SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
1
Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A
ANALISIS BUTIR SOAL
Data hasil tes dengan jumlah soal 20 butir dan jumlah responden 25 siswa, analisisnya
meliputi :
A. Daya Pembeda Butir Soal
Daya beda butir soal adalah kemampuan butir soal untuk membedakan antara murid yang
berkemampuan tinggi dengan murid yang memiliki kemampuan rendah. Indeks daya beda
dikategorikan menjadi 3, yaitu :
a. < 0,10 = ditolak
b. 0,10 – 0,29 = direvisi
c. > 0,30 = diterima
Menurut Suharsimi Arikunto, indeks daya beda dikategorikan sebagai berikut:
a. 0,00 – 0,20 = jelek
b. 0,21 – 0,40 = cukup
c. 0,41 – 0,70 = baik
d. 0,71 – 1,00 = baik sekali
Untuk butir soal yang ideal, daya bedanya berkisar antara 0,2 hingga 1,00. Sehingga
apabila ditemukan daya beda butir yang negatif, sebaiknya guru mengganti butir tersebut apabila
hendak dimunculkan dalam tes berikutnya. Karena daya beda negatif memberi pengertian bahwa
kelompok lower (kurang mampu) lebih baik dari pada kelompok upper (paling baik) sebesar
angka negatif yang diperoleh.
TABEL DAYA PEMBEDA
NOMOR
SOAL
Indeks daya beda 3 kategori Indeks daya beda 4 kategori
DAYA
PEMBEDA
KATEGORI
DAYA BEDA
DAYA
PEMBEDA
KATEGORI
DAYA BEDA
1 0,391 DITERIMA 0,391 CUKUP
2 0,251 DIREVISI 0,251 CUKUP
3 0,417 DITERIMA 0,417 BAIK
4 0,269 DIREVISI 0,269 CUKUP
5 0,301 DITERIMA 0,301 CUKUP
2
Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A
6 0,417 DITERIMA 0,417 BAIK
7 0,251 DIREVISI 0,251 CUKUP
8 0,279 DIREVISI 0,279 CUKUP
9 0,532 DITERIMA 0,532 BAIK
10 0,494 DITERIMA 0,494 BAIK
11 0,348 DITERIMA 0,348 CUKUP
12 0,495 DITERIMA 0,495 BAIK
13 0,448 DITERIMA 0,448 BAIK
14 0,677 DITERIMA 0,677 BAIK
15 0,373 DITERIMA 0,373 CUKUP
16 0,421 DITERIMA 0,421 BAIK
17 0,532 DITERIMA 0,532 BAIK
18 0,306 DITERIMA 0,306 CUKUP
19 0,475 DITERIMA 0,475 BAIK
20 0,339 DITERIMA 0,339 CUKUP
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa :
a. Soal yang dikategorikan dapat diterima yaitu soal nomor 1, 3, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 19 dan 20. Dan soal yang dikategorikan baik yaitu soal nomor 3, 6, 9, 10,
12, 13, 14, 16, 17 dan 19.
b. Soal yang dikategorikan perlu direvisi yaitu soal nomor 2, 4, 7 dan 8. Dan soal yang
dikategorikan cukup yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5, 7, 8, 11, 15, 18 dan 20.
c. Sedangkan untuk soal yang dikategorikan ditolak dan jelek tidak ditemukan pada hasil
analisis tabel diatas, begitu juga dengan soal yang dikategorikan sangat baik.
B. Tingkat Kesukaran Butir Soal
Dari Prop. Correct juga dapat diketahui indeks tingkat kesukaran soal secara klasikal.
Indeks kesukaran butir soal atau p dinyatakan dengan angka yang yang berada antara 0,00
sampai dengan 1,00. Klasifikasi indeks/ tingkat kesukaran butir soal adalah:
a. Soal Sangat Sukar : p < 0,210  tidak dapat digunakan
b. Soal Sukar : p = 0,210 – 0,400  dapat digunakan
3
Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A
c. Soal Sedang : p = 0,410 – 0,700  dapat digunakan
d. Soal Mudah : p = 0,710 – 0,900  dapat digunakan
e. Soal Sangat Mudah : p > 0,900  tidak dapat digunakan
Berikut ini data yang menunjukkan hasil indeks/tingkat kesukaran tiap soal pada analisis
iteman yang sudah dilakukan :
TABEL TINGKAT KESUKARAN
No. Soal Prop. Correct Tingkat
Kesukaran
Dapat Digunakan Tidak Dapat
Digunakan
1 0,720 Mudah √
2 0,760 Mudah √
3 0,720 Mudah √
4 0,840 Mudah √
5 0,800 Mudah √
6 0,720 Mudah √
7 0,760 Mudah √
8 0,760 Mudah √
9 0,800 Mudah √
10 0,720 Mudah √
11 0,680 Sedang √
12 0,720 Mudah √
13 0,680 Sedang √
14 0,800 Mudah √
15 0,680 Sedang √
16 0,600 Sedang √
17 0,800 Mudah √
18 0,760 Mudah √
19 0,800 Mudah √
20 0,720 Mudah √
Berdasarkan table tersebut dapat diketahui bahwa soal-soal tersebut dapat digunakan. Jika
dilihat dari rata-rata tingkat kesukaran semua butir soal dalam tes secara klasikal (Mean P), soal-
soal tersebut mempunyai Mean P sebesar 0,744 yang artinya bahwa soal-soal tersebut termasuk
soal yang mudah.
C. Distraktor (Jawaban Pengecoh)
4
Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A
Setiap tes pilihan ganda memiliki satu pertanyaan serta beberapa pilihan jawaban. Diantara
pilihan jawaban yang ada, hanya satu benar. Selain jawaban yang benar tersebut, adalah jawaban
yang salah. Jawaban yang salah itulah yang dikenal dengan distraktor. Dengan demikian
efektifitas distraktor adalah seberapa baik pilihan yang salah tersebut dapat mengecoh peserta tes
yang memang tidak mengetahui kunci jawaban yang tersedia. Semakin banyak peserta tes yang
memilih distraktor tersebut, maka distraktor itu dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Apabila proporsi siswa yang memilih pengecoh kurang dari 0,05 maka pengecoh tersebut
harus direvisi dan apabila proporsinya 0,00 ditolak. Untuk mengetahui proporsi siswa yang
memilih pengecoh pada program ITEMAN dapat dilihat pada Prop. Endorsing.
TABEL FUNGSI JAWABAN PENGECOH
NO.
SOAL
KUNCI
JAWABAN
PROPORSI
JAWABAN BENAR
JAWABAN
SALAH
PROPORSI
JAWABAN SALAH
FUNGSI
PENGECOH
1 A 0,72 B 0,12 Berfungsi
C 0,04 Tidak Berfungsi
D 0,04 Tidak Berfungsi
E 0,08 Berfungsi
2 C 0,76 A 0,04 Tidak Berfungsi
B 0,08 Berfungsi
D 0,08 Berfungsi
