1. Dokumen tersebut membahas tentang peran orang tua dalam pendidikan anak dan ciri-ciri anak usia SMP serta hubungan keluarga yang baik.
2. Pendidikan anak sejak dini oleh orang tua dipandang penting agar anak tidak menyimpang dari ajaran agama.
3. Anak usia SMP mengalami perubahan fisik dan psikologis seperti minat pada lawan jenis dan keinginan untuk mandiri.
4. CIRI - CIRI ANAK USIA SMP
Adanya perubahan seperti suara yang
lebih berat, kulit yang mulai berminyak
dan berjerawat, keringat mulai berbau,
mengalami mimpi basah pada laki-laki
dan menstruasi pada perempuan
Mulai lebih senang
mengobrol dengan teman
dibanding orang tua.
1
2Sering menjadi tidak
percaya diri ketika
membandingkan
dirinya dengan
orang lain
3
Ada ketertarikan dengan lawan
jenis.
4
Sudah tidak mau dianggap
sebagai anak kecil lagi.
5 Mulai mampu memberikan
beberapa alternatif dalam
pemecahan masalah
6
7
8
Mulai mencari
perhatian dari
lingkungannya
Ingin mendapatkan pengakuan
atas apa yang ia hasilkan untuk
orang lain
6. PERAN ORANG TUA TERHADAP
ANAK MENURUT ALKITAB
Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak.
Amsal 22 : 6
“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada
masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu”.
7. I. “Didiklah orang muda”.
Berbicara pendidikan anak, Alkitab mengajarkan bahwa
sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Kata orang, kalau
sudah tua, sudah “kadung” atau terlanjur bahkan
terlambat. Walaupun ada juga pendapat yang
mengatakan : “Lebih baik terlambat daripada tidak
sama sekali”. Pendapat lain : “Tidak ada kata
terlambat untuk belajar”. Sebenarnya kalimat-kalimat
tersebut menunjukkan bahwa masih ada anugerah
Tuhan selama hidup di kandung badan.
Dalam bahasa Ibrani kata “pendidik” mengandung
arti “pengabdian”. Orang-tua harus mengabdikan diri
kepada Tuhan, untuk memberi didikan dan disiplin
rohani kepada anak-anak mereka. Orang-tua harus
mendorong anak-anak agar mereka sendiri mencari
Allah dan dapat menikmati pengalaman-pengalaman
rohani bersama Tuhan.
8. Bagi Aristoteles usia sebelum 30 tahun tidak mempunyai arti apa-
apa. Namun bagi Tuhan, Ia bukan hanya menghargai anak-anak,
tetapi Kristuspun perlu menjalani masa bayi dan anak-anak. John
Locke berpendapat bahwa hati anak merupakan tabula rasa, yaitu
kertas putih yang kosong. Sedangkan Akitab berkata: “Dalam
kesalahan aku diperanakkan dan dalam dosa, aku di kandung
ibuku” (Maz. 51:7). Demikianlah perbedaan yang hakiki antara
pandangan sekuler dan Kristiani tentang jiwa seorang anak.
menjadi pintar, mendapat nilai baik, aktif di gereja dan lain
sebagainya. Tetapi yang terutama adalah membawa anak kepada
Kristus. Tanpa pertobatan, tidak ada pendidikan Kristen – (starting
point). Apakah halitus udah cukup? Pasti belum cukup! Sehingga
dilanjutkan dengan kalimat berikutnya :
9. • 1. Sejak lahir sampai akhir tahun ke 2, di namakan
masa bayi. Seorang anak membutuhkan
perawatan, kasih sayang, belaian dan rasa aman
dengan orang tuanya.
• 2. Mulai permulaan tahun ke 3 sampai 6 tahun,
masuk masa kanak-kanak. Masa ini disebut pula
masa anak prasekolah.
• Pada masa sejak lahir – 6 tahun disebut
“Golden Age” Masa keemasan seorang anak.
Pada masa itu orang tua bersifat “otoriter” –
otoritas penuh ada di tangan orang tua, artinya
anak-anak tidak diberi pilihan. Karena masa-masa
itu orang tua harus menekankan
II. Menurut jalan yang patut baginya:
Apa arti jalan yang patut baginya? Sudah pasti jalan yang dimaksud adalah
jalan Tuhan. Yaitu dengan mengajarkan anak tentang prinsip-prinsip Alkitab
sebagai pedoman untuk hidup. Itulah yang patut baginya. Disisi lain
pendidikan harus pula disesuaikan dengan umur anak.
Pada umumnya, ditinjau dari sudut psikologi, seorang anak dapat dibagi
kedalam 4 kelompok umur:
10. 3. Masa anak lanjut atau masa anak sekolah, yaitu dari usia 6 –
12/13 tahun, pada usia ini biasanya anak duduk di sekolah
dasar. Ortu sebagai “coach/ pelatih” – mendampingi dan
melatih. Pembicaraan ortu dan anak lebih diarahkan pada
obrolan sebab akibat. Otoriter dikurangi, mengobrol dengan
pertanyaan-pertanyaan agar anak mampu mengerti sendiri.
4. Selanjutnya masa remaja, yaitu dari usia 13-18 tahun Ortu
sebagai “teman” dan “mentor”. Ortu dan anak lebih banyak
berdiskusi. Agar anak menjadi mandiri dalam segala aspek
kehidupan. Pendidikan yang tepat guna akan berpengaruh pada
masa depan anak-anak kita. Berdampak!! Maka hal itu sejalan
dengan kalimat berikutnya,
11. III. Maka pada masa tuanyapun, “ia tidak menyimpang daripada jalan itu”.
Inilah akibat dari orang tua yang bertanggungjawab dalammendidik
anak-anaknya. Pada umumnya, seorang anak yangtelahdididik dengan
benar, tidak akan menyimpang dari jalan Tuhan. Apa yangkita tabur
untuk pendidikan anak-anak, akankita tuai pada masa tua kita.
Dengan anugerahTuhan, marilahkita mendidik anak-anak yangTuhan
percayakan! Ingatlahtidak ada kata “terlambat” untuk memperbaiki diri.
31. Keluarga Kekal
• Keluarga kekal terbentuk ketika
anggota Gereja membuat
perjanjian sewaktu mereka
menerima tata cara
pemeteraian di bait suci. Berkat-
berkat dari keluarga kekal
diwujudkan ketika para anggota
menepati perjanjian-perjanjian
itu dan bertobat ketika mereka
gagal. Pemimpin Gereja
membantu para anggota
bersiap untuk menerima tata
cara-tata cara ini dan
menghormati perjanjian-
perjanjian mereka.
32. Suami dan Istri
• Pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita ditetapkan
oleh Allah Suami dan istri dimaksudkan untuk maju bersama
menuju kehidupan kekal
• Salah satu syarat untuk memperoleh kehidupan kekal adalah
bagi pria dan wanita untuk memasuki perjanjian pernikahan
selestial). Pasangan suami istri membuat perjanjian ini ketika
mereka menerima tata cara pemeteraian pernikahan di bait
suci. Perjanjian ini adalah landasan dari sebuah keluarga kekal.
Ketika ditaati dengan setia, itu memperkenankan pernikahan
mereka bertahan selamanya. Pada akhirnya, mereka dapat
menjadi seperti Allah