SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
1
HAKIKAT FILSAFAT ILMU
Zakiyah Nafsi
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung
Email: kanziajzii28@gmail.com
Abstrak
Filsafat lahir pada zaman Yunani Kuno sekitar abad ke-6 SM, pada waktu
itu terjadi perubahan cara berpikir orang Yunani dari mitosentris kepada logo-
sentris disebabkan tidak puas dengan kebenaran yang merekaperoleh berdasarkan
mitos. Pada tahap awal filsafat melingkupi seluruh ilmu pengetahuan, maka
dikenallah para filsuf tersebut sebagai filsuf alam. Mereka dengan berani
meninggalkan cara berpikir irrasional kepada pemikiran rasional dan
menghasilkan gagasan terbuka untuk diteliti. Filsafat adalah hasil dari akal
manusia dalam rangka mencari kebenaran sedalam-dalamnya dengan sungguh-
sungguh. Sehingga filsafat menuntut berpikir akan sesuatu mengenai hakikatnya,
makna,dan sifat dasar. Tentu saja bukanhal yang dapat diamati oleh panca indera,
akan tetapi dibutuhkan pemikiran yang mendalam. Pembahasan filsafat yang luas
tersebut menjadikan ilmu sebagai salah satu objek dari filsafat, yaitu disebut
dengan filsafat ilmu. Pokok perhatian dari filsafat ilmu sendiri adalah pengkajian
terhadap ilmu itu sendiri dan bagaimana cara untuk memperoleh ilmu. Filsafat
memiliki dua objek, yaitu objek material dan objek formal layaknya bidang ilmu
yang lain. Filsafat ilmu dapat membimbingseorang ilmuwan untuk memikirkandan
merenungkan segala aktivitas keilmuan yang dilakukan hendaknya bukan
berlandaskan kebiasaan-kebiasaan tanpa sadar apa orientasinya. Sehingga
dengan berpikir ilmiah (kritis, logis dan sistematis) diharapkan dapat memhami
ilmu dengan segala unsur yang terkandung di dalamnya dan arah tujuan dari ilmu
tersebut.
Kata kunci: Filsafat, Ilmu, Filsafat Ilmu
2
A. PENDAHULUAN
Filsafat lahir pada zaman
Yunani Kuno sekitar abad ke-6 SM,
pada waktu itu terjadi perubahan cara
berpikir orang Yunani dari mitosentris
kepada logo-sentris. Mitosentris adalah
cara berpikir mereka yang mengaitkan
segala fenomena alam dengan mitos,
seperti gempa bumi, pelangi dan lain
sebagainya. Mereka akan menafsirkan
fenomena tersebut sebagai aktivitas
dewa. Namun, pola pikir ini menjadikan
mereka tidak puas dengan kebenaran
yang mereka peroleh berdasarkan mitos.
Mereka pun mulai menggunakan nalar
untuk memahami kebenaran setelah
diperkenalkan oleh Heraklitos (480-540
SM) kemudian kata-kata ini juga
dipakai oleh Phitagoras pada tahun 500-
580 SM. (Suaedi, 2016: 1)
Filsuf pertama pada zaman itu
bernama Thales (Hasan dalam Anwar,
2013: 117), ia dikatakan salah satu dari
7 orang terpandai dalam cerita Yunani.
Ketujuh orang tersebut diantaranya
Solon, Bias, Pitakos, Chilon, Periandos,
Kleonbulos dan Thales. Thales dijuluki
sebagai bapaknya filsafat Yunani,
filosofi yang ia ajarkan dari mulut ke
mulut saja dan dikembangkan oleh
muridnya dengan cara yang sama, baru
kemudian Aristoteles yang menuliskan
ajarannya untuk pertama kali. Kata
filosof yang berasal dari filo dan sofia
pun disematkan kepada mereka, yang
artinya cinta kebijaksanaan. Kata ini
dianggap paling sesuai karena jika
menggunakan kata kebijaksanaan saja
menurut orang Yunani menyalahi
kodrat manusia, karena kebijaksanaan
hanyalah milik para dewa. Sedangkan
cinta disini maksudnya adalah
keinginan yang mendalam dengan
sungguh-sungguh, dan kebijaksanaan
bisa diartikan dengan ilmu pengetahuan.
Sehingga artinya secara harfiah adalah
keinginan yang mendalam terhadap
ilmu pengetahuan dengan sungguh-
sungguh. (Poedjawijatna dalam Djalali,
1980)
Demikianlah awal mula
munculnya filsafat yang terus menerus
berkembang sampai sekarang.
Keberadaan filsafat tidak dapat
dipisahkan dari ilmu pengetahuan.
B. DEFENISI FILSAFAT DAN
ILMU
Kata filsafat dalam bahasa Arab
adalah Falsafah, dalam bahasa Inggris
dikenal dengan Phylosophy sedangkan
bahasa Yunani disebut dengan
Philosophia. Kata Philosophia berasal
dari kata philein dan sophia, kata philein
bermakna cinta, sedangkan sophia
bermakna kebijaksanaan, sehingga
