampang melintang sumsum tulang belakang terlihat seperti gambar kupu-kupu dengan warna kelabu, berisi neuron. Rangsang disampaikan ke otot lewat serabut saraf sensorik. Sedangkan, tanggapan dari pusat ke efektor disampaikan lewat serabut saraf motorik. Serabut saraf tersebut terdapat di sumsum tulang belakang. 16 2. Sistem Saraf Tepi Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi sistem saraf kepala (kranial). Sedangkan, sistem saraf tidak sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik. a. Sistem Saraf Sadar Sistem saraf sadar (kraniospinal) merupakan saraf yang mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu kranial dan spinal. Sistem saraf kranial atau kepala disusun oleh 42 pasang saraf yang keluar dari otak. Saraf kranial berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala. Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
  • 20. 17 b. Sistem Saraf Tidak Sadar 1) Sistem saraf simpatis Sistem saraf simpatis terdiri atas serangkaian urat kembar berupa ganglion-ganglion yang tersebar di beberapa daerah, seperti daerah leher, daerah dada, daerah pinggang, dan daerah pelvis. Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh darah, dan semua alat-alat dalam, seperti lambung, pankreas,dan usus. Selain itu, merangsang serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat dan mempertahankan tonus semua otot, termasuk tonus otot sadar. Fungsi Saraf Simpatis : • memperbesar pupil • menghambat aliran ludah • mempercepat denyut jantung • mengecilkan bronkus • menghambat sekresi kelenjar pencernaan • menghambat kontraksi kandung kemih Otak 2) Sistem saraf parasimpatis Susunan saraf parasimpatis berupa jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatis memiliki fungsi kebalikan dari saraf simpatis. Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
  • 21. Fungsi sistem saraf simpatis dan parasimpatis selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatis terdiri dari keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung. Fungsi Saraf Parasimpatis : • mengecilkan pupil • menstimulasi aliran ludah • memperlambat denyut jantung • membesarkan bronkus • menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan • mengerutkan kantung kemih 3. Refleks-Refleks Sederhana dan Kompleks Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung dengan cepat. Gerak refleks terjadi tidak disadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh gerak refleks seperti mengangkat tangan ketika terkena api, mengangkat kaki ketika tertusuk duri, berkedip ketika ada benda asing yang masuk ke mata, bersin serta batuk. 18
  • 22. Urutan perambatan impuls pada gerak refleks yaitu: Stimulus pada organ reseptor => sel saraf sensorik => sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang => sel saraf motorik => respon pada organ efektor. Jalan pintas pada gerak refleks yang memungkinkan terjadinya gerakan dengan cepat disebut lengkung refleks. Macam gerak refleks yaitu refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Refleks otak terjadi apabila saraf penghubung (asosiasi) terdapat di dalam otak, seperti gerak mengedip atau mempersempit pupil pada saat ada cahaya yang masuk ke mata. Refleks sumsum tulang belakang terjadi apabila sel saraf penghubung terdapat di dalam sumsum tulang belakang seperti refleks pada lutut. Ciri gerak refleks yaitu: 1. Dapat diramalkan jika rangsangannya sama 2. Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut 3. Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu 4. Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui 19 impuls 5. Spontan, tidak dipelajarai dulu 6. Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku hewan 7. Respon terus menerus dapat menyebabkan kelelahan. Macam-macam Gerak Refleks Refleks Spinal (pada sumsum tulang belakang) Bila dipisahkan dari bagian otak lainnya, med spin mampu memediasi sejumlah refleks, somatik dan autonomik. Dasar morfologis refleks saraf umumnya disebut arkus refleks, yang dalam bentuknya yang paling sederhana tersusun atas:  reseptor, yang bereaksi terhadap stimulus;  penghantar eferen, yang membawa impuls ke “pusat refleks” (Penghantar aferen adalah serabut sensorik aferen, yang kebanyakan mempunyai badan sel diganglion spinal atau kranial);
