SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI AKIBAT DARI PERBEDAAN PERSEPSI
HAMMAM HARITS RAJA NUSANTARA
NOVALIA AGUNG WARDJITO ARDHOYO
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PROF. DR.
MOESTOPO(BERAGAMA), JAKARTA
*EMAIL KORESPONDENDENSI: Hammamraja920@gmail.com
Abstrak: Jurnal ini membahas tentang konflik antara Siswa Sma dan Pedagang Nasi Padang.
Manusia dikatakan makhluk sosial, juga di karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia
membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi.
Bersosialisasi disini berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya
maksudnya tiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan
berinteraksi. Komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang
dalam hidup bermasyarakat. Komunikasi secara umum terlihat mudah, tetapi secara spesifik
sedikit lebih rumit, karena menghadapi audiens yang berbeda termasuk perbedaan psikologis,
latar belakang pendidikan, usia, media komunikasi yang digunakan. Karena perbedaan inilah
dapat menyebabkan sebuah misskomunikasi, misskomunikasi adalah kegagalan dalam proses
komunikasi. Miskomunikasi dapat menyebabkan kesalahpahaman karena pesan atau
informasi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik oleh komunikan. Tujuan riset
ini adalah mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dapat menimbulkan konflik antara
Siswa Sma dan pedagang. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian wawancara,
wawancara (interview) adalah salah satu kaedah mengumpulkan data yang paling biasa
digunakan dalam penelitian sosial. Kaedah ini digunakan ketika subjek kajian (responden) dan
peneliti berada langsung bertatap muka dalam proses mendapatkan informasi bagi keperluan
data primer. Wawancara sendiri adalah salah satu teknik yang sering digunakan untuk
mengumpulkan informasi atau data dari seseorang atau sekelompok orang, wawancara dapat
dilakukan secara lisan maupun tertulis. Pada penelitian ini peniliti menggunakan metode
kualitatif dengan cara mewawancarai kedua narasumber. Dari jurnal yang dibahas oleh
peneliti, yaitu Konflik Antara Siswa Sma dan Pedagang, dari konflik ini menunjukkan
bahwasannya masih banyak seseorang yang belum bisa berkomunikasi dengan baik dan benar.
Alasan mengapa konflik ini bisa terjadi karena salahnya persepsi antara komunikator dan
komunikan yang pada akhirnya menimbulkan kesalahpahaman di antara kedua belah pihak
yang pada akhirnya menimbulkan sebuah konflik berkepanjangan.
Kata Kunci: Komunikasi, Konflik, misskomunikasi
LATAR BELAKANG
Di kutip dari Puspitasari (2017), bahwa manusia dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk
yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia
dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan
(interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok
dengan orang lain. Seringkali didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing.
Misalnya, orang kaya cenderung berteman dengan orang kaya. Orang yang berprofesi sebagai
artis, cenderung mencari teman sesama artis. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia
membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi.
Bersosialisasi disini berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya
maksudnya tiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan
berinteraksi. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan
keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan
cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan
kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya. Namun potensi yang ada dalam
diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah
manusia. Untuk bisa berjalan saja manusia harus belajar dari manusia lainnya.
Di kutip dari Elisabeth (2015), bahwa manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak luput
dengan berkomunikasi. Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang
sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm
menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk,
sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan
komunikasi. Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan manusia
lainnya? Teori dasar Biologi menyebutnya adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Harold D. Laswell salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi lewat ilmu
politik menyebut tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab, mengapa manusia perlu
berkomunikasi. Pertama, adalah hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui
komunikasi manusia dapat mengetahui peluang yang ada untuk dimanfaatkan, dipelihara dan
menghindar pada hal-hal yang mengancam alam sekitarnya. Melalui komunikasi manusia
dapat mengetahui suatu kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui komunikasi manusia dapat
mengembangkan pengetahuannya, yakni belajar dari pengalamannya, maupun melalui
informasi yang mereka terima dari lingkungan sekitarnya. Kedua, adalah upaya manusia untuk
dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Proses kelanjutan suatu masyarakat sesungguhnya
tergantung bagaimana masyarakat itu bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
Dengan demikian bahwa komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan
umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ia diperlukan untuk
mengatur tata krama pergaulan antar manusia, sebab berkomunikasi dengan baik akan memberi
pengaruh langsung pada struktur keseimbangan seseorang dalam bermasyarakat, apakah ia
seorang dokter, dosen, manajer, pedagang, pramugari, pemuka agama, penyuluh lapangan,
pramuniaga, dan lain sebagainya. Sehingga, keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam
mencapai sesuatu yang diinginkan termasuk karir mereka, banyak ditentukan oleh
kemampuannya berkomunikasi. Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk
mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara
otomatis melalui lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemampuan untuk memberi arti
setiap lambang itu dalam bentuk bahasa verbal. Dengan penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa komunikasi penting dalam kehidupan manusia.
Di kutip dari Shirley (2012), bahwa miskomunikasi adalah kegagalan dalam proses
berkomunikasi. Miskomunikasi dapat menyebabkan kesalahpahaman karena pesan atau
informasi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik oleh komunikan. Salah satu
faktor penyebabnya adalah karena komunikasi verbal yang tidak didukung oleh komunikasi
nonverbal. Hal ini umumnya terjadi dalam percakapan yang dilakukan secara tertulis. Saat
chatting, misalnya, kamu tidak dapat melihat ekspresi muka lawan bicara. Ekspresi muka dapat
membantu menjelaskan pesan yang disampaikan. Miskomunikasi juga dapat disebabkan oleh
ketidakmampuan komunikator untuk berkomunikasi dengan orang lain. Ini bisa terjadi jika
komunikator tidak berlatih sesuai kaidah umum yang diterima oleh masyarakat. Ada pula
komunikator yang berkomunikasi sesuai budaya atau kebiasaan yang ternyata berbeda dengan
orang lain. Ini bisa menjadi sumber miskomunikasi. Selain itu, miskomunikasi pun bisa terjadi
karena komunikan tidak membuka diri. Ada tipe orang yang tidak fleksibel dan kurang open
minded sehingga menangkap pesan atau informasi secara salah, tak heran jika terjadi
miskomunikasi antara komunikator dengan komunikan.
Salah satu contoh dari Miskomunikasi yang dapat menyebabkan konflik;
Kesalahpahaman antara pedagang nasi padang dan Siswa Sma. Kesalahpahaman ini bermula,
ketika Pak mahdi atau yang akrab di panggil “Uda Mahdi” (pedagang) menegur Juki (Siswa
Sma) dan teman-temannya yang sedang nongkrong dikawasan Uda Mahdi berjualan. Teguran
ini terjadi dikarenakan Juki dan teman-temannya yang terus menerus dan seenaknya
memarkirkan kendaraannya di lahan kawasan Uda Mahdi berjualan. Sebelumnya Uda Mahdi
memang mengijinkan Juki dan teman-temannya untuk menongkrong dikawasan beliau
berdagang. Akan tetapi menurut Uda Mahdi, tindakan Juki dan teman-temannya makin
kelewatan batas dan dinilai tidak etis untuk seseorang yang berpendidikan, ditambah lagi para
Siswa Sma yang merokok dan membuang putung rokok di sembarang tempat. Di karenakan
Uda Mahdi yang sudah sangat jengkel dengan para pelajar Sma ini, ia mengambil langkah
dengan menegur Juki dan teman-temannya, ia menegur dengan nada bicara yang sangat tegas
dengan harapan agar para siswa Sma ini sadar bahwa tindakannya selama ini tidak benar, tetapi
