2. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA
TUGAS PERKEMBANGAN
PERHATIAN PELAYANAN KESEHATAN
Membentuk keluarga muda sebagai suatu unit
yang stabil (menggabungkan bayi yang baru
kedalam Keluarga)
Memperbaiki hubungan setelah terjadinya
konflik Mengenai tugas perkembangan dan
kebutuhan Berbagai anggota keluarga.
Mempertahankan hubungan pernikahan yang
Memuaskan
Memperluas hubungan dengan keluarga besar
dengan menambah peran menjadi orang tua
dan menjadi kakek/nenek
Persiapan untuk pengalaman melahirkan
Transisi menjadi orang tua
Perawatan bayi
Perawatan bayi yang sehat
Mengenali secara dini dan menangani
masalah-masalah kesehatan fisik anak dg
tepat imunisasi
Pertumbuhan dan perkembangan yang Normal
Tindakan untuk keamanan
Keluarga berencana (KB)
Interaksi keluarga
Praktik kesehatan yang baik (misalnya :
Tidur,nutrisi,olahraga)
3. MASALAH PERKEMBANGAN YANG
TIDAK TERPENUHI
• Tidak dapat Membentuk keluarga muda sebagai
suatu unit yang stabil (menggabungkan bayi yang
baru kedalam Keluarga)
• Tidak dapat Memperbaiki hubungan setelah
terjadinya konflik Mengenai tugas perkembangan
dan kebutuhan Berbagai anggota keluarga.
• Tidak dapat Mempertahankan hubungan
pernikahan yang Memuaskan
• Tidak dapat Memperluas hubungan dengan
keluarga besar dengan menambah peran menjadi
orang tua dan menjadi kakek/nenek
4. Kemungkinan diagnosa
• Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
• Disfungsi seksual
• Gangguan tumbuh kembang
• Menyusui tidak efektif
• Resiko cidera
• Perubahan penampilan peran
• Gangguan komunikasi verbal
5. Peran perawat
• Monitor perawatanprenatal dan
perujukan untuk masalah-masalah
kehamilan
• Konselor pada nutrisi prenatal
• Konselor pada kebiasaan maternal
prenatal
6.
7. Pengkajian keluarga
• Nama Kepala Keluarga : Tn. A
• Alamat dan Telepon : RT 01 ,RW 02, Pojokrejo.
Kesamben. Jombang
• Pekerjaan Kepala Keluarga : Pelayan restaurant
• Pendidikan Kepala Keluarga: SMA
8. 2. Komposisi keluarga
No Nama JK Hubungan
dgn KK
Umur Pendidikan Status Imunisasi Ket
BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
Tn. A
Ny.R
An. I
Laki*
Perm
Perm
Suami
Istri
Anak
25
23
3 bln
SMA
SMA
-
10. • Tipe Keluarga
– Termasuk kelurga inti yang terdiri dari suami, istri dan
anak
• Suku bangsa
– Berasal dari suku jawa, Indonesia
• Agama
– Semua keluarga beragama islam
• Status social ekonomi keluarga
– Kepala keluarga : 500.000
– Istri : 300.000
– Untuk pendapatan keluarga ini digabung dari penghasilan
ayah dan ibu menjadi 800.000 perbulan. Pengeluaran
perbulannya yaitu untuk susu anak 360.000 dan untuk
makan 540.000 jadi kelarga tersebut mempunyai status
social ekonomi rendah.
• Aktifitas rekreasi keluarga
– Setiap hari klien dan keluarga sibuk dengan aktivitasnya
masing-masing ,Tn.A tidak pernah mengajak anak
bermain.
11. B. Riwayat dan tahap perkembangan
keluarga
• Tahap perkembangan keluarga saat ini
– Keluarga Tn. A mempunyai 1 orang anak
– Keluarga Tn A berada pada tahap perkembangan keluarga dengan
kelahiran anak pertama.
• Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
– Tn A saat ini belum memenuhi tugas perkembangan yaitu:
– Tidak dapat Membentuk keluarga muda sebagai suatu unit yang stabil
(menggabungkan bayi yang baru kedalam Keluarga)
– Tidak dapat Memperbaiki hubungan setelah terjadinya konflik
Mengenai tugas perkembangan dan kebutuhan Berbagai anggota
keluarga
– Tidak dapat Mempertahankan hubungan pernikahan yang
Memuaskan
– Tidak dapat Memperluas hubungan dengan keluarga besar dengan
menambah peran menjadi orang tua dan menjadi kakek/nenek
12. • Riwayat keluarga inti
• Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular,
menahun, dan menurun. Riwayat masing masing anggota
keluarga adalah sebagai berikut :
• Kepala keluarga : klien tidak mempunyai penyakit parah
sebelumnya
• Istri : tidak ada riwayat sakit yang
mengharuskan klien berobat dan rawat inap di rumah sakit
• Anak ke I : tidak ada riwayat sakit yang
mengharuskan klien berobat dan rawat inap di rumah sakit
• Riwayat keluarga sebelumnya
• Dari keluarga Tn.A tepatnya saudara ke 2(adik KK) pernah
mengidap sakit hepatitis sedangkan dari keluarga Ny. Tidak
terdapat riwayat penyakit yang mengharuskan klien
berobat dan rawat inap di rumah sakit.
