SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Fakultas Teknik
Jurusan teknik Perminyakan
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Hendri/082331317678 Hendri anur #Hendri_anur
PRESSURE MAINTENANCE
ENHANCED OIL RECOVERY (EOR)
 Perbedaan antara “Pressure maintenance” dan ,
“Secondary Recovery” adalah :
 Pressure Maintenance :
Injeksi air di mulai ketika reservoir tersebut masih
mempunyai energi yang sanggup memproduksi minyak
ke permukaan. (memelihara tekanan formasi)
PRESSURE MAINTENANCE & SECONDARY RECOVERY
 Secondary Recovery :
Injeksi air dimulai setelah energi mula-mula yang di
kandung oleh reservoir tersebut telah habis .
Misalnya : Injeksi Air (Water Floading)
Rs
Pb(1000) 1200 (Pi)1800
Keterangan :
Suatu reservoir mempunyai tekanan awal sebesar 1800
psi, sedangkan tekanan buble Point (Pb) = 1000 psi untuk
suatu reservoir yang mempunyai tenaga pendorong
“Solution gas drive” maka batas limit tekanan yang harus
dipertahankan sebesar 200 psi dari tekanan Pb, dengan
demikian solution pressure maintenance nya adalah :
1. Jangan memproduksikan dengan laju produksi yang
terlalu besar (Q)
2. Batas tekanan yang dipertahankan mempunyai limit
1200 psi, bila terlalu kecil dari 1200 psi misalnya
kurang dari 1000 psi  langsung sumur tsb akan mati.
PRESSURE MAINTENANCE
TYPE INJEKSI / POLA INJEKSI
SECONDARY RECOVERY
( Injeksi Air )
Secondary Recovery :
•Injeksi Air dilakukan setelah “Energi mula-mula”yang dikandung oleh reservoir
tersebut telah habis.
•Injeksi Air bertujuan untuk mengimbangi penurunan “Tekanan Reservoir” yang
disebut “Pressure Maintenance”
•Injeksi Air merupakan proses pendorongan Minyak ke suatu sumur produksi
dengan pola pendesakan tertentu.
Syarat-Syarat Air Untuk Injeksi Air antara lain :
© Tersedianya Air dalam jumlah besar ( Air Formasi dari Lapangan sumur yang akan
dilakukan Injeksi Air)
© Tidak mengandung padatan yang tidak dapat larut (Plugging terhadap porositas &
permeabilitas)
© Secara kimia stabil dan tidak mudah larut dengan elemen-elemen yang terdapat
pada sistem ijeksi dan reservoir (Compatible).
SECONDARY RECOVERY
A
B
SECONDARY RECOVERY
( Injreksi Air )
A
Klafisikasi pendesakan HC dengan Injeksi Air dikatakan Baik :
A. Secara Teori :
Mobilitas (M) =
DidesakyangFluida
PendesakFluida
..
.
=
o
kro
w
krw
.
.


=
wxkro
oxkrw
...
...


o
kro
w
krw
.
.

