Keluarga Tn. A terdiri dari Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. R sebagai istri, dan An. I sebagai anak tunggal berusia 3 bulan. Keluarga ini tinggal di desa Pojokrejo, Kesamben, Jombang dan beragama Islam. Tn. A bekerja sebagai pelayan restoran sedangkan Ny. R sebagai ibu rumah tangga. Status ekonomi keluarga termasuk rendah dan interaksi antar anggota keluarga kurang harmonis. Berdas
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Asuhan Keluarga
1. 9
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Data Umum :
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
2. Alamat dan Telepon : RT 01 ,RW 02, Pojokrejo. Kesamben. Jombang
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Pelayan restaurant
4. Pendidikan Kepala Keluarga: SMA
5. Komposisi Keluarga :
No Nama JK Hubungan
dgn KK
Umur Pendidikan Status Imunisasi Ket
BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
Tn. A
Ny.R
An. I
Laki*
Perm
Perm
Suami
Istri
Anak
25
23
3 bln
SMA
SMA
-
Genogram :
2. 10
Keterangan :
= Laki – Laki
= Perempuan
= Tinggal serumah
6. Tipe Keluarga
Termasuk kelurga inti yang terdiri dari suami, istri dan anak
7. Suku bangsa
Berasal dari suku jawa, Indonesia
8. Agama
Semua keluarga beragama islam
9. Status social ekonomi keluarga
Kepala keluarga : 500.000
Istri : 300.000
Untuk pendapatan keluarga ini digabung dari penghasilan ayah dan ibu menjadi 800.000
perbulan. Pengeluaran perbulannya yaitu untuk susu anak 360.000 dan untuk makan
540.000 jadi kelarga tersebut mempunyai status social ekonomi rendah.
10. Aktifitas rekreasi keluarga
Setiap hari klien dan keluarga sibuk dengan aktivitasnya masing-masing ,Tn.A tidak
pernah mengajak anak bermain.
3. 11
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A mempunyai 1 orang anak
Keluarga Tn A berada pada tahap perkembangan keluarga dengan kelahiran anak
pertama.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn A saat ini belum memenuhi tugas perkembangan yaitu:
Tidak dapat Membentuk keluarga muda sebagai suatu unit yang stabil
(menggabungkan bayi yang baru kedalam Keluarga)
Tidak dapat Memperbaiki hubungan setelah terjadinya konflik Mengenai tugas
perkembangan dan kebutuhan Berbagai anggota keluarga
Tidak dapat Mempertahankan hubungan pernikahan yang Memuaskan
Tidak dapat Memperluas hubungan dengan keluarga besar dengan menambah peran
menjadi orang tua dan menjadi kakek/nenek
3. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, dan menurun. Riwayat
masing masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :
Kepala keluarga : klien tidak mempunyai penyakit parah sebelumnya
Istri : tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien berobat dan
rawat inap di rumah sakit
Anak ke I : tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien berobat dan
rawat inap di rumah sakit
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Dari keluarga Tn.A tepatnya saudara ke 2(adik KK) pernah mengidap sakit hepatitis
sedangkan dari keluarga Ny. Tidak terdapat riwayat penyakit yang mengharuskan klien
berobat dan rawat inap di rumah sakit.
4. 12
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Luas tanah : 7x10 M Luas rumah : 7x10M
Tipe rumah : permanen dengan jumlah ruang 2 kamar tidur, 1 ruang tamu sekaligus
keluarga, 1 dapur, kamar mandi dan WC menjadi 1, jumlah jendela 7.setiap ruangan
dimanfaatkan sebagai mana fungsinya secara optimal. Peletakan perabot rumah tangga
secara rapi. Jenis septic tank 1 kotak termasuk peresapan air, jarak antara septic dengan
sumber air kurang lebih 10 meter, sumber air yang diminum adalah air isi ulang,d.
