SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
Created by : Team A_2011
Pengertian
Lumpur Pemboran
Fluida yang bersifat thixotropic yang terdiri dari
campuran solid, liquid dan additif yang terus
disirkulasikan di wellbore selama proses
pemboran berlangsung.
Fluida Pemboran
Fluida yang digunakan dalam pemboran.
Created by : Team A_2011
Fungsi Lumpur
Cutting Removal
Lumpur dengan viskositas dan gel strength
rendah baik untuk pengangkatan cutting
berukuran kecil. Lumpur dengan viskositas dan
gel strength besar cocok untuk pengangkatan
cutting ukuran besar.
Created by : Team A_2011
Fungsi Lumpur
Membentuk mud cake yang tipis dan licin
Sistem lumpur yang dipilih harus mempunyai
sifat fluid loss kecil dan karakteristik mud cake
yang baik dengan harga koefisien friksi relatif
kecil.
Created by : Team A_2011
Fungsi Lumpur
Menahan cutting saat sirkulasi berhenti
Sifat gel strength lumpur yang dipilih harus
memadai dalam menahan cutting.
Created by : Team A_2011
Fungsi Lumpur
Mendinginkan dan melumasi bit serta
rangkaian pipa
Sistem lumpur dengan panas jenis yang
memadai diperlukan agar peralatan tidak
menjadi rusak dan bit tahan lebih lama.
Created by : Team A_2011
Fungsi Lumpur
Media Logging
Berhubungan dengan MWD, MWD system yang
dapat mencatat resistivity dan radioaktivitas
formasi.
Created by : Team A_2011
Fungsi Lumpur
Mengimbangi tekanan formasi
Lumpur dengan densitas tertentu diperlukan
untuk mengimbangi tekanan formasi.
Created by : Team A_2011
Fungsi Lumpur
Bottom Hole Cleaning
Fluida dengan kandungan padatan (solid
content) yang rendah merupakan fluida yang
paling baik untuk membersihkan lubang bor.
Created by : Team A_2011
Sifat - sifat Lumpur
Densitas
Densitas lumpur yang relatif berat bagi suatu
formasi kemungkinan akan menyebabkan
terjadinya lost circulation, sebaliknya jika
densitas lumpur relatif kecil dapat menyebabkan
terjadinya blow out.
Created by : Team A_2011
Sifat - sifat Lumpur
Rheology
Viskositas
Viskositas dapat pula didefinisikan sebagai perbandingan antara shear stress
(tekanan penggeser) dan shear rate (laju penggeseran).
Gel Strength
Di waktu lumpur berhenti melakukan sirkulasi, lumpur harus mempunyai gel
strength yang dapat menahan cutting dan material pemberat lumpur agar
jangan turun. Akan tetapi kalau gel strength terlalu tinggi akan menyebabkan
terlalu berat kerja pompa lumpur pemboran untuk memulai sirkulas.
Plastic Viscosity
Keengganan fluida untuk mengalir karena adanya friksi mekanik.
Yield Point
Titik keliatan (yield point) adalah sifat mengagar yang menunjukkan besarnya
tekanan minimal yang yang harus diberikan kapada fluida agar fluida tersebut
dapat bergerak.
Created by : Team A_2011
Sifat - sifat Lumpur
Filtration Loss
Filtration loss adalah kehilangan sebagian dari
fasa cair (filtrat) lumpur masuk kedalam formasi
permeabel.
Created by : Team A_2011
Sifat - sifat Lumpur
Sifat Kimia
Solid Content
Padatan dalam lumpur pemboran dalam jumlah yang besar dapat
mengakibatkan korosi dan abrasi pada peralatan pemboran seperti
pompa lumpur, drillstring, casing dan sebagainya. Sebagai contoh
padatan yang sering dijumpai adalah pasir, yang mana kadar pasir
dalam lumpur dihitung dengan alat yang disebut sand screen set.
pH
pH lumpur pemboran harus agak basa. (8,5 – 12)
