Dokumen ini berisi ringkasan proses keperawatan keluarga tentang pengkajian keperawatan keluarga Bapak B yang tinggal bersama istri dan dua anak serta mertuanya. Terdapat data umum keluarga, riwayat perkembangan, lingkungan, struktur dan fungsi keluarga, stres, harapan, serta hasil pemeriksaan fisik anggota keluarga."
2. 2
.
PROSES KEPERAWATAN KELUARGA
I. Pengkajian: data umum
II. Riwayat dan tahap perkembangan
keluarga
III. Lingkungan
IV. Struktur keluarga
V. Fungsi keluarga
VI. Stres dan koping keluarga
VII. Harapan keluarga
VIII. Data tambahan
3. 3
.
ix. Pemeriksaan fisik
x. Analisa data
xi. Diagnosa keperawatan dan skoring
xii. Prioritas diagnosa keperawatan
keluarga
xiii. Intervensi keperawatan
xiv. Implementasi dan Evaluasi
4. 4
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
l. DATA UMUM
1.Nama KK : Bpk.B
2. Alamat : Rt 10 Rw 09 No 112 Kel.Bunga Kec.
Jatibaru Jakarta
3. Komposisi Keluarga :
6. 6
4. Tipe Keluarga
Keluarga Bp.B adalah keluarga dengan tipe extended family, dimana dalam
keluarga tidak hanya ada keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) tetapi dalam
keluarga tinggal ibu mertua, kakak ipar dan adik ipar.
5.Suku
Keluarga Bp.B adalah suku Sunda. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada
yang sakit berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat di apotik sesuai
dengan resep dokter (resep ditebus ulang) apabila anaknya pilek.
6. Agama
Keluarga menganut agma islam dan menjalankan kewajiban sholat 5 waktu,
semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran
agama islam.
7. Status Ekonomi Keluarga
Ibu T mengatakan penghasilan suaminya belum dapat mencukupi kebutuhan
sehari-hari karena suaminya kerjanya jauh sehingga butuh dana untuk
transportasi ke tempat kerja. Oleh karena itu Ibu T dan suami masih tinggal
bersama orang tua/mertua, untuk mengurangi pengeluaran dana. Apabila
mengontrak rumah Ibu T tidak mempunyai simpanan uang, karena
penghasilan suaminya untuk keperluan sehari-hari dan tidak ada dana lebih.
7. 7
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi ke luar kota.
Biasanya hanya menonton TV sambil bercerita. Untuk berkunjung ke
keluarga suami jarang dilakukan kecuali ada acara-acara penting.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA
9. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan keluarga:
menanamkan nilai dan norma agama, mengatur waktu bermain,
bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan.
Saat ini anak masih tidur bersama orang tua, karena kondisi rumah yang
tidak memungkinkan kamar ditambah lagi. Ibu mengatakan apabila malam
An. G ke kamar mandi sendiri dan melewati tangga, padahal Ibu sudah
mengatakan apabila ingin ke kamar mandi diantar oleh ibu karena khawatir
akan jatuh.
Ibu mengatakan An. G saat usia 10 bulan sudah lebih aktif dibandingkan
dengan An. C. Ibu mengatakan An. C saat ini hanya merangkak dan duduk
belum bisa sendiri. Ibu mengakui bahwa untuk An. C perhatian tidak seperti
An. G karena waktunya untuk membantu orang tua mempersiapkan
berjualan gado-gado.
Ibu mengatakan jarak kelahiran anaknya cukup/sesuai sehingga mereka
jarang berantam dan bisa bermain bersama. Komunikasi suami istri tidak
ada masalah dan hubungan dalam keluarga Bp. B baik.
8. 8
10. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Anak masih tidur satu kamar dengan orang tua. Ibu mengakui
bahwa An. C kurang diperhatikan dalam pertumbuhannya
(stimulasi) tumbuh kembang karena ibu sibuk untuk membantu
orang tua dalam mempersiapkan berjualan gado-gado.
11. Riwayat Keluarga Inti
Ibu T mengatakan bahwa waktu SMA pernah satu sekolah
dengan suami. Suami adalah pilihan sendiri dan disetujui oleh
orang tua dan akhirnya menikah.
12. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat orang tua dan pihak suami/isteri tidak mempunyai
kebiasaan kawin cerai, pemabuk ataupun berjudi.
III. LINGKUNGAN
13. Karakteristik Rumah
Rumah yang di tempati keluarga Bp B adalah milik mertuanya
yaitu Bp.S dengan luas rumah 6x3 m2
.
9. 9
Rumah terdiri atas 2 lantai, lantai keramik dalam
keadaan bersih. Penataan peralatan rumah tangga
tertata rapi. Ventilasi dan pencahayaan rumah baik
keluarga memiliki kamar mandi sendiri, keadaan
bersih, sumber air berasal dari PAM untuk air minum
dan pompa listrik untuk kebutuhan air selain untuk
minum.
Air tidak terasa, tidak berbau dan dalam keadaan
bersih. Pada lantai 2 terdapat dua kamar dan ruangan
bersekat untuk tidur kakak ipar dan adik ipar. Tempat
menjemur pakaian di lantai 2, pencahayaan dan
ventilasi di lantai 2 baik. Cahaya matahari dapat
masuk terutama di lantai dua dari arah depan dan
belakang.
