SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep
Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran Ketuhanan
Kegiatan Belajar I
1.	 Menjelaskan pandangan Santo Agustinus,
Thomas Aquinos, Descartes, Immanuel Kant,
Hegel dan Schleiermacher mengenai konsep
Ketuhanan
2.	 Menjelaskan perbedaan antara aliran ketu-
hanan yang satu dengan aliran yang lain.
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
1.	 Pandangan para filosuf mengenai konsep
Ketuhanan
2.	 Perbedaan antara aliran Ketuhanan
POKOK
Materi
Setelah mempelajari KB 2 anda diharapkan dapat
memahami pandangan para filosuf mengenai
konsep ketuhanan dan perbedaan antara aliran
ketuhanan yang satu dengan aliran ketuhanan
yang lain.
TUJUAN
Pembelajaran Umum
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test FormatifKembali ke :
Saudara mahasiswa, anda tentu pernah
mendengan istilah filsafat. Sekarang
tuliskan yang anda ketahui tentang
ilmu filsafat pada kolom berikut ini:
1.	 Pandangan parafilosufmengenai
konsep ketuhanan yaitu:
Kami yakin anda telah memiliki
keyakinan (agama) tersendiri tentang
Tuhan. Pandangan anda belum tentu
sama dengan pandangan para filosuf-
filosuf berikut ini, jika benar, maka
anggaplah uraian berikut sebagai
pengetahuann yang akan memperkaya
khasanah pengetahuan anda. Hal
ini tentu akan sangat bermanfaat
bagi anda dalam memberikan
layanan terhadap pasien anda yang
keyakinannya bermacam-macam.
Secara ringkas pandangan para filosuf
tentang konsep ketuhanan pelajari
uraian berikut ini:
Santo Agustinus
Menurut Santo Agustinus, Tuhan
ada dengan melihat sejarah dari
drama penciptaan, yang melibatkan
Tuhan dan manusia. Selain itu, beliau
mengungkapkan bahwa Tuhan
didefinisikan dari sifat-sifatnya; maha
tahu, maha hadir, kekal, pencipta
segala sesuatu.
Selanjutnya seorang filosuf Thomas
Aquinos, mengatakan bahwa manusia
bisa menemukan Tuhan lewat lima cara
yaitu:
1)	Gerak, bahwa segala sesuatu
bergerak, setiap gerakan pasti
ada yang menggerakkan,
namun pasti ada sesuatu yang
menggerakkan sesuatu yang
lain, namun tidak digerakkan
oleh sesuatu yang lain, Dialah
Tuhan
2)	Sebab Akibat, bahwa setiap
akibat mempunyai sebabnya,
namun ada penyebab yang
tidak diakibatkan, Dialah sebab
pertama, Tuhan.
3)	Keniscayaan, bahwa di dunia
ini ada hal-hal yang bisa ada
Uraian Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test FormatifKembali ke :
dan ada yang bisa tidak ada
(contohnya adalah benda-
benda yang dahulu ada ternyata
ada yang musnah, namun
ada juga yang dulu tidak ada
ternyata sekarang ada), namun
ada yang selalu ada (niscaya)
Dialah Tuhan
4)	Pembuktian berdasarkan
derajat atau gradus melalui
perbandingan, bahwa dari sifat-
sifat yang ada di dunia (yang
baik-baik) ternyata ada yang
paling baik yang tidak ada
tandingannya (sifat Tuhan yang
serba maha) Dialah Tuhan.
5)	Penyelenggaraan, bahwa
segala ciptaan berakal budi
mempunyai tujuan yang terarah
menuju yang terbaik, semua itu
pastilah ada yang mengaturnya,
Dialah Tuhan.
Descartes
Langkah awal yang digunakan
oleh Descartes untuk mencapai
keyakinan adalah kita harus melihat
apakah kita dapat ragu pada segala
hal atau tidak. Ragu terhadap
memori ingatan, pada penentuan
indera dan persepsi, terhadap
eksistensi dunia dan terhadap
wujud ragawi orang tersebut.
Descartes mengatakan bahwa “Aku
berfikir, karena itu Aku ada” adalah
sedemikian kukuh dan niscaya,
sehingga kaum Skeptis tidak lagi
dapat menggoyahkannya. Postulat
“Aku berpikir atau Aku ragu”, yakni
apabila seorang meragukan segala
sesuatu, ia tetap tidak akan pernah
meragukan keberadaan dirinya
sendiri. Mengingat keraguan tidak
bermakna tanpa peragu, maka
keberadaan manusia peragu dan
pemikir adalah sesuatu yang tidak
bisa diragukan. Kebenaran tentang
aku yang meragukan ini bagi
Descartes merupakan kepastian.
Karena aku mengerti hal itu dengan
‘jelas dan khas’ (clear and distinc).
Aku ada, aku eksis; pernyataan
ini merupakan sebuah keyakinan.
Oleh karena itu, aku ada sejatinya
menunjuk kepada satu maujud
yang berpikir. 
Argumen Descartes dalam
membuktikan wujud Tuhan ada
dua. Pertama, dengan menerima
pandangan di atas yang bersandar
pada metode skeptiknya. Dia
menganggap dirinya sebagai
maujud yang tidak sempurna.
Dengan demikian ia menerima
bahwa wujud Tuhan merupakan
wujud yang sempurna. Descartes
berpandangan bahwa memikirkan
satu wujud yang sempurna, hanya
dapat bersumber dari satu wujud
yang sempurna; thus Tuhan sebagai
sumber wujud tersebut haruslah
wujud. Argumen yang merupakan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test FormatifKembali ke :
argumen kosmologikal ini secara
asasi bersandar pada prinsip filsafat
Skolastik yang berdiri di atas ukuran
realitas tersebut yang terdapat
pada sebab juga terdapat pada
akibatnya. Artinya apabila satu
pikiran sempurna, dalam keadaan
ini sebabnya juga akan sempurna.
Argumen kedua, popular sebagai
argumen ontologis yang juga
berkaitan dengan prinsip filsafat
Skolastik.
Dalam pandangan dunia
Descartes, Tuhan adalah dzat
nir-batas dan abadi serta tidak
berubah dan mandiri, mahatahu
dan omnipotency, dimana aku
dan segala sesuatu yang lain
yang maujud adalah akibat dan
makhluk-Nya. Argumen ontologi
Descartes dituangkan dengan
uraian yang lebih jelas, sebagai
berikut:“Dengan melalui analisa
yang sederhana kita ketahui bahwa
segitiga secara niscaya mempunyai
tiga sudut dan tiga siku. Maka
gambarkanlah Tuhan dalam diri
kalian dengan cara yang demikian
pula. Dzat Tuhan kita definisikan
sebagai kesempurnaan mutlak.
Pada hakikatnya kesempurnaan
