Makalah ini membahas tentang sistem pernapasan dan sistem saraf pada manusia. Terdapat delapan penulis yang menyusun makalah ini. Makalah ini membahas tentang anatomi sistem pernapasan, organ-organ yang terlibat, proses pernapasan, dan jenis-jenis pernapasan.
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Sistem Pernafasan
1. MAKALAH KEBIDANAN DASAR 1
SISTEM PERNAFASAN DAN SISTEM SARAF
Dosen Pengampu Mariah Ulfah, S.ST, M.Kes
DISUSUN OLEH :
1. EUIS NOVIYANI ( 141540134220025)
2. EVI NURBAETI ( 141540134240027 )
3. PRADINA CAHYANING TYAS ( 141540134530056 )
4. MUJI SOLIH ASTUTI ( 141540134450048 )
5. EVI NURLUT FIANI ( 141540134250028 )
6. RIFAATUL MAHMUDAH ( 141540134560059 )
7. SITI APSOH ( 141540134650068 )
8. INDALIA NUPI HERAWAN ( 141540134330036 )
KELAS : 1B
KELOMPOK : 5
PRODI D3 KEBIDANAN
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2014
i
2. KATA PENGANTAR
ii
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan piji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya kepada kita sekalian, sehingga dalam
kehidupan kita dapat berkarya serta melaksanakan tugas dan kewajiban di bidang
masing – masing. Semoga kita semua selalu mendapat petunjuk dan perlindungan
– Nya sepanjang masa. Dan dalam pada itu dengan izin – Nya, Alhamdulillah niat
dan tekad penyusun untuk menyelesaikan penyusunan “Makalah Anatomi
Fisiologi Tentang Sistem Pernapasan” dapat tersusun dengan baik.
Makalah ini di susun dengan bahasa yang sederhana berdasarkan berbagai
literatur tertentu dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman mengenai teori
yang di bahas. Kendati demikian, tak ada gading yang tak retak. Penyusun
menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh
karena itu penyusun terbuka dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
konstruktif dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua untuk
kemajuan perkembangan Anatomi Dan Fisiologi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Purwokerto, 9 Oktober 2014
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................
1.2.Tujuan Penulisan ......................................................................................
1.3. Rumusan Masalah...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
2.1.Sistem Pernafasan .....................................................................................
a. Anatomi sistem pernafasan ..................................................................
b. Proses inspirasi dan ekspirasi .............................................................
BAB III PENUTUP .......................................................................................
2.2. Kesimpulan .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
iii
4. BAB I
PENDAHULUAN
1
A. LATAR BELAKANG
Mempelajari mata kuliah kebidanan dasar 1sangatlah penting karena
ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi organ dan
tubuh pada makhluk hidup yang saling terkait dengan manusia.
Oleh karena itu muncullah ilmu kebidanan dasar yaitu suatu ilmu
yang mempelajari tentang fungsi organ dalam tubuh manusia. Untuk itu
dalam mempelajari mata kuliah kebidanan dasar satu harus faham tentang
fungsi organ pada tubuh manusia, mulai dari pernafasan (Respirasi), Jantung
(kardiovaskuler), Sistem sirkulasi, Sistem Pencernaan (Digesti) hingga
pembuangan (Ekskresi). Dan semua sistem atau fungsi tersebut harus dalam
keadaan seimbang atau homeostatis. Salah satu yang terpenting dalam
beberapa sistem tersebut adalah sistem pernafasan dimana manusia setiap
detiknya harus menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam
hidupnya.. maka dari itu perlu mempelari meliputi apa saja organ-organ
yang ada dalam sistem pernapasan dan apa fungsi dari masing-masing organ
tersebut.
B. Tujuan
Adapun beberapa tujuan dan manfaat yang diperoleh dalam
mempelajari sistem pernapasan.
