SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
BAPTIS KALVARI
----------------------------------------------------------
TUGAS MAKALAH PL3
(SURVEY PERJANJIAN LAMA)
Pengertian prinsip pendidkan anak menurut Amsal 1 – 7
Di berikan kepada
Dr. Harry Sudarma
Di buat oleh
Harius N Yaas
Nim : S1. Teo. 16. 041
Jakarta 2017
KATA PENGANTAR
Segalah hormat puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa didalam
Yesus Kristus dengan membuat dan selesainya makalah yang berjudul "Prinsip pendidikan Anak
Menurut Amsal 1-7". Atas dukungan moral dan materi yang di berikan dalam penyusunan makalah
ini, maka saya sangat mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Saudari Ivon Rahmani selaku bimbingan belajar menjadi pemberi arahan motifasi, yang
memberikan bimbingan, saran, dan ide.
2. Kakak Pieter M selaku mentor I, yang memberikan dorongan, semangat masukan kepada
saya.
3. Kakak Sukandi selaku mentor II, yang banyak memberikan materi pendukung, masukan,
bimbingan kepada saya.
4. Kakak Gian selaku sahabat yang menambah semangat dalam membuat Tugas makalah
kepada saya.
Sebab itu menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat di butuhkan untuk penyempurnaan makalah ini
dalam Tugas Survey perjanjian lama PL3.
Jakarta, november 2017
Harius Nathaniel Yaas
Daftar isi
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................
PRAKARTA...................................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. lantar belakang masalah..........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
BAB III LANDASAN TEORI
1. Pengertian Guru............................................................................................................................
2. Peran guru....................................................................................................................................
3. Landasan Teologis.......................................................................................................................
BAB IV METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Penelitian...........................................................................................
2. Sumber Data..........................................................................................................
3. Teknik Pencarian Data.................................................................................................
4. Teknik Analisis Data...............................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN..................................................................................................
B. SARAN …...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. lantar belakang masalah.
Ketika saya merenungkan dan memperbandingkan pola pendidikan yang saya terima dulu
dengan pola yang ada sekarang, saya merasa jiwa dan seni ajar mengajar sudah mengalami
perbedaan dan pergeseran nilai.
Sebuah peribahasa Latin yang berbunyi “Non scholae sed vitae discimus” dapat
diterjemahkan sebagai kita belajar bukan untuk nilai sekolah, namun demi nilai kehidupan. Artinya
di sini adalah tujuan utama dari sekolah bukanlah demi nilai yang tinggi atau demi orang tua, diri
sendiri atau guru/sekolah, namun yang ingin dicapai dengan bersekolah adalah mendapat manfaat
yang bisa dipergunakan dalam hidup.
Maka peran orang Tua lebih berperan dalam mendidik anak seperti apa yang di katakan
dalam alkitab “Apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau
berbaring dan apabila engkau bangun” (Ulangan 6:6-7).
Pada awalnya pendidikan dimaksudkan untuk mendidik benih manusia agar anak manusia
ini tumbuh menjadi seorang yang berakhlak tinggi dan mulia, seperti apa yang dikatakan Firman
Allah kepada kita.
Kitab Amsal berisi banyak nasehat-nasehat / wejangan-wejangan hikmat dari orang-orang
bijak, orang-orang berpengetahuan. Di dalam bahasa Ibrani kata pengetahuan mempunyai asosiasi
kuat akan pengenalan akan Allah dan manusia dan kehidupan yang bijaksana, didalam kitab
Amsal, sering disinggung hubungan antara Guru - murid "anakku" sebagai panggilan akrab untuk
murid, orang yang diajar ayah kepada anak. Seorang anak yang dibiarkan akan membawa aib
kepada orangtuanya. Apa sebabnya seorang anak yang tak berdisiplin, terbiar, membawa aib bagi
orangtua ( Amsal 29:15) Sebab, sungguhpun anak-anak kecil ada didalam satu pengertian tidak
bersalah, ada suatu prinsip berdosa yang sedang bekerja yang menggerakan mereka ke arah
perilaku berdosa dan egois. Maka anak-anak harus diajar untuk tidak berdusta atau mencuri.
Mereka harus diajar untuk menjadi tak egois, untuk mencintai dan menghormati orang lain, dan
untuk menghormati otoritas.
Dua Sisi Koin
Untuk mengajar seorang anak menurut jalannya orang tua harus mengetahui dan percaya
bahwa tiap-tiap anak dilahirkan dengan dua kecenderungan, kecenderungan kearah kejahatan
(kecenderungan suka menentang) dan kecenderungan kearah baik ( yang dapat digunakan untuk
kemuliaan Tuhan dan berkat bagi yang lain).
B. Rumusan masalah
1. Siapa anak-anak yang dimaksud dalam kitab Amsal ?
2. Berapa usia anak-anak yang diajarkan didalam kitab Amsal ?
3. Apa maksud dari kitab Amsal tentang anak ?
4. Bagaiman cara mendidik anak yang bernar menurut pandangan Alkitab ?
5. Apakah yang diharapkan Allah dari anak-anak ?
6. Apa peran orang tua dalam mendidik anak menurut kitab Amsal ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a) Untuk memenuhi satu tugas makalah survey Perjanjian lama PL3.
b) Untuk memberi suatu pandangan yang baik kepada orang Tua untuk mendidik anak sesuai
dengan pandangan Alkitabiah.
c) Memberi suatu cara pandang yang baik kepada seorang pendidik atau orang tua.
BAB III LANDASAN TEORI
Taukah kita apa yang dimaksud tentang anak yang diajarkan didalam kitab Amsal, dan
berapakah usia yang diajarkan oleh kitab Amsal kepada Anak-anak, sebelum kita maju lebih jauh
saya akan membahas tentang Anak yang dimaksud didalam kitab atau buku Amsal.
Didalam kitab Pengkhotbah dimana mengatakan bahwa dimasa muda adalah suatu waktu
yang baik untuk mengembangkan suatu hubungan dengan Allah, kitab Pengkhotbah mengatakan
dalam atlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan
mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!"
(Pengkhotbah 12:1). Sebab oleh itu Allah lebih tertarik dengan kerelaan daripada umur. Kita bisa
melihat kepada Samuel, Samuel yang masih anak-anak itu terus melayani TUHAN” (1 Samuel
2:18).
III. I Siapa anak-anak yang dimaksud dalam kitab Amsal ?
Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau
belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan kedua, di mana kata "anak"
merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa adalah anak dari orang tua mereka, meskipun
mereka telah dewasa.
Dalam tradisi pendidikan Yahudi tidak ada sekularisiasi, anak-anak Yahudi sudah
dibiasakan menaati peraturan agama yang dilakukan sesuai tahapan usianya.
• Pada usia sekitar 5 tahun anak-anak diberi pelajaran dasar membaca Taurat. Usia 10 tahun
mulai diberi pengajaran, yaitu misyna (secara harafiah berarti bahan ulangan yang perlu
dihafalkan).
• Pada usia 12 – 13 tahun anak-anak wajib menaati sepenuhnya peraturan hukum Yahudi
yaitu, mitswoth. Pada tahap ini anak laki-laki telah dianggap sebagai “anak-anak hukum
Taurat” yaitu,bar-mitswa segera setelah berusia 13 tahun tambah satu hari.
Disinilah kita bisa mengetahui bawah batasan-batasan Anak-anak Yahudi dalam belajar
Firman Allah, yang diajarkan orang tua mereka kepada anak-anak mereka sejak masa muda anak-
anak mereka, maka mereka (anak-anak) akan bertumbuh dengan Takut akan Allah dan mentaati
orang Tua mereka.
Jadi, pada tahap inilah yang disebut anak-anak dalam kitab atau buku Amsal merupakan
anak-anak yang masih membutuhkan bimbingan orang Tua atau guru yang masih membimbing
mereka dalam pengajaran.
III. II Berapa usia anak-anak yang diajarkan didalam kitab Amsal ?
Seperti yang saya jelaskan di atas (Bab III. I) bahwa anak-anak yang diajarkan melalui
tahap-tahap umur anak-anak dari sekitar umur 5 sampai 13 tahun maka dengan sendirinya mereka
akan memahami pengarahan yang turun temurun diajarkan didalam tradisi Yahudi yang sesuai
dengan Alkitabiah yaitu Torah seperti yang firman Allah yang sampaikan kepada bangsa Israel
dalam kitab Taurat “Apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau
perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan
membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan,
apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” (Ul 6:6-7). Anak-anak Yahudi juga
diajarkan hakarat hatov (membalas lebih dari yang diberikan orang lain). Pendidikan moral juga
diajarkan pada anak-anak Yahudi, sebagai contoh etika menerima tamu (hakhnasat orhim).
III. III Apa maksud dari kitab Amsal tentang anak ?
Maka didalam kitab Amsal membahas tentang didikan seorang anak adalah merupakan
suatu perintah yang diberikan Allah kepada orang Tua karena itu Anak-anak seharusnya belajar
dari orang tua mereka. Ada dalam Alkitab,"Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan
jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu” (Amsal 1:8) mereka yang belum bisa mencelah
kehidupan mereka dengan baik maka orang Tua harus membimbing mereka kepada ajaran yang
benar, sebelum mereka terjerumus kedalam pengajaran yang menyesatkan mereka didalam
kehidupan mereka diwaktu masih muda, dan didalam pertumbuhan mereka mereka dapat
bertekun dan berpegang kepada pengajaran yang sehat yang sesuai dengan ajaran Allah kepada
ciptaan-Nya serupa dan segambar dengan mereka.
Pendidikan merupakan hal terbesar yang selalu diutamakan oleh para orang tua. Saat ini
masyarakat semakin menyadari pentingnya memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-
anak mereka sejak dini. Untuk itu orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam
membimbing dan mendampingi anak dalam kehidupan keseharian anak. Sudah merupakan
kewajiban para orang tua untuk menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga dapat
memancing keluar potensi anak, kecerdasan dan rasa percaya diri. Dan tidak lupa memahami
tahap perkembangan anak serta kebutuhan pengembangan potensi kecerdasan dari setiap tahap.
.
III. IV Bagaiman cara mendidik anak yang bernar menurut pandangan Alkitab ?
Apa yang diajarkan Firman Tuhan kepada kita melalui Firman-Nya kepada kita sebagai
orang Tua suatu kelak nanti "Apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau
perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan
membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” (Ul 6:6-7).
Pengajaran firman Tuhan kepada anak perlu dilakukan secara berulang-ulang dan dengan
tidak bosan-bosannya karena ini akan memudahkan anak untuk mengerti apa yang kita ajarkan.
Dalam kitab Ulangan 11:19 dengan jelas-jelas mengatakan bawah kita harus mengajarkan
kepada anak kita seperti apa yang di katakan yaitu, “Kamu harus mengajarkannya kepada anak-
anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau
sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”Sejarah
bangsa Ibrani memperlihatkan bahwa ayah harus rajin mengajar anak-anaknya menuruti jalan
dan firman Tuhan demi untuk pertumbuhan rohani dan kesejahteraan mereka. Ayah yang taat
kepada perintah-perintah dalam Firman Tuhan akan melakukan hal ini. Kepentingan utama dari
ayat ini adalah anak-anak didewasakan dalam “ajaran dan nasehat Tuhan” yang adalah
merupakan tanggung jawab seorang ayah dalam rumah tangga. Dalam Amsal 22:6-11,
khususnya ayat 6 yang berbunyi “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka
pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Mendidik
mengindikasikan pendidikan mula-mula yang diberikan ayah dan ibu pada seorang anak, yaitu
pendidikan awal. Pendidikan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan anak pada pola hidup
yang direncanakan baginya. Maka kita harus mengajar dengan suka cita dan penuh dengan kasih
seperti yang diajarkan Yesus Kristus dan Rasul paulus kepada kita orang Kristen, untuk lebih
teliti untuk mengajarkan anak-anak kita suatu kelak nanti.
III. V Apakah yang diharapkan Allah dari anak-anak ?
III. VI Apa peran orang tua dalam mendidik anak menurut kitab Amsal ?
Kita bisa melihat Tokoh Kristen memandang soal pendidikan anak adalah : Dimana Martin
Luther mengatakan didalam bukunya bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