Juki salah mengartikan informasi yang di sampaikan oleh Uda Mahdi. Juki menganggap bahwa
Uda Mahdi tidak menegur dengan baik-baik, karena tidak terima di tegur dengan tegas Juki
dan teman-temannya malah mengejek dan membantah perkataan dari Uda Mahdi, Uda Mahdi
yang dari awal hanya ingin menasehati mereka malah tersulut emosi, dan malah melawan balik
provokasi dari juki dan teman-temannya. Hanya karena salah menyesuaikan nada bicara saat
berkomunikasi dengan seseorang akan menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Dalam
kasus ini seharusnya Uda Mahdi memberitahu secara baik baik kepada Juki dan teman-
temannya agar dapat dimengerti dan tidak terjadi kesalahpahaman, akan tetapi juga Juki dan
teman-temannya harus memiliki kesadaran diri bahwa perbuatan yang mereka lakukan tidak
benar, seharusnya Juki dan teman-temannya bisa menjaga amanah dari Uda Mahdi yang sudah
mengijinkan untuk menongkrong dikawasan beliau berdagang tanpa harus merugikan suatu
pihak tertentu.
Dikutip dari Helmi (2014), adapun hubungan komunikasi dengan antropologi itu,
Antropologi biasanya dikenal sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang manusia dan aspek
kebudayaannya dengan tujuan membangun suku bangsa yang ada. Antropologi dibagi ke
dalam dua bagian, yaitu: antropologi fisik dan antropologi budaya. Disini saya mencoba
menghubungkan antara komunikasi dengan antropologi budaya. Antropologi budaya
cenderung lebih fokus pada perilaku biologis manusia sebagai suatu kesatuan yang tetap dalam
suatu budaya yang berbeda-beda. Menurut (Nina Syam), dia mengemukakan bahwa suatu
konsep budaya yang sesuai dengan komunikasi, yaitu masalah simbol, bahasa, dan pemaknaan.
Jadi, dalam kaitannya komunikasi dengan kebudayaan terdapat beberapa masalah, diantaranya
simbol, bahasa,dan pemaknaan Misskomunikasi adalah kegagalan dalam proses komunikasi.
METODE PENELITIAN
Dikutip dari Rosaliza (2015), wawancara (interview) adalah salah satu kaedah
mengumpulkan data yang paling biasa digunakan dalam penelitian sosial. Kaedah ini
digunakan ketika subjek kajian (responden) dan peneliti berada langsung bertatap muka dalam
proses mendapatkan informasi bagi keperluan data primer. Wawancara sendiri adalah salah
satu teknik yang sering digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data dari seseorang
atau sekelompok orang, wawancara dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Pada
penelitian ini peniliti menggunakan metode kualitatif dengan cara mewawancarai kedua
narasumber. Berdasarkan analisis yang peniliti lakukan, peneliti mewancarai dua narasumber
yang bersangkutan, yaitu: Juki dengan usia 17 tahun bergender Laki-Laki dan narasumber
kedua yaitu Uda Mahdi dengan usia 36 tahun bergender Laki-Laki. Wawancara akan dilakukan
secara lisan dan akan diberikan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa yang menyebabkan terjadinya miskomunikasi di dalam konflik ini?
2. Apa saja akibat yang ditimbulkan dari konflik tersebut?
3. Bagaimana solusi agar konflik tersebut tidak berjangka panjang dan tidak terulang
kembali?
Dalam penelitian ini, Saya hanya akan menggunakan teknik wawancara lisan saja dikarenakan
konflik yang Saya angkat terjadi di masa lampau. Sehingga saya tidak dapat mengobservasi
kedua narasumber tersebut. Dikutip dari Syafni (2020), Observasi merupakan salah satu
metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung
di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari
sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan.
ANALISIS PEMBAHASAN
A. Analisis melalui Teori Komunikasi Resolusi Konflik
Dalam kasus ini peneliti mencoba mengkaitkan dan menganalisis kasus menggunakan
Teori Resolusi Konflik. Peneliti memposisikan dirinya diantara Uda Mahdi dan Juki untuk
mencoba menganalisis dengan Teori Komunikasi Resolusi Konflik. Dengan analisis Teori
Resolusi Konflik ini bisa dilihat sejauh mana dua pihak yang berselisih dapat menemukan
solusi damai atas kesalahpahaman diantara mereka. Resolusi konflik bertujuan untuk
mengetahui bahwa konflik itu ada dan diarahkan pada keterlibatan pihak-pihak yang
bersangkutan (Uda Mahdi dan Juki), sehingga dapat diselesaikan secara efektif. Resolusi
konflik lebih difokuskan kepada sumber konflik antara dua pihak yang berkaitan, agar mereka
Bersama-sama dapat mengidentifikasikan isu-isu yang lebih nyata. (Shulfi, 2021).
Dengan Teori komunikasi Resolusi Konflik, kita dapat melihat bagaimana cara Uda
Mahdi dan Juki dapat mengelola konflik yang dialami dengan cara yang lebih efektif, yaitu
dengan cara saling memberi kesempatan satu sama lain untuk memberikan opini terhadap
konflik yang terjadi, agar terdapat titik terang. Dalam Teori Resolusi Konflik terdapat dibagi
menjadi dua metode. Pertama, pengaturan sendiri oleh pihak-pihak yang berkonflik (Self
Regulation). Kedua, melalui intervensi pihak ketiga (third party intervention). (Wirawan,
2009).
Macam-macam pola interaksi konflik dalam metode resolusi konflik pengaturan sendiri
(Self Regulation) antara lain:
A. Win & Lose Solution
Dalam model ini, pihak yang terlibat konflik bertujuan memenangkan konflik
dan mengalahkan lawannya. Upaya memenangkan konflik dilakukan dengan berbagai
pertimbangan, seperti memiliki kekuasaan yang lebih besar dari pihak lawan,
mempunyai sumber konflik yang lebih besar, objek konflik sangat penting, situasi
konflik menguntungkan, dan merasa bisa mengalahkan lawan (Wirawan, 2009).
Uda Mahdi dalam konflik ini menjadi pihak yang menang, karena Uda Mahdi
lebih memiliki situasi yang menguntungkan dan Uda Mahdi juga sudah melakukan
tindakan yang benar, yaitu dengan cara menasehati Juki untung tidak menongkrong di
Kawasan dagang Uda Mahdi. Akan tetapi Juki tidak sepenuhnya salah, karena pada
awalnya Uda Mahdi sendiri yang mengijinkan para Siswa Sma untuk nongkrong
dikawasan dagangannya dan itu sudah menjadi konsekuensi untuk beliau.
B. Win & Win Solution
Dalam model ini, resolusi konflik bertujuan menciptakan kolaborasi atau
kompromi. Keluaran yang diharapkan oleh pihak-pihak yang terlibat konflik adalah
sama-sama memenangkan atau tidak ada yang dirugikan dalam konflik tersebut
(Wirawan, 2009).
Dalam konflik yang terjadi ini, seharusnya dua pihak yang saling berkaitan bisa
saling memberikan solusi satu sama lain agar konflik yang terjadi tidak berkepanjangan
dan saling menguntungkan satu sama lain. Dalam hal ini peran Uda Mahdi sangat
dibutuhkan, karena beliau yang paling tua dan juga memiliki kekuatan untuk lebih bisa
mencari jalan keluar agar konflik ini bisa selesai secara dua pihak. Uda Mahdi
seharusnya mengajak Juki dan teman-temannya untuk berdiskusi terlebih dahulu,
daripada terprovokasi oleh omongan Juki dan teman-temannya. Dalam metode win &
win solution, Uda Mahdi membiarkan Juki dan teman-temannya untuk tetap
menongkrong di kawasan ia berdagang, tetapi ada syarat dan ketentuan yang berlaku,
seperti juki dan teman-temannya harus menjaga etika dan tidak membuat kesalahan
yang sama, apabila masih membuat kesalahan yang sama juki dan teman-temannya
tidak boleh menongkrong di Kawasan itu lagi. Juki harus bisa kondusif saat
menongkrong dikawasan Uda Mahdi dan mendengarkan apabila diberitahu oleh Uda
Mahdi, serta menjaga kebersihan bersama-sama dan tidak membuang putung rokok
sembarangan agar Kawasan dagang Uda Mahdi tetap bersih dan nyaman untuk semua
pihak.
C. Resolusi Konflik Menghindar (Avoiding)
Tujuan dari resolusi konflik model avoiding adalah untuk menghindar atau
menjauhkan diri dari situasi konflik yang ada. Alasan yang melatarbelakangi di
antaranya, tidak nyaman atas akibat dari konflik, tidak mempunyai kekuasaan yang
cukup untuk memaksakan kehendak, menganggap penyebab konflik tidak penting,
menganggap situasi konflik tidak dapat dikembangkan sesuai kehendaknya, dan belum
siap untuk bernegosiasi (Wirawan, 2009).
Dalam metode Avoiding, pihak yang berkaitan (Uda Mahdi dan Juki) mereka
berdua saling menjauh dari konflik ini dan tidak memaksakan kehendak untuk
memenangkan konflik ini. Sikap yang dilakukan Uda Mahdi adalah memarahi dan
menyuruh Juki untuk tidak menongkrong dikawasan itu lagi, setelah memarahi Juki,
Uda Mahdi langsung menjauh dari konflik ini dan tidak peduli lagi dengan Juki dan
teman-temannya. Sikap yang diambil Juki setelah dimarahi dan disuruh pergi oleh Uda
Mahdi, ia langsung pergi dan tidak melawan perkataan Uda Mahdi, Juki merasa bahwa
hal ini tidak terlalu penting dan tidak ingin terlalu pusing memikirkan konflik ini.
D. Resolusi konflik mengakomodasi (Accommodating)