E 0,04 Tidak Berfungsi
3 B 0,72 A 0,04 Tidak Berfungsi
C 0,08 Berfungsi
D 0,12 Berfungsi
E 0,04 Tidak Berfungsi
4 D 0,84 A 0,04 Tidak Berfungsi
B 0,04 Tidak Berfungsi
C 0,04 Tidak Berfungsi
E 0,04 Tidak Berfungsi
5 E 0,80 A 0,04 Tidak Berfungsi
5
Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A
B 0,04 Tidak Berfungsi
C 0,04 Tidak Berfungsi
D 0,08 Berfungsi
6 E 0,72 A 0,12 Berfungsi
B 0,04 Tidak Berfungsi
C 0,08 Berfungsi
D 0,04 Tidak Berfungsi
7 D 0,76 A 0,04 Tidak Berfungsi
B 0,08 Berfungsi
C 0,04 Tidak Berfungsi
E 0,08 Berfungsi
8 A 0,76 B 0,08 Berfungsi
C 0,04 Tidak Berfungsi
D 0,08 Berfungsi
E 0,04 Tidak Berfungsi
9 C 0,80 A 0,08 Berfungsi
B 0,04 Tidak Berfungsi
D 0,04 Tidak Berfungsi
E 0,04 Tidak Berfungsi
10 C 0,72 A 0,08 Berfungsi
B 0,12 Berfungsi
D 0,04 Tidak Berfungsi
E 0,04 Tidak Berfungsi
11 B 0,68 A 0,04 Tidak Berfungsi
C 0,12 Berfungsi
D 0,08 Berfungsi
E 0,08 Berfungsi
12 D 0,76 A 0,12 Berfungsi
B 0,04 Tidak Berfungsi
6
Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A
C 0,04 Tidak Berfungsi
E 0,04 Tidak Berfungsi
13 A 0,68 B 0,16 Berfungsi
C 0,04 Tidak Berfungsi
D 0,08 Berfungsi
E 0,04 Tidak Berfungsi
14 E 0,80 A 0,04 Tidak Berfungsi
B 0,04 Tidak Berfungsi
C 0,04 Tidak Berfungsi
D 0,08 Berfungsi
15 D 0,68 A 0,12 Berfungsi
B 0,04 Tidak Berfungsi
C 0,08 Berfungsi
E 0,08 Berfungsi
16 C 0,60 A 0,08 Berfungsi
B 0,12 Berfungsi
D 0,08 Berfungsi
E 0,12 Berfungsi
17 C 0,80 A 0,04 Tidak Berfungsi
B 0,12 Berfungsi
D 0,04 Tidak Berfungsi
E 0,00 Ditolak
18 B 0,76 A 0,04 Tidak Berfungsi
C 0,08 Berfungsi
D 0,08 Berfungsi
E 0,04 Tidak Berfungsi
19 A 0,80 B 0,00 Ditolak
C 0,12 Berfungsi
D 0,04 Tidak Berfungsi
7
Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A
E 0,04 Tidak Berfungsi
20 E 0,72 A 0,04 Tidak Berfungsi
B 0,08 Berfungsi
C 0,08 Berfungsi
D 0,08 Berfungsi
Jadi, kesimpulan dari tabel diatas adalah :
a. Kunci Jawaban dan Pengecoh Layak Untuk Digunakan
Artinya daya beda kunci jawaban lebih besar daripada daya beda pengecoh. Dan semua
pengecoh ada yang memilih dan proporsinya lebih dari 0,05. Yang termasuk dalam
kategori ini adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18 dan
20.
b. Pengecoh Ditolak
Artinya pengecoh tidak ada yang memilih atau proporsinya 0,00. Yang termasuk dalam
kategori ini adalah pengecoh pada soal nomor 17 (poin E) dan soal nomor 19 (poin B).
c. Kunci Jawaban Digugurkan
Artinya kunci jawaban memiliki daya beda yang lebih rendah dari salah satu daya beda
pengecoh, artinya kunci jawaban perlu direvisi. Tidak ada yang termasuk dalam kategori
ini.
D. Deskripsi Reliabilitas
Sebenarnya tidak terdapat suatu ukuran yang pasti mengenai berapa tinggi koefisien
reliabilitas. Reliabilitas yang baik tergantung pada tujuan atau kegunaan tes. Menurut Remmers
et al. (1960) menyatakan bahwa kebanyakan tes-tes di bidang pendidikan pada umumnya
memiliki koefisien reliabilitas minimal 0,8 untuk populasi yang sesuai. Sedangkan menurut
Nunally (1972) dan Kaplan & Saccuzo, koefisien reliabilitas 0,7 s.d. 0,8 sudah termasuk cukup
tinggi untuk penelitian dasar. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh :
Scale Statistics
----------------
Scale: 0
-------
N of Items 20
8
Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A
N of Examinees 25
Mean 14.880
Variance 11.946
Std. Dev. 3.456
Skew -0.451
Kurtosis -0.137
Minimum 6.000
Maximum 20.000
Median 15.000
Alpha 0.722
SEM 1.821
Mean P 0.744
Mean Item-Tot. 0.401
Mean Biserial 0.549
Tampak bahwa koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0.722.
a. < 0.60 = tidak baik
b. 0.61 sampai dengan 0.70 = kurang baik
c. 0.71 sampai dengan 0.80 = baik
d. 0.81 = sangat baik
Jadi, koefisisen reliabilitasnya BAIK.
E. Deskripsi Nilai-nilai Statistik
Di bawah ini adalah data-data hasil
analisis program iteman dari statistik
tes, yaitu :
a. N of Items adalah jumlah butir
soal dalam tes/skala yang ikut
dianalisis.
Dalam hal ini, jumlah soal yang
dianalisis ada 20 butir soal.
b. N of Examinees adalah jumlah
peserta tes (jumlah responden).
Jumlah peserta tes ada sebanyak
25 orang
c. Mean adalah skor rata-rata
peserta tes. Skor rata-rata dari
responden yaitu 14.880
9
Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A
d. Variance adalah varians dari
distribusi skor peserta tes. Varians
distribusi peserta tes yaitu 11.946
e. Std. Dev. adalah deviasi standar
dari distribusi skor peserta tes.
Standar deviasinya yaitu 3.456
f. Skew adalah kemiringan
distribusi skor peserta tes.
Kemiringan distribusi skor peserta
tes yaitu -0,451
g. Kurtosis adalah puncak distribusi
skor atau keruncingan kurva.
Keruncingan kurvanya yaitu -
0.137
h. Minimum adalah skor terendah
peserta tes. Skor terendah dari
peserta tes yaitu 6.000
i. Maximum adalah skor tertinggi
peserta tes. Skor tertinggi peserta
tes yaitu 20.000
j. Median adalah skor tengah
peserta tes. Nilai tengah dari
pesera tes yaitu 15.000
k. Alpha adalah koefisien reliabilitas
alpha untuk tes/skala tersebut.
Homogenitas tes tersebut adalah
0.722
a. < 0.60 = tidak baik
b. 0.61 sampai dengan 0.70
= kurang baik
c. 0.71 sampai dengan 0.80
= baik
d. > 0.81 = sangat baik
l. SEM adalah kesalahan
pengukuran standar. Kesalahan
pengukuran standar yaitu 1.821