10. 10
Denah RumahDenah Rumah
Lantai ILantai I Lantai IILantai II
6 m 6m6 m 6m
Rak Lemari Rak Tangga ke Dapur
Lt. II
Kamar
Lemari Kulkas TV Lemari
Pintu Kamar I Kamar II
Mandi/
WC
Jendela 3 M
Tempat Untuk Tidur
11. 11
14. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW
Rt 10 dan Rw 09 berpenduduk padat khusus tetangga keluarga Bp. B
sebagian besar pedagang gado-gado. Walaupun ada yang bekerja sebagai
pegawai dan guru mengaji. Keluarga Bp.B tinggal satu blok, dimana
terdapat 15 rumah dan sebagian besar masih berstatus saudara dan
berasal dari daerah yang sama. Kehidupan antar keluarga terjalin akrab dan
saling mengunjungi.
15. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bp B pada awalnyapernah tinggal di Bekasi (mengontrak) karena
penghasilan belum mencukupi maka sejak hamil anak ke-2 Bp.B
memutuskan untuk tinggal bersama dengan orang tua.
16. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Bp B tidak aktif dalam kegiatan di wilayahnya karena bekerja. Tempat kerja
jauh di Bekasi sehingga pagi-pagi sudah berangkat dan pulang malam. Ibu
T mengatakan tidak mengikuti kegiatan seperti arisan ataupun pengajian
karena harus mengurus kedua anaknya yang masih kecil serta membantu
untuk mempersiapkan berjualan gado-gado orang tua setiap hari.
17. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Bp B tinggal bersama orang tua. Menurut ibu T dengan tinggal
bersama orang tua merasakan sangat dibantu apabila membutuhkan
sesuatu. Apabila kekurangan dana biasanya dibantu oleh orang tuanya.
12. 12
IV. STRUKTUR KELUARGA
18. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam kegiatan Bp.B apabila
ada masalah di diskusikan bersama Ibu T dan terkadang meminta nasehat
dari mertua terutama ibu P. Dalam keluarga semua anggota keluarga bebas
menyatakan pendapat tetapi yang mengambil keputusan adalah Bp.B
sebagai kepala keluarga. Pengambilan keputusan di dahului dengan cara
diskusi.
19. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Bp B saling menghargai satu sama lain, saling membantu serta
saling mendukung. Bp.B dan Ibu T mampu untuk merawat diri sendiri dan
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk An.G dan An.C masih balita
sehingga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari ataupun apabila sedang
sakit dirawat oleh Ibu T dan dibantu oleh orang tua (Ibu P). Apabila ada
masalah Ibu T diskusi dengan suami dan juga minta nasehat kepada orang
tua.
20. Struktur Peran
- Bp B adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai staf di salah satu
perguruan tinggi di daerah Pd.Gede. Bekerja dari pagi sampai malam untuk
mencari nafkah. Apabila dirumah turut membantu mengasuh kedua
13. 13
- Ibu T adalah seorang ibu rumah tangga dan merawat kedua anak yang masih
balita. Ibu T turut membantu mempersiapkan untuk berjualan gado-gado yang
dilakukan oleh orang tuanya.
- Dalam melaksanakan peran masing-masing tidak ada masalah.
21. Nilai Atau Norma Budaya
Keluarga Bp E menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agma islam dan
mengharapkan kedua anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam menjalankan
agama. Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum
makan.
V. FUNGSI KELUARGA
22. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga Bp.B saling menyayangi satu sama lain. Tempat tinggal
saudara-saudara saling berdekatan, kakak-kakak Ibu T bersebelahan tinggalnya.
Apabila ada yang menderita sakit mereka saling membantu. Keluarga Bp.B juga
tinggal serumah dengan mertua dan mereka sangat membantu apabila terjadi
kesusahan. (Bantuan berupa pinjaman dana)
23. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bp B menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain.
Membiasakan anaknya bermain dengan teman-temannya.
14. 14
24. Fungsi Perawatan Kesehatan
Ibu T mengatakan An C sering batuk dan pilek. Untuk keadaan saat ini
batuk & pilek terjadi satu minggu dan Ibu T merasa tenang dan tidak perlu
berobat. Karena sudah sering batuk dan pilek. Ibu mengaku sudah terbiasa
dengan kondisi tersebut. Apabila demam biasanya dikompres dan bila
kondisi panas maka Ibu T menebus obat penurun panas yang diresepkan
dokter.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
25. Stressor Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Keluarga ibu T mengatakan An C sering batuk pilek dan berharap supaya
cepat sembuh. Ibu mengatakan bahwa ingin dapat tinggal mandiri tanpa
bergantung dengan orang tua.
26. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya di diskusikan bersama suami,
apabila perlu nasehat biasanya keluarga Bp.B minta nasehat orang tuanya.
27. Strategi Koping
keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam
keluarga sehingga masukan dari keluarga (terutama dari orang tua) dapat
membantu menyelesaikan masalahnya.
15. 15
28. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga
mengatasi masalah secara maladaptif.
VII. HARAPAN KELARGA
Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat
dan berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit pada
keluarga.
