SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Penatalaksanaan Hipertensi Krisis
RIA BANDIARA
Divisi Ginjal Hipertensi
Departemen / KSM Penyakit Dalam FK Universitas Padjadjaran
RSUP Hasan Sadikin Bandung
Pendahuluan
Prevalensi hipertensi :
48% pada pria dan 43% pada wanita
Sekitar 1-2% dari subyek dengan hipertensi
kronis mengalami peningkatan tekanan darah
(TD) akut
50% pasien yang datang ke unit gawat darurat
dengan hipertensi krisis tidak mendapat
penanganan yang optimal
Hipertensi krisis
Definisi
Mako K. Journal of Cardiovascular Emergencies 2018;4(2):73-83
Hipertensi Krisis
Peningkatan mendadak tekanan darah sistolik (TDS) lebih dari 180 mmHg
dan / atau peningkatan tekanan darah diastolik (TDD) lebih dari 120
mmHg.
Berdasarkan adanya kerusakan target organ yang akut (sedang
berlangsung), hipertensi krisis dapat dibagi menjadi :
Hipertensi Emergensi Hipertensi Urgensi
1 2
Definisi
Mako K. Journal of Cardiovascular Emergencies 2018;4(2):73-83
Hipertensi Emergensi Hipertensi Urgensi
1 2
• Kenaikan TD yang kritis (lebih
dari 180/120 mmHg) dengan
disertai kerusakan target
organ yang sedang
berlangsung , progresif, atau
dapat terjadi perburukan.
• Organ target (hypertension
mediated organ
damage/HMOD meliputi:
retina, otak, jantung, arteri
besar, atau ginjal
• Peningkatan TD yang tinggi
pada pasien hipertensi kronis
tanpa disertai HMOD akut
Prevalensi Hipertensi Emergensi dan Hipertensi Urgensi yang Datang ke Unit Gawat
Darurat
Pinna G. Plos One , doi:10.1371/journal.pone.0093542.t002
Prevalensi Pasien Hipertensi Emergensi dan Hipertensi Urgensi Berdasarkan Gender
Piyanuttapull and Angsanakul. J Hypertens Manag 2016, 2:010
HIPERTENSI EMERGENSI
Mako K. Journal of Cardiovascular Emergencies 2018;4(2):73-83
Hipertensi Emergensi
Sering kali
mengancam jiwa
Memerlukan penanganan segera dan seksama
• Tingkat kematian dalam 1 tahun lebih dari 79%
• Median periode survival: 10,4 bulan bila hipertensi
emergensi ini tidak ditangani dengan baik
Subjek dengan hipertensi kronis secara signifikan
dapat mentolerir nilai TD yang jauh lebih tinggi
daripada mereka yang sebelumnya memiliki nilai TD
normal.
Untuk menurunkan
tekanan darah
memerlukan obat
intravena.
Presentasi Klinik Spesifik pada Hipertensi Emergensi
• Hipertensi maligna (malignant hypertension):
• ISH 2020 :
Peningkatan tekanan darah yang berat (pada
umumnya >200/120 mmHg) yang disertai
dengan retinopati bilateral (perdarahan, cotton
wool spots, papilledema)
• InaSH 2019 :
Hipertensi berat (umumnya derajat 3) dengan
perubahan gambaran funduskopi (perdarahan
retinadan atau papiledema), mikroangiopati
dan koagulasi intravascular diseminasi serta
ensefalopati (terjadi pada sekitar 15% kasus),
gagal jantung akut, penurunan fungsi ginjal
akut.
• Gambaran dapat berupa nekrosis fibrinoid
arteri kecil di ginjal, retina dan otak.
• Makna maligna merefleksikan prognosis buruk
apabila tidak ditangani dengan baik.
ISH guideline 2020. Hypertension. 2020;75:1334-1357
• Hypertensive thrombotic microangiopathy:
Peningkatan tekanan darah yang berat disertai
dengan hemolisis dan trombositopenia dengan
tidak adanya sebab lain dan terjadi perbaikan klinis
dengan terapi penurunan tekanan darah.
• Hipertensi ensefalopati :
Peningkatan tekanan darah yang disertai dengan
kondisi letargis, kejang, kebutaan kortikal, dan
koma, yang tidak dapat dijelaskan oleh kondisi
lainnya.
• Presentasi lain hipertensi emergensi terdiri atas
peningkatan tekanan darah yang berat disertai
perdarahan serebri, stroke akut, sindrom koroner
akut, edema paru kardiogenik, diseksi/aneurisma
aorta, dan preeklamsia berat dan eklamsia.
Distribusi Pasien Hipertensi Emergensi Berdasarkan Keterlibatan Organ
Martin. Hypertension Research (2011) 34, 367–371
Patofisiologi Hipertensi Emergensi
Varounis C. Frountiers in Cardiovascular Medicine 2017;vol 3
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pendekatan Klinik
Anamnesis
GEJALA HIPERTENSI EMERGENSI
• Riwayat hipertensi
• Onset dan durasi gejala
• Penyebab potensial (ketidakpatuhan
konsumsi obat hipertensi, perubahan
gaya hidup, penggunaan obat-obatan
yang mungkin dapat meningkatkan
tekanan darah [OAINS, steroid,
imunosupresan, simpatomimetik,
kokain, atau terapi antiangiogenik]).
