SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
KESUKARAN BUTIR SOAL
KELOMPOK 9
Anggota Kelompok
Ina Wahyu Elinda
(19010024043)
Gita Bella Pertiwi
(19010024068)
Tania Dewi Oktavia
(17010024084)
“The greatest truth is honesty, and
the greatest falsehood is
dishonesty.”
—Abu Bakr—
Pokok Pembahasan
Pengertian
01
Indeks
02
Tindak Lanjut
03
Pengertian Kesukaran Butir Soal
01
Tingkat kesukaran soal adalah peluang
untuk menjawab benar suatu soal pada
suatu tingkat kemampuan atau bisa
dikatakan untuk mengetahui sebuah soal
itu tergolong mudah atau suka
Menganalisis tingkat kesukaran butir soal artinya
mengkaji butir-butir soal dari segi kesukarannya
sehingga diperoleh butir-butir soal yang termasuk
kategori mudah, sedang atau sukar
Indeks Kesukaran Butir Soal
02
● Indeks kesukaran butir soal = P
● Kategorisasi Indeks Kesukaran Butir Soal
BESARNYA P KATEGORI
Kurang dari 0.30 Terlalu sukar
0.30 – 0.70 Cukup (Sedang)
Lebih dari 0.70 Terlalu Mudah
Guru matematika di SMA X
Surabaya ingin mengetahui
validitas butir soal matematika
yang telah dibuatnya. Guru
tersebut membuat 12 butir
pertanyaan berbentuk pilihan
ganda dan telah diujicobakan
terhadap 20 peserta tes. Hasil
jawaban peserta tes dapat pada
dilihat pada Tabel. 2.2.
N
o
N O M O R B U T I R S O A L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
K U N C I J A W A B A N
C A B B D B D D A C A B
1 D A B B D B D D A C A B
2 C B B B C C D D A C A B
3 C B B B D B D D A C A B
4 C A B B D B D C A C C B
5 C A B B D B D C A C A B
6 A D C D C D D B A B C C
7 D D B D A A D B A C C A
8 D D C B A A B B A C B A
9 C A B B D B D D A C A B
10 C D B B D D C C B D B C
11 C D A D B B A C B D D D
12 B A B C B C C D D C D D
13 C A B B D B D D A C A B
14 C A A C A A A D B C A A
15 D A A B B A B D B A B B
16 C A B B D B D D A C A B
17 C A B B D B D D A C A B
18 A C D A D C B D A B C A
19 B C D A D C B D A B C A
20 C A B B D B D D A C A B
CONTOH MASALAH
PENYELESAIAN
Jawaban benar diberikan skor 1
dan jawaban salah diberikan skor 0.
Skor dapat dilihat pada Tabel. 2.3.
NO
N O M O R B U T I R S O A L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
K U N C I J A W A B A N
C A B B D B D D A C A B
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
6 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
7 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0
8 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
11 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
12 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0
15 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
19 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
∑B 12 11 13 13 12 10 12 13 15 14 10 11
CARA 1 : MENCARI INDEKS KESUKARAN
BUTIR SOAL
 𝑷 =
𝑩
𝐉
Rumus
𝑝 = Indeks kesukaran butir soal.
B = banyaknya peserta tes yang
menjawab dengan benar pada
butir yang bersangkutan
J = Banyaknya peserta tes
Keterangan
“Hasil indeks kesukaran
butir soal cara pertama
menghasilkan P kotor”
Butir
Soal
Jumlah
peserta
tes (J)
Jumlah
peserta tes
menjawab