dapat disimpulkan bahwa Philosophia
diartikan sebagai cinta kebijaksanaan
dengan sedalam-dalamnya. Dengan
demikian seorang filsuf adalah seorang
yang cinta dan mencari kebijaksanaan.
Secara terminolologi dijelaskan
arti dari istilah filsafat sendiri, sehingga
ditemukan batasan-batasan yang
diperkenalkan oleh para ahli sebagai
berikut:
 Plato, berpendapat bahwa filsafat
usaha yang mencoba mencapai
pengetahuan kebenaran yang asli
namun sejatinya kebenaran itu
mutlak di tangan Tuhan.
3
 Asritoteles, berpendapat bahwa
filsafat adalah ilmu yang
terkandung di dalamnya kebenaran
akan ilmu-ilmu metafisika, logika,
retorika, etika dan estetika.
 Prof. Dr. Fuad Hasan,
mengatakan bahwa filsafat adalah
sebuah usaha untuk berpikir secara
radikal, maksudnya berpikir dari
akar dari sebuah permasalahan.
Tegasnya filsafat adalah hasil
dari akal manusia dalam rangka mencari
kebenaran sedalam-dalamnya dengan
sungguh-sungguh. Sehingga filsafat
menuntut berpikir akan sesuatu
mengenai hakikatnya, makna, dan sifat
dasar. Tentu saja bukan hal yang dapat
diamati oleh panca indera, akan tetapi
dibutuhkan pemikiran yang mendalam.
Kata ilmu berasal dari bahasa
Arab yaitu ‘alima yang berarti
pengetahuan, ilmu yang dimaksud disini
adalah pengetahuan yang memiliki asas
dan terorganisir dengan baik (Ihsan,
2015: 57). Menurut Ketut Rinjin (dalam
Kuntjojo, 2009: 11) ilmu adalah
berbagai pengetahuan yang terorganisir
dengan rapi yang berisi kumpulan fakta
dan memiliki objek, metode, teori dan
hukum. The Liang Gie menjelaskan
bahwa bisa dikatakan seperti proses,
prosedur dan produk. Ilmu disebut
sebagai proses karena untuk
mendapatkannya perlu adanya
penelitian, ilmu juga dikatakan sebagai
prosedur karena ilmu itu sendiri adalah
metode ilmiah dan yang terakhir ilmu
adalah produk karena ilmu itu sendiri
terdiri dari banyak pengetahuan yang
tersusun dengan baik. Gie pun
menggambarkan hubungan ketiga hal
ini ke dalam segitiga dan menyebutnya
sebagai dimensi ilmu. (Kuntjojo, 2009:
11)
C. DEFENISI FILSAFAT ILMU
Filsafat dan ilmu memiliki
kesamaan, keduanya terlahir dari
penelurusan dan penelitiuan yang
panjang sebagai bentuk kecintaan pada
kebenaran. Perbedaannya terletak pada
objek dan tujuannya, filsafat memiliki
kajian yang luas dan tidak terbatas
sedangkan ilmu terbatas pada hal bidang
tertentu saja. Filsafat bertujuan untuk
menemukan pemahaman dan kearifan
hidup, sedangkan ilmu bertujuan untuk
mendeskripsikan, memprediksi,
melakukan eksperimen dn kontrol
terhadap suatu bidang. Pembahasan
filsafat yang luas tersebut menjadikan
ilmu sebagai salah satu objek dari
filsafat, yaitu disebut dengan filsafat
ilmu. Pokok perhatian dari filsafat ilmu
sendiri adalah pengkajian terhadap ilmu
itu sendiri dan bagaimana cara untuk
memperoleh ilmu (Sumarto, 2017: 27).
Jujun Sumantri berpendapat
bahwa filsafat ilmu adalah epistimologi
yang menginginkan jawaban dari tiga
kelompok pertanyaan mengenai hakikat
ilmu. Kelompok yang pertama yaitu apa
objek kajian dari ilmu, bagaimana
wujudnya? Serta apa hubungan objek
tersebut dengan daya tanggap manusia.
Kelompok yang kedua yaitu bagaimana
proses menemukan pengetahuan yang
dikatakan sebagai ilmu, apa
prosedurnya hingga mendapatkan
pengetahuan yang benar? Apa itu
kebenaran? Kelompok yang ketiga yaitu
4
untuk apa ilmu serta apa kaitannya
dengan kaidah moral? Ketiga kelompok
pertanyaan ini adalah tinjauan ilmu
secara ontologis, epistimologis dan
aksiologis.
Filsafat berusaha melontarkan
pertanyaan mendasar terhadap ilmu,
seperti apa karakteristik yang hanya
dimiliki oleh ilmu sehingga disebut
sebagai ilmu, apa perbedaan antara ilmu
dengan pengetahuan biasa, bagaimana
cara untuk mendapatkannya. Sehingga
muncullah yang dinamakan filsafat ilmu
sebagai jawaban dari berbagai
pertanyaan filsafat dalam rangka
mengkaji dan menelaah lebih dalam
mengenai ilmu. Filsafat ilmu dapat
dikatakan sebagai jembatan
penyambung antara filsafat dan ilmu.
D. OBJEK, MANFAAT DAN
TUJUAN FILSAFAT ILMU
Filsafat memiliki dua objek,