MR =
o
w
M
M
, MR = Mobilitas Ratio
Apabila :
MR < 1 maka Piston Like Displacement
MR > 1 maka Pendesakan kurang baik (Fingering = menjari)
Untuk memperbaiki menjadi MR < , 1 dengan cara :
Metoda E O R yaitu :
A. Menaikkan Viscositas Air dengan menambahkan bahan Kimia Polymer.
B. Menurunkan Viscositas minyak dengan Injeksi Panas.
SECONDARY RECOVERY
( Injreksi Air )
B
B. Secara Lapangan :
,
Water Coning (tidak diharapkan),
Produksi air yang berlebihan, hal ini disebabkan :
1. Permeabilitas batuan yang tidak seragam.(k)
2. Rate produksi minyak yang terlalu besar.(q)
3. Perforasi mendekati Water Oil Contac (WOC)
Penanggulangan Water Coning dengan cara :
1. Menggunakan Metoda Tertier (E O R)
a. MEOR (Microbiology Enhanced Oil Recovery)
b. Injeksi Polimer ( Piston like Displacement)
2. Rezoning
Merubah Letak perforasi menjauh dari WOC
Fingering (Menjari)
Water coning
•Porositas
•Saturasi (S)
•Permeabilitas (k)
Swc Sor
® Swc = Batas dimana Air tidak dapat bergerak.
® Sor = Batas minyak tidak bisa diambil.
KURVA Kro & Krw U/ E O R
Diharapkan perolehan HC dengan
Perkembangan Technologi
Sor
INJECTION THERMAL
INJEKSI TERCAMPUR (CO2) CHEMICAL INJECTION
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
 Enhanced Oil Recovery :
“ Peningkatan Perolehan Minyak”
 Thermal Injection
- Tujuannya untuk menurunkan viscositas minyak
atau membuat minyak berubah ke fasa uap, juga
mendorong minyak ke sumur-sumur produksi.
- Injeksi thermal ini sangat cocok untuk
diaplikasikan pada reservoir dengan kandungan
minyak berat dan mengandung parafin.
a.Injeksi uap
Injeksi Uap ada 2 tahap :
1. Stimulasi Uap (Steam soak, Huff and Puff)
2. Pendesakan Uap
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
Stimulasi Uap ( Huff and Puff )
A. Uap Panas B. (Tutup) C.Produksi
( HUFF ) ( PUFF )
Beberapa hari s/d beberapa minggu Beberapa Beberapa minggu s/d beberapa
Hari fasa Tutup bulan
( Fasa Injeksi ) (Fasa Produksi)
Minyak
Dingin
+
Air
Minyak
Panas
+
Air,Uap
Zona
Uap
Panas
Minyak
Dingin
+
Air
Minyak
Panas
+
Air,Uap
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
2.Pendesakan Uap
Yang diinjeksikan ke dalam sumur adalah camp Uap
dan Air panas dengan komposisi yang berbeda.
Uap panas Minyak & Air
Uap
Air
Panas
Minyak
&
Air
Uap
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
Insitu Combution
Bertujuan menginjeksi udara dan membakar
sebagian minyak  diharapkan menurunkan
viscositas minyak  dengan adanya minyak yang
berubah menjadi uap (gas) kemudian mendorong
dengan pendesakan gabungan antara Uap, air panas
dan gas
Injeksi Air Panas
Hampir sama dengan Injeksi Air (water flood),
hanya saja injeksi ini temperatur air yang di
injeksi lebih tinggi dari temperatur air formasi
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
Chemical Flooding
Suatu metoda EOR dengan menginjeksikan air yang telah
tercampur dengan bahan-bahan kimia.
Bahan kimia yang biasa digunakan adalah :
a.Surfactant Air + Surfactan
Surfactant tujuan : memperkecil tegangan
permuakaan batuan, sehingga menaikkan effisiensi
pendesakan dalam sekala pori (mikroskopis)
 untuk jenis minyak yang mempunyai viscositas
< 30 Cp
 dengan Surfactant maka memperkecil viscositas
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
Kationik surfactan
Bentuk :
+ adalah Water soluble
- adalah Oil soluble
contoh :
batuan formasi Silika (SiO2
-
)  bt.Pasir
Anionik Surfactant
+ adalah Oil soluble
- adalah Water soluble
contoh :
batuan formasi Carbonat (CaCO3)  Ca ++
Negatif (-)+
SiO2
(-)
+ -
+-
+Negatif (-)Ca++
+-
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
Polymer
Polymer bertujuan memperbaiki “Mobilitas”
minyak – air, untuk menaikkan effisiensi
pengurasan secara luas (Makrokopis)
-  Efektif untuk jenis minyak yang mempunyai
Viscositas < 200 Cp
-  Jenis polimer yang dipakai : Polycrylamide
dan Polysacharide
 Biasa dilakukan pekerjaannya dilapangan di
selengi dengan “Surfactant”
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
Jenis Polymer
Injeksi Produksi
Air +
Air Polimer Surfactant Minyak
Mobilitas (M) =
DidesakyangFluida
PendesakFluida
..
.
=
o
kro
w
krw
.
.