mutlak adalah sebuah majemuk
dari seluruh kesempurnaan yang
bisa digambarkan. Tetapi wujud
merupakan sebuah kesempurnaan.
Oleh karena itu kesempurnaan
mutlak apabila tidak mempunyai
wujud, berarti bukan mutlak. Dan
konklusinya: wujud mempunyai
keterkaitan dengan kesempurnaan
sebagaimana  mestinya segitiga
yang mempunyai keterkaitan
dengan tiga sudut dan tiga sikunya
Immanuel Kant
Ajaran Kant tentang Allah ditemui
dalam hukum moralnya melalui
beberapa tahap: 1) Allah adalah
suara hati, 2) Allah adalah tujuan
moralitas, 3) Allah adalah pribadi
yang menjamin bahwa orang yang
bertindak baik demi kewajiban
moral akan mengalami kebahagiaan
sempurna.
Menurut Kant ada tiga jalan untuk
membuktikan adanya Allah di luar
spekulasi belaka:
1)	 dimulai dari menganalisa
pengalaman kemudian menemui
kualitas dari sense dunia kita,
lalu meningkat menjadi bukum
kausalitas mencapai penyebab
di luar dunia.
2)	 berdasar hal pertama, kita masih
pada tataran pengalaman yang
tidak bisa dijelaskan.
3)	 di luar konsep-konsep itu,
manusia memiliki a priori
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test FormatifKembali ke :
dalam rasionya, dan itu menjadi
penyebab yang memang ada.
Lalu dari usaha dari pengalaman
dianalisa dengan a priori (pemikiran
awal sebelum membutktikan
sesuatu) dalam otak kita, kita
membagi tiga bentuk definisi atas
pengalaman; Psikologi-teologi,
kosmologi dan ontologi. Dari hal
yang dialami (empiris) menuju
transendensi; bahwa manusia
hanya akan berspekulasi saja. Kritik
Kant terhadap Thomas Aquinas
juga mengenai hal-hal spekulatif,
padahal Allah nyata adanya. Di sini
Kant kemudian mengakui bahwa
Allah sebagai pemberi a priori
dan pengalaman itu sendiri tidak
terdapat dalam baik pengalaman
maupun a priori, namun melampaui
hal itu.
Hegel
Ajaran yang terkenal dari
Hegel adalah dialektika, di mana
ada dua hal berbeda (bahkan
kontras) yang bertemu dan
membentuk hal baru. Pertama,
Hegel membedakan antara rasio
murni sebagai kesadaran manusia,
namun ada yang lebih dari itu yaitu
intelek. Menuruy Hegel, intelek
senantiasa mengerjakan kinerja
rasio dan intelektualitas sehingga
dialektika terus terjadi. Kedua, Roh
Absolut adalah intelek itu bekerja
dan menyatakan dirinya dalam
proses sejarah manusia. Pekerjaan
Roh itu dapat mencapai tujuannya
dalam alam semesta ketika terjadi
dialektika antara subjek dan objek,
antara yang terbatas dan tidak
terbatas, dan yang paling bisa
dimengerti adalah antara yang
imanen dan transenden.
Dari peristiwa-peristiwa itu
maka Allah menurut Hegel dapat
diartikandalamtigatahap:1)Segala
sesuatu yang terjadi dalam sejarah
adalah proses perjalanan Roh
(Allah) yang menemukan dirinya
sendiri 2) Melalui manusia dengan
kesadarannya, Roh itu menemukan
dirinya 3) Terjadi keselarasan arah
gerak manusia dan arah gerak Roh
dalam emansipasi dan kebebasan
manusia. Oleh karena itu, Roh
akan memakai nama “Akal budi”.
Schleiermacher
Schleiermacher adalah
penganut Kant, namun baginya
Allah lebih baik tidak ditelusuri
dengan metafisika belaka, namun
perlu dihayati kehadirannya, yaitu
dengan kontemplasi. Baginya, Allah
yang tidak bisa ditangkap inderawi
tidak bisa juga dilacak dengan
rasio murni. Istilah yang dipakai
oleh Schleiermacher untuk Allah
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test FormatifKembali ke :
adalah “Sang Universum”. Jika Kant
mengenal Allah sebagai pemberi
hukum moral yang melampaui
rasionya, Schleiermacher
menganggap Allah yang dimaksud
Kant tidak memadai dalam
kehidupan manusia, sebab Allah
hanya pemberi ganjaran kepada
orang yang baik dan penghukum
orang yang kurang baik. Sebab
Allah, bagi Schleiermacher tidak
mungkin memberi hukuman kekal
kepada manusia lantaran ia tidak
sempurna, hal ini dikarenakan
bahwa manusia diciptakan Allah
bukan agar ia sempurna, melainkan
agar ia berikhtiar mencapai
kesempurnaan itu.
Scleiermacher mendekati
Allah bukan dari teori spekulatif,
bukan dengan pendekatan moral-
praktis, melainkan pendekatan
intuitif-batin, dalam bahasanya
melalui kontemplasi dan perasaan.
“Di sinilah agama merenungkan
Sang Universum, di dalam
caranya mengekspresikan diri
dan tindakannya, agama ingin
mendengarkan bisikan suara
Sang Universum itu dengan
khidmat.” Agama adalah Sang
Universum sendiri. Sang Universum
ditangkap dari alam dunia yang
mamanifestasikannya. Namun alam
dunia bukanlah Sang Universum
yang berdiri sendiri, namun tetap
memanifestasikan alam.
Pembedaan ini melaui dua
tahap; 1) Alam adalah wahyu
Allah, dan ditangkap oleh sanubari
manusia, 2) wahyu yang lebih tinggi
dan lebih baik adalah manusia,
dimana menurut Schleiermacher
manusia tidak terbagi-bagi dan
tidak terbatas, namun bereksistensi.
Dalam aktivitas umat manusia
itulah Allah menyatakan diri, alam
diresapi oleh Yang Ilahi. Namun
manusia bukanlah Allah sendiri.
Maka tugas agama adalah mencari
menemukan Allah yang ada di
luar dirinya. Agama harus tinggal
dengan pengalaman-pengalaman
langsung untuk mencari Allah dan
mencari keterhubungannya secara
menyeluruh, bukan berfilosofi.
2.	 Perbedaan Antara Aliran
Ketuhanan
Saudara mahasiswa, dari KB 1
telah dijelaskan bahwa ada beberapa
aliran ketuhanan yang dianut oleh
umat manusia di dunia, yaitu teisme,
ateisme, deisme dan panteisme. Dari
beberapa aliran ketuhanan tersebut,
terdapat perbedaannya, yaitu:
Secara prinsip antara teisme dan
deisme sangat berbeda. Teisme
beranggapan bahwa Tuhan adalah
transenden dan immanen, sedangkan
deisme berpandangan bahwa Tuhan
setelah menciptakan alam ini kemudian