yaitu objek material dan objek formal
layaknya bidang ilmu yang lain. Objek
material adalah sesuatu hal yang diamati
atau diteliti, sedangkan objek formal
adalah sudut pandang dalam suatu
penelitian. (Blokolong) Objek material
filsafat ilmu adalah ilmu itu sendiri yang
telah diatur dengan sebaik mungkin
secara sistematis menggunakan metode
ilmiah dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sedangkan objek formal filsafat ilmu
adalah esensi dari ilmu itu sendiri,
bagaimana hakikat ilmu itu? Bagaimana
cara memperolehnya? Apa fungsinya
bagi manusia? Hal ini dibahas
berlandaskan ontologis, epistimologis
dan aksiologis.
Menurut Harold H. Tinus yang
dikutip oleh Ihsan (2015) filsafat adalah
usaha untuk memahami alam semesta,
hakikat dan nilai yang terkandung di
dalamnya, sedangkan tujuannya adalah
pemahaman dan kebijaksanaan.
Menurut Oemar A. Hosein filsafat
memberikan kita hikmah dan kepuasan
kepada manusia terhadap pengetahuan
yang sistematis. Radhakrishnan
menerangkan fungsi filsafat adalah
kreatif, menerapkan nilai, menerapkan
tujuan dan arah dan menuntun menuju
jalan yang baru.
Filsafat ilmu dapat membimbing
seorang ilmuwan untuk memikirkan dan
merenungkan segala aktivitas keilmuan
yang dilakukan hendaknya bukan
berlandaskan kebiasaan-kebiasaan
tanpa sadar apa orientasinya. Sehingga
dengan berpikir ilmiah (kritis, logis dan
sistematis) diharapkan dapat memhami
ilmu dengan segala unsur yang
terkandung di dalamnya dan arah tujuan
dari ilmu tersebut. Filsafat ilmu juga
menghendaki adanya pemahaman yang
utuh dan menalam terhadap ilmu
sehingga tidak terbelenggu pada
kebenaran semu yang sesat hingga
memicu sikap yang bijaksana dalam
segala aktivitas keilmuan. (Wahana,
2016: 13)
E. PENUTUP
Filsafat muncul didasari rasa
tidak puas dengan kebenaran yang
mereka peroleh berdasarkan mitos.
Mereka pun mulai menggunakan nalar
untuk memahami kebenaran. Filsafat
adalah hasil dari akal manusia dalam
rangka mencari kebenaran sedalam-
5
dalamnya dengan sungguh-sungguh.
Sehingga filsafat menuntut berpikir
akan sesuatu mengenai hakikatnya,
makna, dan sifat dasar. Sedangkan )
ilmu adalah berbagai pengetahuan yang
terorganisir dengan rapi yang berisi
kumpulan fakta dan memiliki objek,
metode, teori dan hukum. Pembahasan
filsafat yang luas tersebut menjadikan
ilmu sebagai salah satu objek dari
filsafat, yaitu disebut dengan filsafat
ilmu. Pokok perhatian dari filsafat ilmu
sendiri adalah pengkajian terhadap ilmu
itu sendiri dan bagaimana cara untuk
memperoleh ilmu. untuk mendapatkan
ilmu diperlukan sebuah metode, yang
disebut dengan metode ilmiah. Metode
bisa dikatakan sebagai suatu tahapan
sistematik dalam mendapatkan sesuatu.
Metode dibutuhkan agar cara berpikir
melahirkan pengetahuan yang ilmiah
yaitu rasional dan teruji kebenarannya.
Filsafat memiliki dua objek, yaitu objek
material dan objek formal layaknya
bidang ilmu yang lain. Filsafat adalah
usaha untuk memahami alam semesta,
hakikat dan nilai yang terkandung di
dalamnya, sedangkan tujuannya adalah
pemahaman dan kebijaksanaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar. Khaidir. 2013. Sejarah dan
Perkembangan Filsafat Ilmu. Jurnal
Ilmu Hukum. Lampung: Volume 7.
No. 2. Mei-Agustus 2013.
Blikololong. J.B. Filsafat Ilmu: Sebuah
Pengantar. Jakarta: Universitas
Gunadarma.
Ihsan, Fuad. 2015. Filsafat Ilmu. Jakarta:
Rineka Cipta
Kuntjojo. 2009. Filsafat Ilmu. Kediri:
Universitas Nusantara PGRI.
Latif. Mukhtar. 2014. Orientasi Ke
Arah Pemahaman Filsafat Ilmu.
Jakarta: Kharisma Putra Utama
Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu.
Bogor: Penerbit IPB Press.
Suharsaputra. Uhar. 2004. Filsafat Ilmu:
Jilid 1. Kuningan: Universitas
Kuningan.
Sumarto. 2017. Filsafat Ilmu. Jambi:
Pustaka Ma’arif Press.
Tafsir. Ahmad. 2004. Filsafat Ilmu:
Mengurai Ontologi, Epistimologi
dan Aksiologi Pengetahuan.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Wahana. Paulus. 2016. Filsafat Ilmu
Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka
Diamond.
6

