2. Pengertian
•Menurut Tomlinson (2000) Pembelajaran
Terdiferensiasi adalah usaha untuk
menyesuaikan proses pembelajaran di
kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar
individu setiap peserta didik.
3. Mengapa kok harus terdeferensiasi?
Bagi siswa
• Dalam multiple intellegent setiap anak yang tcrlahir di dunia memiliki kecerdasan yang menonjol
di dalam dirinya. Atas dasar hal ilulah pembelajaran diflerensiasi harus dilakukan pada abad ini.
Hal itu disebabkan proses belajar lidak bisa disamaratakan dalam memperoleh hasilnya.
Bagi Guru
• Guru akan menjadi fasilitattor dan memetakan kemampuan siswa dalam berbagai hal.
Kemampuan yang sudah ada akan dikelompokkan dalam kclompok sejenis agar dapat diarahkan
ke minat yang sesuai.
Bagi ortu
• Orangtua akan merasa senang bahwa buah hatinya memiliki minat dalam belajar. Walalupun I
tidak semua mata pelajaran dikuasai, namun paling tidak kemauan belajar dan memiliki potensi
untuk meningkatkan kecerdasannya yang lain, karena dalam Ml kecerdasan yang menonjol akan
memberi dampak kepada kecerdasan yang tidak dominan.
4. INTINYA
• PEMBELAJARAN YANG MEMANDANG BAHWA SISWA ITU BERBEDA DAN DINAMIS,
PENYESUAIAN TERHADAP MINAT, PREFERENSI BELAJAR, KESIAPAN SISWA AGAR
TERCAPAI PENINGKATAN HASIL BELAJAR.
• PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BUKANLAH PEMBELAJARAN YANG
DIINDIVIDUALKAN
• PEMBELAJARAN MENGHARUSKAN PENDIDIK MENCURAHKAN PERHATIAN DAN
MEMBERIKAN TINDAKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KHUSUS SISWA
• PEMBELAJARAN YANG MEMUNGKINKAN GURU MELIHAT PEMBELAJARAN DARI
BERBAGAI PERSPEKTIF
5. BEDANYA?
Terdeferensi asi Tidak terdeferensiasi
• Fleksibel, siswa belajar dengan teman
sebaya yang sama ayau bcrbcda kemampuan
sesuai dengan kekuatan atau minatnya
• Mcmberikan tugas belajar sesuai minat dan
kesiapan belajar siswa, namun tetap
mengacu pada tujuan pembelajaran
• Pembelajaran yang didasarkan pada
asesmen dan kebutuhan belajar
• Siswa menentukan sendiri cara bclajarnya
• Kegiatan pembelajaran terstruktur
• Labeling, bahwa siswa disamakan dcngan
kemampuan kelompoknya
• Menganggap siswa tidak dapat mengerjakan
tugas dan berfikir tingkat tinggi
• Pembelajaran yang tidak didasarkan pada
asesmen dan kebutuhan belajar
• Guru bertanggung jawab penuh tcrhadap
cara belajar siswa
• Kegiatan pembelajaran tidak terstruktur
6. TUJUANNYA APA?
•Untuk membantu semua siswa dalam belajar.
•Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
•Untuk menjalin hubungan yang harmonis guru dan siswa.
•Untuk membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri.
7. Identifikasi kebutuhan Siswa
Kesiapan siswa:
• tes awal
Minat: kuesioner,
survei,
• Kuesioner minat
belajar
• Survei bakat minat
Pilihan Belajar:
• Preferensi gaya
belajar,
• Preferensi
kecerdasan,
• Preferensi
lingkungan belajar,
• Budaya, dan jenis
kelamin
8. Mengelola Perbedaan
• Gaya Belajar: Merupakan gaya siswa untuk memilih,
memperoleh, memproses, dan mengingat informasi
baru. Preferensi gaya belajar terdiri dari pembelajar
visual, auditori atau kinestetik
• Kecerdasan: Merujuk pada teori kecerdasan majemuk
(multiple intelligence) menurut Howard Gardner, ada
delapan jenis kecerdasan, dimana setiap orang
memiliki satu bahkan lebih jenis kecerdasan.
• Preferensi Lingkungan: Mcrupakan pilihan gaya
belajar yang ditentukan oleh lingkungan siswa itu
sendiri. Misalnya, ada siswa yang suka belajar di
ruangan kelas, ada yang suka belajar di luar kelas. Ada
yang suka belajar di tempat yang sepi, ada juga yang
suka belajar di keramaian.
