SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
EPISTEMOLOGI ISLAM
(EPISTEMOLOGI BAYANI, IRFANI & BURHANI)
Makalah
Dipresentasikan pada
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Dosen Pembimbing : Drs. H. Moh. Afif
Disusun Oleh :
Ainur Rifqi (111 314)
Siti Mufarikhah (111 315)
Suko Wahyudi (111xxx)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
JURUSAN TARBIYAH
TAHUN 2014
1
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang hingga saat ini menjadi kunci yang
paling mendasar dari kemajuan yang diraih umat manusia, tentunya tidak datang
begitu saja tanpa ada sebuah dinamika atau diskursus ilmiah. Proses untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan itulah lazim dikenal dengan istilah epistemologis.
Secara etimologis, Epistemologi merupakan bentukan dari dua kata dalam
bahasa Yunani, yaitu Episteme yang berarti pengetahuan dan Logos yang juga
berarti pengetahuan atau informasi. Dari pengertian secara etimologis tersebut di
atas dapatlah dikatakan bahwa Epistemologi merupakan pengetahuan tentang
pengetahuan.
Oleh karena itu, epistemologis ini menempati posisi yang sangat strategis,
karena ia membicarakan tentang cara untuk mendapatkan pengetahuan yang
benar. Mengetahui cara yang benar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
berkaitan erat dengan hasil yang ingin dicapai yaitu berupa ilmu pengetahuan.
Pada kelanjutannya kepiawaian dalam menentukan epistimologis, akan sangat
berpengaruh pada warna atau jenis ilmu pengetahuan yang dihasilkan. Dan dalam
dunia islam epistemologi islam dibagi menjadi 3 yaitu : Epistemologi Bayani,
Burhani, Dan Irfani.1
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang timbul dari latar belakang diatas
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian Epistemologi Bayani, Burhani, Dan Irfani ?
2. Bagaimana Sumber Yang Digunakan Pada Epistemologi Bayani,
Burhani, Dan Irfani ?
3. Bagaimana Keunggulan Dan Kelemahan Dari Corak Berfikir Bayani,
Burhani, Dan Irfani ?
1 Harry Hamerma, Pintu Masuk ke Dunia Filsafat, (Yogyakarta:
Karisusu, 1992), hlm. 15
2
C. PEMBAHASAN
1. Pengertian Bayani, Burhani, Dan Irfani
a. Bayani
Dari kata-kata bahasa arab, bayan berarti penjelasan atau keterangan.2
Namun dalam epistemologi Islam, bayani adalah metode pemikiran khas Arab
yang menekankan pada otoritas teks secara langsung atau tidak langsung, dan
dijustifikasi oleh akal kebahasaan yang digali lewat inferensi.
Oleh karena itu, secara langsung bayani adalah memahami teks sebagai
pengetahuan jadi dan langsung mengaplikasikan tanpa perlu pemikiran. Namun
secara tidak langsung bayani berarti memahami teks sebagai pengetahuan mentah
sehingga perlu tafsir dan penalaran. Meski demikian, hal ini tidak berarti akal atau
rasio bisa bebas menentukan makna dan maksudnya, tetapi tetap harus bersandar
pada teks. Sehingga dalam bayani, rasio dianggap tidak mampu memberikan
pengetahuan kecuali disandarkan pada teks. Dalam perspektif keagamaan, sasaran
bidik metode bayani adalah aspek eksoterik (syariat).3
b. Burhani
Burhani merupakan bahasa Arab yang secara harfiyah berarti mensucikan
atau menjernihkan. Menurut ulama’ ushul, al-burhan adalah sesuatu yang
memisahkan kebenaran dari kebatilan dan membedakan yang benar dari yang
salah melalui penjelasan. Epistemologi burhani menekankan visinya pada potensi
bawaan manusia secara naluriyah, indrawi, eksperimentasi, dan konseptualisasi.
Jadi epistemologi burhani adalah epistemologi yang berpandangan bahwa
sumber ilmu pengetahuan adalah akal-akal. Epistemologi burhani ini dalam
