1. Fakultas Teknik
Jurusan teknik Perminyakan
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Hendri/082331317678 Hendri anur #Hendri_anur
2. Wellhead dan Casing
Conductor casing
Dipakai pada saat awal mau mengebor (spudding-in) untuk
menahan guguran lapisan tanah paling atas yang sangat lunak
Biasanya diameternya 30”, cukup besar untuk memberi ruang
casing2 berikutnya
Ujung atas casing disambung dengan stove pipe agar sirkulasi
lumpur bisa dikembalikan ke tanki lumpur
Kedalaman casing ini 30-60 ft
Setelah selesai pengeboran awal casing ini disemen.
4. Surface casing
Setelah conductor disemen lalu dibor
lobang ukuran lebih kecil misalnya 18 5/8”
Tanah dibor sampai kedalaman 300-600ft
lalu dipasang surface casing dan disemen.
Casing ini fungsinya:
- Mengisolasi gas2 permukaan
(surface gas) yang mungkin timbul
- Mengisolasi lapisan air tawar
penduduk agar tidak terkontaminasi
lumpur pengeboran selanjutnya
- Tempat memasang BOP agar
pengeboran selanjutnya aman
Intermediate casing
Setelah surface casing disemen, lobang
yang lebih kecil dibor.
Bila ada lapisan2 mud loss dan gas
tekanan tinggi maka perlu dipasang
intermediate casing ini (jadi optional)
Menurut prosedur Pertamina (dulu, apa
masih berlaku sekarang), maka tidak boleh
ada lobang terbuka lebih dari 1500m.
Lobang terbuka berarti jarak dari ujung
surface casing dengan kedalaman lobang
bor terakhir.
Bila mencapai 1500 m maka harus
dipasang intermediate casing, tidak peduli
ada daerah mud loss atau tidak
5. Production casing
Casing ini dipasang pada lobang yang berhadapan
lapisan prospektif (prospective layer), lapisan produksi
Casing ini kadang disemen sampai atas (permukaan) atau
beberapa meter diatas lapisan produksi teratas.
Biasanya casing ini didesign untuk kedalaman dan
yang mungkin timbul.
Casing ini disemen dan diperforasi pada kedalaman yang
berhadapan dengan lapisan produksi.
Ukuran casing ini berdasar rencana produksi (rate dan
metode produksi yang dikehendaki.
6.
7.
8. Openhole completion dan liner
Casing dipasang sampai kedalaman diatas lapisan
produktif dan disemen.
Lapisan produksi dibiarkan terbuka (tidak
dipasangi casing dan disemen).
Sebuah liner yang dilobangi (perforated atau
slotted liner) digantung dengan liner hanger
dicasing tadi, untuk masuknya cairan produksi.
Openhole dipilih demi penghematan (tidak perlu
perforasi) atau sebab lain misal antisipasi adanya
problem pasir yang serius.
10. Casing hanger
Setiap casing digantung pada casing hanger (kecuali
surface casing).
Casing hanger ini menggantung casing pada casing head
spool. Casing yang lebih kecil menggantung pada casing
head spool yang dipasang pada casing sebelumnya.
Pada casing paling atas dipasangi tubing head spool.
Tubing untuk produksi digantung dengan tubing hanger
pada tubing head spool ini.
Flange sebelah atas tubing head spool disambung
master valve dari X-tree.
11.
12.
13. Valve dan bull plug pada casing head
Setiap casing head dipasangi valve disatu sisi dan
bull plug disisi lain,
Valve2 ini tadinya dipakai untuk sirkulasi saat
pengeboran.
Valve2 ini ada yang dibuka tergantung dari
keperluannya, tapi valve dari production casing
tidak pernah dilepas karena akan dipakai untuk
memproduksi sumur, misalnya untuk sambungan
ke gas injeksi pada sumur2 gaslift.
Lobang disisi lainnya dipasangi bull plug.
14.
15. Back pressure valve dan VR plug
Didalam tubing hanger bisa dipasangi back pressure valve
(BPV) yang bisa dipasang dengan atau tanpa wireline unit.
BPV dipakai untuk menyumbat aliran (pressure) dari dalam
sumur untuk tujuan
- mengganti X-tree
- pengamanan sumur setelah dibor sebelum
produksi dipasang.
VR plug bisa dipasang didalam tubing head spool
dalam production casing valve) untuk pengaman seperti
diatas dan bila ingin mengganti casing valve.
16.
17. Fakultas Teknik
Jurusan teknik Perminyakan
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Hendri/082331317678 Hendri anur #Hendri_anur