SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
Download to read offline
SENIN, 9 MARET 2015 27
K
ata BAZNAS (Badan Amil Zakat
Nasional) dalam Undang-Un-
dang dan Peraturan Pemerin-
tah tentang Pengelolaan Zakat dapat
bermakna BAZNAS (pusat), BAZNAS
provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota
sekaligus atau hanya BAZNAS (pusat)
saja. Sebagai contoh, kata BAZNAS
dalam Pasal 22 UU 23/2011 bermakna
BAZNAS (pusat), BAZNAS provinsi,
dan BAZNAS kabupaten/kota dan kata
BAZNAS dalam Pasal 5 sampai dengan
Pasal14UU23/2011bermaknaBAZNAS
(pusat). Adapun kata BAZNAS Daerah
dalam judul tulisan ini dimaksudkan
untuk menyebut BAZNAS provinsi dan
BAZNAS kabupaten/kota.
BAZNAS daerah yang diinginkan UU
23/2011 sangat berbeda dengan Badan
Amil Zakat (BAZ) daerah yang diatur
dalam UU 38/1999, baik dalam kelem-
bagaan, sistem, maupun sumber daya
manusia (SDM) pengelolanya. Selama
masa berlaku UU 38/1999, hampir se-
luruh BAZ daerah tidak memiliki dasar
pembentukan kelembagaannya. Hal ini
mengakibatkan,BAZdaerahdapatdibil-
angadaselamasuratkeputusantentang
pengurus BAZ terkait berlaku. Walau-
pun tidak kita nafikan ada beberapa
BAZ daerah sebelumnya yang dibentuk
dengan peraturan daerah (perda) atau
peraturan kepala daerah.
UU 23/2011 dan PP 14/2014 meng-
atur dengan jelas bahwa untuk kelem-
bagaannya, BAZNAS daerah dibentuk
oleh Menteri Agama atas usul guber-
nur atau oleh direktur jenderal yang
mempunyai tugas dan fungsi di bidang
zakat pada kementerian yang menye-
lenggarakan urusan pemerintahan
di bidang agama atas usul bupati/wa-
likota setelah mendapat pertimbangan
BAZNAS. Alhamdulillah, pembentukan
kelembagaan BAZNAS daerah telah
direalisasikan dengan terbitnya Ke-
putusan Menteri Agama Nomor 118
Tahun 2014 Tentang Pembentukan
Badan Amil Zakat Nasional Provinsi
tanggal 14 Juli 2014 dan Keputusan
Direktur Jenderal Bimbingan Masyara-
kat Islam Nomor DJ.II/568 Tahun 2014
Tentang Pembentukan Badan Amil
Zakat Nasional Kabupaten/Kota Se In-
donesia tanggal 5 Juni 2014. Terbitnya
dua Keputusan tersebut merupakan
modal awal yang sangat berarti untuk
kokoh dan eksisnya BAZNAS daerah.
Kejelasan dasar pembentukan ini me-
mungkinkan BAZNAS daerah menda-
patkan hak-hak konstitusinya seperti
mendapat pembiayaan dari APBN/
APBD dan diakuinya bukti setor zakat
(BSZ) yang diterbitkan BAZNAS daerah
oleh Kementrian Keuangan sebagai pe-
ngurang penghasilan kena pajak.
Terkait sistem, peraturan perun-
dang-undangan pengelolaan zakat
telah membuat pondasi yang cukup
menyeluruh dan jelas sistem untuk
BAZNAS daerah. Pondasi tersebut ter-
cermin dari butir-butir aturan umum
yang berlaku untuk seluruh pengelola
zakat dan aturan khusus untuk BAZ-
NAS daerah berikut ini:
1. BAZNAS provinsi/kabupaten/kota
bertanggung jawab kepada BAZ-
NAS/BAZNAS provinsi dan peme-
rintah daerah provinsi/kabupaten/
kota.
2. BAZNAS provinsi/kabupaten/kota
melaksanakan tugas dan fungsi
BAZNAS pada tingkat provinsi/
kabupaten/kota sesuai dengan ke-
bijakan BAZNAS.
3. BAZNAS provinsi/kabupaten/kota
wajib:
a. melakukan perencanaan, pe-
laksanaan, dan pengendalian
atas pengumpulan, pendistri-
busian, dan pendayagunaan
zakat di tingkat provinsi/kabu-
paten/kota;
b. melakukan koordinasi dengan
kantorwilayah/kantorkemente-
rian agama dan instansi terkait
di tingkat provinsi/kabupaten/
kota dalam pelaksanaan peng-
umpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat; dan
c. melaporkan dan mempertang-
gunjawabkan pengelolaan
zakat, infak dan sedekah, serta
dana sosial keagamaan lain-
nya kepada BAZNAS/BAZNAS
provinsi dan gubernur/bupati/
walikota.
4. BAZNAS provinsi/kabupaten/kota
berwenang melakukan pengum-
pulan zakat melalui UPZ dan/atau
secara langsung.
5. Pengumpulan zakat melalui UPZ
oleh BAZNAS daerah dilakukan de-
ngan cara membentuk UPZ pada:
a. kantor instansi vertikal;
b. kantor satuan kerja perang-
kat daerah/lembaga daerah
provinsi/kabupaten/kota;
c. badan usaha milik daerah
provinsi/kabupaten/kota;
d. perusahaan swasta skala
provinsi/kabupaten/kota;
e. perguruan tinggi atau sekolah/
madrasah dan lembaga pendi-
dikan lain;
f. masjid raya atau masjid, mush-
alla, langgar, surau atau nama
lainnya;
g. kecamatan atau nama lainnya;
dan
h. desa/kelurahan atau nama lain-
nya.
6. Pengumpulan zakat secara lang-
sung dilakukan melalui sarana
yang telah disediakan oleh BAZNAS
provinsi/kabupaten/kota.
7. Biaya operasional BAZNAS provinsi
dan BAZNAS kabupaten/kota dibe-
bankan pada anggaran pendapatan
dan belanja daerah dan Hak Amil.
8. Biaya operasional BAZNAS provinsi
dan BAZNAS kabupaten/kota yang
dibebankan pada anggaran penda-
patan belanja daerah meliputi:
a. hak keuangan pimpinan BA-
ZNAS provinsi dan BAZNAS
kabupaten/kota;
b. biaya administrasi umum;
c. biaya sosialisasi dan koordi-
nasi BAZNAS provinsi dengan
BAZNAS kabupaten/Kota, dan