bidang keagamaan banyak dipakai oleh aliran berpaham rasionalis seperti
mu’tazilah dan ulama-ulama moderat.
2 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta : PT. Hidakarya
Agung, 1990)
3 Syamsul Ma’arif, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2007), hlm. 18.
3
c. Irfani
Mengerti makna irfani berasal dari kata irfan yang dalam bahasa arab
merupakan bentuk dasar dari kata arafa yang semakna dengan ma’rifat. Dimana
objek pengalaman atau pengetahuanyang diperoleh lengsung dari objek
pengetahuan. Pengetahuan irfani tidak didasarkan atas teks seperti bayani tetapi
pada tasawuf, tersikapnya rahasia-rahasia dari Tuhan. Dengan demikian
pengertian irfani adalah model metodologi berfikir yang didasarkan atas
pendekatan dan pengalaman langsung atas realitas spiritual keagamaan.
Irfani dari kata dasar bahasa arab ‘arafa yang berarti pengetahuan. Tetapi
irfani berbeda dengan ilmu. Irfan berkaitan dengan pengetahuan yang diperoleh
secara langsung lewat pengalaman, sedang ilmu menunjuk pada pengetahuan
yang diperoleh lewat transformasi atau rasionalitas. Karena itu secara
terminologis, irfan bisa diartikan sebagai pengungkapan atas pengetahuan yang
diperoleh lewat penyinaran hakekat oleh Tuhan kepada hamba-Nya setelah
adanya ruhani yang dilakukan atas dasar cinta.
2. Sumber Yang Digunakan Pada Epistemologi Bayani, Burhani, Dan
Irfani
1. Sumber Pengetahuan Bayani
Meskipun menggunakan metode rasional filsafat seperti digagas Syathibi,
epistemologi bayani tetap berpijak pada teks (nash). Dalam ushul al-fiqh, yang
dimaksut nash sebagai sumber pengetahuan bayani adalah al-Qur’an dan As-
Sunnah. Ini berbeda dengan pengetahuan burhani yang mendasarkan diri pada
rasio dan irfani pada intuisi. Karena itu, epistemologi bayani menaruh perhatian
besar dan teliti pada proses tranmisi teks dari generasi ke generasi. Ini penting
bagi bayani, karena sebagai sumber pengetahuan, di dalam bayani, benar tidaknya
transmisi teks menentukan benar salahnya ketentuan hukum yang diambil. Jika
tranmisi teks bisa dipertanggungjawabkan, berarti teks tersebut benar dan bisa
dijadikan dasar hukum. Sebaliknya, jika transmisi teks diragukan, maka
kebenaran teks tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan itu berarti ia tidak bisa
dijadikan untuk landasan hukum. Karena itu pula, mengapa pada masa kodifikasi,
4
khususnya kodifikasi hadits, para ilmuwan begitu ketat dalam menyeleksi sebuah
teks yang diterima.
2. Sumber Pengetahuan Burhani
Model sistem berfikir burhani ini bersandar pada empiris dan rasio, yang
dilakukan lewat dalil-dalil logika. Rasio inilah yang memberikan penilaian dan
keputusan terhadap informasi yang masuk lewat indra. Metode burhani diadaptasi
oleh kaum peripatetik (al-Farabi dan Ibn Sina) ke dalam tradisi islam yang juga
dikembangkan oleh Ibn Rusyd sebbagai pengetahuan mendampingi epistemologi
bayani yang diyakininya sejalan dengan perintah al-Qur’an dan al-Hadits.
Selanjutnya, untuk mendapatkan sebuah pengetahuan selain bersumber
pada yang empiris, burhani menggunakan aturan silogisme. Mengikuti
Aristoteles, penarikan kesimpulan dengan silogisme ini harus memenuhi beberapa
syarat, (1) mengetahui latar belakang dari penyusunan premis, (2) adanya
konsistensi logis antara alasan dan kesimpulan, (3) kesimpulan yang diambil
harus bersifat pasti dan benar, sehingga tidak mungkin menimbulakan kebenaran
atau kepastian lain. Kemudian, ilmu-ilmu yang muncul dari tradisi burhani disebut
al-‘Ilm al-Husuli, yakni ilmu yang dikonsep, disusun, dan disistematisasikan
hanya melalui premis-premis logika.4
3. Sumber Pengetahuan Irfani
