Dokumen tersebut membahas analisis kesehatan Bank BNI Syariah dengan menggunakan metode CAMEL. Metode CAMEL menilai lima faktor yaitu permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas. Hasil penilaian menunjukkan bahwa untuk keempat faktor tersebut, Bank BNI Syariah mendapat predikat sehat dan cukup sehat berdasarkan perhitungan rasio keuangan seperti CAR, NPF, ROA, BOPO
Ppt manajemen perbankan (analisis bank bni syariah)
1. PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
ANALISIS KESEHATAN BANK BNI
SYARIAH DENGAN METODE
CAMEL
Dosen pengampu : Abdul Salam, M.M
Disusun oleh:
Fitri Ayu Andini (17.01.031.037)
Anisaturrodiah Harahap (17.01.031.012)
MANAJEMEN PERBANKAN
2. •Pengertian Bank Syariah
Sesuai UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah :
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia
seperti prinsip keadilan dan keseimbangan (‘adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah),
universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan obyek
yang haram.
Selain itu, UU Perbankan Syariah juga mengamanahkan bank syariah untuk
menjalankan fungsi sosial dengan menjalankan fungsi seperti lembaga baitul mal, yaitu
menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya
dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai kehendak pemberi wakaf
(wakif).
PENGERTIAN BANK SYARIAH
MANAJEMEN PERBANKAN
3. METODE CAMEL ANALISIS
01 Permodalan (Capital)
02
03
04
05
Kualitas aset (Asset quality)
Manajemen (Management)
Rentabilitas (Earning)
Likuiditas (Liquidity)
Sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to Market Risk)
MANAJEMEN PERBANKAN
4. RISIKO OPERASIONAL
Risiko operasional adalah risiko akibat dari kurangnya sistem informasi
atau sistem pengawasan internal yang akan menghasilkan kerugian yang
tidak diharapkan atau risiko yang mencakup bagaimana pihak bank dalam
pengadministrasian berkas-berkas nasabah.
Membuat kebijakan dan
prosedur yang ketat atas
kegiatan operasional
bank agar lebih efektif
dan efisien
Mengelola sistem
informasi yang dimiliki
bank saat ini secara
cermat dan telilti untuk
memantau kondisi
risiko operasional bank
Langkah-langkah yang ditempuh agar terhindar dari risiko
operasional:
MANAJEMEN PERBANKAN
5. Kebijakan Manajemen Risiko
Struktur Tata Kelola
Manajemen Risiko
Budaya risiko2
Sistem Informasi Manajemen
Risiko
Upaya Peningkatan Kualitas
Implementasi Manajemen
Risiko
3 6
5
Dasar Acuan Manajemen
Risiko
Penerapan Struktur dan
Sistem Manajemen Risiko1 4
MANAJEMEN PERBANKAN
6. PEMBAHASAN
Tahun Laba Bersih (dalam jutaan
Rupiah)
CAR NPF
2011 66.354 20,67% 4,01%
2012 101.892 19,07% 2,03%
2013 117.562 16,27% 1,86%
2014 163.251 18,43% 2,82%
2015 228.525 18,11% 4,28%
Sumber publikasi laporan keuangan
MANAJEMEN PERBANKAN
Tabel : Perkembangan LB, CAR & NPF
7. HASIL PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BNI SYARI’AH
Permodalan
(Capital)
Komponen modal BNI Syari’ah terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Tahun 2011 BNI Syari’ah mempunyai
modal sebesar 1.097.119.000,- kemudian meningkat pada tahun 2012 sebesar 1.365.396.000,dan mengalami
penurunan pada tahun 2013 yaitu sebesar 1.198.081.000,kemudian mengalami kenaikan lagi pada tahun 2014 dan
2015 yaitu sebesar 2.004.358.000,- dan 2.254.181.000,-. Tabel dibawah menunjukkan peringkat nilai
faktorpermodalan BNI Syari’ah tahun 2011-2015.