Kesadahan
Apabila kesadahan lumpur tinggi maka akan mengakibatkan yield
point rendah, terjadinya water loss yang tinggi dan gel strength rate
yang terlalu besar sehingga untuk mengatasinya memerlukan banyak
bentonite untuk membentuk gel lumpur yang memadai.
Created by : Team A_2011
Alkalinitas
• OH-, menunjukkan lumpur stabil dan kondisinya baik.
• OH- dan CO-2
3, menunjukkan lumpur stabil dan kondisinya
baik.
• CO-2
3, menandakan lumpur tidak stabil tetapi masih bisa
dikontrol.
• CO-2
3 dan HCO-
3, berarti lumpur tidak stabil dan sulit untuk
dikontrol.
• HCO-
3, kondisi dari lumpur sangat jelek dan sulit untuk
dikontrol.
Salinitas
Penentuan salinitas (kadar Cl) dalam lumpur diperlukan
terutama jika pemboran melalui daerah yang mana garam dapat
terkontaminasi dengan fluida pemboran yaitu daerah yang
terdapat kubah-kubah garam.
Created by : Team A_2011
Tipe - tipe Lumpur
Water Base Mud
• Fresh Water Mud yaitu lumpur yang fasa cairnya adalah air
tawar dengan kadar garam yang kecil
 Spud Mud digunakan untuk formasi bagian atas konduktor
casing. Fungsi utamanya mengangkat cutting dan
membuka lubang di permukaan (formasi atas).
 Natural Mud dibentuk dari pecahan-pecahan cutting dari
fasa cair.
 Bentonite – treated mud adalah lumpur yang dibuat dari
campuran bentonite, clay dan air. Lumpur ini banyak
digunakan dalam pemboran untuk menembus formasi
yang bertekanan tinggi.
Created by : Team A_2011
Tipe - tipe Lumpur
Water Base Mud
• Salt Water Mud yaitu lumpur ini digunakan terutama untuk
pemboran garam massif (salt dome) atau salt stringer
(lapisan-lapisan formasi garam) dan kadang kadang bila ada
aliran garam yang dibor.
 Unsaturated salt water mud adalah lumpur yang dibuat
dari air laut dari laut lepas atau teluk sering digunakan
untuk lumpur yang tak jenuh kegaramannya ini.
 Saturated salt water mud adalah fasa cair lumpur ini
dijenuhkan dengan NaCl.
 Sodium silicate mud adalah lumpur yang fasa cairnya
mengandung sekitar 55% volume larutan natrium silicate
dan 45% volume larutan garam jenuh.
Created by : Team A_2011
Tipe - tipe Lumpur
Emulsion Mud
• Oil In Water Emulsion Mud, pada lumpur ini minyak
merupakan fasa tersebar (emulsi) dan air sebagai fasa
kontinyu. Sebagai dasar dapat digunakan baik fresh maupun
salt water mud.
 Fresh water oil in water emulsion mud, lumpur yang
mengandung NaCl sampai sekitar 60.000 ppm.
 Salt water oil in water emulsion mud, mengandung paling
sedikit 60.000 ppm NaCl fasa airnya.
• Water In Oil Emulsion Mud, Lumpur jenis ini berbahan dasar
bentonite + 40 % air + 50 % solar atau menggunakan crude oil
+ emulsifier + additive.
Created by : Team A_2011
Tipe - tipe Lumpur
Oil Base Mud
Lumpur ini mengandung minyak sebagai fasa kontinyu.
Komposisi diatur agar kadar airnya rendah (3 – 5%) volume.
Gaseous Drilling Fluid
Digunakan untuk daerah-daerah dengan formasi keras dan
kering. Keuntungan cara ini adalah penetration rate lebih besar,
tetapi adanya formasi air dapat menyebabkan bit balling (bit
dilapisi cutting atau padatan-padatan) yang mana merugikan.
Created by : Team A_2011
Jenis – jenis Lumpur
• Sistim Lumpur Tak Terdispersi (Non Dispersed). Termasuk diantaranya lumpur tajak untuk
permukaan dan sumur dangkal dengan treatment yang sangat terbatas.