9. Keterlibatan Guru dan Peserta Didik
Keterlibatan Guru
1. Merencanakan konten -berhubungan
dengan akses belajar dan materi
2. Merencanakan proses -berhubungan
dengan bagaimana cara peserta didik
memahami sesuatu
3. Merencanakan produk -berhubungan
apa yang dihasilkan peserta didik setelah
belajar
Keterlibatan peserta didik
1. Kesiapan belajar
2. Minat belajar
3. Profil belajar
10. Waktu Pelaksanaan Asesmen Awal
Pendidik dapat melaksanakan assesmen diagnostik sesuai kebutuhan, misalnya :
• Pada awal tahun pelajaran: Pendidik diberi kcleluasaan untuk mencntukan instrumcn
assesmen sesuai dengan karakteristik, kompetensi dan tujuan assesmen.
• Pada awal lingkup Materi: Contoh tahapan assesmen diagnostik ini dapat digunakan
untuk assesmen pada awal tahun pelajaran dan sebelum menyususn modul ajar mandiri
• Sebelum menyusun modul ajar secara mandiri: Untuk assesmen pada awal lingkup
materi, contoh tahapan ini dapat disederhanakan menjadi tahap 1, 2, 3, 5 dan 6 tahap 4
dapat dilcwatkan
13. Difernsiasi Konten
Isi berkaitan dengan kurikulum dan materi
pembelajaran.
Guru memodifikasi kurikulum dan memodifikasi
materi
Pembelajaran berdasarkan gaya belajar, kondisi
dan kemampuan siswa
14. Penyesuaian
Pembelajaran
• apa yang akan diajarkan oleh pendidik di kelas atau apa yang akan
dipelajari oleh peserta didik di kelas
Ruang lingkup materi pembelajaran
• Untuk memfasilitasi pembelajaran bagi peserta didik yang memiliki
kesiapan, minat dan tingkat penguasaan kompetensi yang berbeda.
Tujuan:
• Pendidik mengidentffikasi kesiapan belajar, minat, dan tingkat
penguasaan kompetensi peserta didik dengan melakukan asesmen
diagnosis.
• Menyesuaikan lingkup materi yang akan dipelajari oleh peserta didik
berdasarkan kesiapan, minat dan tingkat penguasaan kompetensi
peserta didik.
• Merancang strategi bagaimana lingkup materi dipelajan oleh peserta
didik
Strategi:
15. Penyesuaian ruang lingkup pembelajaran
Peserta didik yang belum menguasai kompetensi prasyarat atau belum siap untuk belajar di
suatu lingkup materi, diberikan kesempatan untuk mempelajari kompetensi pada tingkat
yang lebih rendah atau dengan cakupan lingkup materi yang lebih sederhana.
Peserta didik yang sudah siap belajar diberikan kesempatan untuk mempelajari seluruh
lingkup materi dengan penugasan yang sesuai.
Peserta didik yang memiliki tingkat penguasaan yang tinggi dapat diminta untuk
menyelesaikan tugas dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi atau menantang,
16. Contoh diferensiasi isi adalah:
Menggunakan bahan bacaan pada berbagai tingkat keterbacaan.
Menyediakan bahan ajar pada kaset.
Menggunakan daftar kosakata untuk mengetahui tingkat kesiapan siswa.
Mempresentasikan ide melalui sarana pendengaran dan penglihatan.
Menggunakan teman bacaan.
Menggunakan kelompok kecil untuk mengajarkan kembali ide atau keterampilan pada siswa yang mengalami
kesulitan, serta memperluas pemikiran atau keterampilan peserta didik yang sudah menguasai.
17. Diferensiasi proses
Bagaimana siswa mengolah ide dan informasi.
Bagaimana siswa berinteraksi dengan materi dan bagaimana interaksi
tersebut menjadi bagian yang menentukan pilihan belajar siswa
Kelas harus dimodifikasi sedemikian rupa agar kebutuhan belajar yang
berbeda-beda dapat diakomodir
18. Gregory & Chapman (2002) menyatakan
proses pembelajaran yang dimodifikasi:
Mengaktifkan pembelajaran.
Aktifitas belajar difokuskan pada
materi yang dipelajari,
menghubungkan materi yang
belum dikuasai, memberi
kesempatan pada siswa untuk
mencari mengapa materi yang
dipelaiari penting, dan
menielaskan apa yang dilakukan
siswa setelah belaiar.
Kegiatan belajar. Melibatkan
kegiatan pembelajaran yang
sebenarnya, seperti pemodelan,
latih, demonstrasi atau game
pendidikan.
Keqiatan penqelompokkan. Baik
kegiatan individu maupun
kelompok harus direncanakan
sebagai bagian dari proses
pembelajaran.