BENAR (B)
Indeks Kesukaran
𝑷 =
𝑩
𝐉
Interpretasi
1 20 12 𝑃 =
12
20
= 0.6 Cukup (Sedang)
2 20 11 𝑃 =
11
20
= 0.55 Cukup (Sedang)
3 20 13 𝑃 =
13
20
= 0.65 Cukup (Sedang)
4 20 13 𝑃 =
13
20
= 0.65 Cukup (Sedang)
5 20 12 𝑃 =
12
20
= 0.6 Cukup (Sedang)
6 20 10 𝑃 =
10
20
= 0.5 Cukup (Sedang)
7 20 12 𝑃 =
12
20
= 0.6 Cukup (Sedang)
Tabel. 2.4
Indeks Kesukaran Butir Soal
CARA 2 : Menghitung Indeks Kesukaran Dengan P bersih
= 𝐏𝐛 =
𝐚𝐏𝐤−𝟏
𝐚−𝟏
Rumus 1
Pb = P bersih (Indeks
kesukaran Butir soal
setelah dikoreksi).
Pk = P kotor (Indeks kesukaran
Butir soal sebelum
dikoreksi).
a = Jumlah option (pilihan)
1 = Bilangan konstan
Keterangan
Butir
Soal
P kotor option 𝐏𝐛 =
𝐚𝐏𝐤 − 𝟏
𝐚 − 𝟏
Hasil
Inter
pretasi
1 0.6 4 Pb =
(4 x 0.6) − 1
4 − 1
=
1.4
3
0.467
Cukup
(Sedang)
2 0.55 4 Pb =
(4 x 0.55) − 1
4 − 1
=
1.2
3
0.4
Cukup
(Sedang)
3 0.65 4 Pb =
(4 x 0.65) − 1
4 − 1
=
1.6
3
0.533
Cukup
(Sedang)
4 0.65 4 Pb =
(4 x 0.65) − 1
4 − 1
=
1.6
3
0.533
Cukup
(Sedang)
5 0.6 4 Pb =
(4 x 0.6) − 1
4 − 1
=
1.4
3
0.467
Cukup
(Sedang)
6 0.5 4 Pb =
(4 x 0.5) − 1
4 − 1
=
1
3
0.333
Cukup
(Sedang)
7 0.6 4 Pb =
(4 x 0.6) − 1
4 − 1
=
1.4
3
0.467
Cukup
(Sedang)
Tabel. 2.5
Hasil Indeks Kesukaran Butir Soal Dengan P Bersih (Rumus 1)
CARA 3 : mencari indeks kesukaran butir soal dengan menggunakan
Pb (P bersih)
Rumus 2 = 𝑷𝒃=
𝐁 −
𝑺
𝐚 − 𝟏
𝑩 + 𝑺
Pb = P bersih (Indeks
kesukaran Butir soal
setelah dikoreksi.
B = Jumlah jawaban Betul
S = Jumlah jawaban Salah
a = Jumlah option (pilihan)
Keterangan
Butir
Soal
Jumlah
peserta
tes
menjawab
BENAR
Jumlah
peserta tes
menjawab
SALAH
Jumlah
4 Option=
(A,B,C,D)
Indeks Kesukaran
𝑷𝒃 =
𝐁 −
𝑺
𝐚 − 𝟏
𝑩 + 𝑺
1 12 8 4 𝑃𝑏 =
12 −
8
4 − 1
12 + 8
9.333
20
= 0.467
2 11 9 4 𝑃𝑏 =
11 −
9
4 − 1
11 + 9
8
20
= 0.4
3 13 7 4 𝑃𝑏 =
13 −
7
4 − 1
13 + 7
10.667
20
= 0.533
4 13 7 4 𝑃𝑏 =
13 −
7
4 − 1
13 + 7
10.667
20
= 0.533
5 12 8 4 𝑃𝑏 =
12 −
8
4 − 1
12 + 8
9.333
20
= 0.467
Tabel. 2.6
Indeks Kesukaran Butir Soal Dengan P Bersih
(Rumus 2)
Perhatikan hasil pada Tabel 2.5 dan 2.6,
walaupun menggunakan rumus yang
berbeda (cara kedua dan ketiga),
tetapi mempunyai indeks kesukaran butir
soal (P bersih) yang sama.
Apabila diperbandingkan antara hasil dari
P kotor dan P bersih, terdapat hasil yang
berbeda tetapi masih dalam kategori
indeks dengan kesukaran cukup (sedang).
Tabel. 2.7
Perbandingan Indeks Kesukaran P Kotor dan P Bersih
Butir Soal Pk = P kotor Pb = P bersih Interpretasi
1 0.6 0.467
Cukup
(sedang)
2 0.55 0.4
Cukup
(sedang)
3 0.65 0.533
Cukup
(sedang)
4 0.65 0.533
Cukup
(sedang)
5 0.6 0.467
Cukup
(sedang)
6 0.5 0.333
Cukup
(sedang)
7 0.6 0.467
Cukup
(sedang)
CARA 4 : Mentranformasikan nilai P kotor menjadi nilai z,
dengan berkonsultasi pada tabel kurva normal dengan
menggunakan rumus Indeks Davis
Rumus Keterangan
ID =
21.063 (z) +
50
ID = Indeks Davis.
21.063 = Bilangan konstan
50 = Bilangan konstan
z = angka baku
Rumus Indeks Davis
Prinsip perubahan dari P ke z
P = 0.5 nilai z = 0
P > 0.5 nilai z = negatif
P < 0.5 nilai z = positif
P = 0.75 nilai z = -0.674
P = 0.7 nilai z = -0.998