RIWAYAT MEDIS
Grech AK. BJMP 2015;8(3):823
• Pemeriksaan fisik harus dilakukan dengan cepat untuk mengenali tanda-
tanda yang terkait dengan cedera target organ :
• Pengukuran TD harus dilakukan pada kedua lengan, dengan manset
berukuran tepat
• Penilaian denyut nadi pada semua tungkai
• Auskultasi paru-paru (adanya ronkhi untuk edema paru)
• Pemeriksaan jantung (murmur, irama gallop)
• Arteri renalis (bruit)
• Pemeriksaan neurologis
• Pemeriksaan mata (fundoskopik)
ISH guideline 2020. Hypertension. 2020;75:1334-1357
Pemeriksaan Fisik
• Hemoglobin dan hitung trombosit
• Kreatinin, elektrolit (natrium, kalium
• Urinalisis lengkap (protein dan endapan urine)
• Elektrokardiogram 12 sandapan
• Funduskopi
ISH guideline 2020. Hypertension. 2020;75:1334-1357
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019 INA SH
Pemeriksaan Penunjang yang Diperlukan
untuk Hipertensi Emergensi (Esensial)
• Troponin, CK-MB atau NT-proBNP (bila ada kecurigaan masalah jantung,
misalnya nyeri dada akut atau gagal jantung akut)
• Foto toraks (bila ada tanda bendungan di paru)
• Ekokardiografi (bila ada kecurigaan diseksi aorta, gagal jantung atau
iskemi miokard)
• CT angiografi toraks dan/atau abdomen bila ada kecurigaan diseksi aorta
akut)
• CT atau MRI otak (bila ada kecurigaan masalah system saraf)
• USG ginjal (bila ada kecurigaan gangguan ginjal atau stenosis arteri
renalis)
• Penapisan obat dalam urin (bila ada kecurigaan penggunaan
metamfetamin atau kokain) ISH guideline 2020. Hypertension. 2020;75:1334-1357
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019 INA SH
Pemeriksaan Penunjang Spesifik
Berdasarkan Indikasi (Optimal)
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI EMERGENSI
Tujuan keseluruhan pasien
dengan hipertensi
emergensi adalah
penurunan tekanan darah
terkendali sampai batas
aman dan mencegah
komplikasi selanjutnya.
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019 INA SH
Penatalaksanaan Hipertensi Emergensi
Konfirmasi organ target terdampak, tentukan penatalaksanaan
spesifik selain penurunan tekanan darah
Tentukan kecepatan dan besaran penurunan tekanan darah
yang aman
Tentukan obat antihipertensi yang diperlukan
Obat intravena dengan waktu paruh pendek merupakan
pilihan ideal untuk titrasi tekanan darah secara hati-hati,
dilakukan di fasilitas kesehatan yang mampu melakukan
pemantauan hemodinamik kontinyu
Treatment Goal Decision-algorithm in Hypertensive Crisis
Acute elevations in BP
(Hypertensive Crisis)
General Hypertensive
Emergency
Exception to General
Treatment Goal?
Aortic
Dissection
Preeclampsia
& Eclampsia
Hypertensive Emergency
Signs of End-organ Dysfunction?
Hypertensive Urgency
No
No
Yes
Stroke
Physical exam
Laboratory tests
Diagnostic exams
Scott. CCSAP 2018 Book 1 • Medical Issues in the ICU
Target Penurunan Tekanan Darah pada Hipertensi Emergensi
Goal Timea BP Target
First hour Reduce MAP by 25% (while maintaining goal DBP ≥ 100 mm Hg)
Hours 2–6 SBP 160 mm Hg and/or DBP 100–110 mm Hg
Hours 6–24 Maintain goal for hours 2–6 during first 24 hr
24–48 hr
Outpatient BP goals according to the 2017 Guidelines for Management of
High Blood Pressure in Adults
aSee exceptions to these goals for conditions that qualify.
BP = blood pressure
Mancia G. European Heart Journal (2018) 00,1–9
Exception to General Treatment Goal
Scott. CCSAP 2018 Book 1 • Medical Issues in the ICU
Tata Laksana Hipertensi Emergensi Berdasarkan HMOD
ISH guideline 2020. Hypertension. 2020;75:1334-1357
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019 INA SH
Obat-obat Hipertensi Emergensi yang
Tersedia di Indonesia
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019 INA SH
Pemilihan obat-obat anti hipertensi
berdasarkan presentasi klinik
Presentasi Klinis Waktu dan Target Penurunan TD Penatalaksanaan Lini
Pertama
Alternatif
Hipertensi maligna dengan atau
tanpa gagal ginjal akut
Beberapa jam menurunkan MAP sebesar
20-25%
Nicardipin Nitrogliserin
Klonidin
Hipertensi ensefalopati Segera turunkan MAP sebesar 20-25% Nicardipin Diltiazem
Kejadian koroner akut Segera turunkanTD sistolik sampai <140
mmHg
Nitrogliserin
Edema paru kardiogenik akut Segera turunkanTD sistolik sampai <140
mmHg
Nitrogliserin (dengan loop