m. Mean P adalah rata-rata tingkat
kesukaran semua butir soal dalam
tessecara klasikal. Rata-rata
tingkat kesukaran semua butir
soal dalam tes yaitu 0.744
n. Mean Item Tot adalah nilai rata-
rata indeks daya pembeda dari
semua soal dalam tes, yang
dihitung dari rata-rata koefisien
point-biserial. Nilai rata-rata
indeks daya pembeda dari
koefisien point biserial yaitu
0.401
o. Mean Beserial adalah juga nilai
rata-rata indeks daya pembeda
dari semua soal dalam tes, yang
dihitung dari rata-rata koefisien
biserial.
Nilai rata-rata indeks pembeda dari
semua soal dari koefisien biserial
yaitu 0.549
10
Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A
F. Perolehan Skor Setiap Responden
TABEL PEROLEHAN SKOR RESPONDEN
NO. NAMA
RESPONDEN
TOTAL
JAWABAN
BENAR
NO. NAMA
RESPONDEN
TOTAL
JAWABAN
BENAR
1 Aliya 15.00 14 Ninis 20.00
2 Aulia 12.00 15 Fazri 18.00
3 Intan 13.00 16 Rozak 15.00
4 Harry 20.00 17 Ratih 17.00
5 Ahmad 13.00 18 Santi 19.00
6 Ilham 10.00 19 Riyan 13.00
7 Iklas 12.00 20 Mugio 16.00
8 Malia 12.00 21 Mario 17.00
9 Rosia 14.00 22 Yanti 17.00
10 Rijal 20.00 23 Nurul 16.00
11 Fenny 10.00 24 Laila 18.00
12 Ambar 6.00 25 Linda 16.00
13 Annis 13.00 - - -
G. Rangkuman Butir Soal yang Layak Sebagai Bank Soal
Butir soal yang layak sebagai bank soal harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Daya pembeda ≥ 0.3
2. Pengecoh berfungsi dengan baik, Prop. Endorsing harus memenuhi ≥ 0.050
3. Daya pembedanya rbis dan rpbis (Biser dan Point Biser) pada kolom Item Statistics bernilai
positif
4. rbis dan rpbis (Biser dan Point Biser) pada alternatif jawaban pengecoh bernilai negatif dengan
daya pembeda tidak lebih besar dari alternatif kunci jawaban.
5. Koefisien reliabilitas alpha > 0.71
Pada soal nomor 1 Tingkat kesukaran soal ini adalah 0,720 (mudah), yakni sebanyak 72%
peserta tes dapat menjawab soal dengan benar. Daya pembedanya, rbis=0,521 dan rpbis=0,391
11
Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A
menunjukkan keduanya bertanda positif. Hal ini berarti bahwa peserta tes yang pintar (skor
totalnya tinggi) cenderung menjawab benar soal ini dan peserta tes yang kurang pintar cenderung
menjawab salah soal ini. Karena alternatif jawaban A merupakan kunci, maka tanda positif ini
menunjukkan bahwa kunci jawaban sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Ditinjau dari
distribusi jawaban yaitu persentase peserta tes merespons alternatif jawaban, tidak semua
pengecoh berfungsi dengan baik. Dapat dilihat pada kolom Prop Endorsing (Pengecoh yang
berfungsi dengan baik jika proporsi jawaban siswa lebih dari 5%), pengecoh yang berfungsi
dengan baik tampak bahwa peserta tes merespons alternatif jawaban B dan E sebanyak 12% dan
8%; sedangkan pengecoh tidak berfungsi dengan baik tampak pada peserta tes yang merespons
alternative jawaban C dan D keduanya 4%. Ditinjau dari daya pembeda masing-masing
pengecoh juga dapat dikatakan berfungsi baik karena rbis atau rpbis untuk alternatif jawaban B,
C, D, dan E seluruhnya bernilai negatif artinya peserta tes yang pintar cenderung tidak memilih
alternatif jawaban itu dan siswa yang kurang pintar cenderung memilih aternatif jawaban
tersebut. Dengan kata lain, peserta tes yang skornya rendah lebih memilih pengecoh sebagai
jawaban yang benar.
Kesimpulan : butir soal nomor 1 sudah cukup baik dan dapat digunakan. Sama halnya dengan
butir soal nomor 3, 4, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 17, 18 dan 20 sudah cukup baik dan dapat digunakan
karena memiliki analisis butir soal yang sama dengan butir soal nomor 1. Akan tetapi tingkat
kesukaran pada butir soal tersebut ada yang berbeda, yaitu butir soal nomor 13 termasuk dalam
kategori soal yang sedang (0,30 sampai dengan 0,70).
Sedangkan pada soal nomor 2, tingkat kesukarannya adalah 0,760 (mudah), sebanyak
76% peserta tes dapat menjawab soal tersebut dengan benar. Daya pembedanya, rbis=0,345 dan
rpbis=0,251 menunjukkan keduanya bertanda positif. Hal ini berarti bahwa peserta tes yang
pintar cenderung menjawab benar soal ini dan peserta tes yang kurang pintar cenderung
menjawab salah. Karena alternatif jawaban C merupakan kunci, maka tanda positif ini
menunjukkan bahwa kunci jawaban sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan demikian
soal ini termasuk kategori soal yang cukup baik dan dapat digunakan walaupun ditinjau dari
pengecohnya tampak bahwa alternatif jawaban B, daya pembedanya juga bernilai positif dengan
sebanyak 8% peserta tes merespons alternatif jawaban B. Pada soal ini tidak ada peringatan
untuk mengecek kembali, karena besarnya nilai daya pembeda pada kunci jawaban C tetap lebih
12
Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A
besar dari alternative jawaban B, sehingga butir soal ini tetap bisa diterima dan baik untuk
digunakan.
Kesimpulan : butir soal nomor 2 sudah cukup baik dan dapat digunakan. Sama halnya dengan
butir soal nomor 5, 6, 9, 11, 15, 16 dan 19 sudah cukup baik dan dapat digunakan karena
memiliki analisis butir soal yang sama dengan butir soal nomor 2. Akan tetapi tingkat kesukaran
pada butir soal tersebut berbeda, yaitu butir soal nomor 11, 15, dan 16 termasuk soal sedang
(0,30 sampai dengan 0,70)