VIII. DATA TAMBAHAN
1. Nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi, sayuran
seperti bayam, sop, sayur asem, lauk pauk seperti ikan, telor, tahu, tempe,
juga buah. Untuk An.G ditambah dengan susu, An.G makan hanya nasi (½
centong), tomat dan sayuran atas anjuran orang tua anak seusia An.C
belum perlu lauk pauk. Bp.B sering mengatakan bau amis bila An.C makan
telur atau ikan. Minuman yang dikonsumsi air putih, teh manis dan es teh.
Makanan selingan seperti biskuit tidak teratur diberikan. Cara pengolahan
makanan dicuci dulu baru dipotong. Porsi makanan setiap anggota keluarga
sudah memenuhi kebutuhan.
16. 16
2. Eliminasi
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air besar
dan buang air kecil.
3. Istirahat Tidur
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur.
4. Aktivitas Sehari-hari
Bp B bekerja dari pagi sampai malam, karena tempat kerja
jauh. Ibu T membereskan rumah, menjaga anak membantu
orang tua dalam menyiapkan dagang gado-gado. An.G
bermain dirumah atau bersama anak-anak seusianya di
sekitar rumah. An.C bermain dirumah.
5. Merokok
Bp B mempunyai kebiasaan merokok ± 1/2 bungkus tiap
hari. Ibu T mengatakan suaminya juga suka merokok dalam
rumah.
17. 17
IX. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan An. C An. G Ibu T Bp. B
Kepala Rambut jarang,
tipis, LK:45 cm
bersih & tidak
ada benjolan
Rambut : hitam,
bersih tidak
mudah dicabut
Rambut : hitam
bersih
Rambut : hitam
bersih
Tanda- tanda
vital
N = 100 x/mnt
RR = 30 x/mnt
S = 370
C
N = 80 x/mnt
RR = 24 x/mnt
S = 360
C
N = 88 x/mnt
RR = 20 x/mnt
S = 370
C
TD = 120/80
mmHg
N = 80 x/mnt
RR = 30 x/mnt
S = 360
C
TD = 110/70
mmHg
BB,TB/PB BB = 9,5 kg
PB = 71 cm
(kondisi
normal)
BB = 16 kg
PB = 104 cm
(kondisi normal)
BB = 60 kg
PB = 156 cm
(kondisi
obesitas)
BB = 60 kg
PB = 170 cm
(kondisi cukup)
Mata Tidak anemis
Sekret tidak
ada
Tidak anemis
Sekret tidak ada
Tidak anemis Tidak anemis
Hidung Sekret warna
bening
Tidak bersekret
Tidak ada
kelainan
penciuman
Tidak bersekret Tidak bersekret
18. 18
Mulut Mukosa lembab,
stomatitis, gigi
tumbuh 4
Mukosa
lembab,
kesulitan
menelan
Mukosa
lembab,
kesulitan
menelan
Mukosa
lembab,
kesulitan
menelan
Leher Tidak ada benjolan,
tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
Tidak ada
benjolan, tidak
ada
pembesaran
kelenjar limfe
Tidak ada
benjolan, tidak
ada
pembesaran
kelenjar limfe
Tidak ada
benjolan, tidak
ada
pembesaran
kelenjar limfe
Dada Bunyi paru dan
jantung normal
Bunyi paru dan
jantung normal
Bunyi paru dan
jantung normal
Bunyi paru dan
jantung normal
Abdomen Kembung tidak ada Bunyi paru dan
jantung normal
Tidak ada
keluhan
Tidak ada
keluhan
Tangan Tidak ada
pembengkakan,
turgor baik, LLA = 15
cm
Tidak ada
pembengkakan,
turgor baik, LLA
= 15 cm
Tidak ada
keluhan
Tidak ada
keluhan
Kaki Tidak ada
pembengkakan,
turgor baik
Tidak ada
pembengkakan,
turgor baik
Tidak ada
keluhan
Tidak ada
keluhan
K. Umum Rewel
19. 19
X. ANALISA DATA
NO DATA DIAGNOSA
1. DS:
-Ibu mengatakan anaknya sering batuk pilek
-Batuk dan pilek saat ini terjadi sejak 1
minggu yang lalu
-Ibu mengatakan badan An.C tidak panas
-Ibu mengatakan bila An.C batuk pilek tanpa
demam maka didiamkan saja
-Ibu menanyakan mengapa anaknya batuk
pilek
-Ibu belum pernah membuat perasan jeruk
nipis dan madu
-Ibu mengatakan suaminya mempunyai
kebiasaan merokok
DO:
-Kesadaran CM
-KU = sedang
- terdapat sekret di hidung An.C
-Terlihat rewel
-Ibu terlihat berusaha membuang sekret
dengan memencet hidung An.C
Tidak efektifnya bersihan jalan
nafas pada An.C (10 bln) di
keluarga Tn B (29 thn) b/d KMK
merawat anggota keluarga yang
sedang sakit khususnya An.C
(10 bln)dengan ISPA
20. 20
2. DS :
-Ibu mengatakan An.C makan 3x sehari dengan
nasi ½ centong dan sayuran
-An.C makan tanpa lauk karena anjuran orang tua
-Ibu mengatakan suaminya keberatan kalau
anaknya diberi telor
-Ibu mengatakan kalau anaknya menyukai es teh
DO:
-TB: 71 kg
-BB: 8,5 kg
-LLA: 15 cm
-Kepala: rambut terlihat jarang
Resiko tinggi terjadinya
gangguan pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
pada An.C (10 bln)di keluarga
Tn.B (29 thn)b/d KMK
merawat anggota keluarga
khususnya An.C (10 bln)
dengan malnutrisi
3. DS:
-Ibu mengatakan An.C belum lengkap imunisasinya
-Imunisasi yang belum didapatkan adalah: DPT 3,