More Related Content

What's hot

Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafatAdrian Hulu
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafatsayid bukhari
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiIntelektual Aceh
 
MAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docx
MAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docxMAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docx
MAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docxFirman Anz
 
Filsafat administrasi 2013
Filsafat administrasi 2013Filsafat administrasi 2013
Filsafat administrasi 2013Damar Firdaus
 
Pengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat IlmuPengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat Ilmugueste97040
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Grunge Cobain
 
Epistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatEpistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatLevina Lme
 
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)febrisukma
 
Pengertian ilmu,pengetahuan dan filsafat
Pengertian ilmu,pengetahuan dan filsafatPengertian ilmu,pengetahuan dan filsafat
Pengertian ilmu,pengetahuan dan filsafatghilmannafadza
 

What's hot (20)

Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat IlmuModul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Mata kuliah-filsafat-ilmu1
Mata kuliah-filsafat-ilmu1Mata kuliah-filsafat-ilmu1
Mata kuliah-filsafat-ilmu1
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
 
Filsafat umum
Filsafat umumFilsafat umum
Filsafat umum
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
MAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docx
MAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docxMAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docx
MAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docx
 
Filsafat administrasi 2013
Filsafat administrasi 2013Filsafat administrasi 2013
Filsafat administrasi 2013
 
Pengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat IlmuPengantar Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat Ilmu
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
 
Epistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatEpistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam Filsafat
 
Filsafat ipa
Filsafat ipaFilsafat ipa
Filsafat ipa
 
Definisi Filsafat Ilmu
Definisi Filsafat IlmuDefinisi Filsafat Ilmu
Definisi Filsafat Ilmu
 
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
KELOMPOK 7 FILSAFAT ILMU (A)
 
Presentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmuPresentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmu
 
