SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
A. Sanksi Ta’zir
a) Pengertian
Adalah suatu jarimah yang diancam dengan hukuman ta’zir, pelaksanaan hukuman ta’zir,
baik yang jenis larangannya ditentukan oleh nas atau tidak, baik perbuatan itu menyangkut hak
Allah ataupun perorangan, hukumannya diserahkan sepenuhnya kepada penguasa.
Ta‘zîr adalah sanksi atas kemaksiatan yang di dalamnya tidak had dan kafarah. Pada
dasarnya, sanksi ta‘zîr ditetapkan berdasarkan pendapat seorang qâdhi dengan
mempertimbangkan kasus, pelaku, politik, dan sebagainya. Dr. Abdurrahman al-Maliki
mengelompokkan kasus ta‘zîr menjadi tujuh: (1) pelanggaran terhadap kehormatan; (2)
penyerangan terhadap nama baik; (3) tindak yang bisa merusak akal; (4) penyerangan terhadap
harta milik orang lain; (5) ganggungan terhadap keamanan atau privacy; (6) mengancam
keamanan Negara; (7) kasus-kasus yang berkenaan dengan agama; (8) kasus-kasus ta‘zîr lainnya.
Secara bahasa ta'zir merupakan mashdar (kata dasar) dari 'azzaro yang berarti menolak
dan mencegah kejahatan, juga berarti menguatkan, memuliakan, membantu. Ta'zir juga berarti
hukuman yang berupa memberi pelajaran. Disebut dengan ta'zir, karena hukuman tersebut
sebenarnya menghalangi si terhukum untuk tidak kembali kepada jarimah atau dengan kata lain
membuatnya jera. Sementara para fuqoha' mengartikan ta'zir dengan hukuman yang tidak
ditentukan oleh al Qur'an dan hadits yang berkaitan dengan kejahatan yang melanggar hak Allah
dan hak hamba yang berfungsi untuk memberi pelajaran kepada si terhukum dan mencegahnya
untuk tidak mengulangi kejahatan serupa. Ta'zir sering juga disamakan oleh fuqoha' dengan
hukuman terhadap setiap maksiyat yang tidak diancam dengan hukuman had atau kaffarat.
Hukuman ta'zir adalah hukuman yang bersifat pengajaran terhadap berbagai perbuatan
yang tidak dihukum dengan hukuman hudud atau terhadap kejahatan yang sudah pasti ketentuan
hukumnya hanya syaratnya tidak cukup (misalnya saksi tidak cukup dsb). Pelaksanaan hukuman
takzir ini diserahkan kepada penguasa yang akan menjatuhkan hukuman. dan dalam hal ini
hakim atau penguasa memiliki kebebasan untuk menetapkan hukuman ta’zir kepada pelaku
tindak pidana yang hukumannya tidak disebutkan dalam Alquran. Pemberian hak ini adalah
untuk mengatur kehidupan masyarakat secara tertib dan untuk mengantisipasi berbagai hal yang
tidak diinginkan. Tindak pidana yang dikenakan hukuman ta’zir selain tindak pidana yang
dihukum dengan hudud, qisas atau diyat, dan kiffarat. Bentuk hukumannya bisa berupa hukuman
mati, dera, kurungan, pengasingan, salib, ancaman, denda, dsb.
4. Jenis-Jenis Sanksi Ta’zir
Mengenai sanksi-sanksi yang telah digunakan syar’I (sebagai hukuman), mencakup
jenis-jenis berikut
1. Sanksi Hukuman Mati, khalifah boleh menjatuhkan sanksi hukuman mati dalam
ta’zir. Meskipun sanksi pembunuhan termasuk had (hudud), yang ditunjukan bagi
pezina mukshon, liwath, juga terdapat hadist yang melarang had dijatuhkan pada
kasus selain had, akan tetapi sanksi pembunuhan itu sendiri berbeda dengan sanksi
jilid (dera) yang ditetapkan sebagai had. Untuk sanksi jilid masih mungkin untuk
mengurangi hadnya (jumlah jilidnya), sedangkang sanksi hukuman mati adalah had
satu-satunya. Walupun demikian seorang khalifah atau imam bisa memberi sanksi
hukuman mati dalam kasus ta’zir. Hal ini dijelaskan pada hadist Nabi SAW:
... ...
Barangsiapa yang mendatangi kalian dan memerintahkan kalian dengan maksud
memecah beleh persatuan kalian, atau memisahkan dari jama’ah kalian, maka
bunuhlah.
2. Jilid, yaitu memukul dengan cambuk, atau dengan alat sejenis.
3. Penjara, pemenjaraan secara syar’I adalah menghalangi atau melarang
seseorang untuk mengatur dirinya sendiri. Baik itu dilakukan di dalam negeri,
rumah, mesjid, di dalam penjara, atau di tempat-tempat lain.
4. Pengasingan, adalah pembuangan seseorang di tempat yang jauh.
5. Al-hijri, pemboikotan, yaitu seorang penguasa mengistruksikan masyarakat untuk
tidak berbicara dengan seorang dalam batas waktu tertentu.
6. Salib, sanksi ini berlaku dalam satu kondisi, yaitu jika sanksi bagi pelaku
kejahatan adalah hukuman mati. Terhadapnya boleh dijatuhi hukuman salib.
7. Ghuramah, ganti rugi, yaitu hukuman bagi orang yang berdosa dengan cara
membayar harta sebagai sanksi atas tindak kejahatan.
8. Melenyapkan Harta, yaitu menghancurkan harta benda sampai rusak dan habis,
agar tidak bisa dimanfaatkan lagi.
9. Mengubah Bentuk Barang, maksudnya Rasulullah SAW melarang merusak
potongan uang perak dan emas, kecuali dipalsukan. Dan jika kemudian terjadi
pemalsuan, maka secara otomatis, sebagai sanksinya beliau merusaknya, dan
menjatuhkan sanksi kepada pelakunya.
10. Tahdid ash-Shadiq, ancaman yang nyata, yaitu pelaku dosa diancam dengan
sanksi jika ia mengerjakan tindak dosa.
11. Wa’dh, nasihat, yaitu seorang qadhi menasehati pelaku dosa dengan
memperingatkannya dengan azab Allah SWT.
12. Hurman, pencabutan, yaitu menghukum pelaku dosa dengan pencabutan
sebagian hak maliyyahnya.
13. Tawbikh, pencelaan, yaitu mencela pelaku dosa dengan kata-kata.
14. Tasyir, publikasi, yaitu mempublikasikan orang yang dikenai sanksi untuk
mehilangkan kepercayaan masyarakat terhadap orang tersebut.