P = 0.25 nilai z = + 0.674
P = 0.90 nilai z = -,1.282
Butir
Soal
P kotor z
ID =
21.063 (z) + 50
Interpretasi
1 0.6 -0.253 44.67 Cukup (Sedang)
2 0.55 -0.126 47.35 Cukup (Sedang)
3 0.65 -0.385 41.89 Cukup (Sedang)
4 0.65 -0.385 41.89 Cukup (Sedang)
5 0.6 -0.624 44.67 Cukup (Sedang)
6 0.5 0.000 50.00 Cukup (Sedang)
7 0.6 -0.624 44.67 Cukup (Sedang)
Tabel. 2.8.
Indeks Kesukaran Butir Soal Dengan Indeks Davis
Cara 5 : Mencari indeks kesukaran dengan menggunakan indeks Davis
Butir Soal Pk = P kotor
Tabel Indeks
Davis
Interpretasi
1 0.6 44.67 Cukup Sedang)
2 0.55 47.35 Cukup Sedang)
3 0.65 41.80 Cukup Sedang)
4 0.65 41.80 Cukup Sedang)
5 0.6 44.67 Cukup Sedang)
6 0.5 50.00 Cukup Sedang)
7 0.6 44.67 Cukup Sedang)
Tabel. 2.9
Indeks Kesukaran P Kotor Dengan Tabel Indeks Davis
Untuk mencari indeks kesukaran dengan
menggunakan indeks Davis dapat
dilakukan secara cepat yaitu dengan
menggunakan Tabel Indeks Davis.
Misal. butir soal no. 1 diperoleh P kotor
= 0.6, kemudian kita cari nilai 0.6
tersebut pada tabel untuk mengestimasi
nilai D.
Dari tabel estimasi diperoleh nilai D
sebesar 44.67 dikarenakan indeks D
mempunyai rentang 0 – 100, maka
untuk mengiterpretasikan indeks D,
tetap berpedoman pada indeks kesukaran
butir soal Thorndike.
Tindak Lanjut Kesukaran Butir Soal
03
Terdapat 3 jenis, kesukaran butir soal
Butir Soal Kategori
Baik
Butir Soal Kategori
Terlalu Sukar
Butir Soal Kategori
Terlalu Mudah
Butir soal dengan derajat kesukarannya sedang atau
cukup, sebaiknya butir soal tersebut dipertahankan
dan dijadikan bank soal untuk dapat diujikan dilain
waktu
Tindak Lanjut Butir Soal Kategori Baik
Tindak Lanjut Butir Soal Kategori Terlalu Sukar
Butir soal
tersebut di
buang atau di
drop
Diselidiki
faktor-faktor
apa saja yang
menyebabkan
butir soal
tersebut sulit
dijawab
Dimanfaatkan
untuk tes yang
sifatnya untuk
seleksi yang
sangat ketat
Digunakan
untuk
mengujikan
kemampuan
akhir (postest)
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Butir Soal Sulit Dijawab
Kalimat pada soal yang
bersangkutan tidak jelas
01
Terdapat istilah-istilah
yang yang sulit dipahami
02
Kemungkinan butir soal
itu salah kunci jawaban
03
Butir soal tersebut
memiliki 2 atau lebih
jawaban yang benar
04
Kalimat soal terlalu
panjang
05
Materi pelajaran yang
terdapat pada butir soal
adalah materi yang
belum diajarkan
06
Tindak Lanjut Butir Soal Kategori Terlalu Mudah
Butir soal
tersebut di
buang atau di
drop
Diselidiki
faktor-faktor
apa saja yang
menyebabkan
butir soal
tersebut sulit
dijawab
Dimanfaatkan
untuk tes
seleksi yang
sifatnya agak
longgar
Digunakan
untuk
mengujikan
kemampuan
awal (pretest)
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Butir Soal Mudah Dijawab
Pertanyaan pada butir
soal dengan option
jawaban “terlalu mudah
ditebak”
Pengecoh pada butir soal
tidak berfungsi sama
sekali
Sebagian besar peserta
tes menjawab benar
butir soal itu
Butir soal atau jawaban
sudah bocor sebelum tes
diujikan
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to PPT KELOMPOK 9 FIX.pptx

Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaranAnalisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Nur Qomar
 
Tugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiTugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasi
Novhie Red Queen
 
Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...
Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...
Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...
FATHIAPRAMESTHI
 
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.pptvdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
AnggaPratama111616
 

Similar to PPT KELOMPOK 9 FIX.pptx (20)

DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptxDAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
 
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaranAnalisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
 
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaranAnalisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
Analisis kualitas instrumen tes terhadap daya beda,tingkat kesukaran
 
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematika
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematikaDaya pembeda evaluasi pembelajaran matematika
Daya pembeda evaluasi pembelajaran matematika
 
Pengolahan data (2)
Pengolahan data (2)Pengolahan data (2)
Pengolahan data (2)
 
Tugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiTugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasi
 
Aev.pend6
Aev.pend6Aev.pend6
Aev.pend6
 
Esai
EsaiEsai
Esai
 
Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...
Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...
Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...
 
Aplikasi spss dan anates
Aplikasi spss dan anatesAplikasi spss dan anates
Aplikasi spss dan anates
 
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.pptvdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
vdocuments.net_uji-normalitas-dan-validitas.ppt
 
Bab iv 7. ujian harian ke-4
Bab iv   7. ujian harian ke-4Bab iv   7. ujian harian ke-4
Bab iv 7. ujian harian ke-4
 
Letak bilangan pada garis bilangan
Letak bilangan pada garis bilanganLetak bilangan pada garis bilangan
Letak bilangan pada garis bilangan
 
Class 4 TPS (12 Mei 2022).pptx
Class 4 TPS (12 Mei 2022).pptxClass 4 TPS (12 Mei 2022).pptx
Class 4 TPS (12 Mei 2022).pptx
 
Contoh Analisis hasil ulangan harian
Contoh Analisis hasil ulangan harianContoh Analisis hasil ulangan harian
Contoh Analisis hasil ulangan harian
 
Analisis Regresi #1
Analisis Regresi #1Analisis Regresi #1
Analisis Regresi #1
 
program iteman
program itemanprogram iteman
program iteman
 
Rubrik
RubrikRubrik
Rubrik
 
Materi _ Bilangan Bulat dan Pecahan.pptx
Materi _ Bilangan Bulat dan Pecahan.pptxMateri _ Bilangan Bulat dan Pecahan.pptx
Materi _ Bilangan Bulat dan Pecahan.pptx
 
Instrumen penilaian set 2
Instrumen penilaian set 2Instrumen penilaian set 2
Instrumen penilaian set 2
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 