Denah rumah :
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga klien yang ada di sekitar rumah cukup ramah. Klien tinggal di wilayah
pedesaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat. Diadakan kerja
bakti sebulan sekali selingkungan warga.
3. Mobilitas geografis keluarga
Sejak Tn.A menikah dengan Ny. Keluarga Tn.A tinggal di dan tidak pernah pindah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Klien jarang berkumpul dan berinteraksi dengan masyarakat.
Halaman 7x2M
Kamar 1
4x3M
Kamar 2
4x3 M
Ruang tamu
+
Ruang keluarga
4x5M
Kamar
mandi
2x2 M
Dapur
5. 13
5. System pendukung keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat dan saling menyayangi satu sama lain,
keluarga memiliki fasilitas kesehatan meliputi : sarana MCK, tempat tidur yang
nyaman, dan air yang bersih.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunitas keluarga
Bahasa komunikasi yang di gunakan menggunakan bahasa jawa dan Indonesia.
Komunikasi antar keluarga lebih sering dimulai pagi hari karena anggota keluarga saat
itu memualai aktivitasnya masing-masing.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam mengendalikan keluarga tidak ada yang m au mengalah, ketika mengambil suatu
keputusan selalu ada permasalahan antara kedua belah pihak.masalah
3. Struktur peran (formal dan informasi)
Tn. A:
Peran formal : menjadi kepala keluarga, suami dan ayah
Peran informal : pelayan restaurant
Ny. R :
Peran formal :sebagai ibu rumah tangga, istri dan ibu
Peran informal :masih aktif sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu
dilingkungan tempat tinggal.
An. I :
Peran formal : sebagai anak
Peran informal :-
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga meyakini bahwa kesehatan sangat penting. Sehingga mereka membiasakan
cuci tangan sebelum makan dan menjaga kebersihan.
6. 14
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Menurut Ny. Rmengeluhkan sikap cuek suami yang tidak mau tau urusan anak dan
kerjaan rumah tangga, Tn A mengatakan urusan rumah dan anak adalah tanggung
jawab istri dirumah, tugasnya hanyalah mencari nafkah.
2. Fungsi social
Interaksi antar anggota keluarga tidak terjalin baik, masing- masing anggota keluarga
masih sama-sama egois terhadap pendapatnya,tidak saling terbuka,dan musyawarah
ketika ada suatu permasalahan.keluarga juga tidak menerapkan etika atau sopan santun
dalam berperilaku.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
Keluarga belum memahami gizi balita, pentingnya imunisasi serta resiko akibat
imunisasi yang tidak lengkap serta tumbuh kembang anak.
b. Kemapuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat.
Keluarga kurang mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya.
Anggota keluarga kurang peka terhadap anggota keluarga yang sakit.
Keluarga kurang mendapatkan informasi yang tepat mengenai tindakan yang
dilakukan jika masalah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak dapat
mengambil keputusan.
c. Kemapuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Pengetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas
Jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penganganan tenaga
kesehatan.maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan penyembuhan
kepada tenaga kesehatan.namun bila sakitnya masih tergolong ringan,keluarga
cukup menganjurkan istirahat,pemenuhan kebutuhan dasn mengkonsumsi obat
generic dari toko atau warung kepada anggota keluarga yang sakit.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat.
Keluarga tidak mengerti dan menyadari tentang pentingnya hygiene sanitasi
untuk menciptakan rumah yang sehat.
7. 15
Keluarga tidak menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang bersih
dapat mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/ pelayanan kesehatan di masyarakat.
Keluarga tidak memahami dan mengerti keuntungan-keuntungan yang di
peroleh jika mereka memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan optimal.
Fasilitas kesehatan yang ada tidak terjangkau oleh keluarga
4. Fungsi reproduksi
a. Jumlah anak yang dimiliki Tn A ada 1 orang yaitu perempuan
b. Keluarga tidak merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga jarak
kelahiran anak satu dengan anak yang lain.
c. Tn A dan Ny R menggunakan metode program KB oral
5. Fungsi ekonomi
Keluarga cukup memenuhi kebutuhan sandang,pangan,dan papan dari pendapatan
yang di terima perbulan,tapi keluarga tidak bisa menyisihkan pendapatanya uutuk
keperluan yang tidak tertuga.