Tabel : penilaian peringkat faktor permodalan (CAR)
Periode CAR (%) Peringkat Keterangan
Desember
2011
20,67 1 Sangat sehat
Desember
2012
19,07 1 Sangat sehat
Desember
2013
16,23 1 Sangat sehat
Desember
2014
18,43 1 Sangat sehat
Desember
2015
18,11 1 Sangat sehat
Dari tabel disamping menunjukkan bahwa
perkembangan CAR BNI Syari’ah tahun 2011-
2015 mengalami penurunan, akan tetapi tetap
menempati pada peringkat satu atau predikat
sehat
MANAJEMEN PERBANKAN
8. LANJUTAN PEMBAHASAN
Penilaian kualitas aktiva (NPA) dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Table : penilaian peringkat faktor kualitas asset (NPA)
Dilihat dari tabel diatas diketahui bahwa
NPA BNI Syaria’ah mengalami penurunan
pada tahun 2011 sampai dengan 2014, dan
mengalami kenaikan pada tahun 2015
namun tidak setinggi pada tahun 2011.
Berdasarkan tabel diatas walaupun rasio
NPA Bank BNI Syari’ah mengalami naik
turun namun masih tetap menempat pada
peringkat satu atau pada predikat sangat
sehat.
Kualitas aset
(Asset quality)
Periode NPA (%) Peringkat Keterangan
Desember
2011
2,72 1 Sangat sehat
Desember
2012
1,58 1 Sangat sehat
Desember
2013
1,53 1 Sangat sehat
Desember
2014
1,73 1 Sangat sehat
Desember
2015
2,50 1 Sangat sehat
MANAJEMEN PERBANKAN
9. LANJUTAN PEMBAHASAN
Penilaian faktor rentabilitas adalah kemampuan bank dalam meningkatkan labanya apakah setiap periode
atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh BNI Syari’ah8. ROA BNI
Syari’ah adalah seperti tabel dibawah ini:
1). ROA(Return On Assets)
Table : penilaian peringkat faktor Earning (ROA)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ROA
Bank BNI Syari’ah pada tahun 2011 sampai
dengan 2015 mengalami peningkatan dan
penurunan, namun masih tetap berada
pada peringkat ke dua yaitu pada predikat
sehat.
Earning
(Rentabilitas)
Periode ROA (%) Peringkat Keterangan
Desember
2011
1,05 2 Sehat
Desember
2012
1,29 2 Sehat
Desember
2013
1,22 3 Cukup sehat
Desember
2014
1,13 3 Cukup sehat
Desember
2015
2,34 2 Sehat
MANAJEMEN PERBANKAN
10. LANJUTAN PEMBAHASAN
2. BOPO (Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional)
Table : penilaian peringkat faktor Earning (BOPO)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa BOPO
BNI Syari’ah pada tahun 2011 hingga 2015
mengalami fluktuasi dalam melakukan
kegiatan operasinya. Hal ini menunjukkan
bahwa BOPO BNI Syari’ah masih berada
pada peringkat satu dan dua atau pada
predikat sehat dan sangat sehat.
Periode BOPO (%) Peringkat Keterangan
Desember
2011
90,89 2 Sehat
Desember
2012
88,79 1 Sangat sehat
Desember
2013
88,11 1 Sangat sehat
Desember
2014
89,80 2 Sehat
Desember
2015
80,63 2 Sehat
MANAJEMEN PERBANKAN
11. LANJUTAN PEMBAHASAN
3). Liquidity(Likuiditas)
Penilaian faktor likuiditas merupakan faktor untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi
kewajibannya jangka pendeknya pada saat ditagih9. FDR BNI Syari’ah adalah sebagai berikut:
Tabel : penilaian peringkat faktor Liquidity (FDR)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa FDR
BNI Syaria’ah pada tahun 2011 sampai
dengan 2013 mengalami kenaikan
menunjukkan bahwa tingkat likuiditas bank
rendah, dan sedikit menurun pada tahun
2014-2015, namun tetap saja FDR BNI
Syari’ah menempati pada peringkat ke tiga
atau dikatakan cukup sehat.
Periode BOPO (%) Peringkat Keterangan
Desember
2011
78,64 2 Sehat
Desember
2012
85,29 3 Cukup sehat
Desember
2013
98,42 3 Cukup sehat
Desember
2014
92,60 3 CukupSehat
Desember
2015
91,94 3 CukupSehat
MANAJEMEN PERBANKAN
12. KESIMPULAN
Sesuai UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah :
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia
seperti prinsip keadilan dan keseimbangan (‘adl wa tawazun), kemaslahatan
(maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba,
zalim dan obyek yang haram.
Beberapa perhitungan dengan metode CAMEL Analisis bahwa Bank BNI Syariah
mendapat predikat sehat dan cukup sehat.
MANAJEMEN PERBANKAN