Tujuan dari model ini adalah untuk menyenangkan lawan dengan mengorbankan diri.
Adapun perilaku pihak konflik yaitu bersikap pasif dan ramah kepada lawan konflik,
mengabaikan diri sendiri, menyerahkan solusi dan memenuhi keinginan lawan konflik.
Model penyelesaian konflik melalui pihak ketiga (third party intervention) antara lain:
1. Resolusi konflik melalui proses pengadilan
Dalam resolusi konflik melalui peradilan perdata, pihak yang berkonflik
menyerahkan solusi konfliknya pada pengadilan perdata di pengadilan negeri melalui
gugatan. Keputusan kasus konflik sepenuhnya berada di hakim. Dalam metode ini Uda
Mahdi dan Juki sebagai pihak yang berada di dalam konflik ini, saling menyerahkan
solusi konfliknya kepada hakim diperadilan.
2. Resolusi perselisihan alternatif (Alternative Dispute Resolution-ADR)
Alternative Dispute Resoluton-ADR adalah penyelesaian konflik melalui pihak
ketiga. Pihak ketiga ini bukan pengadilan dan proses administrasi yang diselenggarakan
oleh lembaga yudikatif dan eksekutif, terdiri dari: Arbitrasi Pihak ketiga bertindak
sebagai hakim dan penengah dalam menentukan penyelesaian konflik melalui suatu
perjanjian yang mengikat. Mediasi Penyelesaian konflik dilakukan oleh mediator.
Berbeda dengan penengah dalam arbitrasi, seorang mediator tidak mempunyai
wewenang secara langsung terhadap pihak-pihak yang berkonflik dan rekomendasi
yang diberikan tidak mengikat.
Dalam metode ini Uda Mahdi dan Juki mengajak pihak ketiga yang bertindak
sebagai penengah dan juga memberi solusi atau saran terhadap konflik yang sedang
terjadi, pihak ketiga juga menjadi saksi apabila konflik diantara keduanya selesai dan
tidak ada lagi kaitan satu sama lain.
ANALISIS WAWANCARA
Dari hasil wawancara antara Uda Mahdi dan Juki didapatkan bahwa:
1. Apa yang menyebabkan terjadinya miskomunikasi di dalam konflik ini?
Miskomunikasi dapat terjadi karena adanya kesalahpahaman pesan atau
informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Seperti yang kita
ketahui bahwa Uda Mahdi menjadi komunikator, karena beliau yang menyampaikan
pesan kepada Juki, pesan yang disampaikan Uda Mahdi adalah sebuah teguran terhadap
apa yang sudah Juki lakukan, Uda Mahdi menegur Juki dan teman-temannya dengan
nada yang sangat tegas, akan tetapi Juki sebagai komunikan salah mengartikan pesan
ini, ia mengira bahwa Uda Mahdi malah membentaknya, lantas hal itu malah membuat
Juki dan kawan-kawannya tersulut emosi. Uda Mahdi memang selalu menggunakan
nada bicara yang tegas karena ia berasal dari suku minang, jadi bicara dengan nada
seperti itu sudah menjadi hal yang biasa bagi beliau, tetapi untuk Juki dan kawan-
kawannya mengira bahwa itu adalah sebuah bentakan. Intinya adalah penyebab
miskomunikasi dalam konflik ini adalah perbedaan latar belakang dan perbedaan
persepsi antara Uda Mahdi dan Juki.
2. Apa saja akibat yang dapat ditimbulkan dalam konflik tersebut?
Dengan adanya konflik yang terjadi di antara Uda Mahdi dan Juki, terdapat juga
beberapa dampak yang ditimbulkan. Dampak yang ditimbulkan yaitu para pelanggan
Uda Mahdi yang merasa terganggu dengan adanya anak-anak sma yang nongkrong di
kawasan dagang itu, karena para anak sma yang membuang putung rokok sembarangan
dan memarkirkan motornya di sembarang tempat, sontak hal inilah yang membuat para
pelanggan yang ingin membeli dagangan Uda Mahdi merasa tidak nyaman, dan banyak
juga anak sma yang satu sekolah dengan juki dan kawan-kawannya yang terkena imbas
dimarahi oleh pedagang sekitar, padahal anak-anak sma itu tidak mengetahui apa yang
terjadi dan hanya ingin membeli makanan saja.
3. Bagaimana solusi agar konflik tersebut tidak berjangka panjang dan tidak
terulang kembali?
solusi dari konflik ini yang dapat dilakukan oleh pihak yang berkaitan (Uda
Mahdi dan Juki) yaitu mereka harus saling berbaikkan dan tidak ada lagi keterkaitan
dalam konflik ini, Uda Mahdi harus lebih bisa mengerti sikap Juki dan teman temannya
agar konflik ini tidak terulang, sedangkan Juki harus lebih bisa menghargai Uda Mahdi
dan mendengarkan dari apa yang Uda Mahdi ucapkan serta tidak mudah tersulut emosi.
Dalam konflik ini dapat kita lihat bahwa di dalam berkomunikasi kita harus melihat
latar belakang audience yang kita ajak bicara, agar kita dapat menyesuaikan
tutur kata serta gaya bahasa yang nantinya akan digunakan dalam berkomunikasi, hal
ini dilakukan bukan tanpa sebab tetapi juga untuk meminimalisir terjadinya
miskomunikasi supaya konflik yang dialami oleh Uda Mahdi dan Juki tidak dapat
terulang kembali.
A. Berkaitan dengan ilmu antropologi
Dari hasil observasi dan juga wawancara. Saya mencoba menganalisis dengan
mengaitkan dengan ilmu antropologi. Ditemukan bahwa dalam kasus ini berkaitan
dengan sub bidang dari ilmu antropologi budaya yaitu Linguistik.
Linguistik yang mempelajari proses perubahan bahasa memberi kontribusi
pada komunikasi dalam memahami perubahan fungsi-fungsi bahasa dalam masyarakat.
Dalam linguistik struktural, bahasa dapat dianalisis dalam beberapa tingkatan.
Tingkatan analisis meliputi studi fonetik atau bunyi ucapan. Dialek bahasa apapun
mengandung sejumlah fonem yang dikombinasikan dengan menurut aturan-aturan
untuk memproduksi morfem. Kata-kata dikombinasikan menurut aturan tata bahasa
untuk membentuk frase yang dikaitkan bersama ke dalam klausa dan kalimat.
Dalam kasus ini mempunyai keterkaitan dengan ilmu linguistik, yang mana
terjadi fonetik atau bunyi ucapan yang dilakukan oleh Uda Mahdi dan Juki yang saling
berkomunikasi di dalam konflik ini, dan juga terjadi sebuah fonem yaitu kesatuan bunyi
terkecil untuk membedakan suatu makna, dalam konflik ini Uda Mahdi dan Juki
menggunakan fonem yang berbeda untuk meghasilkan makna yang berbeda juga, hal
ini dilakukan karena perbedaan persepsi.
KESIMPULAN
kita sebagai makhluk sosial memang sangat memerlukan interaksi dengan manusia lain
melalui komunikasi. Komunikasi itu sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupan manusia yaitu sebagai cara manusia mendapatkan dan menerima informasi. Tetapi
dalam komunikasi itu sendiri terdapat hambatan-hambatan yang dapat menimbulkan berbagai
konflik dalam aktivitas komunikasi. Konflik yang peniliti angkat disini adalah akibat dari
perbedaan persepsi. Padahal konflik dalam aktivitas komunikasi tersebut dapat dicegah apabila
kedua belah pihak berbicara dengan tutur kata yang sopan dan nada bicara yang rendah, saling
mengormati, dan juga memiliki etika yang baik dalam berkomunikasi, dengan melakukan hal
tersebut hambatan-hambatan dalam aktivitas komunikasi tersebut bisa dihindari sehingga tidak
terjadi konflik dalam aktivitas komunikasi.
Dengan adanya hambatan tersebut diperlukan adanya solusi dan dari hasil data dapat
disimpulkan bahwa. Uda Mahdi dan Juki tidak saling memahami satu sama lain dalam
berkomunikasi. Juki tidak memahami bahwa Uda Mahdi bukan memarahinya tetapi
menegurnya, hanya saja nada yang digunakan cukup tegas karena Uda Mahdi berasal dari suku
minang, ini terjadi karena ada sebuah perbedaan budaya antara Juki dan Uda Mahdi. Uda
Mahdi pun sama beliau tidak dapat menyesuaikan nada bicaranya dan tidak melihat audience
yang diajak bicara, mungkin beliau berpikir dengan menggunakan nada yang lantang membuat
Juki dan kawan-kawannya bisa sadar dengan perilakunya. Dalam konflik ini dapat kita lihat
bahwa di dalam berkomunikasi kita harus melihat latar belakang audience yang kita ajak
bicara, agar kita dapat menyesuaikan tutur kata serta gaya bahasa yang nantinya akan
digunakan dalam berkomunikasi, hal ini dilakukan bukan tanpa sebab tetapi juga untuk
meminimalisir terjadinya miskomunikasi supaya konflik yang dialami oleh Uda Mahdi dan
Juki tidak dapat terulang kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Puspitasari, R. (2017). Manusia sebagai Makhluk Sosial. Modul syekhnurjati pertemuan 6.
Sigiro, E. (2015). Pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia. Kompasiana.
Helmi, K, A. (2014). Antropologi dalam Ilmu Komunikasi. Blog Mhasiswa UNG.
Candrawadhani, S. (2022). Apa itu miskomunikasi? Ini penyebab, dampak, dan cara
mengatasinya. Blog Kitalulus.
Rosaliza, M. (2015). Wawancara sebuah interaksi komunikasi dalam penilitian kualitatif.
Media.neliti.
Syafnidawaty. (2020). Observasi. Raharja.
Ana, S, H. (2021). Pengertian dan metode Resolusi Konflik Menurut ahli dan Contohnya.
Tirto.
Sri, N, R. (2010). Perspektif Antropologi dan Teori komunikasi: penulusuran Teori-teori
Komunikasi dari Disiplin Antropologi. Neliti.
Susanto, H. (2015). Fonetik dan Fonemik. Wordpress.
ANTROPOLOGI KOMUNIKASI 3.docx