• Sistim Lumpur Terdispersi untuk sumur yang lebih dalam yang membutuhkan berat jenis yang lebih
tinggi atau kondisi lubanh yang problematis. Lumpur perlu didispersikan menggunakan dispersant
seperti senyawa Lignosulfonat, Lignite serta Tannin
• Lime Mud (Calcium Treated Mud), sistim Lumpur yang mengandalkan ion-ion Calcium untuk
melindungi lapisan formasi shale yang mudah runtuh karena me-nyerap air.
• Sistim Lumpur Air Garam yang mengandalkan larutan garam (NaCl, KCl)) untuk mengurangi
pembasahan formasi oleh air.
• Sistim Lumpur Polymer yang mengandalkan polymer-polymer seperti Poly Acrylate, Xanthan Gum,
Cellulosa untuk melindungi formasi dan mencegah terlarutnya cuttings kedalam lumpur bor. Sistim
ini dapat ditingkatkan kemam-puannya dengan menambahkan daram KCl atau NaCl, sehingga sistim
ini disebut Salt Polymer System.
• Oil Base Mud. Untuk membor lapisan formasi yang sangat peka terhadap air, digunakan sistim
lumpur yang menggunakan minyak sebagai medium pelarut. Bahan-bahan kimia yang dipakai
haruslah dapat larut atau kompatibel dengan minyak., berbeda dengan bahan kimia yang larut
dalam air. Sistim Lumpur ini Sistim Lumpur ini sangat handal melindungi desintefrasi formasi, tahan
suhu tinggi, akan tetapi kecuali mahal juga kurang ramah lingkungan
• Sistim Lumpur Synthetis menggunakan fluida sintetis dar jenis ester, ether, dan poly alha olefin,
untuk menggantikan minyak sebagai medium pelarut. Lumpur ini sekwaalitas dengan Oil Based
Mud, ramah lingkungan, akan tetapi dianggap teralu mahal.
Created by : Team A_2011
Mud Additif
Weighting Agent (Menaikkkan Densitas)
Ex : Barite, Hematite, Magnetite, Calsium Clorida, Siderite, Illminite, Gallena
Viscosifier (Mengentalkan Mud)
Ex : Bentonite, Attapulgite, Polymer
Fluid Loss Reducer ( Menurunkan Filtration Loss)
Ex : Bentonite, Attapulgite, Polymer
Thinner (Mengencerkan Mud)
Ex : Tannins, Lignosulfonat, Fosfat
Loss Circulation Material (Mengatasi Loss Circulation)
Ex : Granular, Vibrous, Flakes
Special Additif
Ex : Lubricant, Defoamers, Corrision Inhibitor, Fluculant, Emulsifier, pH
Adjuster
Created by : Team A_2011
Solid Control
Atau biasa disebut conditioning equipment. Yang bisa menyaring
sampai 15 Micron. (1 Micron = 0,0001 mm dan 1000 Micron = 1
mm)
Colloidal : 2 Micron
Silt : 2- 74 Micron (> 200 Mesh)
Sand : 74 – 2000 Micron (200 – 10 Mesh)
Gravel : > 2000 Micron (<10 Mesh)
Semakin besar ukuran mesh, maka yang disaring semakin kecil.
Created by : Team A_2011
Solid Control
• Shale shaker : merupakan peralatan yang memisahkan
cuttings yang besar dari lumpur bor. (>74 Micron)
Cara kerja ada 3 system :
- Circular Motion Shaker
- Eliptical Motion Shaker
- Linier Motion Shaker
Created by : Team A_2011
Solid Control
Hydrocyclone
• Desander : merupakan peralatan yang memisahkan butir-butir
pasir dari lumpur. (45 – 74 Micron)
• Desilter : merupakan peralatan yang memisahkan partikel-
partikel cutting yang berukuran paling halus dari lumpur. (45 –
15 Micron)
Created by : Team A_2011
Solid Control
Mud Cleaner
Desilter dalam bentuk shale sheaker.
Degasser
Merupakan peralatan yang secara kontinyu memisahkan gas
terlarut dari lumpur. Cara kerjanya vakum.
Centrifuge
Perlatan untuk memisahkan partikel solid dari dalam lumpur
dengan gaya centrifugal.
Created by : Team A_2011