1. Memahami pengertian sistem pernapasan pada manusia
2. Mengetahui organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan manusia
beserta fungsi- fungsinya
3. Memahami dan mengerti mekanisme sistem pernafasan
4. Memahami fungsi sistem pernapasan
5. Memahami dan mengerti kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan
5. 2
C. Perumusan Masalah
Dalam mempelajari sistem pernapasan ada beberapa hal yang perlu
dipahami dan dimengerti. Beberapa hal tersebut yakni
1. Jelaskan pengertian sistem pernafasan.
2. Jelaskan organ-organ yang ada dalam sistem pernapasan beserta fungsinya
3. Bagaimanakah mekanisme sistem pernapasan
4. Jelaskan fungsi sistem pernafasan
5. Jelaskan kelainan serta penyakit pada sistem pernapasan
6. BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Anatomi Sistem Pernafasan
Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen
dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses
pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk
pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan
berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan
udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses
pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi
pelepasan energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni
saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.
Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract)
adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan
tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini
berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
B. Organ pada sistem pernafasan
Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.
7. 4
1. Hidung (Cavum Nasalis)
Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung
juga berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai
alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru,
dan sebagai indera penciuman.
2. Tekak (Faring)
Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke
tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan
(saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring
disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan
epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan
epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam
tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka
sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.
8. 5
3. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih
10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk bronkus. Dinding
tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea
tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C.
Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan
trakea tetap terbuka.
Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang
menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan
mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara. selanjutnya, debu
dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju
bagian belakang mulut. debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan
dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda
asing yang masuk bersama udara pernapasan.
4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya
sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru
kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar
daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru
kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir
sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada
dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus
kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri
bercabang menjadi dua bronkiolus.
9. 6
5. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus
bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan
dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan
tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
6. Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur
berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah.
Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler
darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
7. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut
dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu
paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga
gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah.
Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan
gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru
(pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.
C. Proses Pernapasan pada manusia
rongga hidung >faring > trakea >bronkus > paru-paru
(bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang
diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang
hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat masuk, udara
disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas
(naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea,
10. dari sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran
bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya
berhubungan di alveolus di paru-paru. Udara yang diserap melalui alveoli
akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis
atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana
darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan
dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena
melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan
berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang
rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga
dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya
tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati
saluran pernapasan.
D. Jenis-jenis pernapasan pada manusia
Jenis-jenis pernapasan pada manusia dibagi menjadi dua jenis. Yaitu
pernapasan dada dan pernapasan perut.
1. Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot
antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
A. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang
kaya oksigen masuk.
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal)
berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru
mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
7
11. B. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang
rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan
di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun -->
paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar
dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
8
2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot
diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
C. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi
lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya
oksigen masuk.
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari
melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan
udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar -->
udara masuk
D. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk
sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di
dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga
udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali
melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru
lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
12. E. Gangguan Pada Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat
mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan, penyakit, atau
karena ulah manusia itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan
yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan terganggunya
proses pernapasan.
1. Asma
Asma adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan
saluran pernapasan akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal
yang dapat memicu timbulnya serangan asma diantaranya seperti
serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu penderita.
Serangan asma juga dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan
bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan
meminum obat sebelum melakukan olah raga.
9
2. Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke
paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan
sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun
(misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut,
bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada
perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.
Infeksi berulang bisa juga merupakan akibat dari.
3. Influenza
Influenza atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si
penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan
binatang mamalia seperti babi dan orang utan juga dapat terserang flu.
13. Gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit
kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa
tidak enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat
menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian
terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut. Masa penularan hingga
terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan
hewan atau orang yang influensa. Penderita dianjurkan agar mengasingkan
diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa
lebih sehat.
10
4. Flu burung
Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia.
Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar
unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies
lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia. Virus ini dapat
menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan
sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi.
Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang
untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan
mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga
perlu dijaga. Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan
yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus
dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan
mentah. Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan
tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk
mengurangi risiko penularan.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan
pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat
berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.
14. 11
5. Flu babi (Swine influenza)
Flu babi adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus
Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang babi. Flu babi menginfeksi
manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang
bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan
dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi,
kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang
berakhir pada kematian.
Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit
pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga
melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.
6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi
akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk
jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan
komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di
dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat
menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan
parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk
fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya.
Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat
yang terhirup.
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya
setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru
kehilangan elastisitasnya.
7. Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang
tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang
15. tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat
daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif
apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat
dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.