polio 3, campak, dan hepatitis B3
-Ibu tidak lagi membawa anaknya imunisasi
-Ibu mengatakan jika sudah diimunisasi An.C rewel
dan demam
-Ibu belum tahu manfaat imunisasi
Resiko terjadinya penyakit
yang bisa dicegah dengan
imunisasi pada An.C (10 bln)
di keluarga Tn.B (29 thn) b/d
KMK memutuskan pemberian
imunisasi pada An.C (10 bln)
21. 21
4. DS:
- Ibu mengatakan bahwa gerakan An.C lebih
lambat dibandingkan dengan kakaknya
- An.C belum bisa duduk tegak
- Ibu mengatakan An.C belum bisa berdiri
- Ibu mengataka perhatian kepada An.C lebih
kurang dibandingkan dengan kakaknya
- Ibu menanyakan apa yang bisa dilakukan
untuk membantu An.C
DO:
- Terlihat belum bisa duduk tegak
-Lebih sering merangkak
Resiko tinggi
terhambatnya
pertumbuhan dan
perkembangan pada
An.C (10 bln) di keluarga
Tn.B (29 thn) b/d KMK
merawat anggota
keluarga dalam
memberikan stimulasi
tumbang pada An.C (10
bln)
5. DS:
- Ibu mengatakan tangannya gatal-gatal
- Ibu pernah berobat dan katanya alergi
- Handuk dipakai bersama oleh semua anggota
keluarga
-Orang tua ibu T juga merasa gatal-gatal
DO:
- Merah-merah ditangan dan leher
Gangguan integritas
kulit: gatal-gatal pada ibu
T (26 thn) di keluarga
Tn.B (29 thn) b/d KMK
merawat anggota
keluarga khususnya ibu
T (26 thn) dengan alergi
22. 22
XI. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA DAN SKORING
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An.C (10 bln) di keluarga Tn B
(29 thn) b/d KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit khususnya
An.C (10 bln)dengan ISPA
23. 23
2. Resiko tinggi terjadinya gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh pada An.C (10 bln)di keluarga Tn.B (29 thn)b/d KMK merawat anggota
keluarga khususnya An.C (10 bln) dengan malnutrisi
24. 24
3. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi pada An.C (10 bln) di
keluarga Tn.B (29 thn) b/d KMK memutuskan pemberian imunisasi pada An.C (10
bln)
NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN
1. Sifat masalah:
Resiko tinggi
2/3 x 1 Masalah belum terjadi, namun terdapat data bahwa An.C
belum diimunisasi DPT 3, Polio 3, Campak dan Hepatitis B.
Usia An.C saat ini 10 bln bila keluarga tidak dimotivasi An.C
untuk diimunisasi maka waktu yang untuk imunisasi
terlewat.
2. Kemungkinan
masalah untuk
diubah:
Cukup
½ x 2 Masalah dapat diubah sebagian dilihat dari sumber dana,
jarak klinik dekat, posyandu selalu diadakan tiap bln di RW
setempat, namun pemahaman keluarga masih beranggapan
bahwa bila anak setelah diimunisasi rewel serta demam
sehingga suami kurang mendukung tentang imunisasi harus
diberikan kepada anak.
3. Potensial masalah
untuk dicegah:
Tinggi
3/3 x 1 Dengan pemberian penyuluhan tentang imunisasi masalah
sangat tinggi untuk dicegah sehingga keluarga mendukung
serta kooperatif untuk kelengkapan imunisasi
4. Menonjolnya
masalah:
Masalah
dirasakan tapi
tidak segera
ditangani
½ x 1 Keluarga merasakan bahwa bila tidak diimunisasi An.C akan
terjangkit berbagai penyakit terkait dengan tidak lengkapnya
imunisasi, tapi keluarga tidak ingin segera ditangani
TOTAL 3 1/6
25. 25
4. Resiko tinggi terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan pada An.C (10
bln) di keluarga Tn.B (29 thn) b/d KMK merawat anggota keluarga dalam
memberikan stimulasi tumbang pada An.C (10 bln)
NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN
1. Sifat masalah:
Resiko tinggi
2/3 x 1 Masalah belum terjadi, An. C belum terlambat pertumbuhan dan
perkembangannya apabila keluarga menstimulasi An.C dengan
teratur serta perhatian terhadap anak ditingkatkan
2. Kemungkinan
masalah untuk
diubah:
Mudah
½ x 2 An.C diasuh oleh ibu ataupun orang tua namun kegiatan yang
harus dilakukan ibu T memang cukup banyak serta
membutuhkan tenaga dalam membantu orang tua
mempersiapkan dagangan sehingga diperlukan pembagian
waktu yang baik agar An.C dapat lebih diperhatikan
3. Potensial
masalah untuk
dicegah:
Cukup
2/3 x 1 Masalah dapat dicegah mengingat An.C berada pada tahapan
“gold age” sehingga masalah tersebut dapat diatasi dengan
meningkatkan pemahaman keluarga tentang pentingnya
menstimulasi tumbang serta cara melakukannya namun hal ini
memerlukan daya tahan tubuh anak yang baik, dimana pada saat
ini kondisi anak sedang batuk dan pilek.
