Dokumen ini membahas tentang tektonisme dan proses pembentukan morfologi lipatan dan patahan akibat tenaga tektonik di dalam litosfer. Tenaga tektonik dibedakan menjadi orogenetik yang bekerja secara cepat dalam wilayah sempit, dan epirogenetik yang bekerja lambat dalam wilayah luas. Morfologi lipatan terbentuk dari tekanan mendatar yang menyebabkan pelipatan lapisan batuan, sedangkan patahan terbent
2. Tektonisme
adalah tenaga yang bekerja di dalam litosfer berupa
tekanan dengan arah vertikal maupun mendatar yang
mengakibatkan perubahan letak (dislokasi) lapisanlapisan batuan.
Tenaga tektonisme di bagi menjadi 2 macam :
Orogenetik
Epirogenetik
3. Pergerakan tenaga endogen dalam waktu yang relatif
cepat dalam tempat yang relatif sempit
Dilihat dari bentukan-bentukan yang tampak di muka
Bumi, tenaga tektonik orogenetik dibedakan atas
morfologi lipatan (folded) dan patahan (fault).
4. Morfologi Lipatan
Bentuk muka Bumi lipatan terjadi sebagai akibat dari
adanya tenaga endogen berupa tekanan yang arahnya
mendatar dari dua arah yang berhadapan dalam waktu
yang relatif lama, sehingga lapisan-lapisan batuan dalam
litosfer mengalami pelipatan, membentuk puncak dan
lembah lipatan. Dalam ilmu kebumian, puncak sebuah
lipatan dinamakan antiklin, sedangkan lembah lipatan
disebut sinklin.
5. Berdasarkan ketegakan posisi sumbu dan bentuk
pelipatannya, jenis lipatan dibedakan atas lipatan
tegak, lipatan miring, lipatan menggantung, lipatan
monoklin, lipatan rebah, yang berubah menjadi sesar
sungkup, dan lipatan isoklin
6. Ada tiga jalur pegunungan lipatan muda yang terdapat di muka
Bumi
1. Jalur Pegunungan Sirkum Mediteran
Rangkaian pegunungan ini memanjang mulai dari
pegunungan Atlas di Maroko Afrika Utara, bersambung
dengan Pegunungan Alpen di Swiss Eropa, kemudian
masuk ke wilayah Asia membentuk jalur pegunungan Asia
Sentral seperti Zagros, Elbruz, Sulaeman, Kunlun, Nan
Shan, Altyn Tagh, dan Himalaya. Akhirnya jalur
pegunungan tersebut berbelok ke selatan dan berangkai
dengan sistem pegunungan lipatan di Indonesia.
7. Sirkum Mediteran terbagi menjadi dua busur pegunungan
Busur Luar bersifat nonvulkanik artinya tidak menampakkan sifatsifat kegunungapian. Jalur pegunungan busur luar berpangkal di
Pulau Simeleu, kemudian bersambung dengan Pulau
Nias, Kepulauan Mentawai, dan Pulau Enggano. Selanjutnya jalur
pegunungan nonvulkanik ini tenggelam membentuk jalur
pegunungan dasar laut di sepanjang pantai barat Pulau Sumatra dan
pantai selatan Jawa, kemudian muncul kembali ke wilayah darat
sebagai Pulau Sawu, Rote, Timor, Babar, Kepulauan Kei, Pulau
Seram, dan berakhir di Pulau Buru.
Busur Dalam bersifat vulkanik artinya memperlihatkan tanda-tanda
kegunungapian. Rangkaian gunungapi ini membujur sepanjang Bukit
Barisan (Pulau Sumatra), kemudian menyambung dengan jalur
gunungapi di Pulau
Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Alor, Solor, Wetar, Kepulauan
Banda, dan berakhir di Pulau Saparua.
8. 2. Jalur Pegunungan Sirkum Pasifik
Rangkaian pegunungan lipatan muda ini dimulai dari
Pegunungan Andes di Amerika Selatan, bersambung
dengan Pegunungan Rocky (Rocky Mountains) di
Amerika Utara, kemudian berbelok ke Kepulauan
Jepang, dan bersambung dengan Pegunungan di Filipina.
Akhirnya, jalur Sirkum Pasifik ini bercabang dua di wilayah
Indonesia.
Cabang pertama dimulai dari Pulau Luzon
bersambung dengan pegunungan di Kalimantan
melalui Pulau Pahlawan dan Kepulauan Sulu.
Cabang kedua dimulai dari Pulau
Luzon, Samar, Mindanao, Kepulauan Sangihe, dan
berakhir di Pulau Sulawesi.
9.
10. 3. Jalur Pegunungan Lipatan Busur
Australia (Busur Papua)
Rangkaian ini dimulai dari Pegunungan Alpen
Australia, kemudian menyeberang ke Papua melalui
ekor pulau tersebut (Papua New Guinea), melalui
pantai utara Papua berakhir di Pulau
Halmahera, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
11. Proses tekanan terhadap lapisan-lapisan litosfer yang
mengakibatkan pematahan dan dislokasi lapisan batuan.
Tenaga tektonik ini dikenal dengan istilah proses patahan (fault
process). Tenaga endogen yang bekerja di sini biasanya relatif
cepat sehingga lapisan batuan yang terkena tekanan tidak
sempat melipat, melainkan retak-retak sampai akhirnya patah.
Akibat pematahan massa batuan tersebut, terdapat bagian
muka Bumi yang mengalami penurunan atau pemerosotan
membentuk lembah patahan.
12. Bagian yang mengalami pemerosotan ini dinamakan
graben (slenk), sedangkan bagian yang tidak
mengalami penurunan membentuk punggung (puncak)
patahan yang disebut horst.
13. Berdasarkan arah datangnya tekanan yang bekerja
pada lapisan batuan, morfologi patahan dapat
dibedakan menjadi tiga macam
Patahan akibat dua tekanan yang arahnya bersifat
horizontal dan saling menjauh (normal)
Patahan akibat tekanan yang arahnya vertikal (naik)
Patahan akibat dua tekanan horizontal yang
berlawanan arah (mendatar)
14. Tenaga Epirogenetik
yaitu tenaga pengangkutan yang bekerja dalam wilayah
yang relatif luas dengan kecepatan yang relatif lambat
Epirogenetik positif.
yaitu seolah-olah daratan
permukaan bumi turun dan
seolah-olah lautan naik.
Epirogenetik Negative.
yaitu seolah-olah daratan di
permukaan bumi naik dan
seolah-olah laut turun.