diuretik)
Diseksi aorta akut Segera turunkanTD sistolik hingga <120
mmHg DAN denyut nadi hingga <60
kali/menit
Nitrogliserin atau Nicardipin
atau Diltiazem
Eclampsia dan pre-eclampsia
berat/ HELLP
Segera turunkanTD sistolik hingga <160
mmHg DANTD diastolik < 105 mmHg
Labetalol, Nicardipin dan
Magnesium sulfat
Pertimbangkan
persalinan
dipercepat
• Pasien yang mengalami hipertensi emergensi mengalami peningkatan risiko
penyakit kardiovaskular dan ginjal
• Investigasi dan potensi penyebab yang mendasari dan penilaian HMOD akan
mencegah hipertensi emergensi dengan manifestasi rekuren
• Penyesuaian dan simplifikasi antihipertensi dengan modifikasi gaya hidup akan
membantu peningkatan kepatuhan dan pengendalian tekanan darah jangka
Panjang
• Pemantauan regular dan sering, misalnya setiap bulan sangat disarankan sampai
target tekanan darah dan regresi HMOD tercapai
ISH guideline 2020. Hypertension. 2020;75:1334-1357
Follow Up
HIPERTENSI URGENSI
Mako K. Journal of Cardiovascular Emergencies 2018;4(2):73-83
Hipertensi Urgensi
Peningkatan TD yang tinggi
pada pasien hipertensi
kronis tanpa disertai adanya
kerusakan target organ yang
sedang berlangsung (tanpa
HMOD akut)
• Tidak patuh terhadap
rejimen anti-hipertensi
yang ditentukan
• Tidak menunjukkan
tanda-tanda klinis atau
laboratorium dari cedera
target organ akut
Pasien tidak memerlukan
perawatan di rumah sakit
Harus ditindaklanjuti di
rawat jalan
Definisi Penyebab Tindak Lanjut
Symptoms
Hypertensive
crises
(n=1546)
Hypertensive
emergencies
(n=391)
Hypertensive
urgencies
(n=1155)
Cardiological symptoms (shortness
of breath/chest
pain/arrhythmias/syncope)
437 (28.3%) 109 (28.1%) 328 (28.4%)
Focal neurologic deficit 249 (16.1%) 88 (22.6%) 161 (13.9%)
Non-specific symptoms (headache
without neurological
deficit/dizziness/epistaxis/vomits/p
alpitations, etc.)
860 (55.6%) 192 (49.3%) 666 (57.7%)
Pinna G. Plos One , doi:10.1371/journal.pone.0093542.t002
Gejala Pasien Hipertensi Urgensi yang Datang ke Unit Gawat Darurat
• Meskipun pengobatan antihipertensi harus dimulai dalam beberapa jam setelah diagnosis
hipertensi urgensi, tekanan darah diturunkan secara lambat menjadi sekitar 160/100 mmHg
selama 24-48 jam setelahnya
• Pada pasien dengan hipertensi urgensi, tekanan darah dapat dikontrol menggunakan obat
oral
• Pemberian sublingual nifedipin atau bolus i.v. injeksi calciun channel blocker (CCB),
nikardipin, harus dihindari, karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang
berlebihan dan refleks takikardi
• Pemberian CCB dengan onset kerja yang relatif cepat, angiotensin converting enzyme
inhibitor (ACEi), penghambat reseptor angiotensin II (ARB), beta blocker harus diberikan
Mako K. Journal of Cardiovascular Emergencies 2018;4(2):73-83
Tata Laksana Hipertensi Urgensi
Meningkatkan Kepatuhan Terapi Hipertensi
ISH guideline 2020. Hypertension. 2020;75:1334-1357
1.Mengurangi polifarmasi, penggunaan pil kombinasi mungkin lebih disarankan
1.Dosis sekali sehari lebih disarankan dibanding beberapa kali dalam sehari
1.Sesuaikan kepatuhan dengan kebiasaan sehari-hari pasien
1.Berikan feedback pada pasien mengenai kepatuhan
1.Pemantauan tekanan darah di rumah (home blood pressure monitoring/HBPM)
1.Konseling untuk meningkatkan kepatuhan
1.Disarankan memakai Pencatatan atau pengingat (alarm) minum obat
1
2
3
4
5
6
7
• Langkah pertama dalam menilai pasien hipertensi krisis adalah menentukan ada tidaknya kerusakan
organ target (HMOD)
• Penilaian kerusakan organ target berasal dari keluhan utama (anamnesis) pasien, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium rutin dan terarah, dan pemeriksaan diagnostik.
• Setelah pasien dipastikan dalam keadaan hipertensi emergensi, mereka harus diskrining untuk
pengecualian (mis., Stroke, hipertensi akut terkait kehamilan, dan diseksi aorta)
• Pada hipertensi emergensi (tanpa pengecualian), tujuan pengobatan dalam 60 menit pertama
adalah mengurangi MAP sebesar 25%.
• Pemilihan obat yang digunakan adalah yang dapat menurunkan tekanan darah dengan cepat tetapi
“aman”, mengoptimalkan variabilitas tekanan darah dengan obat-obatan yang dapat dititrasi serta
dapat menghindari komplikasi efek samping obat tersebut
Kesimpulan
PENATALAKSANAN HIPERTENSI