PPT KELOMPOK 9 FIX.pptx

  • 2. Anggota Kelompok Ina Wahyu Elinda (19010024043) Gita Bella Pertiwi (19010024068) Tania Dewi Oktavia (17010024084)
  • 3. “The greatest truth is honesty, and the greatest falsehood is dishonesty.” —Abu Bakr—
  • 6. Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada suatu tingkat kemampuan atau bisa dikatakan untuk mengetahui sebuah soal itu tergolong mudah atau suka
  • 7. Menganalisis tingkat kesukaran butir soal artinya mengkaji butir-butir soal dari segi kesukarannya sehingga diperoleh butir-butir soal yang termasuk kategori mudah, sedang atau sukar
  • 9. ● Indeks kesukaran butir soal = P ● Kategorisasi Indeks Kesukaran Butir Soal BESARNYA P KATEGORI Kurang dari 0.30 Terlalu sukar 0.30 – 0.70 Cukup (Sedang) Lebih dari 0.70 Terlalu Mudah
  • 10. Guru matematika di SMA X Surabaya ingin mengetahui validitas butir soal matematika yang telah dibuatnya. Guru tersebut membuat 12 butir pertanyaan berbentuk pilihan ganda dan telah diujicobakan terhadap 20 peserta tes. Hasil jawaban peserta tes dapat pada dilihat pada Tabel. 2.2. N o N O M O R B U T I R S O A L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 K U N C I J A W A B A N C A B B D B D D A C A B 1 D A B B D B D D A C A B 2 C B B B C C D D A C A B 3 C B B B D B D D A C A B 4 C A B B D B D C A C C B 5 C A B B D B D C A C A B 6 A D C D C D D B A B C C 7 D D B D A A D B A C C A 8 D D C B A A B B A C B A 9 C A B B D B D D A C A B 10 C D B B D D C C B D B C 11 C D A D B B A C B D D D 12 B A B C B C C D D C D D 13 C A B B D B D D A C A B 14 C A A C A A A D B C A A 15 D A A B B A B D B A B B 16 C A B B D B D D A C A B 17 C A B B D B D D A C A B 18 A C D A D C B D A B C A 19 B C D A D C B D A B C A 20 C A B B D B D D A C A B CONTOH MASALAH
  • 11. PENYELESAIAN Jawaban benar diberikan skor 1 dan jawaban salah diberikan skor 0. Skor dapat dilihat pada Tabel. 2.3. NO N O M O R B U T I R S O A L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 K U N C I J A W A B A N C A B B D B D D A C A B 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 6 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 7 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 8 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 11 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 12 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 15 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 19 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ∑B 12 11 13 13 12 10 12 13 15 14 10 11
  • 12. CARA 1 : MENCARI INDEKS KESUKARAN BUTIR SOAL  𝑷 = 𝑩 𝐉 Rumus 𝑝 = Indeks kesukaran butir soal. B = banyaknya peserta tes yang menjawab dengan benar pada butir yang bersangkutan J = Banyaknya peserta tes Keterangan “Hasil indeks kesukaran butir soal cara pertama menghasilkan P kotor” Butir Soal Jumlah peserta tes (J) Jumlah peserta tes menjawab BENAR (B) Indeks Kesukaran 𝑷 = 𝑩 𝐉 Interpretasi 1 20 12 𝑃 = 12 20 = 0.6 Cukup (Sedang) 2 20 11 𝑃 = 11 20 = 0.55 Cukup (Sedang) 3 20 13 𝑃 = 13 20 = 0.65 Cukup (Sedang) 4 20 13 𝑃 = 13 20 = 0.65 Cukup (Sedang) 5 20 12 𝑃 = 12 20 = 0.6 Cukup (Sedang) 6 20 10 𝑃 = 10 20 = 0.5 Cukup (Sedang) 7 20 12 𝑃 = 12 20 = 0.6 Cukup (Sedang) Tabel. 2.4 Indeks Kesukaran Butir Soal
