Pressure maintenance dan secondary recovery berbeda dalam hal waktu dimulainya injeksi. Pressure maintenance dimulai saat tekanan formasi masih mampu memproduksi minyak sendiri, sedangkan secondary recovery dimulai setelah energi awal reservoir habis. Secondary recovery menggunakan injeksi air untuk mengimbangi penurunan tekanan reservoir dan mendorong minyak ke sumur produksi. Metode enhanced oil recovery lainnya meliputi injeksi panas, injeksi gas karbon dioksida, dan injeksi zat kimia se
3. Perbedaan antara “Pressure maintenance” dan ,
“Secondary Recovery” adalah :
Pressure Maintenance :
Injeksi air di mulai ketika reservoir tersebut masih
mempunyai energi yang sanggup memproduksi minyak
ke permukaan. (memelihara tekanan formasi)
PRESSURE MAINTENANCE & SECONDARY RECOVERY
Secondary Recovery :
Injeksi air dimulai setelah energi mula-mula yang di
kandung oleh reservoir tersebut telah habis .
Misalnya : Injeksi Air (Water Floading)
4. Rs
Pb(1000) 1200 (Pi)1800
Keterangan :
Suatu reservoir mempunyai tekanan awal sebesar 1800
psi, sedangkan tekanan buble Point (Pb) = 1000 psi untuk
suatu reservoir yang mempunyai tenaga pendorong
“Solution gas drive” maka batas limit tekanan yang harus
dipertahankan sebesar 200 psi dari tekanan Pb, dengan
demikian solution pressure maintenance nya adalah :
1. Jangan memproduksikan dengan laju produksi yang
terlalu besar (Q)
2. Batas tekanan yang dipertahankan mempunyai limit
1200 psi, bila terlalu kecil dari 1200 psi misalnya
kurang dari 1000 psi langsung sumur tsb akan mati.
PRESSURE MAINTENANCE
8. SECONDARY RECOVERY
( Injreksi Air )
A
Klafisikasi pendesakan HC dengan Injeksi Air dikatakan Baik :
A. Secara Teori :
Mobilitas (M) =
DidesakyangFluida
PendesakFluida
..
.
=
o
kro
w
krw
.
.
=
wxkro
oxkrw
...
...
o
kro
w
krw
.
.
MR =
o
w
M
M
, MR = Mobilitas Ratio
Apabila :
MR < 1 maka Piston Like Displacement
MR > 1 maka Pendesakan kurang baik (Fingering = menjari)
Untuk memperbaiki menjadi MR < , 1 dengan cara :
Metoda E O R yaitu :
A. Menaikkan Viscositas Air dengan menambahkan bahan Kimia Polymer.
B. Menurunkan Viscositas minyak dengan Injeksi Panas.
9. SECONDARY RECOVERY
( Injreksi Air )
B
B. Secara Lapangan :
,
Water Coning (tidak diharapkan),
Produksi air yang berlebihan, hal ini disebabkan :
1. Permeabilitas batuan yang tidak seragam.(k)
2. Rate produksi minyak yang terlalu besar.(q)
3. Perforasi mendekati Water Oil Contac (WOC)
Penanggulangan Water Coning dengan cara :
1. Menggunakan Metoda Tertier (E O R)
a. MEOR (Microbiology Enhanced Oil Recovery)
b. Injeksi Polimer ( Piston like Displacement)
2. Rezoning
Merubah Letak perforasi menjauh dari WOC
Fingering (Menjari)
Water coning
10. •Porositas
•Saturasi (S)
•Permeabilitas (k)
Swc Sor
® Swc = Batas dimana Air tidak dapat bergerak.
® Sor = Batas minyak tidak bisa diambil.
KURVA Kro & Krw U/ E O R
Diharapkan perolehan HC dengan
Perkembangan Technologi
Sor
12. Enhanced Oil Recovery :
“ Peningkatan Perolehan Minyak”
Thermal Injection
- Tujuannya untuk menurunkan viscositas minyak
atau membuat minyak berubah ke fasa uap, juga
mendorong minyak ke sumur-sumur produksi.