Keluarga kurang memanfatkan fasilits kesehatan yang ada seperti
puskesmas,posyandu,balita pos.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek :
Ny. R kesal dengan sikap Tn A yang cuek dengan urusan ank dan pekerjaan
rumah tangga.
Tn. A mengatakan ia sudah terlalu letih dengan pekerjaannya setiap hari dan ia
butuh refresing
b. Stressor jangka panjang :
Ny R mengatakan keluarganyta tidak memiliki tabungan
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap situasi/stressor
Keluarga tidak menyadari masalah yang ada dalam keluarga
3. Strategi koping yang digunakan
8. 16
Tn a selalu mengambil keputusan tanpa melibatkan istri
G. Pemeriksaan Fisik
1. Tn.A ( kepala keluarga)
TD : 120/80
R : 24 x/mnt
N : 80 x/mnt
S : 360 C
a. Kepala
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut agak gelombang, kulit bersih.
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Dada
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada nodul dan sikatrik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur tulang iga.
Perkusi : terdengar sonor pada paru,dan redup pada jantung.
Auskultasi :terdengar vesikuler.
- Abdomen
Inspeksi :tidak acites, tidak ada sikatrik.
Palpasi :tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan limpa.
Perkusi :terdengar timpani pada usus, dan redup pada hati, ginjal.
Auskultasi :suara peristaltik terdengar 25x/mnt
- Ekskremitas
Inspeksi :anggota gerak lengkap,tidak ada luka bekas jahitan, tidak ada kelainan
pada jari tangan dan kaki.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak ada fraktur.
9. 17
2. Ny. R ( istri)
TD : 110/70
R : 24 x/mnt
N : 75 x/mnt
S : 360 C
b. Kepala
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus, kulit bersih.
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Dada
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada nodul dan sikatrik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur tulang iga.
Perkusi : terdengar sonor pada paru,dan redup pada jantung.
Auskultasi :terdengar vesikuler.
- Abdomen
Inspeksi :tidak acites, tidak ada sikatrik.
Palpasi :tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan limpa.
Perkusi :terdengar timpani pada usus, dan redup pada hati, ginjal.
Auskultasi :suara peristaltik terdengar 25x/mnt
- Ekskremitas
Inspeksi :anggota gerak lengkap,tidak ada luka bekas jahitan, tidak ada kelainan
pada jari tangan dan kaki.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak ada fraktur.
3. An. I ( anak )
R : 24 x/mnt
N : 110 x/mnt
S : 360 C
BB : 4 kg
c. Kepala
10. 18
- Rambut dan kulit kepala
Inspeksi : rambut lurus,sedikit, kulit bersih.
- Mata
Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Hidung
Inspeksi : simetris, ada sekret,tidak ada korpal,tidak ada pembesaran polip.
Palpasi :tidak ada nyeri tekan.
- Dada
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada nodul dan sikatrik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur tulang iga.
Perkusi : terdengar sonor pada paru,dan redup pada jantung.
Auskultasi :terdengar vesikuler.
- Mulut dan faring
Inspeksi : tidak ada stomatitis,tidak ada gigi,tidak ada faringitis,lidah tidak kotor.
Palpasi : lidah teraba lunak,tidak ada nyeri tekan.
- Abdomen
Inspeksi :tidak acites, tidak ada sikatrik.
Palpasi :tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan limpa.
Perkusi :terdengar timpani pada usus, dan redup pada hati, ginjal.
Auskultasi :suara peristaltik terdengar 25x/mnt
- Ekskremitas
Inspeksi :anggota gerak lengkap,tidak ada luka bekas jahitan, tidak ada kelainan
pada jari tangan dan kaki.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak ada fraktur.