More Related Content

Similar to ANTROPOLOGI KOMUNIKASI 3.docx

Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasiHakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
mawan fadlli
 
makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...
makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...
makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...
achmadwalidi444
 
Teori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolikTeori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolik
Ronzzy Kevin
 

Similar to ANTROPOLOGI KOMUNIKASI 3.docx (20)

Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasiHakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
 
KONFLIK YANG DITIMBULKAN PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA
KONFLIK YANG DITIMBULKAN PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARAKONFLIK YANG DITIMBULKAN PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA
KONFLIK YANG DITIMBULKAN PERBEDAAN BAHASA DAN GAYA BICARA
 
PENAMPILAN DIRI SEBAGAI FAKTOR PENENTU RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA
PENAMPILAN DIRI SEBAGAI FAKTOR PENENTU RASA PERCAYA DIRI MAHASISWAPENAMPILAN DIRI SEBAGAI FAKTOR PENENTU RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA
PENAMPILAN DIRI SEBAGAI FAKTOR PENENTU RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA
 
KONFLIK MAHASISWA AKIBAT PERBEDAAN GAYA BUSANA.pdf
KONFLIK MAHASISWA AKIBAT PERBEDAAN GAYA BUSANA.pdfKONFLIK MAHASISWA AKIBAT PERBEDAAN GAYA BUSANA.pdf
KONFLIK MAHASISWA AKIBAT PERBEDAAN GAYA BUSANA.pdf
 