- Injeksi thermal ini sangat cocok untuk
diaplikasikan pada reservoir dengan kandungan
minyak berat dan mengandung parafin.
a.Injeksi uap
Injeksi Uap ada 2 tahap :
1. Stimulasi Uap (Steam soak, Huff and Puff)
2. Pendesakan Uap
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
13. Stimulasi Uap ( Huff and Puff )
A. Uap Panas B. (Tutup) C.Produksi
( HUFF ) ( PUFF )
Beberapa hari s/d beberapa minggu Beberapa Beberapa minggu s/d beberapa
Hari fasa Tutup bulan
( Fasa Injeksi ) (Fasa Produksi)
Minyak
Dingin
+
Air
Minyak
Panas
+
Air,Uap
Zona
Uap
Panas
Minyak
Dingin
+
Air
Minyak
Panas
+
Air,Uap
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
14. 2.Pendesakan Uap
Yang diinjeksikan ke dalam sumur adalah camp Uap
dan Air panas dengan komposisi yang berbeda.
Uap panas Minyak & Air
Uap
Air
Panas
Minyak
&
Air
Uap
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
15. Insitu Combution
Bertujuan menginjeksi udara dan membakar
sebagian minyak diharapkan menurunkan
viscositas minyak dengan adanya minyak yang
berubah menjadi uap (gas) kemudian mendorong
dengan pendesakan gabungan antara Uap, air panas
dan gas
Injeksi Air Panas
Hampir sama dengan Injeksi Air (water flood),
hanya saja injeksi ini temperatur air yang di
injeksi lebih tinggi dari temperatur air formasi
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
16. Chemical Flooding
Suatu metoda EOR dengan menginjeksikan air yang telah
tercampur dengan bahan-bahan kimia.
Bahan kimia yang biasa digunakan adalah :
a.Surfactant Air + Surfactan
Surfactant tujuan : memperkecil tegangan
permuakaan batuan, sehingga menaikkan effisiensi
pendesakan dalam sekala pori (mikroskopis)
untuk jenis minyak yang mempunyai viscositas
< 30 Cp
dengan Surfactant maka memperkecil viscositas
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
17. Kationik surfactan
Bentuk :
+ adalah Water soluble
- adalah Oil soluble
contoh :
batuan formasi Silika (SiO2
-
) bt.Pasir
Anionik Surfactant
+ adalah Oil soluble
- adalah Water soluble
contoh :
batuan formasi Carbonat (CaCO3) Ca ++
Negatif (-)+
SiO2
(-)
+ -
+-
+Negatif (-)Ca++
+-
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
18. Polymer
Polymer bertujuan memperbaiki “Mobilitas”
minyak – air, untuk menaikkan effisiensi
pengurasan secara luas (Makrokopis)
- Efektif untuk jenis minyak yang mempunyai
Viscositas < 200 Cp
- Jenis polimer yang dipakai : Polycrylamide
dan Polysacharide
Biasa dilakukan pekerjaannya dilapangan di
selengi dengan “Surfactant”
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
Jenis Polymer
19. Injeksi Produksi
Air +
Air Polimer Surfactant Minyak
Mobilitas (M) =
DidesakyangFluida
PendesakFluida
..
.
=
o
kro
w
krw
.
.
=
wxkro
oxkrw
...
...
Keterangan rumus diatas :
Bila di lihat rumus diatas injeksi surfactant +
Polymer dilakukan bersama-sama dengan
demikian :
Surfactant bertugas untuk
o.
( memperkecil
tegangan permukaan batuan) menjadikan
batuan yang suka air (water wet) dan oil lepas
dari batuan.
Polimer bertugas untuk
w.
( Polymer + air
injeksi membuat pola pendesakan Piston)
sehingga dapat menguras minyak.
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
20. a.Alkaline (NaOH)
- Menaikan pH hingga mencapai 12 – 13, dapat
menurunkan tegangan permukaan
- Jumlah penggunaan (NaOH) adalah 0.05 – 2%
berat (500 – 2000 ppm)
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
21. Injeksi Tercampur
Mengijeksikan fluida dengan tekanan dan temperatur
tertentu, sehingga akan berada pada kondisi
tercampur dengan minyak yang masih tersisa di
reservoir
Injeksi gas CO2
- Menaikkan SO dari Sor menjadi lebih besar
- Menurunkan viscositas minyak menaikkan
“Mobilitas”
k
Sifat-sifat CO2 :
- CO2 mudah larut dalam minyak
- CO2 dapat bereaksi dengan komponen HC ringan
Miscible
METODA PRODUKSI TERTIER
(E O R)
Swc
Sor
22. Fakultas Teknik
Jurusan teknik Perminyakan
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Hendri/082331317678 Hendri anur #Hendri_anur