13. C. Pengkajian lingkungan
• Karakteristik rumah
– Luas tanah : 7x10 M Luas rumah : 7x10M
– Tipe rumah : permanen dengan jumlah ruang 2
kamar tidur, 1 ruang tamu sekaligus keluarga, 1 dapur,
kamar mandi dan WC menjadi 1, jumlah jendela
7.setiap ruangan dimanfaatkan sebagai mana
fungsinya secara optimal. Peletakan perabot rumah
tangga secara rapi. Jenis septic tank 1 kotak termasuk
peresapan air, jarak antara septic dengan sumber air
kurang lebih 10 meter, sumber air yang diminum
adalah air isi ulang,
15. • Karakteristik tetangga dan komunitas RW
– Tetangga klien yang ada di sekitar rumah cukup ramah.
Klien tinggal di wilayah pedesaan sehingga jarak rumah
satu dengan yang lain cukup dekat. Diadakan kerja bakti
sebulan sekali selingkungan warga.
• Mobilitas geografis keluarga
– Sejak Tn.A menikah dengan Ny. Keluarga Tn.A tinggal di
dan tidak pernah pindah.
• Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
– Klien jarang berkumpul dan berinteraksi dengan
masyarakat.
• System pendukung keluarga
– Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat dan saling
menyayangi satu sama lain, keluarga memiliki fasilitas
kesehatan meliputi : sarana MCK, tempat tidur yang
nyaman, dan air yang bersih.
16. D. Struktur keluarga
• Pola komunitas keluarga
– Bahasa komunikasi yang di gunakan menggunakan
bahasa jawa dan Indonesia. Komunikasi antar
keluarga lebih sering dimulai pagi hari karena
anggota keluarga saat itu memualai aktivitasnya
masing-masing.
• Struktur kekuatan keluarga
– Dalam mengendalikan keluarga tidak ada yang m au
mengalah, ketika mengambil suatu keputusan selalu
ada permasalahan antara kedua belah pihak.masalah
17. • Struktur peran (formal dan informasi)
– Tn. A:
• Peran formal : menjadi kepala keluarga, suami dan ayah
• Peran informal : pelayan restaurant
– Ny. R :
• Peran formal :sebagai ibu rumah tangga, istri dan ibu
• Peran informal :masih aktif sebagai anggota masyarakat
dan perkumpulan ibu-ibu dilingkungan tempat tinggal.
– An. I :
• Peran formal : sebagai anak
– Peran informal :-
• Nilai dan norma keluarga
– Keluarga meyakini bahwa kesehatan sangat penting.
Sehingga mereka membiasakan cuci tangan sebelum
makan dan menjaga kebersihan.
18. E. Fungsi keluarga
• Fungsi afektif
– Menurut Ny. Rmengeluhkan sikap cuek suami yang
tidak mau tau urusan anak dan kerjaan rumah tangga,
Tn A mengatakan urusan rumah dan anak adalah
tanggung jawab istri dirumah, tugasnya hanyalah
mencari nafkah.
• Fungsi social
– Interaksi antar anggota keluarga tidak terjalin baik,
masing- masing anggota keluarga masih sama-sama
egois terhadap pendapatnya,tidak saling terbuka,dan
musyawarah ketika ada suatu permasalahan.keluarga
juga tidak menerapkan etika atau sopan santun
dalam berperilaku.
19. • Fungsi perawatan kesehatan
• Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
– Keluarga belum memahami gizi balita, pentingnya imunisasi serta resiko akibat
imunisasi yang tidak lengkap serta tumbuh kembang anak.
• Kemapuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat.
– Keluarga kurang mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya.
– Anggota keluarga kurang peka terhadap anggota keluarga yang sakit.
– Keluarga kurang mendapatkan informasi yang tepat mengenai tindakan yang
dilakukan jika masalah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak
dapat mengambil keputusan.
• Kemapuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
– Pengetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas
– Jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penganganan tenaga
kesehatan.maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan penyembuhan
kepada tenaga kesehatan.namun bila sakitnya masih tergolong ringan,keluarga
cukup menganjurkan istirahat,pemenuhan kebutuhan dasn mengkonsumsi
obat generic dari toko atau warung kepada anggota keluarga yang sakit.
20. • Kemampuan keluarga memelihara lingkungan
rumah yang sehat.
– Keluarga tidak mengerti dan menyadari tentang
pentingnya hygiene sanitasi untuk menciptakan
rumah yang sehat.
– Keluarga tidak menyadari bahwa dengan menciptakan
lingkungan yang bersih dapat mencegah penyebaran
berbagai jenis penyakit.
• Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/
pelayanan kesehatan di masyarakat.
– Keluarga tidak memahami dan mengerti keuntungan-
keuntungan yang di peroleh jika mereka
memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan optimal.
– Fasilitas kesehatan yang ada tidak terjangkau oleh
keluarga
21. • Fungsi reproduksi
– Jumlah anak yang dimiliki Tn A ada 1 orang yaitu perempuan
– Keluarga tidak merencanakan jumlah anggota keluarga dengan
menjaga jarak kelahiran anak satu dengan anak yang lain.
– Tn A dan Ny R menggunakan metode program KB oral
• Fungsi ekonomi
– Keluarga cukup memenuhi kebutuhan sandang,pangan,dan
papan dari pendapatan yang di terima perbulan,tapi keluarga
tidak bisa menyisihkan pendapatanya uutuk keperluan yang
tidak tertuga.
– Keluarga kurang memanfatkan fasilits kesehatan yang ada
seperti puskesmas,posyandu,balita pos.
22. F. Stres dan Koping Keluarga
• Stressor jangka pendek dan panjang
– Stressor jangka pendek :
• Ny. R kesal dengan sikap Tn A yang cuek dengan urusan ank dan
pekerjaan rumah tangga.
• Tn. A mengatakan ia sudah terlalu letih dengan pekerjaannya
setiap hari dan ia butuh refresing
– Stressor jangka panjang :
• Ny R mengatakan keluarganyta tidak memiliki tabungan
• Kemampuan keluarga berespons terhadap
situasi/stressor
– Keluarga tidak menyadari masalah yang ada dalam
keluarga
• Strategi koping yang digunakan
– Tn a selalu mengambil keputusan tanpa melibatkan istri
23. 13. Pemeriksaan fisik
• Tn.A ( kepala keluarga)
• TD : 120/80
• R : 24 x/mnt
• N : 80 x/mnt
• S : 360 C
• Kepala
– Rambut dan kulit kepala
– Inspeksi : rambut agak gelombang,
kulit bersih.
• Mata
– Inspeksi : kedua mata simetris,
konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik.
– Palpasi : tidak ada nyeri tekan
• Dada
– Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada nodul dan
sikatrik.
– Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur
tulang iga.
– Perkusi : terdengar sonor pada paru,dan redup
pada jantung.
– Auskultasi :terdengar vesikuler.
• Abdomen
– Inspeksi :tidak acites, tidak ada sikatrik.
– Palpasi :tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran hati dan limpa.
– Perkusi :terdengar timpani pada usus, dan redup
pada hati, ginjal.
– Auskultasi :suara peristaltik terdengar 25x/mnt
• Ekskremitas
– Inspeksi :anggota gerak lengkap,tidak ada luka
bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan
dan kaki.
– Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak ada fraktur.
24. • Ny. R ( istri)
• TD : 110/70
• R : 24 x/mnt
• N : 75 x/mnt
• S : 360 C
• Kepala
– Rambut dan kulit kepala
– Inspeksi : rambut lurus, kulit bersih.
• Mata
– Inspeksi : kedua mata simetris,
konjungtiva tidak pucat, sklera
tidak ikterik.
– Palpasi : tidak ada nyeri tekan
• Dada
– Inspeksi : bentuk simetris, tidak
ada nodul dan sikatrik.
– Palpasi : tidak ada nyeri tekan,
tidak ada fraktur tulang iga.
– Perkusi : terdengar sonor pada
paru,dan redup pada jantung.
– Auskultasi :terdengar vesikuler.
• Abdomen
– Inspeksi :tidak acites, tidak ada
sikatrik.
– Palpasi :tidak ada nyeri tekan, tidak
ada pembesaran hati dan limpa.
– Perkusi :terdengar timpani pada
usus, dan redup pada hati, ginjal.