LAZ provinsi; dan
d. biaya sosialisasi dan koordi-
nasi BAZNAS kabupaten/kota
dengan LAZ kabupaten/kota.
9. Biaya operasional yang tidak dibe-
bankan pada APBD dibebankan
kepada Hak Amil.
10. Besaran Hak Amil yang dapat di-
gunakan untuk biaya operasional
ditetapkan sesuai dengan syariat
Islam dengan mempertimbangkan
aspek produktivitas, efektivitas, dan
efisiensi dalam pengelolaan zakat.
11.Penggunaan besaran Hak Amil
dicantumkan dalam rencana kerja
dan anggaran tahunan yang dis-
usun oleh BAZNAS provinsi atau
BAZNAS kabupaten/kota dan disah-
kan oleh BAZNAS.
12.Pembiayaan yang bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja
negara dapat diberikan kepada
BAZNAS provinsi dan BAZNAS ka-
bupaten/kota apabila pembiayaan
operasional yang bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja
daerah tidak mencukupi.
13.Gubernur dan bupati/walikota me-
laksanakan pembinaan dan penga-
wasan terhadap BAZNAS provinsi,
BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ
sesuai dengan kewenangannya.
Aturan-aturan tersebut telah dit-
indaklanjuti oleh BAZNAS dengan
diterbitkannya 4 Peraturan BAZNAS
pada tahun 2014 dengan 2 diantaranya
khusus untuk BAZNAS daerah yakni
Peraturan BAZNAS 1/2014 dan 3/2014.
Dengan terbitnya Peraturan BAZNAS
tersebut, kami yakin bahwa sistem
pada BAZNAS daerah akan semakin je-
las, komprehensif, efektif, dan efisien.
Alhamdulillah, beberapa BAZNAS
daerah mulai membangun sistem ini
yang antara lain diawali dengan so-
sialisasi Peraturan BAZNAS Nomor 3
Tahun 2014 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Amil Zakat Nasional
Provinsi dan Badan Amil Zakat Na-
sional Kabupaten/Kota. Sampai akhir
2014, yang telah melaksanakan sosial-
isasi tersebut adalah BAZNAS daerah
se Sumatera Barat dan se Sumatera
Selatan. Insya Allah, diakhir Triwulan
I dan di Triwulan II 2015 ini sudah
diagendakan oleh beberapa BAZNAS
daerah.
Selain kelembagaan dan sistem,
peraturan perundang-undangan
pengelolaan zakat meletakan dasar
perubahan paradigma SDM yang
mengelola BAZNAS daerah. Dalam
UU Pengelolaan Zakat yang lama,
pendekatan pengelola zakat adalah
“kepanitiaan” dan “tanpa ikatan”.
Karena itu, tidak heran kalau ada
pengurus BAZNAS daerah yang sejak
diangkat sampai masa kepengurusan
berakhir tidak sekalipun ikut aktif.
Juga tidak diatur tentang SDM yang
harus menggerakan operasional day
to day BAZNAS daerah. Aturan seperti
ini telah diubah dan harus dikubur
dalam-dalam.
PP 14/2014 mengatur bahwa BAZ-
NAS daerah terdiri atas unsur pim-
pinan dan pelaksana. Dengan ke-
tentuan bahwa pimpinan terdiri atas
ketua dan paling banyak 4 (empat)
orang wakil ketua, harus memenuhi
persyaratan tertentu, melalui seleksi,
dan mendapat pertimbangan BAZNAS.
Pimpinan harus “ngantor” dan men-
dapat hak keuangan dan karena itu
dapat diberhentikan di tengah jalan
apabila tidak dapat melaksanakan
tugas dan fungsinya dengan baik dan
benar. Adapun pelaksana merupakan
pegawai BAZNAS daerah yang bekerja
di BAZNAS daerah karena panggilan
jiwa dan hasil rekrutmen berdasarkan
kriteria dan kebutuhan. Bukan karena
tidak punya pilihan lain untuk bekerja
atau karena hasil nepotisme. Pelak-
sana wajib dikelola oleh pimpinan BA-
ZNAS daerah dengan manajemen SDM
yang baik sehingga mereka betul-betul
dapat menjadi pengelola zakat yang
amanah dan professional. Sekali lagi,
Alhamdulillah, BAZNAS daerah sudah
memulai untuk ini semua. Lebih dari
tiga puluh BAZNAS daerah yang pimpi-
nannya sudah diseleksi dan menda-
pat pertimbangan BAZNAS. Di sisi
lain, sudah beberapa BAZNAS daerah
mengevaluasi kembali pelaksana yang
ada dan menerapkan manajemen SDM
modern. Subhanallah.
Inilah sedikit gambaran tentang ba-
gaimana upaya yang saat ini sedang
dilakukan oleh BAZNAS dan BAZNAS
daerah guna mewujudkan BAZNAS
Baru. Semoga Allah senan tiasa mem-
bimbing dan meridhoi langkah-lang-
kah kami ini untuk kejayaan zakat di
negeri yang kita cintai ini.
Wallahu’alam bishshowab
Vila Gunung Lestari, Ciputat, 7 Maret
2015
Teten Kustiawan.
D
alam rangka ulang tahun Dewan
Zakat Sudan yang ke 24, Dewan Zakat
melaksanakan Muktamar Zakat In-
ternasional pada tanggal 3-4 Maret 2015
di Grand Hall Shadakah Khartoum Sudan
dengan dihadiri sekitar 200 peserta dari 22
negara dari negara-negara Arab, Afrika dan
Indonesia. Pelaksanaan Muktamar Zakat
pada kali ini merupakan Muktamar zakat
yang ke 3, yang pertama dilaksanakan tahun
1996 dan yang ke-2 pada tahun 2001.
Partisipasi dari Indonesia pada tahun ini
merupakan yang pertama dan merupakan
satu-satunya utusan dari Asia Tenggara. In-
donesia diwakili oleh Kepala Divisi Penyalu-
ran dan Pendistribusian, Faisal Qasim dan
Kepala Divisi Administrasi dan Keuangan
BAZNAS, Mohd. Nasir Tajang. Tema Muk-
tamar adalah “Optimalisasi dan Pengem-
bangan Pengelolaan Zakat di Sudan” dengan
3 pokok bahasan yaitu terkait dengan Fiqh