More Related Content

What's hot

Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Surya Amal
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxAditAditya19
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHKharima SD
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo BullosaPhil Adit R
 
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inashSlide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inashpuspitasari_whardani
 
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusAris Rahmanda
 
Algoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSAlgoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSTabita P S, M.D
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malariahersu12345
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)Adam Muhammad
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabilfikri asyura
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikuspeternugraha
 

What's hot (20)

Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
 
Aki
AkiAki
Aki
 
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inashSlide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
 
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
 
Algoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSAlgoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLS
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
 
Krisis hipertensi
Krisis hipertensiKrisis hipertensi
Krisis hipertensi
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
Sepsis
SepsisSepsis
Sepsis
 

Similar to PENATALAKSANAN HIPERTENSI

Astma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fixAstma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fixRadi Hadrian
 
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akutAn Ita
 
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.pptadindaknt
 
Jantung Sehat.pptx
Jantung Sehat.pptxJantung Sehat.pptx
Jantung Sehat.pptxrezaaulia27
 
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKEKRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKEAsyifa Adawiyah
 
Laporan Kasus Stroke Infark.pptx
Laporan Kasus Stroke Infark.pptxLaporan Kasus Stroke Infark.pptx
Laporan Kasus Stroke Infark.pptxDenaneerRahmadatu2
 
Acei sebagai reno protektor
Acei sebagai reno protektorAcei sebagai reno protektor
Acei sebagai reno protektorMulkan Fadhli
 
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptxhipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptxRosuli Ahmad
 
PPT KASUS PJK.pptx
PPT KASUS PJK.pptxPPT KASUS PJK.pptx
PPT KASUS PJK.pptxAdelReine1
 
Lp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanLp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanNovita Novita
 
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptxGAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptxLisaSofitriana
 
Hipertensi Sistemik (1).pptx
Hipertensi Sistemik (1).pptxHipertensi Sistemik (1).pptx
Hipertensi Sistemik (1).pptxMutiaAgustria
 