  • 23.  “Pusat refleks”, tempat pesan aferen dari reseptor berkumpul dengan impuls aferen dari reseptor lainnya, atau dengan aferen dari sumber lain, yang mungkin mengubah pengaruh impuls aferen dari reseptor;  penghantar eferen, yaitu serabut saraf yang menuju ke efektor;  efektor, yang menghasilkan reaksi, yang mungkin adalah otot, kelenjar atau vasa darah, atau mungkin melibatkan beberapa komponen itu.baca selengkapnya… Refleks sangat bervariasi, dari yang sangat kompleks, misalnya refleks menelan, yang melibatkan berbagai efektor; sampai yang paling sederhana. Salah satu jenis dari refleks spinal adalah refleks somatik. Refleks fleksor adalah yang responnya adalah fleksi anggota badan. Stimulus yang paling poten adalah noksiseptif, dan hasilnya adalah tarikan anggota badan (withdrawal reflex). Pada refleks lain ada ekstensi anggota badan, misalnya pada crossed extensor reflex yang mungkin menyertai refleks fleksor. Masih ada lagi refleks yang lebih kompleks, misalnya scratch reflex. Semua refleks tersebut biasanya melibatkan beberapa otot, dan respon refleksnya mungkin berbagai macam tergantung pada keadaan (jenis dan tempat pengenaan stimulus, intensitas stimulus, pengenaan stimulus lain secara bersamaan, dll). Arkus refleks semacam ini sangat kompleks. Refleks lain adalah stretch reflex, yaitu kontraksi satu otot karena diregangkan. Ini merupakan refleks elementer yang mungkin terjadi di semua otot. Stretch refleks menjadi dasar banyak sekali postural reflex, yang secara garis besar bertujuan untuk menjaga sikap tubuh yang benar, dan menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan, baik itu karena daya dari luar atau disebabkan karena gerak yang dilakukan oleh organisme. Refleks Cerebellar (melibatkan otak kecil) Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan rangka. Sumsum lanjutan, medula oblongata membentuk bagian 20
  • 24. bawah batang otak, berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip. Refleks Superficial Refleks superfisial atau refleks plantar dan abdominal diawali oleh stimulasi kutan. Refleks ini membutuhkan lengkung refleks korda dan jalur kortikospinal. Contoh dari refleks superficial adalah:  Refleks dinding perut : goresan dinding perut daerah epigastrik, supra umbilikal, umbilikal, intra umbilikal dari lateral ke medial. Respon : kontraksi dinding perut  Refleks Cremaster : goresan pada kulit paha sebelah medial dari atas ke bawah. Respon : elevasi testes ipsilateral.  Refleks Gluteal : goresan atau tusukan pada daerah gluteal. Respon : gerakan reflektorik otot gluteal ipsilateral 21 Refleks Visceral Refleks Visceral Refleks ini sering disebut juga Refleks otonom karena sering melibatkan organ internal tubuh. Beberapa refleks visceral, seperti urinasi dan defekasi, merupakan refleks spinal yang bisa terjadi tanpa input dari otak. Meskipun begitu, refleks spinal juga sering dimodulasi oleh excitatory atau inhibitory signal dari otak yang dibawa oleh jaras descending dari pusat otak yang lebih tinggi. Misal, urinasi dapat diinisiasi secara sadar dengan kesadaran atau bisa juga dihambat oleh stress dan emosi, seperti dengan adanya orang lain (sindrom bashful bladder). Refleks visceral lain diintegrasikan di otak , khususnya di hipotalamus, thalamus dan batang otak. Daerah ini berisi pusat koordinasi yang dibutuhkan untuk menjaga homeostatis seperti detak jantung, tekanan darah, nafas, makan, keseimbangan air dan menjaga temperatur. Di sini juga ada pusat refleks seperti salivating, muntah, bersin, batuk, menelan, dan tersendak.
  • 25. Salah satu tipe reflex otonom yang menarik adalah konversi stimulus emosional ke respon visceral. Sistem Limbic, yang merupakan tempat operasi primitif seperti sex, takut, marah, agresif dan lapar, disebut sebagai “visceral brain” karena pengaruhnya dalam refleks emosional. Contoh lain adalah folikel rambut yang tertarik saat seseorang merasa takut. 22
  • 26. BAB III PENUTUP 23 A. KESIMPULAN Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru. Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Jenis pernapasan ada 2, yaitu sbb : Pernapasan Dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:  Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.  Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. Pernapasan Perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:  Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.  Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga
  • 27. dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 24
  • 28. DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernapasan Pratiwi D.A Dra. dkk, penerbit erlangga buku biologi SMA, Jakarta 2006. 25