H. Harapan Keluarga
Keluarga berharap semua anggota keluarga sehat, dana mencukupi dan dapat terpenuhi
semua kebutuhannya.
11. 19
I. Analisa Data
No Data Masalah
1 D.S:
Ny. R mengeluhkan sikap cuek
suami yang tidak mau tau
urusan anak dan kerjaan rumah
tangga, Tn A mengatakan
urusan rumah dan anak adalah
tanggung jawab istri dirumah,
tugasnya hanyalah mencari
nafkah.
Tn.A mengatakan ia selalu
mengambil keputusan tanpa
melibatkan istri
D.O:
Klien jarang berkumpul dan
berinteraksi dengan masyarakat.
Komunikasi antar keluarga
lebih sering dimulai pagi hari
Dalam mengendalikan keluarga
tidak ada yang m au mengalah,
ketika mengambil suatu
keputusan selalu ada
permasalahan antara kedua
belah pihak
kurangnya komunikasi dalam keluarga Tn. T b/d
komunikasi keluarga disfungsional
2 Ds :
Ny R mengatakan bahwa
anaknya diberi susu.
Do :
Usia anak 3 bulan
BB lahir 2,5 kg
Resiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan
perkembangan pada anggota keluarga Tn A
khususnya An I
12. 20
BB saat ini 4 kg
Rambut kemerahan kulit
kering.
3 Ds :
Ny R merasa kesal bila
melihat Tn A selalu bersikap
cuek disaat anak rewel. Setiap
kali dimintai tolong
menggendong anaknya Tn A
malah mwenghindar pergi
tanpa peduli.
Ny R mengatakan meskipun
anak baru satu ia sudah
merasa kelelahan karena
rutinitas rumah tangga ia
kerjakan sendiri. Seperti
mencuci.
Tn A mengatakan urusan
mengurus rumah dan merawat
anak adalah sepenuhnya
tanggung jawab istri dirumah.
Tn A mengatakan tugas suami
hanyalah mencari nafkah dan
menurutnya saat ia libur
aadalah waktunya untuk
istirahat.
Do :
Saat wawancara dilakukan
tanpak Ny R sedang
menggendong anaknya yang
Terjadinya konflik peran keluarga Tn A
13. 21
sedang rewel
Terlihat rumah yang masih
berantakan belum disapu dan
banya mainan anak dilantai.
Tanpak tumpukan pakaina
yang belum dilipa diatas
kursi ruang tamu
J. Penapisan Masalah
1. kurangnya komunikasi dalam keluarga Tn. T b/d komunikasi keluarga disfungsional
No Criteria Perhitungan Skor Pembenaran
1
Sifat masalah:
Actual 2/3 x 1 2/3
Karena komunikasi Tn.A dan Ny.R
karena Tn.A sibuk dengsn
pekerjaannya
2
Kemungkinan
masalah dapat
diubah:
Dengan mudah
2/2 x 2 2
Keluarga Tn.A memiliki dukungan
keluarga yang cukup adekuat dalam
mempertahankan perkawinan dan
adanya perawat yang memberikan
informasi tentang peran fungsi
keluarga untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman
keluarga tentang konsep keluarga.
3
Potensi masalah
untuk di ubah:
Tinggi
3/3 x 1 1
Masalah lebih lanjut belum terjadi
dan dapat dicegah dengan sikap ibu
yang terbuka dan dukungan dari
keluarga lainnya.
4 Menonjolnya 1/2x 1 1/2 Harus segera ditangani, karena akan
14. 22
masalah:
Masalah yang
tidak perlu segera
ditangani
berpengaruh dalam kehidupan
keluarga sehari-hari, tumbuh
kembang anak dan kemampuan
rumah tangga
Total 4 1/6
2. Resiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anggota keluarga
Tn.A khususnya An I
No Criteria Perhitungan Skor Pembenaran
1
Sifat masalah:
Ancaman
kesehatan
2/3 x 1 2/3
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan anak.