"Melibatkan semua warga jemaat, khususnya yang muda, dalam rangka belajar teratur dan tertib
agar semakin sadar akan dosa mereka serta bergembira dalam Firman Yesus Kristus yang
memerdekakan mereka disamping memperlengkapi mereka dengan sumber iman, khususnya
pengalaman berdoa, Firman tertulis, Alkitab, dan rupa-rupa kebudayaan sehingga mereka
mampu melayani sesamanya termasuk masyarakat dan negera serta mengambil bagian secara
bertanggung-jawab dalam persekutuan Kristen, yaitu Gereja". Seperti juga yang dikatan oleh
tokoh Kristen yang lain seperti Yohanes Calvin adalah Pemupukan akal orang-orang percaya dan
anak-anak mereka dengan Firman Allah di bawah bimbingan Roh Kudus melalui sejumlah
pengalaman belajar yang dilaksanakan gereja, sehingga dalam diri mereka dihasilkan
pertumbuhan rohani yang bersinambung yang diejawantahkan semakin mendalam melalui
pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus berupa tindakan-tindakan terhadap
sesamanya.
Maka dari pemahaman kedua tokoh ini jika kita sebagai orang Tua dengan jelas yang
dikatakan oleh Firman Tuhan didalam Ulangan dan Amsal seperti di Kitab Ulangan 6 : 6 – 7
yang menyatakan "Apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau
perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan
membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam
perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” kitab Amsalpun juga
mengatakan hal yang sama di pasal 22 : 6 – 11 jika kita membacanya khususnya di ayat 6 yang
berbunyi “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun
ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Dengan jelas-jelas orang tua memiliki peran
penting dalam bidang mendidik Anak mereka seperti sebuah pepatah mengatak buah yang baik
maupun buruk di kenal dari pohonnya, begitupun juga sebagai orang tua kepada Anaknya orang
tua yang takut akan Tuhan dengan sendirinya pengajaran itu akan ditranfer kepada Anaknya
dengan pengajaran baik kepada anaknya.
BAB IV METODE PENELITIAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Jika orang tua mau mengajar anak-anak mereka menurut Alkitab, percaya itu adalah
Firman Tuhan, maka mereka harus pula mengetahui dan menerima apa yang diajarkan Alkitab
tentang nature dan penciptaan manusia. Ini adalah suatu dasar yang perlu dan pemandu untuk
apa yang harus diharapkan dari seorang anak. Manusia modern katakan bahwa orang-orang pada
dasarnya baik, dan permasalahan kita bersumber terutama dari lingkungan kita. Tidak
seorangpun menyangkal bahwa lingkungan akan mempengaruhi karakter seorang anak secara
negatif atau maupun secara positif. Tentu saja, itulah mengapa Alkitab menempatkan penekanan
yang kuat seperti itu pada keluarga dan pemeliharaan anak-anak. Tetapi Alkitab mengajar kita
bahwa inti atau permasalahan dalam perilaku penuh dosa didalam anak-anak dan jalan yang
mereka hasilkan ada diluar lingkungan. Permasalahannya adalah dosa. Meskipun diciptakan
dalam gambaran Tuhan dan tanpa dosa, Adam berdosa dan ras kita jatuh. Alkitab mengajar kita
yaitu:
1. Dosa diteruskan turun temurun.
Dalam Kejadian 5:1 kita diberitahu kalau Adam diciptakan serupa dengan Tuhan.
Dengan suatu kepribadian ( kesadaran diri, akal, kemauan, dan emosi) manusia diciptakan
segambar dengan Allah. Akan tetapi didalam ayat 3 kita lihat bahwa Adam mempunyai seorang
putra yang serupa dengannya, menurut gambarannya. Dalam kaitan dengan kejatuhan ini tidak
hanya termasuk phisik, mental, dan faktor emosional turunan, tetapi juga suatu nature penuh
dosa atau bengkok kearah kejahatan, seperti didefinisikan Alkitab sebagai kejahatan yang tidak
bisa disembuhkan, menipu, dan apa yang hanya dapat diketahui Allah ( Rom. 5:12; 7:17-18).
Jika kita adalah untuk sungguh-sungguh mengenal diri kita dan anak-anak kita. Maka kita harus
mengetahui apa yang dinyatakan Tuhan tentang hati manusia menurut FirmanNya
2. Setiap anak mewarisi nature dosa dari orangtuanya.
Daud menulis, “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku
dikandung ibuku” ( P. 51:5, NIV). Daud baru saja mengaku dosanya dalam Mazmur ini dan
mengakui bahwa ia tidak bisa menyalahkan lingkungan atau keadaan. Ia adalah orang yang
berdosa dan sudah begitu sejak lahir. Maksud Daud ia telah dilahirkan dalam keadaan berdosa,
orang berdosa dengan natur dosa, dengan kecenderungan berbuat dosa.
3. Bahkan anak kecil juga berdosa.
Lalu apa yang orangtua harapkan? “Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang,
sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat” ( P. 58:3, NIV). Mengapa? Sebab anak telah
melakukan dosa? Tidak! Seorang anak berdosa sebab didalam anak tidak bersalah ada
kecenderungan alami ke arah kejahatan seperti menceritakan kepalsuan untuk melindungi dirinya
dari konsekwensi perilaku tidak baik.
4. Seorang anak yang dibiarkan akan membawa aib kepada orangtuanya.
Apa sebabnya seorang anak yang tak berdisiplin, terbiar, membawa aib bagi orangtua (
Prov. 29:15)? Sebab, sungguhpun anak-anak kecil ada didalam satu pengertian tidak bersalah,
ada suatu prinsip berdosa yang sedang bekerja yang menggerakan mereka ke arah perilaku
berdosa dan egois. Maka anak-anak harus diajar untuk tidak berdusta atau mencuri. Mereka
harus diajar untuk menjadi tak egois, untuk mencintai dan menghormati orang lain, dan untuk
menghormati otoritas.
Referensi Luar
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Anak
https://andibooks.wordpress.com/definisi-anak/
https://www.bersosial.com/threads/pengertian-anak-menurut-para-ahli-adalah.21788/
http://www.landasanteori.com/2015/08/pengertian-anak-menurut-definisi-
ahli.html
2. 4 http://mengenal-tuhan.blogspot.co.id/2013/05/pendidikan-anak-kristen-dan-yahudi.html
https://www.kaskus.co.id/thread/5221b40448ba54111e000002/cara-mendidik-anak-di-
bangsa-yahudi/
https://berbic.wordpress.com/2011/06/25/bagaimanakah-orang-kristen-mendidik-
anak-anaknya/
https://berbic.wordpress.com/2011/06/25/anak-anak-hormatilah-orang-tuamu-dan-
orang-tua-kasihilah/
https://berbic.wordpress.com/2011/06/25/kasih-merupakan-jiwa-dari-jati-diri-
kekeristenan/
https://berbic.wordpress.com/2011/06/25/pengasihan-tuhan-menumbuhkan-sukacita/