More Related Content

What's hot

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan RelasiLembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasikikiismayanti
 
Kata kerja operasional ranah kognitif
Kata kerja operasional ranah kognitifKata kerja operasional ranah kognitif
Kata kerja operasional ranah kognitifGrosir Micho
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIIILKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIIIYoshiie Srinita
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Materi Pecahan Kelas 3 SD/MI
Materi Pecahan Kelas 3 SD/MIMateri Pecahan Kelas 3 SD/MI
Materi Pecahan Kelas 3 SD/MIDýah Rahmawati Z
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataSriwijaya University
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomRiyani Widyaningsih
 
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPPPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPBinti Wulandari
 
Angket berpikir kritis ok
Angket berpikir kritis okAngket berpikir kritis ok
Angket berpikir kritis okRosyid Althaf
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Matematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMatematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMella Imelda
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 

What's hot (20)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan RelasiLembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
 
Kata kerja operasional ranah kognitif
Kata kerja operasional ranah kognitifKata kerja operasional ranah kognitif
Kata kerja operasional ranah kognitif
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIIILKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
LKS Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) SMP Kelas VIII
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Materi Pecahan Kelas 3 SD/MI
Materi Pecahan Kelas 3 SD/MIMateri Pecahan Kelas 3 SD/MI
Materi Pecahan Kelas 3 SD/MI
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan dataUkuran kemiringan dan keruncingan data
Ukuran kemiringan dan keruncingan data
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
 
Uji kolmogorov & chi square
Uji kolmogorov & chi squareUji kolmogorov & chi square
Uji kolmogorov & chi square
 
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPPPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
 
Power Point Himpunan
Power Point HimpunanPower Point Himpunan
Power Point Himpunan
 
Angket berpikir kritis ok
Angket berpikir kritis okAngket berpikir kritis ok
Angket berpikir kritis ok
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
RPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDVRPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDV
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Matematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktifMatematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu deduktif
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Marzano's Taksonomi
Marzano's TaksonomiMarzano's Taksonomi
Marzano's Taksonomi
 

Similar to Analisis Butir Soal

Aplikasi spss dan anates
Aplikasi spss dan anatesAplikasi spss dan anates
Aplikasi spss dan anatesSoni Gunners
 
Ev.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-dfEv.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-dfMas Ragil
 
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematika
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematikaDaya pembeda evaluasi pembelajaran matematika
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematikaMuhaiminDafa
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktorSukiman Fitk
 
Analisis butir soal pilihan ganda dan uraian
Analisis butir soal pilihan ganda dan uraianAnalisis butir soal pilihan ganda dan uraian
Analisis butir soal pilihan ganda dan uraianverminusver
 
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah Tes
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah TesAnalisis Butir Soal Dalam Sebuah Tes
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah Tesverminusver
 
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaranAnalisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaranrizka nurlina
 
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaranAnalisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaranNur Qomar
 
Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAbu Abdirrahman
 
TUGAS STATISTIK BISNIS II
TUGAS STATISTIK BISNIS IITUGAS STATISTIK BISNIS II
TUGAS STATISTIK BISNIS IIRizkiantiPutri
 
PPT KELOMPOK 2 DSS.pptx
PPT KELOMPOK 2 DSS.pptxPPT KELOMPOK 2 DSS.pptx
PPT KELOMPOK 2 DSS.pptxUkiUngga
 
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptxDAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptxSetiyaAndriyani
 
Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajarEvaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajarsmpn binsus
 

Similar to Analisis Butir Soal (20)

program iteman
program itemanprogram iteman
program iteman
 
PPT KELOMPOK 9 FIX.pptx
PPT KELOMPOK 9 FIX.pptxPPT KELOMPOK 9 FIX.pptx
PPT KELOMPOK 9 FIX.pptx
 
Aplikasi spss dan anates
Aplikasi spss dan anatesAplikasi spss dan anates
Aplikasi spss dan anates
 
Analisis Item Tes
Analisis Item TesAnalisis Item Tes
Analisis Item Tes
 
Ev.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-dfEv.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-df
 
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematika
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematikaDaya pembeda evaluasi pembelajaran matematika
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematika
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
 
Analisis butir soal pilihan ganda dan uraian
Analisis butir soal pilihan ganda dan uraianAnalisis butir soal pilihan ganda dan uraian
Analisis butir soal pilihan ganda dan uraian
 
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah Tes
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah TesAnalisis Butir Soal Dalam Sebuah Tes
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah Tes
 
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaranAnalisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
 
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaranAnalisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
 
Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manual
 
PPT SIDANGACU.pptx
PPT SIDANGACU.pptxPPT SIDANGACU.pptx
PPT SIDANGACU.pptx
 
Analisis item ik
Analisis item ikAnalisis item ik
Analisis item ik
 
TUGAS STATISTIK BISNIS II
TUGAS STATISTIK BISNIS IITUGAS STATISTIK BISNIS II
TUGAS STATISTIK BISNIS II
 
PPT KELOMPOK 2 DSS.pptx
PPT KELOMPOK 2 DSS.pptxPPT KELOMPOK 2 DSS.pptx
PPT KELOMPOK 2 DSS.pptx
 
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptxDAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
 
Penjelasan iteman
Penjelasan itemanPenjelasan iteman
Penjelasan iteman
 
Aev.pend6
Aev.pend6Aev.pend6
Aev.pend6
 
Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajarEvaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar
 

More from Hariyatunnisa Ahmad

Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHariyatunnisa Ahmad
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemHariyatunnisa Ahmad
 
Filsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeFilsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeHariyatunnisa Ahmad
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Hariyatunnisa Ahmad
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranHariyatunnisa Ahmad
 
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Hariyatunnisa Ahmad
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnHariyatunnisa Ahmad
 

More from Hariyatunnisa Ahmad (20)

Model Lesson Study di Jepang
Model Lesson Study di JepangModel Lesson Study di Jepang
Model Lesson Study di Jepang
 
Media Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 DimensiMedia Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 Dimensi
 
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Analisis Wacana
Analisis WacanaAnalisis Wacana
Analisis Wacana
 
Sastra Anak
Sastra AnakSastra Anak
Sastra Anak
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
 
Pembuktian Fonem
Pembuktian FonemPembuktian Fonem
Pembuktian Fonem
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar DewantaraPemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
 
Filsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeFilsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan Esensialisme
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Membaca
MembacaMembaca
Membaca
 
Duga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak DiriDuga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak Diri
 
Menyimak
MenyimakMenyimak
Menyimak
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
 
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
 
Konsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen KelasKonsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen Kelas
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