More Related Content

What's hot

44543755 penegakan-keadilan-dalam-perspektif-hadis
44543755 penegakan-keadilan-dalam-perspektif-hadis44543755 penegakan-keadilan-dalam-perspektif-hadis
44543755 penegakan-keadilan-dalam-perspektif-hadisOperator Warnet Vast Raha
 
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)Marhamah Saleh
 
Makalah fiqh jinayah
Makalah fiqh jinayahMakalah fiqh jinayah
Makalah fiqh jinayahSalim Anshori
 
(Unit 4) jenayah islam ( hudud )-1
(Unit 4)   jenayah islam ( hudud )-1(Unit 4)   jenayah islam ( hudud )-1
(Unit 4) jenayah islam ( hudud )-1Norni Wahab
 
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1Ramadhan, Dicky
 
Hukum perbuatan manusia
Hukum perbuatan manusia Hukum perbuatan manusia
Hukum perbuatan manusia suwartono SIP
 
Konsep jenayah
Konsep jenayahKonsep jenayah
Konsep jenayahshahirah44
 
Saddu Dzar'iah presentasi
Saddu Dzar'iah presentasiSaddu Dzar'iah presentasi
Saddu Dzar'iah presentasiirulhana
 
Saddu al dzari'ah
Saddu al dzari'ahSaddu al dzari'ah
Saddu al dzari'ahMahrus Ali
 
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2Ramadhan, Dicky
 
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiPresentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiMarhamah Saleh
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahrisky13
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahrisky13
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Marhamah Saleh
 

What's hot (20)

Qisas,diyat
Qisas,diyatQisas,diyat
Qisas,diyat
 
44543755 penegakan-keadilan-dalam-perspektif-hadis
44543755 penegakan-keadilan-dalam-perspektif-hadis44543755 penegakan-keadilan-dalam-perspektif-hadis
44543755 penegakan-keadilan-dalam-perspektif-hadis
 
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
Presentasi Fiqh 13 (Hudud)
 