– Auskultasi :suara peristaltik
terdengar 25x/mnt
• Ekskremitas
– Inspeksi :anggota gerak
lengkap,tidak ada luka bekas
jahitan, tidak ada kelainan pada jari
tangan dan kaki.
– Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak
ada fraktur.
25. • An. I ( anak )
• R : 24 x/mnt
• N : 110 x/mnt
• S : 360 C
• BB : 4 kg
• Kepala
– Rambut dan kulit kepala
– Inspeksi : rambut lurus,sedikit, kulit
bersih.
• Mata
– Inspeksi : kedua mata simetris,
konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik.
– Palpasi : tidak ada nyeri tekan
• Hidung
– Inspeksi : simetris, ada sekret,tidak ada
korpal,tidak ada pembesaran polip.
– Palpasi :tidak ada nyeri tekan.
• Dada
• Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada
nodul dan sikatrik.
– Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
fraktur tulang iga.
– Perkusi : terdengar sonor pada paru,dan
redup pada jantung.
– Auskultasi :terdengar vesikuler.
• Mulut dan faring
– Inspeksi : tidak ada stomatitis,tidak ada
gigi,tidak ada faringitis,lidah tidak kotor.
– Palpasi : lidah teraba lunak,tidak ada
nyeri tekan.
• Abdomen
– Inspeksi :tidak acites, tidak ada sikatrik.
– Palpasi :tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran hati dan limpa.
– Perkusi :terdengar timpani pada usus,
dan redup pada hati, ginjal.
– Auskultasi :suara peristaltik terdengar
25x/mnt
• Ekskremitas
– Inspeksi :anggota gerak lengkap,tidak
ada luka bekas jahitan, tidak ada
kelainan pada jari tangan dan kaki.
– Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak ada
fraktur.
26. • 12. Harapan Keluarga
• Keluarga berharap semua anggota
keluarga sehat, dana mencukupi dan
dapat terpenuhi semua kebutuhannya
27. ANALISA DATA
No Data Masalah
1 D.S:
Ny. R mengeluhkan sikap cuek suami yang
tidak mau tau urusan anak dan kerjaan
rumah tangga, Tn A mengatakan urusan
rumah dan anak adalah tanggung jawab
istri dirumah, tugasnya hanyalah mencari
nafkah.
Tn.A mengatakan ia selalu mengambil
keputusan tanpa melibatkan istri
D.O:
Klien jarang berkumpul dan berinteraksi
dengan masyarakat.
Komunikasi antar keluarga lebih sering
dimulai pagi hari
Dalam mengendalikan keluarga tidak ada
yang m au mengalah, ketika mengambil
suatu keputusan selalu ada permasalahan
antara kedua belah pihak
kurangnya komunikasi dalam keluarga Tn. T b/d komunikasi
keluarga disfungsional
28. 2 Ds :
Ny R mengatakan bahwa anaknya diberi
susu.
Do :
Usia anak 3 bulan
BB lahir 2,5 kg
BB saat ini 4 kg
Rambut kemerahan kulit kering.
Resiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan
perkembangan pada anggota keluarga Tn A khususnya An I
29. 3 Ds :
Ny R merasa kesal bila melihat Tn A selalu
bersikap cuek disaat anak rewel. Setiap kali
dimintai tolong menggendong anaknya Tn A
malah mwenghindar pergi tanpa peduli.
Ny R mengatakan meskipun anak baru satu ia
sudah merasa kelelahan karena rutinitas
rumah tangga ia kerjakan sendiri. Seperti
mencuci.
Tn A mengatakan urusan mengurus rumah dan
merawat anak adalah sepenuhnya tanggung
jawab istri dirumah.
Tn A mengatakan tugas suami hanyalah
mencari nafkah dan menurutnya saat ia libur
aadalah waktunya untuk istirahat.
Do :
Saat wawancara dilakukan tanpak Ny R sedang
menggendong anaknya yang sedang rewel
Terlihat rumah yang masih berantakan belum
disapu dan banya mainan anak dilantai.
Tanpak tumpukan pakaina yang belum dilipa
Terjadinya konflik peran keluarga Tn A
30. SKORING
• kurangnya komunikasi dalam keluarga Tn. T
b/d komunikasi keluarga disfungsional
No Criteria Perhitungan Skor Pembenaran
1
Sifat masalah:
Actual
2/3 x 1 2/3
Karena komunikasi Tn.A dan Ny.R karena Tn.A sibuk
dengsn pekerjaannya
2
Kemungkinan masalah dapat
diubah:
Dengan mudah 2/2 x 2 2
Keluarga Tn.A memiliki dukungan keluarga yang cukup
adekuat dalam mempertahankan perkawinan dan adanya
perawat yang memberikan informasi tentang peran
fungsi keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman keluarga tentang konsep keluarga.