Analisis Butir Soal

  • 1. 1 Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A ANALISIS BUTIR SOAL Data hasil tes dengan jumlah soal 20 butir dan jumlah responden 25 siswa, analisisnya meliputi : A. Daya Pembeda Butir Soal Daya beda butir soal adalah kemampuan butir soal untuk membedakan antara murid yang berkemampuan tinggi dengan murid yang memiliki kemampuan rendah. Indeks daya beda dikategorikan menjadi 3, yaitu : a. < 0,10 = ditolak b. 0,10 – 0,29 = direvisi c. > 0,30 = diterima Menurut Suharsimi Arikunto, indeks daya beda dikategorikan sebagai berikut: a. 0,00 – 0,20 = jelek b. 0,21 – 0,40 = cukup c. 0,41 – 0,70 = baik d. 0,71 – 1,00 = baik sekali Untuk butir soal yang ideal, daya bedanya berkisar antara 0,2 hingga 1,00. Sehingga apabila ditemukan daya beda butir yang negatif, sebaiknya guru mengganti butir tersebut apabila hendak dimunculkan dalam tes berikutnya. Karena daya beda negatif memberi pengertian bahwa kelompok lower (kurang mampu) lebih baik dari pada kelompok upper (paling baik) sebesar angka negatif yang diperoleh. TABEL DAYA PEMBEDA NOMOR SOAL Indeks daya beda 3 kategori Indeks daya beda 4 kategori DAYA PEMBEDA KATEGORI DAYA BEDA DAYA PEMBEDA KATEGORI DAYA BEDA 1 0,391 DITERIMA 0,391 CUKUP 2 0,251 DIREVISI 0,251 CUKUP 3 0,417 DITERIMA 0,417 BAIK 4 0,269 DIREVISI 0,269 CUKUP 5 0,301 DITERIMA 0,301 CUKUP
  • 2. 2 Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A 6 0,417 DITERIMA 0,417 BAIK 7 0,251 DIREVISI 0,251 CUKUP 8 0,279 DIREVISI 0,279 CUKUP 9 0,532 DITERIMA 0,532 BAIK 10 0,494 DITERIMA 0,494 BAIK 11 0,348 DITERIMA 0,348 CUKUP 12 0,495 DITERIMA 0,495 BAIK 13 0,448 DITERIMA 0,448 BAIK 14 0,677 DITERIMA 0,677 BAIK 15 0,373 DITERIMA 0,373 CUKUP 16 0,421 DITERIMA 0,421 BAIK 17 0,532 DITERIMA 0,532 BAIK 18 0,306 DITERIMA 0,306 CUKUP 19 0,475 DITERIMA 0,475 BAIK 20 0,339 DITERIMA 0,339 CUKUP Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa : a. Soal yang dikategorikan dapat diterima yaitu soal nomor 1, 3, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 dan 20. Dan soal yang dikategorikan baik yaitu soal nomor 3, 6, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17 dan 19. b. Soal yang dikategorikan perlu direvisi yaitu soal nomor 2, 4, 7 dan 8. Dan soal yang dikategorikan cukup yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5, 7, 8, 11, 15, 18 dan 20. c. Sedangkan untuk soal yang dikategorikan ditolak dan jelek tidak ditemukan pada hasil analisis tabel diatas, begitu juga dengan soal yang dikategorikan sangat baik. B. Tingkat Kesukaran Butir Soal Dari Prop. Correct juga dapat diketahui indeks tingkat kesukaran soal secara klasikal. Indeks kesukaran butir soal atau p dinyatakan dengan angka yang yang berada antara 0,00 sampai dengan 1,00. Klasifikasi indeks/ tingkat kesukaran butir soal adalah: a. Soal Sangat Sukar : p < 0,210  tidak dapat digunakan b. Soal Sukar : p = 0,210 – 0,400  dapat digunakan
  • 3. 3 Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A c. Soal Sedang : p = 0,410 – 0,700  dapat digunakan d. Soal Mudah : p = 0,710 – 0,900  dapat digunakan e. Soal Sangat Mudah : p > 0,900  tidak dapat digunakan Berikut ini data yang menunjukkan hasil indeks/tingkat kesukaran tiap soal pada analisis iteman yang sudah dilakukan : TABEL TINGKAT KESUKARAN No. Soal Prop. Correct Tingkat Kesukaran Dapat Digunakan Tidak Dapat Digunakan 1 0,720 Mudah √ 2 0,760 Mudah √ 3 0,720 Mudah √ 4 0,840 Mudah √ 5 0,800 Mudah √ 6 0,720 Mudah √ 7 0,760 Mudah √ 8 0,760 Mudah √ 9 0,800 Mudah √ 10 0,720 Mudah √ 11 0,680 Sedang √ 12 0,720 Mudah √ 13 0,680 Sedang √ 14 0,800 Mudah √ 15 0,680 Sedang √ 16 0,600 Sedang √ 17 0,800 Mudah √ 18 0,760 Mudah √ 19 0,800 Mudah √ 20 0,720 Mudah √ Berdasarkan table tersebut dapat diketahui bahwa soal-soal tersebut dapat digunakan. Jika dilihat dari rata-rata tingkat kesukaran semua butir soal dalam tes secara klasikal (Mean P), soal- soal tersebut mempunyai Mean P sebesar 0,744 yang artinya bahwa soal-soal tersebut termasuk soal yang mudah. C. Distraktor (Jawaban Pengecoh)
  • 4. 4 Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A Setiap tes pilihan ganda memiliki satu pertanyaan serta beberapa pilihan jawaban. Diantara pilihan jawaban yang ada, hanya satu benar. Selain jawaban yang benar tersebut, adalah jawaban yang salah. Jawaban yang salah itulah yang dikenal dengan distraktor. Dengan demikian efektifitas distraktor adalah seberapa baik pilihan yang salah tersebut dapat mengecoh peserta tes yang memang tidak mengetahui kunci jawaban yang tersedia. Semakin banyak peserta tes yang memilih distraktor tersebut, maka distraktor itu dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Apabila proporsi siswa yang memilih pengecoh kurang dari 0,05 maka pengecoh tersebut harus direvisi dan apabila proporsinya 0,00 ditolak. Untuk mengetahui proporsi siswa yang memilih pengecoh pada program ITEMAN dapat dilihat pada Prop. Endorsing. TABEL FUNGSI JAWABAN PENGECOH NO. SOAL KUNCI JAWABAN PROPORSI JAWABAN BENAR JAWABAN SALAH PROPORSI JAWABAN SALAH FUNGSI PENGECOH 1 A 0,72 B 0,12 Berfungsi C 0,04 Tidak Berfungsi D 0,04 Tidak Berfungsi E 0,08 Berfungsi 2 C 0,76 A 0,04 Tidak Berfungsi B 0,08 Berfungsi D 0,08 Berfungsi E 0,04 Tidak Berfungsi 3 B 0,72 A 0,04 Tidak Berfungsi C 0,08 Berfungsi D 0,12 Berfungsi E 0,04 Tidak Berfungsi 4 D 0,84 A 0,04 Tidak Berfungsi B 0,04 Tidak Berfungsi C 0,04 Tidak Berfungsi E 0,04 Tidak Berfungsi 5 E 0,80 A 0,04 Tidak Berfungsi