Epistemologi irfani bersumber dari kedalaman wujud sang ‘arif itu
sendiri, dari segi media atau alat pengetahuan, ia bersumber dari kedalaman-
kesejatian wujud sang ‘arif; dari segi objek pengetahuan, ia menjadikan wujud
sebagai objek kajiannya; dari segi cara memperoleh pengetahuan, ia diperoleh
dengan cara menyelami wujud kedirian melalui metode riyadhoh.
Pengetahuan irfani dilatarbelakangi oleh pandangan tentang keterbatasan
akal manusia untuk menangkap realitas. Dengan demikian pengetahuan irfani
setidaknya diperoleh melalui tiga tahapan, (1) persiapan; untuk bisa menerima
4 Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, (yogyakarta: Teras, 2009), hlm.
86
5
limpahan pengetahuan manusia harus menempuh jenjang-jenjang kehidupan
spiritual. (2) penerimaan; jika telah mencapai tingkat tertentu dalam sufisme
seseorang akan mendapatkan limpahan langsung dari Tuhan secara iluminatif.
Pada tahap ini seseorang akan mendapatkan realitas kesadaran diri yang demikian
mutlak, sehingga dengan kesadarn itu ia mampu melihat realitas dirinya sendiri
sebagai objaek yang diketahui. Pengungkapan, dengan lisan ataupun tulisan.
3. Keunggulan Dan Kelemahan Dari Corak Berfikir Bayani, Burhani,
Dan Irfani
pada prisipnya, islam telah memiliki epistemologi yang komprehensif
sebagai kunci untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Hanya saja dari tiga
kecenderungan epistemologi yang ada, dalam perkembangannya lebih didominasi
oleh corak berfikir bayani yang sangat tekstual dan corak berfikir irfani yang
sangat sufistik. Kedua kecenderungan ini kurang begitu memperhatikan pada
penggunaan rasio secara optimal.
Keunggulan bayani terletak pada kebenaran teks (al-Qur’an dan Hadits)
sebagai sumver utama hukum islam yang bersifat universal sehingga menjadi
pedoman dan patokan. Dikarenakan bayani menempatkan akal menjadi sumber
sekunder, sehingga kurang adanya keseimbangan , saling mengisi, dan saling
melengkapi antara teks dan akal.
Sistem berfikir yang kontruksi epistemologinya dibangun di atas semangat
akal dan logika dengan premis merupakan keunggulan epistemologi burhani,
nemun kendala yang sering dihadapi dalam penerapan pendekatan ini adalah
sering tidak sinkronnya teks dan realitas.
Di antara keunggulan irfani adalah bahwa segala pengetahuan yang
bersumber dari intuisi-intuisi, musyahadah dan muka syafah lebih dekat dengan
kebenaran dari pada ilmu-ilmu yang digali dari argumentsi-argumentasi rasional
dan akal. Namun kendala atau keterbatasan irfani antara lain adalah bahwa ia
6
hanya dapat dinikmati oleh segelintir manusia yang mampu sampai pada taraf
pensucian diri yang tinggi.5
D. KESIMPULAN
1. Epistemologi bayani adalah pendekatan dengan cara menganalisis teks dan
bersumber pada teks, yakni teks nash (al-Qur’an dan as-Sunnah), teks non
nash berupa karya para ulama.
2. Epistemologi burhani adalah bahwa untuk mengukur benar tidaknya
sesuatau berdasarkan komponen kemampuan alamiyah manusia.
Perpaduan dari epistemologi bayani dan burhani muncul nalar abduktif
yakni mencoba memadukan model berpikir deduktif dan induktif.
3. Epistemologi irfani adalah pendekatan yang bersumber pada intuisi, dari
irfani muncul illuminasi.
5 Mulyadi Kartanegara, Menembus Batas Waktu Panorama Filsafat
Islam (Cet. II; Bandung: Mizan Pustaka, 2005), hlm. 66
7
Daftar Pustaka
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta : PT. Hidakarya Agung, 1990)
Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, (yogyakarta: Teras, 2009)
Syamsul Ma’arif, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007)

