3. DEFINISI
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan
frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu
hari.
Diare akut berlangsung selama kurang dari 14 hari
Diare persisten atau kronik berlangsung lebih dari 14 hari
4. ETIOLOGI
Terdapat 6 penyebab dari diare yaitu :
1. Infeksi : Virus Rotavirus, adenovirus, Norwalk
Bakteri Shigella, Salmonela, E.coli, Vibrio
Parasit E.Hystolitica, Giardia, Balantidium, Ascariasis, Trichus,
Strongyloides
Jamur Candida
2. Alergi Makanan : Susu sapi, protein kedelai
3. Malabsorpsi : Karbohidrat, lemak, protein
4. Keracunan makanan
5. Imunodefisiensi
6. Lain-lain (obat-obatan)
6. DIAGNOSIS
1. Anamnesis
- Lama diare, frekuensi, warna dan konsentrasi tinja, ada lendir atau
darah dalam tinja
- Muntah, rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran menurun, bak
terakhir, demam, sesak, kejang, kembung
- Jumlah cairan yang masuk selama diare
- jenis makanan dan minuman yang masuk selama diare,
mengonsumsi makanan yang tidak biasa
- Penderita diare disekitarnya dan sumber air minum
2. Pemeriksaan fisik
Terbagi menjadi derajat dehidrasi ringan, sedang, berat
7. 3. Pemeriksaan penunjang
- pemeriksaan tinja tidak rutin dilakukan pada diare akut, kecuali ada
kecurigaan intoleransi laktosa dan amubiasis
- hal yang dinilai dalam pemeriksaan tinja :
Makroskopis : konsistensi, warna, lender
Mikroskopis : leukosit, eritrosit, parasite, bakteri
Kimia : pH, clinitest, elektrolit
Biakan dan uji sensitivitas tidak dilakukan pada diare akut
- AGD dan elektrolit bila curiga ada gangguan asam basa dan
elektrolit
8. TATALAKSANA
Berdasarkan kemenkes tahun 2011,
tatalaksana diare meliputi 5 langkah yaitu :
1. Pemberian oralit
2. Pemberian Zinc selama 10 hari
3. Teruskan ASI dan makanan
4. Antibiotik jika perlu
5. Nasihat dan edukasi ibu
Terapi dibagi berdasar derajatnya yaitu tanpa dehidrasi, dehidrasi
ringa-sedang, dan dehidrasi berat
13. TERAPI B
Jika pasien muntah terus menerus walaupun diberikan secara oral
atau NGT maka dapat diberikan cairan intravena. Cairan yang
diberikan bisa Ringer Laktat, KaEN 3B atau Nacl
Berat badan 3 – 10 kg : 200 mL/kgBB/hari
Berat badan 10 -15 kg : 175 mL/kgBB/hari
Berat badan > 15 kg : 135 mL/kgBB/hari
16. CARA PEMBERIAN ORALIT DAN
ZINC
Oralit
- Satu bungkus oralit dimasukkan kedalam air
200 cc
- Anak kurang dari 1 tahun diberikan 50 -100 mL
Setiap BAB
- Anak lebih dari 1 tahun diberikan 100 -200 mL setiap BAB
Zinc
- Larutkan tablet dalam 1 sendok air matang atau ASI (30 detik), segera berikan
kepada anak
- Bila anak muntah sekitar setengah jam pemberian zinc, ulangi pemberian
dengan cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga
satu dosis penuh.
17. KOREKSI GANGGUAN
KESEIMBANGAN ASAM BASA DAN
ELEKTROLIT
- Hipernatremia (> 155 mEq/L) berikan Dekstrose 5% ½ salin,
penurunan kadar natrium tidak boleh > 10 mEq/ hari
- Hiponatremia (< 130 mEq/L) Kadar Na diperiksa ulang setelah
rehidrasi
- Hiperkalemia (< 5 mEq/L) Koreksi dengan Ca glukonas 10%
sebanyak 0,5 – 1 mL/kgBB IV perlahan dalam 5 – 10 menit
--Hipokalemia (< 3,5 mEq/L) koreksi dengan KCL 7,5 mEq/kgBB PO
dibagi 3 dosis. Jika kurang dari 2,5 mEq/L berikan KCL IV dengan
rumus : 3,5 – K x BB x
0,4 + 2 mEq/kgBB/24 jam diberikan dalam 4 jam 3,5 – K x
BB x 0,4 + 1/6 x 2 mEq/kgBB/24 jam diberikan dalam 20 jam
18. PENCEGAHAN
ASI tetap diberikan
Kebersihan perorangan, cuci tangan,
Menjaga kebersihan lingkungan, BAB dijamban
Imunisasi campak
Memberikan makanan penyapihan yang benar
Penyediaan air minum bersih
Makanan selalu dimasak adekuat