Masnilia Andisan- Esei Penulisan Ilmiah.docx
Masnilia Andisan- Esei Penulisan Ilmiah.docxMasnilia Andisan- Esei Penulisan Ilmiah.docx
Masnilia Andisan- Esei Penulisan Ilmiah.docx
 
Trend Berbusana dan Citra Diri.pdf
Trend Berbusana dan Citra Diri.pdfTrend Berbusana dan Citra Diri.pdf
Trend Berbusana dan Citra Diri.pdf
 
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1
Hambatan komunikasi dan strategis mengatasi hambatan kap 1
 
Syakira Azzahra - Kelas F
Syakira Azzahra - Kelas FSyakira Azzahra - Kelas F
Syakira Azzahra - Kelas F
 
Konflik pada Mahasiswa Berbeda Budaya dalam Pemilihan Menu Makan.docx
Konflik pada Mahasiswa Berbeda Budaya dalam Pemilihan Menu Makan.docxKonflik pada Mahasiswa Berbeda Budaya dalam Pemilihan Menu Makan.docx
Konflik pada Mahasiswa Berbeda Budaya dalam Pemilihan Menu Makan.docx
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Bbm 1
Bbm 1Bbm 1
Bbm 1
 
Bbm 1
Bbm 1Bbm 1
Bbm 1
 
makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...
makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...
makalah ips.pdf yang terjual sebanyak tiga kali sehari pagi dan sore hari dan...
 
UTS ANTHROP.docx
UTS ANTHROP.docxUTS ANTHROP.docx
UTS ANTHROP.docx
 
Makalah_46 Makalah ii kel 5
Makalah_46 Makalah ii kel 5Makalah_46 Makalah ii kel 5
Makalah_46 Makalah ii kel 5
 
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan BahasaMisskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
 
ANALISIS PERANAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA PROSES KOMUNIKASI ANTAR MAHASI...
ANALISIS PERANAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA PROSES KOMUNIKASI ANTAR MAHASI...ANALISIS PERANAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA PROSES KOMUNIKASI ANTAR MAHASI...
ANALISIS PERANAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA PROSES KOMUNIKASI ANTAR MAHASI...
 
Jurnal Antropologi Komunikasi.docx
Jurnal Antropologi Komunikasi.docxJurnal Antropologi Komunikasi.docx
Jurnal Antropologi Komunikasi.docx
 
Teori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolikTeori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolik
 
BODY SHAMING SEBAGAI PENCETUS KONFLIK DI KALANGAN REMAJA.docx
BODY SHAMING SEBAGAI PENCETUS KONFLIK DI KALANGAN REMAJA.docxBODY SHAMING SEBAGAI PENCETUS KONFLIK DI KALANGAN REMAJA.docx
BODY SHAMING SEBAGAI PENCETUS KONFLIK DI KALANGAN REMAJA.docx
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfAKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
yulizar29
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
riska190321
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfAKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 