Zakat kontemporer dan Regulasi, Penghim-
punan dan Penyaluran, serta Managemen
Keuangan dan Administrasi Zakat.
Muktamar Zakat ke 3 ini dibuka langsung
oleh Presiden Sudan, Umar Hasan Ahmad
Baasyir dengan dihadiri oleh menteri ter-
kait, pengelola zakat di seluruh Sudan, para
ulama dan tokoh masyarakat Sudan dan
para duta besar negara-negara Arab dan
Negara berpenduduk muslim mayoritas.
Dalam sambutannya, Umar Hasan Ahmad
Baasyir secara tegas menyampaikan bahwa
Republik Sudan di bawah kepemimpinan-
nya akan menjadikan zakat sebagai alat
utama dalam memberantas kemiskinan
dan meningkatkan kesejahteraan masya-
rakat Sudan, serta mengoptimalkan semua
kementerian untuk mendukung pengopti-
malan zakat di Sudan.
Muktamar ini menghasilkan empat ke-
sepakatan, yaitu semakin mengoptimalkan
upaya dalam menggali potensi zakat dan
infak. Kedua, memanfaatkan teknologi
modern dalam pengelolaan zakat. Ketiga,
meningkatkan sosialisasi zakat melalui me-
dia elektronik serta diusulkan agar kegiatan
Muktamar zakat tsb dapat dilaksanakan
rutin setiap 4 tahun sekali.
Di samping muktamar, dalam rangkaian
ini juga diadakan pameran hasil pember-
dayaan zakat dari seluruh provinsi di Sudan.
Dalam pameran ini, tergambar nyata dan
betapa signifikan peran zakat di Sudan da-
lam pemberantasan kemiskinan dan pening-
katan kesejahteraan masyarakat. Dewan
zakat tidak hanya sukses memastikan di
setiap rumah orang miskin di Sudan selalu
tersedia makanan pokok, tetapi juga dalam
sector pemberdayaan petani, nelayan, peter-
nak dan pengrajin. Salah satu yang sangat
menonjol dari hasil pemberdayaan tersebut
adalah menjadikan Sudan sebagai eksportir
daging dan produk peternakan terpenting
bagi negara-negara arab.
Tidak heran, walaupun Sudan pendapatan
perkapitanya hanya sebesar US $ 2.860
jauh di bawah Indonesia yang pendapatan
perkapitanya sebesar US $ 4.700 tetapi
dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar
warganya sangat luar biasa.
Menteri Koordinator Kesejahteraan
Sudan, Masyair Ahmad Amin Dawallib me-
ngatakan, pendidikan dari tingkat paling
dasar sampai menengah atas gratis, bahkan
mereka telah mewajibkan warganya untuk
kuliah. Tidak hanya itu, Pemerintah Sudan
juga mampu memberikan beasiswa kepada
pelajar Indonesia. Di bidang kesehatan, Su-
dan juga telah menggratiskan biaya berobat
kepada seluruh warganya dan Sudan ter-
masuk salah satu negara miskin yang tingkat
kriminalnya cenderung rendah.
Muktamar Zakat Internasional di Khartum Sudan
Oleh Mohd. Nasir Tajang / Kepala Divisi administrasi dan Keuangan BAZNAS
BAZNAS Daerah Menuju
BAZNAS BaruOleh Teten Kustiawan
Direktur Pelaksana BAZNAS
BAZNAS - BRI Syariah - FTP UGM
Panen Raya Padi Srimartani
W
arga Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabu-
paten Bantul Jum’at (6/3) pagi bergegas menuju area
persawahan untuk melaksanakan panen raya yang
sudah mereka nantikan. Program tanam padi dengan System
of Rice Intensification (SRI) hasilnya sangat menggembirakan,
produktivitas mencapai 10 ton/ hektare.
Program ini merupakan salah satu unggulan dalam rangkaian
Program Zakat Community Development di Desa Srimartani,
hasil kerjasama BAZNAS, BRI Syariah dan Fakultas Teknologi
Pertanian UGM.
SRI mengembangkan teknik manajemen yang berbeda atas
tanaman, tanah, air dan nutrisi, mengubah pola tanam yang
selama ini sudah dijalankan masyarakat dengan hasil yang
kurang maksimal. Salah satunya dengan memperhatikan per-
tumbuhan akar yang membutuhkan ruang cukup luas untuk
bernafas, sehingga penanaman padi dilakukan satu persatu,
bukan berumpun. Dalam panen raya kali ini, turut serta pula
SUIJI Japan-Indonesia Student Exchange Program dan mahasiswa
KKN UGM di desa tersebut.
Zakat Community Development di Srimartani juga mening-
katkan kualitas pendidikan masyarakat desa dengan berdirinya
Rumah Pintar BAZNAS. Berbagai kegiatan edukasi yang produktif
diselenggarakan, antara lain bimbingan belajar, belajar baca tulis
Al Qur’an, pelatihan keterampilan menjahit, membuat kerajinan
tangan, hingga pelatihan bertani dan beternak.
Di kabupaten yang sama, berdiri Rumah Sehat BAZNAS yaitu
programrumahsakittanpakasiryangmelayanimustahikdengan
pelayanan prima. Masyarakat dimudahkan dalam administrasi
persyaratan serta dalam sistem pemberian layanan kesehatan
karena di RSB dikenal program Layanan Luar Gedung (LLG) yang
jemput bola mendatangi kantong-kantong mustahik.
MUTIARA HIKMAH
“Haruskah sejarah kolonial dengan
segala penderitaan yang menimpa rakyat kita
diulang kembali?
Apakah kita tidak bisa belajar dari
kesalahan-kesalahan yang sudah lewat?
Seekor keledaipun tidak akan jatuh kepeleset
pada batu yang sama!”
H. Adam Malik
(1917 – 1984)
Pejuang Kemerdekaan RI,
Wakil Presiden Ke-3 Republik Indonesia
Dinukil dari
buku Adam Malik Mengabdi Republik, Jilid III.
Penerbit Gunung Agung Jakarta, 1979.