4. Menonjolnya
masalah:
Tidak segera
diatasi
½ x 1 Keluarga merasakan bahwa perhatian terhadap anak tidak
seperti anak pertamanya.
TOTAL 2 5/5
26. 26
5. Gangguan integritas kulit: gatal-gatal pada ibu T (26 thn) di keluarga Tn.B
(29 thn) b/d KMK merawat anggota keluarga khususnya ibu T (26 thn)
dengan alergi
NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN
1. Sifat Masalah:
Aktual
3/3 x 1 Masalah gangguan integritas kulit telah terjadi yaitu
keluhan gatal-gatal pada lengan. Leher dan badan Ibu
T, kejadian ini sudah lama terjadi
2. Sifat Masalah:
Aktual
½ x 2 Keluhan gatal-gatal pada ibu T sudah lama terjadi
dimana perilaku menggunakan handuk secara
bersama-sama sudah lama dilakukan dalam keluarga
Tn.B sehingga perlu merubah perilaku ke arah hidup
sehat yang membutuhkan waktu yang lama
3. Potensial
masalah untuk
dicegah:
Cukup
2/3 x 1 Keluhan gatal-gatal sudah lama terjadi dan
memerlukan waktu yang lama karena terkait dengan
perilaku hidup yang sehat
4. Menonjolnya
masalah:
Tidak segera
diatasi
½ x 1 Ibu merasakan ada masalah gatal-gatal pada dirinya
namun saat ini belum berobat lagi karena pernah
berobat namun tidak sembuh
TOTAL 2 4/6
27. 27
XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An.C (10 bln) di keluarga Tn B (29
thn) b/d KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit khususnya An.C
(10 bln)dengan ISPA
2. Resiko tinggi terjadinya gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh pada An.C (10 bln)di keluarga Tn.B (29 thn)b/d KMK merawat anggota
keluarga khususnya An.C (10 bln) dengan malnutrisi
3. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi pada An.C
(10 bln) di keluarga Tn.B (29 thn) b/d KMK memutuskan pemberian
imunisasi pada An.C (10 bln)
4. Resiko tinggi terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan pada An.C (10
bln) di keluarga Tn.B (29 thn) b/d KMK merawat anggota keluarga dalam
memberikan stimulasi tumbang pada An.C (10 bln)
5. Gangguan integritas kulit: gatal-gatal pada ibu T (26 thn) di keluarga Tn.B
(29 thn) b/d KMK merawat anggota keluarga khususnya ibu T (26 thn)
dengan alergi
28. 28
XIII. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Evaluasi Intervensi
TUM TUK Kriteria Standar
1. Tidak efektifnya
bersihan jalan nafas
pada An.C (10 bln) di
keluarga Tn.B. (29 thn)
b/d KMK merawat
anggota khususnya
An.C dengan ISPA.
Selama 3 kali
kunjungan
rumah,
kebersihan jalan
napas efektif
pada An.C (10
bln)
1. Selama 1x60 menit
kunjungan keluarga
mampu mengenal
masalah ISPA pada
anggota keluarga.
dengan cara:
1.1 Menyebutkan
pengertian ISPA
Respon
Verbal
ISPA adalah infeksi
saluran pernafasan
akut yang ditandai
dengan batuk dan
pilek
1.1.1 Diskusikan bersama
keluarga pengertian ISPA
dengan menggunakan lembar
balik
1.1.2 Tanyakan kembali pada
keluarga tentang pengertian
ISPA
1.1.3 Berikan pujian atas
jawaban yang tepat
1.2 Menyebutkan
penyebab ISPA
Respon
verbal
Menyebutkan 2 dari 4
penyebab ISPA:
- Tertular penderita
batuk
Belum imunisasi
lengkap
- Kurang gizi
- Lingkungan tempat
tinggal yang tidak
sehat
1.2.1 Diskusikan dengan
keluarga tentang penyebab
ISPA dengan menggunakan
lembar balik
1.2.2 Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
penyebab ISPA
1.2.3 Beri reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
29. 29
1.3
Mengidentifikasi
penyebab ISPA
Respon
verbal
Menyebutkan penyebab ISPA 1.3.1 Dorong keluarga untuk mengidentifikasi
penyebab ISPA pada anak
1.3.2 Beri reinforcement positif atas
kemampuan keluarga mengidentifikasi
penyebab ISPA pada anak
1.4
Menyebutkan
tanda-tanda
ISPA
Respon
verbal
Menyebutkan 3 dari 5 tanda ISPA:
- Batuk
- Pilek
- Demam
- Nafas cepat
- Umur 2 bln:60x atau lebih /menit
-Umur 2 bulan-1 thn: 50x atau
lebih/menit
- Umur 1-5 thn: 40x atau lebih/menit
- Nafas sesak atau tarikan dinding
dada
1.4.1 Diskusikan dengan keluarga tentang tanda-
tanda ISPA
1.4.2 Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
tanda-tanda ISPA
1.4.3 Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
1.5
Menyebutkan 3
dari 5
pencegahan
ISPA
Respon
verbal
Menyebutkan 3 dari 5 pencegahan
ISPA:
- Jauhkan anak dari penderita batuk
- Imunisasi lengkap
- Berikan makanan bergizi tiap hari
- Berikan ASI sampai usia 2 tahun
- Jagalah kebebersihan tubuh,
makanan serta lingkungan
1.5.1 Dorong keluarga untuk menyebutkan
pencegahan ISPA
1.5.2 Berikan reinforcement positif atas
kemampuan keluarga cara mencegah ISPA
30. 30
masalah ISPA yang terjadi
pada anggota keluarga
verbal mengalami ISPA dijelaskan dengan kondisi An C
1.6.2 Motivasi keluarga untuk mengidentifikasi
masalah yang timbul pada anggota keluarga (AnC).