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test FormatifKembali ke :
membiarkannya secara mekanis
berjalan sendiri tanpa ada campur
tangan Tuhan lagi. Transenden adalah
sesuatu yang di luar batas pengetahuan
dan kesanggupan manusia normal
yang menunjukkan kepada kebesaran,
keagungan Tuhan. Tuhan yang
imanen berarti Tuhan berada di dalam
struktur alam semesta serta turut serta
mengambil bagian dalam proses-
proses kehidupan manusia.
Letak perbedaan antara Teisme dan
Panteisme. Dalam Teisme Tuhan adalah
zat yang personal yang menciptakan
alam, maka Tuhan dengan alam tidak
sama, sebab Tuhan adalah pencipta
dan alam adalah hasil ciptaan-Nya,
tetapi Panteisme menganggap Tuhan
adalah kesatuan umum (impersonal),
yang mengungkapkan dirinya dalam
alam. Dalam Panteisme segala sesuatu
adalah Tuhan, tidak satu pun yang tidak
tercakup didalam-Nya dan tidak satu
pun yang bisa berada tanpa Tuhan.
Wahdat al- wujud (kesatuan wujud)
yang dikemukakan oleh al-‘Arabi.
Antara paham Wahdat al- wujud
dan Panteisme, disamping memiliki
persamaan juga ada perbedaan. Dalam
Panteisme alam adalah Tuhan dan
Tuhan adalah alam, sedangkan dalam
Wahdat al- wujud; alam bukan Tuhan,
tetapi bagian dari Tuhan. Konsep
Panteisme yang paling kuno terdapat
dalam agama Hindu. Agama Hindu
hanya mengakui satu realitas yang
tertinggi, yaitu Brahman. Brahman
adalah Tuhan yang tidak dapat
dilihat dengan mata, diraba dengan
tangan, didengar dengan telinga, dan
diucapkan dengan lidah.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test FormatifKembali ke :
Pandangan para filsafat ketuhanan
seperti Santo Agustinus, Thomas
Aquinos, Descartes, Immanuel
Kant, Hegel dan Schleiermacher
memang terdapat perbedaan. Namun
pada dasarnya filsafat ketuhanan
mengajarkan manusia mengenal
tuhan melalui akal pikiran semata-
mata yanag kemudian kebenarannya
didapati sesuai dengan wahyu (kitab
suci).
	Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test FormatifKembali ke :
Test Formatif
Untuk mengukur seberapa jauh tingkat pemahaman anda terhadap materi
yang baru saja anda pelajari, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam
kertas tersendiri:
1.	 Manusia bisa menemukan Tuhan melalui gerak. Dia berpendapat bahwa
segala sesuatu bergerak, setiap gerakan pasti ada yang menggerakkan,
namun pasti ada sesuatu yang menggerakkan sesuatu yang lain, namun
tidak digerakkan oleh sesuatu yang lain, Dialah Tuhan. Konsep ini
disampaikan oleh:
a.	 Santo Agustinus
b.	 Thomas Aquinos
c.	 Descartes
d.	 Immanuel Kant
2.	 Langkah awal yang digunakan untuk mencapai keyakinan adalah kita
harus melihat apakah kita dapat ragu pada segala hal atau tidak. Hal ini
dikemukakan oleh:
a.	 Santo Agustinus
b.	Thomas Aquinos
c.	 Descartes
d.	Immanuel Kant
3.	 Sebab Allah, bagi Schleiermacher tidak mungkin memberi hukuman kekal
kepada manusia lantaran ia tidak sempurna, hal ini dikarenakan bahwa
manusia diciptakan Allah bukan agar ia sempurna, melainkan agar ia
berikhtiar mencapai kesempurnaan itu.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test FormatifKembali ke :
a.	 Descartes
b.	Immanuel Kant
c.	 Hegel
d.	Schleiermacher
4.	 Salah satu jalan untuk membuktikan adanya Allah yaitu dengan dimulai
dari menganalisa pengalaman kemudian menemui kualitas dari sense dunia
kita, lalu meningkat menjadi bukum kausalitas mencapai penyebab di luar
dunia. Hal ini merupakan pendapat dari:
a.	 Thomas Aquinos
b.	 Descartes
c.	 Immanuel Kant
d.	 Hegel
5.	 Segala sesuatu yang terjadi dalam sejarah adalah proses perjalanan Roh
(Allah) yang menemukan dirinya sendiri. Filosuf yang mengatakan ini
adalah:
a.	 Thomas Aquinos
b.	 Descartes
c.	 Immanuel Kant
d.	 Hegel
6.	 Di dunia ini ada hal-hal yang bisa ada dan ada yang bisa tidak ada,
namun ada yang selalu ada (niscaya) Dialah Tuhan. Pandangan ini
merupakan pandangan seorang filosuf:
a.	 Santo Agustinus
b.	Thomas Aquinos
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
11Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test FormatifKembali ke :
c.	 Descartes
d.	Immanuel Kant
7.	 Anda telah mempelajari beberapa aliran ketuhanan. Apa letak perbedaan
antara aliran teisme dan deisme?
a.	 Teisme beranggapan bahwa Tuhan adalah transenden
b.	 Deisme beranggapan bahwa Tuhan adalah immanen
c.	 Teisme beranggapan bahwa Tuhan adalah transenden dan immanen
d.	 Deisme beranggapan bahwa Tuhan adalah transenden dan immanen
8.	 Dalam Teisme Tuhan adalah zat yang personal yang menciptakan alam.
Apa perbedaannya dengan panteisme?
a.	 Tidak satu pun yang bisa berada tanpa Tuhan.
b.	 Tuhan adalah immanen
c.	 Tuhan adalah trasenden
d.	 Tuhan adalah satu
9.	 Dalam Islam terdapat pemahaman yang sama dengan panteisme. Ini
dikenal dengan nama:
a.	 Wahdat Al-Wujud
b.	 Al- Qidam
c.	 Al- Baqo
d.	 Al-Qiyam
10.	Perbedaan pandangan pada soal no. 9 adalah:
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12Pendahuluan		Uraian Materi		Rangkuman		Test FormatifKembali ke :
a.	 Dalam Panteisme alam adalah Tuhan, sedangkan dalam Wahdat al-
wujud; alam bukan Tuhan
b.	 Dalam Panteisme Tuhan adalah alam, sedangkan dalam Wahdat al-
wujud; alam bagian dari Tuhan
c.	 Dalam Panteisme alam bukan Tuhan, tetapi bagian dari Tuhan,
sedangkan dalam Wahdat al- wujud; alam adalah Tuhan dan Tuhan
adalah alam
d.	 Dalam Panteisme alam adalah Tuhan dan Tuhan adalah alam, sedangkan
dalam Wahdat al- wujud; alam bukan Tuhan, tetapi bagian dari Tuhan
Coba saudara cari di literature lain pandangan para filsafat tentang ketuhanan
sesuai dengan agama dan kepercayaan yang saudara anut!
Tugas Mandiri