12
8. TBC
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan
bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam
(BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal
24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi
nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut
sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar
dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat
penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal
dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di
dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada
orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui
pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC
dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak,
ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain,
meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
9. Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus.
Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru.
Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan
dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya
dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
16. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah
penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala umum emfisema:
a. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan
obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
b. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa
13
dialami penderita emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah
terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
10. Kanker Paru-Paru
Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan
kanker lainnya. Kanker dapat tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar
ke bagian lain. Penyebab utamanya adalah asap rokok yang mengandung
banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi
selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada sel saluran napas dan
menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah radiasi radio
aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala umumnya : Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk
berdarah, mudah lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis
kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah
tumbuh besar atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga
banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung
antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
11. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru
(parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya
disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri
Mycoplasma pneumoniae.
17. Gejala umunya : Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna
kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga
daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu
menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan,
makan makanan bergizi atau berolahraga secara teratur.
Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya
disembuhkan dengan meminum antibiotik.
14
F. SISTEM PERSYARFAN
Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh
aktivitas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri
atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak dan
sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan
sumsum tulang belakang dibungkus oleh selaput meningia yang melindungi
sistem saraf halus, membawa pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis
cairan yang disebut cairan serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil
benturan dan guncangan.
1. Otak
Otak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga
tengkorak. Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan.
Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan
mengendalikan tubuh bagian kiri. Hal ini terjadi karena pindah silang pada
jalur-jalur spinal. ‘
Otak di bagi manjadi beberapa bagian :
a. Otak Besar (cerebrum)
Otak besar pada manusia dewasa memiliki volume sekitar ±
1500 cm. Permukaan otak berlipat-lipat sehingga dapat memuat jutaan
neuron. Bagian luar otak berisi neuron sehingga berwarna kelabu
(substansia grissea). Sedangkan, otak bagian dalam berisi neurit dan
18. dendrit sehingga berwarna putih (substansia alba). Otak besar
merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan kemauan. Selain
itu, otak besar juga merupakan sumber semua kegiatan yang manusia
sadari. Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
1) bagian depan : pusat gerakan otot
2) bagian tengah : pusat perkembangan ingatan dankecerdasan
3) bagian samping : pusat pendengaran
4) bagian belakang : pusat penglihatan
15
b. Otak Kecil (cerebelum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar, di dalam rongga
tengkorak bagian belakang. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur
keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan otot yang disadari.
Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh suatu
penghubung yang disebut jembatan varol, seperti otak besar. Bagian
luar otak kecil (korteks) berwarna kelabu dan bagian dalam (medula)
berwarna putih.
c. Pons Batang Otak
Pons berasal dari bahasa Latin yang berarti jembatan. Ini
adalah bagian otak yang berupa serabut saraf yang menghubungkan
dua belahan otak kecil (kiri dan kanan). Pons juga menghubungkan
otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan varol berfungsi
menghantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum.
d. Sumsum lanjutan (medula oblongata)
Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan di bawah
otak besar, dan merupakan perpanjangan dari sumsum tulang
belakang. Bagian dalamnya berisi neuron sehingga berwarna kelabu.
Sedangkan, bagian luarnya berwarna putih karena berisi neurit dan
dendrit. Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur pernapasan,
gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.
19. e. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas-ruas
tulang belakang. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam
berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari
ruas-ruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga
menyelaputi sumsum tulang belakang.
Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu:
1) Pusat perantara antara susunan saraf tepi dan otak.
2) Menghantarkan impuls menuju atau dari otak.
3) Mengatur gerak refleks tubuh.
Penampang melintang sumsum tulang belakang terlihat seperti
gambar kupu-kupu dengan warna kelabu, berisi neuron. Rangsang
disampaikan ke otot lewat serabut saraf sensorik. Sedangkan, tanggapan
dari pusat ke efektor disampaikan lewat serabut saraf motorik. Serabut
saraf tersebut terdapat di sumsum tulang belakang.
16
2. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan sistem saraf
tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi sistem saraf kepala (kranial).
Sedangkan, sistem saraf tidak sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu saraf
simpatik dan parasimpatik.
a. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar (kraniospinal) merupakan saraf yang
mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf sadar
dibagi menjadi dua macam, yaitu kranial dan spinal. Sistem saraf kranial
atau kepala disusun oleh 42 pasang saraf yang keluar dari otak. Saraf
kranial berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala.
Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari
sumsum tulang belakang.
20. 17
b. Sistem Saraf Tidak Sadar
1) Sistem saraf simpatis
Sistem saraf simpatis terdiri atas serangkaian urat kembar
berupa ganglion-ganglion yang tersebar di beberapa daerah, seperti
daerah leher, daerah dada, daerah pinggang, dan daerah
pelvis. Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot
jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh darah, dan semua alat-alat
dalam, seperti lambung, pankreas,dan usus. Selain itu, merangsang
serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat dan mempertahankan
tonus semua otot, termasuk tonus otot sadar.
Fungsi Saraf Simpatis :
• memperbesar pupil
• menghambat aliran ludah
• mempercepat denyut jantung
• mengecilkan bronkus
• menghambat sekresi kelenjar pencernaan
• menghambat kontraksi kandung kemih Otak
2) Sistem saraf parasimpatis
Susunan saraf parasimpatis berupa jaringan susunan saraf
yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di
seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatis memiliki fungsi kebalikan
dari saraf simpatis.
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal
dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ
yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan
masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga
membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion
disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion
disebut urat saraf post ganglion.
21. Fungsi sistem saraf simpatis dan parasimpatis selalu
berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatis terdiri dari
keseluruhan “nervus vagus” bersama cabang-cabangnya ditambah
dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.
Fungsi Saraf Parasimpatis :
• mengecilkan pupil
• menstimulasi aliran ludah
• memperlambat denyut jantung
• membesarkan bronkus
• menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
• mengerutkan kantung kemih
3. Refleks-Refleks Sederhana dan Kompleks
Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa
kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung dengan cepat. Gerak refleks
terjadi tidak disadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak.
Contoh gerak refleks seperti mengangkat tangan ketika terkena api,
mengangkat kaki ketika tertusuk duri, berkedip ketika ada benda asing
yang masuk ke mata, bersin serta batuk.
18
22. Urutan perambatan impuls pada gerak refleks yaitu: Stimulus pada
organ reseptor => sel saraf sensorik => sel penghubung (asosiasi) pada
sumsum tulang belakang => sel saraf motorik => respon pada organ
efektor.
Jalan pintas pada gerak refleks yang memungkinkan terjadinya
gerakan dengan cepat disebut lengkung refleks. Macam gerak refleks yaitu
refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Refleks otak terjadi
apabila saraf penghubung (asosiasi) terdapat di dalam otak, seperti gerak
mengedip atau mempersempit pupil pada saat ada cahaya yang masuk ke
mata. Refleks sumsum tulang belakang terjadi apabila sel saraf penghubung
terdapat di dalam sumsum tulang belakang seperti refleks pada lutut.
Ciri gerak refleks yaitu:
1. Dapat diramalkan jika rangsangannya sama
2. Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut
3. Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu
4. Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui
19
impuls
5. Spontan, tidak dipelajarai dulu
6. Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku hewan
7. Respon terus menerus dapat menyebabkan kelelahan.
Macam-macam Gerak Refleks
Refleks Spinal (pada sumsum tulang belakang)
Bila dipisahkan dari bagian otak lainnya, med spin mampu
memediasi sejumlah refleks, somatik dan autonomik. Dasar morfologis
refleks saraf umumnya disebut arkus refleks, yang dalam bentuknya yang
paling sederhana tersusun atas:
reseptor, yang bereaksi terhadap stimulus;
penghantar eferen, yang membawa impuls ke “pusat refleks”
(Penghantar aferen adalah serabut sensorik aferen, yang kebanyakan
mempunyai badan sel diganglion spinal atau kranial);
23. “Pusat refleks”, tempat pesan aferen dari reseptor berkumpul dengan
impuls aferen dari reseptor lainnya, atau dengan aferen dari sumber
lain, yang mungkin mengubah pengaruh impuls aferen dari reseptor;
penghantar eferen, yaitu serabut saraf yang menuju ke efektor;
efektor, yang menghasilkan reaksi, yang mungkin adalah otot, kelenjar
atau vasa darah, atau mungkin melibatkan beberapa komponen itu.baca
selengkapnya… Refleks sangat bervariasi, dari yang sangat kompleks,
misalnya refleks menelan, yang melibatkan berbagai efektor; sampai
yang paling sederhana.