  • 5. 5 Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A B 0,04 Tidak Berfungsi C 0,04 Tidak Berfungsi D 0,08 Berfungsi 6 E 0,72 A 0,12 Berfungsi B 0,04 Tidak Berfungsi C 0,08 Berfungsi D 0,04 Tidak Berfungsi 7 D 0,76 A 0,04 Tidak Berfungsi B 0,08 Berfungsi C 0,04 Tidak Berfungsi E 0,08 Berfungsi 8 A 0,76 B 0,08 Berfungsi C 0,04 Tidak Berfungsi D 0,08 Berfungsi E 0,04 Tidak Berfungsi 9 C 0,80 A 0,08 Berfungsi B 0,04 Tidak Berfungsi D 0,04 Tidak Berfungsi E 0,04 Tidak Berfungsi 10 C 0,72 A 0,08 Berfungsi B 0,12 Berfungsi D 0,04 Tidak Berfungsi E 0,04 Tidak Berfungsi 11 B 0,68 A 0,04 Tidak Berfungsi C 0,12 Berfungsi D 0,08 Berfungsi E 0,08 Berfungsi 12 D 0,76 A 0,12 Berfungsi B 0,04 Tidak Berfungsi
  • 6. 6 Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A C 0,04 Tidak Berfungsi E 0,04 Tidak Berfungsi 13 A 0,68 B 0,16 Berfungsi C 0,04 Tidak Berfungsi D 0,08 Berfungsi E 0,04 Tidak Berfungsi 14 E 0,80 A 0,04 Tidak Berfungsi B 0,04 Tidak Berfungsi C 0,04 Tidak Berfungsi D 0,08 Berfungsi 15 D 0,68 A 0,12 Berfungsi B 0,04 Tidak Berfungsi C 0,08 Berfungsi E 0,08 Berfungsi 16 C 0,60 A 0,08 Berfungsi B 0,12 Berfungsi D 0,08 Berfungsi E 0,12 Berfungsi 17 C 0,80 A 0,04 Tidak Berfungsi B 0,12 Berfungsi D 0,04 Tidak Berfungsi E 0,00 Ditolak 18 B 0,76 A 0,04 Tidak Berfungsi C 0,08 Berfungsi D 0,08 Berfungsi E 0,04 Tidak Berfungsi 19 A 0,80 B 0,00 Ditolak C 0,12 Berfungsi D 0,04 Tidak Berfungsi
  • 7. 7 Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A E 0,04 Tidak Berfungsi 20 E 0,72 A 0,04 Tidak Berfungsi B 0,08 Berfungsi C 0,08 Berfungsi D 0,08 Berfungsi Jadi, kesimpulan dari tabel diatas adalah : a. Kunci Jawaban dan Pengecoh Layak Untuk Digunakan Artinya daya beda kunci jawaban lebih besar daripada daya beda pengecoh. Dan semua pengecoh ada yang memilih dan proporsinya lebih dari 0,05. Yang termasuk dalam kategori ini adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18 dan 20. b. Pengecoh Ditolak Artinya pengecoh tidak ada yang memilih atau proporsinya 0,00. Yang termasuk dalam kategori ini adalah pengecoh pada soal nomor 17 (poin E) dan soal nomor 19 (poin B). c. Kunci Jawaban Digugurkan Artinya kunci jawaban memiliki daya beda yang lebih rendah dari salah satu daya beda pengecoh, artinya kunci jawaban perlu direvisi. Tidak ada yang termasuk dalam kategori ini. D. Deskripsi Reliabilitas Sebenarnya tidak terdapat suatu ukuran yang pasti mengenai berapa tinggi koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang baik tergantung pada tujuan atau kegunaan tes. Menurut Remmers et al. (1960) menyatakan bahwa kebanyakan tes-tes di bidang pendidikan pada umumnya memiliki koefisien reliabilitas minimal 0,8 untuk populasi yang sesuai. Sedangkan menurut Nunally (1972) dan Kaplan & Saccuzo, koefisien reliabilitas 0,7 s.d. 0,8 sudah termasuk cukup tinggi untuk penelitian dasar. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh : Scale Statistics ---------------- Scale: 0 ------- N of Items 20
  • 8. 8 Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A N of Examinees 25 Mean 14.880 Variance 11.946 Std. Dev. 3.456 Skew -0.451 Kurtosis -0.137 Minimum 6.000 Maximum 20.000 Median 15.000 Alpha 0.722 SEM 1.821 Mean P 0.744 Mean Item-Tot. 0.401 Mean Biserial 0.549 Tampak bahwa koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0.722. a. < 0.60 = tidak baik b. 0.61 sampai dengan 0.70 = kurang baik c. 0.71 sampai dengan 0.80 = baik d. 0.81 = sangat baik Jadi, koefisisen reliabilitasnya BAIK. E. Deskripsi Nilai-nilai Statistik Di bawah ini adalah data-data hasil analisis program iteman dari statistik tes, yaitu : a. N of Items adalah jumlah butir soal dalam tes/skala yang ikut dianalisis. Dalam hal ini, jumlah soal yang dianalisis ada 20 butir soal. b. N of Examinees adalah jumlah peserta tes (jumlah responden). Jumlah peserta tes ada sebanyak 25 orang c. Mean adalah skor rata-rata peserta tes. Skor rata-rata dari responden yaitu 14.880
  • 9. 9 Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A d. Variance adalah varians dari distribusi skor peserta tes. Varians distribusi peserta tes yaitu 11.946 e. Std. Dev. adalah deviasi standar dari distribusi skor peserta tes. Standar deviasinya yaitu 3.456 f. Skew adalah kemiringan distribusi skor peserta tes. Kemiringan distribusi skor peserta tes yaitu -0,451 g. Kurtosis adalah puncak distribusi skor atau keruncingan kurva. Keruncingan kurvanya yaitu - 0.137 h. Minimum adalah skor terendah peserta tes. Skor terendah dari peserta tes yaitu 6.000 i. Maximum adalah skor tertinggi peserta tes. Skor tertinggi peserta tes yaitu 20.000 j. Median adalah skor tengah peserta tes. Nilai tengah dari pesera tes yaitu 15.000 k. Alpha adalah koefisien reliabilitas alpha untuk tes/skala tersebut. Homogenitas tes tersebut adalah 0.722 a. < 0.60 = tidak baik b. 0.61 sampai dengan 0.70 = kurang baik c. 0.71 sampai dengan 0.80 = baik d. > 0.81 = sangat baik l. SEM adalah kesalahan pengukuran standar. Kesalahan pengukuran standar yaitu 1.821 m. Mean P adalah rata-rata tingkat kesukaran semua butir soal dalam tessecara klasikal. Rata-rata tingkat kesukaran semua butir soal dalam tes yaitu 0.744 n. Mean Item Tot adalah nilai rata- rata indeks daya pembeda dari semua soal dalam tes, yang dihitung dari rata-rata koefisien point-biserial. Nilai rata-rata indeks daya pembeda dari koefisien point biserial yaitu 0.401 o. Mean Beserial adalah juga nilai rata-rata indeks daya pembeda dari semua soal dalam tes, yang dihitung dari rata-rata koefisien biserial. Nilai rata-rata indeks pembeda dari semua soal dari koefisien biserial yaitu 0.549