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptxCBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptxantoniuswawan2
 
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptx
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptxREFARAT HIPERTENSI REZA.pptx
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptxSuciMayvera1
 

Similar to PENATALAKSANAN HIPERTENSI (20)

Astma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fixAstma portofolio radi fix
Astma portofolio radi fix
 
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut
119076398 tatalaksana-hipertensi-pada-stroke-akut
 
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
 
I. teori hipertensi
I. teori hipertensiI. teori hipertensi
I. teori hipertensi
 
ACS.ppt
ACS.pptACS.ppt
ACS.ppt
 
Kuliah ACS.ppt
Kuliah ACS.pptKuliah ACS.ppt
Kuliah ACS.ppt
 
stroke.pptx
stroke.pptxstroke.pptx
stroke.pptx
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
 
Jantung Sehat.pptx
Jantung Sehat.pptxJantung Sehat.pptx
Jantung Sehat.pptx
 
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKEKRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
 
Laporan Kasus Stroke Infark.pptx
Laporan Kasus Stroke Infark.pptxLaporan Kasus Stroke Infark.pptx
Laporan Kasus Stroke Infark.pptx
 
Acei sebagai reno protektor
Acei sebagai reno protektorAcei sebagai reno protektor
Acei sebagai reno protektor
 
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptxhipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
 
PPT KASUS PJK.pptx
PPT KASUS PJK.pptxPPT KASUS PJK.pptx
PPT KASUS PJK.pptx
 
Lp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilanLp hipertensi pada kehamilan
Lp hipertensi pada kehamilan
 
PJK.pptx
PJK.pptxPJK.pptx
PJK.pptx
 
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptxGAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
 
Hipertensi Sistemik (1).pptx
Hipertensi Sistemik (1).pptxHipertensi Sistemik (1).pptx
Hipertensi Sistemik (1).pptx
 
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptxCBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
 
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptx
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptxREFARAT HIPERTENSI REZA.pptx
REFARAT HIPERTENSI REZA.pptx
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 