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 filsafat, ilmu dan pengetahuan filsafat, ilmu dan pengetahuan
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 
Pengertian ilmu,pengetahuan dan filsafat
Pengertian ilmu,pengetahuan dan filsafatPengertian ilmu,pengetahuan dan filsafat
Pengertian ilmu,pengetahuan dan filsafat
 
Filsafat mistik
Filsafat mistikFilsafat mistik
Filsafat mistik
 

Similar to Hakikat Filsafat Ilmu

Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiJulianaRafiati
 
PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptxfebry66
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAChristian Lokas
 
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docxArtikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docxMetaFitriani1
 
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docx
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docxFKI-Muhamad Husni M (2205056063).docx
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docxMuhamadHusniMubarok1
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanvian rahayu
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPAIrma Fitriani
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1juniotrov
 
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docx
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docxartikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docx
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docxMetaFitriani1
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanTjoetnyak Izzatie
 
E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i Erta Erta
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)Erta Erta
 
Artikel FKI_SITI YULIANA_2205056041.docx
Artikel FKI_SITI YULIANA_2205056041.docxArtikel FKI_SITI YULIANA_2205056041.docx
Artikel FKI_SITI YULIANA_2205056041.docxSitiYuliana11
 
PERTEMUAN 1 FILSAFAT HUKUM.docx
PERTEMUAN 1 FILSAFAT HUKUM.docxPERTEMUAN 1 FILSAFAT HUKUM.docx
PERTEMUAN 1 FILSAFAT HUKUM.docxFatherSon3
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiAfril Wibisono
 
Filsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptxFilsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptxFaizulHasan15
 

Similar to Hakikat Filsafat Ilmu (20)

Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiati
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
 
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docxArtikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
 
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docx
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docxFKI-Muhamad Husni M (2205056063).docx
FKI-Muhamad Husni M (2205056063).docx
 
36413-99553-1-PB.pdf
36413-99553-1-PB.pdf36413-99553-1-PB.pdf
36413-99553-1-PB.pdf
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuan
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA
 
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
Filsafat dan-filsafat-pendidikan1
 
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docx
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docxartikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docx
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docx
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikan
 
Science and Knowledge
Science and KnowledgeScience and Knowledge
Science and Knowledge
 
E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
 
Artikel FKI_SITI YULIANA_2205056041.docx
Artikel FKI_SITI YULIANA_2205056041.docxArtikel FKI_SITI YULIANA_2205056041.docx
Artikel FKI_SITI YULIANA_2205056041.docx
 
PERTEMUAN 1 FILSAFAT HUKUM.docx
PERTEMUAN 1 FILSAFAT HUKUM.docxPERTEMUAN 1 FILSAFAT HUKUM.docx
PERTEMUAN 1 FILSAFAT HUKUM.docx
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika Komunikasi
 
Filsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptxFilsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptx
 
Filsafat islam
Filsafat islamFilsafat islam
Filsafat islam
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Hakikat Filsafat Ilmu

