Dokumen tersebut membahas tentang format input dan output dalam MATLAB. Input variabel dapat dilakukan dengan menetapkan nilai dan nama variabel, sedangkan untuk output terdapat beberapa pilihan format seperti format pendek, ilmiah, desimal, dan lainnya yang dapat digunakan sesuai kebutuhan.
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Ā
Matlab 3
1. Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro
BAB III
FORMAT INPUT
DAN OUTPUT
3.1 Format Input
Pemberian nilai pada variabel dalam MATLAB dapat dilakukan dengan mengetikkan nama variabel
kemudian tanda sama dengan ( = ) dan nilai variabel yang diinginkan.
Contoh 3-1;
Untuk variabel skalar
Ā» A=10
A =
10
Ā» B=5;
Ā» C=A*B
C =
50
dari contoh terlihat bahwa saat kita mengetik nilai A = 10 kemudian ditekan enter, maka MATLAB
akan merespon dengan menampilkan hasil, sedangkan pada saat kita ketik B = 10; lalu dienter,
MATLAB tidak menampilkan hasilnya karena kita menambahkan tanda titik koma ( ; ).
Contoh 3-2:
Untuk variabel bentuk array/matriks
Ā» A=[1 2 3;4 5 6]
A =
1 2 3
4 5 6
Ā» B=[7,6,5;3,2,1];
Ā» C=A+B
C =
8 8 8
7 7 7
Ansar Suyuti
III-
45
2. Format input dan
output
untuk program yang mempunyai data yang banyak, maka pemberian nilai variabel dapat dilakukan
secara terpisah.Data dapat dibuatkan M-file tersendiri, selanjutnya kapan data tersebut dibutuhkan
maka tinggal mengetikkan nama file M-file yang telah dibuat.
Contoh 3-3:
Data Y dan I disimpan pada M-file dengan nama data1.m
Y=[0-8.5i 0+2.50i 0+5.0i 0+0i
0+2.5i 0-8.75i 0+5.0i 0+0i
0+5.0i 0+5.00i 0-22.5i 0+12.5i
0+0.0i 0+0.00i 0+12.5i 0-12.5i];
I=[0-1.1i;0-1.25i;0;0];
Untuk mengguanakan data tersebut, kita tinggal menulis nama M-file ( data1) pada program
data1 % nama file data berisi Y dan I
% I=Y.V ===>V=inv(Y)*I
Z=inv(Y) % membuat invers Y
V=Z*I % perkalian
Hasil program
Z =
0 + 0.5000i 0 + 0.4000i 0 + 0.4500i 0 + 0.4500i
0 + 0.4000i 0 + 0.4800i 0 + 0.4400i 0 + 0.4400i
0 + 0.4500i 0 + 0.4400i 0 + 0.5450i 0 + 0.5450i
0 + 0.4500i 0 + 0.4400i 0 + 0.5450i 0 + 0.6250i
V =
1.0500
1.0400
1.0450
1.0450
Dalam program contoh 3-3, kita membuat dua buah M-file, satu M-file khusus berisi data sedangkan
M-file lainnya berisi program. File yang berisi data yang kita beri nama data1.m dapat digunakan
dengan hanya mengetikkan data1 pada program, walaupun file tersebut tidak aktif diruang kerja
MATLAB.
Tetapi kadang-kadang pada kondisi tertentu kita menginginkan bahwa suatu variabel, dapat
mempunyai nilai yang berubah sesuai dengan keinginan si pengguna yang dapat di input dari
keyboard. Pada M-file input nilai variabel dapat dilakukan dari keyboard dengan menggunakan
perintah
x = input (' komentar')
dimana x adalah nama variabel, komentar akan ditampilkan dilayar saat program dijalankan.
Contoh 3-4 :
Ansar Suyuti
III-
42
3. Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro
R=input (' input nilai R (ohm) =');
I=input (' input nilai I (Amp) =');
V=I*R
Jika program tersebut di run, maka hasilnya :
Ā» input nilai R (ohm) =10
input nilai I (Amp) =2
V =
20
dengan demikian nilai variabel R dan I dapat berubah sesuai besar nilai yang diinput.