More Related Content

What's hot

Epistimologi irfani
Epistimologi irfaniEpistimologi irfani
Epistimologi irfani
Risal Fahmi
 
Epistemologi Keilmuan Islam
Epistemologi Keilmuan IslamEpistemologi Keilmuan Islam
Epistemologi Keilmuan Islam
shofichofifah
 
Epistemologi Irfani
Epistemologi IrfaniEpistemologi Irfani
Epistemologi Irfani
Risal Fahmi
 
6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islam6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islam
Marhamah Saleh
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuan
Bun Faris
 
Filsafat ilmu pengetahuan agama
Filsafat ilmu pengetahuan agamaFilsafat ilmu pengetahuan agama
Filsafat ilmu pengetahuan agama
rara wibowo
 
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalamHubungan tasawuf dengan ilmu kalam
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam
Jum Sardie
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Ria Widia
 
Perbedaan sains filsafat dan agama dan pengertian filsafat pendidikan agama
Perbedaan sains filsafat dan agama dan pengertian filsafat pendidikan agamaPerbedaan sains filsafat dan agama dan pengertian filsafat pendidikan agama
Perbedaan sains filsafat dan agama dan pengertian filsafat pendidikan agama
Miftahul Fikriyah
 
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islamHubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Yandra Helira
 
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafatHubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
Evan Farhan
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Susi Yanti
 

What's hot (20)

EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuEPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
 
Epistimologi irfani
Epistimologi irfaniEpistimologi irfani
Epistimologi irfani
 
Epistemologi Keilmuan Islam
Epistemologi Keilmuan IslamEpistemologi Keilmuan Islam
Epistemologi Keilmuan Islam
 
Epistemologi Irfani
Epistemologi IrfaniEpistemologi Irfani
Epistemologi Irfani
 
Epistemoogi Keilmuan Islam
Epistemoogi Keilmuan IslamEpistemoogi Keilmuan Islam
Epistemoogi Keilmuan Islam
 
6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islam6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islam
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuan
 
Dinamika pemikiran islam
Dinamika pemikiran islamDinamika pemikiran islam
Dinamika pemikiran islam
 
Filsafat ilmu pengetahuan agama
Filsafat ilmu pengetahuan agamaFilsafat ilmu pengetahuan agama
Filsafat ilmu pengetahuan agama
 
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalamHubungan tasawuf dengan ilmu kalam
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
 
Aliran filsafat Islam
Aliran filsafat IslamAliran filsafat Islam
Aliran filsafat Islam
 
Filsafat hukum islam
Filsafat hukum islamFilsafat hukum islam
Filsafat hukum islam
 
Perbedaan sains filsafat dan agama dan pengertian filsafat pendidikan agama
Perbedaan sains filsafat dan agama dan pengertian filsafat pendidikan agamaPerbedaan sains filsafat dan agama dan pengertian filsafat pendidikan agama
Perbedaan sains filsafat dan agama dan pengertian filsafat pendidikan agama
 
UICI 2022 - Manusia dan ilmu
UICI 2022 - Manusia dan ilmuUICI 2022 - Manusia dan ilmu
UICI 2022 - Manusia dan ilmu
 
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islamHubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
 
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafatHubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 

Viewers also liked

Final project document
Final project documentFinal project document
Final project document
ellie925
 
54403496 jurnal
54403496 jurnal54403496 jurnal
54403496 jurnal
suthasha
 
Sabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifik
Sabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifikSabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifik
Sabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifik
Arif Muzazinn
 
Waraka wa elimu na. 4 wa mwaka 2014 kuhusu utayarishaji wa vifaa vya kujifunz...
Waraka wa elimu na. 4 wa mwaka 2014 kuhusu utayarishaji wa vifaa vya kujifunz...Waraka wa elimu na. 4 wa mwaka 2014 kuhusu utayarishaji wa vifaa vya kujifunz...
Waraka wa elimu na. 4 wa mwaka 2014 kuhusu utayarishaji wa vifaa vya kujifunz...
elimutanzania
 
Project hemispatial neglect
Project hemispatial neglectProject hemispatial neglect
Project hemispatial neglect
ellie925
 