  • 1. 1 HAKIKAT FILSAFAT ILMU Zakiyah Nafsi Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Email: kanziajzii28@gmail.com Abstrak Filsafat lahir pada zaman Yunani Kuno sekitar abad ke-6 SM, pada waktu itu terjadi perubahan cara berpikir orang Yunani dari mitosentris kepada logo- sentris disebabkan tidak puas dengan kebenaran yang merekaperoleh berdasarkan mitos. Pada tahap awal filsafat melingkupi seluruh ilmu pengetahuan, maka dikenallah para filsuf tersebut sebagai filsuf alam. Mereka dengan berani meninggalkan cara berpikir irrasional kepada pemikiran rasional dan menghasilkan gagasan terbuka untuk diteliti. Filsafat adalah hasil dari akal manusia dalam rangka mencari kebenaran sedalam-dalamnya dengan sungguh- sungguh. Sehingga filsafat menuntut berpikir akan sesuatu mengenai hakikatnya, makna,dan sifat dasar. Tentu saja bukanhal yang dapat diamati oleh panca indera, akan tetapi dibutuhkan pemikiran yang mendalam. Pembahasan filsafat yang luas tersebut menjadikan ilmu sebagai salah satu objek dari filsafat, yaitu disebut dengan filsafat ilmu. Pokok perhatian dari filsafat ilmu sendiri adalah pengkajian terhadap ilmu itu sendiri dan bagaimana cara untuk memperoleh ilmu. Filsafat memiliki dua objek, yaitu objek material dan objek formal layaknya bidang ilmu yang lain. Filsafat ilmu dapat membimbingseorang ilmuwan untuk memikirkandan merenungkan segala aktivitas keilmuan yang dilakukan hendaknya bukan berlandaskan kebiasaan-kebiasaan tanpa sadar apa orientasinya. Sehingga dengan berpikir ilmiah (kritis, logis dan sistematis) diharapkan dapat memhami ilmu dengan segala unsur yang terkandung di dalamnya dan arah tujuan dari ilmu tersebut. Kata kunci: Filsafat, Ilmu, Filsafat Ilmu
  • 2. 2 A. PENDAHULUAN Filsafat lahir pada zaman Yunani Kuno sekitar abad ke-6 SM, pada waktu itu terjadi perubahan cara berpikir orang Yunani dari mitosentris kepada logo-sentris. Mitosentris adalah cara berpikir mereka yang mengaitkan segala fenomena alam dengan mitos, seperti gempa bumi, pelangi dan lain sebagainya. Mereka akan menafsirkan fenomena tersebut sebagai aktivitas dewa. Namun, pola pikir ini menjadikan mereka tidak puas dengan kebenaran yang mereka peroleh berdasarkan mitos. Mereka pun mulai menggunakan nalar untuk memahami kebenaran setelah diperkenalkan oleh Heraklitos (480-540 SM) kemudian kata-kata ini juga dipakai oleh Phitagoras pada tahun 500- 580 SM. (Suaedi, 2016: 1) Filsuf pertama pada zaman itu bernama Thales (Hasan dalam Anwar, 2013: 117), ia dikatakan salah satu dari 7 orang terpandai dalam cerita Yunani. Ketujuh orang tersebut diantaranya Solon, Bias, Pitakos, Chilon, Periandos, Kleonbulos dan Thales. Thales dijuluki sebagai bapaknya filsafat Yunani, filosofi yang ia ajarkan dari mulut ke mulut saja dan dikembangkan oleh muridnya dengan cara yang sama, baru kemudian Aristoteles yang menuliskan ajarannya untuk pertama kali. Kata filosof yang berasal dari filo dan sofia pun disematkan kepada mereka, yang artinya cinta kebijaksanaan. Kata ini dianggap paling sesuai karena jika menggunakan kata kebijaksanaan saja menurut orang Yunani menyalahi kodrat manusia, karena kebijaksanaan hanyalah milik para dewa. Sedangkan cinta disini maksudnya adalah keinginan yang mendalam dengan sungguh-sungguh, dan kebijaksanaan bisa diartikan dengan ilmu pengetahuan. Sehingga artinya secara harfiah adalah keinginan yang mendalam terhadap ilmu pengetahuan dengan sungguh- sungguh. (Poedjawijatna dalam Djalali, 1980) Demikianlah awal mula munculnya filsafat yang terus menerus berkembang sampai sekarang. Keberadaan filsafat tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan. B. DEFENISI FILSAFAT DAN ILMU Kata filsafat dalam bahasa Arab adalah Falsafah, dalam bahasa Inggris dikenal dengan Phylosophy sedangkan bahasa Yunani disebut dengan Philosophia. Kata Philosophia berasal dari kata philein dan sophia, kata philein bermakna cinta, sedangkan sophia bermakna kebijaksanaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa Philosophia diartikan sebagai cinta kebijaksanaan dengan sedalam-dalamnya. Dengan demikian seorang filsuf adalah seorang yang cinta dan mencari kebijaksanaan. Secara terminolologi dijelaskan arti dari istilah filsafat sendiri, sehingga ditemukan batasan-batasan yang diperkenalkan oleh para ahli sebagai berikut:  Plato, berpendapat bahwa filsafat usaha yang mencoba mencapai pengetahuan kebenaran yang asli namun sejatinya kebenaran itu mutlak di tangan Tuhan.