More Related Content

What's hot

Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanPenyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Lim Othe
 
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRDTUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
heru purnomo
 

What's hot (20)

Tatib bpd
Tatib bpdTatib bpd
Tatib bpd
 
Pembentukan BPD
Pembentukan BPDPembentukan BPD
Pembentukan BPD
 
Buku panduan bpd
Buku panduan bpdBuku panduan bpd
Buku panduan bpd
 
Presentation permendagri ttg BPD Desa
Presentation permendagri ttg BPD DesaPresentation permendagri ttg BPD Desa
Presentation permendagri ttg BPD Desa
 
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanPenyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
 
Perbup 26 th. 2016 sotk pemdes
Perbup 26 th. 2016 sotk pemdesPerbup 26 th. 2016 sotk pemdes
Perbup 26 th. 2016 sotk pemdes
 
Karya Tulis
Karya TulisKarya Tulis
Karya Tulis
 
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATA...
 
Perdes lembaga kemasyarakatan desa
Perdes lembaga kemasyarakatan desaPerdes lembaga kemasyarakatan desa
Perdes lembaga kemasyarakatan desa
 
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Permendagri no 110 thn 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
 
Perda 10 th. 2016 tentang perangkat desa
Perda 10 th. 2016 tentang perangkat desaPerda 10 th. 2016 tentang perangkat desa
Perda 10 th. 2016 tentang perangkat desa
 
Profil pelayanan kec sidoarjo
Profil  pelayanan kec sidoarjoProfil  pelayanan kec sidoarjo
Profil pelayanan kec sidoarjo
 
Perbup nomor 15 tahun 2018 ttg bpd 2
Perbup nomor 15 tahun 2018 ttg bpd 2Perbup nomor 15 tahun 2018 ttg bpd 2
Perbup nomor 15 tahun 2018 ttg bpd 2
 
Prospek Penataan Kelembagaan Menurut Nu Pemerintah Daerah 2014
Prospek Penataan Kelembagaan Menurut Nu Pemerintah Daerah 2014Prospek Penataan Kelembagaan Menurut Nu Pemerintah Daerah 2014
Prospek Penataan Kelembagaan Menurut Nu Pemerintah Daerah 2014
 
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal UsulDaftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
 
Peran Camat Dalam Pemerintahan Desa
Peran Camat Dalam Pemerintahan DesaPeran Camat Dalam Pemerintahan Desa
Peran Camat Dalam Pemerintahan Desa
 
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRDTUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
 
Tatib bpd 2019 2025-dikonversi
Tatib bpd 2019 2025-dikonversiTatib bpd 2019 2025-dikonversi
Tatib bpd 2019 2025-dikonversi
 
Tata tertib bpd sukajaya
Tata tertib bpd sukajayaTata tertib bpd sukajaya
Tata tertib bpd sukajaya
 

Viewers also liked (12)

Hds prillex lr
Hds prillex lrHds prillex lr
Hds prillex lr
 
IMSIDA
IMSIDAIMSIDA
IMSIDA
 
Autis
AutisAutis
Autis
 
Manual Subcontratacion Sector Construccion
Manual Subcontratacion Sector ConstruccionManual Subcontratacion Sector Construccion
Manual Subcontratacion Sector Construccion
 