More Related Content

What's hot

Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
 Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
Pengorganisasian Praktek Asuhan KebidananGrhasta Dian
 
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran KetuhananKonsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhananbahriaz
 
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanPra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanHetty Astri
 
Komunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidananKomunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidanandesphita
 
Perkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar Negeri
Perkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar NegeriPerkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar Negeri
Perkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar NegeriAi Ela Ayu Ningsih
 
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaMakalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilanFaktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilanHetty Astri
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaAKADEMI KEBIDANAN CIANJUR
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataOperator Warnet Vast Raha
 
KB 2 Faktor Psikologis dalam Kehamilan
KB 2 Faktor Psikologis dalam KehamilanKB 2 Faktor Psikologis dalam Kehamilan
KB 2 Faktor Psikologis dalam KehamilanUwes Chaeruman
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanwidya lestari
 
Bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normalBayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normalAsih Astuti
 
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aprillia Indah Fajarwati
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamilOperator Warnet Vast Raha
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananfebriok
 
Filosofi Kebidanan
Filosofi KebidananFilosofi Kebidanan
Filosofi Kebidananbettycan33
 

What's hot (20)

Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
 Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
 
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran KetuhananKonsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
 
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanPra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
 
Komunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidananKomunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidanan
 
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidananAspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
 
Persiapan persalinan
Persiapan persalinanPersiapan persalinan
Persiapan persalinan
 
Isu etik dan dilemma
Isu etik dan dilemmaIsu etik dan dilemma
Isu etik dan dilemma
 
Perkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar Negeri
Perkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar NegeriPerkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar Negeri
Perkembangan Pendidikan Kebidanan di Luar Negeri
 
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaMakalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
 
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilanFaktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
 
KB 2 Faktor Psikologis dalam Kehamilan
KB 2 Faktor Psikologis dalam KehamilanKB 2 Faktor Psikologis dalam Kehamilan
KB 2 Faktor Psikologis dalam Kehamilan
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
 
Bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normalBayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normal
 