Sedangkan untuk variabel string, maka perintahnya
x=input ( 'komentar' , 'string' )
string harus berisi hurup 's' atau ' S ',yang menunujukkan string, sedangkan komentar dapat berisi apa
saja yang inginkan
contoh 3-5:
tanya=input (' anda ingin lanjut ? Y/N :','s');
if(isempty(tanya))|(tanya=='Y')|(tanya=='y')
tanya='Y'
else
tanya='N'
end
Hasil program
anda ingin lanjut ? Y/N :
tanya =
Y
3.2 Format Output
Saat MATLAB menampilkan hasil proses numerik, MATLAB mengikuti beberapa aturan. Dalam
keadaan biasa, jika hasilnya berupa bilangan bulat, maka akan ditampilkan sebagai bilangan bulat. Jika
hasilnya suatu bilangan real, MATLAB akan menampilkan sebagai bilangan dengan empat digit
desimal. Perintah format ini hanya mengendalikan format numerik nilai yang ditampilkan dilayar,
hanya berefek pada berapa jumlah angka yang ditampilkan, bukan bagaimana MATLAB menghitung
atau menyimpannya.
MATLAB
COMMAND
Average_Cost Keterangan
Format short 50.833 5 digits
Format long 50.83333333333334 16 digits
Format short e 5.0833e+01 5 digits plus exponent
Ansar Suyuti
III-
45
4. Format input dan
output
Format long e 5.083333333333334e+01 16 digits plus exponent
Format short g 50.833 Better of format short or
format short e
Format long g 50.83333333333333 Better of format longt or
format long e
Format hex 40496aaaaaaaaaab Hexadecimal
Format bank 50.83 2 decimal digits
Format + + Positive, negative, or zero
Format rat 305/6 Rational approximation
Untuk lebih fleksibelnya dalam format output, MATLAB menyediakan statemen fprintf untuk
menampilkan hasil/output numerik dari program. Beberapa farmat dari fprintf dapat dilihat pada tabel.
Kode Format Kontrol Karakter
%e scientific format, lower case e
%E sientific format, upper case E
%f format desimal
%s string
%u integer
%i mengikuti tipe
%x hexadecimal, lower case
%X hexadecimal, upper case
n baris baru
r permulaan dari baris
b back space
t tabulasi
g halaman baru
" apostrop
back slash
a bell
Contoh 4-6:
Ā» fprintf('Luas= %7.3f meter per segi n',pi*10^2)
Luas= 314.159 meter per segi
Format %7.3f, menunjukkan format bilangan desimal tujuh angka dengan tiga angka dibelakang
koma. Sedangkan /n untuk baris baru.
Contoh 4-7:
Ansar Suyuti
III-
44
5. Dasar Dasar Pemrograman MATLAB untuk Teknik Elektro
Ā» V=[ 10;20;30;40;50];
Ā» R=[ 5;7;9;11;13];
Ā» y=[V R]
y =
10 5
20 7
30 9
40 11
50 13
Ā» fprintf('%4i t %8.2fn',y')
10 5.00
20 7.00
30 9.00
40 11.00
50 13.00
Program contoh 3-7 memperlihatkan dua cara menampilkan output, yaitu dengan variabel yang akan
ditampilkan diberi kurung empat misal [V R], cara ini akan menampilkan nilai variabel sesuai dengan
tipenya, dan yang kedua adalah dengan statemen fprintf (%4i t %8.2 n), %4i akan menampilkan
pada kolom pertama sesuai dengan tipe maksimum empat angka, t penulisan selanjutnya dengan jarak
sesuai tabulasi, %8.2 menampilkan dengan format desimal delapan angka termasuk titik, dengan dua
angka dibelakang koma.
MATLAB juga menyiapkan format output berupa statemen disp, yang berfungsi untuk menampilkan
numerik dan string dari programnya.