=
wxkro
oxkrw
...
...


Keterangan rumus diatas :
Bila di lihat rumus diatas injeksi surfactant +
Polymer dilakukan bersama-sama dengan
demikian :
 Surfactant bertugas untuk
o.
( memperkecil
tegangan permukaan batuan) menjadikan
batuan yang suka air (water wet) dan oil lepas
dari batuan.
 Polimer bertugas untuk
w.
( Polymer + air
injeksi membuat pola pendesakan Piston)
sehingga dapat menguras minyak.
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
a.Alkaline (NaOH)
- Menaikan pH hingga mencapai 12 – 13, dapat
menurunkan tegangan permukaan
- Jumlah penggunaan (NaOH) adalah 0.05 – 2%
berat (500 – 2000 ppm)
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
Injeksi Tercampur
Mengijeksikan fluida dengan tekanan dan temperatur
tertentu, sehingga akan berada pada kondisi
tercampur dengan minyak yang masih tersisa di
reservoir
Injeksi gas CO2
- Menaikkan SO dari Sor menjadi lebih besar
- Menurunkan viscositas minyak  menaikkan
“Mobilitas” 
k
Sifat-sifat CO2 :
- CO2 mudah larut dalam minyak
- CO2 dapat bereaksi dengan komponen HC ringan
 Miscible
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
Swc
Sor
Fakultas Teknik
Jurusan teknik Perminyakan
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Hendri/082331317678 Hendri anur #Hendri_anur

More Related Content

What's hot

Laporan resmi semen pemboran
Laporan resmi semen pemboranLaporan resmi semen pemboran
Laporan resmi semen pemboranHendri Anur
 
Lost circulation
Lost circulationLost circulation
Lost circulationHendri Anur
 
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara JarSNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara JarMuhamad Imam Khairy
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Estrela Bellia Muaja
 
Makalah pengolahan mineral floatasi
Makalah pengolahan mineral floatasiMakalah pengolahan mineral floatasi
Makalah pengolahan mineral floatasiActur Saktianto
 
Reaktor pertemuan 1.pptx
Reaktor pertemuan 1.pptxReaktor pertemuan 1.pptx
Reaktor pertemuan 1.pptxHKimFahmi
 
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...Adelina Hutauruk
 
Artificial Lift Screening and Selection
Artificial Lift Screening and SelectionArtificial Lift Screening and Selection
Artificial Lift Screening and SelectionAndres Martingano
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
 
Teknik Produksi Migas
Teknik Produksi Migas Teknik Produksi Migas
Teknik Produksi Migas lombkTBK
 
Ion Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street ConsultingIon Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street ConsultingAbu Yazid
 
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimiaKristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimianurul isnaini
 

What's hot (20)

Laporan resmi semen pemboran
Laporan resmi semen pemboranLaporan resmi semen pemboran
Laporan resmi semen pemboran
 
Artificial lift
Artificial liftArtificial lift
Artificial lift
 
Operasi produksi sand control
Operasi produksi sand controlOperasi produksi sand control
Operasi produksi sand control
 
Laporan Sedimentasi
Laporan SedimentasiLaporan Sedimentasi
Laporan Sedimentasi
 
Lost circulation
Lost circulationLost circulation
Lost circulation
 
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara JarSNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
 
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
 
Makalah pengolahan mineral floatasi
Makalah pengolahan mineral floatasiMakalah pengolahan mineral floatasi
Makalah pengolahan mineral floatasi
 
Ppt reaktor
Ppt reaktorPpt reaktor
Ppt reaktor
 
Reaktor pertemuan 1.pptx
Reaktor pertemuan 1.pptxReaktor pertemuan 1.pptx
Reaktor pertemuan 1.pptx
 