ANTROPOLOGI KOMUNIKASI 3.docx

  • 1. HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI AKIBAT DARI PERBEDAAN PERSEPSI HAMMAM HARITS RAJA NUSANTARA NOVALIA AGUNG WARDJITO ARDHOYO FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO(BERAGAMA), JAKARTA *EMAIL KORESPONDENDENSI: Hammamraja920@gmail.com Abstrak: Jurnal ini membahas tentang konflik antara Siswa Sma dan Pedagang Nasi Padang. Manusia dikatakan makhluk sosial, juga di karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Komunikasi secara umum terlihat mudah, tetapi secara spesifik sedikit lebih rumit, karena menghadapi audiens yang berbeda termasuk perbedaan psikologis, latar belakang pendidikan, usia, media komunikasi yang digunakan. Karena perbedaan inilah dapat menyebabkan sebuah misskomunikasi, misskomunikasi adalah kegagalan dalam proses komunikasi. Miskomunikasi dapat menyebabkan kesalahpahaman karena pesan atau informasi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik oleh komunikan. Tujuan riset ini adalah mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dapat menimbulkan konflik antara Siswa Sma dan pedagang. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian wawancara, wawancara (interview) adalah salah satu kaedah mengumpulkan data yang paling biasa digunakan dalam penelitian sosial. Kaedah ini digunakan ketika subjek kajian (responden) dan peneliti berada langsung bertatap muka dalam proses mendapatkan informasi bagi keperluan data primer. Wawancara sendiri adalah salah satu teknik yang sering digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data dari seseorang atau sekelompok orang, wawancara dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Pada penelitian ini peniliti menggunakan metode kualitatif dengan cara mewawancarai kedua narasumber. Dari jurnal yang dibahas oleh peneliti, yaitu Konflik Antara Siswa Sma dan Pedagang, dari konflik ini menunjukkan bahwasannya masih banyak seseorang yang belum bisa berkomunikasi dengan baik dan benar. Alasan mengapa konflik ini bisa terjadi karena salahnya persepsi antara komunikator dan komunikan yang pada akhirnya menimbulkan kesalahpahaman di antara kedua belah pihak yang pada akhirnya menimbulkan sebuah konflik berkepanjangan. Kata Kunci: Komunikasi, Konflik, misskomunikasi
  • 2. LATAR BELAKANG Di kutip dari Puspitasari (2017), bahwa manusia dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Seringkali didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Misalnya, orang kaya cenderung berteman dengan orang kaya. Orang yang berprofesi sebagai artis, cenderung mencari teman sesama artis. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya. Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan saja manusia harus belajar dari manusia lainnya. Di kutip dari Elisabeth (2015), bahwa manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak luput dengan berkomunikasi. Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi. Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan manusia lainnya? Teori dasar Biologi menyebutnya adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Harold D. Laswell salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi lewat ilmu politik menyebut tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab, mengapa manusia perlu berkomunikasi. Pertama, adalah hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui peluang yang ada untuk dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar pada hal-hal yang mengancam alam sekitarnya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui suatu kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui komunikasi manusia dapat mengembangkan pengetahuannya, yakni belajar dari pengalamannya, maupun melalui
  • 3. informasi yang mereka terima dari lingkungan sekitarnya. Kedua, adalah upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Proses kelanjutan suatu masyarakat sesungguhnya tergantung bagaimana masyarakat itu bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan demikian bahwa komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ia diperlukan untuk mengatur tata krama pergaulan antar manusia, sebab berkomunikasi dengan baik akan memberi pengaruh langsung pada struktur keseimbangan seseorang dalam bermasyarakat, apakah ia seorang dokter, dosen, manajer, pedagang, pramugari, pemuka agama, penyuluh lapangan, pramuniaga, dan lain sebagainya. Sehingga, keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam mencapai sesuatu yang diinginkan termasuk karir mereka, banyak ditentukan oleh kemampuannya berkomunikasi. Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemampuan untuk memberi arti setiap lambang itu dalam bentuk bahasa verbal. Dengan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi penting dalam kehidupan manusia. Di kutip dari Shirley (2012), bahwa miskomunikasi adalah kegagalan dalam proses berkomunikasi. Miskomunikasi dapat menyebabkan kesalahpahaman karena pesan atau informasi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik oleh komunikan. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena komunikasi verbal yang tidak didukung oleh komunikasi nonverbal. Hal ini umumnya terjadi dalam percakapan yang dilakukan secara tertulis. Saat chatting, misalnya, kamu tidak dapat melihat ekspresi muka lawan bicara. Ekspresi muka dapat membantu menjelaskan pesan yang disampaikan. Miskomunikasi juga dapat disebabkan oleh ketidakmampuan komunikator untuk berkomunikasi dengan orang lain. Ini bisa terjadi jika komunikator tidak berlatih sesuai kaidah umum yang diterima oleh masyarakat. Ada pula komunikator yang berkomunikasi sesuai budaya atau kebiasaan yang ternyata berbeda dengan orang lain. Ini bisa menjadi sumber miskomunikasi. Selain itu, miskomunikasi pun bisa terjadi karena komunikan tidak membuka diri. Ada tipe orang yang tidak fleksibel dan kurang open minded sehingga menangkap pesan atau informasi secara salah, tak heran jika terjadi miskomunikasi antara komunikator dengan komunikan. Salah satu contoh dari Miskomunikasi yang dapat menyebabkan konflik; Kesalahpahaman antara pedagang nasi padang dan Siswa Sma. Kesalahpahaman ini bermula, ketika Pak mahdi atau yang akrab di panggil “Uda Mahdi” (pedagang) menegur Juki (Siswa
  • 4. Sma) dan teman-temannya yang sedang nongkrong dikawasan Uda Mahdi berjualan. Teguran ini terjadi dikarenakan Juki dan teman-temannya yang terus menerus dan seenaknya memarkirkan kendaraannya di lahan kawasan Uda Mahdi berjualan. Sebelumnya Uda Mahdi memang mengijinkan Juki dan teman-temannya untuk menongkrong dikawasan beliau berdagang. Akan tetapi menurut Uda Mahdi, tindakan Juki dan teman-temannya makin kelewatan batas dan dinilai tidak etis untuk seseorang yang berpendidikan, ditambah lagi para Siswa Sma yang merokok dan membuang putung rokok di sembarang tempat. Di karenakan Uda Mahdi yang sudah sangat jengkel dengan para pelajar Sma ini, ia mengambil langkah dengan menegur Juki dan teman-temannya, ia menegur dengan nada bicara yang sangat tegas dengan harapan agar para siswa Sma ini sadar bahwa tindakannya selama ini tidak benar, tetapi Juki salah mengartikan informasi yang di sampaikan oleh Uda Mahdi. Juki menganggap bahwa Uda Mahdi tidak menegur dengan baik-baik, karena tidak terima di tegur dengan tegas Juki dan teman-temannya malah mengejek dan membantah perkataan dari Uda Mahdi, Uda Mahdi yang dari awal hanya ingin menasehati mereka malah tersulut emosi, dan malah melawan balik provokasi dari juki dan teman-temannya. Hanya karena salah menyesuaikan nada bicara saat berkomunikasi dengan seseorang akan menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Dalam kasus ini seharusnya Uda Mahdi memberitahu secara baik baik kepada Juki dan teman- temannya agar dapat dimengerti dan tidak terjadi kesalahpahaman, akan tetapi juga Juki dan teman-temannya harus memiliki kesadaran diri bahwa perbuatan yang mereka lakukan tidak benar, seharusnya Juki dan teman-temannya bisa menjaga amanah dari Uda Mahdi yang sudah mengijinkan untuk menongkrong dikawasan beliau berdagang tanpa harus merugikan suatu pihak tertentu. Dikutip dari Helmi (2014), adapun hubungan komunikasi dengan antropologi itu, Antropologi biasanya dikenal sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang manusia dan aspek kebudayaannya dengan tujuan membangun suku bangsa yang ada. Antropologi dibagi ke dalam dua bagian, yaitu: antropologi fisik dan antropologi budaya. Disini saya mencoba menghubungkan antara komunikasi dengan antropologi budaya. Antropologi budaya cenderung lebih fokus pada perilaku biologis manusia sebagai suatu kesatuan yang tetap dalam suatu budaya yang berbeda-beda. Menurut (Nina Syam), dia mengemukakan bahwa suatu konsep budaya yang sesuai dengan komunikasi, yaitu masalah simbol, bahasa, dan pemaknaan.