19. Menyesuaikan proses Pembelajaran
Menyesuaikan proses pembelajaran
dan penugasan :
Sesuikan dengan kesiapan, kebutuhan, dan
kompetensi peserta didik
Tujuan:
Memberikan pilihan strategi kepeda peserta didik agar
mereka dapat menyelesaikan tugas dan
tanggungjawab secara bertahap
Strategi:
Pendidik menyediakan ragam pilihan materi yang
sesuai dengan jenjang kemampuan membaca dan
minat peserta
Pendidik memodelkan strategi memahami bacaan atau
menyelesaikan tugas secara individual atau kalompok
kecil.
Pendidik memberikan penugasan yang berbeda sesuai
dengan kesiapan dan kompetensi peserta didik
20. Contoh Penyesuaian Penugasan
Semua
peserta didik
mengerjakan
peta konsep
analisis
tokoh cerita
Kelompok 1 mendapatkan bimbingan guru untuk
mengonversi petanya ke dalam paragraf.
Kelompok 2 menyusun paragrafnya dengan
masukan teman dalam kelompok atau pasangan.
Kelompok 3 menyelesaikan paragrafnya secara
mandiri.
21. Contoh diferensiasi proses
Menggunakan kegiatan berjenjang, semua siswa bekerja dengan pemahaman dan keterampilan
yang sama. serta melanjutkan dengan berbagai tingkat dukungan. tantangan. dan kompleksitas.
Menyediakan pusat minat yang mendorong siswa untuk mengeksplorasi diri.
Mengembangkan agenda pribadi (daitar tugas yang ditulis oleh guru) yang harus diselesaikan
selama waktu yang ditentukan.
Menawarkan dukungan langsung lainnya bagi siswa yang membutuhkan.
Memvariasikan waktu yang disediakan bagi siswa untuk menyelesaikan tugas.
22. Diferensiasi Produk
Siswa menunjukkan apa yang telah dipelajari.
Produk pembelajaran memungkinkan guru menilai materi
yang telah dikuasai siswa dan memberikan berikutnya.
Gaya belajar siswa juga menentukan hasil belajar seperti
apa yang akan ditunjukkan pada guru.
23. Menyesuaiakan Produk hasil belajar
Tujuan:
• agar peserta didik bisa menunjukkan pemahaman dan penerapan, memperlihatkan kepemilikan akan produknya
dan merasa termotivasi serta tanggungjawab dengan produk yang dibuat
Aspek yang perlu diperhatikan dalam penyesuaian produk:
• Menyediakan tantangan yang berbeda dalam bentuk penugasan untuk peserta didik,
• Menyediakan ragam pilihan tugas untuk diambil oleh peserta didik, sesuai dengan ketrampilan diri mereka,
• Pendidik memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk menunjukkan pemahaman melalui cara yang sesuai
dengan ketertarikan dan keahliannya, misal: membuat poster, bermain peran dll.
Prinsip penyesuaian produk:
• Terlihat secara fisik. Contoh: brosur, presentasi, poster.
• Mencerminkan tingkat pemahaman peserta didik.
• Dapat digunakan sebagai bentuk asesmen sumatif maupun formatif.
24. Contoh Penyesuaian produk
Untuk kelompok peserta didik yang gemar menulis dan visual, bisa dengan
tugas menulis laporan dengan ilustrasi atau infografis.
Untuk kelompok yang yang gemar bercerita tugas berupa membuat
rekaman sandiwara radio atau rekaman siaran tentang siklus air.
Untuk kelompok peserta didik yang kinestetik, bisa melakukan presentasi
dalam bentuk drama singkat atau gerakan yang menunjukkan siklus air.
Catatan: Diterapkan pada aktivitas belajar yang mensyaratkan peserta
didik menghasilkan produk. Penyesuaian disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dan karakteristik mata pelajaran.
25. Contoh diferensiasi produk adalah:
Memberi siswa pilihan cara mengekspresikan kebutuhan pembelajaran
seperti membuat pertunjukan boneka, menulis surat, atau membuat puisi.
Menggunakan rubrik yang cocok dan memperluas keberagaman tingkat
keterampilan siswa.
Membolehkan siswa bekerja sendiri atau berkelompok kecil untuk
menuntaskan tugas.
Mendorong siswa untuk membuat tugas mereka sendiri.
27. Mengkondisikan Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar meliputi susunan kelas secara personal, sosial, dan fisik. Lingkungan belajar juga
harus disesuaikan dengan kesiapan dan minat peserta didik dalam belajar, agar memiliki motivasi yang
tinggi.
Tujuan: Memberikan dukungan untuk keleluasaan, kenyamanan dan keamanan belajar bagi peserta didik
dari segi fisik dan psikis.