Jinayat
JinayatJinayat
Jinayat
 
Makalah fiqh jinayah
Makalah fiqh jinayahMakalah fiqh jinayah
Makalah fiqh jinayah
 
(Unit 4) jenayah islam ( hudud )-1
(Unit 4)   jenayah islam ( hudud )-1(Unit 4)   jenayah islam ( hudud )-1
(Unit 4) jenayah islam ( hudud )-1
 
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 1
 
Hukum perbuatan manusia
Hukum perbuatan manusia Hukum perbuatan manusia
Hukum perbuatan manusia
 
Konsep jenayah
Konsep jenayahKonsep jenayah
Konsep jenayah
 
Jinayat
JinayatJinayat
Jinayat
 
Saddu Dzar'iah presentasi
Saddu Dzar'iah presentasiSaddu Dzar'iah presentasi
Saddu Dzar'iah presentasi
 
Saddu al dzari'ah
Saddu al dzari'ahSaddu al dzari'ah
Saddu al dzari'ah
 
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2
 
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiPresentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
 
Hukum Taklifi Wadh'i
Hukum Taklifi Wadh'iHukum Taklifi Wadh'i
Hukum Taklifi Wadh'i
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
 
Tugas agama islam
Tugas agama islamTugas agama islam
Tugas agama islam
 
Al rf
Al rfAl rf
Al rf
 

Similar to Jenis-Jenis Sanksi Ta'zir

PPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptx
PPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptxPPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptx
PPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptxRINIRISDAYANTI0125
 
PERBEZAAN_ANTARA_HUDUD.docx
PERBEZAAN_ANTARA_HUDUD.docxPERBEZAAN_ANTARA_HUDUD.docx
PERBEZAAN_ANTARA_HUDUD.docxAimanFirdaus40
 
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptxpresentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptxAinNaj1
 
Pembunuhan dengan daya paksa ( overmach ) menurut islam
Pembunuhan dengan daya paksa ( overmach ) menurut islamPembunuhan dengan daya paksa ( overmach ) menurut islam
Pembunuhan dengan daya paksa ( overmach ) menurut islamRamdan Galau
 
Jenayah Dalam Islam yang terkandung dalam
Jenayah Dalam Islam yang terkandung dalamJenayah Dalam Islam yang terkandung dalam
Jenayah Dalam Islam yang terkandung dalamzryahmadZAA
 
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan QazafMakalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan QazafAZA Zulfi
 
(13) Hukum Pidana Islam.pptx
(13) Hukum Pidana Islam.pptx(13) Hukum Pidana Islam.pptx
(13) Hukum Pidana Islam.pptxMrFirmansyah1
 
3 fiqh semester 3 1.2 2019 ukbm rahman h.
3 fiqh semester 3 1.2 2019 ukbm rahman h.3 fiqh semester 3 1.2 2019 ukbm rahman h.
3 fiqh semester 3 1.2 2019 ukbm rahman h.radar radius
 
jarimah ta'zir
jarimah ta'zirjarimah ta'zir
jarimah ta'zirswirawan
 
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_HududRingkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hududtsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Fiqh kel 2
Fiqh kel 2Fiqh kel 2
Fiqh kel 2Ltfltf
 
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)Mush'ab Abdurrahman
 
Agama taklifi
Agama taklifiAgama taklifi
Agama taklififarezzz
 
Ketentuan Islam Perihal JINAYAT.pptx
Ketentuan Islam Perihal JINAYAT.pptxKetentuan Islam Perihal JINAYAT.pptx
Ketentuan Islam Perihal JINAYAT.pptxhanafimuslihsaid
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiAnas Wibowo
 
Pengertian hukum qisas
Pengertian hukum qisasPengertian hukum qisas
Pengertian hukum qisasVJ Asenk
 

Similar to Jenis-Jenis Sanksi Ta'zir (20)

PPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptx
PPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptxPPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptx
PPT Fikih Jinayah. Kelompok 1.pptx
 
PERBEZAAN_ANTARA_HUDUD.docx
PERBEZAAN_ANTARA_HUDUD.docxPERBEZAAN_ANTARA_HUDUD.docx
PERBEZAAN_ANTARA_HUDUD.docx
 
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptxpresentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
 