  • 3. 3  Asritoteles, berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu yang terkandung di dalamnya kebenaran akan ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika dan estetika.  Prof. Dr. Fuad Hasan, mengatakan bahwa filsafat adalah sebuah usaha untuk berpikir secara radikal, maksudnya berpikir dari akar dari sebuah permasalahan. Tegasnya filsafat adalah hasil dari akal manusia dalam rangka mencari kebenaran sedalam-dalamnya dengan sungguh-sungguh. Sehingga filsafat menuntut berpikir akan sesuatu mengenai hakikatnya, makna, dan sifat dasar. Tentu saja bukan hal yang dapat diamati oleh panca indera, akan tetapi dibutuhkan pemikiran yang mendalam. Kata ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu ‘alima yang berarti pengetahuan, ilmu yang dimaksud disini adalah pengetahuan yang memiliki asas dan terorganisir dengan baik (Ihsan, 2015: 57). Menurut Ketut Rinjin (dalam Kuntjojo, 2009: 11) ilmu adalah berbagai pengetahuan yang terorganisir dengan rapi yang berisi kumpulan fakta dan memiliki objek, metode, teori dan hukum. The Liang Gie menjelaskan bahwa bisa dikatakan seperti proses, prosedur dan produk. Ilmu disebut sebagai proses karena untuk mendapatkannya perlu adanya penelitian, ilmu juga dikatakan sebagai prosedur karena ilmu itu sendiri adalah metode ilmiah dan yang terakhir ilmu adalah produk karena ilmu itu sendiri terdiri dari banyak pengetahuan yang tersusun dengan baik. Gie pun menggambarkan hubungan ketiga hal ini ke dalam segitiga dan menyebutnya sebagai dimensi ilmu. (Kuntjojo, 2009: 11) C. DEFENISI FILSAFAT ILMU Filsafat dan ilmu memiliki kesamaan, keduanya terlahir dari penelurusan dan penelitiuan yang panjang sebagai bentuk kecintaan pada kebenaran. Perbedaannya terletak pada objek dan tujuannya, filsafat memiliki kajian yang luas dan tidak terbatas sedangkan ilmu terbatas pada hal bidang tertentu saja. Filsafat bertujuan untuk menemukan pemahaman dan kearifan hidup, sedangkan ilmu bertujuan untuk mendeskripsikan, memprediksi, melakukan eksperimen dn kontrol terhadap suatu bidang. Pembahasan filsafat yang luas tersebut menjadikan ilmu sebagai salah satu objek dari filsafat, yaitu disebut dengan filsafat ilmu. Pokok perhatian dari filsafat ilmu sendiri adalah pengkajian terhadap ilmu itu sendiri dan bagaimana cara untuk memperoleh ilmu (Sumarto, 2017: 27). Jujun Sumantri berpendapat bahwa filsafat ilmu adalah epistimologi yang menginginkan jawaban dari tiga kelompok pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Kelompok yang pertama yaitu apa objek kajian dari ilmu, bagaimana wujudnya? Serta apa hubungan objek tersebut dengan daya tanggap manusia. Kelompok yang kedua yaitu bagaimana proses menemukan pengetahuan yang dikatakan sebagai ilmu, apa prosedurnya hingga mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa itu kebenaran? Kelompok yang ketiga yaitu
  • 4. 4 untuk apa ilmu serta apa kaitannya dengan kaidah moral? Ketiga kelompok pertanyaan ini adalah tinjauan ilmu secara ontologis, epistimologis dan aksiologis. Filsafat berusaha melontarkan pertanyaan mendasar terhadap ilmu, seperti apa karakteristik yang hanya dimiliki oleh ilmu sehingga disebut sebagai ilmu, apa perbedaan antara ilmu dengan pengetahuan biasa, bagaimana cara untuk mendapatkannya. Sehingga muncullah yang dinamakan filsafat ilmu sebagai jawaban dari berbagai pertanyaan filsafat dalam rangka mengkaji dan menelaah lebih dalam mengenai ilmu. Filsafat ilmu dapat dikatakan sebagai jembatan penyambung antara filsafat dan ilmu. D. OBJEK, MANFAAT DAN TUJUAN FILSAFAT ILMU Filsafat memiliki dua