Dokumen tersebut membahas dampak positif dan negatif pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terhadap lingkungan dan kesehatan. Positifnya, PLTN tidak menghasilkan emisi karbon dioksida, tetapi menghasilkan limbah radioaktif berbahaya. Secara kesehatan, teknologi nuklir berguna untuk kedokteran meskipun paparan radiasi dapat menyebabkan kanker dan gangguan genetik. Dua bencana nuklir ter
2. Dampaknya Pada Lingkungan
POSITIF
1. PLTN Tidak Menghasilkan Karbon Dioksida
Tidak seperti pembangkit listrik berbahan bakar fosil, reaktor nuklir tidak menghasilkan polusi
udara atau karbon dioksida saat beroperasi. Dalam operasi normal PLTN sangat sedikit
menyebabkan kerusakan lingkungan dan bermanfaat bila mereka menggantikan pembangkit-
pembangkit yang mengemisi CO2, SO2 dan NOx. Dalam kaitan ini mereka akan membantu
mengurangi hujan asam dan membatasi emisi gas rumah kaca.
3. Dampaknya Pada Lingkungan
NEGATIF
1. Energi Nuklir Menghasilkan Limbah Radioaktif
Masalah lingkungan utama pada tenaga nuklir adalah limbah radioaktif seperti uranium di mill tailings
(penggilingan), pada bahan bakar bekas-pakai dari reaktor, dan limbah radioaktif lainnya.
2. Penyimpanan Bahan Bakar Bekas-Pakai dan Dekomisioning PLTN
Fuel assembly bekas-pakai sangat radioaktif dan awalnya harus disimpan dalam kolam yang dirancang
khusus dan menyerupai kolam renang yang besar, dimana air mendinginkan bahan bakar dan
bertindak sebagai perisai radiasi, atau dalam wadah penyimpanan kering yang dirancang khusus.
3. Reaktor Nuklir dan Pembangkit Listrik Memiliki Fitur Keselamatan dan Keamanan Kompleks
Reaksi nuklir yang tak terkendali di dalam reaktor nuklir dapat berpotensi menyebabkan kontaminasi
radioaktivitas secara luas di udara dan air, ratusan kilometer di sekitar reaktor.
4. Dampaknya Pada Kesehatan Mahluk
Hidup
POSITIF
1. Selain untuk pembangkit listrik, teknologi nuklir juga digunakan dalam
dunia kesehatan terutama di bidang kedokteran nuklir. Pemanfaatan
radioisotop mempermudah para dokter menemukan lokasi kanker tanpa
harus membedahnya, sekaligus untuk membunuh sel-sel kanker lewat
radioterapi.
2. Radioisotop juga dipakai untuk mensterilkan alat-alat kedokteran dari
berbagai kuman penyebab penyakit. Teknologi ini biasanya digunakan
untuk alat-alat kedokteran yang tidak tahan terhadap panas tinggi atau
mudah bereaksi dengan senyawa kimia dalam cairan pembersih yang
digunakan.
5. Dampaknya Pada Kesehatan Mahluk
Hidup
NEGATIF
Kecelakaan ini memiliki dampak jangka pendek dan jangka
panjang yang berbahaya bagi manusia. Dampak kesehatan,
ekonomi, sosial dan psikologis dapat terjadi bagi manusia yang
tertimpa.
6. Efek Sesaat Radiasi Tingkat Tinggi :
Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di
sekitar reaktor nuklir antara lain sebagai berikut:
1. Menyebabkan mual muntah
2. Menyebabkan diare
3. Menyebabkan sakit kepala
4. Menyebakan demam.
7. Efek Sesaat Radiasi Tingkat Tinggi :
Sementara itu, dampak yang baru muncul setelah terpapar radiasi nuklir
selama beberapa hari di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Menyebabkan pusing, mata berkunang-kunang
2. Menyebabkan disorientasi atau bingung menentukan arah
3. Menyebabkan lemah, letih dan tampak lesu
4. Menyebabkan kerontokan rambut dan kebotakan
5. Menyebabkan muntah darah atau buang air besar mengeluarkan darah
6. Menyebabkan tekanan darah rendah
7. Menyebabkan luka susah sembuh.
8. Efek Jangka Panjang :
Beberapa dampak mematikan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang
antara lain sebagai berikut.
1. Menyebabkan kanker
2. Menyebabkan penuaan dini
3. Menyebabkan gangguan sistem saraf dan reproduksi
4. Menyebabkan mutasi genetik
9. Bencana Nuklir Terbesar di Dunia
Chernobyl - Ukraina (dulu Uni Soviet)
Terjadi pada tanggal 26 April 1986
Diperkirakan sekitar 56 kematian yang terjadi sebagai akibat langsung dari
bencana ini, 47 orang di antaranya adalah pekerja reaktor nuklir tersebut,
sedangkan 9 lainnya adalah anak-anak yang mengidap kanker thyroid.
Sedangkan diperkirakan 4.000 korban meninggal dunia akibat efek radiasi
jangka panjang.
11. Bencana Nuklir Terbesar di Dunia
Fukushima - Jepang
Terjadi pada 11 Maret 2011
Sejak kejadian itu segera 45 ribu masyarakat di Fukushima diungsikan melebihi 10 atau
20 km lebih. Diperintahkan masyarakat untuk tetap bertahan dirumah, tidak minum air
minum, makan sayuran dan memakai masker dan penutup baju.
Korban meninggal tercatat berjumlah 1232 orang pada tahun 2014 lalu di provinsi
Fukushima, berkaitan dengan insiden nuklir di daerah tersebut empat tahun lalu.
Jumlah korban meninggal itu naik 18% jika dibandingkan dengan tahun 2013.