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
 
Fluidisasi
FluidisasiFluidisasi
Fluidisasi
 
Sieving
SievingSieving
Sieving
 
Shale problem
Shale problemShale problem
Shale problem
 
Artificial Lift Screening and Selection
Artificial Lift Screening and SelectionArtificial Lift Screening and Selection
Artificial Lift Screening and Selection
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
Teknik Produksi Migas
Teknik Produksi Migas Teknik Produksi Migas
Teknik Produksi Migas
 
Ion Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street ConsultingIon Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
 
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimiaKristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
Kristalisasi 1 - Operasi teknik kimia
 

Similar to Pressure maintenance EOR

Enhached oil Recovery
Enhached oil RecoveryEnhached oil Recovery
Enhached oil RecoveryHendri Anur
 
T. Reservoir migas
T. Reservoir migasT. Reservoir migas
T. Reservoir migasHendri Anur
 
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.pptdokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.pptirwankurniawan45
 
J4012 pneumatik dan hidraulik unit2
J4012 pneumatik dan hidraulik unit2J4012 pneumatik dan hidraulik unit2
J4012 pneumatik dan hidraulik unit2Asraf Malik
 
Kelompok 1_Geothermal_PRD2A.pptx
Kelompok 1_Geothermal_PRD2A.pptxKelompok 1_Geothermal_PRD2A.pptx
Kelompok 1_Geothermal_PRD2A.pptxMuchtiaBurhana
 
5. kimia permukaan
5. kimia permukaan5. kimia permukaan
5. kimia permukaanbima wandika
 
PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI
PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI
PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI Luckman alfanudin
 
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxair_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxMuhammadAliIdris
 
Evaporasi (penguapan) dilihat dari proses fisikanya, faktor yang memengaruhi,...
Evaporasi (penguapan) dilihat dari proses fisikanya, faktor yang memengaruhi,...Evaporasi (penguapan) dilihat dari proses fisikanya, faktor yang memengaruhi,...
Evaporasi (penguapan) dilihat dari proses fisikanya, faktor yang memengaruhi,...muhammadyusuf683
 

Similar to Pressure maintenance EOR (20)

Enhached oil Recovery
Enhached oil RecoveryEnhached oil Recovery
Enhached oil Recovery
 
Screw compressor
Screw compressorScrew compressor
Screw compressor
 
Cara kerja kompresor
Cara kerja kompresorCara kerja kompresor
Cara kerja kompresor
 
termo
termotermo
termo
 
T. Reservoir migas
T. Reservoir migasT. Reservoir migas
T. Reservoir migas
 
J4012 unit2
J4012 unit2 J4012 unit2
J4012 unit2
 
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.pptdokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
 
J4012 pneumatik dan hidraulik unit2
J4012 pneumatik dan hidraulik unit2J4012 pneumatik dan hidraulik unit2
J4012 pneumatik dan hidraulik unit2
 
Kelompok 1_Geothermal_PRD2A.pptx
Kelompok 1_Geothermal_PRD2A.pptxKelompok 1_Geothermal_PRD2A.pptx
Kelompok 1_Geothermal_PRD2A.pptx
 
Pengeboran minyak bumi
Pengeboran minyak bumiPengeboran minyak bumi
Pengeboran minyak bumi
 
5. kimia permukaan
5. kimia permukaan5. kimia permukaan
5. kimia permukaan
 
10 bab9
10 bab910 bab9
10 bab9
 
Mesin 3 R
Mesin 3 RMesin 3 R
Mesin 3 R
 
Prinsip kerja turbin gas
Prinsip kerja turbin gasPrinsip kerja turbin gas
Prinsip kerja turbin gas
 
Pengolahan minyak bumi
Pengolahan minyak bumiPengolahan minyak bumi
Pengolahan minyak bumi
 
PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI
PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI
PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI
 
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxair_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
 
Renita new
Renita newRenita new
Renita new
 
Evaporasi (penguapan) dilihat dari proses fisikanya, faktor yang memengaruhi,...
Evaporasi (penguapan) dilihat dari proses fisikanya, faktor yang memengaruhi,...Evaporasi (penguapan) dilihat dari proses fisikanya, faktor yang memengaruhi,...
Evaporasi (penguapan) dilihat dari proses fisikanya, faktor yang memengaruhi,...
 