Pembunuhan dengan daya paksa ( overmach ) menurut islam
Pembunuhan dengan daya paksa ( overmach ) menurut islamPembunuhan dengan daya paksa ( overmach ) menurut islam
Pembunuhan dengan daya paksa ( overmach ) menurut islam
 
Jenayah Dalam Islam yang terkandung dalam
Jenayah Dalam Islam yang terkandung dalamJenayah Dalam Islam yang terkandung dalam
Jenayah Dalam Islam yang terkandung dalam
 
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan QazafMakalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
Makalah Fikih Jinayah tentang Jarimah Hudud, Zina dan Qazaf
 
(13) Hukum Pidana Islam.pptx
(13) Hukum Pidana Islam.pptx(13) Hukum Pidana Islam.pptx
(13) Hukum Pidana Islam.pptx
 
Jenayah
JenayahJenayah
Jenayah
 
3 fiqh semester 3 1.2 2019 ukbm rahman h.
3 fiqh semester 3 1.2 2019 ukbm rahman h.3 fiqh semester 3 1.2 2019 ukbm rahman h.
3 fiqh semester 3 1.2 2019 ukbm rahman h.
 
jarimah ta'zir
jarimah ta'zirjarimah ta'zir
jarimah ta'zir
 
Je nayah dalam islam
Je nayah dalam islamJe nayah dalam islam
Je nayah dalam islam
 
jinayat.pptx
jinayat.pptxjinayat.pptx
jinayat.pptx
 
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_HududRingkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
 
Fiqh kel 2
Fiqh kel 2Fiqh kel 2
Fiqh kel 2
 
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
 
Agama taklifi
Agama taklifiAgama taklifi
Agama taklifi
 
Ketentuan Islam Perihal JINAYAT.pptx
Ketentuan Islam Perihal JINAYAT.pptxKetentuan Islam Perihal JINAYAT.pptx
Ketentuan Islam Perihal JINAYAT.pptx
 
Dosa Besar Merampok
Dosa Besar MerampokDosa Besar Merampok
Dosa Besar Merampok
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
 
Pengertian hukum qisas
Pengertian hukum qisasPengertian hukum qisas
Pengertian hukum qisas
 