Jarida la elimu toleo maalum la maadhimisho wiki ya elimu 2014
Jarida la elimu toleo maalum la maadhimisho wiki ya elimu 2014Jarida la elimu toleo maalum la maadhimisho wiki ya elimu 2014
Jarida la elimu toleo maalum la maadhimisho wiki ya elimu 2014
elimutanzania
 

Viewers also liked (14)

Animales caninos
Animales caninosAnimales caninos
Animales caninos
 
Final project document
Final project documentFinal project document
Final project document
 
Etos kerja
Etos kerjaEtos kerja
Etos kerja
 
54403496 jurnal
54403496 jurnal54403496 jurnal
54403496 jurnal
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Get started with card payments
Get started with card paymentsGet started with card payments
Get started with card payments
 
Sabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifik
Sabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifikSabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifik
Sabana, danau, kompetisi intraspesifik dan interspesifik
 
How contactless payment can boost your business
How contactless payment can boost your businessHow contactless payment can boost your business
How contactless payment can boost your business
 
Waraka wa elimu na. 4 wa mwaka 2014 kuhusu utayarishaji wa vifaa vya kujifunz...
Waraka wa elimu na. 4 wa mwaka 2014 kuhusu utayarishaji wa vifaa vya kujifunz...Waraka wa elimu na. 4 wa mwaka 2014 kuhusu utayarishaji wa vifaa vya kujifunz...
Waraka wa elimu na. 4 wa mwaka 2014 kuhusu utayarishaji wa vifaa vya kujifunz...
 
Project hemispatial neglect
Project hemispatial neglectProject hemispatial neglect
Project hemispatial neglect
 
Aqidah akhlak ix smt 111
Aqidah akhlak ix smt 111Aqidah akhlak ix smt 111
Aqidah akhlak ix smt 111
 
Presentasi Protein
Presentasi ProteinPresentasi Protein
Presentasi Protein
 
Jarida la elimu toleo maalum la maadhimisho wiki ya elimu 2014
Jarida la elimu toleo maalum la maadhimisho wiki ya elimu 2014Jarida la elimu toleo maalum la maadhimisho wiki ya elimu 2014
Jarida la elimu toleo maalum la maadhimisho wiki ya elimu 2014
 
RPP Pengantar Administrasi Perkantoran X
RPP Pengantar Administrasi Perkantoran XRPP Pengantar Administrasi Perkantoran X
RPP Pengantar Administrasi Perkantoran X
 

Similar to Filsafat final

Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuan
Bun Faris
 
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Faseha 3
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
Roida1
 

Similar to Filsafat final (20)

PPT. Epistemologi Islam.pptx
PPT. Epistemologi Islam.pptxPPT. Epistemologi Islam.pptx
PPT. Epistemologi Islam.pptx
 
Epistimology Filsafat Pendidikan Islam
Epistimology Filsafat Pendidikan IslamEpistimology Filsafat Pendidikan Islam
Epistimology Filsafat Pendidikan Islam
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuan
 
Epistemolgy Berpikir Burhani.pdf
Epistemolgy Berpikir Burhani.pdfEpistemolgy Berpikir Burhani.pdf
Epistemolgy Berpikir Burhani.pdf
 
Epistemolgy Berpikir Burhani.docx
Epistemolgy Berpikir Burhani.docxEpistemolgy Berpikir Burhani.docx
Epistemolgy Berpikir Burhani.docx
 
Filsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejo
Filsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejoFilsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejo
Filsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejo
 
1. Filsafat pendidikan.doc
1. Filsafat pendidikan.doc1. Filsafat pendidikan.doc
1. Filsafat pendidikan.doc
 
FILSAFAT ILMU EMPIRISME DAN RASIONALISME.pptx
FILSAFAT ILMU EMPIRISME DAN RASIONALISME.pptxFILSAFAT ILMU EMPIRISME DAN RASIONALISME.pptx
FILSAFAT ILMU EMPIRISME DAN RASIONALISME.pptx
 
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
 
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdfMakalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docxArtikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
 
PPT-Irfani.pptx
PPT-Irfani.pptxPPT-Irfani.pptx
PPT-Irfani.pptx
 
makalah metodologi k1.pdf
makalah metodologi k1.pdfmakalah metodologi k1.pdf
makalah metodologi k1.pdf
 