1.6.3 Bersama keluarga menyimpulkan masalah
yang dihadapi oleh anggota keluarga (An C)
1.6.4 Berikan reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
Selama 1x60 menit
kunjungan keluarga
mampu mengambil
keputusan untuk merawat
anggota keluarga yang
Menderita ISPA
Dengan cara:
2.1 Menyebutkan akibat
lanjut tidak diobatinya
ISPA
Respon
verbal
Menyebutkan 1 dari 3
akibat lanjut dari ISPA
yang tidak diobati:
- Gangguan
pertumbuhan dan
perkembangan
- Bronchitis
- Kematian
2.1.1 Jelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila
ISPA telah diobati jangan
menggunakan lembar balik
2.1.2 Motivasi keluarga untuk menyebutkankembali
tindak lanjut dari ISPA yang tidak diobati
2.1.3 Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga
yang tepat
2.2 Memutuskan untuk
merawat An C dengan
masalah ISPA
Respon
verbal
Keluarga memutuskan
untuk merawat
anggota keluarga
dengan ISPA
2.1.4 Diskusi kembali dengan keluarga tentang
keinginan keluarga untuk merawat anggota keluarga
dengan ISPA
2.1.5 Beri reinforcement positif atas keputusan
keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan ISPA
31. 31
Setelah 1x60 menit
kunjungan, keluarga
mampu merawat
anggota keluarga
dengan ISPA.
Dengan cara:
3.1 Menyebutkan cara
perawatan ISPA
dirumah
Respon
verbal
Menyebutkan 3 dari 5 pencegahan ISPA:
- Jauhkan anak dari penderita batuk
- Imunisasi lengkap
- Berikan makanan bergizi tiap hari
- Berikan ASI sampai usia 2 tahun
- Jagalah kebersihan tubuh, makanan, lingkungan,
dan berikan madu atau kecap
- Jika hidung tersumbat karena pilek, bersihkan
lubang hidung dengan sapu tangan bersih
- Selama anak dirawat dirumah
Tetap berikan ASI dan makanan bila muntah,
usahakan beri makan sedikit tapi sering
Beri minum lebih banyak dari biasanya
Jangan pakai selimut atau pakaian tebal selama
badan anak masih panas
Awasi tanda penyakit bertambah parah anak tidak
mau minum, nafas sesak dan cepat
3.1.1 Diskusikan dengan
keluarga tentang
pencegahan ISPA
3.1.2 Motivasi keluarga
untuk menyebutkan
pencegahan ISPA
3.1.3 Beri reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
3.2 Melakukan
kompres dingin
Psiko
motor
Keluarga dapat mendemonstrasikan cara melakukan
kompres dingin
3.2.1 Demonstrasikan
kepada keluarga cara
melakukan kompres dingin
3.2.2 Berikan kesempatan
pada keluarga untuk
mencoba melakukan
kompres dingin
32. 32
usaha keluarga
3.2.4 Pastikan keluarga akan
melakukan tindakan yang diajarkan jika
diperlukan
3.3 Membuat obat
tradisional meringankan
batuk
Psikom
otor
Keluarga dapat mendemonstrasikan cara
membuat obat tradisional: Jeruk nipis 1
sendok teh, Kecap/madu 1 sendok teh
3.3.1 Mendemonstrasikan pada
keluarga cara membuat obat
tradisional
3.3.2 Berikan kesempatan keluarga
untuk membuat obat tradisional
3.3.3 Berikan reinforcement positif atas
usaha keluarga
3.3.4 Pastikan keluarga akan
melakukan tindakan yang diajarkan jika
anak batuk pilek
3.4 Membersihkan
hidung yang tersumbat
karena pilek
Psikom
otor
Keluarga dapat mendemonstrasikan dan
membersihkan hidung yang tersumbat
karena pilek
3.4.1 Demonstrasikan pada keluarga
cara membersihkan hidung yang
tersumbat
33. 33
keluarga untuk mencoba
3.4.3 Beri reinforcement positif
atas usaha keluarga
3.4.4 Pastikan keluarga akan
melakukan tindakan yang
diajarkan jika anak hidungnya
tersumbat karena pilek
Setelah 1x60 menit
kunjungan, keluarga
mampu memodifikasi
lingkungan yang dapat
mencegah ISPA
4.1 Menyebutkan cara-
cara memodifikasi
lingkungan
Respon
verbal
Menyebutkan 2 dan
3 cara memodifikasi
lingkungan untuk
mencegah ISPA
4.1.1 Jelaskan lingkungan
yang dapat mencegah ISPA
4.1.2 Motivasi keluarga untuk
mengulangi penjelasan yang
diberikan
4.1.3 Beri reinforcement positif
atas jawaban keluarga
35. 35
1.3.1 Mendorong keluarga untuk mengidentifikasi
penyebab ISPA pada anak.