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
 
Modul 6 kb 3
Modul 6 kb 3Modul 6 kb 3
Modul 6 kb 3
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 
Filosofi Kebidanan
Filosofi KebidananFilosofi Kebidanan
Filosofi Kebidanan
 

Similar to Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran Ketuhanan

Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanansamsaharsam
 
Rasionalisme klasik dan modern
Rasionalisme klasik dan modernRasionalisme klasik dan modern
Rasionalisme klasik dan modernTyaseta Sardjono
 
Hakikat manusia dalam konsep kehidupan
Hakikat manusia dalam konsep kehidupanHakikat manusia dalam konsep kehidupan
Hakikat manusia dalam konsep kehidupanpkbm maritim
 
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptxKel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptxNurulQomaria9
 
3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.ppt
3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.ppt3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.ppt
3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.pptssuser76181f
 
BAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.ppt
BAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.pptBAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.ppt
BAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.pptIndraWan53
 
Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptx
Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptxPemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptx
Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptxayupratithi
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiLtfltf
 
Ontologi Sebagai Landasan Ilmu Pengetahuan
Ontologi Sebagai Landasan Ilmu PengetahuanOntologi Sebagai Landasan Ilmu Pengetahuan
Ontologi Sebagai Landasan Ilmu PengetahuanHasrianiUmar
 
Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxPutriAnjelani
 
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docxFKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docxMuhamad Zaki Ainul Yakin
 
Hakikat manusia
Hakikat manusiaHakikat manusia
Hakikat manusiahudapo
 
Dasar dasar ilmu
Dasar dasar ilmuDasar dasar ilmu
Dasar dasar ilmuFery Zahuri
 

Similar to Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran Ketuhanan (20)

Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanan
 
Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanan
 
Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2
 
Filsafat Moderen
Filsafat Moderen  Filsafat Moderen
Filsafat Moderen
 
Etika Ketuhanan YME
Etika Ketuhanan YMEEtika Ketuhanan YME
Etika Ketuhanan YME
 
Rasionalisme klasik dan modern
Rasionalisme klasik dan modernRasionalisme klasik dan modern
Rasionalisme klasik dan modern
 
Hakikat manusia dalam konsep kehidupan
Hakikat manusia dalam konsep kehidupanHakikat manusia dalam konsep kehidupan
Hakikat manusia dalam konsep kehidupan
 
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptxKel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.ppt
3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.ppt3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.ppt
3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.ppt
 
BAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.ppt
BAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.pptBAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.ppt
BAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.ppt
 
Filsafat zaman modern
Filsafat zaman modernFilsafat zaman modern
Filsafat zaman modern
 
Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanan
 
Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptx
Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptxPemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptx
Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern - BAB 3.pptx
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
 
Ontologi Sebagai Landasan Ilmu Pengetahuan
Ontologi Sebagai Landasan Ilmu PengetahuanOntologi Sebagai Landasan Ilmu Pengetahuan
Ontologi Sebagai Landasan Ilmu Pengetahuan
 
Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptx
 
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docxFKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
FKI-Muhamad Zaki Ainul Yakin-2205056071.docx
 
Hakikat manusia
Hakikat manusiaHakikat manusia
Hakikat manusia
 
Dasar dasar ilmu
Dasar dasar ilmuDasar dasar ilmu
Dasar dasar ilmu
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 

Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran Ketuhanan

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran Ketuhanan Kegiatan Belajar I 1. Menjelaskan pandangan Santo Agustinus, Thomas Aquinos, Descartes, Immanuel Kant, Hegel dan Schleiermacher mengenai konsep Ketuhanan 2. Menjelaskan perbedaan antara aliran ketu- hanan yang satu dengan aliran yang lain. TUJUAN Pembelajaran Khusus 1. Pandangan para filosuf mengenai konsep Ketuhanan 2. Perbedaan antara aliran Ketuhanan POKOK Materi Setelah mempelajari KB 2 anda diharapkan dapat memahami pandangan para filosuf mengenai konsep ketuhanan dan perbedaan antara aliran ketuhanan yang satu dengan aliran ketuhanan yang lain. TUJUAN Pembelajaran Umum
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 2Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test FormatifKembali ke : Saudara mahasiswa, anda tentu pernah mendengan istilah filsafat. Sekarang tuliskan yang anda ketahui tentang ilmu filsafat pada kolom berikut ini: 1. Pandangan parafilosufmengenai konsep ketuhanan yaitu: Kami yakin anda telah memiliki keyakinan (agama) tersendiri tentang Tuhan. Pandangan anda belum tentu sama dengan pandangan para filosuf- filosuf berikut ini, jika benar, maka anggaplah uraian berikut sebagai pengetahuann yang akan memperkaya khasanah pengetahuan anda. Hal ini tentu akan sangat bermanfaat bagi anda dalam memberikan layanan terhadap pasien anda yang keyakinannya bermacam-macam. Secara ringkas pandangan para filosuf tentang konsep ketuhanan pelajari uraian berikut ini: Santo Agustinus Menurut Santo Agustinus, Tuhan ada dengan melihat sejarah dari drama penciptaan, yang melibatkan Tuhan dan manusia. Selain itu, beliau mengungkapkan bahwa Tuhan didefinisikan dari sifat-sifatnya; maha tahu, maha hadir, kekal, pencipta segala sesuatu. Selanjutnya seorang filosuf Thomas Aquinos, mengatakan bahwa manusia bisa menemukan Tuhan lewat lima cara yaitu: 1) Gerak, bahwa segala sesuatu bergerak, setiap gerakan pasti ada yang menggerakkan, namun pasti ada sesuatu yang menggerakkan sesuatu yang lain, namun tidak digerakkan oleh sesuatu yang lain, Dialah Tuhan 2) Sebab Akibat, bahwa setiap akibat mempunyai sebabnya, namun ada penyebab yang tidak diakibatkan, Dialah sebab pertama, Tuhan. 3) Keniscayaan, bahwa di dunia ini ada hal-hal yang bisa ada Uraian Materi
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 3Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test FormatifKembali ke : dan ada yang bisa tidak ada (contohnya adalah benda- benda yang dahulu ada ternyata ada yang musnah, namun ada juga yang dulu tidak ada ternyata sekarang ada), namun ada yang selalu ada (niscaya) Dialah Tuhan 4) Pembuktian berdasarkan derajat atau gradus melalui perbandingan, bahwa dari sifat- sifat yang ada di dunia (yang baik-baik) ternyata ada yang paling baik yang tidak ada tandingannya (sifat Tuhan yang serba maha) Dialah Tuhan. 5) Penyelenggaraan, bahwa segala ciptaan berakal budi mempunyai tujuan yang terarah menuju yang terbaik, semua itu pastilah ada yang mengaturnya, Dialah Tuhan. Descartes Langkah awal yang digunakan oleh Descartes untuk mencapai keyakinan adalah kita harus melihat apakah kita dapat ragu pada segala hal atau tidak. Ragu terhadap memori ingatan, pada penentuan indera dan persepsi, terhadap eksistensi dunia dan terhadap wujud ragawi orang tersebut. Descartes mengatakan bahwa “Aku berfikir, karena itu Aku ada” adalah sedemikian kukuh dan niscaya, sehingga kaum Skeptis tidak lagi dapat menggoyahkannya. Postulat “Aku berpikir atau Aku ragu”, yakni apabila seorang meragukan segala sesuatu, ia tetap tidak akan pernah meragukan keberadaan dirinya sendiri. Mengingat keraguan tidak bermakna tanpa peragu, maka keberadaan manusia peragu dan pemikir adalah sesuatu yang tidak bisa diragukan. Kebenaran tentang aku yang meragukan ini bagi Descartes merupakan kepastian. Karena aku mengerti hal itu dengan ‘jelas dan khas’ (clear and distinc). Aku ada, aku eksis; pernyataan ini merupakan sebuah keyakinan. Oleh karena itu, aku ada sejatinya menunjuk kepada satu maujud yang berpikir.  Argumen Descartes dalam membuktikan wujud Tuhan ada dua. Pertama, dengan menerima pandangan di atas yang bersandar pada metode skeptiknya. Dia menganggap dirinya sebagai maujud yang tidak sempurna. Dengan demikian ia menerima bahwa wujud Tuhan merupakan wujud yang sempurna. Descartes berpandangan bahwa memikirkan satu wujud yang sempurna, hanya dapat bersumber dari satu wujud yang sempurna; thus Tuhan sebagai sumber wujud tersebut haruslah wujud. Argumen yang merupakan
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 4Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test FormatifKembali ke : argumen kosmologikal ini secara asasi bersandar pada prinsip filsafat Skolastik yang berdiri di atas ukuran realitas tersebut yang terdapat pada sebab juga terdapat pada akibatnya. Artinya apabila satu pikiran sempurna, dalam keadaan ini sebabnya juga akan sempurna. Argumen kedua, popular sebagai argumen ontologis yang juga berkaitan dengan prinsip filsafat Skolastik. Dalam pandangan dunia Descartes, Tuhan adalah dzat nir-batas dan abadi serta tidak berubah dan mandiri, mahatahu dan omnipotency, dimana aku dan segala sesuatu yang lain yang maujud adalah akibat dan makhluk-Nya. Argumen ontologi Descartes dituangkan dengan uraian yang lebih jelas, sebagai berikut:“Dengan melalui analisa yang sederhana kita ketahui bahwa segitiga secara niscaya mempunyai tiga sudut dan tiga siku. Maka gambarkanlah Tuhan dalam diri kalian dengan cara yang demikian pula. Dzat Tuhan kita definisikan sebagai kesempurnaan mutlak. Pada hakikatnya kesempurnaan