2
Kemungkinan
masalah dapat
diubah:
Hanya sebagian
2/2 x 2 1
Ekonomi kurang mendukung untuk
pemenuhan nutrisi anak
3
Potensi masalah
untuk di ubah:
Tinggi
3/3 x 1 1
Keluarga dapat menyediakan makanan
yang bergizi dengan harga terjangkau
4
Menonjolnya
masalah:
Masalah tidak
dirasakan
0/2x 1 0
Ny R merasa anaknya anaknya sehat-
sehat saja
Total 2 2/3
3. Terjadinya konflik peran keluarga Tn A b.d kurangnya pengetahuan tentang peran dan
fungsi keluarga
No Criteria Perhitungan Skor Pembenaran
1
Sifat masalah:
Actual
3/3 x 1 1
Kekesalan Ny R terhadap Tn A tidak
direspon baik oleh Tn A
15. 23
2
Kemungkinan
masalah dapat
diubah:
Sebagian
1/2 x 2 1
Keluarga Tn.A memiliki dukungan
keluarga yang cukup adekuat dalam
mempertahankan perkawinan dan
adanya perawat yang memberikan
informasi tentang peran fungsi
keluarga untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman keluarga
tentang konsep keluarga.
3
Potensi masalah
untuk di ubah:
Cukup
2/3 x 1 2/3
Masalah lebih lanjut belum terjadi dan
dapat dicegah dengan sikap ibu yang
terbuka dan dukungan dari keluarga
lainnya.
4
Menonjolnya
masalah:
Masalah berat,
harus segera
ditangani
2/2x 1 1
Harus segera ditangani, karena akan
berpengaruh dalam kehidupan
keluarga sehari-hari, tumbuh kembang
anak dan kemampuan rumah tangga
Total 3 2/3
K. Prioritas Masalah Berdasarkan Scoring
1. kurangnya komunikasi dalam keluarga Tn. T b/d komunikasi keluarga disfungsional
2. Terjadinya konflik peran keluarga Tn A b.d kurangnya pengetahuan tentang peran dan
fungsi keluarga
3. Resiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anggota keluarga
Tn.A khususnya An I
16. 24
L. Intervensi keperawatan keluarga
a. kurangnya komunikasi dalam keluarga Tn. T b/d komunikasi keluarga
disfungsional
Mengajarkankeluargauntukmengungkapkanperasaandanpikiran
Dorong keluargauntukmengungkapkanperasaandanpikiranmerekatentang
masalahkomunikasi yang disfungsional
Bantu keluargamengidentifikasi masalahdanfactorpenyebabkomunikasi yang
disfungsional
Beri dukunganpadakeluargapada keluargauntukberupayamenyelsaikan
/memperbaiki komunikasi antarmerekasendiri
Fasilitasi keluargauntukmenggunakan“orangketiga”untukmembantu
menyelsaikankomunikasi disfungsional dalamkeluarga
b. Terjadinya konflik peran keluarga Tn A b.d kurangnya pengetahuan tentang peran
dan fungsi keluarga
Bantu keluargauntukmengidentifikasi syarat-syaratdari individudan
maksudnya.
Bantu mengidentifikasi harapan-harapankeluargaterhadapsuatu peran
Perkuatkemampunkeluargauntukmelaksanakanperan-peranbaru.
Beri penghargaanterhadapperilakumelaksanakanperanyangsesuai
Bantu memodifikasisuatuperanagarselarasdenganharapankeluarga.
Beri kesempatanoranglainuntukmemberikanpenguatanterhadap
pelaksanaanperan-perankeluarga
c. Resiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anggota
keluarga Tn.A khususnya An I b/d tidak terpenuhinya nutrisi tubuh
Mengenalkanpengetahuankeluargatentangkebutuhannutrisi
Berikanreinformcement(+)
Diskusikankepadakeluargapengertiankebutuhannutrisi