3 steam jet
3 steam jet3 steam jet
3 steam jet
 

More from Hendri Anur

Sutat lamaran kerja yogyakarta.output
Sutat lamaran kerja yogyakarta.outputSutat lamaran kerja yogyakarta.output
Sutat lamaran kerja yogyakarta.outputHendri Anur
 
Reservoir managenet
Reservoir managenetReservoir managenet
Reservoir managenetHendri Anur
 
Kimia Fisika hidrocarbon
Kimia Fisika hidrocarbonKimia Fisika hidrocarbon
Kimia Fisika hidrocarbonHendri Anur
 
Pengantar teknik perminyakan
Pengantar teknik perminyakanPengantar teknik perminyakan
Pengantar teknik perminyakanHendri Anur
 
Laporan resmi penilaian formasi
Laporan resmi penilaian formasiLaporan resmi penilaian formasi
Laporan resmi penilaian formasiHendri Anur
 
Srp soker rod pomp
Srp soker rod pompSrp soker rod pomp
Srp soker rod pompHendri Anur
 
Laporan resmi paktikum peralatan pemboran dan produksi.output
Laporan resmi paktikum peralatan pemboran dan produksi.outputLaporan resmi paktikum peralatan pemboran dan produksi.output
Laporan resmi paktikum peralatan pemboran dan produksi.outputHendri Anur
 
Enhached oil recovery EOR
Enhached oil recovery EOREnhached oil recovery EOR
Enhached oil recovery EORHendri Anur
 
Teori pembentukan migas
Teori pembentukan  migasTeori pembentukan  migas
Teori pembentukan migasHendri Anur
 
Ekonomi rekayasa migas
Ekonomi rekayasa migasEkonomi rekayasa migas
Ekonomi rekayasa migasHendri Anur
 
Penyuluhan Anti Narkoba LPAN (DIY)
Penyuluhan Anti Narkoba LPAN (DIY)Penyuluhan Anti Narkoba LPAN (DIY)
Penyuluhan Anti Narkoba LPAN (DIY)Hendri Anur
 
Oil storakge tank
Oil storakge tankOil storakge tank
Oil storakge tankHendri Anur
 
Pengoprasian metering system
Pengoprasian metering systemPengoprasian metering system
Pengoprasian metering systemHendri Anur
 
Wellhead and casing
Wellhead and casingWellhead and casing
Wellhead and casingHendri Anur
 
Perencanaan casing pada pemboran
Perencanaan casing pada pemboranPerencanaan casing pada pemboran
Perencanaan casing pada pemboranHendri Anur
 
Tahapan eksplorasi dan produksi
Tahapan eksplorasi dan produksiTahapan eksplorasi dan produksi
Tahapan eksplorasi dan produksiHendri Anur
 
MEWUJUDKAN INDONESIA BERSIH DARI KORUPSI DEMI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
MEWUJUDKAN INDONESIA BERSIH DARI KORUPSIDEMI KESEJAHTERAAN MASYARAKATMEWUJUDKAN INDONESIA BERSIH DARI KORUPSIDEMI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
MEWUJUDKAN INDONESIA BERSIH DARI KORUPSI DEMI KESEJAHTERAAN MASYARAKATHendri Anur
 
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMOKerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMOHendri Anur
 
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMOKerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMOHendri Anur
 

More from Hendri Anur (20)

Sutat lamaran kerja yogyakarta.output
Sutat lamaran kerja yogyakarta.outputSutat lamaran kerja yogyakarta.output
Sutat lamaran kerja yogyakarta.output
 
Reservoir managenet
Reservoir managenetReservoir managenet
Reservoir managenet
 
Kimia Fisika hidrocarbon
Kimia Fisika hidrocarbonKimia Fisika hidrocarbon
Kimia Fisika hidrocarbon
 
Pengantar teknik perminyakan
Pengantar teknik perminyakanPengantar teknik perminyakan
Pengantar teknik perminyakan
 