3
Potensi masalah untuk di
ubah:
Tinggi
3/3 x 1 1
Masalah lebih lanjut belum terjadi dan dapat dicegah
dengan sikap ibu yang terbuka dan dukungan dari
keluarga lainnya.
4
Menonjolnya masalah:
Masalah yang tidak perlu
segera ditangani
1/2x 1 1/2
Harus segera ditangani, karena akan berpengaruh dalam
kehidupan keluarga sehari-hari, tumbuh kembang anak
dan kemampuan rumah tangga
Total 4 1/6
31. Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan.
No Criteria perhitungan skor Pembenaran
Sifat masalah :
Ancaman Kesehatan
2/3 X 1 2/3 Kurangnya pengetahuan tentang
merawat bayi yang sedang mengalami
gangguan kesehatan sehingga dapat
meningkatkan resiko ancaman bagi
kesehatan anaknya.
Kemungkinan masalah dapat
di ubah :
Mudah
2/2 X 2 2 Latar belakang pendidikan ibunya
adalah SMA sehingga memudahkan
untuk menerima saran yang diberikan
petugas.
Potensial masalah untuk
dicegah :
Cukup
2/3 X 1 2/3 Memberikan informasi tentang cara
perawatan bayi dapat mengurangi
ancaman kesehatan anak.
Menonjolnya masalah :
Masalah tidak dirasakan
0/2 X 1 0 Orang tua belum pernah mendapat
pengalaman merawat bayi karna baru
pertama kali mempunyai anak
sehingga merawat bayi menjadi suatu
hal yang tabuh bagi pasutri.
Total 3. 1/3
32. Ketidakefektifan pemberian ASI b/d Ketidakmampuan ibu dalam
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
untuk pemberian ASI.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah :
Ancaman kesehatan
2/3 X 1 2/3 Kurangnya pengetahuan tentang
manfaat pemberian ASI sehingga
dapat meningkatkan resiko
ancaman bagi kesehatan anaknya.
2 Kemungkinan masalah
dapat diubah :
Mudah
2/2 X 2 2 Latar belakang pendidikan ibunya
adalah SMA sehingga memudahkan
untuk menerima penjelasan tentang
manfaat ASI yang diberikan petugas.
3 Potensial masalah untuk
dicegah :
Cukup
2/3 X 1 2/3 Memberikan informasi tentang
manfaat pemberian ASI dapat
mengurangi ancaman kesehatan
anak.
4 Menonjolnya masalah
masalah berat harus
segera ditangani .
2/2 X 1 1 Ibu belum pernah mendapat
pengalaman merawat bayi karna
baru pertama kali mempunyai anak
sehingga pemberian ASI menjadi
suatu hal yang tabuh bagi pasutri.
Total 4 1/3
33. intervensi
– kurangnya komunikasi dalam keluarga Tn. T b/d komunikasi
keluarga disfungsional
• Mengajarkan keluarga untuk mengungkapkan perasaan dan
pikiran
• Dorong keluarga untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran
mereka tentang masalah komunikasi yang disfungsional
• Bantu keluarga mengidentifikasi masalah dan factor penyebab
komunikasi yang disfungsional
• Beri dukungan pada keluarga pada keluarga untuk berupaya
menyelsaikan /memperbaiki komunikasi antar mereka sendiri
• Fasilitasi keluarga untuk menggunakan “orang ketiga” untuk
membantu menyelsaikan komunikasi disfungsional dalam keluarga
34. Terjadinya konflik peran keluarga Tn A b.d kurangnya pengetahuan tentang peran dan
fungsi keluarga
• Bantu keluarga untuk mengidentifikasi syarat-syarat dari
individu dan maksudnya.
• Bantu mengidentifikasi harapan-harapan keluarga terhadap
suatu peran
• Perkuat kemampun keluarga untuk melaksanakan peran-
peran baru.
• Beri penghargaan terhadap perilaku melaksanakan peran
yang sesuai
• Bantu memodifikasi suatu peran agar selaras dengan
harapan keluarga.
• Beri kesempatan orang lain untuk memberikan penguatan
terhadap pelaksanaan peran-peran keluarga
•
35. Resiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anggota keluarga
Tn.A khususnya An I b/d tidak terpenuhinya nutrisi tubuh
• Mengenalkan pengetahuan keluarga tentang
kebutuhan nutrisi
• Berikan reinformcement(+)
• Diskusikan kepada keluarga pengertian
kebutuhan nutrisi