  • 5. Jadi, dalam kaitannya komunikasi dengan kebudayaan terdapat beberapa masalah, diantaranya simbol, bahasa,dan pemaknaan Misskomunikasi adalah kegagalan dalam proses komunikasi. METODE PENELITIAN Dikutip dari Rosaliza (2015), wawancara (interview) adalah salah satu kaedah mengumpulkan data yang paling biasa digunakan dalam penelitian sosial. Kaedah ini digunakan ketika subjek kajian (responden) dan peneliti berada langsung bertatap muka dalam proses mendapatkan informasi bagi keperluan data primer. Wawancara sendiri adalah salah satu teknik yang sering digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data dari seseorang atau sekelompok orang, wawancara dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Pada penelitian ini peniliti menggunakan metode kualitatif dengan cara mewawancarai kedua narasumber. Berdasarkan analisis yang peniliti lakukan, peneliti mewancarai dua narasumber yang bersangkutan, yaitu: Juki dengan usia 17 tahun bergender Laki-Laki dan narasumber kedua yaitu Uda Mahdi dengan usia 36 tahun bergender Laki-Laki. Wawancara akan dilakukan secara lisan dan akan diberikan beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa yang menyebabkan terjadinya miskomunikasi di dalam konflik ini? 2. Apa saja akibat yang ditimbulkan dari konflik tersebut? 3. Bagaimana solusi agar konflik tersebut tidak berjangka panjang dan tidak terulang kembali? Dalam penelitian ini, Saya hanya akan menggunakan teknik wawancara lisan saja dikarenakan konflik yang Saya angkat terjadi di masa lampau. Sehingga saya tidak dapat mengobservasi kedua narasumber tersebut. Dikutip dari Syafni (2020), Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan. ANALISIS PEMBAHASAN A. Analisis melalui Teori Komunikasi Resolusi Konflik
  • 6. Dalam kasus ini peneliti mencoba mengkaitkan dan menganalisis kasus menggunakan Teori Resolusi Konflik. Peneliti memposisikan dirinya diantara Uda Mahdi dan Juki untuk mencoba menganalisis dengan Teori Komunikasi Resolusi Konflik. Dengan analisis Teori Resolusi Konflik ini bisa dilihat sejauh mana dua pihak yang berselisih dapat menemukan solusi damai atas kesalahpahaman diantara mereka. Resolusi konflik bertujuan untuk mengetahui bahwa konflik itu ada dan diarahkan pada keterlibatan pihak-pihak yang bersangkutan (Uda Mahdi dan Juki), sehingga dapat diselesaikan secara efektif. Resolusi konflik lebih difokuskan kepada sumber konflik antara dua pihak yang berkaitan, agar mereka Bersama-sama dapat mengidentifikasikan isu-isu yang lebih nyata. (Shulfi, 2021). Dengan Teori komunikasi Resolusi Konflik, kita dapat melihat bagaimana cara Uda Mahdi dan Juki dapat mengelola konflik yang dialami dengan cara yang lebih efektif, yaitu dengan cara saling memberi kesempatan satu sama lain untuk memberikan opini terhadap konflik yang terjadi, agar terdapat titik terang. Dalam Teori Resolusi Konflik terdapat dibagi menjadi dua metode. Pertama, pengaturan sendiri oleh pihak-pihak yang berkonflik (Self Regulation). Kedua, melalui intervensi pihak ketiga (third party intervention). (Wirawan, 2009). Macam-macam pola interaksi konflik dalam metode resolusi konflik pengaturan sendiri (Self Regulation) antara lain: A. Win & Lose Solution Dalam model ini, pihak yang terlibat konflik bertujuan memenangkan konflik dan mengalahkan lawannya. Upaya memenangkan konflik dilakukan dengan berbagai pertimbangan, seperti memiliki kekuasaan yang lebih besar dari pihak lawan, mempunyai sumber konflik yang lebih besar, objek konflik sangat penting, situasi konflik menguntungkan, dan merasa bisa mengalahkan lawan (Wirawan, 2009). Uda Mahdi dalam konflik ini menjadi pihak yang menang, karena Uda Mahdi lebih memiliki situasi yang menguntungkan dan Uda Mahdi juga sudah melakukan tindakan yang benar, yaitu dengan cara menasehati Juki untung tidak menongkrong di Kawasan dagang Uda Mahdi. Akan tetapi Juki tidak sepenuhnya salah, karena pada awalnya Uda Mahdi sendiri yang mengijinkan para Siswa Sma untuk nongkrong dikawasan dagangannya dan itu sudah menjadi konsekuensi untuk beliau. B. Win & Win Solution
  • 7. Dalam model ini, resolusi konflik bertujuan menciptakan kolaborasi atau kompromi. Keluaran yang diharapkan oleh pihak-pihak yang terlibat konflik adalah sama-sama memenangkan atau tidak ada yang dirugikan dalam konflik tersebut (Wirawan, 2009). Dalam konflik yang terjadi ini, seharusnya dua pihak yang saling berkaitan bisa saling memberikan solusi satu sama lain agar konflik yang terjadi tidak berkepanjangan dan saling menguntungkan satu sama lain. Dalam hal ini peran Uda Mahdi sangat dibutuhkan, karena beliau yang paling tua dan juga memiliki kekuatan untuk lebih bisa mencari jalan keluar agar konflik ini bisa selesai secara dua pihak. Uda Mahdi seharusnya mengajak Juki dan teman-temannya untuk berdiskusi terlebih dahulu, daripada terprovokasi oleh omongan Juki dan teman-temannya. Dalam metode win & win solution, Uda Mahdi membiarkan Juki dan teman-temannya untuk tetap menongkrong di kawasan ia berdagang, tetapi ada syarat dan ketentuan yang berlaku, seperti juki dan teman-temannya harus menjaga etika dan tidak membuat kesalahan yang sama, apabila masih membuat kesalahan yang sama juki dan teman-temannya tidak boleh menongkrong di Kawasan itu lagi. Juki harus bisa kondusif saat menongkrong dikawasan Uda Mahdi dan mendengarkan apabila diberitahu oleh Uda Mahdi, serta menjaga kebersihan bersama-sama dan tidak membuang putung rokok sembarangan agar Kawasan dagang Uda Mahdi tetap bersih dan nyaman untuk semua pihak. C. Resolusi Konflik Menghindar (Avoiding) Tujuan dari resolusi konflik model avoiding adalah untuk menghindar atau menjauhkan diri dari situasi konflik yang ada. Alasan yang melatarbelakangi di antaranya, tidak nyaman atas akibat dari konflik, tidak mempunyai kekuasaan yang cukup untuk memaksakan kehendak, menganggap penyebab konflik tidak penting, menganggap situasi konflik tidak dapat dikembangkan sesuai kehendaknya, dan belum siap untuk bernegosiasi (Wirawan, 2009). Dalam metode Avoiding, pihak yang berkaitan (Uda Mahdi dan Juki) mereka berdua saling menjauh dari konflik ini dan tidak memaksakan kehendak untuk