  • 10. 10 Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A F. Perolehan Skor Setiap Responden TABEL PEROLEHAN SKOR RESPONDEN NO. NAMA RESPONDEN TOTAL JAWABAN BENAR NO. NAMA RESPONDEN TOTAL JAWABAN BENAR 1 Aliya 15.00 14 Ninis 20.00 2 Aulia 12.00 15 Fazri 18.00 3 Intan 13.00 16 Rozak 15.00 4 Harry 20.00 17 Ratih 17.00 5 Ahmad 13.00 18 Santi 19.00 6 Ilham 10.00 19 Riyan 13.00 7 Iklas 12.00 20 Mugio 16.00 8 Malia 12.00 21 Mario 17.00 9 Rosia 14.00 22 Yanti 17.00 10 Rijal 20.00 23 Nurul 16.00 11 Fenny 10.00 24 Laila 18.00 12 Ambar 6.00 25 Linda 16.00 13 Annis 13.00 - - - G. Rangkuman Butir Soal yang Layak Sebagai Bank Soal Butir soal yang layak sebagai bank soal harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Daya pembeda ≥ 0.3 2. Pengecoh berfungsi dengan baik, Prop. Endorsing harus memenuhi ≥ 0.050 3. Daya pembedanya rbis dan rpbis (Biser dan Point Biser) pada kolom Item Statistics bernilai positif 4. rbis dan rpbis (Biser dan Point Biser) pada alternatif jawaban pengecoh bernilai negatif dengan daya pembeda tidak lebih besar dari alternatif kunci jawaban. 5. Koefisien reliabilitas alpha > 0.71 Pada soal nomor 1 Tingkat kesukaran soal ini adalah 0,720 (mudah), yakni sebanyak 72% peserta tes dapat menjawab soal dengan benar. Daya pembedanya, rbis=0,521 dan rpbis=0,391
  • 11. 11 Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A menunjukkan keduanya bertanda positif. Hal ini berarti bahwa peserta tes yang pintar (skor totalnya tinggi) cenderung menjawab benar soal ini dan peserta tes yang kurang pintar cenderung menjawab salah soal ini. Karena alternatif jawaban A merupakan kunci, maka tanda positif ini menunjukkan bahwa kunci jawaban sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Ditinjau dari distribusi jawaban yaitu persentase peserta tes merespons alternatif jawaban, tidak semua pengecoh berfungsi dengan baik. Dapat dilihat pada kolom Prop Endorsing (Pengecoh yang berfungsi dengan baik jika proporsi jawaban siswa lebih dari 5%), pengecoh yang berfungsi dengan baik tampak bahwa peserta tes merespons alternatif jawaban B dan E sebanyak 12% dan 8%; sedangkan pengecoh tidak berfungsi dengan baik tampak pada peserta tes yang merespons alternative jawaban C dan D keduanya 4%. Ditinjau dari daya pembeda masing-masing pengecoh juga dapat dikatakan berfungsi baik karena rbis atau rpbis untuk alternatif jawaban B, C, D, dan E seluruhnya bernilai negatif artinya peserta tes yang pintar cenderung tidak memilih alternatif jawaban itu dan siswa yang kurang pintar cenderung memilih aternatif jawaban tersebut. Dengan kata lain, peserta tes yang skornya rendah lebih memilih pengecoh sebagai jawaban yang benar. Kesimpulan : butir soal nomor 1 sudah cukup baik dan dapat digunakan. Sama halnya dengan butir soal nomor 3, 4, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 17, 18 dan 20 sudah cukup baik dan dapat digunakan karena memiliki analisis butir soal yang sama dengan butir soal nomor 1. Akan tetapi tingkat kesukaran pada butir soal tersebut ada yang berbeda, yaitu butir soal nomor 13 termasuk dalam kategori soal yang sedang (0,30 sampai dengan 0,70). Sedangkan pada soal nomor 2, tingkat kesukarannya adalah 0,760 (mudah), sebanyak 76% peserta tes dapat menjawab soal tersebut dengan benar. Daya pembedanya, rbis=0,345 dan rpbis=0,251 menunjukkan keduanya bertanda positif. Hal ini berarti bahwa peserta tes yang pintar cenderung menjawab benar soal ini dan peserta tes yang kurang pintar cenderung menjawab salah. Karena alternatif jawaban C merupakan kunci, maka tanda positif ini menunjukkan bahwa kunci jawaban sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan demikian soal ini termasuk kategori soal yang cukup baik dan dapat digunakan walaupun ditinjau dari pengecohnya tampak bahwa alternatif jawaban B, daya pembedanya juga bernilai positif dengan sebanyak 8% peserta tes merespons alternatif jawaban B. Pada soal ini tidak ada peringatan untuk mengecek kembali, karena besarnya nilai daya pembeda pada kunci jawaban C tetap lebih
  • 12. 12 Komputer dan Teknologi Informasi – Hariyatunnisa Ahmad/K7113093/24/3A besar dari alternative jawaban B, sehingga butir soal ini tetap bisa diterima dan baik untuk digunakan. Kesimpulan : butir soal nomor 2 sudah cukup baik dan dapat digunakan. Sama halnya dengan butir soal nomor 5, 6, 9, 11, 15, 16 dan 19 sudah cukup baik dan dapat digunakan karena memiliki analisis butir soal yang sama dengan butir soal nomor 2. Akan tetapi tingkat kesukaran pada butir soal tersebut berbeda, yaitu butir soal nomor 11, 15, dan 16 termasuk soal sedang (0,30 sampai dengan 0,70)