Recently uploaded (18)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 

PENATALAKSANAN HIPERTENSI

  • 1. Penatalaksanaan Hipertensi Krisis RIA BANDIARA Divisi Ginjal Hipertensi Departemen / KSM Penyakit Dalam FK Universitas Padjadjaran RSUP Hasan Sadikin Bandung
  • 2. Pendahuluan Prevalensi hipertensi : 48% pada pria dan 43% pada wanita Sekitar 1-2% dari subyek dengan hipertensi kronis mengalami peningkatan tekanan darah (TD) akut 50% pasien yang datang ke unit gawat darurat dengan hipertensi krisis tidak mendapat penanganan yang optimal Hipertensi krisis
  • 3. Definisi Mako K. Journal of Cardiovascular Emergencies 2018;4(2):73-83 Hipertensi Krisis Peningkatan mendadak tekanan darah sistolik (TDS) lebih dari 180 mmHg dan / atau peningkatan tekanan darah diastolik (TDD) lebih dari 120 mmHg. Berdasarkan adanya kerusakan target organ yang akut (sedang berlangsung), hipertensi krisis dapat dibagi menjadi : Hipertensi Emergensi Hipertensi Urgensi 1 2
  • 4. Definisi Mako K. Journal of Cardiovascular Emergencies 2018;4(2):73-83 Hipertensi Emergensi Hipertensi Urgensi 1 2 • Kenaikan TD yang kritis (lebih dari 180/120 mmHg) dengan disertai kerusakan target organ yang sedang berlangsung , progresif, atau dapat terjadi perburukan. • Organ target (hypertension mediated organ damage/HMOD meliputi: retina, otak, jantung, arteri besar, atau ginjal • Peningkatan TD yang tinggi pada pasien hipertensi kronis tanpa disertai HMOD akut
  • 5. Prevalensi Hipertensi Emergensi dan Hipertensi Urgensi yang Datang ke Unit Gawat Darurat Pinna G. Plos One , doi:10.1371/journal.pone.0093542.t002
  • 6. Prevalensi Pasien Hipertensi Emergensi dan Hipertensi Urgensi Berdasarkan Gender Piyanuttapull and Angsanakul. J Hypertens Manag 2016, 2:010
  • 8. Mako K. Journal of Cardiovascular Emergencies 2018;4(2):73-83 Hipertensi Emergensi Sering kali mengancam jiwa Memerlukan penanganan segera dan seksama • Tingkat kematian dalam 1 tahun lebih dari 79% • Median periode survival: 10,4 bulan bila hipertensi emergensi ini tidak ditangani dengan baik Subjek dengan hipertensi kronis secara signifikan dapat mentolerir nilai TD yang jauh lebih tinggi daripada mereka yang sebelumnya memiliki nilai TD normal. Untuk menurunkan tekanan darah memerlukan obat intravena.
  • 9. Presentasi Klinik Spesifik pada Hipertensi Emergensi • Hipertensi maligna (malignant hypertension): • ISH 2020 : Peningkatan tekanan darah yang berat (pada umumnya >200/120 mmHg) yang disertai dengan retinopati bilateral (perdarahan, cotton wool spots, papilledema) • InaSH 2019 : Hipertensi berat (umumnya derajat 3) dengan perubahan gambaran funduskopi (perdarahan retinadan atau papiledema), mikroangiopati dan koagulasi intravascular diseminasi serta ensefalopati (terjadi pada sekitar 15% kasus), gagal jantung akut, penurunan fungsi ginjal akut. • Gambaran dapat berupa nekrosis fibrinoid arteri kecil di ginjal, retina dan otak. • Makna maligna merefleksikan prognosis buruk apabila tidak ditangani dengan baik. ISH guideline 2020. Hypertension. 2020;75:1334-1357 • Hypertensive thrombotic microangiopathy: Peningkatan tekanan darah yang berat disertai dengan hemolisis dan trombositopenia dengan tidak adanya sebab lain dan terjadi perbaikan klinis dengan terapi penurunan tekanan darah. • Hipertensi ensefalopati : Peningkatan tekanan darah yang disertai dengan kondisi letargis, kejang, kebutaan kortikal, dan koma, yang tidak dapat dijelaskan oleh kondisi lainnya. • Presentasi lain hipertensi emergensi terdiri atas peningkatan tekanan darah yang berat disertai perdarahan serebri, stroke akut, sindrom koroner akut, edema paru kardiogenik, diseksi/aneurisma aorta, dan preeklamsia berat dan eklamsia.
  • 10. Distribusi Pasien Hipertensi Emergensi Berdasarkan Keterlibatan Organ Martin. Hypertension Research (2011) 34, 367–371
  • 11. Patofisiologi Hipertensi Emergensi Varounis C. Frountiers in Cardiovascular Medicine 2017;vol 3
  • 13. Anamnesis GEJALA HIPERTENSI EMERGENSI • Riwayat hipertensi • Onset dan durasi gejala • Penyebab potensial (ketidakpatuhan konsumsi obat hipertensi, perubahan gaya hidup, penggunaan obat-obatan yang mungkin dapat meningkatkan tekanan darah [OAINS, steroid, imunosupresan, simpatomimetik, kokain, atau terapi antiangiogenik]). RIWAYAT MEDIS Grech AK. BJMP 2015;8(3):823