Guia del-explosivista-final
Guia del-explosivista-finalGuia del-explosivista-final
Guia del-explosivista-final
 
Preparador de Polímero (VIB+) _ Português
Preparador de Polímero (VIB+) _ PortuguêsPreparador de Polímero (VIB+) _ Português
Preparador de Polímero (VIB+) _ Português
 
Presentación
PresentaciónPresentación
Presentación
 
Dangle amir khan
Dangle amir khanDangle amir khan
Dangle amir khan
 
45. Els lisosomes
45. Els lisosomes45. Els lisosomes
45. Els lisosomes
 
Bases metabólicas de la nutricion modifi
Bases metabólicas de la nutricion modifiBases metabólicas de la nutricion modifi
Bases metabólicas de la nutricion modifi
 
Julio verne viaje al centro de la tierra
Julio verne   viaje al centro de la tierraJulio verne   viaje al centro de la tierra
Julio verne viaje al centro de la tierra
 
Leather industry by himanshu panchal
Leather industry by himanshu panchalLeather industry by himanshu panchal
Leather industry by himanshu panchal
 

Similar to Media indonesia edisi 9 maret 2015

Aspek_Regulasi,_Pengumpulan_Pendistribusian_Pendayagunaan_Zakat-1.pptx
Aspek_Regulasi,_Pengumpulan_Pendistribusian_Pendayagunaan_Zakat-1.pptxAspek_Regulasi,_Pengumpulan_Pendistribusian_Pendayagunaan_Zakat-1.pptx
Aspek_Regulasi,_Pengumpulan_Pendistribusian_Pendayagunaan_Zakat-1.pptx
FatimatuzZahro65
 
PERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdf
PERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdfPERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdf
PERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdf
KLINIKBUMISEHATLOMBO
 
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
Ade Suerani
 
draft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptx
draft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptxdraft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptx
draft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptx
octabangle3
 

Similar to Media indonesia edisi 9 maret 2015 (20)

Buku-Pintar-PP-12-2019.pdf
Buku-Pintar-PP-12-2019.pdfBuku-Pintar-PP-12-2019.pdf
Buku-Pintar-PP-12-2019.pdf
 
Presentasi Baznas Kab. Pekalongan.pdf
Presentasi Baznas Kab. Pekalongan.pdfPresentasi Baznas Kab. Pekalongan.pdf
Presentasi Baznas Kab. Pekalongan.pdf
 
Orientasi dprd kota palembang
Orientasi dprd kota palembangOrientasi dprd kota palembang
Orientasi dprd kota palembang
 
Aspek_Regulasi,_Pengumpulan_Pendistribusian_Pendayagunaan_Zakat-1.pptx
Aspek_Regulasi,_Pengumpulan_Pendistribusian_Pendayagunaan_Zakat-1.pptxAspek_Regulasi,_Pengumpulan_Pendistribusian_Pendayagunaan_Zakat-1.pptx
Aspek_Regulasi,_Pengumpulan_Pendistribusian_Pendayagunaan_Zakat-1.pptx
 
Orientasi muara enim
Orientasi muara enimOrientasi muara enim
Orientasi muara enim
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020
 
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020
Permenkeu Nomor: 40/PMK.07/2020
 
Kebijakan kemenag tentang zakat
Kebijakan kemenag tentang zakatKebijakan kemenag tentang zakat
Kebijakan kemenag tentang zakat
 
02.b) buku i perencanaan pkd
02.b) buku i perencanaan pkd02.b) buku i perencanaan pkd
02.b) buku i perencanaan pkd
 
Orientasi dewan banyuasin
Orientasi dewan banyuasinOrientasi dewan banyuasin
Orientasi dewan banyuasin
 
PERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdf
PERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdfPERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdf
PERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdf
 
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptxPaparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
 
Penyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptxPenyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptx
 
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
 
Materi_Gambaran_Umum_dan_Kebijakan_Pengelolaan_Keuangan_Desa.ppt
Materi_Gambaran_Umum_dan_Kebijakan_Pengelolaan_Keuangan_Desa.pptMateri_Gambaran_Umum_dan_Kebijakan_Pengelolaan_Keuangan_Desa.ppt
Materi_Gambaran_Umum_dan_Kebijakan_Pengelolaan_Keuangan_Desa.ppt
 
85 pmk.03 2019
85 pmk.03 201985 pmk.03 2019
85 pmk.03 2019
 
Konsep audit
Konsep auditKonsep audit
Konsep audit
 
draft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptx
draft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptxdraft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptx
draft materi kewirausahaan dan BUMDes.pptx
 
Pengelolaan keuangan desa
Pengelolaan keuangan desa Pengelolaan keuangan desa
Pengelolaan keuangan desa
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 

