1. Filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama memiliki tujuan untuk mencari kebenaran, memahami hubungan antara peristiwa, dan memberikan penjelasan tentang realitas.
2. Mereka memiliki perbedaan dalam objek studi, pendekatan, dan sumber kebenaran. Filsafat bersifat universal tanpa batasan, ilmu pengetahuan bersifat empiris dan terfokus pada bidang tertentu, sedangkan agama mengacu pada sumber kebenaran
2. 1. ILMU PENGETAHUAN ADALAH
Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke
dalam baha sayang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat
tentang sesuatu.
Sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan memahami benda-benda
maupun peristiwa, bukan hanya membaca tulisan namun juga membaca alam semesta dan
seisinya sebagai usaha dalam menemukan kebenaran
Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan,
dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia .
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan
seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat,
ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
3. 2. FILSAFAT ADALAH
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala
sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio.
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan
konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan.
Harun Nasution filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tak terikat
tradisi, dogma atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar
persoalan
Plato ( 427-347 SM) filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada
Aristoteles (384-322 SM) yang merupakan murid Plato menyatakan filsafat menyelidiki
sebab dan asas segala benda.
Marcus Tullius Cicero (106 – 43 SM) mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan
tentang sesuatu yang maha agung dan usaha untuk mencapainya.
Al Farabi (wafat 950 M) filsuf muslim terbesar sebelum Ibn Sina menyatakan filsafat adalah
ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang
sebenarnya.
4. 3. AGAMA ADALAH
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya
menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar
biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti,
Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa,
Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige dll.
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan
cara menghambakan diri, yaitu:
1. menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal
dari Tuhan
2. menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari tuhan
5. Persamaan Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Agama
1. Baik ilmu, filsafat dan agama bertujuan sekurang-kurangnya berusaha berurusan
dengan hal yang sama, yaitu kebenaran.
2. Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap-
lengkapnya sampai ke-akar-akarnya.
3. Ketiganya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara
kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-akibatnya.
4. Ketiganya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan.
5. Ketiganya mempunyai metode dan sistem.
6. Ketiganya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari
hasrat manusia (obyektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar.
6. PERBEDAAN FILSAFAT, ILMU PENGETAHUAN, DAN AGAMA
PERBEDAAN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN AGAMA
Gambaran
umum
menghampiri kebenaran
dengan cara menuangkan
akal budi secara radikal
dan integral, serta
universal (mengalam),
tidak merasa terikat oleh
ikatan apapun, kecuali
oleh ikatan tangannya
sendiri yang bernama
logika.
mencari kebenaran dengan
jalan penyelidikan (riset,
research), pengalaman
(empiris), dan percobaan
(eksperimen) sebagai batu
ujian.
Manusia mencari dan
menemukan kebenaran
dengan dan dalam agama
dengan jalan
mempertanyakan
(mencari jawaban tentang)
berbagai masalah asasi
dari atau kepada kitab
suci, kodifikasi firman
ilahi untuk manusia
Obyek material
(lapangan)
bersifat universal
(umum), yaitu segala
sesuatu yang ada
(realita). kajian filsafat
tidak terkotak-kotak
dalam disiplin tertentu.
bersifat khusus dan empiris
juga bersifat eksperimental.
Artinya, ilmu hanya terfokus
pada disiplin bidang masing-
masing secara kaku dan
terkotak-kotak
dipraktekkan oleh orang
yang beriman
Obyek formal
(sudut
pandangan)
bersifat non fragmentaris,
karena mencari
pengertian dari segala
sesuatu yang ada itu
secara luas, mendalam
dan mendasar.
bersifat fragmentaris, spesifik,
dan intensif. Di samping itu,
obyek formal itu bersifat
teknik, yang berarti bahwa
cara ide-ide manusia itu
mengadakan penyatuan diri
dengan realita.
memberikan kejelasan
tentang fenomena yang
terjadi
Cara
mendapatkan
sesuatu
dilaksanakan dalam
suasana pengetahuan
yang menonjolkan daya
spekulasi, kritis, dan
pengawasan, kegunaan
filsafat timbul dari
nilainya
aruslah diadakan riset lewat
pendekatan trial and error.
Oleh karena itu, nilai ilmu
terletak pada kegunaan
pragmatis.
dilakukan dengan melihat
sumber-sumber hukum
agama yang terkait yang
sudah dipastikan
kebenarannya karena
bersumber dari Tuhan.
Hal yang
ditunjukan
memberikan penjelasan
yang terakhir, yang
mutlak, dan mendalam
sampai mendasar
(primary cause)
menunjukkan sebab-sebab
yang tidak begitu mendalam,
yang lebih dekat, yang
sekunder (secondary cause).
Agama memberikan
kejelasan tentang semua
yang terjadi
7. Sumber kekuatan akal kekuatan akal wahyu.
Sebab
terjadinya
didahului oleh keraguan didahului oleh keingintahuan diawali oleh keyakinan
dan keimanan
Hal yang
diungkap
mengungkapkan makna
dan kebenaran hidup
mengungkapkan kebenaran
hidup
Metode
Pencapaian
Kebenaran
Filsafat dengan wataknya
sendiri yang
menghampiri kebenaran,
baik tentang alam
maupun tentang manusia
(yang belum atau tidak
dapat dijawab oleh ilmu,
karena diluar atau di atas
batas jangkauannya),
ataupun tentang tuhan.
Ilmu pengetahuan dengan
metodenya sendiri mencari
kebenaran tentang alam dan
manusia.
Agama dengan
karakteristiknya
memberikan jawaban atas
segala persoalan asasi
yang dipertanyakan
manusia ataupun tentang
tuhan.