Jenis-Jenis Sanksi Ta'zir

  • 1. A. Sanksi Ta’zir a) Pengertian Adalah suatu jarimah yang diancam dengan hukuman ta’zir, pelaksanaan hukuman ta’zir, baik yang jenis larangannya ditentukan oleh nas atau tidak, baik perbuatan itu menyangkut hak Allah ataupun perorangan, hukumannya diserahkan sepenuhnya kepada penguasa. Ta‘zîr adalah sanksi atas kemaksiatan yang di dalamnya tidak had dan kafarah. Pada dasarnya, sanksi ta‘zîr ditetapkan berdasarkan pendapat seorang qâdhi dengan mempertimbangkan kasus, pelaku, politik, dan sebagainya. Dr. Abdurrahman al-Maliki mengelompokkan kasus ta‘zîr menjadi tujuh: (1) pelanggaran terhadap kehormatan; (2) penyerangan terhadap nama baik; (3) tindak yang bisa merusak akal; (4) penyerangan terhadap harta milik orang lain; (5) ganggungan terhadap keamanan atau privacy; (6) mengancam keamanan Negara; (7) kasus-kasus yang berkenaan dengan agama; (8) kasus-kasus ta‘zîr lainnya. Secara bahasa ta'zir merupakan mashdar (kata dasar) dari 'azzaro yang berarti menolak dan mencegah kejahatan, juga berarti menguatkan, memuliakan, membantu. Ta'zir juga berarti hukuman yang berupa memberi pelajaran. Disebut dengan ta'zir, karena hukuman tersebut sebenarnya menghalangi si terhukum untuk tidak kembali kepada jarimah atau dengan kata lain membuatnya jera. Sementara para fuqoha' mengartikan ta'zir dengan hukuman yang tidak ditentukan oleh al Qur'an dan hadits yang berkaitan dengan kejahatan yang melanggar hak Allah dan hak hamba yang berfungsi untuk memberi pelajaran kepada si terhukum dan mencegahnya untuk tidak mengulangi kejahatan serupa. Ta'zir sering juga disamakan oleh fuqoha' dengan hukuman terhadap setiap maksiyat yang tidak diancam dengan hukuman had atau kaffarat. Hukuman ta'zir adalah hukuman yang bersifat pengajaran terhadap berbagai perbuatan yang tidak dihukum dengan hukuman hudud atau terhadap kejahatan yang sudah pasti ketentuan hukumnya hanya syaratnya tidak cukup (misalnya saksi tidak cukup dsb). Pelaksanaan hukuman takzir ini diserahkan kepada penguasa yang akan menjatuhkan hukuman. dan dalam hal ini hakim atau penguasa memiliki kebebasan untuk menetapkan hukuman ta’zir kepada pelaku tindak pidana yang hukumannya tidak disebutkan dalam Alquran. Pemberian hak ini adalah untuk mengatur kehidupan masyarakat secara tertib dan untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan. Tindak pidana yang dikenakan hukuman ta’zir selain tindak pidana yang dihukum dengan hudud, qisas atau diyat, dan kiffarat. Bentuk hukumannya bisa berupa hukuman mati, dera, kurungan, pengasingan, salib, ancaman, denda, dsb.
  • 2. 4. Jenis-Jenis Sanksi Ta’zir Mengenai sanksi-sanksi yang telah digunakan syar’I (sebagai hukuman), mencakup jenis-jenis berikut 1. Sanksi Hukuman Mati, khalifah boleh menjatuhkan sanksi hukuman mati dalam ta’zir. Meskipun sanksi pembunuhan termasuk had (hudud), yang ditunjukan bagi pezina mukshon, liwath, juga terdapat hadist yang melarang had dijatuhkan pada kasus selain had, akan tetapi sanksi pembunuhan itu sendiri berbeda dengan sanksi jilid (dera) yang ditetapkan sebagai had. Untuk sanksi jilid masih mungkin untuk mengurangi hadnya (jumlah jilidnya), sedangkang sanksi hukuman mati adalah had satu-satunya. Walupun demikian seorang khalifah atau imam bisa memberi sanksi hukuman mati dalam kasus ta’zir. Hal ini dijelaskan pada hadist Nabi SAW: ... ... Barangsiapa yang mendatangi kalian dan memerintahkan kalian dengan maksud memecah beleh persatuan kalian, atau memisahkan dari jama’ah kalian, maka bunuhlah. 2. Jilid, yaitu memukul dengan cambuk, atau dengan alat sejenis. 3. Penjara, pemenjaraan secara syar’I adalah menghalangi atau melarang seseorang untuk mengatur dirinya sendiri. Baik itu dilakukan di dalam negeri, rumah, mesjid, di dalam penjara, atau di tempat-tempat lain. 4. Pengasingan, adalah pembuangan seseorang di tempat yang jauh. 5. Al-hijri, pemboikotan, yaitu seorang penguasa mengistruksikan masyarakat untuk tidak berbicara dengan seorang dalam batas waktu tertentu. 6. Salib, sanksi ini berlaku dalam satu kondisi, yaitu jika sanksi bagi pelaku kejahatan adalah hukuman mati. Terhadapnya boleh dijatuhi hukuman salib. 7. Ghuramah, ganti rugi, yaitu hukuman bagi orang yang berdosa dengan cara membayar harta sebagai sanksi atas tindak kejahatan. 8. Melenyapkan Harta, yaitu menghancurkan harta benda sampai rusak dan habis, agar tidak bisa dimanfaatkan lagi. 9. Mengubah Bentuk Barang, maksudnya Rasulullah SAW melarang merusak potongan uang perak dan emas, kecuali dipalsukan. Dan jika kemudian terjadi pemalsuan, maka secara otomatis, sebagai sanksinya beliau merusaknya, dan menjatuhkan sanksi kepada pelakunya. 10. Tahdid ash-Shadiq, ancaman yang nyata, yaitu pelaku dosa diancam dengan sanksi jika ia mengerjakan tindak dosa. 11. Wa’dh, nasihat, yaitu seorang qadhi menasehati pelaku dosa dengan memperingatkannya dengan azab Allah SWT. 12. Hurman, pencabutan, yaitu menghukum pelaku dosa dengan pencabutan sebagian hak maliyyahnya. 13. Tawbikh, pencelaan, yaitu mencela pelaku dosa dengan kata-kata. 14. Tasyir, publikasi, yaitu mempublikasikan orang yang dikenai sanksi untuk mehilangkan kepercayaan masyarakat terhadap orang tersebut.