Media indonesia edisi 9 maret 2015

  • 1. SENIN, 9 MARET 2015 27 K ata BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) dalam Undang-Un- dang dan Peraturan Pemerin- tah tentang Pengelolaan Zakat dapat bermakna BAZNAS (pusat), BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota sekaligus atau hanya BAZNAS (pusat) saja. Sebagai contoh, kata BAZNAS dalam Pasal 22 UU 23/2011 bermakna BAZNAS (pusat), BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota dan kata BAZNAS dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal14UU23/2011bermaknaBAZNAS (pusat). Adapun kata BAZNAS Daerah dalam judul tulisan ini dimaksudkan untuk menyebut BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota. BAZNAS daerah yang diinginkan UU 23/2011 sangat berbeda dengan Badan Amil Zakat (BAZ) daerah yang diatur dalam UU 38/1999, baik dalam kelem- bagaan, sistem, maupun sumber daya manusia (SDM) pengelolanya. Selama masa berlaku UU 38/1999, hampir se- luruh BAZ daerah tidak memiliki dasar pembentukan kelembagaannya. Hal ini mengakibatkan,BAZdaerahdapatdibil- angadaselamasuratkeputusantentang pengurus BAZ terkait berlaku. Walau- pun tidak kita nafikan ada beberapa BAZ daerah sebelumnya yang dibentuk dengan peraturan daerah (perda) atau peraturan kepala daerah. UU 23/2011 dan PP 14/2014 meng- atur dengan jelas bahwa untuk kelem- bagaannya, BAZNAS daerah dibentuk oleh Menteri Agama atas usul guber- nur atau oleh direktur jenderal yang mempunyai tugas dan fungsi di bidang zakat pada kementerian yang menye- lenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama atas usul bupati/wa- likota setelah mendapat pertimbangan BAZNAS. Alhamdulillah, pembentukan kelembagaan BAZNAS daerah telah direalisasikan dengan terbitnya Ke- putusan Menteri Agama Nomor 118 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi tanggal 14 Juli 2014 dan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyara- kat Islam Nomor DJ.II/568 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota Se In- donesia tanggal 5 Juni 2014. Terbitnya dua Keputusan tersebut merupakan modal awal yang sangat berarti untuk kokoh dan eksisnya BAZNAS daerah. Kejelasan dasar pembentukan ini me- mungkinkan BAZNAS daerah menda- patkan hak-hak konstitusinya seperti mendapat pembiayaan dari APBN/ APBD dan diakuinya bukti setor zakat (BSZ) yang diterbitkan BAZNAS daerah oleh Kementrian Keuangan sebagai pe- ngurang penghasilan kena pajak. Terkait sistem, peraturan perun- dang-undangan pengelolaan zakat telah membuat pondasi yang cukup menyeluruh dan jelas sistem untuk BAZNAS daerah. Pondasi tersebut ter- cermin dari butir-butir aturan umum yang berlaku untuk seluruh pengelola zakat dan aturan khusus untuk BAZ- NAS daerah berikut ini: 1. BAZNAS provinsi/kabupaten/kota bertanggung jawab kepada BAZ- NAS/BAZNAS provinsi dan peme- rintah daerah provinsi/kabupaten/ kota. 2. BAZNAS provinsi/kabupaten/kota melaksanakan tugas dan fungsi BAZNAS pada tingkat provinsi/ kabupaten/kota sesuai dengan ke- bijakan BAZNAS. 3. BAZNAS provinsi/kabupaten/kota wajib: a. melakukan perencanaan, pe- laksanaan, dan pengendalian atas pengumpulan, pendistri- busian, dan pendayagunaan zakat di tingkat provinsi/kabu- paten/kota; b. melakukan koordinasi dengan kantorwilayah/kantorkemente- rian agama dan instansi terkait di tingkat provinsi/kabupaten/ kota dalam pelaksanaan peng- umpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; dan c. melaporkan dan mempertang- gunjawabkan pengelolaan zakat, infak dan sedekah, serta dana sosial keagamaan lain- nya kepada BAZNAS/BAZNAS provinsi dan gubernur/bupati/ walikota. 4. BAZNAS provinsi/kabupaten/kota berwenang melakukan pengum- pulan zakat melalui UPZ dan/atau secara langsung. 5. Pengumpulan zakat melalui UPZ oleh BAZNAS daerah dilakukan de- ngan cara membentuk UPZ pada: a. kantor instansi vertikal; b. kantor satuan kerja perang- kat daerah/lembaga daerah provinsi/kabupaten/kota; c. badan usaha milik daerah provinsi/kabupaten/kota; d. perusahaan swasta skala provinsi/kabupaten/kota; e. perguruan tinggi atau sekolah/ madrasah dan lembaga pendi- dikan lain; f. masjid raya atau masjid, mush- alla, langgar, surau atau nama lainnya; g. kecamatan atau nama lainnya; dan h. desa/kelurahan atau nama lain- nya. 6. Pengumpulan zakat secara lang- sung dilakukan melalui sarana yang telah disediakan oleh BAZNAS provinsi/kabupaten/kota. 7. Biaya operasional BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota dibe- bankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah dan Hak Amil. 8. Biaya operasional BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota yang dibebankan pada anggaran penda- patan belanja daerah meliputi: a. hak keuangan pimpinan BA- ZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota; b. biaya administrasi umum; c. biaya sosialisasi dan koordi- nasi BAZNAS provinsi dengan BAZNAS kabupaten/Kota, dan LAZ provinsi; dan d. biaya sosialisasi dan koordi- nasi BAZNAS kabupaten/kota dengan LAZ kabupaten/kota. 9. Biaya operasional yang tidak dibe- bankan pada APBD dibebankan kepada Hak Amil. 10. Besaran Hak Amil yang dapat di- gunakan untuk biaya operasional ditetapkan sesuai dengan syariat Islam dengan mempertimbangkan aspek produktivitas, efektivitas, dan efisiensi dalam pengelolaan zakat. 