Hakikat fi ls_afat_ilmu
Hakikat fi ls_afat_ilmuHakikat fi ls_afat_ilmu
Hakikat fi ls_afat_ilmu
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiati
 
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docxPenjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
 
hubungan-tasawuf-ilmu-kalam-filsafat.ppt
hubungan-tasawuf-ilmu-kalam-filsafat.ppthubungan-tasawuf-ilmu-kalam-filsafat.ppt
hubungan-tasawuf-ilmu-kalam-filsafat.ppt
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 

Filsafat final

  • 1. EPISTEMOLOGI ISLAM (EPISTEMOLOGI BAYANI, IRFANI & BURHANI) Makalah Dipresentasikan pada Mata Kuliah : Filsafat Ilmu Dosen Pembimbing : Drs. H. Moh. Afif Disusun Oleh : Ainur Rifqi (111 314) Siti Mufarikhah (111 315) Suko Wahyudi (111xxx) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) JURUSAN TARBIYAH TAHUN 2014
  • 2. 1 A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi yang hingga saat ini menjadi kunci yang paling mendasar dari kemajuan yang diraih umat manusia, tentunya tidak datang begitu saja tanpa ada sebuah dinamika atau diskursus ilmiah. Proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itulah lazim dikenal dengan istilah epistemologis. Secara etimologis, Epistemologi merupakan bentukan dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu Episteme yang berarti pengetahuan dan Logos yang juga berarti pengetahuan atau informasi. Dari pengertian secara etimologis tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa Epistemologi merupakan pengetahuan tentang pengetahuan. Oleh karena itu, epistemologis ini menempati posisi yang sangat strategis, karena ia membicarakan tentang cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Mengetahui cara yang benar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan berkaitan erat dengan hasil yang ingin dicapai yaitu berupa ilmu pengetahuan. Pada kelanjutannya kepiawaian dalam menentukan epistimologis, akan sangat berpengaruh pada warna atau jenis ilmu pengetahuan yang dihasilkan. Dan dalam dunia islam epistemologi islam dibagi menjadi 3 yaitu : Epistemologi Bayani, Burhani, Dan Irfani.1 B. Rumusan masalah Adapun rumusan masalah yang timbul dari latar belakang diatas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengertian Epistemologi Bayani, Burhani, Dan Irfani ? 2. Bagaimana Sumber Yang Digunakan Pada Epistemologi Bayani, Burhani, Dan Irfani ? 3. Bagaimana Keunggulan Dan Kelemahan Dari Corak Berfikir Bayani, Burhani, Dan Irfani ? 1 Harry Hamerma, Pintu Masuk ke Dunia Filsafat, (Yogyakarta: Karisusu, 1992), hlm. 15
  • 3. 2 C. PEMBAHASAN 1. Pengertian Bayani, Burhani, Dan Irfani a. Bayani Dari kata-kata bahasa arab, bayan berarti penjelasan atau keterangan.2 Namun dalam epistemologi Islam, bayani adalah metode pemikiran khas Arab yang menekankan pada otoritas teks secara langsung atau tidak langsung, dan dijustifikasi oleh akal kebahasaan yang digali lewat inferensi. Oleh karena itu, secara langsung bayani adalah memahami teks sebagai pengetahuan jadi dan langsung mengaplikasikan tanpa perlu pemikiran. Namun secara tidak langsung bayani berarti memahami teks sebagai pengetahuan mentah sehingga perlu tafsir dan penalaran. Meski demikian, hal ini tidak berarti akal atau rasio bisa bebas menentukan makna dan maksudnya, tetapi tetap harus bersandar pada teks. Sehingga dalam bayani, rasio dianggap tidak mampu memberikan pengetahuan kecuali disandarkan pada teks. Dalam perspektif keagamaan, sasaran bidik metode bayani adalah aspek eksoterik (syariat).3 b. Burhani Burhani merupakan bahasa Arab yang secara harfiyah berarti mensucikan atau menjernihkan. Menurut ulama’ ushul, al-burhan adalah sesuatu yang memisahkan kebenaran dari kebatilan dan membedakan yang benar dari yang salah melalui penjelasan. Epistemologi burhani menekankan visinya pada potensi bawaan manusia secara naluriyah, indrawi, eksperimentasi, dan konseptualisasi. Jadi epistemologi burhani adalah epistemologi yang berpandangan bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah akal-akal. Epistemologi burhani ini dalam bidang keagamaan banyak dipakai oleh aliran berpaham rasionalis seperti mu’tazilah dan ulama-ulama moderat. 