More Related Content

What's hot

Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinGiovanni Promesso
 
MATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
MATERI GIZI DAN STUNTING.pptMATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
MATERI GIZI DAN STUNTING.pptMariaSunvratys
 
PPT Stunting Revisi.pptx
PPT Stunting Revisi.pptxPPT Stunting Revisi.pptx
PPT Stunting Revisi.pptxIryansa
 
Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas
Kebutuhan Dasar Ibu Masa NifasKebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas
Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifaspjj_kemenkes
 
MAKALAH STANTING.docx
MAKALAH STANTING.docxMAKALAH STANTING.docx
MAKALAH STANTING.docxanwarsyarif
 
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Daniel Saroengoe
 
PPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptx
PPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptxPPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptx
PPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptxPekaNTB
 
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
2.keragaman budaya transkultural dan multiculturalastiandriyani
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Septian Muna Barakati
 
Minggu Adven I-c
Minggu Adven I-cMinggu Adven I-c
Minggu Adven I-ckarangpanas
 
Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas
Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan KomunitasMakalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas
Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan KomunitasNoveldy Pitna
 
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifasKb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifasUwes Chaeruman
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
Standar penanganan kegawatan obstetri dan neonatal
Standar penanganan kegawatan obstetri dan neonatalStandar penanganan kegawatan obstetri dan neonatal
Standar penanganan kegawatan obstetri dan neonatalrikawayan
 
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 :  Komunikasi TerapeutikMateri 1 M1KB4 :  Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutikppghybrid4
 
Injil markus selayang pandang
Injil markus selayang pandangInjil markus selayang pandang
Injil markus selayang pandangalbertus purnomo
 
Masail Fiqhiyyah - Bayi Tabung dan Kloning
Masail Fiqhiyyah - Bayi Tabung dan KloningMasail Fiqhiyyah - Bayi Tabung dan Kloning
Masail Fiqhiyyah - Bayi Tabung dan KloningHaristian Sahroni Putra
 

What's hot (20)

Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
 
MATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
MATERI GIZI DAN STUNTING.pptMATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
MATERI GIZI DAN STUNTING.ppt
 
PPT Stunting Revisi.pptx
PPT Stunting Revisi.pptxPPT Stunting Revisi.pptx
PPT Stunting Revisi.pptx
 
Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas
Kebutuhan Dasar Ibu Masa NifasKebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas
Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas
 
MAKALAH STANTING.docx
MAKALAH STANTING.docxMAKALAH STANTING.docx
MAKALAH STANTING.docx
 
Makalah taqlid
Makalah taqlidMakalah taqlid
Makalah taqlid
 
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
 
PPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptx
PPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptxPPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptx
PPT BUMIL KEK DAN STUNTING.pptx
 
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
2.keragaman budaya transkultural dan multicultural
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
 
Kondisi politik, sosial Indonesia kedatangan islam
Kondisi politik, sosial Indonesia kedatangan islamKondisi politik, sosial Indonesia kedatangan islam
Kondisi politik, sosial Indonesia kedatangan islam
 
Minggu Adven I-c
Minggu Adven I-cMinggu Adven I-c
Minggu Adven I-c
 
Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas
Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan KomunitasMakalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas
Makalah Teori Self Care Dorthea Orem Dalam Keperawatan Komunitas
 
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifasKb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Standar penanganan kegawatan obstetri dan neonatal
Standar penanganan kegawatan obstetri dan neonatalStandar penanganan kegawatan obstetri dan neonatal
Standar penanganan kegawatan obstetri dan neonatal
 
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 :  Komunikasi TerapeutikMateri 1 M1KB4 :  Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
 
Stase 11
Stase 11Stase 11
Stase 11
 
Injil markus selayang pandang
Injil markus selayang pandangInjil markus selayang pandang
Injil markus selayang pandang
 
Masail Fiqhiyyah - Bayi Tabung dan Kloning
Masail Fiqhiyyah - Bayi Tabung dan KloningMasail Fiqhiyyah - Bayi Tabung dan Kloning
Masail Fiqhiyyah - Bayi Tabung dan Kloning
 

Similar to MAKALAH apa yang disebut anak anak dalam buku kitab amsal 1

tugas agama.pptx
tugas agama.pptxtugas agama.pptx
tugas agama.pptxSeanJayeng
 
Orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertama
Orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertamaOrang tua sebagai pendidik yang utama dan pertama
Orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertamaRatih Aini
 
peran orang dalam keluarga kristen.pptx
peran orang dalam keluarga kristen.pptxperan orang dalam keluarga kristen.pptx
peran orang dalam keluarga kristen.pptxSeanJayeng
 