  • 8. memenangkan konflik ini. Sikap yang dilakukan Uda Mahdi adalah memarahi dan menyuruh Juki untuk tidak menongkrong dikawasan itu lagi, setelah memarahi Juki, Uda Mahdi langsung menjauh dari konflik ini dan tidak peduli lagi dengan Juki dan teman-temannya. Sikap yang diambil Juki setelah dimarahi dan disuruh pergi oleh Uda Mahdi, ia langsung pergi dan tidak melawan perkataan Uda Mahdi, Juki merasa bahwa hal ini tidak terlalu penting dan tidak ingin terlalu pusing memikirkan konflik ini. D. Resolusi konflik mengakomodasi (Accommodating) Tujuan dari model ini adalah untuk menyenangkan lawan dengan mengorbankan diri. Adapun perilaku pihak konflik yaitu bersikap pasif dan ramah kepada lawan konflik, mengabaikan diri sendiri, menyerahkan solusi dan memenuhi keinginan lawan konflik. Model penyelesaian konflik melalui pihak ketiga (third party intervention) antara lain: 1. Resolusi konflik melalui proses pengadilan Dalam resolusi konflik melalui peradilan perdata, pihak yang berkonflik menyerahkan solusi konfliknya pada pengadilan perdata di pengadilan negeri melalui gugatan. Keputusan kasus konflik sepenuhnya berada di hakim. Dalam metode ini Uda Mahdi dan Juki sebagai pihak yang berada di dalam konflik ini, saling menyerahkan solusi konfliknya kepada hakim diperadilan. 2. Resolusi perselisihan alternatif (Alternative Dispute Resolution-ADR) Alternative Dispute Resoluton-ADR adalah penyelesaian konflik melalui pihak ketiga. Pihak ketiga ini bukan pengadilan dan proses administrasi yang diselenggarakan oleh lembaga yudikatif dan eksekutif, terdiri dari: Arbitrasi Pihak ketiga bertindak sebagai hakim dan penengah dalam menentukan penyelesaian konflik melalui suatu perjanjian yang mengikat. Mediasi Penyelesaian konflik dilakukan oleh mediator. Berbeda dengan penengah dalam arbitrasi, seorang mediator tidak mempunyai wewenang secara langsung terhadap pihak-pihak yang berkonflik dan rekomendasi yang diberikan tidak mengikat. Dalam metode ini Uda Mahdi dan Juki mengajak pihak ketiga yang bertindak sebagai penengah dan juga memberi solusi atau saran terhadap konflik yang sedang terjadi, pihak ketiga juga menjadi saksi apabila konflik diantara keduanya selesai dan tidak ada lagi kaitan satu sama lain.
  • 9. ANALISIS WAWANCARA Dari hasil wawancara antara Uda Mahdi dan Juki didapatkan bahwa: 1. Apa yang menyebabkan terjadinya miskomunikasi di dalam konflik ini? Miskomunikasi dapat terjadi karena adanya kesalahpahaman pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Seperti yang kita ketahui bahwa Uda Mahdi menjadi komunikator, karena beliau yang menyampaikan pesan kepada Juki, pesan yang disampaikan Uda Mahdi adalah sebuah teguran terhadap apa yang sudah Juki lakukan, Uda Mahdi menegur Juki dan teman-temannya dengan nada yang sangat tegas, akan tetapi Juki sebagai komunikan salah mengartikan pesan ini, ia mengira bahwa Uda Mahdi malah membentaknya, lantas hal itu malah membuat Juki dan kawan-kawannya tersulut emosi. Uda Mahdi memang selalu menggunakan nada bicara yang tegas karena ia berasal dari suku minang, jadi bicara dengan nada seperti itu sudah menjadi hal yang biasa bagi beliau, tetapi untuk Juki dan kawan- kawannya mengira bahwa itu adalah sebuah bentakan. Intinya adalah penyebab miskomunikasi dalam konflik ini adalah perbedaan latar belakang dan perbedaan persepsi antara Uda Mahdi dan Juki. 2. Apa saja akibat yang dapat ditimbulkan dalam konflik tersebut? Dengan adanya konflik yang terjadi di antara Uda Mahdi dan Juki, terdapat juga beberapa dampak yang ditimbulkan. Dampak yang ditimbulkan yaitu para pelanggan Uda Mahdi yang merasa terganggu dengan adanya anak-anak sma yang nongkrong di kawasan dagang itu, karena para anak sma yang membuang putung rokok sembarangan dan memarkirkan motornya di sembarang tempat, sontak hal inilah yang membuat para pelanggan yang ingin membeli dagangan Uda Mahdi merasa tidak nyaman, dan banyak juga anak sma yang satu sekolah dengan juki dan kawan-kawannya yang terkena imbas dimarahi oleh pedagang sekitar, padahal anak-anak sma itu tidak mengetahui apa yang terjadi dan hanya ingin membeli makanan saja. 3. Bagaimana solusi agar konflik tersebut tidak berjangka panjang dan tidak terulang kembali? solusi dari konflik ini yang dapat dilakukan oleh pihak yang berkaitan (Uda Mahdi dan Juki) yaitu mereka harus saling berbaikkan dan tidak ada lagi keterkaitan dalam konflik ini, Uda Mahdi harus lebih bisa mengerti sikap Juki dan teman temannya
  • 10. agar konflik ini tidak terulang, sedangkan Juki harus lebih bisa menghargai Uda Mahdi dan mendengarkan dari apa yang Uda Mahdi ucapkan serta tidak mudah tersulut emosi. Dalam konflik ini dapat kita lihat bahwa di dalam berkomunikasi kita harus melihat latar belakang audience yang kita ajak bicara, agar kita dapat menyesuaikan tutur kata serta gaya bahasa yang nantinya akan digunakan dalam berkomunikasi, hal ini dilakukan bukan tanpa sebab tetapi juga untuk meminimalisir terjadinya miskomunikasi supaya konflik yang dialami oleh Uda Mahdi dan Juki tidak dapat terulang kembali. A. Berkaitan dengan ilmu antropologi Dari hasil observasi dan juga wawancara. Saya mencoba menganalisis dengan mengaitkan dengan ilmu antropologi. Ditemukan bahwa dalam kasus ini berkaitan dengan sub bidang dari ilmu antropologi budaya yaitu Linguistik. Linguistik yang mempelajari proses perubahan bahasa memberi kontribusi pada komunikasi dalam memahami perubahan fungsi-fungsi bahasa dalam masyarakat. Dalam linguistik struktural, bahasa dapat dianalisis dalam beberapa tingkatan. Tingkatan analisis meliputi studi fonetik atau bunyi ucapan. Dialek bahasa apapun mengandung sejumlah fonem yang dikombinasikan dengan menurut aturan-aturan untuk memproduksi morfem. Kata-kata dikombinasikan menurut aturan tata bahasa untuk membentuk frase yang dikaitkan bersama ke dalam klausa dan kalimat. Dalam kasus ini mempunyai keterkaitan dengan ilmu linguistik, yang mana terjadi fonetik atau bunyi ucapan yang dilakukan oleh Uda Mahdi dan Juki yang saling berkomunikasi di dalam konflik ini, dan juga terjadi sebuah fonem yaitu kesatuan bunyi terkecil untuk membedakan suatu makna, dalam konflik ini Uda Mahdi dan Juki menggunakan fonem yang berbeda untuk meghasilkan makna yang berbeda juga, hal ini dilakukan karena perbedaan persepsi. KESIMPULAN kita sebagai makhluk sosial memang sangat memerlukan interaksi dengan manusia lain melalui komunikasi. Komunikasi itu sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam
  • 11. kehidupan manusia yaitu sebagai cara manusia mendapatkan dan menerima informasi. Tetapi dalam komunikasi itu sendiri terdapat hambatan-hambatan yang dapat menimbulkan berbagai konflik dalam aktivitas komunikasi. Konflik yang peniliti angkat disini adalah akibat dari perbedaan persepsi. Padahal konflik dalam aktivitas komunikasi tersebut dapat dicegah apabila kedua belah pihak berbicara dengan tutur kata yang sopan dan nada bicara yang rendah, saling mengormati, dan juga memiliki etika yang baik dalam berkomunikasi, dengan melakukan hal tersebut hambatan-hambatan dalam aktivitas komunikasi tersebut bisa dihindari sehingga tidak terjadi konflik dalam aktivitas komunikasi. Dengan adanya hambatan tersebut diperlukan adanya solusi dan dari hasil data dapat disimpulkan bahwa. Uda Mahdi dan Juki tidak saling memahami satu sama lain dalam berkomunikasi. Juki tidak memahami bahwa Uda Mahdi bukan memarahinya tetapi menegurnya, hanya saja nada yang digunakan cukup tegas karena Uda Mahdi berasal dari suku minang, ini terjadi karena ada sebuah perbedaan budaya antara Juki dan Uda Mahdi. Uda Mahdi pun sama beliau tidak dapat menyesuaikan nada bicaranya dan tidak melihat audience yang diajak bicara, mungkin beliau berpikir dengan menggunakan nada yang lantang membuat Juki dan kawan-kawannya bisa sadar dengan perilakunya. Dalam konflik ini dapat kita lihat bahwa di dalam berkomunikasi kita harus melihat latar belakang audience yang kita ajak bicara, agar kita dapat menyesuaikan tutur kata serta gaya bahasa yang nantinya akan digunakan dalam berkomunikasi, hal ini dilakukan bukan tanpa sebab tetapi juga untuk meminimalisir terjadinya miskomunikasi supaya konflik yang dialami oleh Uda Mahdi dan Juki tidak dapat terulang kembali. DAFTAR PUSTAKA
  • 12. Puspitasari, R. (2017). Manusia sebagai Makhluk Sosial. Modul syekhnurjati pertemuan 6. Sigiro, E. (2015). Pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia. Kompasiana. Helmi, K, A. (2014). Antropologi dalam Ilmu Komunikasi. Blog Mhasiswa UNG. Candrawadhani, S. (2022). Apa itu miskomunikasi? Ini penyebab, dampak, dan cara mengatasinya. Blog Kitalulus. Rosaliza, M. (2015). Wawancara sebuah interaksi komunikasi dalam penilitian kualitatif. Media.neliti. Syafnidawaty. (2020). Observasi. Raharja. Ana, S, H. (2021). Pengertian dan metode Resolusi Konflik Menurut ahli dan Contohnya. Tirto. Sri, N, R. (2010). Perspektif Antropologi dan Teori komunikasi: penulusuran Teori-teori Komunikasi dari Disiplin Antropologi. Neliti. Susanto, H. (2015). Fonetik dan Fonemik. Wordpress.