More Related Content

What's hot

Mendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbukaMendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbukazacky66
 
Sifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Sifat Batuan dan Fluida Panas BumiSifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Sifat Batuan dan Fluida Panas BumiEstrela Bellia Muaja
 
ANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IP
ANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IPANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IP
ANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IPFenty Maretta
 
Basic Workover dan Wellservices.pptx
Basic Workover dan Wellservices.pptxBasic Workover dan Wellservices.pptx
Basic Workover dan Wellservices.pptxArio Arief iswandhani
 
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Muhammad Febriyan Firdaus
 
Well Logging: 03 SP log 02
Well Logging: 03 SP log 02Well Logging: 03 SP log 02
Well Logging: 03 SP log 02khaled Zidan
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasioilandgas24
 
Enhached oil Recovery
Enhached oil RecoveryEnhached oil Recovery
Enhached oil RecoveryHendri Anur
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan MigasTeknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan MigaslombkTBK
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanseed3d
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangNoveriady
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
 
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
Coiled Tubing Conveyed Perforations
Coiled Tubing Conveyed PerforationsCoiled Tubing Conveyed Perforations
Coiled Tubing Conveyed PerforationsKamel Elsayed
 
Drilling Fluids Mud
Drilling Fluids MudDrilling Fluids Mud
Drilling Fluids MudM.T.H Group
 
Migrasi hidrokarbon
Migrasi hidrokarbonMigrasi hidrokarbon
Migrasi hidrokarbonKhemenk
 
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 

What's hot (20)

Mendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbukaMendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
 
Sifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Sifat Batuan dan Fluida Panas BumiSifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
Sifat Batuan dan Fluida Panas Bumi
 
ANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IP
ANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IPANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IP
ANALISIS PETROFISIKA MENGGUNAKAN IP
 
Basic Workover dan Wellservices.pptx
Basic Workover dan Wellservices.pptxBasic Workover dan Wellservices.pptx
Basic Workover dan Wellservices.pptx
 
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
 
9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng
 
Well Logging: 03 SP log 02
Well Logging: 03 SP log 02Well Logging: 03 SP log 02
Well Logging: 03 SP log 02
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasi
 
Enhached oil Recovery
Enhached oil RecoveryEnhached oil Recovery
Enhached oil Recovery
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan MigasTeknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
 
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Coiled Tubing Conveyed Perforations
Coiled Tubing Conveyed PerforationsCoiled Tubing Conveyed Perforations
Coiled Tubing Conveyed Perforations
 
Drilling Fluids Mud
Drilling Fluids MudDrilling Fluids Mud
Drilling Fluids Mud
 
Migrasi hidrokarbon
Migrasi hidrokarbonMigrasi hidrokarbon
Migrasi hidrokarbon
 
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 

Similar to Analisa lumpur pemboran

228943048-Lumpur-Pemboran.pdf
228943048-Lumpur-Pemboran.pdf228943048-Lumpur-Pemboran.pdf
228943048-Lumpur-Pemboran.pdfNaniaGustri
 
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptxMEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptxTasyaGalih
 
fly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggifly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggidewi shinta
 
Teknologi Beton - Perkembangan Beton
Teknologi Beton - Perkembangan BetonTeknologi Beton - Perkembangan Beton
Teknologi Beton - Perkembangan Betonnoussevarenna
 
Pengolahan limbah lumpur bor
Pengolahan limbah lumpur borPengolahan limbah lumpur bor
Pengolahan limbah lumpur borDhilathyas96
 

Similar to Analisa lumpur pemboran (7)

228943048-Lumpur-Pemboran.pdf
228943048-Lumpur-Pemboran.pdf228943048-Lumpur-Pemboran.pdf
228943048-Lumpur-Pemboran.pdf
 
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptxMEDIUM CONCRETE 1.pptx
MEDIUM CONCRETE 1.pptx
 
ppt uas beton.pptx
ppt uas beton.pptxppt uas beton.pptx
ppt uas beton.pptx
 
fly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggifly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggi
 
Teknologi Beton - Perkembangan Beton
Teknologi Beton - Perkembangan BetonTeknologi Beton - Perkembangan Beton
Teknologi Beton - Perkembangan Beton
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
 