mutlak adalah sebuah majemuk dari seluruh kesempurnaan yang bisa digambarkan. Tetapi wujud merupakan sebuah kesempurnaan. Oleh karena itu kesempurnaan mutlak apabila tidak mempunyai wujud, berarti bukan mutlak. Dan konklusinya: wujud mempunyai keterkaitan dengan kesempurnaan sebagaimana  mestinya segitiga yang mempunyai keterkaitan dengan tiga sudut dan tiga sikunya Immanuel Kant Ajaran Kant tentang Allah ditemui dalam hukum moralnya melalui beberapa tahap: 1) Allah adalah suara hati, 2) Allah adalah tujuan moralitas, 3) Allah adalah pribadi yang menjamin bahwa orang yang bertindak baik demi kewajiban moral akan mengalami kebahagiaan sempurna. Menurut Kant ada tiga jalan untuk membuktikan adanya Allah di luar spekulasi belaka: 1) dimulai dari menganalisa pengalaman kemudian menemui kualitas dari sense dunia kita, lalu meningkat menjadi bukum kausalitas mencapai penyebab di luar dunia. 2) berdasar hal pertama, kita masih pada tataran pengalaman yang tidak bisa dijelaskan. 3) di luar konsep-konsep itu, manusia memiliki a priori
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 5Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test FormatifKembali ke : dalam rasionya, dan itu menjadi penyebab yang memang ada. Lalu dari usaha dari pengalaman dianalisa dengan a priori (pemikiran awal sebelum membutktikan sesuatu) dalam otak kita, kita membagi tiga bentuk definisi atas pengalaman; Psikologi-teologi, kosmologi dan ontologi. Dari hal yang dialami (empiris) menuju transendensi; bahwa manusia hanya akan berspekulasi saja. Kritik Kant terhadap Thomas Aquinas juga mengenai hal-hal spekulatif, padahal Allah nyata adanya. Di sini Kant kemudian mengakui bahwa Allah sebagai pemberi a priori dan pengalaman itu sendiri tidak terdapat dalam baik pengalaman maupun a priori, namun melampaui hal itu. Hegel Ajaran yang terkenal dari Hegel adalah dialektika, di mana ada dua hal berbeda (bahkan kontras) yang bertemu dan membentuk hal baru. Pertama, Hegel membedakan antara rasio murni sebagai kesadaran manusia, namun ada yang lebih dari itu yaitu intelek. Menuruy Hegel, intelek senantiasa mengerjakan kinerja rasio dan intelektualitas sehingga dialektika terus terjadi. Kedua, Roh Absolut adalah intelek itu bekerja dan menyatakan dirinya dalam proses sejarah manusia. Pekerjaan Roh itu dapat mencapai tujuannya dalam alam semesta ketika terjadi dialektika antara subjek dan objek, antara yang terbatas dan tidak terbatas, dan yang paling bisa dimengerti adalah antara yang imanen dan transenden. Dari peristiwa-peristiwa itu maka Allah menurut Hegel dapat diartikandalamtigatahap:1)Segala sesuatu yang terjadi dalam sejarah adalah proses perjalanan Roh (Allah) yang menemukan dirinya sendiri 2) Melalui manusia dengan kesadarannya, Roh itu menemukan dirinya 3) Terjadi keselarasan arah gerak manusia dan arah gerak Roh dalam emansipasi dan kebebasan manusia. Oleh karena itu, Roh akan memakai nama “Akal budi”. Schleiermacher Schleiermacher adalah penganut Kant, namun baginya Allah lebih baik tidak ditelusuri dengan metafisika belaka, namun perlu dihayati kehadirannya, yaitu dengan kontemplasi. Baginya, Allah yang tidak bisa ditangkap inderawi tidak bisa juga dilacak dengan rasio murni. Istilah yang dipakai oleh Schleiermacher untuk Allah
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 6Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test FormatifKembali ke : adalah “Sang Universum”. Jika Kant mengenal Allah sebagai pemberi hukum moral yang melampaui rasionya, Schleiermacher menganggap Allah yang dimaksud Kant tidak memadai dalam kehidupan manusia, sebab Allah hanya pemberi ganjaran kepada orang yang baik dan penghukum orang yang kurang baik. Sebab Allah, bagi Schleiermacher tidak mungkin memberi hukuman kekal kepada manusia lantaran ia tidak sempurna, hal ini dikarenakan bahwa manusia diciptakan Allah bukan agar ia sempurna, melainkan agar ia berikhtiar mencapai kesempurnaan itu. Scleiermacher mendekati Allah bukan dari teori spekulatif, bukan dengan pendekatan moral- praktis, melainkan pendekatan intuitif-batin, dalam bahasanya melalui kontemplasi dan perasaan. “Di sinilah agama merenungkan Sang Universum, di dalam caranya mengekspresikan diri dan tindakannya, agama ingin mendengarkan bisikan suara Sang Universum itu dengan khidmat.” Agama adalah Sang Universum sendiri. Sang Universum ditangkap dari alam dunia yang mamanifestasikannya. Namun alam dunia bukanlah Sang Universum yang berdiri sendiri, namun tetap memanifestasikan alam. Pembedaan ini melaui dua tahap; 1) Alam adalah wahyu Allah, dan ditangkap oleh sanubari manusia, 2) wahyu yang lebih tinggi dan lebih baik adalah manusia, dimana menurut Schleiermacher manusia tidak terbagi-bagi dan tidak terbatas, namun bereksistensi. Dalam aktivitas umat manusia itulah Allah menyatakan diri, alam diresapi oleh Yang Ilahi. Namun manusia bukanlah Allah sendiri. Maka tugas agama adalah mencari menemukan Allah yang ada di luar dirinya. Agama harus tinggal dengan pengalaman-pengalaman langsung untuk mencari Allah dan mencari keterhubungannya secara menyeluruh, bukan berfilosofi. 2. Perbedaan Antara Aliran Ketuhanan Saudara mahasiswa, dari KB 1 telah dijelaskan bahwa ada beberapa aliran ketuhanan yang dianut oleh umat manusia di dunia, yaitu teisme, ateisme, deisme dan panteisme. Dari beberapa aliran ketuhanan tersebut, terdapat perbedaannya, yaitu: Secara prinsip antara teisme dan deisme sangat berbeda. Teisme beranggapan bahwa Tuhan adalah transenden dan immanen, sedangkan deisme berpandangan bahwa Tuhan setelah menciptakan alam ini kemudian