Salah satu jenis dari refleks spinal adalah refleks somatik. Refleks
fleksor adalah yang responnya adalah fleksi anggota badan. Stimulus yang
paling poten adalah noksiseptif, dan hasilnya adalah tarikan anggota badan
(withdrawal reflex). Pada refleks lain ada ekstensi anggota badan,
misalnya pada crossed extensor reflex yang mungkin menyertai refleks
fleksor. Masih ada lagi refleks yang lebih kompleks, misalnya scratch
reflex. Semua refleks tersebut biasanya melibatkan beberapa otot, dan
respon refleksnya mungkin berbagai macam tergantung pada keadaan
(jenis dan tempat pengenaan stimulus, intensitas stimulus, pengenaan
stimulus lain secara bersamaan, dll). Arkus refleks semacam ini sangat
kompleks. Refleks lain adalah stretch reflex, yaitu kontraksi satu otot
karena diregangkan. Ini merupakan refleks elementer yang mungkin
terjadi di semua otot. Stretch refleks menjadi dasar banyak sekali postural
reflex, yang secara garis besar bertujuan untuk menjaga sikap tubuh yang
benar, dan menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan, baik itu karena
daya dari luar atau disebabkan karena gerak yang dilakukan oleh
organisme.
Refleks Cerebellar (melibatkan otak kecil)
Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri
atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan
sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja
otot dan rangka. Sumsum lanjutan, medula oblongata membentuk bagian
20
24. bawah batang otak, berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis,
misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat
pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.
Refleks Superficial
Refleks superfisial atau refleks plantar dan abdominal diawali oleh
stimulasi kutan. Refleks ini membutuhkan lengkung refleks korda dan
jalur kortikospinal. Contoh dari refleks superficial adalah:
Refleks dinding perut : goresan dinding perut daerah epigastrik, supra
umbilikal, umbilikal, intra umbilikal dari lateral ke medial. Respon :
kontraksi dinding perut
Refleks Cremaster : goresan pada kulit paha sebelah medial dari atas
ke bawah. Respon : elevasi testes ipsilateral.
Refleks Gluteal : goresan atau tusukan pada daerah gluteal. Respon :
gerakan reflektorik otot gluteal ipsilateral
21
Refleks Visceral
Refleks Visceral Refleks ini sering disebut juga Refleks otonom
karena sering melibatkan organ internal tubuh. Beberapa refleks visceral,
seperti urinasi dan defekasi, merupakan refleks spinal yang bisa terjadi
tanpa input dari otak. Meskipun begitu, refleks spinal juga sering
dimodulasi oleh excitatory atau inhibitory signal dari otak yang dibawa
oleh jaras descending dari pusat otak yang lebih tinggi. Misal, urinasi
dapat diinisiasi secara sadar dengan kesadaran atau bisa juga dihambat
oleh stress dan emosi, seperti dengan adanya orang lain (sindrom bashful
bladder).
Refleks visceral lain diintegrasikan di otak , khususnya di
hipotalamus, thalamus dan batang otak. Daerah ini berisi pusat koordinasi
yang dibutuhkan untuk menjaga homeostatis seperti detak jantung,
tekanan darah, nafas, makan, keseimbangan air dan menjaga temperatur.
Di sini juga ada pusat refleks seperti salivating, muntah, bersin, batuk,
menelan, dan tersendak.
25. Salah satu tipe reflex otonom yang menarik adalah konversi
stimulus emosional ke respon visceral. Sistem Limbic, yang merupakan
tempat operasi primitif seperti sex, takut, marah, agresif dan lapar, disebut
sebagai “visceral brain” karena pengaruhnya dalam refleks emosional.
Contoh lain adalah folikel rambut yang tertarik saat seseorang merasa
takut.
22
26. BAB III
PENUTUP
23
A. KESIMPULAN
Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang
berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan
karbondioksida melalui paru-paru. Pernapasan adalah suatu proses yang
terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karena sistem
pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Jenis pernapasan ada 2, yaitu sbb :
Pernapasan Dada
adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya
oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk
sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam
rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara
dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Pernapasan Perut
adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut:
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi
lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen
masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga
27. dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam
rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
24