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdfNOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdfizzah888925
 
Ppt KULIAH TENTANG PENDIDIKAN HATI
Ppt KULIAH TENTANG PENDIDIKAN HATI Ppt KULIAH TENTANG PENDIDIKAN HATI
Ppt KULIAH TENTANG PENDIDIKAN HATI LyaUlfiyana
 
Hadits mendidk anak
Hadits mendidk anakHadits mendidk anak
Hadits mendidk anakRaushan Fikr
 
Projek akhir (pendidikan awal kanak kanak oleh ibubapa dalam islam) 1
Projek akhir (pendidikan awal kanak kanak oleh ibubapa dalam islam) 1Projek akhir (pendidikan awal kanak kanak oleh ibubapa dalam islam) 1
Projek akhir (pendidikan awal kanak kanak oleh ibubapa dalam islam) 1NURAZIRAHBINTIABDMAL
 
Aqil bqligh
Aqil bqlighAqil bqligh
Aqil bqlighawangyie
 
Slide Munaqasyah Diah Megawati.pptx
Slide Munaqasyah Diah Megawati.pptxSlide Munaqasyah Diah Megawati.pptx
Slide Munaqasyah Diah Megawati.pptxMTsYaspendisungaiiyu
 

Similar to MAKALAH apa yang disebut anak anak dalam buku kitab amsal 1 (20)

Pendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islamPendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islam
 
Pendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islamPendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islam
 
Pendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islamPendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islam
 
Pendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islamPendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islam
 
tugas agama.pptx
tugas agama.pptxtugas agama.pptx
tugas agama.pptx
 
Orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertama
Orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertamaOrang tua sebagai pendidik yang utama dan pertama
Orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertama
 
peran orang dalam keluarga kristen.pptx
peran orang dalam keluarga kristen.pptxperan orang dalam keluarga kristen.pptx
peran orang dalam keluarga kristen.pptx
 
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdfNOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
NOOR IZZAH (SINOPSIS 4 BUAH BUKU) 2021.pdf
 
Ppt KULIAH TENTANG PENDIDIKAN HATI
Ppt KULIAH TENTANG PENDIDIKAN HATI Ppt KULIAH TENTANG PENDIDIKAN HATI
Ppt KULIAH TENTANG PENDIDIKAN HATI
 
Hadits mendidk anak
Hadits mendidk anakHadits mendidk anak
Hadits mendidk anak
 
Projek akhir (pendidikan awal kanak kanak oleh ibubapa dalam islam) 1
Projek akhir (pendidikan awal kanak kanak oleh ibubapa dalam islam) 1Projek akhir (pendidikan awal kanak kanak oleh ibubapa dalam islam) 1
Projek akhir (pendidikan awal kanak kanak oleh ibubapa dalam islam) 1
 
Anugerah ilahi rumi
Anugerah ilahi rumiAnugerah ilahi rumi
Anugerah ilahi rumi
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
 
Peran agama islam bagi anak didik
Peran agama islam bagi anak didikPeran agama islam bagi anak didik
Peran agama islam bagi anak didik
 
Aqil bqligh
Aqil bqlighAqil bqligh
Aqil bqligh
 
Pendidikan anak
Pendidikan anakPendidikan anak
Pendidikan anak
 
Slide Munaqasyah Diah Megawati.pptx
Slide Munaqasyah Diah Megawati.pptxSlide Munaqasyah Diah Megawati.pptx
Slide Munaqasyah Diah Megawati.pptx
 
Projek Akhir LMCP1602
Projek Akhir LMCP1602Projek Akhir LMCP1602
Projek Akhir LMCP1602
 
Ilmu jiwa agama
Ilmu jiwa agamaIlmu jiwa agama
Ilmu jiwa agama
 

More from HARIUS YAAS

Jadi frasa dalam urutan berturut.
Jadi frasa dalam urutan berturut.Jadi frasa dalam urutan berturut.
Jadi frasa dalam urutan berturut.HARIUS YAAS
 
untuk menjadi seorang penulis yang baik, contoh-contohnya
untuk menjadi seorang penulis yang baik, contoh-contohnyauntuk menjadi seorang penulis yang baik, contoh-contohnya
untuk menjadi seorang penulis yang baik, contoh-contohnyaHARIUS YAAS
 
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.HARIUS YAAS
 
Pengantar ilmu-sejarah
Pengantar ilmu-sejarahPengantar ilmu-sejarah
Pengantar ilmu-sejarahHARIUS YAAS
 
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)HARIUS YAAS
 
Proactive visionary leader
Proactive visionary leaderProactive visionary leader
Proactive visionary leaderHARIUS YAAS
 

More from HARIUS YAAS (6)

Jadi frasa dalam urutan berturut.
Jadi frasa dalam urutan berturut.Jadi frasa dalam urutan berturut.
Jadi frasa dalam urutan berturut.
 
untuk menjadi seorang penulis yang baik, contoh-contohnya
untuk menjadi seorang penulis yang baik, contoh-contohnyauntuk menjadi seorang penulis yang baik, contoh-contohnya
untuk menjadi seorang penulis yang baik, contoh-contohnya
 
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
 
Pengantar ilmu-sejarah
Pengantar ilmu-sejarahPengantar ilmu-sejarah
Pengantar ilmu-sejarah
 
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
 
Proactive visionary leader
Proactive visionary leaderProactive visionary leader
Proactive visionary leader
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