11.Penggunaan besaran Hak Amil dicantumkan dalam rencana kerja dan anggaran tahunan yang dis- usun oleh BAZNAS provinsi atau BAZNAS kabupaten/kota dan disah- kan oleh BAZNAS. 12.Pembiayaan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dapat diberikan kepada BAZNAS provinsi dan BAZNAS ka- bupaten/kota apabila pembiayaan operasional yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah tidak mencukupi. 13.Gubernur dan bupati/walikota me- laksanakan pembinaan dan penga- wasan terhadap BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ sesuai dengan kewenangannya. Aturan-aturan tersebut telah dit- indaklanjuti oleh BAZNAS dengan diterbitkannya 4 Peraturan BAZNAS pada tahun 2014 dengan 2 diantaranya khusus untuk BAZNAS daerah yakni Peraturan BAZNAS 1/2014 dan 3/2014. Dengan terbitnya Peraturan BAZNAS tersebut, kami yakin bahwa sistem pada BAZNAS daerah akan semakin je- las, komprehensif, efektif, dan efisien. Alhamdulillah, beberapa BAZNAS daerah mulai membangun sistem ini yang antara lain diawali dengan so- sialisasi Peraturan BAZNAS Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Amil Zakat Nasional Provinsi dan Badan Amil Zakat Na- sional Kabupaten/Kota. Sampai akhir 2014, yang telah melaksanakan sosial- isasi tersebut adalah BAZNAS daerah se Sumatera Barat dan se Sumatera Selatan. Insya Allah, diakhir Triwulan I dan di Triwulan II 2015 ini sudah diagendakan oleh beberapa BAZNAS daerah. Selain kelembagaan dan sistem, peraturan perundang-undangan pengelolaan zakat meletakan dasar perubahan paradigma SDM yang mengelola BAZNAS daerah. Dalam UU Pengelolaan Zakat yang lama, pendekatan pengelola zakat adalah “kepanitiaan” dan “tanpa ikatan”. Karena itu, tidak heran kalau ada pengurus BAZNAS daerah yang sejak diangkat sampai masa kepengurusan berakhir tidak sekalipun ikut aktif. Juga tidak diatur tentang SDM yang harus menggerakan operasional day to day BAZNAS daerah. Aturan seperti ini telah diubah dan harus dikubur dalam-dalam. PP 14/2014 mengatur bahwa BAZ- NAS daerah terdiri atas unsur pim- pinan dan pelaksana. Dengan ke- tentuan bahwa pimpinan terdiri atas ketua dan paling banyak 4 (empat) orang wakil ketua, harus memenuhi persyaratan tertentu, melalui seleksi, dan mendapat pertimbangan BAZNAS. Pimpinan harus “ngantor” dan men- dapat hak keuangan dan karena itu dapat diberhentikan di tengah jalan apabila tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan benar. Adapun pelaksana merupakan pegawai BAZNAS daerah yang bekerja di BAZNAS daerah karena panggilan jiwa dan hasil rekrutmen berdasarkan kriteria dan kebutuhan. Bukan karena tidak punya pilihan lain untuk bekerja atau karena hasil nepotisme. Pelak- sana wajib dikelola oleh pimpinan BA- ZNAS daerah dengan manajemen SDM yang baik sehingga mereka betul-betul dapat menjadi pengelola zakat yang amanah dan professional. Sekali lagi, Alhamdulillah, BAZNAS daerah sudah memulai untuk ini semua. Lebih dari tiga puluh BAZNAS daerah yang pimpi- nannya sudah diseleksi dan menda- pat pertimbangan BAZNAS. Di sisi lain, sudah beberapa BAZNAS daerah mengevaluasi kembali pelaksana yang ada dan menerapkan manajemen SDM modern. Subhanallah. Inilah sedikit gambaran tentang ba- gaimana upaya yang saat ini sedang dilakukan oleh BAZNAS dan BAZNAS daerah guna mewujudkan BAZNAS Baru. Semoga Allah senan tiasa mem- bimbing dan meridhoi langkah-lang- kah kami ini untuk kejayaan zakat di negeri yang kita cintai ini. Wallahu’alam bishshowab Vila Gunung Lestari, Ciputat, 7 Maret 2015 Teten Kustiawan. D alam rangka ulang tahun Dewan Zakat Sudan yang ke 24, Dewan Zakat melaksanakan Muktamar Zakat In- ternasional pada tanggal 3-4 Maret 2015 di Grand Hall Shadakah Khartoum Sudan dengan dihadiri sekitar 200 peserta dari 22 negara dari negara-negara Arab, Afrika dan Indonesia. Pelaksanaan Muktamar Zakat pada kali ini merupakan Muktamar zakat yang ke 3, yang pertama dilaksanakan tahun 1996 dan yang ke-2 pada tahun 2001. Partisipasi dari Indonesia pada tahun ini merupakan yang pertama dan merupakan satu-satunya utusan dari Asia Tenggara. In- donesia diwakili oleh Kepala Divisi Penyalu- ran dan Pendistribusian, Faisal Qasim dan Kepala Divisi Administrasi dan Keuangan BAZNAS, Mohd. Nasir Tajang. Tema Muk- tamar adalah “Optimalisasi dan Pengem- bangan Pengelolaan Zakat di Sudan” dengan 3 pokok bahasan yaitu terkait dengan Fiqh Zakat