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 7Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test FormatifKembali ke : membiarkannya secara mekanis berjalan sendiri tanpa ada campur tangan Tuhan lagi. Transenden adalah sesuatu yang di luar batas pengetahuan dan kesanggupan manusia normal yang menunjukkan kepada kebesaran, keagungan Tuhan. Tuhan yang imanen berarti Tuhan berada di dalam struktur alam semesta serta turut serta mengambil bagian dalam proses- proses kehidupan manusia. Letak perbedaan antara Teisme dan Panteisme. Dalam Teisme Tuhan adalah zat yang personal yang menciptakan alam, maka Tuhan dengan alam tidak sama, sebab Tuhan adalah pencipta dan alam adalah hasil ciptaan-Nya, tetapi Panteisme menganggap Tuhan adalah kesatuan umum (impersonal), yang mengungkapkan dirinya dalam alam. Dalam Panteisme segala sesuatu adalah Tuhan, tidak satu pun yang tidak tercakup didalam-Nya dan tidak satu pun yang bisa berada tanpa Tuhan. Wahdat al- wujud (kesatuan wujud) yang dikemukakan oleh al-‘Arabi. Antara paham Wahdat al- wujud dan Panteisme, disamping memiliki persamaan juga ada perbedaan. Dalam Panteisme alam adalah Tuhan dan Tuhan adalah alam, sedangkan dalam Wahdat al- wujud; alam bukan Tuhan, tetapi bagian dari Tuhan. Konsep Panteisme yang paling kuno terdapat dalam agama Hindu. Agama Hindu hanya mengakui satu realitas yang tertinggi, yaitu Brahman. Brahman adalah Tuhan yang tidak dapat dilihat dengan mata, diraba dengan tangan, didengar dengan telinga, dan diucapkan dengan lidah.
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 8Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test FormatifKembali ke : Pandangan para filsafat ketuhanan seperti Santo Agustinus, Thomas Aquinos, Descartes, Immanuel Kant, Hegel dan Schleiermacher memang terdapat perbedaan. Namun pada dasarnya filsafat ketuhanan mengajarkan manusia mengenal tuhan melalui akal pikiran semata- mata yanag kemudian kebenarannya didapati sesuai dengan wahyu (kitab suci). Rangkuman
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 9Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test FormatifKembali ke : Test Formatif Untuk mengukur seberapa jauh tingkat pemahaman anda terhadap materi yang baru saja anda pelajari, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kertas tersendiri: 1. Manusia bisa menemukan Tuhan melalui gerak. Dia berpendapat bahwa segala sesuatu bergerak, setiap gerakan pasti ada yang menggerakkan, namun pasti ada sesuatu yang menggerakkan sesuatu yang lain, namun tidak digerakkan oleh sesuatu yang lain, Dialah Tuhan. Konsep ini disampaikan oleh: a. Santo Agustinus b. Thomas Aquinos c. Descartes d. Immanuel Kant 2. Langkah awal yang digunakan untuk mencapai keyakinan adalah kita harus melihat apakah kita dapat ragu pada segala hal atau tidak. Hal ini dikemukakan oleh: a. Santo Agustinus b. Thomas Aquinos c. Descartes d. Immanuel Kant 3. Sebab Allah, bagi Schleiermacher tidak mungkin memberi hukuman kekal kepada manusia lantaran ia tidak sempurna, hal ini dikarenakan bahwa manusia diciptakan Allah bukan agar ia sempurna, melainkan agar ia berikhtiar mencapai kesempurnaan itu.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 10Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test FormatifKembali ke : a. Descartes b. Immanuel Kant c. Hegel d. Schleiermacher 4. Salah satu jalan untuk membuktikan adanya Allah yaitu dengan dimulai dari menganalisa pengalaman kemudian menemui kualitas dari sense dunia kita, lalu meningkat menjadi bukum kausalitas mencapai penyebab di luar dunia. Hal ini merupakan pendapat dari: a. Thomas Aquinos b. Descartes c. Immanuel Kant d. Hegel 5. Segala sesuatu yang terjadi dalam sejarah adalah proses perjalanan Roh (Allah) yang menemukan dirinya sendiri. Filosuf yang mengatakan ini adalah: a. Thomas Aquinos b. Descartes c. Immanuel Kant d. Hegel 6. Di dunia ini ada hal-hal yang bisa ada dan ada yang bisa tidak ada, namun ada yang selalu ada (niscaya) Dialah Tuhan. Pandangan ini merupakan pandangan seorang filosuf: a. Santo Agustinus b. Thomas Aquinos
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 11Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test FormatifKembali ke : c. Descartes d. Immanuel Kant 7. Anda telah mempelajari beberapa aliran ketuhanan. Apa letak perbedaan antara aliran teisme dan deisme? a. Teisme beranggapan bahwa Tuhan adalah transenden b. Deisme beranggapan bahwa Tuhan adalah immanen c. Teisme beranggapan bahwa Tuhan adalah transenden dan immanen d. Deisme beranggapan bahwa Tuhan adalah transenden dan immanen 8. Dalam Teisme Tuhan adalah zat yang personal yang menciptakan alam. Apa perbedaannya dengan panteisme? a. Tidak satu pun yang bisa berada tanpa Tuhan. b. Tuhan adalah immanen c. Tuhan adalah trasenden d. Tuhan adalah satu 9. Dalam Islam terdapat pemahaman yang sama dengan panteisme. Ini dikenal dengan nama: a. Wahdat Al-Wujud b. Al- Qidam c. Al- Baqo d. Al-Qiyam 10. Perbedaan pandangan pada soal no. 9 adalah:
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 12Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Test FormatifKembali ke : a. Dalam Panteisme alam adalah Tuhan, sedangkan dalam Wahdat al- wujud; alam bukan Tuhan b. Dalam Panteisme Tuhan adalah alam, sedangkan dalam Wahdat al- wujud; alam bagian dari Tuhan c. Dalam Panteisme alam bukan Tuhan, tetapi bagian dari Tuhan, sedangkan dalam Wahdat al- wujud; alam adalah Tuhan dan Tuhan adalah alam d. Dalam Panteisme alam adalah Tuhan dan Tuhan adalah alam, sedangkan dalam Wahdat al- wujud; alam bukan Tuhan, tetapi bagian dari Tuhan Coba saudara cari di literature lain pandangan para filsafat tentang ketuhanan sesuai dengan agama dan kepercayaan yang saudara anut! Tugas Mandiri