MAKALAH apa yang disebut anak anak dalam buku kitab amsal 1

  • 1. SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BAPTIS KALVARI ---------------------------------------------------------- TUGAS MAKALAH PL3 (SURVEY PERJANJIAN LAMA) Pengertian prinsip pendidkan anak menurut Amsal 1 – 7 Di berikan kepada Dr. Harry Sudarma Di buat oleh Harius N Yaas Nim : S1. Teo. 16. 041 Jakarta 2017
  • 2. KATA PENGANTAR Segalah hormat puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa didalam Yesus Kristus dengan membuat dan selesainya makalah yang berjudul "Prinsip pendidikan Anak Menurut Amsal 1-7". Atas dukungan moral dan materi yang di berikan dalam penyusunan makalah ini, maka saya sangat mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Saudari Ivon Rahmani selaku bimbingan belajar menjadi pemberi arahan motifasi, yang memberikan bimbingan, saran, dan ide. 2. Kakak Pieter M selaku mentor I, yang memberikan dorongan, semangat masukan kepada saya. 3. Kakak Sukandi selaku mentor II, yang banyak memberikan materi pendukung, masukan, bimbingan kepada saya. 4. Kakak Gian selaku sahabat yang menambah semangat dalam membuat Tugas makalah kepada saya. Sebab itu menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat di butuhkan untuk penyempurnaan makalah ini dalam Tugas Survey perjanjian lama PL3. Jakarta, november 2017 Harius Nathaniel Yaas
  • 3. Daftar isi HALAMAN JUDUL..................................................................................................................... PRAKARTA................................................................................................................................... DAFTAR ISI................................................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. lantar belakang masalah.......................................................................................................... B. Rumusan Masalah...................................................................................................................... C. Tujuan Penulisan......................................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN BAB III LANDASAN TEORI 1. Pengertian Guru............................................................................................................................ 2. Peran guru.................................................................................................................................... 3. Landasan Teologis....................................................................................................................... BAB IV METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Penelitian........................................................................................... 2. Sumber Data.......................................................................................................... 3. Teknik Pencarian Data................................................................................................. 4. Teknik Analisis Data............................................................................................... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN.................................................................................................. B. SARAN …...........................................................................................................
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. lantar belakang masalah. Ketika saya merenungkan dan memperbandingkan pola pendidikan yang saya terima dulu dengan pola yang ada sekarang, saya merasa jiwa dan seni ajar mengajar sudah mengalami perbedaan dan pergeseran nilai. Sebuah peribahasa Latin yang berbunyi “Non scholae sed vitae discimus” dapat diterjemahkan sebagai kita belajar bukan untuk nilai sekolah, namun demi nilai kehidupan. Artinya di sini adalah tujuan utama dari sekolah bukanlah demi nilai yang tinggi atau demi orang tua, diri sendiri atau guru/sekolah, namun yang ingin dicapai dengan bersekolah adalah mendapat manfaat yang bisa dipergunakan dalam hidup. Maka peran orang Tua lebih berperan dalam mendidik anak seperti apa yang di katakan dalam alkitab “Apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” (Ulangan 6:6-7). Pada awalnya pendidikan dimaksudkan untuk mendidik benih manusia agar anak manusia ini tumbuh menjadi seorang yang berakhlak tinggi dan mulia, seperti apa yang dikatakan Firman Allah kepada kita. Kitab Amsal berisi banyak nasehat-nasehat / wejangan-wejangan hikmat dari orang-orang bijak, orang-orang berpengetahuan. Di dalam bahasa Ibrani kata pengetahuan mempunyai asosiasi kuat akan pengenalan akan Allah dan manusia dan kehidupan yang bijaksana, didalam kitab Amsal, sering disinggung hubungan antara Guru - murid "anakku" sebagai panggilan akrab untuk murid, orang yang diajar ayah kepada anak. Seorang anak yang dibiarkan akan membawa aib kepada orangtuanya. Apa sebabnya seorang anak yang tak berdisiplin, terbiar, membawa aib bagi orangtua ( Amsal 29:15) Sebab, sungguhpun anak-anak kecil ada didalam satu pengertian tidak bersalah, ada suatu prinsip berdosa yang sedang bekerja yang menggerakan mereka ke arah perilaku berdosa dan egois. Maka anak-anak harus diajar untuk tidak berdusta atau mencuri. Mereka harus diajar untuk menjadi tak egois, untuk mencintai dan menghormati orang lain, dan untuk menghormati otoritas. Dua Sisi Koin Untuk mengajar seorang anak menurut jalannya orang tua harus mengetahui dan percaya bahwa tiap-tiap anak dilahirkan dengan dua kecenderungan, kecenderungan kearah kejahatan (kecenderungan suka menentang) dan kecenderungan kearah baik ( yang dapat digunakan untuk kemuliaan Tuhan dan berkat bagi yang lain).