Contoh 4-8:
data1 % nama file data berisi Y dan I
% I=Y.V ===>V=inv(Y)*I
Z=inv(Y); % membuat invers Y
V=Z*I ; % perkalian
disp ('Hasil program V=inv(Y)*I adalah')
disp(V)
Hasil program V=inv(Y)*I adalah
1.0500
1.0400
1.0450
1.0450
Contoh 4-8, memperlihatkan bahwa statemen disp dapat digunakan untuk string atau numerik dan
hanya menampilkan nilai variabel.
Contoh 4-9:
program M-file untuk perkalian bilangan kompleks
Ansar Suyuti
III-
45
6. Format input dan
output
disp(' ');
disp(' PROGRAM PERKALIAN BILANGAN KOMPLEKS'); disp(' ');
disp(' Jenis: 1-polar, 2-rectangular'); disp(' ');
jumlah=input('Berapa banyak Bilangan Kompleks yang akan
dikalikan ?'); disp(' ');
for i=1:jumlah;
F=input(['Jenis ',num2str(i),' ketik 1 jika polar 2 jika
rectanguler = ']);
if (F~=1 & F~=2); disp('Anda Salah Input'); end
if F==1
M=input(['Nilai ',num2str(i),' = ']);
A=input(['Sudut ',num2str(i),' = '])*pi/180;
N(i)=M*exp(j*A); disp(' ');
else
R=input(['Real ',num2str(i),' = ']);
I=input(['Imag ',num2str(i),' = ']);
N(i)=R+j*I; disp(' ');
end
end
P=N(1); for k=2:jumlah; P=P*N(k); end
disp(' '); disp(['HASIL PERKALIAN = ' num2str(real(P)) ' +j '...
num2str(imag(P)) ' = ' num2str(abs(P)) '|_'...
num2str(angle(P)*180/pi) ' derajat']);
Hasil program
PROGRAM PERKALIAN BILANGAN KOMPLEKS
Jenis: 1-polar, 2-rectangular
Berapa banyak Bilangan Kompleks yang akan dikalikan ?2
Jenis 1 ketik 1 jika polar 2 jika rectanguler = 1
Nilai 1 = 10
Sudut 1 = 90
Jenis 2 ketik 1 jika polar 2 jika rectanguler = 1
Nilai 2 = 10
Sudut 2 = 90
HASIL PERKALIAN = -100 +j 1.2246e-014 = 100|_180 derajat
Ansar Suyuti
III-
46
7. Format input dan
output
disp(' ');
disp(' PROGRAM PERKALIAN BILANGAN KOMPLEKS'); disp(' ');
disp(' Jenis: 1-polar, 2-rectangular'); disp(' ');
jumlah=input('Berapa banyak Bilangan Kompleks yang akan
dikalikan ?'); disp(' ');
for i=1:jumlah;
F=input(['Jenis ',num2str(i),' ketik 1 jika polar 2 jika
rectanguler = ']);
if (F~=1 & F~=2); disp('Anda Salah Input'); end
if F==1
M=input(['Nilai ',num2str(i),' = ']);
A=input(['Sudut ',num2str(i),' = '])*pi/180;
N(i)=M*exp(j*A); disp(' ');
else
R=input(['Real ',num2str(i),' = ']);
I=input(['Imag ',num2str(i),' = ']);
N(i)=R+j*I; disp(' ');
end
end
P=N(1); for k=2:jumlah; P=P*N(k); end
disp(' '); disp(['HASIL PERKALIAN = ' num2str(real(P)) ' +j '...
num2str(imag(P)) ' = ' num2str(abs(P)) '|_'...
num2str(angle(P)*180/pi) ' derajat']);
Hasil program
PROGRAM PERKALIAN BILANGAN KOMPLEKS
Jenis: 1-polar, 2-rectangular
Berapa banyak Bilangan Kompleks yang akan dikalikan ?2
Jenis 1 ketik 1 jika polar 2 jika rectanguler = 1
Nilai 1 = 10
Sudut 1 = 90
Jenis 2 ketik 1 jika polar 2 jika rectanguler = 1
Nilai 2 = 10
Sudut 2 = 90
HASIL PERKALIAN = -100 +j 1.2246e-014 = 100|_180 derajat
Ansar Suyuti
III-
46