Pengolahan limbah lumpur bor
Pengolahan limbah lumpur borPengolahan limbah lumpur bor
Pengolahan limbah lumpur bor
 

Recently uploaded

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 

Recently uploaded (9)

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 

Analisa lumpur pemboran

  • 1. Created by : Team A_2011
  • 2. Pengertian Lumpur Pemboran Fluida yang bersifat thixotropic yang terdiri dari campuran solid, liquid dan additif yang terus disirkulasikan di wellbore selama proses pemboran berlangsung. Fluida Pemboran Fluida yang digunakan dalam pemboran. Created by : Team A_2011
  • 3. Fungsi Lumpur Cutting Removal Lumpur dengan viskositas dan gel strength rendah baik untuk pengangkatan cutting berukuran kecil. Lumpur dengan viskositas dan gel strength besar cocok untuk pengangkatan cutting ukuran besar. Created by : Team A_2011
  • 4. Fungsi Lumpur Membentuk mud cake yang tipis dan licin Sistem lumpur yang dipilih harus mempunyai sifat fluid loss kecil dan karakteristik mud cake yang baik dengan harga koefisien friksi relatif kecil. Created by : Team A_2011
  • 5. Fungsi Lumpur Menahan cutting saat sirkulasi berhenti Sifat gel strength lumpur yang dipilih harus memadai dalam menahan cutting. Created by : Team A_2011
  • 6. Fungsi Lumpur Mendinginkan dan melumasi bit serta rangkaian pipa Sistem lumpur dengan panas jenis yang memadai diperlukan agar peralatan tidak menjadi rusak dan bit tahan lebih lama. Created by : Team A_2011
  • 7. Fungsi Lumpur Media Logging Berhubungan dengan MWD, MWD system yang dapat mencatat resistivity dan radioaktivitas formasi. Created by : Team A_2011
  • 8. Fungsi Lumpur Mengimbangi tekanan formasi Lumpur dengan densitas tertentu diperlukan untuk mengimbangi tekanan formasi. Created by : Team A_2011
  • 9. Fungsi Lumpur Bottom Hole Cleaning Fluida dengan kandungan padatan (solid content) yang rendah merupakan fluida yang paling baik untuk membersihkan lubang bor. Created by : Team A_2011
  • 10. Sifat - sifat Lumpur Densitas Densitas lumpur yang relatif berat bagi suatu formasi kemungkinan akan menyebabkan terjadinya lost circulation, sebaliknya jika densitas lumpur relatif kecil dapat menyebabkan terjadinya blow out. Created by : Team A_2011
  • 11. Sifat - sifat Lumpur Rheology Viskositas Viskositas dapat pula didefinisikan sebagai perbandingan antara shear stress (tekanan penggeser) dan shear rate (laju penggeseran). Gel Strength Di waktu lumpur berhenti melakukan sirkulasi, lumpur harus mempunyai gel strength yang dapat menahan cutting dan material pemberat lumpur agar jangan turun. Akan tetapi kalau gel strength terlalu tinggi akan menyebabkan terlalu berat kerja pompa lumpur pemboran untuk memulai sirkulas. Plastic Viscosity Keengganan fluida untuk mengalir karena adanya friksi mekanik. Yield Point Titik keliatan (yield point) adalah sifat mengagar yang menunjukkan besarnya tekanan minimal yang yang harus diberikan kapada fluida agar fluida tersebut dapat bergerak. Created by : Team A_2011
  • 12. Sifat - sifat Lumpur Filtration Loss Filtration loss adalah kehilangan sebagian dari fasa cair (filtrat) lumpur masuk kedalam formasi permeabel. Created by : Team A_2011