  • 13. CARA 2 : Menghitung Indeks Kesukaran Dengan P bersih = 𝐏𝐛 = 𝐚𝐏𝐤−𝟏 𝐚−𝟏 Rumus 1 Pb = P bersih (Indeks kesukaran Butir soal setelah dikoreksi). Pk = P kotor (Indeks kesukaran Butir soal sebelum dikoreksi). a = Jumlah option (pilihan) 1 = Bilangan konstan Keterangan Butir Soal P kotor option 𝐏𝐛 = 𝐚𝐏𝐤 − 𝟏 𝐚 − 𝟏 Hasil Inter pretasi 1 0.6 4 Pb = (4 x 0.6) − 1 4 − 1 = 1.4 3 0.467 Cukup (Sedang) 2 0.55 4 Pb = (4 x 0.55) − 1 4 − 1 = 1.2 3 0.4 Cukup (Sedang) 3 0.65 4 Pb = (4 x 0.65) − 1 4 − 1 = 1.6 3 0.533 Cukup (Sedang) 4 0.65 4 Pb = (4 x 0.65) − 1 4 − 1 = 1.6 3 0.533 Cukup (Sedang) 5 0.6 4 Pb = (4 x 0.6) − 1 4 − 1 = 1.4 3 0.467 Cukup (Sedang) 6 0.5 4 Pb = (4 x 0.5) − 1 4 − 1 = 1 3 0.333 Cukup (Sedang) 7 0.6 4 Pb = (4 x 0.6) − 1 4 − 1 = 1.4 3 0.467 Cukup (Sedang) Tabel. 2.5 Hasil Indeks Kesukaran Butir Soal Dengan P Bersih (Rumus 1)
  • 14. CARA 3 : mencari indeks kesukaran butir soal dengan menggunakan Pb (P bersih) Rumus 2 = 𝑷𝒃= 𝐁 − 𝑺 𝐚 − 𝟏 𝑩 + 𝑺 Pb = P bersih (Indeks kesukaran Butir soal setelah dikoreksi. B = Jumlah jawaban Betul S = Jumlah jawaban Salah a = Jumlah option (pilihan) Keterangan Butir Soal Jumlah peserta tes menjawab BENAR Jumlah peserta tes menjawab SALAH Jumlah 4 Option= (A,B,C,D) Indeks Kesukaran 𝑷𝒃 = 𝐁 − 𝑺 𝐚 − 𝟏 𝑩 + 𝑺 1 12 8 4 𝑃𝑏 = 12 − 8 4 − 1 12 + 8 9.333 20 = 0.467 2 11 9 4 𝑃𝑏 = 11 − 9 4 − 1 11 + 9 8 20 = 0.4 3 13 7 4 𝑃𝑏 = 13 − 7 4 − 1 13 + 7 10.667 20 = 0.533 4 13 7 4 𝑃𝑏 = 13 − 7 4 − 1 13 + 7 10.667 20 = 0.533 5 12 8 4 𝑃𝑏 = 12 − 8 4 − 1 12 + 8 9.333 20 = 0.467 Tabel. 2.6 Indeks Kesukaran Butir Soal Dengan P Bersih (Rumus 2)
  • 15. Perhatikan hasil pada Tabel 2.5 dan 2.6, walaupun menggunakan rumus yang berbeda (cara kedua dan ketiga), tetapi mempunyai indeks kesukaran butir soal (P bersih) yang sama. Apabila diperbandingkan antara hasil dari P kotor dan P bersih, terdapat hasil yang berbeda tetapi masih dalam kategori indeks dengan kesukaran cukup (sedang). Tabel. 2.7 Perbandingan Indeks Kesukaran P Kotor dan P Bersih Butir Soal Pk = P kotor Pb = P bersih Interpretasi 1 0.6 0.467 Cukup (sedang) 2 0.55 0.4 Cukup (sedang) 3 0.65 0.533 Cukup (sedang) 4 0.65 0.533 Cukup (sedang) 5 0.6 0.467 Cukup (sedang) 6 0.5 0.333 Cukup (sedang) 7 0.6 0.467 Cukup (sedang)
  • 16. CARA 4 : Mentranformasikan nilai P kotor menjadi nilai z, dengan berkonsultasi pada tabel kurva normal dengan menggunakan rumus Indeks Davis Rumus Keterangan ID = 21.063 (z) + 50 ID = Indeks Davis. 21.063 = Bilangan konstan 50 = Bilangan konstan z = angka baku Rumus Indeks Davis Prinsip perubahan dari P ke z P = 0.5 nilai z = 0 P > 0.5 nilai z = negatif P < 0.5 nilai z = positif P = 0.75 nilai z = -0.674 P = 0.7 nilai z = -0.998 P = 0.25 nilai z = + 0.674 P = 0.90 nilai z = -,1.282 Butir Soal P kotor z ID = 21.063 (z) + 50 Interpretasi 1 0.6 -0.253 44.67 Cukup (Sedang) 2 0.55 -0.126 47.35 Cukup (Sedang) 3 0.65 -0.385 41.89 Cukup (Sedang) 4 0.65 -0.385 41.89 Cukup (Sedang) 5 0.6 -0.624 44.67 Cukup (Sedang) 6 0.5 0.000 50.00 Cukup (Sedang) 7 0.6 -0.624 44.67 Cukup (Sedang) Tabel. 2.8. Indeks Kesukaran Butir Soal Dengan Indeks Davis