2 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta : PT. Hidakarya Agung, 1990) 3 Syamsul Ma’arif, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hlm. 18.
  • 4. 3 c. Irfani Mengerti makna irfani berasal dari kata irfan yang dalam bahasa arab merupakan bentuk dasar dari kata arafa yang semakna dengan ma’rifat. Dimana objek pengalaman atau pengetahuanyang diperoleh lengsung dari objek pengetahuan. Pengetahuan irfani tidak didasarkan atas teks seperti bayani tetapi pada tasawuf, tersikapnya rahasia-rahasia dari Tuhan. Dengan demikian pengertian irfani adalah model metodologi berfikir yang didasarkan atas pendekatan dan pengalaman langsung atas realitas spiritual keagamaan. Irfani dari kata dasar bahasa arab ‘arafa yang berarti pengetahuan. Tetapi irfani berbeda dengan ilmu. Irfan berkaitan dengan pengetahuan yang diperoleh secara langsung lewat pengalaman, sedang ilmu menunjuk pada pengetahuan yang diperoleh lewat transformasi atau rasionalitas. Karena itu secara terminologis, irfan bisa diartikan sebagai pengungkapan atas pengetahuan yang diperoleh lewat penyinaran hakekat oleh Tuhan kepada hamba-Nya setelah adanya ruhani yang dilakukan atas dasar cinta. 2. Sumber Yang Digunakan Pada Epistemologi Bayani, Burhani, Dan Irfani 1. Sumber Pengetahuan Bayani Meskipun menggunakan metode rasional filsafat seperti digagas Syathibi, epistemologi bayani tetap berpijak pada teks (nash). Dalam ushul al-fiqh, yang dimaksut nash sebagai sumber pengetahuan bayani adalah al-Qur’an dan As- Sunnah. Ini berbeda dengan pengetahuan burhani yang mendasarkan diri pada rasio dan irfani pada intuisi. Karena itu, epistemologi bayani menaruh perhatian besar dan teliti pada proses tranmisi teks dari generasi ke generasi. Ini penting bagi bayani, karena sebagai sumber pengetahuan, di dalam bayani, benar tidaknya transmisi teks menentukan benar salahnya ketentuan hukum yang diambil. Jika tranmisi teks bisa dipertanggungjawabkan, berarti teks tersebut benar dan bisa dijadikan dasar hukum. Sebaliknya, jika transmisi teks diragukan, maka kebenaran teks tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan itu berarti ia tidak bisa dijadikan untuk landasan hukum. Karena itu pula, mengapa pada masa kodifikasi,
  • 5. 4 khususnya kodifikasi hadits, para ilmuwan begitu ketat dalam menyeleksi sebuah teks yang diterima. 2. Sumber Pengetahuan Burhani Model sistem berfikir burhani ini bersandar pada empiris dan rasio, yang dilakukan lewat dalil-dalil logika. Rasio inilah yang memberikan penilaian dan keputusan terhadap informasi yang masuk lewat indra. Metode burhani diadaptasi oleh kaum peripatetik (al-Farabi dan Ibn Sina) ke dalam tradisi islam yang juga dikembangkan oleh Ibn Rusyd sebbagai pengetahuan mendampingi epistemologi bayani yang diyakininya sejalan dengan perintah al-Qur’an dan al-Hadits. Selanjutnya, untuk mendapatkan sebuah pengetahuan selain bersumber pada yang empiris, burhani menggunakan aturan silogisme. Mengikuti Aristoteles, penarikan kesimpulan dengan silogisme ini harus memenuhi beberapa syarat, (1) mengetahui latar belakang dari penyusunan premis, (2) adanya konsistensi logis antara alasan dan kesimpulan, (3) kesimpulan yang diambil harus bersifat pasti dan benar, sehingga tidak mungkin menimbulakan kebenaran atau kepastian lain. Kemudian, ilmu-ilmu yang muncul dari tradisi burhani