kontemporer dan Regulasi, Penghim- punan dan Penyaluran, serta Managemen Keuangan dan Administrasi Zakat. Muktamar Zakat ke 3 ini dibuka langsung oleh Presiden Sudan, Umar Hasan Ahmad Baasyir dengan dihadiri oleh menteri ter- kait, pengelola zakat di seluruh Sudan, para ulama dan tokoh masyarakat Sudan dan para duta besar negara-negara Arab dan Negara berpenduduk muslim mayoritas. Dalam sambutannya, Umar Hasan Ahmad Baasyir secara tegas menyampaikan bahwa Republik Sudan di bawah kepemimpinan- nya akan menjadikan zakat sebagai alat utama dalam memberantas kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masya- rakat Sudan, serta mengoptimalkan semua kementerian untuk mendukung pengopti- malan zakat di Sudan. Muktamar ini menghasilkan empat ke- sepakatan, yaitu semakin mengoptimalkan upaya dalam menggali potensi zakat dan infak. Kedua, memanfaatkan teknologi modern dalam pengelolaan zakat. Ketiga, meningkatkan sosialisasi zakat melalui me- dia elektronik serta diusulkan agar kegiatan Muktamar zakat tsb dapat dilaksanakan rutin setiap 4 tahun sekali. Di samping muktamar, dalam rangkaian ini juga diadakan pameran hasil pember- dayaan zakat dari seluruh provinsi di Sudan. Dalam pameran ini, tergambar nyata dan betapa signifikan peran zakat di Sudan da- lam pemberantasan kemiskinan dan pening- katan kesejahteraan masyarakat. Dewan zakat tidak hanya sukses memastikan di setiap rumah orang miskin di Sudan selalu tersedia makanan pokok, tetapi juga dalam sector pemberdayaan petani, nelayan, peter- nak dan pengrajin. Salah satu yang sangat menonjol dari hasil pemberdayaan tersebut adalah menjadikan Sudan sebagai eksportir daging dan produk peternakan terpenting bagi negara-negara arab. Tidak heran, walaupun Sudan pendapatan perkapitanya hanya sebesar US $ 2.860 jauh di bawah Indonesia yang pendapatan perkapitanya sebesar US $ 4.700 tetapi dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar warganya sangat luar biasa. Menteri Koordinator Kesejahteraan Sudan, Masyair Ahmad Amin Dawallib me- ngatakan, pendidikan dari tingkat paling dasar sampai menengah atas gratis, bahkan mereka telah mewajibkan warganya untuk kuliah. Tidak hanya itu, Pemerintah Sudan juga mampu memberikan beasiswa kepada pelajar Indonesia. Di bidang kesehatan, Su- dan juga telah menggratiskan biaya berobat kepada seluruh warganya dan Sudan ter- masuk salah satu negara miskin yang tingkat kriminalnya cenderung rendah. Muktamar Zakat Internasional di Khartum Sudan Oleh Mohd. Nasir Tajang / Kepala Divisi administrasi dan Keuangan BAZNAS BAZNAS Daerah Menuju BAZNAS BaruOleh Teten Kustiawan Direktur Pelaksana BAZNAS BAZNAS - BRI Syariah - FTP UGM Panen Raya Padi Srimartani W arga Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabu- paten Bantul Jum’at (6/3) pagi bergegas menuju area persawahan untuk melaksanakan panen raya yang sudah mereka nantikan. Program tanam padi dengan System of Rice Intensification (SRI) hasilnya sangat menggembirakan, produktivitas mencapai 10 ton/ hektare. Program ini merupakan salah satu unggulan dalam rangkaian Program Zakat Community Development di Desa Srimartani, hasil kerjasama BAZNAS, BRI Syariah dan Fakultas Teknologi Pertanian UGM. SRI mengembangkan teknik manajemen yang berbeda atas tanaman, tanah, air dan nutrisi, mengubah pola tanam yang selama ini sudah dijalankan masyarakat dengan hasil yang kurang maksimal. Salah satunya dengan memperhatikan per- tumbuhan akar yang membutuhkan ruang cukup luas untuk bernafas, sehingga penanaman padi dilakukan satu persatu, bukan berumpun. Dalam panen raya kali ini, turut serta pula SUIJI Japan-Indonesia Student Exchange Program dan mahasiswa KKN UGM di desa tersebut. Zakat Community Development di Srimartani juga mening- katkan kualitas pendidikan masyarakat desa dengan berdirinya Rumah Pintar BAZNAS. Berbagai kegiatan edukasi yang produktif diselenggarakan, antara lain bimbingan belajar, belajar baca tulis Al Qur’an, pelatihan keterampilan menjahit, membuat kerajinan tangan, hingga pelatihan bertani dan beternak. Di kabupaten yang sama, berdiri Rumah Sehat BAZNAS yaitu programrumahsakittanpakasiryangmelayanimustahikdengan pelayanan prima. Masyarakat dimudahkan dalam administrasi persyaratan serta dalam sistem pemberian layanan kesehatan karena di RSB dikenal program Layanan Luar Gedung (LLG) yang jemput bola mendatangi kantong-kantong mustahik. MUTIARA HIKMAH “Haruskah sejarah kolonial dengan segala penderitaan yang menimpa rakyat kita diulang kembali? Apakah kita tidak bisa belajar dari kesalahan-kesalahan yang sudah lewat? Seekor keledaipun tidak akan jatuh kepeleset pada batu yang sama!” H. Adam Malik (1917 – 1984) Pejuang Kemerdekaan RI, Wakil Presiden Ke-3 Republik Indonesia Dinukil dari buku Adam Malik Mengabdi Republik, Jilid III. Penerbit Gunung Agung Jakarta, 1979.