  • 13. Sifat - sifat Lumpur Sifat Kimia Solid Content Padatan dalam lumpur pemboran dalam jumlah yang besar dapat mengakibatkan korosi dan abrasi pada peralatan pemboran seperti pompa lumpur, drillstring, casing dan sebagainya. Sebagai contoh padatan yang sering dijumpai adalah pasir, yang mana kadar pasir dalam lumpur dihitung dengan alat yang disebut sand screen set. pH pH lumpur pemboran harus agak basa. (8,5 – 12) Kesadahan Apabila kesadahan lumpur tinggi maka akan mengakibatkan yield point rendah, terjadinya water loss yang tinggi dan gel strength rate yang terlalu besar sehingga untuk mengatasinya memerlukan banyak bentonite untuk membentuk gel lumpur yang memadai. Created by : Team A_2011
  • 14. Alkalinitas • OH-, menunjukkan lumpur stabil dan kondisinya baik. • OH- dan CO-2 3, menunjukkan lumpur stabil dan kondisinya baik. • CO-2 3, menandakan lumpur tidak stabil tetapi masih bisa dikontrol. • CO-2 3 dan HCO- 3, berarti lumpur tidak stabil dan sulit untuk dikontrol. • HCO- 3, kondisi dari lumpur sangat jelek dan sulit untuk dikontrol. Salinitas Penentuan salinitas (kadar Cl) dalam lumpur diperlukan terutama jika pemboran melalui daerah yang mana garam dapat terkontaminasi dengan fluida pemboran yaitu daerah yang terdapat kubah-kubah garam. Created by : Team A_2011
  • 15. Tipe - tipe Lumpur Water Base Mud • Fresh Water Mud yaitu lumpur yang fasa cairnya adalah air tawar dengan kadar garam yang kecil  Spud Mud digunakan untuk formasi bagian atas konduktor casing. Fungsi utamanya mengangkat cutting dan membuka lubang di permukaan (formasi atas).  Natural Mud dibentuk dari pecahan-pecahan cutting dari fasa cair.  Bentonite – treated mud adalah lumpur yang dibuat dari campuran bentonite, clay dan air. Lumpur ini banyak digunakan dalam pemboran untuk menembus formasi yang bertekanan tinggi. Created by : Team A_2011
  • 16. Tipe - tipe Lumpur Water Base Mud • Salt Water Mud yaitu lumpur ini digunakan terutama untuk pemboran garam massif (salt dome) atau salt stringer (lapisan-lapisan formasi garam) dan kadang kadang bila ada aliran garam yang dibor.  Unsaturated salt water mud adalah lumpur yang dibuat dari air laut dari laut lepas atau teluk sering digunakan untuk lumpur yang tak jenuh kegaramannya ini.  Saturated salt water mud adalah fasa cair lumpur ini dijenuhkan dengan NaCl.  Sodium silicate mud adalah lumpur yang fasa cairnya mengandung sekitar 55% volume larutan natrium silicate dan 45% volume larutan garam jenuh. Created by : Team A_2011
  • 17. Tipe - tipe Lumpur Emulsion Mud • Oil In Water Emulsion Mud, pada lumpur ini minyak merupakan fasa tersebar (emulsi) dan air sebagai fasa kontinyu. Sebagai dasar dapat digunakan baik fresh maupun salt water mud.  Fresh water oil in water emulsion mud, lumpur yang mengandung NaCl sampai sekitar 60.000 ppm.  Salt water oil in water emulsion mud, mengandung paling sedikit 60.000 ppm NaCl fasa airnya. • Water In Oil Emulsion Mud, Lumpur jenis ini berbahan dasar bentonite + 40 % air + 50 % solar atau menggunakan crude oil + emulsifier + additive. Created by : Team A_2011
  • 18. Tipe - tipe Lumpur Oil Base Mud Lumpur ini mengandung minyak sebagai fasa kontinyu. Komposisi diatur agar kadar airnya rendah (3 – 5%) volume. Gaseous Drilling Fluid Digunakan untuk daerah-daerah dengan formasi keras dan kering. Keuntungan cara ini adalah penetration rate lebih besar, tetapi adanya formasi air dapat menyebabkan bit balling (bit dilapisi cutting atau padatan-padatan) yang mana merugikan. Created by : Team A_2011
