Makalah ini membahas hubungan antara bahasa dan pikiran manusia, terutama proses pemerolehan bahasa dan bagaimana bahasa dan pikiran saling mempengaruhi. Teori-teori yang dibahas meliputi pandangan Whorf bahwa bahasa mempengaruhi pikiran, pandangan Piaget bahwa pikiran mempengaruhi bahasa, dan pandangan Vygotsky bahwa bahasa dan pikiran saling mempengaruhi. Makalah ini menyimpul
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
HUBUNGAN BAHASA DAN PIKIRAN
1. GROUP 8
HUBUNGAN BAHASA DAN PIKIRAN
Presented by:
1. Sulaeman
2. Heni Wahyu Arini
3. Rati Nur Auliya
2. LATAR BELAKANG MASALAH
Bahasa dan berpikir adalah satu kesatuan yang
sangat berhubungan, namun ada beberapa pakar yang
berbeda pendapat tentang masalah ini yaitu bagaimana
bahasa dan pikirian terlahir, apakah keduanya hadir secara
bersamaan.
Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas
mengenai hubungan bahasa dan pikiran manusia dilihat dari
bagaimana manusia memperoleh bahasa tersebut.
4. KAJIAN TEORI
Dalam KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia)
hubungan adalah
sesuatu yang terjadi
apabila dua orang atau
hal dalm keadaan saling
mempengaruhi dan
bergantung antara satu
dengan yang lainnya.
Tams Jaya Kusuma
(2001:25) hubungan
adalah kesinambungan
interaksi antara dua hal
atau lebih yang
memudahkan proses
pengenalan satu akan
yang lain. Hubungan
terjadi dalam setiap
proses kehidupan
manusia.
Kata kunci: hubungan, bahasa, pikiran
5. DEFINISI BAHASA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa artinya sistem
lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri.
Finegan (2008: 6),
Language is often viewed
as a vehicle of thought, a
system of expression that
mediates the transfer of
thought from one person
to another.
Kreidler (2002: 20)
A language is a complex
system of symbols, or
signs, that are shared by
members of a community.
6. DEFINISI PIKIRAN
Pikiran = pikir
akal budi atau
ingatan
(KBBI)
Pikiran adalah gagasan dan proses
mental. Berpikir memungkinkan
seseorang untuk merepresentasikan
sesuatu sesuai dengan tujuan,
rencana, dan keinginan.
Corballis, Michael
8. • Pemerolehan Bahasa merupakan proses
pemerolehan bahasa yang berlangsung di bawah
sadar (di bawah ambang kesadaran)
• Pembelajaran Bahasa merupakan proses
penguasaan bahasa melalui situasi dan kondisi yang
sudah disengaja keberadaannya.
9. Proses Pemerolehan Bahasa Pertama
• Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah
proses yang berlangsung di dalam otak kanak-kanak
ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau
bahasa ibunya.
Proses Pemerolehan Bahasa Kedua
• Bahasa kedua adalah jenis bahasa yang bukan
bahasa ibu (bahasa utama) bagi penutur, akan tetapi
sering dipergunakan di lingkungan sekitar dari penutur
sebagai media komunikasi lanjutan.
12. Bahasa mempengaruhi pikiran
Tokoh yang mendukung hubungan ini adalah Benjamin
Lee Whorf ( 1897-1941) dan gurunya Edward Sapir
(1884-1939). Whorf menyatakan bahwa bahasa
menentukan pikiran seseorang sampai kadang-kadang
bisa membahayakan dirinya sendiri.
13.
14. Pikiran mempengaruhi bahasa
Tokoh psikologi kognitif Jean Piaget menyatakan bahwa ada
keterkaitan antara pikiran dan bahasa. Bahasa adalah
representasi dari pikiran. Melalui observasi yang dilakuakan
oleh Piaget terhadap perkembangan aspek kognitif anak akan
mempengaruhi bahasa yang digunakannya. Semakin tinggi
aspek tersebut maka semakin tinggi bahasa yang
digunakannya.
15.
16. Bahasa dan Pikiran saling
mempengaruhi
Hubungan timbal balik antara bahasa dan pikiran
dikemukakan oleh Benyamin Vygotsky. Ia mengatakan
bahwa bahasa dan pikiran pada tahap permulaan
berkembang secara terpisah dan tidak saling
mempengaruhi. Jadi, mula-mula pikiran berkembang
tanpa bahasa, dan bahasa mula-mula berkembang tanpa
pikiran. Lalu pada tahap berikutnya, keduanya bertemu
dan saling bekerja sama, serta saling mempengaruhi.
19. SARAN
• Kita harus mampu menggunakan pikiran dalam berbahasa
secara mksimal, karena sesungguhnya intelektual
seseorang dapat dilihat dari kemampuannya dalam
berbahasa.
• kita harus mampu berpikir secara logis dan sistematis agar
tercipta komunikasi yang tepat dan tidak salah interpretasi.
• kita harus memiliki pemahaman mengenai konsep berpikir
dan berbahasa dalam kehidupan kita sehari-hari agar
dapat menjadi manusia yang berpikir, berbahasa, dan
berbudaya.