  • 14. • Pemeriksaan fisik harus dilakukan dengan cepat untuk mengenali tanda- tanda yang terkait dengan cedera target organ : • Pengukuran TD harus dilakukan pada kedua lengan, dengan manset berukuran tepat • Penilaian denyut nadi pada semua tungkai • Auskultasi paru-paru (adanya ronkhi untuk edema paru) • Pemeriksaan jantung (murmur, irama gallop) • Arteri renalis (bruit) • Pemeriksaan neurologis • Pemeriksaan mata (fundoskopik) ISH guideline 2020. Hypertension. 2020;75:1334-1357 Pemeriksaan Fisik
  • 15. • Hemoglobin dan hitung trombosit • Kreatinin, elektrolit (natrium, kalium • Urinalisis lengkap (protein dan endapan urine) • Elektrokardiogram 12 sandapan • Funduskopi ISH guideline 2020. Hypertension. 2020;75:1334-1357 Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019 INA SH Pemeriksaan Penunjang yang Diperlukan untuk Hipertensi Emergensi (Esensial)
  • 16. • Troponin, CK-MB atau NT-proBNP (bila ada kecurigaan masalah jantung, misalnya nyeri dada akut atau gagal jantung akut) • Foto toraks (bila ada tanda bendungan di paru) • Ekokardiografi (bila ada kecurigaan diseksi aorta, gagal jantung atau iskemi miokard) • CT angiografi toraks dan/atau abdomen bila ada kecurigaan diseksi aorta akut) • CT atau MRI otak (bila ada kecurigaan masalah system saraf) • USG ginjal (bila ada kecurigaan gangguan ginjal atau stenosis arteri renalis) • Penapisan obat dalam urin (bila ada kecurigaan penggunaan metamfetamin atau kokain) ISH guideline 2020. Hypertension. 2020;75:1334-1357 Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019 INA SH Pemeriksaan Penunjang Spesifik Berdasarkan Indikasi (Optimal)
  • 18. Tujuan keseluruhan pasien dengan hipertensi emergensi adalah penurunan tekanan darah terkendali sampai batas aman dan mencegah komplikasi selanjutnya. Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019 INA SH Penatalaksanaan Hipertensi Emergensi Konfirmasi organ target terdampak, tentukan penatalaksanaan spesifik selain penurunan tekanan darah Tentukan kecepatan dan besaran penurunan tekanan darah yang aman Tentukan obat antihipertensi yang diperlukan Obat intravena dengan waktu paruh pendek merupakan pilihan ideal untuk titrasi tekanan darah secara hati-hati, dilakukan di fasilitas kesehatan yang mampu melakukan pemantauan hemodinamik kontinyu
  • 19. Treatment Goal Decision-algorithm in Hypertensive Crisis Acute elevations in BP (Hypertensive Crisis) General Hypertensive Emergency Exception to General Treatment Goal? Aortic Dissection Preeclampsia & Eclampsia Hypertensive Emergency Signs of End-organ Dysfunction? Hypertensive Urgency No No Yes Stroke Physical exam Laboratory tests Diagnostic exams Scott. CCSAP 2018 Book 1 • Medical Issues in the ICU
  • 20. Target Penurunan Tekanan Darah pada Hipertensi Emergensi Goal Timea BP Target First hour Reduce MAP by 25% (while maintaining goal DBP ≥ 100 mm Hg) Hours 2–6 SBP 160 mm Hg and/or DBP 100–110 mm Hg Hours 6–24 Maintain goal for hours 2–6 during first 24 hr 24–48 hr Outpatient BP goals according to the 2017 Guidelines for Management of High Blood Pressure in Adults aSee exceptions to these goals for conditions that qualify. BP = blood pressure Mancia G. European Heart Journal (2018) 00,1–9
  • 21. Exception to General Treatment Goal Scott. CCSAP 2018 Book 1 • Medical Issues in the ICU
  • 22. Tata Laksana Hipertensi Emergensi Berdasarkan HMOD ISH guideline 2020. Hypertension. 2020;75:1334-1357
  • 23. Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019 INA SH Obat-obat Hipertensi Emergensi yang Tersedia di Indonesia
  • 24. Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019 INA SH Pemilihan obat-obat anti hipertensi berdasarkan presentasi klinik Presentasi Klinis Waktu dan Target Penurunan TD Penatalaksanaan Lini Pertama Alternatif Hipertensi maligna dengan atau tanpa gagal ginjal akut Beberapa jam menurunkan MAP sebesar 20-25% Nicardipin Nitrogliserin Klonidin Hipertensi ensefalopati Segera turunkan MAP sebesar 20-25% Nicardipin Diltiazem Kejadian koroner akut Segera turunkanTD sistolik sampai <140 mmHg Nitrogliserin Edema paru kardiogenik akut Segera turunkanTD sistolik sampai <140 mmHg Nitrogliserin (dengan loop diuretik) Diseksi aorta akut Segera turunkanTD sistolik hingga <120 mmHg DAN denyut nadi hingga <60 kali/menit Nitrogliserin atau Nicardipin atau Diltiazem Eclampsia dan pre-eclampsia berat/ HELLP Segera turunkanTD sistolik hingga <160 mmHg DANTD diastolik < 105 mmHg Labetalol, Nicardipin dan Magnesium sulfat Pertimbangkan persalinan dipercepat