  • 19. Jenis – jenis Lumpur • Sistim Lumpur Tak Terdispersi (Non Dispersed). Termasuk diantaranya lumpur tajak untuk permukaan dan sumur dangkal dengan treatment yang sangat terbatas. • Sistim Lumpur Terdispersi untuk sumur yang lebih dalam yang membutuhkan berat jenis yang lebih tinggi atau kondisi lubanh yang problematis. Lumpur perlu didispersikan menggunakan dispersant seperti senyawa Lignosulfonat, Lignite serta Tannin • Lime Mud (Calcium Treated Mud), sistim Lumpur yang mengandalkan ion-ion Calcium untuk melindungi lapisan formasi shale yang mudah runtuh karena me-nyerap air. • Sistim Lumpur Air Garam yang mengandalkan larutan garam (NaCl, KCl)) untuk mengurangi pembasahan formasi oleh air. • Sistim Lumpur Polymer yang mengandalkan polymer-polymer seperti Poly Acrylate, Xanthan Gum, Cellulosa untuk melindungi formasi dan mencegah terlarutnya cuttings kedalam lumpur bor. Sistim ini dapat ditingkatkan kemam-puannya dengan menambahkan daram KCl atau NaCl, sehingga sistim ini disebut Salt Polymer System. • Oil Base Mud. Untuk membor lapisan formasi yang sangat peka terhadap air, digunakan sistim lumpur yang menggunakan minyak sebagai medium pelarut. Bahan-bahan kimia yang dipakai haruslah dapat larut atau kompatibel dengan minyak., berbeda dengan bahan kimia yang larut dalam air. Sistim Lumpur ini Sistim Lumpur ini sangat handal melindungi desintefrasi formasi, tahan suhu tinggi, akan tetapi kecuali mahal juga kurang ramah lingkungan • Sistim Lumpur Synthetis menggunakan fluida sintetis dar jenis ester, ether, dan poly alha olefin, untuk menggantikan minyak sebagai medium pelarut. Lumpur ini sekwaalitas dengan Oil Based Mud, ramah lingkungan, akan tetapi dianggap teralu mahal. Created by : Team A_2011
  • 20. Mud Additif Weighting Agent (Menaikkkan Densitas) Ex : Barite, Hematite, Magnetite, Calsium Clorida, Siderite, Illminite, Gallena Viscosifier (Mengentalkan Mud) Ex : Bentonite, Attapulgite, Polymer Fluid Loss Reducer ( Menurunkan Filtration Loss) Ex : Bentonite, Attapulgite, Polymer Thinner (Mengencerkan Mud) Ex : Tannins, Lignosulfonat, Fosfat Loss Circulation Material (Mengatasi Loss Circulation) Ex : Granular, Vibrous, Flakes Special Additif Ex : Lubricant, Defoamers, Corrision Inhibitor, Fluculant, Emulsifier, pH Adjuster Created by : Team A_2011
  • 21. Solid Control Atau biasa disebut conditioning equipment. Yang bisa menyaring sampai 15 Micron. (1 Micron = 0,0001 mm dan 1000 Micron = 1 mm) Colloidal : 2 Micron Silt : 2- 74 Micron (> 200 Mesh) Sand : 74 – 2000 Micron (200 – 10 Mesh) Gravel : > 2000 Micron (<10 Mesh) Semakin besar ukuran mesh, maka yang disaring semakin kecil. Created by : Team A_2011
  • 22. Solid Control • Shale shaker : merupakan peralatan yang memisahkan cuttings yang besar dari lumpur bor. (>74 Micron) Cara kerja ada 3 system : - Circular Motion Shaker - Eliptical Motion Shaker - Linier Motion Shaker Created by : Team A_2011
  • 23. Solid Control Hydrocyclone • Desander : merupakan peralatan yang memisahkan butir-butir pasir dari lumpur. (45 – 74 Micron) • Desilter : merupakan peralatan yang memisahkan partikel- partikel cutting yang berukuran paling halus dari lumpur. (45 – 15 Micron) Created by : Team A_2011
  • 24. Solid Control Mud Cleaner Desilter dalam bentuk shale sheaker. Degasser Merupakan peralatan yang secara kontinyu memisahkan gas terlarut dari lumpur. Cara kerjanya vakum. Centrifuge Perlatan untuk memisahkan partikel solid dari dalam lumpur dengan gaya centrifugal. Created by : Team A_2011