1.4.1 Mendiskusikan bersama keluarga mengenai
tanda-tanda ISPA yaitu batuk, pilek, demam, nafas
cepat; 2 bln : 60x atau lebih/mnt; 2 bln – 1 thn :50x
atau lebih/mnt; 1 – 5 thn : 40x atau lebih/mnt; sesak
nafas/tarikan dinding dada
1.5.1 Mendorong keluarga untuk mengidentifikasi
tanda-tanda ISPA pada anak
1.6.1 Membantu keluarga membandingkan apa
yang telah dijelaskan dengan kondisi anak.
1.6.2 Memotivasi keluarga untuk mengidentifikasi
masalah yang timbul pada anak
1.6.3 Bersama keluarga menyimpulkan masalah
yang dihadapi dalam keluarga
1.6.4 Memberikan reinforcement positif atas usaha
yang dilakukan keluarga.
-Ibu mengatakan bahwa tanda-tanda ISPA adalah batuk, pilek,
demam, nafas cepat dan nafas sesak.
- Ibu mengatakan bahwa tanda-tanda ISPA yang sering terjadi pada
anaknya adalah batuk pilek dan apabila demam akan diberikan obat
penurun panas
- mengatakan pada anaknya tidak pernah terjadi sesak nafas
- mengatakan bahwa anaknya sering batuk pilek
- Ibu mengatakan setelah dijelaskan jadi menambah ilmu tentang
batuk pilek yang terjadi pada anaknya
O:
- Ibu kooperatif dan aktif saat dijelaskan
- Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan
A:
- Ibu dapat menyebutkan pengertian ISPA, penyebab ISPA, dan
tanda-tanda ISPA
- Ibu dapat mengidentifikasi penyebab dan tanda-tanda ISPA yang
terjadi pada anaknya
- Ibu dapat menyimpulkan anaknya sering menderita ISPA
P:
Lanjutkan ke TUK berikutnya
36. 36
TUK 2
2.1.1 Menjelaskan kepada keluarga akibat lanjut apabila ISPA tidak diobati
yaitu gangguan pertumbuhan dan perkembangan, kematian
2.1.2 Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut
dari ISPA
2.2.1 Mendiskusikan kembali dengan keluarga tentang keinginan
keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan ISPA
2.2.2 Memberikan reinforcement positif atas jawabaan keluarga dan
keputusan untuk merawat keluarga dengan ISPA
S:
-Ibu mengatakan akibat bila tidak segera diobati
dapat menyebabkan kematian
- Ibu mengatakan akan merawat anaknya bila batuk
pilek sesuai dengan anjuran dan merasa kasihan bila
anaknya batuk pilek serta rewel
O:
-Keluarga mendengar penjelasan yang diberikan
- Ibu kooperatif dan aktif saat diskusi
A:
- Ibu dapat menyebutkan akibat lanjut bila ISPA tidak
diobati
-Ibu memutuskan untuk merawat anak bila batuk
pilek bersama keluarga
P:
- Lanjutkan ke TUK berikutnya
TUK 3
3.1.1 Mendiskusikan dengan keluarga tentang pencegahan ISPA: jauhkan
anak dari penderita batuk, imunisasi lengkap, berikan makanan bergizi
setiap hari, berikan ASI sampai usia 2 tahun dan jagalah kebersihan
lingkungan, makanan dan tubuh
S:
- Ibu mengatakan cara mencegah ISPA yaitu dengan
menjauhkan anak dari penderita batuk, imunisasi
harus lengkap, ASI tetap diberikan, makanan yang
bergizi serta lingkungan rumah harus bersih
37. 37
3.1.2 Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
pencegahan ISPA
Menjelaskan cara perawatan ISPA yaitu jika panas berikan:
-Obat penurun panas sesuai aturan dokter atau kompres dingin, jika
batuk berikan obat tradisional campuran antara jeruk nipis dengan
kecap manis/madu dengan perbandingan 1:1, jika hidung tersumbat
bersihkan lubang hidung dengan kain bersih, selama anak dirawat
dirumah tetap barikan ASI dan makan sedikit tapi sering, minum lebih
banyak dari biasanya, jangan pakaikan selimut jika anak masih panas,
awasi tanda penyakit bertambah parah yaitu anak tidak mau makan
minum, sesak nafas dan cepat, membawa anak bila bertambah parah
ke kinik / puskesmas.
3.1.4 Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara
perawatan ISPA dirumah
3.2.4 Memberikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga
menjelaskan cara pencegahan dan cara perawatan ISPA
-Ibu mengatakan akan mencoba menjauhkan anak dari
penderita batuk
-Ibu mengatakan cara perawatan ISPA dirumah dengan
memberikan obat panas sesuai resep atau kompres
dingin
-Ibu mengatakan bila anak batuk bisa diberikan
campuran jeruk nipis dengan kecap/madu dengan
perbandingan 1:1
-Ibu mengatakan jika anak pilek hidung dibersihkan
dengan kain bersih
-Ibu mengatakan selama anak dirawat dirumah ASI tetap
diberikan, makan sedikit tapi sering, minum banyak dan
jangan memakai selimut bila anak panas
-Ibu mengatakan bila anaknya panas selama ini selalu
diberikan selimut agar berkeringat tetapi setelah
dijelaskan akan merubah hal tersebut
- Ibu mengatakan membawa anaknya apabila anaknya
sesak dan tidak mau makan/minum ke klinik/ dokter.