Strategi:
•Mengubah tata letak ruang kelas secara fleksibeiuntuk menyesuaikan dengan aktivttas pembe
•Memanfaatkan lingkungan sekolah untuk memfasilitasi pembelajaran sepertl perpustakaan, laboratorium, kantin, kebun sekolah
dan fasilitas nya.
•Menyepakati aturan bersama peseta didik dalam pelaksanaan pembelajaran.
28. Contoh diferensiasi pada komponen lingkungan belajar
Memastikan ada tempat di ruangan untuk bekerja dengan tenang dan tanpa
gangguan, serto tempat yang menyediakan siswa berkolaborasi.
Menyediakan materi yang mencerminkan berbagai budaya.
Menetapkan pedoman yang jelas untuk kerja mandiri yang sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Mengembangkan rutinitas yang memungkinkan siswa untuk mendapatkan bantuan
ketika guru sibuk dengan siswa lain dan tidak dapat segera membantu mereka.
Membantu siswa memanami bahwa ada siswa yang periu bergerak untuk belajar.
sementara yang lain lebih suka duduk dengan tenang.
29. Contoh Pengondisian Lingkungan
Belajar
• Menyiapkan meja dan kursi peserta didik yang mudah untuk dipindah tempatkan dan
diatur tata letaknya untuk menyesuaikan dengan aktivitas pembelajaran.
• Sediakan sudut baca kelas untuk mendekatkan peserta didik pada buku sebagai salah
satu sumber belajar.
• Buat jam kunjung perpustakaan, agar peserta didik dapat meluangkan waktu secara
khusus mengakses informasi dalam buku tanpa terganggu tugas atau aktivitas lainnya.
• Gunakan semua tempat di sekolah untuk memfasilitasi pembelajaran, misal: kantin untuk
mengajarkan dan mencontohkan gaya hidup sehat, kebun sekolah untuk pembelajaran
IPAS, dll.
• Melibatkan peserta didik untuk membantu mengatur, menata, menyusun tempat yang
aman dan nyaman dimana mereka blsa mengakses dan memflih sumber belajar sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dan berani mencoba aktivitas belajar baru.
30. Pelaksanaan Pembelajaran
Terdiferensiasi
Berdasarkan asesmen yang
dilakukan di awal pembelajaran,
peserta didik di kelas yang
sama dibagi menjadi dua atau
lebih kelompok menurut
capaian belajar mereka, dan
keduanya diajarkan oleh guru
yang sama atau disertai guru
pendamping/asisten.
Alternatif 2
02
Berdasarkan asesmen yang
dilakukan di awal pembelajaran,
pendidik mengajar seluruh
peserta didik di kelasnya sesuai
dengan hasil asesmen tersebut.
Untuk sebagian kecil peserta
didik yang belum siap, pendidik
memberikan pendampingan
setelah jam pelajaran berakhir.
Alternatif 3
03
Berdasarkan asesmen yang dilakukan di
awal pembelajaran, peserta didik di kelas
yang sama dibagi menjadi dua atau lebih
kelompok menurut capaian belajar mereka,
dan keduanya diajarkan oleh guru yang
sama atau disertai guru
pendamping/asisten.
Selain itu, satuan pendidikan juga
menyelenggarakan program pelajaran
tambahan untuk peserta didik yang belum
siap untuk belajar sesuai dengan fase di
kelasnya.
Alternatif 1
01
31. Contoh
Diferensiasi Pembelajaran 1
Konten (materi yang akan diajarkan).
Bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan dapat
mempelajari 3 (tiga) hal terpenting terkait materi, bagi
siswa yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan
materi dan bagi peserta didik yang sudah sangat mahir
dapat diberikan pengayaan.
Proses (cara mengajarkan).
Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat
didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik, bagi siswa yang
membutuhkan bimbingan pendidik perlu mengajarkan secara
langsung, bagi peserta didik yang cukup mahir dapat diawali
dengan Modeling yang dikombinasi dengan kerja mandiri,
praktik, dan peninjauan ulang (review), bagi peserta didik
yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik untuk
tugas mandiri kepada peserta didik yang sangat mahir.
Produk (luaran atau performa
yang akan dihasilkan).
Diferensiasi pembelajaran juga dapat
dilakukan melalui produk yang
dihasilkan. Contohnya, bagi peserta
didik yang memerlukan bimbingan
bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan mengenai konten inti
materi, sedangkan bagi peserta didik
yang cukup mahir dapat membuat
presentasi yang menjelaskan
penyelesaian masalah sederhana, dan
bagi peserta yang sangat mahir bisa
membuat sebuah inovasi atau
menelaah permasalahan yang lebih
kompleks.