  • 5. B. Rumusan masalah 1. Siapa anak-anak yang dimaksud dalam kitab Amsal ? 2. Berapa usia anak-anak yang diajarkan didalam kitab Amsal ? 3. Apa maksud dari kitab Amsal tentang anak ? 4. Bagaiman cara mendidik anak yang bernar menurut pandangan Alkitab ? 5. Apakah yang diharapkan Allah dari anak-anak ? 6. Apa peran orang tua dalam mendidik anak menurut kitab Amsal ? C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : a) Untuk memenuhi satu tugas makalah survey Perjanjian lama PL3. b) Untuk memberi suatu pandangan yang baik kepada orang Tua untuk mendidik anak sesuai dengan pandangan Alkitabiah. c) Memberi suatu cara pandang yang baik kepada seorang pendidik atau orang tua.
  • 6. BAB III LANDASAN TEORI Taukah kita apa yang dimaksud tentang anak yang diajarkan didalam kitab Amsal, dan berapakah usia yang diajarkan oleh kitab Amsal kepada Anak-anak, sebelum kita maju lebih jauh saya akan membahas tentang Anak yang dimaksud didalam kitab atau buku Amsal. Didalam kitab Pengkhotbah dimana mengatakan bahwa dimasa muda adalah suatu waktu yang baik untuk mengembangkan suatu hubungan dengan Allah, kitab Pengkhotbah mengatakan dalam atlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!" (Pengkhotbah 12:1). Sebab oleh itu Allah lebih tertarik dengan kerelaan daripada umur. Kita bisa melihat kepada Samuel, Samuel yang masih anak-anak itu terus melayani TUHAN” (1 Samuel 2:18). III. I Siapa anak-anak yang dimaksud dalam kitab Amsal ? Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan kedua, di mana kata "anak" merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa. Dalam tradisi pendidikan Yahudi tidak ada sekularisiasi, anak-anak Yahudi sudah dibiasakan menaati peraturan agama yang dilakukan sesuai tahapan usianya. • Pada usia sekitar 5 tahun anak-anak diberi pelajaran dasar membaca Taurat. Usia 10 tahun mulai diberi pengajaran, yaitu misyna (secara harafiah berarti bahan ulangan yang perlu dihafalkan). • Pada usia 12 – 13 tahun anak-anak wajib menaati sepenuhnya peraturan hukum Yahudi yaitu, mitswoth. Pada tahap ini anak laki-laki telah dianggap sebagai “anak-anak hukum Taurat” yaitu,bar-mitswa segera setelah berusia 13 tahun tambah satu hari. Disinilah kita bisa mengetahui bawah batasan-batasan Anak-anak Yahudi dalam belajar Firman Allah, yang diajarkan orang tua mereka kepada anak-anak mereka sejak masa muda anak- anak mereka, maka mereka (anak-anak) akan bertumbuh dengan Takut akan Allah dan mentaati orang Tua mereka.
  • 7. Jadi, pada tahap inilah yang disebut anak-anak dalam kitab atau buku Amsal merupakan anak-anak yang masih membutuhkan bimbingan orang Tua atau guru yang masih membimbing mereka dalam pengajaran. III. II Berapa usia anak-anak yang diajarkan didalam kitab Amsal ? Seperti yang saya jelaskan di atas (Bab III. I) bahwa anak-anak yang diajarkan melalui tahap-tahap umur anak-anak dari sekitar umur 5 sampai 13 tahun maka dengan sendirinya mereka akan memahami pengarahan yang turun temurun diajarkan didalam tradisi Yahudi yang sesuai dengan Alkitabiah yaitu Torah seperti yang firman Allah yang sampaikan kepada bangsa Israel dalam kitab Taurat “Apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” (Ul 6:6-7). Anak-anak Yahudi juga diajarkan hakarat hatov (membalas lebih dari yang diberikan orang lain). Pendidikan moral juga diajarkan pada anak-anak Yahudi, sebagai contoh etika menerima tamu (hakhnasat orhim). III. III Apa maksud dari kitab Amsal tentang anak ? Maka didalam kitab Amsal membahas tentang didikan seorang anak adalah merupakan suatu perintah yang diberikan Allah kepada orang Tua karena itu Anak-anak seharusnya belajar dari orang tua mereka. Ada dalam Alkitab,"Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu” (Amsal 1:8) mereka yang belum bisa mencelah kehidupan mereka dengan baik maka orang Tua harus membimbing mereka kepada ajaran yang benar, sebelum mereka terjerumus kedalam pengajaran yang menyesatkan mereka didalam kehidupan mereka diwaktu masih muda, dan didalam pertumbuhan mereka mereka dapat bertekun dan berpegang kepada pengajaran yang sehat yang sesuai dengan ajaran Allah kepada ciptaan-Nya serupa dan segambar dengan mereka. Pendidikan merupakan hal terbesar yang selalu diutamakan oleh para orang tua. Saat ini masyarakat semakin menyadari pentingnya memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak- anak mereka sejak dini. Untuk itu orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam membimbing dan mendampingi anak dalam kehidupan keseharian anak. Sudah merupakan kewajiban para orang tua untuk menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga dapat memancing keluar potensi anak, kecerdasan dan rasa percaya diri. Dan tidak lupa memahami tahap perkembangan anak serta kebutuhan pengembangan potensi kecerdasan dari setiap tahap. . III. IV Bagaiman cara mendidik anak yang bernar menurut pandangan Alkitab ? Apa yang diajarkan Firman Tuhan kepada kita melalui Firman-Nya kepada kita sebagai orang Tua suatu kelak nanti "Apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan
  • 8. membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” (Ul 6:6-7). Pengajaran firman Tuhan kepada anak perlu dilakukan secara berulang-ulang dan dengan tidak bosan-bosannya karena ini akan memudahkan anak untuk mengerti apa yang kita ajarkan. Dalam kitab Ulangan 11:19 dengan jelas-jelas mengatakan bawah kita harus mengajarkan kepada anak kita seperti apa yang di katakan yaitu, “Kamu harus mengajarkannya kepada anak- anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”Sejarah bangsa Ibrani memperlihatkan bahwa ayah harus rajin mengajar anak-anaknya menuruti jalan dan firman Tuhan demi untuk pertumbuhan rohani dan kesejahteraan mereka. Ayah yang taat kepada perintah-perintah dalam Firman Tuhan akan melakukan hal ini. Kepentingan utama dari ayat ini adalah anak-anak didewasakan dalam “ajaran dan nasehat Tuhan” yang adalah merupakan tanggung jawab seorang ayah dalam rumah tangga. Dalam Amsal 22:6-11, khususnya ayat 6 yang berbunyi “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Mendidik mengindikasikan pendidikan mula-mula yang diberikan ayah dan ibu pada seorang anak, yaitu pendidikan awal. Pendidikan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan anak pada pola hidup yang direncanakan baginya. Maka kita harus mengajar dengan suka cita dan penuh dengan kasih seperti yang diajarkan Yesus Kristus dan Rasul paulus kepada kita orang Kristen, untuk lebih teliti untuk mengajarkan anak-anak kita suatu kelak nanti. III. V Apakah yang diharapkan Allah dari anak-anak ? III. VI Apa peran orang tua dalam mendidik anak menurut kitab Amsal ? Kita bisa melihat Tokoh Kristen memandang soal pendidikan anak adalah : Dimana Martin Luther mengatakan didalam bukunya bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah "Melibatkan semua warga jemaat, khususnya yang muda, dalam rangka belajar teratur dan tertib agar semakin sadar akan dosa mereka serta bergembira dalam Firman Yesus Kristus yang memerdekakan mereka disamping memperlengkapi mereka dengan sumber iman, khususnya pengalaman berdoa, Firman tertulis, Alkitab, dan rupa-rupa kebudayaan sehingga mereka mampu melayani sesamanya termasuk masyarakat dan negera serta mengambil bagian secara bertanggung-jawab dalam persekutuan Kristen, yaitu Gereja". Seperti juga yang dikatan oleh tokoh Kristen yang lain seperti Yohanes Calvin adalah Pemupukan akal orang-orang percaya dan anak-anak mereka dengan Firman Allah di bawah bimbingan Roh Kudus melalui sejumlah pengalaman belajar yang dilaksanakan gereja, sehingga dalam diri mereka dihasilkan pertumbuhan rohani yang bersinambung yang diejawantahkan semakin mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus berupa tindakan-tindakan terhadap sesamanya. Maka dari pemahaman kedua tokoh ini jika kita sebagai orang Tua dengan jelas yang dikatakan oleh Firman Tuhan didalam Ulangan dan Amsal seperti di Kitab Ulangan 6 : 6 – 7 yang menyatakan "Apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau
  • 9. perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” kitab Amsalpun juga mengatakan hal yang sama di pasal 22 : 6 – 11 jika kita membacanya khususnya di ayat 6 yang berbunyi “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Dengan jelas-jelas orang tua memiliki peran penting dalam bidang mendidik Anak mereka seperti sebuah pepatah mengatak buah yang baik maupun buruk di kenal dari pohonnya, begitupun juga sebagai orang tua kepada Anaknya orang tua yang takut akan Tuhan dengan sendirinya pengajaran itu akan ditranfer kepada Anaknya dengan pengajaran baik kepada anaknya. BAB IV METODE PENELITIAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Jika orang tua mau mengajar anak-anak mereka menurut Alkitab, percaya itu adalah Firman Tuhan, maka mereka harus pula mengetahui dan menerima apa yang diajarkan Alkitab tentang nature dan penciptaan manusia. Ini adalah suatu dasar yang perlu dan pemandu untuk apa yang harus diharapkan dari seorang anak. Manusia modern katakan bahwa orang-orang pada dasarnya baik, dan permasalahan kita bersumber terutama dari lingkungan kita. Tidak seorangpun menyangkal bahwa lingkungan akan mempengaruhi karakter seorang anak secara negatif atau maupun secara positif. Tentu saja, itulah mengapa Alkitab menempatkan penekanan yang kuat seperti itu pada keluarga dan pemeliharaan anak-anak. Tetapi Alkitab mengajar kita bahwa inti atau permasalahan dalam perilaku penuh dosa didalam anak-anak dan jalan yang mereka hasilkan ada diluar lingkungan. Permasalahannya adalah dosa. Meskipun diciptakan dalam gambaran Tuhan dan tanpa dosa, Adam berdosa dan ras kita jatuh. Alkitab mengajar kita yaitu: 1. Dosa diteruskan turun temurun. Dalam Kejadian 5:1 kita diberitahu kalau Adam diciptakan serupa dengan Tuhan. Dengan suatu kepribadian ( kesadaran diri, akal, kemauan, dan emosi) manusia diciptakan segambar dengan Allah. Akan tetapi didalam ayat 3 kita lihat bahwa Adam mempunyai seorang putra yang serupa dengannya, menurut gambarannya. Dalam kaitan dengan kejatuhan ini tidak hanya termasuk phisik, mental, dan faktor emosional turunan, tetapi juga suatu nature penuh dosa atau bengkok kearah kejahatan, seperti didefinisikan Alkitab sebagai kejahatan yang tidak bisa disembuhkan, menipu, dan apa yang hanya dapat diketahui Allah ( Rom. 5:12; 7:17-18).
  • 10. Jika kita adalah untuk sungguh-sungguh mengenal diri kita dan anak-anak kita. Maka kita harus mengetahui apa yang dinyatakan Tuhan tentang hati manusia menurut FirmanNya 2. Setiap anak mewarisi nature dosa dari orangtuanya. Daud menulis, “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” ( P. 51:5, NIV). Daud baru saja mengaku dosanya dalam Mazmur ini dan mengakui bahwa ia tidak bisa menyalahkan lingkungan atau keadaan. Ia adalah orang yang berdosa dan sudah begitu sejak lahir. Maksud Daud ia telah dilahirkan dalam keadaan berdosa, orang berdosa dengan natur dosa, dengan kecenderungan berbuat dosa. 3. Bahkan anak kecil juga berdosa. Lalu apa yang orangtua harapkan? “Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat” ( P. 58:3, NIV). Mengapa? Sebab anak telah melakukan dosa? Tidak! Seorang anak berdosa sebab didalam anak tidak bersalah ada kecenderungan alami ke arah kejahatan seperti menceritakan kepalsuan untuk melindungi dirinya dari konsekwensi perilaku tidak baik. 4. Seorang anak yang dibiarkan akan membawa aib kepada orangtuanya. Apa sebabnya seorang anak yang tak berdisiplin, terbiar, membawa aib bagi orangtua ( Prov. 29:15)? Sebab, sungguhpun anak-anak kecil ada didalam satu pengertian tidak bersalah, ada suatu prinsip berdosa yang sedang bekerja yang menggerakan mereka ke arah perilaku berdosa dan egois. Maka anak-anak harus diajar untuk tidak berdusta atau mencuri. Mereka harus diajar untuk menjadi tak egois, untuk mencintai dan menghormati orang lain, dan untuk menghormati otoritas. Referensi Luar 1. https://id.wikipedia.org/wiki/Anak https://andibooks.wordpress.com/definisi-anak/ https://www.bersosial.com/threads/pengertian-anak-menurut-para-ahli-adalah.21788/ http://www.landasanteori.com/2015/08/pengertian-anak-menurut-definisi- ahli.html 2. 4 http://mengenal-tuhan.blogspot.co.id/2013/05/pendidikan-anak-kristen-dan-yahudi.html