Laporan resmi penilaian formasi
Laporan resmi penilaian formasiLaporan resmi penilaian formasi
Laporan resmi penilaian formasi
 
Srp soker rod pomp
Srp soker rod pompSrp soker rod pomp
Srp soker rod pomp
 
Laporan resmi paktikum peralatan pemboran dan produksi.output
Laporan resmi paktikum peralatan pemboran dan produksi.outputLaporan resmi paktikum peralatan pemboran dan produksi.output
Laporan resmi paktikum peralatan pemboran dan produksi.output
 
Enhached oil recovery EOR
Enhached oil recovery EOREnhached oil recovery EOR
Enhached oil recovery EOR
 
Teori pembentukan migas
Teori pembentukan  migasTeori pembentukan  migas
Teori pembentukan migas
 
Ekonomi rekayasa migas
Ekonomi rekayasa migasEkonomi rekayasa migas
Ekonomi rekayasa migas
 
Penyuluhan Anti Narkoba LPAN (DIY)
Penyuluhan Anti Narkoba LPAN (DIY)Penyuluhan Anti Narkoba LPAN (DIY)
Penyuluhan Anti Narkoba LPAN (DIY)
 
Oil storakge tank
Oil storakge tankOil storakge tank
Oil storakge tank
 
Pengoprasian metering system
Pengoprasian metering systemPengoprasian metering system
Pengoprasian metering system
 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
 
Wellhead and casing
Wellhead and casingWellhead and casing
Wellhead and casing
 
Perencanaan casing pada pemboran
Perencanaan casing pada pemboranPerencanaan casing pada pemboran
Perencanaan casing pada pemboran
 
Tahapan eksplorasi dan produksi
Tahapan eksplorasi dan produksiTahapan eksplorasi dan produksi
Tahapan eksplorasi dan produksi
 
MEWUJUDKAN INDONESIA BERSIH DARI KORUPSI DEMI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
MEWUJUDKAN INDONESIA BERSIH DARI KORUPSIDEMI KESEJAHTERAAN MASYARAKATMEWUJUDKAN INDONESIA BERSIH DARI KORUPSIDEMI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
MEWUJUDKAN INDONESIA BERSIH DARI KORUPSI DEMI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
 
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMOKerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
 
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMOKerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
Kerja Praktek PT.Pertamina PHE WMO
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 