disebut al-‘Ilm al-Husuli, yakni ilmu yang dikonsep, disusun, dan disistematisasikan hanya melalui premis-premis logika.4 3. Sumber Pengetahuan Irfani Epistemologi irfani bersumber dari kedalaman wujud sang ‘arif itu sendiri, dari segi media atau alat pengetahuan, ia bersumber dari kedalaman- kesejatian wujud sang ‘arif; dari segi objek pengetahuan, ia menjadikan wujud sebagai objek kajiannya; dari segi cara memperoleh pengetahuan, ia diperoleh dengan cara menyelami wujud kedirian melalui metode riyadhoh. Pengetahuan irfani dilatarbelakangi oleh pandangan tentang keterbatasan akal manusia untuk menangkap realitas. Dengan demikian pengetahuan irfani setidaknya diperoleh melalui tiga tahapan, (1) persiapan; untuk bisa menerima 4 Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, (yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 86
  • 6. 5 limpahan pengetahuan manusia harus menempuh jenjang-jenjang kehidupan spiritual. (2) penerimaan; jika telah mencapai tingkat tertentu dalam sufisme seseorang akan mendapatkan limpahan langsung dari Tuhan secara iluminatif. Pada tahap ini seseorang akan mendapatkan realitas kesadaran diri yang demikian mutlak, sehingga dengan kesadarn itu ia mampu melihat realitas dirinya sendiri sebagai objaek yang diketahui. Pengungkapan, dengan lisan ataupun tulisan. 3. Keunggulan Dan Kelemahan Dari Corak Berfikir Bayani, Burhani, Dan Irfani pada prisipnya, islam telah memiliki epistemologi yang komprehensif sebagai kunci untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Hanya saja dari tiga kecenderungan epistemologi yang ada, dalam perkembangannya lebih didominasi oleh corak berfikir bayani yang sangat tekstual dan corak berfikir irfani yang sangat sufistik. Kedua kecenderungan ini kurang begitu memperhatikan pada penggunaan rasio secara optimal. Keunggulan bayani terletak pada kebenaran teks (al-Qur’an dan Hadits) sebagai sumver utama hukum islam yang bersifat universal sehingga menjadi pedoman dan patokan. Dikarenakan bayani menempatkan akal menjadi sumber sekunder, sehingga kurang adanya keseimbangan , saling mengisi, dan saling melengkapi antara teks dan akal. Sistem berfikir yang kontruksi epistemologinya dibangun di atas semangat akal dan logika dengan premis merupakan keunggulan epistemologi burhani, nemun kendala yang sering dihadapi dalam penerapan pendekatan ini adalah sering tidak sinkronnya teks dan realitas. Di antara keunggulan irfani adalah bahwa segala pengetahuan yang bersumber dari intuisi-intuisi, musyahadah dan muka syafah lebih dekat dengan kebenaran dari pada ilmu-ilmu yang digali dari argumentsi-argumentasi rasional dan akal. Namun kendala atau keterbatasan irfani antara lain adalah bahwa ia
  • 7. 6 hanya dapat dinikmati oleh segelintir manusia yang mampu sampai pada taraf pensucian diri yang tinggi.5 D. KESIMPULAN 1. Epistemologi bayani adalah pendekatan dengan cara menganalisis teks dan bersumber pada teks, yakni teks nash (al-Qur’an dan as-Sunnah), teks non nash berupa karya para ulama. 2. Epistemologi burhani adalah bahwa untuk mengukur benar tidaknya sesuatau berdasarkan komponen kemampuan alamiyah manusia. Perpaduan dari epistemologi bayani dan burhani muncul nalar abduktif yakni mencoba memadukan model berpikir deduktif dan induktif. 3. Epistemologi irfani adalah pendekatan yang bersumber pada intuisi, dari irfani muncul illuminasi. 5 Mulyadi Kartanegara, Menembus Batas Waktu Panorama Filsafat Islam (Cet. II; Bandung: Mizan Pustaka, 2005), hlm. 66
  • 8. 7 Daftar Pustaka Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta : PT. Hidakarya Agung, 1990) Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, (yogyakarta: Teras, 2009) Syamsul Ma’arif, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007)