Kelompok 2 terlibat dalam kegiatan mabuk-mabukan dengan mengkonsumsi minuman keras dan narkoba serta mencuri. Dokumen menjelaskan hukum larangan atas ketiga perbuatan tersebut beserta efek negatifnya bagi kesehatan dan masyarakat. Cara menghindarinya adalah dengan meninggalkan minuman keras, narkoba, dan mencuri karena bertentangan dengan ajaran agama.
2. MABUK-
MABUKAN
Minuman keras adalah minuman yang memabukkan dan
menghilangkan kesadaran dalam semua jenisnya. Dalam
bahasa Arab, minuman keras disebut khamar seperti
ditegaskan dalam hadist Nabi :
Artinya : “Dari Umar ra, ia berkata : “Saya tidak mau
kecuali berasal dari Nabi SAW. Beliau bersabda : “Tiap-tiap
yang memabukkan disebut khamar dan tiap-tiap khamar
hukumnya haram” (HR Muslim)
3. Sudah menjadi ijma’ ulama bahwa minuman keras
(khamar) itu hukumnya haram, meminumnya termasuk
salah satu dosa besar. Haramnya minuman keras ini
didasarkan kepada dalil nash yang qath’I (pasti) yaitu
ayat Al-Qur’an.
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
(minuman) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan “(Al-Maidah : 90)
6. NARKOBA
Konsumsi narkoba dalam Bahasa Arab disebut dengan
kata“Mukhaddirun, Mukhaddiraatun”. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, konsumsi Narkoba diartikan :
“obat untuk menenangkan saraf, menghilangkan rasa
sakit, menimbulkan rasa mengantuk atau merangsang”.
Perkataan narkotika berasal dari perkataan Yunani
“narke” yang berarti terbius sehingga tidak merasakan
apa-apa. Narkotika dapat dimafaatkan untuk
pengobatan, asal sesuai petunjuk ilmu kedokteran dan
dalam keadaan terpaksa, karena obat halal tidak
didapat. Namun, jika digunakan untuk mendatangkan
kerusakan pada mental dan fisik pemakainya, maka hal
ini dianggap penyalahgunaan narkotika.
7. CARA MENGHINDARI HAL TERSEBUT
Meninggalkan Minuman Keras dan Narkotika banyak mengandung hikmah
antara lain :
a. Masyarakat terhindar dari kejahatan yang dilakukan seseorang yang
diakibatkan pengaruh minuman keras dan Narkotika.
b. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani dari penyakit yang disebabkan
pengaruh minuman keras dan Nakotika.
c. Masyarakat terhindar dari sikap kebencian dan permusuhan akibat pengaruh
minuman keras dan Narkotika.
d. Menjaga hati agar tetap taqorrub kepada Allah dan mengerjakan sholat
sehingga selalu memperoleh cahaya hikmat. Minuman keras dan Narkotika
yang mengganggu kestabilan jasmani dan rohani menyebabkan hati seseorang
bertambah jauh dari mengungat Allah, hati menjadi gelap dan keras sehingga
mudah sekali berbuat apa yang menjadi larangan Allah.
10. MENCURI
PENGERTIAN MENCURI
Dalam pengertian umum mencuri berarti mengambil sesuatu barang
secara sembunyi-sembunyi, baik yang melakukan itu anak kecil atau orang
dewasa, baik yang dicuri itu sedikit atau banyak, dan yang mengambil harta
itu tidak mempunyai andil pemilikan terhadap orang yang diambil.
Menurut syara' para ulama memberi ta'rif mencuri sebagai berikut :
Artinya : " Yaitu (mencuri menurut syara) perbuatan
orang mukallaf (baligh), sembunyi-sembunyi mencapai
jumlah satu nisab, dari tempat simpanannya, dan
orang yang mengambil harta itu tidak mempunyai
andil pemilikan terhadap barang yang diambil."
11. semuanya adalah kejahatan yang dilarang dalam syara' dan
hukumnya haram, sedangkan hukuman di dunia bagai pelakunya
adalah di ta'zir. Sabda Nabi saw :
Artinya : Dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya yaitu
Abdullah bin Amr dari Rasulullah SAW, bahwasanya beliau pernah
ditanya tentang buah yang dicuri ketika masih di pohon, Beliau
bersabda : Bila seseorang mencuri buah karena terpaksa, maka ia
tidak dikenakan hukuman apapun, tetapi ia tidak membawanya
pulang, Tetapi barang siapa yang membawa pulang, maka ia
dikenakan denda dua kali lipat dari harga barang yang
dicurinyadan diberi hukuman sebagai peringatan. Dan barang
siapa yang mencuri buah yang telah berada di tempat
penjemuran, sedangkan buah yang dicuri itu harganya mencapai
harga sebuah perisai, maka tangannya harus dipotong. Tetapi
barang siapa yang mencurinya kurang dari itu, maka ia dikenakan
denda dua kali lipat dan harus diberi hukuman sebagai peringatan.
12. HIKMAH HUKUMAN BAGI PENCURI
Adapun Uqubah atau ketentuan sanksi bagi pencuri
mengandung hikmah, seperti :
a. Seseorang tidak mudah dengan begitu saja mengambil barang
milik orang lain, karena berakibat buruk bagi dirinya. Sanksi
moral bagi dirinya adalah rasa malu, sedangkan sanksi yang
merupakan hak adam adalah had.
b. Hak milik seseorang benar-benar dilindungi oleh hukum
Islam. Karunia Allah tidak terbatas bilangannya akan tetapi
apabila seseorang telah memilikinya dengan cara perolehan yang
halal, maka haknya dilindungi.
c. Menghindari sifat malas yang cenderung memperbanyak
pengangguran. Mencuri adalah cara singkat untuk memperoleh
sesuatu dan memilikinya secara tidak sah. Perbuatan seperti ini
disamping tidak terpuji karena membuat orang lain tidak aman,
juga cenderung pada sikap malas tidak mau berjuang. Sifat ini
bertentangan dengan ajaran Islam.
17. PERTANYAAN
• 1. Apa hukum seseorang yg mengakui barang orang lain? (desi.kel4)
• 2. Jika khamr dilarang, mengapa masih banyak yang mengonsumsinya?
(riffdah.kel1)
• 3. Selain hukum qishas, hukum apa yang diberikan pada pencuri? (alfina
kel3)
• 4. Apa perbedaan narkotika dan psikotropika? (wita kel.5)
• 5. Jika hukuman yang dulu ditetapkan seharga perisai, dan sekarang
seharga apa? (fauqi bonus)