Recently uploaded (9)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 

Pressure maintenance EOR

  • 1. Fakultas Teknik Jurusan teknik Perminyakan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta Hendri/082331317678 Hendri anur #Hendri_anur
  • 3.  Perbedaan antara “Pressure maintenance” dan , “Secondary Recovery” adalah :  Pressure Maintenance : Injeksi air di mulai ketika reservoir tersebut masih mempunyai energi yang sanggup memproduksi minyak ke permukaan. (memelihara tekanan formasi) PRESSURE MAINTENANCE & SECONDARY RECOVERY  Secondary Recovery : Injeksi air dimulai setelah energi mula-mula yang di kandung oleh reservoir tersebut telah habis . Misalnya : Injeksi Air (Water Floading)
  • 4. Rs Pb(1000) 1200 (Pi)1800 Keterangan : Suatu reservoir mempunyai tekanan awal sebesar 1800 psi, sedangkan tekanan buble Point (Pb) = 1000 psi untuk suatu reservoir yang mempunyai tenaga pendorong “Solution gas drive” maka batas limit tekanan yang harus dipertahankan sebesar 200 psi dari tekanan Pb, dengan demikian solution pressure maintenance nya adalah : 1. Jangan memproduksikan dengan laju produksi yang terlalu besar (Q) 2. Batas tekanan yang dipertahankan mempunyai limit 1200 psi, bila terlalu kecil dari 1200 psi misalnya kurang dari 1000 psi  langsung sumur tsb akan mati. PRESSURE MAINTENANCE
  • 5. TYPE INJEKSI / POLA INJEKSI
  • 6. SECONDARY RECOVERY ( Injeksi Air ) Secondary Recovery : •Injeksi Air dilakukan setelah “Energi mula-mula”yang dikandung oleh reservoir tersebut telah habis. •Injeksi Air bertujuan untuk mengimbangi penurunan “Tekanan Reservoir” yang disebut “Pressure Maintenance” •Injeksi Air merupakan proses pendorongan Minyak ke suatu sumur produksi dengan pola pendesakan tertentu. Syarat-Syarat Air Untuk Injeksi Air antara lain : © Tersedianya Air dalam jumlah besar ( Air Formasi dari Lapangan sumur yang akan dilakukan Injeksi Air) © Tidak mengandung padatan yang tidak dapat larut (Plugging terhadap porositas & permeabilitas) © Secara kimia stabil dan tidak mudah larut dengan elemen-elemen yang terdapat pada sistem ijeksi dan reservoir (Compatible).
  • 8. SECONDARY RECOVERY ( Injreksi Air ) A Klafisikasi pendesakan HC dengan Injeksi Air dikatakan Baik : A. Secara Teori : Mobilitas (M) = DidesakyangFluida PendesakFluida .. . = o kro w krw . .   = wxkro oxkrw ... ...   o kro w krw . .  MR = o w M M , MR = Mobilitas Ratio Apabila : MR < 1 maka Piston Like Displacement MR > 1 maka Pendesakan kurang baik (Fingering = menjari) Untuk memperbaiki menjadi MR < , 1 dengan cara : Metoda E O R yaitu : A. Menaikkan Viscositas Air dengan menambahkan bahan Kimia Polymer. B. Menurunkan Viscositas minyak dengan Injeksi Panas.
  • 9. SECONDARY RECOVERY ( Injreksi Air ) B B. Secara Lapangan : , Water Coning (tidak diharapkan), Produksi air yang berlebihan, hal ini disebabkan : 1. Permeabilitas batuan yang tidak seragam.(k) 2. Rate produksi minyak yang terlalu besar.(q) 3. Perforasi mendekati Water Oil Contac (WOC) Penanggulangan Water Coning dengan cara : 1. Menggunakan Metoda Tertier (E O R) a. MEOR (Microbiology Enhanced Oil Recovery) b. Injeksi Polimer ( Piston like Displacement) 2. Rezoning Merubah Letak perforasi menjauh dari WOC Fingering (Menjari) Water coning
  • 10. •Porositas •Saturasi (S) •Permeabilitas (k) Swc Sor ® Swc = Batas dimana Air tidak dapat bergerak. ® Sor = Batas minyak tidak bisa diambil. KURVA Kro & Krw U/ E O R Diharapkan perolehan HC dengan Perkembangan Technologi Sor
  • 11. INJECTION THERMAL INJEKSI TERCAMPUR (CO2) CHEMICAL INJECTION METODA PRODUKSI TERTIER (E O R)