objek, yaitu objek material dan objek formal layaknya bidang ilmu yang lain. Objek material adalah sesuatu hal yang diamati atau diteliti, sedangkan objek formal adalah sudut pandang dalam suatu penelitian. (Blokolong) Objek material filsafat ilmu adalah ilmu itu sendiri yang telah diatur dengan sebaik mungkin secara sistematis menggunakan metode ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sedangkan objek formal filsafat ilmu adalah esensi dari ilmu itu sendiri, bagaimana hakikat ilmu itu? Bagaimana cara memperolehnya? Apa fungsinya bagi manusia? Hal ini dibahas berlandaskan ontologis, epistimologis dan aksiologis. Menurut Harold H. Tinus yang dikutip oleh Ihsan (2015) filsafat adalah usaha untuk memahami alam semesta, hakikat dan nilai yang terkandung di dalamnya, sedangkan tujuannya adalah pemahaman dan kebijaksanaan. Menurut Oemar A. Hosein filsafat memberikan kita hikmah dan kepuasan kepada manusia terhadap pengetahuan yang sistematis. Radhakrishnan menerangkan fungsi filsafat adalah kreatif, menerapkan nilai, menerapkan tujuan dan arah dan menuntun menuju jalan yang baru. Filsafat ilmu dapat membimbing seorang ilmuwan untuk memikirkan dan merenungkan segala aktivitas keilmuan yang dilakukan hendaknya bukan berlandaskan kebiasaan-kebiasaan tanpa sadar apa orientasinya. Sehingga dengan berpikir ilmiah (kritis, logis dan sistematis) diharapkan dapat memhami ilmu dengan segala unsur yang terkandung di dalamnya dan arah tujuan dari ilmu tersebut. Filsafat ilmu juga menghendaki adanya pemahaman yang utuh dan menalam terhadap ilmu sehingga tidak terbelenggu pada kebenaran semu yang sesat hingga memicu sikap yang bijaksana dalam segala aktivitas keilmuan. (Wahana, 2016: 13) E. PENUTUP Filsafat muncul didasari rasa tidak puas dengan kebenaran yang mereka peroleh berdasarkan mitos. Mereka pun mulai menggunakan nalar untuk memahami kebenaran. Filsafat adalah hasil dari akal manusia dalam rangka mencari kebenaran sedalam-
  • 5. 5 dalamnya dengan sungguh-sungguh. Sehingga filsafat menuntut berpikir akan sesuatu mengenai hakikatnya, makna, dan sifat dasar. Sedangkan ) ilmu adalah berbagai pengetahuan yang terorganisir dengan rapi yang berisi kumpulan fakta dan memiliki objek, metode, teori dan hukum. Pembahasan filsafat yang luas tersebut menjadikan ilmu sebagai salah satu objek dari filsafat, yaitu disebut dengan filsafat ilmu. Pokok perhatian dari filsafat ilmu sendiri adalah pengkajian terhadap ilmu itu sendiri dan bagaimana cara untuk memperoleh ilmu. untuk mendapatkan ilmu diperlukan sebuah metode, yang disebut dengan metode ilmiah. Metode bisa dikatakan sebagai suatu tahapan sistematik dalam mendapatkan sesuatu. Metode dibutuhkan agar cara berpikir melahirkan pengetahuan yang ilmiah yaitu rasional dan teruji kebenarannya. Filsafat memiliki dua objek, yaitu objek material dan objek formal layaknya bidang ilmu yang lain. Filsafat adalah usaha untuk memahami alam semesta, hakikat dan nilai yang terkandung di dalamnya, sedangkan tujuannya adalah pemahaman dan kebijaksanaan. DAFTAR PUSTAKA Anwar. Khaidir. 2013. Sejarah dan Perkembangan Filsafat Ilmu. Jurnal Ilmu Hukum. Lampung: Volume 7. No. 2. Mei-Agustus 2013. Blikololong. J.B. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar. Jakarta: Universitas Gunadarma. Ihsan, Fuad. 2015. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rineka Cipta Kuntjojo. 2009. Filsafat Ilmu. Kediri: Universitas Nusantara PGRI. Latif. Mukhtar. 2014. Orientasi Ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu. Jakarta: Kharisma Putra Utama Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: Penerbit IPB Press. Suharsaputra. Uhar. 2004. Filsafat Ilmu: Jilid 1. Kuningan: Universitas Kuningan. Sumarto. 2017. Filsafat Ilmu. Jambi: Pustaka Ma’arif Press. Tafsir. Ahmad. 2004. Filsafat Ilmu: Mengurai Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi Pengetahuan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Wahana. Paulus. 2016. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Diamond.
  • 6. 6