  • 17. Cara 5 : Mencari indeks kesukaran dengan menggunakan indeks Davis Butir Soal Pk = P kotor Tabel Indeks Davis Interpretasi 1 0.6 44.67 Cukup Sedang) 2 0.55 47.35 Cukup Sedang) 3 0.65 41.80 Cukup Sedang) 4 0.65 41.80 Cukup Sedang) 5 0.6 44.67 Cukup Sedang) 6 0.5 50.00 Cukup Sedang) 7 0.6 44.67 Cukup Sedang) Tabel. 2.9 Indeks Kesukaran P Kotor Dengan Tabel Indeks Davis Untuk mencari indeks kesukaran dengan menggunakan indeks Davis dapat dilakukan secara cepat yaitu dengan menggunakan Tabel Indeks Davis. Misal. butir soal no. 1 diperoleh P kotor = 0.6, kemudian kita cari nilai 0.6 tersebut pada tabel untuk mengestimasi nilai D. Dari tabel estimasi diperoleh nilai D sebesar 44.67 dikarenakan indeks D mempunyai rentang 0 – 100, maka untuk mengiterpretasikan indeks D, tetap berpedoman pada indeks kesukaran butir soal Thorndike.
  • 18. Tindak Lanjut Kesukaran Butir Soal 03
  • 19. Terdapat 3 jenis, kesukaran butir soal Butir Soal Kategori Baik Butir Soal Kategori Terlalu Sukar Butir Soal Kategori Terlalu Mudah
  • 20. Butir soal dengan derajat kesukarannya sedang atau cukup, sebaiknya butir soal tersebut dipertahankan dan dijadikan bank soal untuk dapat diujikan dilain waktu Tindak Lanjut Butir Soal Kategori Baik
  • 21. Tindak Lanjut Butir Soal Kategori Terlalu Sukar Butir soal tersebut di buang atau di drop Diselidiki faktor-faktor apa saja yang menyebabkan butir soal tersebut sulit dijawab Dimanfaatkan untuk tes yang sifatnya untuk seleksi yang sangat ketat Digunakan untuk mengujikan kemampuan akhir (postest)
  • 22. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Butir Soal Sulit Dijawab Kalimat pada soal yang bersangkutan tidak jelas 01 Terdapat istilah-istilah yang yang sulit dipahami 02 Kemungkinan butir soal itu salah kunci jawaban 03 Butir soal tersebut memiliki 2 atau lebih jawaban yang benar 04 Kalimat soal terlalu panjang 05 Materi pelajaran yang terdapat pada butir soal adalah materi yang belum diajarkan 06
  • 23. Tindak Lanjut Butir Soal Kategori Terlalu Mudah Butir soal tersebut di buang atau di drop Diselidiki faktor-faktor apa saja yang menyebabkan butir soal tersebut sulit dijawab Dimanfaatkan untuk tes seleksi yang sifatnya agak longgar Digunakan untuk mengujikan kemampuan awal (pretest)
  • 24. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Butir Soal Mudah Dijawab Pertanyaan pada butir soal dengan option jawaban “terlalu mudah ditebak” Pengecoh pada butir soal tidak berfungsi sama sekali Sebagian besar peserta tes menjawab benar butir soal itu Butir soal atau jawaban sudah bocor sebelum tes diujikan