  • 12.  Enhanced Oil Recovery : “ Peningkatan Perolehan Minyak”  Thermal Injection - Tujuannya untuk menurunkan viscositas minyak atau membuat minyak berubah ke fasa uap, juga mendorong minyak ke sumur-sumur produksi. - Injeksi thermal ini sangat cocok untuk diaplikasikan pada reservoir dengan kandungan minyak berat dan mengandung parafin. a.Injeksi uap Injeksi Uap ada 2 tahap : 1. Stimulasi Uap (Steam soak, Huff and Puff) 2. Pendesakan Uap METODA PRODUKSI TERTIER (E O R)
  • 13. Stimulasi Uap ( Huff and Puff ) A. Uap Panas B. (Tutup) C.Produksi ( HUFF ) ( PUFF ) Beberapa hari s/d beberapa minggu Beberapa Beberapa minggu s/d beberapa Hari fasa Tutup bulan ( Fasa Injeksi ) (Fasa Produksi) Minyak Dingin + Air Minyak Panas + Air,Uap Zona Uap Panas Minyak Dingin + Air Minyak Panas + Air,Uap METODA PRODUKSI TERTIER (E O R)
  • 14. 2.Pendesakan Uap Yang diinjeksikan ke dalam sumur adalah camp Uap dan Air panas dengan komposisi yang berbeda. Uap panas Minyak & Air Uap Air Panas Minyak & Air Uap METODA PRODUKSI TERTIER (E O R)
  • 15. Insitu Combution Bertujuan menginjeksi udara dan membakar sebagian minyak  diharapkan menurunkan viscositas minyak  dengan adanya minyak yang berubah menjadi uap (gas) kemudian mendorong dengan pendesakan gabungan antara Uap, air panas dan gas Injeksi Air Panas Hampir sama dengan Injeksi Air (water flood), hanya saja injeksi ini temperatur air yang di injeksi lebih tinggi dari temperatur air formasi METODA PRODUKSI TERTIER (E O R)
  • 16. Chemical Flooding Suatu metoda EOR dengan menginjeksikan air yang telah tercampur dengan bahan-bahan kimia. Bahan kimia yang biasa digunakan adalah : a.Surfactant Air + Surfactan Surfactant tujuan : memperkecil tegangan permuakaan batuan, sehingga menaikkan effisiensi pendesakan dalam sekala pori (mikroskopis)  untuk jenis minyak yang mempunyai viscositas < 30 Cp  dengan Surfactant maka memperkecil viscositas METODA PRODUKSI TERTIER (E O R)
  • 17. Kationik surfactan Bentuk : + adalah Water soluble - adalah Oil soluble contoh : batuan formasi Silika (SiO2 - )  bt.Pasir Anionik Surfactant + adalah Oil soluble - adalah Water soluble contoh : batuan formasi Carbonat (CaCO3)  Ca ++ Negatif (-)+ SiO2 (-) + - +- +Negatif (-)Ca++ +- METODA PRODUKSI TERTIER (E O R)
  • 18. Polymer Polymer bertujuan memperbaiki “Mobilitas” minyak – air, untuk menaikkan effisiensi pengurasan secara luas (Makrokopis) -  Efektif untuk jenis minyak yang mempunyai Viscositas < 200 Cp -  Jenis polimer yang dipakai : Polycrylamide dan Polysacharide  Biasa dilakukan pekerjaannya dilapangan di selengi dengan “Surfactant” METODA PRODUKSI TERTIER (E O R) Jenis Polymer
  • 19. Injeksi Produksi Air + Air Polimer Surfactant Minyak Mobilitas (M) = DidesakyangFluida PendesakFluida .. . = o kro w krw . .   = wxkro oxkrw ... ...   Keterangan rumus diatas : Bila di lihat rumus diatas injeksi surfactant + Polymer dilakukan bersama-sama dengan demikian :  Surfactant bertugas untuk o. ( memperkecil tegangan permukaan batuan) menjadikan batuan yang suka air (water wet) dan oil lepas dari batuan.  Polimer bertugas untuk w. ( Polymer + air injeksi membuat pola pendesakan Piston) sehingga dapat menguras minyak. METODA PRODUKSI TERTIER (E O R)
  • 20. a.Alkaline (NaOH) - Menaikan pH hingga mencapai 12 – 13, dapat menurunkan tegangan permukaan - Jumlah penggunaan (NaOH) adalah 0.05 – 2% berat (500 – 2000 ppm) METODA PRODUKSI TERTIER (E O R)
  • 21. Injeksi Tercampur Mengijeksikan fluida dengan tekanan dan temperatur tertentu, sehingga akan berada pada kondisi tercampur dengan minyak yang masih tersisa di reservoir Injeksi gas CO2 - Menaikkan SO dari Sor menjadi lebih besar - Menurunkan viscositas minyak  menaikkan “Mobilitas”  k Sifat-sifat CO2 : - CO2 mudah larut dalam minyak - CO2 dapat bereaksi dengan komponen HC ringan  Miscible METODA PRODUKSI TERTIER (E O R) Swc Sor
  • 22. Fakultas Teknik Jurusan teknik Perminyakan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta Hendri/082331317678 Hendri anur #Hendri_anur