  • 25. • Pasien yang mengalami hipertensi emergensi mengalami peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan ginjal • Investigasi dan potensi penyebab yang mendasari dan penilaian HMOD akan mencegah hipertensi emergensi dengan manifestasi rekuren • Penyesuaian dan simplifikasi antihipertensi dengan modifikasi gaya hidup akan membantu peningkatan kepatuhan dan pengendalian tekanan darah jangka Panjang • Pemantauan regular dan sering, misalnya setiap bulan sangat disarankan sampai target tekanan darah dan regresi HMOD tercapai ISH guideline 2020. Hypertension. 2020;75:1334-1357 Follow Up
  • 27. Mako K. Journal of Cardiovascular Emergencies 2018;4(2):73-83 Hipertensi Urgensi Peningkatan TD yang tinggi pada pasien hipertensi kronis tanpa disertai adanya kerusakan target organ yang sedang berlangsung (tanpa HMOD akut) • Tidak patuh terhadap rejimen anti-hipertensi yang ditentukan • Tidak menunjukkan tanda-tanda klinis atau laboratorium dari cedera target organ akut Pasien tidak memerlukan perawatan di rumah sakit Harus ditindaklanjuti di rawat jalan Definisi Penyebab Tindak Lanjut
  • 28. Symptoms Hypertensive crises (n=1546) Hypertensive emergencies (n=391) Hypertensive urgencies (n=1155) Cardiological symptoms (shortness of breath/chest pain/arrhythmias/syncope) 437 (28.3%) 109 (28.1%) 328 (28.4%) Focal neurologic deficit 249 (16.1%) 88 (22.6%) 161 (13.9%) Non-specific symptoms (headache without neurological deficit/dizziness/epistaxis/vomits/p alpitations, etc.) 860 (55.6%) 192 (49.3%) 666 (57.7%) Pinna G. Plos One , doi:10.1371/journal.pone.0093542.t002 Gejala Pasien Hipertensi Urgensi yang Datang ke Unit Gawat Darurat
  • 29. • Meskipun pengobatan antihipertensi harus dimulai dalam beberapa jam setelah diagnosis hipertensi urgensi, tekanan darah diturunkan secara lambat menjadi sekitar 160/100 mmHg selama 24-48 jam setelahnya • Pada pasien dengan hipertensi urgensi, tekanan darah dapat dikontrol menggunakan obat oral • Pemberian sublingual nifedipin atau bolus i.v. injeksi calciun channel blocker (CCB), nikardipin, harus dihindari, karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang berlebihan dan refleks takikardi • Pemberian CCB dengan onset kerja yang relatif cepat, angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEi), penghambat reseptor angiotensin II (ARB), beta blocker harus diberikan Mako K. Journal of Cardiovascular Emergencies 2018;4(2):73-83 Tata Laksana Hipertensi Urgensi
  • 30. Meningkatkan Kepatuhan Terapi Hipertensi ISH guideline 2020. Hypertension. 2020;75:1334-1357 1.Mengurangi polifarmasi, penggunaan pil kombinasi mungkin lebih disarankan 1.Dosis sekali sehari lebih disarankan dibanding beberapa kali dalam sehari 1.Sesuaikan kepatuhan dengan kebiasaan sehari-hari pasien 1.Berikan feedback pada pasien mengenai kepatuhan 1.Pemantauan tekanan darah di rumah (home blood pressure monitoring/HBPM) 1.Konseling untuk meningkatkan kepatuhan 1.Disarankan memakai Pencatatan atau pengingat (alarm) minum obat 1 2 3 4 5 6 7
  • 31. • Langkah pertama dalam menilai pasien hipertensi krisis adalah menentukan ada tidaknya kerusakan organ target (HMOD) • Penilaian kerusakan organ target berasal dari keluhan utama (anamnesis) pasien, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium rutin dan terarah, dan pemeriksaan diagnostik. • Setelah pasien dipastikan dalam keadaan hipertensi emergensi, mereka harus diskrining untuk pengecualian (mis., Stroke, hipertensi akut terkait kehamilan, dan diseksi aorta) • Pada hipertensi emergensi (tanpa pengecualian), tujuan pengobatan dalam 60 menit pertama adalah mengurangi MAP sebesar 25%. • Pemilihan obat yang digunakan adalah yang dapat menurunkan tekanan darah dengan cepat tetapi “aman”, mengoptimalkan variabilitas tekanan darah dengan obat-obatan yang dapat dititrasi serta dapat menghindari komplikasi efek samping obat tersebut Kesimpulan

Editor's Notes

  1. Sebagai salah satu faktor yang berkontribusi dalam hipertensi emergensi, ketidakpatuhan terapi hipertensi perlu diatasi. Beberapa langkah direkomendasikan 2020 ISH Guideline untuk meningkatkan kepatuhan. Perlu dilakukan evaluasi kepatuhan terapi antihipertensif pada setiap kontrol, sebelum meningkatkan dosis antihipertensi.