38. 38
O:
Ibu mendengarkan saat dijelaskan tentang pencegahan dan
perawatan anak dengan ISPA
A:
Keluarga mampu menyebut cara
pencegahan ISPA
Keluarga mampu menjelaskan cara pencegahan ISPA
P:
Lanjutkan ke TUK berikutnya
3.4.1 Mendemonstrasikan cara membuat obat
tradisional
3.4.2 Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
mencoba membuat obat tradisional dengan
perbandingan jeruk nipis : kecap manis = 1 : 1
3.4.3 Memberikan reinforcement positif atas
kemampuan keluarga
3.4.4 Memastikan keluarga untuk melakukan tindakan
yang diajarkan jika anak batuk pilek
S:
-Ibu mengatakanpernah mencoba pembuatan obat tradisional pada
anak pertama namun perbandingannya tidak tahu antara jeruk nipis
dan kecapnya
-Ibu mengatakan akan memberikan obat tradisional jika anaknya
batuk
O:
- Ibu mendemonstrasikan pembuatan obat tradisional pelega
tenggorokan
A:
- Ibu mampu mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional
pelega tenggorokan
P:
- Ingatkan kembali hal-hal yang telah didiskusikan
- Motivasi keluarga untuk terus melakukan dalam merawat anak
dengan ISPA
39. 39
Tgl 12 -10-04 jam 10.00 – 11.00
TUK 3
3.3.1 Memberikan kesempatan pada keluarga
untuk melakukan kompres dingin
3.3.2 Memberikan pujian atas usaha yang
dilakukan oleh keluarga
3.3.3.Memastikan keluarga untuk
melakukan kompres dingin bila diperlukan
3.3.4 Memberikan kesempatan keluarga
untuk membersihkan hidung yang tersumbat
3.3.5 Memberikan pujian atas usaha yang
dilakukan oleh keluarga
3.3.6 Memberikan kesempatan keluarga
untuk membersihkan hidung yang tersumbat
sesuai dengan redemonstrasi
S:
-Ibu mengatakan kompres dingin dilakukan bila anak panas
-Ibu mengatakan sudah dapat membersihkan hidung anak
bila tersumbat dengan kain bersih sehingga hidung anak
terhindar dari luka
-Ibu mengatakan akan melakukan anjuran perawat
- Ibu mengatakan tiap pagi rumah dibersihkan, jendela dan
pintu dibuka agar udara jadi lancar
-Ibu mengatakan suami agar tidak merokok didalam rumah
- Ibu mengatakan bila kondisi anak bertambah parah segera
dibawa ke klinik agar diberi obat dan penjelasan yang
harus dilakukan dirumah
O:
-Ibu dapat melakukan kompres dingin dan membersihkan
lubang hidung tesumbat sesuai dengan anjuran
40. 40
TUK 4
4.1.1 Memberikan pujian atas usaha keluarga memberikan
lingkungan yang bersih, jendela dan pintu dibuka dan ruangan
tidak berbau (asap)
TUK 5
5.1.1 Memberikan pujian atas kemampuan keluarga
menyebutkan manfaat ke pelayanan kesehatan
-Lingkungan rumah bersih, jendela dan pintu dibuka
-Ibu menjelaskan manfaat pelayanan kesehatan
-Ibu akan membawa anaknya ke klinik bila kondisi bertambah
parah (anak sulit makan/minum, sesak nafas dan nafas cepat)
-Ibu kooperatif dan aktif saat redemonstrasi
A:
-Ibu dapat mendemonstrasikan cara kompres dingin dan
membersihkan hidung yang tersumbat
-Lingkungan rumah bersih
-Ibu dapat menjelaskan manfaat yankes dan kapan harus ke
yankes
P:
-Observasi lingkungan saat lingkungan tidak terencana
- Ingatkan cara perawatan apabila anak menderita ISPA
- Observasi kondisi anak tiap kunjungan
41. 41
5.1.2 Menanyakan dan melakukan
pemeriksaan pada An C
5.1.3 Mengobservasi kartu berobat An C
5.1.4 Memberikan reinforcement positif bahwaa
tepat sekali tindakan yang telah ibu lakukan
dengan membawa An C ke klinik
S:
-Ibu mengatakan pada hari sabtu anaknya dibawa berobat
karena batuk, pilek dan panas
-Ibu mengatakan bahwa dirumahnya sedang banyak yang
batuk dan pilek
-Ibu mengatakan saat ini anaknya sudah sembuh dan obatnya
sudah habis diminum
-Ibu mengatakan karena ada panas sehingga An C dibawa
berobat
O:
-An.C pilek, batuk dan panas
-An.C sedang bermain mobil-mobilan dengan kakaknya
-Kartu berobat
A:
-TUK 5 teratasi
P:
- Ingatkan kembali ibu untuk membawa An.C ke yankes bila
tidak dapat ditangani dirumah